ABSTRACT Adsorption is a process of concentration changes that occur on the surface of the two-phase boundary. Phase or substance on its surface is called adsorption process occurs while the adsorbent phase or substances in adsorption is adsorbate. Determination of adsorption isotherm requires delicate materials or bermikropori terbubuk which exposes the active surface is very wide which is strong adsorption. We often encounter about activated carbon in day-to-day. Activated carbon is a porous black powder is very smooth with so much surface area and therefore can be used in the activated carbon adsorption. Charcoal which is an activated carbon in turn the way back in the mix with the compound CH3COOH is a weak acid and HCl is a strong acid,with the concentration variations are different also, after being filtered and then stir in titrating it with NaOH. This is done to prove the relationship between the amount of substance adsorbed broad unity, the solute concentration in the temperature remained in the Freundlich adsorption isotherm. keywords: adsoprsi, adsorption isotherm, Freundlich equation,concentration, and activated carbon. ABSTRAK Adsorpsi adalah suatu proses perubahan konsentrasi yang terjadi pada batas permukaan dua fasa. Penentuan adsorpsi isotherm membutuhkan bahan yang terbubuk halus ataupun bermikropori yang memaparkan permukaan aktif sangat luas yang merupakan adsorpsi kuat. Karbon aktif sering kita temui dalam sehari-hari. Karbon aktif merupakan bubuk hitam berpori yang sangat halus dengan begitu banyak daerah permukaan oleh sebab itu karbon aktif dapat digunakan dalam
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ABSTRACT
Adsorption is a process of concentration changes that occur on the surface of the two-phase boundary. Phase or substance on its surface is called adsorption process occurs while the adsorbent phase or substances in adsorption is adsorbate. Determination of adsorption isotherm requires delicate materials or bermikropori terbubuk which exposes the active surface is very wide which is strong adsorption.
We often encounter about activated carbon in day-to-day. Activated carbon is a porous black powder is very smooth with so much surface area and therefore can be used in the activated carbon adsorption.
Charcoal which is an activated carbon in turn the way back in the mix with the compound CH3COOH is a weak acid and HCl is a strong acid,with the concentration variations are different also, after being filtered and then stir in titrating it with NaOH. This is done to prove the relationship between the amount of substance adsorbed broad unity, the solute concentration in the temperature remained in the Freundlich adsorption isotherm.
keywords: adsoprsi, adsorption isotherm, Freundlich equation,concentration, and activated carbon.
ABSTRAK
Adsorpsi adalah suatu proses perubahan konsentrasi yang terjadi pada batas permukaan dua fasa. Penentuan adsorpsi isotherm membutuhkan bahan yang terbubuk halus ataupun bermikropori yang memaparkan permukaan aktif sangat luas yang merupakan adsorpsi kuat.
Karbon aktif sering kita temui dalam sehari-hari. Karbon aktif merupakan bubuk hitam berpori yang sangat halus dengan begitu banyak daerah permukaan oleh sebab itu karbon aktif dapat digunakan dalam adsorpsi.
Arang yang merupakan karbon aktif di aktifkan kembali dengan cara di campurkan dengan senyawa CH3COOH yang merupakan asam lemah dan HCl yang adalah asam kuat, dengan variasi konsentrasi yang berbeda-beda pula, setelah disaring kemudian di aduk dan di titrasi kan dengan NaOH. Hal ini dilakukan untuk membuktikan hubungan antara banyaknya zat yang teradsorpsi persatuan luas, dengan konsentrasi zat terlarut dalam temperatur yang tetap pada adsorpsi isotherm Freundlich.
Kata kunci : adsoprsi, adsorpsi isotherm, persamaan Freundlich, konsetrasi, dan karbon aktif.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sering kita temui karbon aktif dalam kehidupan sehari-hari salah satu nya
adalah sebagai obat sakit perut. Karbon aktif merupakan bubuk hitam berpori
yang sangat halus dengan begitu banyak daerah permukaan oleh sebab itu karbon
aktif dapat digunakan dalam adsorpsi. Adsorpsi merupakan suatu suatu proses
perubahan konsentrasi yang terjadi pada batas permukaan dari dua fasa. Pada
percobaan ini akan di tentukan adsorpsi isotherm Freundlich oleh proses adsorpsi
asam asetat arang, yang menyatakan bahwa ketika suatu jumlah zat yang
teradsorpsi yang berbanding terbalik dengan jumlah adsorben adalah berbanding
lurus terhadap konsentrasi zat terlarut dalam larutan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan adsorpsi isotherm
menurut Freundlich pada proses adsorpsi asam asetat dan asam klorida pada
arang.
