Top Banner

of 180

Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

Jul 06, 2018

Download

Documents

ilviliansuri
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    1/180

    atha Christie

    mbunuhan di Pondokan Mahasiswa

    s. Nicoietis

    milik sebuah pondokan untuk mahasiswa. Wanita yang licik dan serakah la menyembunyikan shasia, tapi bukan itu yang membuatnya ketakutan

    lia Austin

    dis roanis yang baik, meski agak bodoh dan kleptomaniak. Cinta membuat perubahan besar padinya.

    ss Lemon

    kretaris Poirot, Sangat efisien, tak pernah sakit,! tak periah lelahi, tak pernah ceroboh.

    di, ketika Poirot mendapati tiga kesalahan dalam salah satu surat yang diketiknya, tahulah ia ba

    a sesuatu yang tidak beres. Kemudian terjadilah! pembunlihan pertama.

    nerbit

    Gramed a Pustaka Utama

    Palmerah Selatan 24-26 Lt 6 Jakarta 10270

    BN 979-511-822-6

    atha Christie

    mbunuhan di Pondokan Mahasiswa

     

    atha Christie telah dikenal di seluruh dunia sebagai ratu penulis cerita kriminal. Ketujuh puluhpat novel detektifnya telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, dan total penjualan bukukunya mencapai puluhan juta eksemplar.

    mulai mengarang sejak akhir Perang Dunia Pertama. Ketika itu, ia menciptakan Hercule poirotektif berkebangsaan Belgia yang bertubuh kecil dengan kepala berbentuk telur, serta .amatnyukai kerapiantokoh detektif paling terkenal dalam fiksi setelah Sherlock Holmes. Poirot dan

    koh-tokoh detektif ciptaan Agatha Christie lainnya juga telah banyak dimunculkan dalam film,ndiwara radio, dan drama-drama panggung yang kisah-kisahnya diangkat dari novel-novelnya.

    ain menjadi penulis cerita detektif, Agatha Christie pernah pula menulis enam ndvef roman dema samaran Mary Westmacott, beberar. naskah sandiwara dan sebuah buku kumpulan puisi. Iaing pula menyertai suaminya Sir Max Mallowan, seorang arkeolog dalam perjalanan-perjalana

    spedisi ke Timur Dekat.

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    2/180

    atha Christie meninggal pada tahun 1976.

    nksi Pelanggaran Pasal 44: Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 Tentang Perubahan atas Undadang Nomor 6 Tahun 1982 Tentang Kak Cipta

    Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan ‘ atau memperbanyak sttatu ciptaanmberi izin untuk

    , dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) ‘ tahun dan/atau denda paling banyak R

    0.00O.O00,- (seratus juta rupiah).

    Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),idana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp000.000,- (lima puluh juta rupiah).

    atha Christie

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    3/180

    EMBUNUHAN DI PONDOKAN MAHASISWA

    anned book (sbook) ini hanya untuk koleksi pribadi. DILARANG MENGKOMERSELKAN atadup anda mengalami ketidakbahagiaan dan ketidakberuntungan

    s(

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    4/180

    M

    nerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 1993

    CKORY DICKORY DOCK by Agaiba Christie

    pyright Š 1955 by Max Edgar Lucien & William Edmund Cork All rights reserved

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    5/180

    EMBUNUHAN DI PONDOKAN MAHASISWA

    ihbahasa: Julanda Tantani

    M 402 93.822

    k cipta terjemahan Indonesia:

    nerbit PT Gramedia Pustaka Utama,Palmerah Selatan 24-26, Jakarta 10270

    mbar sampul dikerjakan kembali oleh Haryo wandi

    terbitkan pertama kali oleh

    nerbit PT Gramedia Pustaka Utama,

    ggota IKAPI, Jakarta. September 1993rpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)

    HRISTIE, Agatha

    mbunuhan di pondokan mahasiswa / Agatha Christie ; alihbahasa, Julanda Tantani Jakarta :amedia Pustaka Utama, 1993.

    2 him. ; 18 cm.

    BN 979-511-822-5

    udul. ii. Tantani, Julanda

    3

    cetak oleh. Percetakan PT Gramedia, Jakarta

    di luar tanggung jawab Percetakan PT Gramedia

    b 1

    rcule poirot mengerutkan dahinya. “Miss Lemon,” panggilnya. “Ya, M. Poirot?”

    da tiga kesalahan dalam surat ini.” Suaranya terdengar heran. Soalnya, Miss Lemon adalah seonita yang hebat dan efisien, tak pernah membuat kesalahan. Ia tidak pernah sakit,

    ak pernah merasa capek, tidak pernah kecewa, dan tidak pernah ceroboh. Bila ditinjau dari segiaktisnya, bisa dibilang ia bukan seorang wanita sama sekali. Ia seperti mesinseorang sekretaris mpurna. Ia tahu segalanya, mampu menangani segalanya. Ia mengatur kehidupan Hercule Poiro

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    6/180

    hingga kehidupan itu juga seperti mesin. Keteraturan dan metode sudah lama merupakan prinsinsip Hercule Poirot sejak bertahun tahun yang lalu. Dengan adanya George, pelayan laki lakinyng sempurna, serta Miss Lemon sekretarisnya yang sempurna, keteraturan dan metode merajaihidupan Poirot. Ibarat roti pawan yang dipanggang dalam bentuk persegi

    n ada yang berbentuk lonjong, jadi Poirot tak punya alasan apa pun untuk mengeluh.

    pi, pagi ini, Miss Lemon membuat tiga kesalahan sewaktu mengetik sepucuk surat yang betul-bderhana, dan lebih-lebih lagi ia bahkan tidak menyadari adanya kesalahan-kesalahan itu. Bintanntang sampai berhenti di jalur mereka, saking herannya!

    rcule Poirot mengulurkan surat yang memalukan itu. Ia tidak marah, cuma bingung saja. Ini adah satu hal yang semestinya tidak terjadi, tapi nyatanya telah terjadi!

    ss Lemon mengambil surat itu. Ia membacanya. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Poirotlihat wajah Miss Lemon merah karenamalu, warna merah padam yang jelek dan mencolok me

    jahnya, sampai ke akar-akar rambutnya yang kuat dan beruban itu.h, astaga,” katanya. “Saya tak mengerti bagaimanapaling tidak, saya tahu sebabnya. Ini gara-gk perempuan saya.” “Adik Anda?”

    buah kejutan lain. Poirot tak pernah membayangkan Miss Lemon mempunyai seorang adikrempuan. Atau, dengan kata lain, ia tak pernah membayangkan Miss Lemon mempunyai seoranah, ibu, atau bahkan nenek dan kakek. .Betapapun, MissJLemon kelihatannya betul-betul terbuari mesinbisa dibilang ia itu sebuh mesin canggih jadi bayangan bahwa ia mempunyai rasa kasihyang, atau kecemasan, atau persoalan

    alan keluarga kelihatanya tak masuk akal Sudah tersohor di mana-mana waktu senggangnya, sewa-raga Miss Lemon dicurahkan pada penyempurnaan sistem pengarsipan baru yang akan seger

    atenkan dan akan menyandang namanya.

    dik perempuan Anda?” ulang Hercule Poirot sekali lagi dengan suara heran.

    ss Lemon mengangguk dengan tegas.

    a,” katanya, “saya rasa saya tak pernah memberitahu Anda tentang dia. Sebenarnya hampirbagian besar dari hidupnya dihabiskan di Singapura. Suaminya mempunyai usaha di bidang perretaaan di sana dulu.”

    rcule Poirot mengangguk-angguk mengerti. Bagi Poirot, tampaknya sudah sepantasnya jika adrempuan Miss Lemon menghabiskan sebagian besar hidupnya di Singapura. Itulah gunanya temmpat seperti Singapura. Adik-adik perempuan dari wanita-wanita seperti Miss Lemon menikahngan para pria di Singapura, sehingga Miss-Miss Lemon yang ada di dunia ini dapat membaktidup mereka dengan efisiensi sebuah mesin pada persoalan-persoalan majikan-majikan mereka tu saja pada penemuan sistem pengarsipan pada waktu senggang mereka).

    aya mengerti,” kata Poirot. “Teruskan.”

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    7/180

    ss Lemon melanjutkan,

    ia menjadi janda empat tahun yang lalu. Tanpa anak. Saya berhasil menempatkannya di sebuah

    t kecil yang sangat menyenangkan, dengan uang sewa yang rendah….”

    entu saja Miss Lemon mampu melakukan hal yang nyaris mustahil itu).

    euangannya lumayan baik, meskipun sekarang uang tidak begitu besar nilainya dibandingkanngan dulu, tapi seleranya bukanlah selera yang mahal, dan dia bisa hidup dengan cukup enak ka

    berhemat.”

    ss Lemon berhenti sejenak, dan kemudian melanjutkan,

    api sebenarnya, tentu saja, dia merasa kesepian. Dia tak pernah tinggal di Inggris, dan tak punyman-teman lama atau sobat-sobat .dekat, dan tentu saja dia menganggur hampir sepanjang waktgaimanapun juga, dia bercerita pada saya sekitar enam bulan yang lalu bahwa dia sedang berpi

    kir untuk menerima suatu pekerjaan.”

    ekerjaan?”

    engawas, saya kira begitu mereka menyebutnyaatau matrondi sebuah pondokan mahasiswa.miliknya seorang wanita setengah Yunani, dan dia menginginkan seseorang untuk mengelolandokan itu untuknya. Mengelola makanan dan mengawasi keadaan supaya beres. Pondokan itubetulnya sebuah rumah kuno yang mempunyai banyak kamardi Hickory Road, jika Anda tahu dna tempatnya.” Padahal Poirot tidak tah” “Dulu daerah itu daerah orang kaya, dan rumah-ruma

    na bagus-bagus bangunannya. Adik saya mendapat tempat tinggal yang sangat enak.

    mar tidur dan ruang duduk, serta dapur dan kamar mandi kecil untuk dipakainya sendiri….”

    ss Lemon berhenti. Poirot menggumam, menyuruhnya untuk melanjutkan ceritanya. Sampai sa, ceritanya sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda kehancuran.

    aya sendiri tidak begitu yakin mengenainya,

    pi saya melihat adanya desakan-desakan dalam pembicaraan adik saya. Dia bukan tipe wanita ka duduk berpangku tangan sepanjang hari. Dia wanita yang praktis dan pandai mengurus macacamdan tentu saja ini tak ada kaitannya dengan maksud untuk menanamkan uang dalam usahatrsejenisnya. Pekerjaan itu betul-betul digaji. Gajinya tidak besar, tapi adik saya tidakmbutuhkan gaji besar, dan pekerjaan itu

    idak buluh tenaga fisik yang besar. Adik saya memang menyukai orang-orang muda, dan telatehadap mereka, dan karena sudah lama tinggal di negeri Timur, ia memahami perbedaan-perbed

    dan kelemahan-kelemahan orang. Soalnya para mahasiswa yang tinggal di pondokan itu terdirs berbagai bangsa; kebanyakan orang Inggris, tapi beberapa dari mereka hitam, saya rasa.” “Te

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    8/180

    a,” kata Hercule Poirot.

    etengah dari perawat-perawat di rumah sakit kelihatannya adalah orang hitam sekarang ini,” kass Lemon dengan ragu-ragu, “dan saya rasa mereka lebih ramah dan lebih penuh perhatian dar

    ang Inggris. Tapi bukan itu masalahnya. Kami membicarakan rencana itu, dan akhir-9

    a adik saya pindah ke pondokan itu. Baik saya maupun dia tidak terlalu memperhatikan pemiliks. Nicoletis, seorang wanita yang wataknya berubah-ubah, kadang-kadang menyenangkan dan

    dang-kadang, saya tak enak mengatakannya, berubah menjadi kebalikannyasangat pelit dan tid

    aktis’Sebetulnya kalau dia benar-benar cakap, dia tidak membutuhkan bantuan apa pun untukngelola pondokannya itu. Adik saya bukan orang yang gampang tersinggung dengan amarah darauan orang lain. Dia bisa bergaul dengan siapa saja, dan tak pernah menyukai hal-hal yangustahil.”

    irot mengangguk. Ia merasa ada sedikit kemiripan antara adik Miss Lemon dan Miss Lemon seri cerita Miss Lemon tentang adiknya itu seorang Miss Lemon yang sudah dilembutkan olehrnikahan dan iklim Singapura, tapi tetap merupakan seorang wanita berpikiran sehat.

    adi, adik Anda menerima pekerjaan itu?” tanya Poirot.

    a, dia pindah ke Hickory Road Nomor 26 sekitar enam bulan yang lalu. Secara keseluruhan, dianyukai pekerjaannya di sana dan menganggapnya menarik.”

    rcule Poirot masih mendengarkan. Sampai sebegitu jauh, petualangan adik perempuan Miss Lebiasa-biasa saja dan tidak menarik.

    pi belakangan ini dia betul-betul merasa cemas. Betul-betul cemas sekali.”

