Tugas Teknik Pondasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam era pembangunan sekarang ini, pembangunan hampir meliputi dari segala bidang. Pembangunan tersebut dapat dicapai berkat didukung dengan tersedianya sumber daya manusia. Hampir keseluruhan pembangunan baik infrastruktur tidak lepas dari pengruh teknologi sebagai pendukung keberhasilan pembangunan dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat serta memberikan kesan yang lebih baik pada wilayah pembangunan tersebut. Kondisi lahan pembangunan yang ada tidak selamanya sesuai dengan harapan yang kita inginkan, namum bukan suatu hal yang tidak mungkin karena dengan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang serta teknologi yang semakin canggih maka pelaksanaan pembangunan – pembanguana tersebut dapat dilaksanakan dengan baik. Dalam melaksanakan pembangunan, sering kali kita dihadapkan pada permasalahan terutama pada pembangunan daerah berbukit dimana daerah ini rawan terhadap longsor. Oleh karena itu, untuk melindungi bangunan di atasnya maka dibutuhkan suatu struktur Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Tugas Teknik Pondasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di dalam era pembangunan sekarang ini, pembangunan hampir
meliputi dari segala bidang. Pembangunan tersebut dapat dicapai berkat
didukung dengan tersedianya sumber daya manusia. Hampir keseluruhan
pembangunan baik infrastruktur tidak lepas dari pengruh teknologi sebagai
pendukung keberhasilan pembangunan dengan harapan dapat meningkatkan
perekonomian masyarakat serta memberikan kesan yang lebih baik pada
wilayah pembangunan tersebut.
Kondisi lahan pembangunan yang ada tidak selamanya sesuai dengan
harapan yang kita inginkan, namum bukan suatu hal yang tidak mungkin
karena dengan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang serta teknologi
yang semakin canggih maka pelaksanaan pembangunan – pembanguana
tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.
Dalam melaksanakan pembangunan, sering kali kita dihadapkan pada
permasalahan terutama pada pembangunan daerah berbukit dimana daerah ini
rawan terhadap longsor. Oleh karena itu, untuk melindungi bangunan di
atasnya maka dibutuhkan suatu struktur dinding penahan yang dapat
menahan tekanan tanah yang ada pada daerah tersebut.
1.2. Perumusan Masalah
Dalam pembuatan dinding penahan tanah ada beberapa permasalahan
yang dihadapi antara lain mengenai kestabilan lereng dari dinding penahan
tanah, dimensi dinding penahan tanah, dll.
1.3. Batasan Masalah
Dalam penulisan tugas pondasi kali ini yang akan dibahas yaitu
mengenai perhitungan dimensi dan analisa stabilitas dinding penahan tanah
dengan menggunakan metode Rankine.
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
1.4. Tujuan
1. Untuk mempelajari cara perhitungan keamanan dinding penahan tanah
dengan melakukan analisa terhadap guling, geser, dan daya dukung tanah
pada dinding penahan tanah.
2. Untuk menetahui cara pendimensian pembuatan dinding penahan tanah.
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Pengertian Tanah
Tanah adalah himpunan mineral, bahan organik, dan endapan –
endapan yang relative lepas yang terletak di permukaan batuan besar. Ikatan
antara butiran yang relative lemah dapat disebabkan oleh karbonat, zat
organic, atau oksida – oksida yang mengendap di antara partikel – partikel.
Ruaang antara partikel – partikel dapat berisi air, udara ataupun keduanya.
Proses pelapukan batuan atau proses geologi lainnya yang terjadi di dekat
permukaan bumi membentuk tanah. Pembentukan tanah dari batuan
induknya, dapat berupa proses fisik maupun kimia. Proses pembentukan
tanah secara fisik mengubah batuan menjadi partikel – partikel yang lebih
kecil, dapat terjadi akibat adanya pengaruh erosi, angin, air, es, manusia, atau
hancurnya partikel tanah akibat perubahan suhu atau cuaca. Partikel –
partikel dapat berbentuk bulat bergerigi maupun bentuk – bentuk diantaranya.
Umumnya, pelapukan proses kimia dapat oleh pengaruh oksigen, karbon
dioksida, air dan proses – proses kimia lainnya.
2.2. Pengertian Gerakan Tanah
Gerakan tanah adalah suatu proses perpindahan massa tanah batuan
dengan arah tegak, mendatar atau miring dari kedudukan semula, karena
pengaruh gravitasi, arus air dan beban luar.