    Mengapa?”

    ah, Anda tahu, M. Poirot, dia tidak menyukai peristiwa-peristiwa yang terjadi di sana.”

    i sana” ada mahasiswa berlainan jenis yang hidup bersama?” tanya Poirot dengan hati-hati.

    h, tidak, M. Poirot, bukan itu maksud saya! Kka memang harus siap menghadapi kesulitan-sulitan seperti itu, kita malah mengharapkannya}. Tidak, bukan itu. Anda tahu, banyak barang

    ang

    i sana.”

    ilang?”

    a. Dan yang hilang itu barang-barang yang aneh…. Dan semuanya agak tidak wajar.”

    pakah maksud Anda barang-barang yang hilang itu telah dicuri?”

    a!

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    9/180

    pakah polisi sudah dipanggil?”

    elum. Belum. Adik saya berharap hal itu tak perlu. Dia menyukai orang-orang muda itubeberapri mereka sebetulnya dan dia lebih suka membereskan sendiri keadaan itu.”

    a,” kata Poirot serius. “Saya bisa memakluminya. Tapi hal itu tidak menjelaskan, jika boleh saakan, kecemasan Anda sendiri yang saya rasa ditimbulkan dari kecemasan adik Anda.” - “Sayaak menyukai keadaan itu, M. Poirot. Saya tidak menyukainya sama sekali. Saya punya

    rasaan bahwa ada sesuatu yang sedang terjadi, tapi saya tidak tahu apa itu. Tak ada penjelasan-njelasan biasa yang dapat menutupi fakta-fakta itu, dan saya betul-betul tak dapat membayangknjelasan apa lagi yang dapat diberikan.”

    irot menganggukkan kepala sambil merenung.

    ah satu kelemahan Miss Lemon adalah daya imajinasinya. Ia tidak mempunyainya sama sekallau ditanya soal fakta, ia tak terkalahkan. Tapi kalau disuruh mengira-ngira, ia tak berdaya. Pik

    ang Cortez tentang Puncak Darien takkan bisa diterima oleh otaknya.

    ukan pencurian kecil-kecilan biasa? Atau mungkin seorang kleptoman?”

    aya kira tidak. Saya sudah membaca tentang kleptomania,” kata Miss Lemon yang teliti, “dicyclopaedia Britannica dan di buku-buku kedokteran. Tapi saya tak yakin itu pekerjaan seorangptoman.”

    rcule Poirot terdiam selama satu-setengah menit.

    akah ia bermaksud turut campur dalam permasalahan adik perempuan Miss Lemon, dan juga duhan-keluhan serta masalah-masalah sebuah pondokan yang terdiri atas bermacam-macam ora

    ri berbagai bangsa? Tapi sungguh mengganggu dan menjengkelkan bila Miss Lemon membuatsalahan-kesalahan dalam surat-surat yang harus diketiknya. Poirot berkata pada dirinya sendiriakan melibatkan diri dalam persoalan itu, pasti itulah alasannya. Ia tidak mengakui pada dirinyndiri bahwa ia agak jemu akhir-akhir ini, dan pekerjaan apa pun, meski tidak begitu penting, paan menarik baginya.

    Seledri tenggelam dalam mentega di hari panas” ia menggumam pada dirinya sendiri.

    eledri? Mentega?” Miss Lemon kelihatan terkejut.

    ebuah ungkapan dari salah satu cerita klasik Inggris,” kata Poirot. “Anda pasti tahuualangan,bukan hanya Eksploitasi, Sherlock Holmes.”

    Maksud Anda orang-orang di Baker Street dan lainnya itu,” kata Miss Lemon. “Pria dewasa yan

    nyol! Tapi memang begitulah kaum pria di seluruh dunia ini. Seperti hobi mereka memainkanreta-kereta api mini. Saya tidak bilang bahwa saya tidak punya waktu untuk membaca satu pun

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    10/180

    ita-cerita itu. Kalau saya memang sungguh-sungguh punya waktu, meskipun jarang sekali, sayih suka membaca buku-buku pengetahuan.”

    rcule Poirot menganggukkan kepalanya dengan anggun.

    Miss Lemon, bagaimana jika Anda undang adik Anda kemari untuk sekadar makan-makan mungtuk minum teh di sore hari? Saya mungkin bisa sedikit membantunya.”

    nda baik sekali, M. Poirot. Sungguh! Adik saya selalu bebas kalau sore.”

    adi, bagaimana kalau besok, jika Anda bisa mengaturnya?”

    n pada saat yang telah ditentukan, George yang setia diperintahkan untuk menyiapkan hidangang terdiri atas roti tawar persegi berlapis mentega tebal, aneka sandwich yang simetris bentuknn bermacam-macam hidangan lain yang cocok untuk sebuah jamuan minum teh mewah bergayggris.

    b 2

    s. hubbard, adik perempuan Miss Lemon, betul-betul mirip dengan Miss Lemon. Kulitnya memh lebih kuning, dan tubuhnya juga lebih gemuk, rambutnya agak tidak keruan tatanannya, dan

    rak-geriknya agak lamban, tapi matanya yang bundar dan bersinar ramah itu sama dengan mataam yang menyorot dari balik pince-nez Miss Lemon.

    aya rasa Anda betul-betul baik sekali, M. Poirot,” kata Mrs. Hubbard. “Sangat baik sekali. Danbetul-betul enak. Saya kira saya sudah makan terlalu banyakyah, mungkin saya akan mengamb

    u sandwich lagi. Teh? Yah, bolehlah setengah cangkir lagi.”

    Mula-mula,” kata Poirot, “kita makan-makan dulu, kemudian baru membicarakan persoalan itu.

    irot tersenyum ramah pada Mrs. Hubbard dan memilin kumisnya. Mrs. Hubbard berkata,

    nda tahu, Anda persis sekali dengan gambaran yang saya peroleh dari penjelasan Felicity.”

    telah terkejut sejenak, dan menyadari bahwa Felicity adalah nama baptis Miss Lemon yang

    ngerikan, Poirot berkata bahwa ia betul-betul percaya akan kehebatan Miss Lemon

    entu saja,” kata Mrs. Hubbard acuh tak acuh, sambil mengambil sepotong sandwich lagi, “Felipernah memprihatinkan keadaan orang lain. Tapi saya prihatin. Itu sebabnya saya begitu cema

    apatkah Anda menjelaskan dengan tepat apa yang membuat Anda merasa cemas?”

    a, tentu saja. Kalau yang diambil uang, itu wajaruang dalam jumlah kecil di sana-sini. Dan kal

    ng diambil itu perhiasan, itu juga masuk akalpaling tidak hal itu sesuaidengan kleptomania atau

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    11/180

    idakjujuran. Tapi saya akan membacakan Anda daftar barang yang telah dicuri. Saya menulisnrtas.”

    s. Hubbard membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah buku notes kecil.

    patu pesta (masih baru dan hanya sebelah)

    lang (perhiasan imitasi)

    ncin berlian (ditemukan di piring sup)

    tak bedak

    pstik

    toskop

    wang

    mantik

    lana panjang flanel yang sudah usang Bola-bola lampu listrik Sekotak coklat

    al sutra (ditemukan telah tercabik-cabik)

    s ransel (idem) Bubuk boraks Garam mandi Buku resep masakan

    rcule Poirot menarik napas panjang. “Hebat,” katanya, “dan agak… agak menakjubkan.”

    betul-betul tertarik. Ia memandang wajah Miss Lemon yang berang dan tak setuju, lalu memanjah Mrs. Hubbard yang ramah dan cemas.

    aya mengucapkan selamat pada Anda,” ia berkata dengan hangat pada yang terakhir. Mrs. Hubbmpak terkejut. “Mengapa, M. Poirot?”

    aya mengucapkan selamat pada Anda karena mempunyai sebuah permasalahan yang begitu unin indah.”

    ah, mungkin permasalahan ini bisa Anda pahami, M. Poirot, tapi…”aya sama sekali tidak memahaminya. Ini mengingatkan saya ketika diajak oleh teman-teman mya untuk memainkan suatu permainan yang menjemukan secara bergiliran pada waktu hari Natu. Permainan itu, saya rasa, bernama Tiga Wanita Bertanduk. Setiap orang secara ber? gilirnggumamkan kata-kata ini, ‘Aku pergi ke Paris dan membeli…’ terserah mau membeli apa. L

    ang berikutnya mengulangi kalimat ini dan menambahkan kata baru, dan tujuan permainan itu

    alah untuk mengingat-ingat nama-nama benda dalam urutan yang benar dengan menyebutkann

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    12/180

    u per satu, dan di antara nama-nama benda yang harus disebut itu, ada yang betul-betul mengen tidak masuk akal. Antara lain, yang saya ingat, sebatang sabun, seekor gajah putih, meja lipatkor bebek Muscovy. Tentu saja kesulitan dalam mengingat-ingat macam-macam benda ituebabkan benda-benda itu tidak ada kaitannya satu sama laindengan kata lain, tak ada urut-urutng logis. Sama seperti daftar yang baru Anda tunjukkan pada saya. Pada saat, katakanlah, ada das benda yang harus disebutkan, hampic mustahil rasanya untuk dapat menyebar benda-benda u per satu dengan urutan yang benar. Bila seseorang gagal melakukannya, sebuah tanduk kertaan diberikan kepada saingannya, dan dia harus meneruskan permainan itu dengan mengatakan,

    ku, seorang wanita bertanduk satu, pergi ke Paris,’ dan seterusnya. Sesudah tiga tanduk diberikrmainan itu selesai. Yang tertinggal itulah pemenangnya.”

    aya yakin Anda adalah pemenangnya, M. Poirot,” kata Miss Lemon dengan kesetiaan seorangyawan.

    irot menganggukkan kepalanya.

    egitulah kenyataannya,” katanya. “Sebab, betapapun tidak teraturnya urut-urutan benda-benda a bisa mengaturnya, dan dengan sedikit kecerdikan, kita bisa mengait-ngaitkannya. Misalnya,

    a berkata dalam hati, ‘Dengan seba-17

    g sabun aku mencuci debu dari seekor gajah marmer putih besar yang sedang berdiri di atas mat’dan seterusnya.”

    s. Hubbard berkata dengan hormat, “Mungkin Anda juga bisa melakukan hal yang sama dengaftar benda-benda yang saya berikan itu.”

    idak diragukan lagi, saya pasti bisa. Seorang wanita yang hanya memakai sepatu di kaki kananngenakan sebuah gelang di tangan kirinya. Ia lalu memakai bedak dan lipstik, dan pergi ke seb

    muan makan malam, menjatuhkan cincinnya ke dalam sup, dan seterusnya. Dengan demikian, sa menghafalkan daftar Anda. Tapi bukan itu yang kita tuju. Mengapa sekumpulan benda aneh iuri? Apakah ada sebuah sistem di belakangnya? Ada suatť ide tertentu? Di sini kita hanya bisalakukan proses analisis. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mempelajari daftar benda

    ngan saksama.”

    mua diam ketika Poirot mempelajari daftar itu. Mrs. Hubbard memandangnya dengan penuhrhatian, seperti anak kecil yang sedang menonton seorang tukang sulap, yang menunggu muncukor kelinci, atau paling tidak segerumbul pita wama-warni dengan penuh harap. Miss Lemon,

    kesan dengan Poirot, memusatkan diri untuk memikirkan segi-segi yang baik dari sistem itu.

    tika akhirnya Poirot berbicara, Mrs. Hubbard terlompat kaget.

    al pertama yang menarik hati saya adalah

    ,” kata Poirot. “Dari semua benda yang hilang, sebagian besar adalah barang-barang murahberapa di antaranya malah tidak ada harganya), dengan dua pengecualianstetoskop dan cincin

    rlian. Mari kita kesampingkan stetoskop itu sebentar, dan berkonsentrasi pada cincin itu. Anda

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    13/180

    ang cincin itu berhargaberapa harganya?” * “Yah, saya tidak tahu pasti, M. Poirot. Cincin iturmata berlian tunggal, dengan sekelompok berlian kecil-kecil di atas dan di bawahnya. Saya kicin itu adalah cincin pertunangan ibu Miss Lane dulunya. Dia betul-betul marah ketika cincin ang, dan kami semua lega ketika cincin itu ditemukan di piring sup Miss Hobhouse sore itu jugmi mengira kejadian itu cuma lelucon keji belaka.”

    Mungkin memang begitu. Tapi saya sendiri berpendapat peristiwa pencurian dan pengembaliannpenting. Jika yang hilang itu lipstik, atau kotak bedak, atau buku, kita tak perlu memanggil po

    pi sebuah cincin berlian yang berharga, lain soalnya. Ada kemungkinan polisi dipanggil. Jadi cdikembalikan.”

    api mengapa harus mencuri kalau akhirnya dikembalikan?” tanya Miss Lemon dengan dahi 9rkerut.

    ah, mengapa?” kata Poirot. “Sementara kita tinggalkan saja pertanyaan itu. Saya sekarang sedangklasifikasikan pencurian-pencurian ini, dan saya memilih cincin itu terlebih dulu. Siapakah ne yang cincinnya dicuri itu?”

    atricia Lane? Dia seorang gadis yang amat manis. Dia sedang belajar Ťntuk mendapatkan… apmanya… oh, ijazah dalam bidang sejarah atau arkeologi atau sejenisnya.”

    aya?”

    h, tidak. Uangnya hanya sedikit, tapi dia selalu hemat Cincin itu, seperti saya katakan tadi, adalik ibunya dulu. Dia punya satu atau dua perhiasan, tapi tidak punya banyak baju baru, dan diarhenti merokok akhir-akhir ini.”

    agaimana tampangnya? Coba gambarkan dirinya dengan kata-kata Anda sendiri.”

    ah, dia itu campuran. Tampangnya agak suram. Pendiam dan tenang, tapi tidak terlalu bersemaa itu… mungkin Anda akan menyebutnya seorang gadis yang tekun.”

    an cincin itu ditemukan di piring sup Miss Hobhouse. Siapakah Miss Hobhouse itu?”

    alerie Hobhouse? Dia seorang gadis berkulit gelap yang pintar, dengan gaya bicara agak kasar.kerja di sebuah salon kecantikan. Sabrina Fairsaya rasa Anda pernah mendengarnya.”

    pakah kedua gadis itu ramah?”

    s. Hubbard berpikir sejenak.

    aya rasa… ya. Mereka tidak terlalu banyak bergaul satu sama lain. Menurut saya, Patricia Lanergaul dengan setiap orang, tapi tidak terlalu populer atau sejenisnya. Valerie Hobhouse punyausuh, habis lidahnya tajam, sih, tapi dia juga punya sedikit pengikut. Anda mengerti maksud sakan?”

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    14/180

    aya rasa saya mengerti,” sahut Poirot.

    di, Patricia Lane manis tapi membosankan, sedangkan Valerie Hobhouse memiliki sebuahpribadian. Poirot melanjutkan mempelajari daftar barang yang dicuri tersebut. f

    ang sangat mengesankan adalah barang-barang yang dicuri itu terdiri atas beberapa kategori yarbeda-beda. Ada barang-barang sepele yang dapat menggoda seorang gadis sederhana dan misktuk mencurinyalipstik, perhiasan-perhiasan imitasi, kotak bedak, garam mandi mungkin juga, dkotak coklat. Lantas dt sini ada stetoskop. Tampaknya lebih mungkin kalau pencurinya seorang

    i yang tahu ke mana harus menjual atau-menggadaikannya. Milik siapa stetoskop itu?”

    Milik Mr. Bateson. Dia itu seorang pemuda bertubuh besar yang ramah.”

    Mahasiswa kedokteran?”

    a.”

    pakah dia marah sewaktu mengetahui stetoskopnya hilang?”

    ia betul-betul murka, M. Poirot Wataknya memang gampang meledak-ledak. Kalau sudah begipasti mengumpat-umpat, tapi marahnya cepat reda kembali. Dia bukan orang yang mudahmaafkan kalau barang-barangnya diusik.”

    pakah ada yang pemaaf di sana?”

    ah, Mr. Gopal Ram, salah satu dari mahasiswa-mahasiswa India itu. Dia selalu tersenyum kepamuanya. Dia mengibaskan tangannya dan berkata bahwa harta milik tidaklah penting….”

    pakah ada barangnya yang dicuri?” “Tidak.”

    h! Celana panjang flanel itu milik siapa?”

    Mr. McNabb Celana itu sudah usang sekali, dan orang lain pasti sudah membuangnya, tapi Mr.cNabb sangat mencintai pakaian-pakaian lamanya, dan dia tak pernah membuang apa pun.”

    ekarang kita sampai pada barang-barang yang tampaknya tidak berharga untuk dicuricelana pan

    nel yang sudah usang, bola-bola lampu listrik, bubuk boraks, garam mandi, sebuah buku resepsakan. Barang-barang itu mungkin penting, meskipun lebih masuk akal kalau tidak. Bubuk bormungkin telah dipindahkan tanpa sengaja, seseorang mungkin telah mencopot sebuah bola lam

    ng mati dan bermaksud untuk menggantinya, tapi kemudian lupa, buku resep itu mungkin telahinjam dan tidak dikembalikan. Seorang pelayan wanita mungkin telah mengambil celana panja.”

    ami mempekerjakan dua orang wanita pembersih yang sangat dapat dipercaya. Saya yakin merak akan melakukan hal itu tanpa minta izin terlebih dahulu.”

    nda mungkin benar. Nah, sekarang sepatu pesta itu, hanya sebelah dan masih baru, bukan? Siap

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    15/180

    milik sepatu itu?”

    ally Finch. Dia gadis Amerika yang sedang belajar di sini atas beasiswa Fulbrite.”

    pakah Anda yakin bahwa sepatu itu tidak salah letak saja? Saya tak bisa membayangkan apa

    nanya sepatu yang hanya sebelah saja bagi siapa pun juga,”

    epatu itu tidak salah letak, M. Poirot. Kami semua melakukan pencarian besar-besaran. Waktuss Finch hendak pergi ke pesta dengan ‘berpakaian formal’pakaian malam’dalam istilah kitada

    patu itu sungguh-sungguh penting ^ hanya itu sepatu pestanya.”

    encurian itu membuatnya kesaldan marah ya… ya, saya ingin tahu. Mungkin ada sesuatu dina….”

    irot terdiam selama satu dua menit, dan kemudian melanjutkan,

    an ada dua barang lagisebuah tas ransel yang tercabik-cabik dan sebuah syal sutra dengan kondng sama. Barang-barang itu tidak berharga, juga , tidak menguntungkan. Kita malah mendapat ng jelas tentang adanya keinginan untuk membalas dendam. Siapa pemilik tas ransel itu?”

    ampir setiap mahasiswa mempunyai ransel. Mereka sering bertamasya dengan berjalan kaki, Au. Dan sebagian besar dari ransel-ransel itu mirip bentuknya, dibeli dari tempat yang sama, jadah untuk membedakan satu dengan yang lain. Tapi tampaknya bisa dipastikan kalau ransel itu

    lik Leonard Bateson atau Colin McNabb.”

    an syal sutra yang juga tercabik-cabik itu, siapa pemiliknya?”

    alerie Hobhouse. Dia mendapatnya sebagai hadiah hari Natalwarnanya hijau zamrud dan betul-rkualitas baik.”

    Miss Hobhouse… begitu, ya.”

    irot menutup matanya. Yang ia bayangkan dalam pikirannya adalah sebuah kaleidoskop, tidak ak kurang. Potongan-potongan syal dan ransel yang tercabik-cabik, buku resep masakan, lipstikram mandi; nama-nama dan gambaran-gambaran sekilas tentang mahasiswa-mahasiswa yang a

    eh. Sama sekali tak ada hubungannya atau bentuk yang terang. Kejadian-kejadian yang tidakrkaitan dan orang-orang yang berada di sekitarnya. Tapi Poirot mengetahui dengan baik bahwagaimanapun juga, entah di mana, pasti ada sebuah pola. Masalahnya adalah dari mana ia harusulai.

    irot membuka matanya.

    ersoalan ini membutuhkan pemikiran. Banyak pemikiran.”

    h, saya yakin begitu, M. Poirot,” kata Mrs. Hubbard, menyetujui dengan penuh semangat. “Tapya tak ingin merepotkan Anda.”

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    16/180

    nda tidak merepotkan saya. Saya tertarik. Tapi, sementara saya memikirkannya, kita bisa mulagi yang praktis. Sebagai permulaan… Sepatu, sepatu pesta itu… ya, kita bisa mulai dari situ. Mmon.”

    a, M. Poirot?” Miss Lemon menghapus pengarsipan dari pikirannya, bahkan duduk lebih tegakn secara otomatis meraih notes dan pensil.

    Mrs. Hubbard mungkin dapat mengambilkan sepatu yang sebelah lagi untuk Anda. Lalu pergilahker Street Station, ke bagian barang-barang hilang. Kapan sepatu itu hilang?”

    s. Hubbard berpikir sejenak.

    ah, saya tak ingat dengan pasti, M. Poirot. Mungkin dua bulan yang lalu. Saya rasa tidak lebih ri itu. Tapi saya bisa menanyai Sally Fineh tentang tanggal pesta itu.”

    a. Nah…” Poirot beralih ke Miss Lemon lagi.

    nda bisa mengarang cerita seperti ini. Bilang t saja Anda ketinggalan sepatu yang sebelah kiri reta api Inner Circleini sangat lumrahatau ketinggalan sepatu di kereta api lainnya. Atau bisa jubuah bus. Berapa banyak bus yang melayani daerah sekitar Hickory Road?”

    anya dua, M. Poirot”

    agus. Jika Anda tidak mendapat hasil dari Baker Street, cobalah di Scotland Yard, dan katakanhwa sepatu Anda tertinggal di sebuah taksi.”

    alai,” Miss Lemon membetulkannya dengan penuh efisiensi.

    irot mengibaskan tangannya.

    erserah Anda. Anda pasti bisa mengarang cerita seperti itu.”

    api mengapa Anda mengira…,” Mrs. Hubbard hendak bertanya.

    irot menyelanya.

    Mari kita lihat dulu hasil apa yang akan kita g peroleh. Jika hasilnya negatif atau positif, Anda dya, Mrs. Hubbard, harus berdiskusi lagi. Anda akan menceritakan pada saya hal-hal yang perlu ahui.”

    aya rasa saya sudah menceritakan segala-galanya pada Anda.”

    idak, tidak. Saya tidak setuju. Di sini ada lima orang muda yang berkumpul bersama, watak merbeda-beda, jenis kelamin mereka berlainan. Si A mencintai si B, tapi si B mencintai si C, dan

    ta si E mungkin saling membenci gara-gara si A. Itulah yang harus saya ketahui. Pengaruh-

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    17/180

    ngaruh dari emosi manusia. Pertengkaran, kecemburuan, persahabatan, kedengkian, dan rasa tidrbelas kasihan.”

    aya yakin,” Jcata Mrs. Hubbard dengan perasaan tak enak, “saya tidak mengetahui hal-hal sepe. Saya tak pernah ikut campur sama sekali. Saya hanya mengurus tempat itu, dan mengaturkanannya dan sejenisnya.”

    api Anda tertarik pada orang-orang itu. Anda sendiri yang bilang begitu pada saya. Anda menyang-orang muda. Anda menerima pekerjaan ini bukan karena bayarannya menarik, tapi karena

    kerjaan ini melibatkan Anda dengan masalah-masalah manusia. Pasti ada mahasiswa-mahasiswng Anda sukai, dan ada beberapa yang tidak begitu Anda sukai, atau bahkan yang tidak Anda suma sekali, mungkin. Anda akan menceritakan pada sayaya, harus! Sebab Anda merasa cemasburena apa yang sedang terjadi untuk itu Anda bisa pergi ke polisi….”

    aya katakan saja pada Anda, Mrs. Nicoletis tidak akan suka kalau harus berurusan dengan polis

    irot terus melanjutkan kata-katanya, tidak mengacuhkan penyelaan Mrs. Hubbard.

    idak, Anda mencemaskan seseorangseseorang yang Anda kira mungkin harus bertanggung jawu paling tidak terlibat dalam kejadian ini. Seseorang, yang sudah pasti, Anda sukai.” ‘

    h, yang benar saja, M. Poirot.”

    a, benar. Dan saya kira sudah sepatutnya kalau Anda merasa cemas. Peristiwa terpotong-potonal itu tidaklah menyenangkan. Begitu t pula dengan tas ransel yang tercabik-cabik itu, juga tidanyenangkan. Sedangkan kejadian lainnya tampak kekanak-kanakan. Tapi saya tak yakin. Saya

    kin sama sekali!”

    anned book sbook ini hanya untuk koleksi pribadi. DILARANG MENGKOMERSDLKAN ataudup anda mengalami ketidakbahagiaan dan ketidakberuntungan

    bbsc

    telah menaiki anak-anak tangga, dengan sedikit bergegas Mrs. Hubbard memasukkan kuncinya

    ang pintu Hickory Road Nomor 26. Baru saja pintu terbuka, seorang pemuda dengan rambut mnyala berlari menaiki anak-anak tangga di belakangnya.

    alo, Ma,” sapa pemuda itu, karena memang begitulah kebiasaan Len Bateson memanggilnya. Lorang pemuda yang ra ah dengan nada suara beraksen Cockney, dan untungnya ia tidak mempurasaan rendah diri sama sekali. “Baru dari jalan-jalan, ya?”

    ku baru diundang minum teh, Mr. Bateson. Jangan membuang-buang waktuku sekarang, aku sulambat”

    adi pagi aku membedah mayat cantik,” kata Len. “Korban tabrakan!”