Istilah kedudukan pengenal tipe pergerakan tanah, membantu dalam
menentukan penyebab dan pemilihan cara penanggulangannya. Klasifikasi
gerakan tanah ditetapkan berdasarkan :
a. Jenis material dan dasar batuan di dalam tanah,
b. Jenis gerakan dengan deskripsi mengenai bentuk bidang longsoran.
2.3. Penyebab Terjadinya Gerakan Tanah
Penyebab terjadinya gerakan tanah dibedakan menjadi 2 bagian,
Gangguan luar dan Gangguan dalam :
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
1. Gangguan luar
a. Gerakan tanah adalah getaran yang ditimbulkan oleh gangguan
antara lain : gempa bumi, ledakan yang dapat menyebabkan getaran
tanah;
b. Pembebanan tambahan, terutama disebabkan oleh aktivitas manusia;
c. Hilangnya tumbuhan penutup dapat menyebabkan timbulnya alur
pada beberapa daerah tertentu, erosi makin meningkat dan akhirnya
terjadi keruntuhan.
2. Gangguan dalam
a. Naiknya berat massa batuan;
b. Naiknya muka air pada dinding penahan tanah;
c. Kecepatan deformasi semakin bertambah seiring dengan
penambahan bebannya.
2.4. Teori Terjadinya Longsor
Kebanyakan dari kasus terjadinya longsor disebabkan karena faktor
alam, tetapi ada pula disebabkan karena ulah manusia, misalnya penebangan
pohon / tumbuhan – tumbuhan pada tebing atau lereng – lereng tinggi.
Kemantapan terhadap kemungkinan terjadinya longsoran tergantung dari
kondisi tanah dasar ( jenis perlapisan dan kuat geser ), tinggi dan sudut lereng
timbunan. Oleh sebab itu, untuk mengatasi atau menanggulangi longsor ini
maka digunakan dinding penahan sebagai solusi.
Tekanan tanah timbul selama pergeseran tanah ( atau selama
peragangan ) tetapi sebelum tanah tersebut mengalami keruntuhan, maka
tegangan – tegangan ( stresses ) tersebut tidak mempunyai harga tertentu.
Tegangan – tegangan tersebut juga belum tentu terdapat pada bagian yang
runtuh karena sangat sukar untuk menghasilkan keadaan kesetimbangan
plastic secara serempak dimana – mana di dalam massa tanah. Hal ini
biasanya merupakan peristiwa yang progresif. Walaupun demikian, hal ini
pada prakyeknya sudah dianalisa sebagai suatu kejadian keadaan yang ideal,
baik untuk mempermudah persoalannya maupun dari segi pembahasan
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
ketelitiannya dalam menentukan parameter – parameter tanah yang
diperlukan.
2.5. Pengertian Dinding Penahan Tanah
Dinding yang dipergunakan untuk pengturan dua permukaan tanah
yang tidak sama tinggi dinamakn dinding penahan. Pada bagian dimana
permukaan tanah lebih tinggi dari pada dinding penahan tanah dinamakan
backfill ( urukan di belakang tembok / dinding ).
Dinding penahan tanah adalah suatu konstruksi penahan agar tanah
tidak longsor. Konstruksi ini digunakan untuk tebing yang agak curam / tegak
yang tanpa dinding penahan tebing tersebut akan longsor. Dinding penahan
tanah ini juga digunakan bila suatu jalan dibangun beerbatasan dengan
sungai, danau atau tanah rawa.
Berdasarkan bentuk konstruksinya, dinding penahan tanah dapat
dibedakan menjadi beberapa macam yaitu :
1. Dinding gravitasi, sesuai dengan namanya, stabilitasnya tergantung pada
beratnya.
Gambar 1.1 Dinding Grafitasi
2. Dinding konsol ( cantilever ), adalah dinding beton bertulang yang
menggunakan aksi konsol untuk menahan massa yang ada di belakang
dinding dari kemiringan alami yang terjadi. Sebagian stabilitas dinding
ini dicapai dari berat tanah yang ada di atas bagian tumit plat dasar.
Nama : Agil Irbar Nim : 08 643 024
Tugas Teknik Pondasi
Gambar 1.2 Dinding Kantilever
3. Dinding penahan pertebalan belakang ( counterfort retaining wall ),
serupa dengan dinding penahan konsol, kecuali dinding penahan tersebut
digunakan untuk konsol panjang atau untuk tekanan – tekanan yang
sangat tinggi dibelakang dinding dan mempunyai pertebalan belakang,
yang mengikat dinding dan dasar bersama – sama, yang dibangun pada
interval – interval sepanjang dinding untuk mengurangi momen –