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    18/180

    angan suka menakut-nakuti, Anak nakal. Masa ada mayat yang cantik! Pikiran apa itu. Kaumbuatku sedikit mual.”

    n Bateson tertawa, dan di sepanjang gang terdengar gema ha ha ha yang keras.

    ngan bilang apa-apa pada Celia,” kata Len Bateson. “Aku pergi ke apotek tadi. Aku berkatadanya, ‘Aku ke sini untuk menceritakan padamu tentang mayat yang baru kupotong-potong.’ W

    lia langsung menjadi putih seperti kertas, dan kupikir dia akan pingsan. Bagaimana pendapatmtang hal itu, Mama Hubbard?”

    ku sama sekali tidak heran,” sahut Mrs. Hubbard. “Bayangkan! Celia mungkin mengira yangumaksud itu mayat betulan.”

    pa maksud Mamam yat betulan? Menurut Mama mayat-mayat kami itu apa? Sintetis?”

    orang pemuda kurus dengan rambut gondrong awut-awutan muncul dari sebuah ruangan di sebnan, dan berkata dengan nada jengkel,

    h, kamu rupanya. Kukira paling tidak ada segerombolan rang kuat di sini. Suaranya sih memanara satu orang, tetapi volumenya volume sepuluh orang.”

    uharap suaraku belum memutuskan saraf-sarafmu.”

    ah, tak lebih dari biasanya,” ujar Nigel Chapman, lalu ia kembali lagi ke kamarnya.

    unga kita yang lemah lembut,” kata Len.

    ah, jangan sampai kalian berdua bertengkar,” kata Mrs. Hubbard. “Perilaku yang baik, itu yangsukai, dan saling mengalah.”

    muda besar itu menyeringai padanya dengan penuh kasih sayang.

    ku tidak keberatan dengan si Nigel, Ma,” katanya.

    AC a am

    29

    orang gadis yang saat itu turun dari lantai atas berkata,

    h, Mrs. Hubbard, Mrs. Nicoletis ada di kamarnya. Dia bilang dia ingin bertemu dengan Anda bda pulang.”

    s. Hubbard mengeluh dan naik ke loteng. Gadis jangkung berkulit gelap yang menyampaikan pmerapat ke dinding untuk memberinya jalan.

    n Bateson berkata sambil melepaskan jas hujannya, “Ada apa sih, Valerie? Keluhan-keluhan te

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    19/180

    gkah laku kita yang harus disampaikan Mama Hubbard pada waktunya?”

    dis itu hanya mengangkat bahu kurusnya yang indah. Ia turun dan berjalan menyeberangi gangempat ini makin lama makin seperti rumah sakit jiwa,” katanya sambil berlalu.

    memasuki sebuah pintu di sebelah kanan sewaktu mengatakan hal itu. Ia berjalan dengan gayaggun, seperti yang biasa dilakukan peraga wati p ragawati profesional.

    ckory Road Nomor 26 sebenarnya adalah dua rumah, Nomor 24 dan Nomor 26, yang digabung

    njadi satu di lantai dasarnya. Jadi, di lantai tersebut ada ruang duduk bersama dan sebuah ruankan besar, begitu pula ada dua kamar penyimpan mantel serta sebuah kantor kecil yang menghbagian belakang rumah. Lalu ada dua tangga terpisah menuju lantai-lantai di atasnya yang tetapisah satu sama lain. Gadis-gadis menempati kamar-kamar di sebelah kanan rumah

    , sedangkan yang laki-laki di sisi lainnya, yaitu di rumah asli, Nomor 24.

    s. Hubbard naik ke loteng sambil melonggarkan kerah mantelnya. Ia menarik napas panjang keralih ke arah kamar Mrs. Nicoletis.

    mengetuk pintu kamar itu dan masuk.

    ukira dia sedang jengkel lagi seperti biasanya,” gumam Mrs. Hubbard.

    ara di ruang duduk Mrs. Nicoletis panas sekali. Perapian listrik yang besar itu menyala semuaangannya, dan jendela-jendela tertutup rapat Mrs. Nicoletis sedang duduk sambil merokok di s

    ngan dikelilingi oleh banyak bantal kursi dari sutra dan beludru yang sudah agak dekil. Ia seoranita berkulit gelap, masih cantik, dengan mulut yang suka mencaci maki serta sepasang mata cng besar sekali.

    h! Datang juga kau akhirnya.” Nada suara Mrs. Nicoletis seperti menuduh.

    s. Hubbard, seorang keturunan Lemon sejati, tidak merasa gentar.

    a,” katanya masam, “saya sudah datang. Katanya Anda ingin bertemu dengan saya secara khus

    a, tentu saja. Mengerikan, sungguh mengerikan!”

    pa yang mengerikan?”

    ekening-rekening ini! Pengeluaran pengeluar anmu!” Mrs. Nicoletis mengambil setumpuk kertri balik sebuah bantalan kursi, dan mengham— 

    rkannya dengan gaya seorang tukang sulap hebat. “Memangnya kita beri makan apa mahasiswahasiswa malang itu? Foie gras dan burung puyuh? Kaupikir ini Ritz? Para mahasiswa itu, menreka siapa sih mereka itu?”

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    20/180

    rang-orang muda dengan selera makan yang sehat,” sahut Mrs. Hubbard. “Mereka mendapatapan pagi yang baik dan makan malam yang pantasmakanan sederhana, tapi bergizi. Dan biaya

    ngat ekonomis.”

    konomis? Ekonomis apa? Kau berani bilang begitu padaku? Padahal aku kaurugikan?”

    nda memperoleh keuntungan sangat besar dari tempat ini, Mrs. Nicoletis. Bagi para mahasiswif di sini termasuk tinggi.”

    api pondokanku selalu penuh, bukan? Apakah pernah ada tempat kosong yang tidak ditawar sama orang? Bukankah Konsulat Inggris, Badan Pemondokan Universitas London, Kedutaan Frenccee selalu mengirimkan mahasiswa-mahasiswa mereka kemari? Bukankah selalu ada tiganawaran untuk setiap tempat lowong?”

    esar kemungkinan itu dikarenakan makanan-makanan di sini sesuai dengan selera para mahasi, dan jumlahnya mencukupi. Orang-orang muda harus diberi makan dengan layak.”

    ah! Jumlah biaya ini mengerikan. Pasti ini gara-gara juru masak Italia dengan suaminya itu. M

    nipumu melalui masakan-masakan mereka.”h, tidak, mereka tidak begitu, Mrs. Nicoletis.

    ya dapat meyakinkan Anda bahwa tak seorang asing pun akan melakukan hal seperti itu pada dya.”

    alau begitu, pasti kau sendirikau yang merampokku.”

    s. Hubbard tetap tak gentar.

    aya tak bisa membiarkan Anda mengatakan hal-hal seperti itu,” katanya, dengan nada suara seporang pengasuh tua yang sangat kolot, yang sedang memarahi anak asuhnya yang nakal. “Tak bngatakan hal-hal seperti itu, dan sua tu hari Anda pasti akan mendapat kesulitan karenanya.”

    h!” Mrs. Nicoletis menghamburkan tumpukan rekening itu secara dramatis ke udara, hinggamuanya bertebaran di mana-mana di lantai. Mrs. Hubbard membungkuk dan memungutinya, sangatupkan bibirnya rapat-rapat. “Kau membuatku naik darah,” teriak majikannya.

    aya rasa begitu,” ujar Mrs. Hubbard, “dan tak baik untuk Anda, kalau Anda mudah naik darah.

    k untuk tekanan darah Anda.”

    adi kau mengakui bahwa jumlah biaya ini lebih tinggi daripada minggu lalu?”

    entu saja. Ada potongan harga yang sangat menarik di Lampson Stores. Saya memanfaatkansempatan itu. Biaya minggu depan akan berjumlah di bawah rata-rata.”

    s. Nicoletis kelihatan merajuk.

    au pintar memberi penjelasan.”

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    21/180

    ah.” Mrs. Hubbard meletakkan tumpukan

    kening itu dengan rapi di atas meja. “Masih ada persoalan lain?”

    adis Amerika itu, Sally Finch, dia bilang mau pindah, sedangkan aku tak ingin dia pergi. Dia

    ndapat beasiswa Fulbrite. Dia dapat menarik para mahasiswa Fulbrite lainnya untuk tinggal didi dia tak boleh pergi.”

    pa alasannya untuk pindah dari sini?”

    s. Nicoletis mengangkat bahunya yang besar.

    agaimana aku bisa mengingatnya? Alasannya dibuat-buat. Aku mengetahuinya. Aku selalu tah

    s. Hubbard menganggukkan kepalanya dengan serius. Ia cenderung untuk mempercayai Mrs.

    coletis dalam hal itu.

    ally tidak bilang apa-apa pada saya,” katanya.

    api kau akan berbicara dengannya, bukan?”

    a, tentu saja.”

    an jika penyebabnya adalah mahasiswa-maha siswf berwarna itumahasiswa India dan mahasiswgromerekalah yang harus pindah, kau mengerti? Perbedaan warna kulit, hal itu sangat besar artgi orang-orang Amerika dan bagiku orang-orang Amerika itulah yang penting, sedangkan orangang berwarna itu… enyahkan saja mereka!”

    s. Nicoletis menggerakkan tangannya dengan gaya dramatis.

    al itu takkan terjadi selama saya menjadi pimpinan di sini,” kata Mrs. Hubbard dingin. Dangaimanapun juga, Anda salah. Tak ada perasaan antiras seperti itu di antara para mahasiswa di

    n Sally sudah jelas tidak seperti itu. Dia dan Mr. Akibombo sering pergi makan siang bersama,. Akibombo itu sangat hitam.”

    alau begitu, pasti komunis itukau tahu bagaimana perasaan orang-orang Amerika tentangmunisme. Nigel Chapmandia itu seorang komunis.” “Saya meragukan hal Itu.” “Ya, ya. Kau handengar apa yang dikatakannya sore itu.”

    igel akan mengatakan segalanya untuk menjengkelkan orang lain. Kalau sudah begitu, dia sangmuakkan.”

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    22/180

    au mengenal mereka dengan sangat baik, Mrs. Hubbard yang baik. Kau hebat sekali! Aku serinrkata pada diriku sendiriapa yang harus kulakukan tanpa Mrs. Hubbard? Aku betul-betul tergandamu. Kau wanita yang hebat, hebat sekali.”

    etelah diberi bubuk, diberi selai.” “Apa?”

    udahlah, tak usah cemas. Saya akan melakukan sebisanya.”

    s. Hubbard meninggalkan ruangan itu, dan menghentikan semburan kata-kata terima kasih Mr

    coletis.

    mbil menggumam sendiri, Mrs. Hubbard berkata, “Membuang-buang waktuku saja. Betapa gilnita itu!” Ia buru-buru berjalan di sepan jang-gaug dan masuk ke ruang duduknya sendiri.

    pi belum saatnya bagi Mrs. Hubbard untuk menikmati keadaan tenteram. Sesosok tubuh jang—

    ng bangkit berdiri ketika Mrs. Hubbard masuk, dan berkata,

    aya akan merasa gembira kalau Anda mau meluangkan waktu sebentar untuk saya.”

    entu saja, Elizabeth,”

    s. Hubbard agak terkejut. Elizabeth Johnston berasal dari India Barat, sedang belajar ilmu hukseorang pekerja keras, berambisi, dan cenderung bersifat tertutup. Ia selalu tampak tenang dankap, dan Mrs. Hubbard selalu menganggapnya sebagai salah seorang mahasiswa paling memuapondokan itu.

    lizabeth betul-betul tenang saat itu, tapi Mrs. Hubbard menangkap getaran lirih dalam suaranyskipun sosok tubuh berkulit gelap itu betul-betul dapat mengendalikan dirinya.

    pakah ada sesuatu yang tidak beres?”

    a. Maukah Anda pergi ke kamar saya?”

    ebentar.” Mrs. Hubbard melemparkan mantel dan sarung tangannya, kemudian mengikuti gadisuar ruangan dan menaiki tangga ke loteng lagi. Kamar gadis itu terletak di tingkat paling atas.

    mbuka pintu kamarnya dan berjalan ke sebuah meja di dekat jendela.

    ni adalah catatan hasil kerja saya,” katanya. “Hasil kerja selama berbulan-bulan dengan penuhekunan. Anda lihat apa yang telah terjadi?”

    s. Hubbard menarik napas tertahan.

    eja itu berlumur tinta. Begitu pula kertas*kertas itu, semuanya basah terkena tinta. Mrs. Hubbanyentuhnya dengan ujung jarinya. Masih basah.

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    23/180

    bertanya, meskipun ia tahu pertanyaan itu konyol,

    au tidak menumpahkan tinta itu sendiri?” “Tidak. Seseorang melakukannya ketika saya sedanguar.”

    Mrs. Biggs, kaupikir…”

    s. Biggs adalah wanita pembersih yang merawat kamar-kamar tidur di lantai paling atas.

    ukan Mrs. Biggs. Tinta itu juga bukan tinta saya. Punya saya ada di rak, di sebelah tempat tidun tinta itu tidak tersentuh. Seseorang membawa tinta kemari dan menumpahkannya dengan

    ngaja.”

    s. Hubbard betul-betul terkejut.

    etapa jahat dan kejinya perbuatan itu.”

    arsangat jahat”

    dis itu berbicara dengan tenang, tapi Mrs. Hubbard tidak salah dalam menangkap adanya perasrah tertahan dalam dirinya.

    ah, Elizabeth, aku hampir-hampir tak tahu apa yang harus kukatakan. Aku betul-betul terkejut,ul-betul terkejut, dan aku akan berusaha keras untuk menemukan siapa yang telah melakukan

    rbuatan jahat dan keji ini. Kau sendiri, apakah kau punya ide tentang siapa pelakunya?”

    dis itu segera menjawab.

    inta ini berwarna hijau, coba Anda perhatikan.”a, aku tahu.”

    Tinta hijau bukanlah warna yang lazim. Saya tahu seseorang di sini yang memakainya. Nigelapman.”

    igel? Kau mengira* Nigel yang melakukan perbuatan ini?”

    ebetulnya tidaktidak Tapi dia memakai tinta hijau untuk menulis surat dan catatannya.”

    ku harus menanyainya. Aku sangat menyesal, Elizabeth, bahwa hal ini bisa terjadi di pondokann aku hanya bisa berjanji padamu bahwa aku akan berusaha keras untuk membereskannya.”

    erima kasih, Mrs. Hubbard. Ada kejadian-kejadian lain, bukan?”

    aehya.”

    s. Hubbard meninggalkan ruangan itu dan berjalan menuruni tangga. Tapi ia tiba-tiba berhentibelum melanjutkan terus ke bawah. Sebaliknya ia berjalan menyusuri gang, menuju pintu terak

    ridor tersebut. Ia mengetuk pintu, dan suara Miss Sally Finch menyilakannya masuk.

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    24/180

    mar itu menyenangkan. Sally Finch sendiri adalah seorang gadis berambut merah yang riang dnyenangkan.

    sedang menulis di sebuah buku, dan ia memandang Mrs. Hubbard dengan pipi menggembung. ngulurkan sebuah kotak permen yang terbuka, dan berkata dengan suara tak jelas,

    ermen kiriman dari rumah. Silakan ambil.”

    erima kasih, Sally. Nanti saja. Aku agak kecewa saat ini.” Mrs. Hubbard berhenti. “Kau sudah

    ndengar apa yang menimpa Elizabeth Johnston?”

    pa yang terjadi dengan Bess Hitam?”

    adalah panggilan kesayangan, dan gadis itu sendiri juga senang dipanggil demikian.

    s. Hubbard menceritakan apa yang telah terjadi. Sally menunjukkan sikap marah dan simpati.

    Menurutku perbuatan itu betul-betul keji. Aku tak percaya ada orang yang mau melakukan hal spada Bess kita. Setiap orang menyukainya. Dia pendiam dan tidak begitu suka bergaul atau

    rgabung dengan yang lainnya, tapi aku yakin tak seorang pun yang tidak menyukainya.”

    u yang seharusnya kukatakan.”

    ah, tampaknya cocok, bukan, dengan kejadian-kejadian lainnya? Itu sebabnya…”

    u sebabnya apa?” tanya Mrs. Hubbard, ketika gadis itu tiba-tiba berhenti.

    ly berkata pelan,

    tu -sebabnya aku akan pindah dari sini. Apakah Mrs. Nick telah memberitahu Anda?”

    a. Dia sangat kecewa mengenainya. Dia pikir kau tidak memberinya alasan yang benar.”

    ah, memang tidak. Tak adanya gunanya membuat dia naik darah. Anda tahu bagaimana wataknpi itulah alasannya. Aku tidak menyukai apa yang sedang terjadi di sini. Rasanya aneh kehilanbuah sepatu, dan kemudian syal Valerie yang tercabik-cabik itu, dan juga tas ransel Len…

    dangkan barang-barang yang dicuri itu, lain. Menurutku, hal itu biasa. Memang tidaknyenangkan, tapi itu normaltapi yang ini tidak* Ia berhenti sebentar, tersenyum, dan kemudiannyeringai dengan tiba-tiba. “Akibombo juga takut,” katanya.’ “Biasanya dia selalu tampil heba

    radab, tapi ada sebuah kepercayaan kuno

    ang Afrika Barat tentang munculnya ilmu hitam.”

    ah!” kata Mrs. Hubbard tajam. “Aku tak percaya dengan takhayul-takhayul bohongan itu. Cum

    kerjaan manusia biasa untuk menakut-nakuti diri mereka sendiri. Yah, baiklah.”

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    25/180

    ulut Sally menyeringai lebar seperti kucing.

    berkata, “Penekanannya ada pada kata biasa itu. Aku punya semacam perasaan bahwa ada sesepondokan ini yang tidak biasa.”

    s. Hubbard berjalan menuruni tangga. Ia membelok, memasuki ruang duduk bersama parahasiswa di lantai dasar. Ada empat orang di sana. Valerie Hobhouse sedang menelungkup di so

    mbil mengaitkan kaki-kakinya yang langsing dan -anggun di lengan sofa itu; Nigel Chapman seduk di sebuah meja, dengan sebuah buku betat terbuka di hadapannya; Patricia Lane sedang

    rsandar di samping perapian, dan seorang gadis yang baru datang, yang masih mengenakan jasan, sedang mencopot topi wolnya ketika Mrs. Hubbard masuk. Gadis itu bertubuh gemuk, pend

    orang gadis biasa dengan sepasang mata coklat yang terpisah jauh, dan mulut yang biasa terbukdikit, sehingga ia selalu kelihatan terkejut.

    lerie berkata dengan nada suara malas dan diulur-ulur, sambil memindahkan rokok yang diisapri mulutnya,

    alo, Ma, apakah Anda sudah memberikan sirup penenang kepada setan tua itu, pemilik pondok

    a yang terhormat?”

    tricia Lane berkata,

    pakah dia hendak memaklumkan perang?”

    agaimana caranya?” kata Valerie sambil tertawa cekikikan.

    esuatu yang tidak menyenangkan telah terjadi,” kata Mrs. Hubbard. “Nigel, aku ingin kaunolongku.”

    ku, Ma?” Nigel memandangnya sambil menutup bukunya. Dagunya yang runcing dan wajahnyng menyeramkan tiba-tiba menunjukkan kesan nakal serta sebuah senyuman manis yangngejutkan. “Apa yang telah kulakukan?”

    idak ada, kuharap,” sahut Mrs. Hubbard. “Tapi seseorang yang berhati keji telah sengajanumpahkan tinta pada seluruh catatan Elizabeth Johnston, dan tinta itu berwarna hijau.‘Kaunulis dengan tinta hijau, Nigel.” ! Nigel menatapnya, senyumnya hilang.

    , aku memakai tinta hijau.”

    Warna yang mengerikan,” ujar Patricia. “Kuharap kau tidak memakainya lagi, Nigel. Sudah seribilang bahwa warna itu sangat mempengaruhi dirimu.”

    ku suka dipengaruhi,” kata Nigel. “Warna merah jambu akan lebih baik, kukira. Aku harus beruk memperolehnya. Tapi apakah Anda serius, Ma? Tentang sabotase itu, maksudku?” “Ya, akuius. Apakah itu perbuatanmu, Nigel?” Tidak, tentu saja tidak. Aku suka mengganggu orang lain

    perti yang Mama ketahui, tapi aku takkan pernah melakukan perbuatan kotor seperti

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    26/180

    dan tentu saja tidak pada Bess Hitam yang tak pernah mencampuri urusan orang lain, hal yangnjadi contoh bagi beberapa orang di sini. Di mana tintaku itu? Aku mengisi penaku kemarin so

    u ingat. Biasanya kusimpan di atas rak di sana.” Nigel berdiri dan berjalan ke ujung ruangan. “Aul. Botol ini hampir kosong. Mestinya isinya masih penuh.”

    dis yang masih mengenakan jas hujan itu terdengar menahan napasnya.

    h, astaga,” katanya. “Oh, aku tidak menyukai kejadian ini.”

    gel memutar badannya dan memandang gadis itu dengan pandangan menuduh.

    pakah kau mempunyai alibi, Celia?” Tanyanya dengan nada mengancam.

    dis itu kaget.

    ku tidak melakukannya. Sungguh. Bagaimanapun juga, aku seharian ada di rumah sakit. Takngkin aku yang…”

    igel,” kata Mrs. Hubbard. “Jangan menggoda Celia.”

    tricia Lane berkata dengan nada marah, “Aku tak mengerti-mengapa Nigel harus dicurigai. Hanrena tintanya yang telah diambil….” Valerie berkata tajam, “Baiklah, Sayang, belalah anakmu api ini tidak adil….”

    api sungguh, aku tidak terlibat sama sekali dalam perbuatan ini,” Celia memprotes dengansungguh-sungguh.

    ak seorang pun yang menduga demikian, Bayi,” ujar Valerie tak sabar. “Bagaimanapun juga, ku.” Matanya bertemu dengan mata Mrs. Hubbard, dan mereka saling memandang. Semuanya i

    dah bukan lelucon lagi. Kita harus melakukan sesuatu untuk mengatasinya.”

    a, harus dilakukan sesuatu,” sahut Mrs. Hubbard tegas.

    b 4

    ni dia, M. Poirot”

    ss Lemon meletakkan sebuah bingkisan kecil berwarna coklat di hadapan Poirot Poirot membutas pembungkusnya, dan memandang kagum pada sebuah sepatu pesta berwarna perak yang baongannya.

    aya menemukannya di Baker Street, seperti kata Anda.”

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    27/180

    epatu ini akan meringankan tugas kita,” kata Poirot “Juga menguatkan gagasan-gagasan saya.”

    etul,” sahut Miss Lemon, yang sama sekali tidak memiliki perasaan ingin tahu. _J1

    ss Lemon itu, bagaimanapun juga, mempunyai perasaan kekeluargaan yang erat. Ia berkata,

    ka Anda tidak repot, M. Poirot saya mendapat sepucuk surat dari adik saya. Ada suaturkembangan baru.”

    nda mengizinkan saya membacanya?”

    ss Lemon mengulurkan surat itu pada Poirot. Setelah membacanya, Poirot menyuruh Miss Lemtuk menghubungi adiknya lewat telepon. Sebentar kemudian, Miss Lemon memberi tanda

    hwa ia sudah mendapat hubungan. Poirot mengambil gagang telepon. “Mrs. Hubbard?”

    h, ya, M. Poirot Sungguh baik Anda mau menelepon saya begitu cepat Saya sangat…”

    irot menyelanya.

    nda menelepon di mana sekarang?”

    i manaŤlari Hickory Road Nomor 26, tentu saja. Oh, saya mengerti maksud Anda. Saya meneleri ruang duduk saya sendiri.”

    pakah ada sambungan ke ruang lain?”

    da. Telepon utama ada di gang di lantai dasar.”

    iapa yang berada di sana, yang mungkin bisa mencuri dengar?”

    emua mahasiswa sedang keluar saat ini. Si juru masak sedang pergi ke pasar. Geronimo, suaminya sedikit sekali memahami bahasa Inggris. Ada seorang wanita pembersih, tapi dia tuli, dan skin dia takkan repot repo; berusaha mendengarkan pembicaraan kita.”

    agus kalau begitu. Saya bisa berbicara dengan bebas Apakah Anda kadang-kadang

    nyelenggarakan ceramah di sore hari, atau film? Hiburan lain sejenisnya?”ami kadang-kadang memang mengadakan ceramah. Miss Baltrout, seorang penjelajah, baru-baang dengan membawa foto-fotonya yang berwarna. Dan kami juga pernah mengada kau malam

    na bagi sebuah misi di Timur Jauh, meskipun saya rasa banyak mahasiswa yang pergi keluar m.”

    h Kalau begitu, malam ini Anda akan-mendapat kehormatan dari M. Poirot, majikan kakak An

    ng akan datang dan memberi ceramah pada para mahasiswa itu dengan topik tentang kasus-

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    28/180

    susnya yang menarik.”

    aya yakin hal itu akan sangat rne.ivRiangkan tapi apakah Anda pikir…”

    ni bukan masalah pemikiran lagi, tapi keyakinan.”

    alam itu, para mahasiswa yang memasuki ruang duduk bersama menemukan sebuah pengumumng dipakukan di papan di balik pintu.

    Hercule Poirot, seorang detektif swasta terkenal, bersedia memberikan ceramah malam ini tenri dan praktek penyelidikan yang berhasil, dengan menunjukkan beberapa kasus kriminal yangkenal.

    ra mahasiswa yang sudah membaca pengumuman tersebut memberikan macam-macam tanggatang hal itu.

    iapa sih detektif swasta itu?” “Aku tak pernah mendengar namanya.” “Oh, aku pernah. Dulu adorang laki-laki yang dijatuhi hukuman mati karena membunuh seorang pelayan wanita, dan.detmembebaskannya dari tuduhan itu tepat pada waktunya, serta menemukan pembunuh sebenarnedengarannya tidak menyenangkan: bagiku.” “Menurutku lumayan.” “Colin pasti akannyukainya. Dia tergila-gila pada psikologi kri

    iM^” “Aku* tidak akan mengatakannya sejelas itu. tapi aku tak menyangkal bahwa seseorang yngat dekat dengan kriminalitas pasti akan menarik untuk ditanyai.”

    akan malam disajikan pada pukul tujuh tiga puluh, dan sebagian besar mahasiswa sudah dudukika Mrs. Hubbard muncul dari ruang duduk pribadinya (tempat sherry telah dihidangkan pada

    mu terkenal), diikuti oleh seorang laki-laki kecil setengah baya berambut hitam yang bertampa

    ncurigakan, dengan kumis berukuran menyeramkan yang terus-menerus dipiluinya.

    ni adalah sebagian dari mahasiswa-mahasiswa kami, M. Poirot Dan ini adalah M. Hercule Poirdng sudi meluangkan waktu untuk bercakap-cakap dengan kita sesudah makan malam.”

    irot dan para mahasiswa itu saling menyapa, kemudian ia duduk di samping Mrs. Hubbard dannyibukkan dirinya, dan sementara waktu melupakan kumisnya, untuk menikmati sup campur y

    bat, yang disajikan dari sebuah mangkuk besar oleh seorang pelayan laki-laki yang lincah.

    idangan berikutnya adalah spageti dengan bola-bola daging yang panas dan pedas. Saat itulahorang gadis yang duduk tepat di samping Poirot berbicara kepadanya dengan malu-malu.

    pakah kakak Mrs. Hubbard betul-betul bekerja untuk And^^

    irot menoleh kepadanya.

    h, ya, memang. Miss Lemon sudah bertahun-tahun menjad. sekretaris saya. Dia adalah wanita

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    29/180

    ing efisien di dunia ini. Saya kadang-kadang takut padanya.”

    h, saya mengerti. Saya hanya ingin tahu apakah…”

    ah, apa yang ingin Anda ketahui Mademoiselle?”

    irot tersenyum padanya dengan gaya kebapa kan, sambil membuat catatan tentang gadis itu diam hatinya.

    antik, cemas, tidak begitu cerdas, ketakutan…” Ia berkata,

    olehkah saya, mengetahui nama Anda dan apa yang sedang Anda pelajari?”

    elia Austin. Saya tidak kuliah. Saya bekerja sebagai ahli obat di Rumah Sakit St Catherine

    h, pekerjaan yang menarik, bukan?”

    ah, saya tidak tahumungkin saja menarik.” Gadis itu agak ragu.

    an yang lainnya? Dapatkah Anda menceritakan sedikit tentang mereka pada saya, mungkin? Sau ini adalah pondokan untuk mahasiswa-mahasiswa asing, tapi tampaknya banyak mahasiswa

    ggris di sini.”

    eberapa dari mahasiswa asing itu sedang pergi keluar. Mr. Chandra Lai dan Mr. Gopal Rarrf mang-Indiadan Miss Reinjeer yang datang dari Belandaserta Mr. Aokmed Ali, orang Mesir yanggila-gila pada politn^*

    an yang ada di sini? Ceritakanlah rentang mereka.”

    ah, yang duduk di samping kfri Mrs. Hub— 

    rd adalah Nigel Chapman. Dia sedang mempelajari sejarah abad pertengahan dan bahasa Italia iversitas London. Lalu yang duduk di sebelahnya adalah Patricia Lane, yang memakai kacamaa belajar untuk mendapatkan ijazah di bidang arkeologi. Pemuda besar berambut merah itu bern Bateson, mahasiswa kedokteran, sedangkan gadis berkulit gelap itu adalah Valerie Hobhousekerja di sebuah salon kecantikan. Yang duduk di sebelahnya adalah Colin McNabb dia mengam

    ar pascasarjana di bidang psikiatri.”

    a sedikit perubahan nada pada suara gadis itu sewaktu ia menceritakan Colin. Poirotmandangnya dengan cermat, dan melihat wajahnya di-ronai warna merah.

    berkata dalam hati.

    adi, gadis ini sedang^aTtrh cinta, dan dia tak dapat menyembunyikan fakta itu dengan mudah.”

    irot memperhatikan bahwa pemuda McNabb itu tampaknya tak pernah melihat ke arah gadis it

    berang meja, karena terlalu asyik bercakap-cakap dengan seorang gadis berambut merah yang d

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    30/180

    sebelahnya.

    u Sally Finch. Dia orang Amerikgkuliah di sini atas beasiswa Fulbrite. Lalu di sebelahnya adalnevieve Maricaud. Dia sedang belajar bahasa Inggris di sini, begitu pula halnya dengan Ren ”̂ ng duduk di sebelahnya. Gadis mungil dan sederhana itu adalah Jean Tomlinson. Dia juga bekeCatherine, sebagai fisioterapis.

    ki-laki hitam itu adalah Akibombo. Dia berasal dari Afrika Barat dan betul-betul ramah. Lalu yadalah Elizabeth Johnston, dari Jamaika. Dia sedang mempelajari ilmu hukum. Di sebelah kan

    ya ada dua mahasiswa Turki yang datang kemari sekitar seminggu yang lalu. Mereka hampir taa berbahasa Inggris.”

    erima kasih. Dan apakah kalian semua rukun-rukun selalu? Atau kalian sering bertengkar?”

    da suara Poirot terdengar ringan, seolah-olah ia tidak serius.

    lia berkata,

    h, kami semua terlalu sibuk untuk bertengkar, meskipun…”

    Meskipun apa, Miss Austin?”

    ah, Nigelyang duduk di sebelah Mrs. Hubbard. Dia suka mengusik orang lain dan membuat kitrah. Dan Len Bateson biasanya menjadi marah. Dia kadang-kadang bisa meledak. Tapiungguhnya dia sangat manis.”

    an Colin McNabbapakah dia juga jengkel?”

    h, tidak. Colin hanya mengangkat alisnya dan kelihatan geli.”

    h, begitu. Dan di antara para gadis, apakah kalian pernah bertengkar?”

    h, tidak,.kami saling rukun satu sama lain. Memang Genevieve kadang-kadang agak pendendaya kira orang-orang Prancis memang cenderung agak mudah tersinggungoh, maksud-sayaafkan…”

    lia tampak bingung.

    aya orang Belgia,” kata Poirot tenang. Ia cepat melanjutkan, sebelum Celia dapat memulihkanndali dirinya, “Apa yang Anda maksudkan tadi. Miss Austin, ketika Anda berkata bahwa Anda u. Anda ingin tahutentang apa?”

    dis itu meremas-remas rotinya dengan gugup.

    h, itutidak apa-apa, koksungguhhanya saja di sini ada lelucon konyol akhir-akhir ini, lelucon y

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    31/180

    njengkelkan orang. Saya pikir Mrs. Hubbard… ah, saya ini sering konyol. Saya tidak mempunksud apa-apa.”

    irot tidak memaksanya. Ia beralih ke Mrs. Hubbard, dan segera terlibat dalam pembicaraanartfga orang dengan Mrs. Hubbard serta Nigel Chapman. Nigel mengemukakan tentang suatu

    ndapat kontroversial yang menyatakan bahwa kriminalitas adalah sejenis seni kreatif, dan yangak beres dalam masyarakat sebenarnya adalah para polisi itu sendiri, yang memilih profesi merena adanya sifat sadisme tersembunyi dalam diri mereka. Poirot kelihatan tertarik dan mencathwa~wanita muda berkacamata dan berwajah cemas yang duduk di samping Nigel berusaha unmberikan alasan-alasan atas komentar-komentar pemuda itu, secepat pemuda itu melontarkangaimanapun juga, Nigel betul-betul tidak mengacuhkannya.

    s. Hubbard kelihatan tertarik dan geli. “Semua orang muda zaman sekarang hanya memikirkanitik dan psikologi saja,” katanya. “Ketika saya masih muda dulu, kami lebih bisa ber— 

    mbira. Kami berdansa. Jika kalian menggulung permadani di ruang duduk bersama, kalian akan

    ndapatkan lantai yang tepat untuk berdansa, dan kalian bisa berdansa dengan musik dari radio,ian tak pernah melakukannya.”

    lia tertawa dan berkata dengan sedikit nakal,

    au dulu suka berdansa, Nigel. Aku pernah berdansa satu kali denganmu dulu, meski kurasa kauak mengingatnya sekarang.”

    au pernah berdansa denganku,” kata Nigel, tak percaya. “Di mana?”

    i Cambridgedi pesta Minggu Mei.”

    h, Minggu Mei!” Nigel mengibaskan tangannya, meremehkan kesenangan masa muda itu “Setang pasti mengalami masa-masa muda seperti itu.- Dan untungnya masa itu segera berlalu.’

    dahal Nigel sudah jelas tak lebih dari dua puluh lima tahun sekarang. Poirot menyembunyikannyuman di balik kumisnya.

    tricia Lane berkata dengan serius,

    nda maklum, Mrs. Hubbard, banyak sekali yang harus kami pelajari. Belum lagi kuliah-kuliahatan-catatan yang harus disalin, jadi kami betul-betul tak punya waktu untuk melakukan apa pcuali untuk hal-hal yang betul-betul berguna.”

    ah, Nak, masa muda hanya datang sekali,” ujar Mrs. Hubbard.

    ding coklat dihidangkan setelah spageti, dan sesudahnya mereka semua beranjak ke ruang dudursama, di mana masing-masing orang bisa

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    32/180

    OG***** mengambil kopi dari sebuah teko, yang terletak di atas meja. Kemudian Poirotersilakan untuk memulai ceramahnya. Sebelumnya kedua mahasiswa Turki itu memohon diri

    ngan sopan, sedang kan-i ang lainnya duduk dengan penuh harap. Poirot bangkit berdiri danrbicara dengan pe-. nuh percaya diri, seperti biasanya. Poirot selalu menyukai bunyi suaranyandiri, dan ia berbicara selama tiga perempat jam dengan gaya ringan dan menarik, menceritakambali pengalaman peng alamannya dengan sedikit dibumbui. Bagaikan seorang penipu ulung, inceritakan bualannya dengaq0nlus, sehingga tidak kentara oleh pendengarnya.

    leh karenanya,” ia menyimpulkan, “saya berkata kepada pria kota itu bahwa saya teringat padaorang pembuat sabun yang saya kenal di Liege. Dia meracuni istrinya agar dapat menikah dengorang sekretaris berambut pirang yang cantik. Dia menekan saya sehubungan dengan uang curing baru saya temukan untuknya. Dia menjadi pucat dan ada rasa takut di matanya. ‘Saya akanmberikan uang ini,’ kata saya, ‘pada sebuah badan sosial yang berhak.’ ‘Terserah Andalah,’anya. Kemudian saya berkata kepadanya dengan sangat tegas, ‘Harap Anda selalu berhati-hati

    onsieur.’ Pria itu mengangguk, diam, dan ketika saya keluar, saya melihatnya mengusap dahinyakutan sekali, dan sayasaya telah menyelamatkan nyawanya. Karena meskipun ia tergila-gila p

    kretarisnya yang berambut pirang itu, dia

    kan mencoba meracuni istrinya yang bodoh dan tidak menyenangkan itu. Pencegahan selalu lek daripada pengobatan. Kita ingin mencegah pembunuhan, tidak menunggu sampai pembunuhjadi.” Xt

    irot membungkuk dan merentangkan tangannya.

    ah, saya sudah cukup lama meletihkan Anda sekalian.”

    ra mahasiswa itu bertepuk tangan dengan keras, menghargai ceramah Poirot Poirot membungki. Kemudian, ketika ia hendak duduk, Colin McNabb mengeluarkan pipanya dari mijyt dan ber

    an sekarang mungkin Anda akan mengatakan Untuk apa sebenarnya Anda datang kemari!”

    mua terdiam sejenak, dan kemudian Patricia Lane berkata dengan nada mencela, “Colin!”

    ah, kita sudah menduganya, bukan?” Colin memandang ke sekitarnya dengan gaya mencemoohM. Poirot telah memberi kita sebuah ceramah kecil yang sangat menarik, tapi bukan untuk itu di

    ang kemari. Dia sedang bekerja. Anda tak mengira, bukan, M. Poirot bahwa kami cukup bijakstuk mengetahui hal itu?”

    u hanya perasaanmu saja, Colin,” ujar Sally.

    api benar, bukan?” sahut Colin.

    kali lagi Poirot merentangkan tangannya dengan gaya anggun seperti biasa, ^flfl

    aya mengakui,” katanya, “bahwa nyonya rumah saya yang baik hati telah mempercayakan

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    33/180

    pada saya peristiwa-peristiwa tertentu yang telah membuatnya… cemas.”

    n Bateson berdiri, wajahnya tegang dan berang.

    berkata, “Sebenarnya untuk apa sih semuanya ini? Apakah ini sudah diatur?”

    pakah kau baru menyadari hal itu, Bateson?” tanya Nigel dengan manis.

    lia menahan napas karena takut. Ia berkata, “Ternyata aku betulV

    s. Hubbard berbicara dengan tegas.

    aya meminta M. Poirot untuk memberikan ceramah kepada kita, tapi saya juga ingin memintasihatnya tentang berbagai macam peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini. Kita harus segerangambil tindakan, dan bagi saya tampaknya, satu-satunya alternatif lain yang ada adalah… po

    ngan segera terjadi perdebatan sengit Genevieve menyemburkan kata-kata dalam bahasa Prancista, memalukan kalau kita sampai pergi ke polisi!” Suara-suara lain turut terdengar, baik proupun kontra. Akhirnya, setelah semuanya tenang, suara Leonard Bateson terdengar mengambil

    putusan.

    Mari kita dengarkan pendapat M. Poirot tentang masalah kita.” Mrs. Hubbard berkata,

    aya sudah memberikan semua fakta pada M. Poirot. Jika dia hendak mengajukan beberapartanyaan, saya yakin kalian semua tak ada yang keberatan.”

    irot membungkuk kepadanya.

    erima kasih.” Dengan gaya seorang tukang sulap, ia mengeluarkan sepasang sepatu pesta danmberikannya kepada Sally Finch.

    epatu Anda, Mademoiselle?” -

    hyakedua-duanyal Dari mani munculnya yang hilang itu?” *

    ari Bagian Barang-barang Hilang di Baker Street Station.”

    api, apa yang membuat Anda mengira demikian, M. Poirot?”

    ebuah proses deduksi yang sangat sederhana. Seseorang telah mengambil sebuah sepatu dari kada. Mengapa? Tidak untuk dipakai dan tidak untuk dijual. Dan karena seluruh pelosok rumah a

    geledah oleh setiap orang untuk menemukannya, sepatu itu harus dikeluarkan dari rumah ini, atancurkan. Tapi tidak .mudah menghancurkan sebuah sepatu. Cara yang paling mudah adalahmbawanya dalam sebuah bus atau kereta api dalam sebuah bungkusan pada jam-jam sibuk, da

    mudian meninggalkannya di bawah tempat duduk. Itu adalah dugaan saya yang pertama, dannyata betul. Jadi, saya tahu bahwa saya berada di jalur yang benar. Sepatu itu diambil, seperti kra penulis puisi kalian, untuk menggoda, karena pencurinya tahu bahwa hal itu menjengkelkan.

    lerie tertawa kecil. “Kalau begitu pasti kau, Nigel, sayangku.” Nigel berkata sambil sedikit

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    34/180

    nyeringai, “Kalau sepatu itu cocok, pakailah.”

    ak masuk akal,” ujar Sally. ‘Nigel tidak mengambil sepatuku.”

    entu saja tidak,” sahut Patricia berang. “Itu adalah gagasan yang paling konyol.”

    ku tidak tahu tentang kekonyolan,” kata Nigel. “Sebetulnya aku tidak melakukan hal itu

    bagaimana kata kalian.”

    mpaknya seolah-olah Poirot telah menunggu kata-kata itu, ibarat seorang aktor menungguirannya. Matanya terarah dengan serius pada wajah merah Len Bateson, lalu pada mahasiswa-hasiswa lainnya.

    berkata, sambil dengan sengaja memberi isyarat dengan tangannya,

    osisi saya di sini rawan. Saya tamu di sini. Saya datang kemari untuk memenuhi undangan Mrsbbarduntuk menikmati malam yang menyenangkan, itu saja. Dan juga, tentunya, untukngembalikan sepasang sepatu fteta yang sangat bagus pada Madewoisell Seb ujinya ‘ Ia berhen

    Monsieur… Bateson? Ya, Batesontelah meminta saya untuk mengemukakan pendapat saya tentarmasalahan ini. Tapi tentu saja tidak sopan rasanya bagi saya untuk mengemukakannya atasdangan satu orang saja, kecuali kalau Anda sekalian juga menyetujuinya.”

    . Akibombo kelihatan mengangguk-anggukkan kepalanya yang hitam dan berambut keriting itat kuat

    u prosedur yang sangat tepat, ya,” katanya. “Prosedur demokrasi yang sejati adalah memutus—

    n suatu persoalan dengan mengambil suara terbanyak dari para hadirin.”

    ara Sally terdengar tak sabar. “Oh, ayolah,” katanya. “Ini kan cuma sejenis kumpul-kumpul sajn yang datang hanya teman-teman. Mari kita dengarkan pendapat M. Poirot tanpa banyak omoni.”

    ku sangat setuju denganmu, Sally,” ujar Nigel. Poirot membungkukkan kepalanya. “Baiklah,”

    anya. “Karena Anda sekalian meminta pendapat saya, akan saya katakan bahwa pendapat sayakup sederhana. Mrs. Hubbard, atau lebih tepat lagi Mrs. Nicoletis, harus segera memanggil polk boleh membuang-buang waktu lagi.”

    b 5

    dak diragukan lagi bila pernyataan Poirot betul-betul di luar dugaan. Pernyataan itu tidak

    nimbulkan arus protes atau komentar apa pun, melainkan kesunyian yang mendadak muncul dnimbulkan kesan tak enak.

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    35/180

    lam kesunyian sementara tersebut, Poirot diajak oleh Mrs. Hubbard ke ruang duduk pribadinyaelah dengan cepat dan sopan mengucapkan, “Selamat malam semuanya,” untuk mengakhirinjungannya.

    s. Hubbard menghidupkan lampu, menutup pintu, dan menyilakan M. Poirot untuk duduk di sersi di samping perapian. Wajahnya yang ramah dan penuh rasa humor dipenuhi dengan kerutanrutan keraguan dan ketegangan. Ia menawari tamunya rokok, tapi Poirot menolaknya dengan sombil menjelaskan bahwa ia lebih suka mengisap rokoknya sendiri. Poirot menawarkan rokoknyi Mrs. Hubbard menolaknya dan berkata dengan suara lirih, “Saya tidak merokok, M. Poirot.”

    mudian, setelah ia duduk di nada, tn Poirot, Mrs. Hubbard berkata, setelah ragu-ragu sejenak,

    aya rasa Anda benar, M. Poirot. Mungkin kami memang harus memanggil polisi dalam hal ini,utama setelah peristiwa jahat denial tinta itu. Tapi sesungguhnya saya berharap Anda tidakngatakannya tadisecara langsung seperti itu.‘1

    h,” ujar Poirot, sambil menyalakan sebatang rokoknya yang kecil dan memandangi asapnya yangepul. “Menurut Anda sebaiknya saya merahasiakannya?”

    ah, saya rasa memang lebih baik kalau kita berterus terang tentang segala sesuatunya, tapi bagya, dalam hal ini tampaknya lebih baik kalau kita diam saja, dan hanya meminta seorang petugisi untuk datang dan menjelaskan kejadian-kejadian itu kepadanya dengan diam-diam. Maksud

    ya adalah, siapa pun yang telah melakukan hal-hal konyol itu, yah, dia sudah mendapat peringakarang.”

    Mungkin, ya.”

    Menurut saya pasti,” kata Mrs. Hubbard dengan agak tajam. “Bukan mungkin lagi! Bahkan kalauang itu adalah salah seorang dari para pembantu atau para mahasiswa yang tidak hadir malam irita itu pasti tersebar. Selalu begitu!”

    etul sekali. Selalu begitu.”

    an Mrs. Nicoletis. Saya betul-betul tidak tahu bagaimana reaksinya kalau mendengar tentang pta tak pernah bisa menduga perangainya.” “Ini akan menarik sekali untuk diselidiki.”

    ebenarnya kita tak bisa memanggil polisi tanpa persetujuannyaoh, siapa itu?”

    rdengar bunyi ketukan tajam dan mendesak di pintu. Bunyi itu diulangi, dan tepat ketika Mrs.bbard hendak menyahut, “Silakan masuk,” dengan nada jengkel, pintu itu telah terbuka. .Colin

    cNabb, dengan pipa terjepit erat di antara gigi-giginya dan wajah berang, memasuki ruangan itu

    mbil memindahkan pipanya dan menutup pintu, ia berkata,

    Maafkan saya, tapi saya betul-betul ingin berbicara dengan M. Poirot saja di sini.”

    engan saya?” Poirot menolehkan kepalanya, pura-pura terkejut.

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    36/180

    a, dengan Anda,” sahut Colin dengan cemberut.

    menarik sebuah kursi yang tidak begitu enak untuk diduduki, dan duduk tepat di hadapan Hercirot.

    nda telah memberikan sebuah ceramah menarik kepada kami malam ini,” katanya dengan sabaan saya tak menyangkal bahwa Anda adalah orang yang memiliki banyak dan bermacam-macangalaman, tapi maafkan saya kalau saya berkata bahwa metode-metode dan gagasan-gagasan Adah kuno semuanya.”

    olin,” tegur Mrs. Hubbard dengan wajah memerah. “Jangan kurang ajar.”

    aya tidak bermaksud menghina, tapi saya ha-rusmenjelaskan segalanya. Kejahatan dan hukumaPoirothanya itu saja yang ada dalam ruang lingkup Anda.”

    M a N’ “r a’caanf ^

    KALIUJRAN* KM S.V yogyakarta * i

    agi saya tampaknya kedua hal itu mempunyai hubungan yang wajar,” sahut Poirot.

    nda hanya melihatnya dari sudut pandang hukum yang sempit, apalagi hukum itu sendiri sudahngat kuno. Zaman sekarang, bahkan hukum pun harus berusaha mengikuti perkembangan teori-baru dan mutakhir yang menjelaskan tentang penyebab kejahatan. Penyebab itulah yang pentinirot.”

    aya setuju sekali dengan Anda dalam hal ini,” seru Poirot.

    alau begitu, Anda harus mempertimbangkan penyebab dari apa yang telah terjadi di pondokan da harus menyelidiki mengapa perbuatan-perbuatan itu dilakukan.”

    aya masih setuju dengan Andaya, itu penting sekali.”

    ebab selalu ada sebuah alasan, yang mungkin bagi orang yang terlibat, merupakan sebuah alasang sangat berarti.”

    da saat itu, Mrs. Hubbard yang sudah tak dapat menahan dirinya lagi, menyela dengan tajam,mong kosong.”

    i situlah letak kesalahan Anda,” kata Colin, sambil menoleh sedikit pada Mrs. Hubbard. “Andarus mempertimbangkan unsur latar belakang psikologis seseorang.”

    sikologis apa,” kata Mrs. Hubbard. “Aku tak punya kesabaran dengan hal-hal seperti itu!”

    u karena Anda sama sekali tidak mengetahuinya dengan tepat,” sahut Colin dengan gaya

    ncela dan marah. Ia berbalik ke arah Poirot lagi.

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    37/180

    aya tertarik dengan topik ini. Saya sekarang sedang mengambil kuliah pascasarjana di bidangkiatri dan psikologi. Kita sekarang sedang menghadapi kasus-kasus yang paling sering terjadi puler, dan apa yang hendak saya tunjukkan pada Anda, M. Poirot, adalah Anda tak dapatngatakan bahwa penyebab kejahatan adalah doktrin dosa asal, atau kesengajaan untuk tidakmatuhi hukum suatu negara. Anda harus berusaha mengetahui akar masalah tersebut, jika And

    gin menyembuhkan seorang pemuda berandal. Gagasan-gagasan ini belum dikenal atau dipikirkda waktu Anda muda dulu, dan saya tahu, akan sulit bagi Anda untuk menerimanya…”

    Mencuri tetap mencuri,” sela Mrs. Hubbard dengan keras kepala.

    lin mengerutkan dahinya dengan tak sabar.

    irot berkata lembut,

    agasan-gagasan saya memang sudah kuno, tapi saya bersedia untuk mendengarkan Anda, Mr.cNabb.”

    lin tampak sangat terkejut.

    nda sangat terbuka, M. Poirot. Sekarang saya akan menjelaskan persoalan ini pada Anda, dengmakai istilah-istilah yang sangat sederima.’

    erima kasih,” sahut Poirot lirih.

    ntuk enaknya, saya akan mulai dari sepasang sepatu yang Anda bawa kemari malam ini, dan Ambalikan pada Sally Finch. Jika Anda

    sih ingat, yang dicuri itu sebuah’ sepatu. Hanya sebuah.”

    aya ingat Saya juga heran dengan kenyataan itu,” ujar Poirot.

    lin McNabb mencondongkan tubuhnya ke depan, wajahnya yang keras tapi tampan itu tampakrseri-seri karena bersemangat.

    h, tapi Anda tidak melihat pentingnya kenyataan itu. Ini adalah salah satu dari contoh kasus pagus dan paling memuaskan yang dapat kita temukan. Di sini kita -menemukan, tidak diragukan

    buah Cinderella kompleks. Anda mungkin kenal dengan dongeng Cinderella.” _ 

    ang asli Prancismats oui.”

    inderella, pembantu yang tidak dibayar, duduk di depan perapian, sementara saudara-saudararempuannya* dengan-memakai baju-baju terbaik, pergi ke pesta sang Pangeran. Seorang peri yk hati mengirim Cinderella ke pesta itu juga. Tepat saat tengah malam, baju pestanya berubah

    mbali menjadi baju compang-camping, sehingga dia cepat-cepat meloloskan diri dan meninggabuah sepatunya. Jadi, di sini kita menjumpai pikiran yang mirip dengan kisah Cinderelladi’ baw

    dar, tentu sajať Orang itu sedang frustrasi, lr dan rendah hati. Dia, seorang gadis, telah mencuripatu itu. Mengapa?” “Seorang gadis?”

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    38/180

    entu saja, pasti seorang gadis,” kata-Colin dengan jengkel. “Hal ini sudah jelas sekali, bahkan bang tolol sekalipun.”

    olin!” tegur Mrs. Hubbard.

    eruskan,” kata Poirot dengan sopan.

    Mungkin gadis itu sendiri tidak tahu mengapa dia melakukannya, tapi keinginan yang ada di dalinya sudah jelas. Dia ingin menjadi seorang putri, agar dapat dikenali oleh sang Pangeran, danilih menjadi permaisurinya. Fakta lain yang penting, sepatu itu dicuri dari seorang gadis cantik

    ng akan pergi ke sebuah pesta.”

    pa Colin sudah lama mati. Sekarang ia mengayun ayunkannya dengan semangat menggebu-geb

    an sekarang kita akan membicarakan beberapa hal dari kejadian-kejadian lainnya. Bagaikan serung yang mengumpulkan barang-barang indahsemua barang itu berkaitan dengan daya tarikorang wanita. Sebuah kotak bedak, lipstik, giwang, gelang, cincindi sini terdapat dua petunjuknting. Gadis itu ingin diperhatikan. Tapi dia juga ingin dihukumini sering dijumpai dalam kasusus para remaja berandalan. Hal-hal seperti ini tak dapat Anda golongkan sebagai pencurian biakan nilai dari .barang-barang itu yang diinginkan. Dengan cara serupa, seorang wanita kaya pe

    buah toserba, dan mencuri barang-barang yang sesungguhnya dapat dibelinya.”

    mong kosong,” kata Mrs. Hubbard berang. “Ada orang yang pada dasarnya memang tidak jujurgitulah sebenarnya.”

    api di antara barang-barang yang dicuri itu terdapat sebuah cincin berlian yang berharga,” kata

    irot, tidak mengacuhkan selaan Mrs. Hubbard.

    65

    pi cincin itu dikembalikan.”

    an tentunya, Mr. McNabb, Anda takkan mengatakan bahwa sebuah stetoskop adalah perhiasannita?”

    tetoskop itu mempunyai arti lebih dalam lagi. Para wanita yang merasa diri mereka kurang me

    nderung menyibukkan diri mereka dengan mengejar karier.” *^Br

    agaimana dengan buku resep masakan itu?”

    uku resep masakan merupakan simbol kehidupan rumah tangga, suami, dan keluarga.”

    an bubuk boraks?”

    lin berkata dengan sedikit tersinggung,

    M. Poirot yang baik, tak seorang pun mau mencuri bubuk boraks! Untuk apa?”

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    39/180

    u yang saya tanyakan pada diri saya sendiri. Saya harus mengakui, Mr. McNabb, bahwa Andampaknya memiliki jawaban untuk segalanya. Ka-. lau begitu, tolong Anda jelaskan kepada sayaangnya sebuah celana panjang flanelcelana panjang flanel milik Anda, saya kira.”

    tuk pertama kalinya Colin nampak merasa tak enak. Mukanya memerah, dan ia berdehem dehebelum menjawab.

    aya bisa menjelaskannya, tapi hal itu bersifat pribadi, dan mungkin… eh, yah, agak memalukan

    h, kalau begitu tak perlu Anda ceritakan.”

    ba-tiba Poirot mencondongkan tubuhnya ke depan dan menepuk lutut pemuda itu.

    an tinta yang ditumpahkan di atas kertas kerja seorang mahasiswa, syal sutra yang tercabik

    bik. Apakah kejadian-kejadian itu tidak menimbulkan kegelisahan pada diri Anda?”

    ngkah laku Colin yang sedari tadi penuh rasa puas diri dan kebanggaan itu tiba-tiba mengalamiubahan.

    h, ya,” katanya. “Percayalah, saya merasakannya. Ini hal serius. Dia harus mendapat perawatangera. Tapi yang diperlukan adalah perawatan medis. Ini bukan kasus untuk polisi. Dia sedang kkarang. Jika saya…”

    irot menyelanya,

    alau begitu, Anda mengetahui siapa gadis itu?”ah, saya mempunyai dugaan yang sangat kuat.”

    irot menggumam, seperti seseorang yang sedang mengikhtiarkan sesuatu.

    eorang gadis yang tidak begitu berhasil dalam ** berhubungan dengan kaum laki-laki. Seorangdis pemalu. Seorang gadis lembut. Gadis yang otaknya cenderung lambat reaksinya. Gadis yanrasa frustrasi dan kesepian. Gadis…”

    rdengar ketukan di pintu. Poirot berhenti. Ketukan itu terdengar lagi. Ś

    Masuk,” kata Mrs. Hubbard.

    ntu terbuka, dan Celia Austin masuk.

    h,” kata Poirot, menganggukkan kepalanya, -p “Tepat. Miss Celia Austin.”

    lia memandang Colin dengan tatapan merana.

    ku tak tahu kau ada di sini,” katanya dengan napas tertahan. “Saya datang… saya datang…”

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    40/180

    menarik napas dalam-dalam dan berlari ke arah Mrsq^ubbard.

    olong, tolong jangan panggil polisi. Saya pencurinya. Saya yang mengambil barang-barang ituya tidak tahu mengapa. Saya tak bisa membayangkan. Saya tak ingin mengambilnya. Tapi… taya mengambilnya.” Ia berputar ke arah Colin. “Sekarang kau tahu bagaimana aku sebenarnya…kira kau takkan pernah mau berbicara padaku lagi. Aku tahu aku jahat..”

    h! Sama sekali tidak,” kata Colin. Suaranya yang merdu terdengar hangat dan ramah. “Kau handikit kacau saja. Kau menderita sejenis penyakitť sehingga kau tak bisa memahami sesuatu denas. Jika kau percaya kepadaku, Celia, aku akan bisa menyembuhkanmu dengan segera “

    h, Colinsungguhkah?”

    lia memandangnya dengan pandangan memuja yang amat kentara.

    ku betul-betul cemas.”

    lin memegang tangannya dengan sedikit gaya kebapakan.

    ah, sekarang kau lak perlu cemas lagi.” Colin berdiri dan meletakkan tangan Celia di lengannyn memandang dengan tegas ke arah Mrs. Hubbard. Katanya,

    aya harap-sekarang tak ada pembicaraan konyol lagi tentang memanggil polisi kemari. Barangrang yang dicuri itu tak ada yang berharga nilainya, dan Celia akan mengembalikan barang-barng telah diambilnya.”

    ku tak bisa mengembalikan gelang^n kotak

    dak itu,” kata Celia cemas. “Aku membuangnya di selokan. Tapi aku akan membeli yang baru.

    an stetoskop itu?” kata Poirot. “Di mana Anda menyimpannya?”

    ajah Celia memerah.

    aya tak pernah mengambilnya. Untuk apa saya mencuri sebuah stetoskop usang yang konyol?”ajahnya semakin merah. “Dan bukan saya yang menumpahkan tinta pada kertas kerja Elizabethya tak pernah melakukan perbuatan sekeji itu.”

    api Anda telah memotong-motong dan mencabik-cabik syal Miss Hobhouse, Mademoiselle.”

    lia kelihatan tak enak. Ia berkata dengan agak lirih,

    u lain. Maksud saya… Valerie takkan keberatan.”

    an las ransel itu?”

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    41/180

    h, saya tidak mencabik-cabiknya. Itu hanya temperamen saja.”

    irot mengambil daftar yang telah disalinnya dari buku kecil Mrs. Hubbard.

    olong katakan kepada saya,” pintanya, “dan kali ini Anda harus jujur. Apa yang Anda ambil danng tidak Anda ambil dari benda-benda ini?”

    Ka melirik daftar itu, dan segera memberi jawaban.

    aya tidak tahu apa-apa tentang tas ransel, atau bola-bola lampu listrik, atau bubuk boraks dan gndi, dan cincin itu adalah kesalahan. Ketika saya menyadari bahwa cincin itu berharga, sayangembalikannya.”

    aya mengerti.”

    ebab sesungguhnya saya tidak bermaksud mencuri. Saya hanya…” “Hanya apa?”

    ndangan Celia terlihat sedikit waspada.

    aya tidak tahusungguh saya tidak tahu. Saya hanya bingung.”

    lin menyela dengan tegas,

    aya akan berterima kasih jika Anda tidak memburunya dengan pertanyaan-pertanyaan. Saya danjanjikan pada Anda bahwa kejadian seperti ini takkan terulang lagi di masa yang akan datang

    ulai sekarang, saya sendiri yang akan bertanggung jawab atas dirinya.”

    h, Colin, kau baik sekali padaku.”

    ku ingin kau menceritakan semuanya tentang dirimu, Celia. Masa kanak-kanakmu, misalnya.akah ayah dan ibumu rukun satu sama lain?”

    h, tidak, sungguh berantakan. Di rumah…”

    epat. Dan…”

    s. Hubbard menyela. Ia berkata dengan nada tegas,alian berdua, sekian dulu sekarang. Aku gembira, Celia, bahwa kau mau datang dan mengaku. K

    dah menimbulkan banyak keresahan dan ketegangan, dan sudah selayaknya kau merasa malu pamu sendiri. Tapi aku percaya bahwa kau tidak menumpahkan tinta pada catatan-catatan Elizabengan sengaja. Aku tak percaya kau tega melakukan perbuatan seperti itu. Nah, seka-70

    ng pergilah, kau dan Colin. Aku sudah jenuh dengan kalian berdua malam ini.”

    mentara pintu tertutup, Mrs. Hubbard menarik napas panjang.

  • 8/17/2019 Agatha Christie Pembunuhan Di Pondokan Mahasiswa Copy

    42/180

    ah,” katanya. “Bagaimana pendapat Anda tentang kejadian itu?”

    ata Hercule Poirot berkedip. Ia berkata, . “Saya kira, kita sudah membantu jalannya sebuah dratadrama cinta gaya modern.”

    ngan segera Mrs. Hubbard menyatakan ketidaksetujuannya.

    utres temps, autres maiurs”, gumam Poirot. “Waktu saya muda dulu, para pemuda meminjami dis buku-buku tentang teosofi, atau mereka saling mendiskusikan Bluebird karangan Maeterlin

    muanya bersifat sentimental dan sangat ideal. Zaman sekarang, kehidupan yang tak teratur sermpleks-kompleks yang timbullah yang menyatukan seorang pemuda dan seorang gadis.”

    mong kosong,” kata Mrs. Hubbard.

    irot tak setuju.

    idak, ini bukan omong kosong. Prinsip-prinsip pokoknya memang cukup aman, tapi seorang peng bersemangat tinggi seperti Co