1.3 Prinsip Percobaan
Penentuan adsorpsi isotherm menurut Freundlich dengan proses adsorpsi
asam asetat dan asam klorida oleh arang aktif. Adsorpsi adalah suatu proses
perubahan konsentrasi yang terjadi pada batas permukaan dua fasa. Larutan asam
asetat dan HCl dibuat dalam lima konsentrasi berbeda, untuk mengetahui
perbedaan daya adsorpsi pada setiap konsentrasi. Kemudian penyaringan terhadap
asam asetat dan asam klorida yang telah bercampur dan dilakukan penitrasian
dengan larutan standar NaOH 0,1M untuk diketahui zat yang teradsorpsi dalam
larutan. Sesuai dengan teori Freundlich yaitu adsorpsi isotherm adalah
perbandingan antara jumlah zat teradsorpsi terhadap jumlah adsorben yang
berbanding lurus dengan konsentrasi zat terlarut. Berikut adalah reaksi terjadi
antara asam klorida dan asam asetat yang dititrasi dengan larutan standar NaOH
0,1 M :
CH3COOH + NaOH CH3COONa+H2O
HCl + NaOH NaCl + H2O
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Adsorpsi
Adsorpsi yaitu penarikan dan pelekatan molekul suatu benda kepermukaan
benda lain, tanpa perubahan kimiawiatom atau molekul zat tersebut terkonsentrasikan
pada bidang pemisah. Dapat dibedakan lima macam bidang pemisah : gas-padat ,cair-
padat,gas-cair,cair-cair dan padat-padat. Semua proses adsorpsi di sertai penurunan
energy bebas dan entropi, sehingga proses tersebut bersifat eksotermis. Adsorpsi
dibagi atas dua macam yaitu adsorpsi fisis atau adsorpsi Van der waals dan adsorpsi
kimia atau adsorpsi yang diaktifkan (Franklin Book Program, 1997).
Beberapa zat padat tertentu (misalnya arang aktif) mudah mengadsorpsi gas.
Butir-butir koloid dapat mengadsorpsi pelarut. Adsoprsi dipakai untuk
menghilangkan warna pada larutan, dalam penelitian gas pada hidrogenase minyak-
minyak dan dalam pemotretan. Pada suhu tetap (isotherm) jumlah molekul yang
dapat diadsorpsi pada suatu permukaan bergantung kepada tekanan (jika gas) dan
konsentrasi (jika larutan). Hubungan antara banyaknya zat yang diadsorpsi dengan
suhubdan konsentrasi dapat diberikan secara grafik yang dikenal sebagai isotherm
adsorpsi. Dalam litelatur ditentukan banyak rumus-rumus yang memberikan
hubungan-hubungan tersebut (Franklin Book Program, 1997).
Penjerapan yaitu menempelnya atom,ion, atau molekul gas atau cairan pada
permukaan zat lain yang disebut adsorben contoh terkenal adalah system gas atau
padat dan cair atau padat, bahan terbubuk halus ataupun bermikrokopi yang
memaparkan permukaan aktif yang sangat luas merupakan adsorpsi yang kuat,
digunakan untuk menghilangkan warna, bau dan uap air (karbon aktif, alumina aktif,
dan gel silica), gaya tarik penjerapan agak lemah, selemah gaya van der waals, bila
terdapat molekul dari dua zat atau lebih dan molekul salah satu zat lebih mudah di
jerap (diadsorpsi) daripada molekul zat lain, hal itu berarti ada penjerapan pilihan
(preferensial),adsorpsi (Pudjaatmaka,2002).
2.2 ISOTERM
Pembuatan isotherm adsorpsi penting dilakukan karena dapat memberikan
gambaran yang representative terhadap hasil pengujian yang dilakukan dan di juga
dapat menjadi dasar dalam pembuatan desain reactor kontinu (Ramadhan dan
Marisa,2010).
Adsorpsi suatu zat pada permukaan adsorben bergantung pada beberapa faktor
dan memiliki pola isotherm tertentu. Untuk proses adsorpsi yang terjadi dalam
larutan, jumlah zat yang teradsorpsi bergantung pada : jenis adsorben, jenis adsorbat
atau zat yang teradsorpsi, luas permukaan adsorben, konsentrasi zat terlarut dan
temperature. Terdapat tiga pola isotherm adsorpsi yaitu isotherm adsorpsi Freundlich,
Langmuir, dan BET (Brunalier, Emmet dan Teller). Adsorpsi molekul atau ion pada
permukaan padatan umumnya terbatas pada lapisan satu molekul (monolayer)
(Suardana,2008).
2.2.1 ADSORPSI ISOTERM FREUNDLICH
Isotherm Freundlich merupakaan persamaan empiric yang dikembangkan
berdasarkan adsorpsi multi lapisan. Analisa dengan menggunakan isotherm
Freundlich dilakukan dengan meliniearkan persamaan isotherm Freundlich S=Kf Cen
menjadi persamaan linear Log S=log Kf + n log C (Ramadhan dan Marisa,2010).
Saat ini, Freundlich isotherm diterapkan secara luas dalam system yang
heterogen terutama untuk senyawa organic atau spesies yang sangat interaktif pada
karbon aktif dan saringan molekuler, dengan kisaran gradient antara 1 dan 0 dimana
merupakan ukuran intensitas adsorpsi atau heterogenitas permukaan, ketika nilainya
mendekati nol maka system akan menjadi lebih heterogen ,berikut adalah persamaan
Freundlich isotherm (Foo and Hameed,2010).
2.2.2 ADSORPSI ISOTERM LANGMUIR
Isotherm Langmuir dikembangkan untuk proses adsorpsi monolayer dengan
kondisi luas area aktif teridentifikasi dengan sebaran yang sama. Anilsa isotherm
Langmuir dilakukan dengan pesebaran yang sama. Analisa isotherm Langmuir
dilakukan dengan membentuk persamaan linear antara Ce/S dengan Ce. Nilai qemax
dan K adsorpsi didapatkan dari kondisi slope pada garis linear. Slope bernilai 1/qmax
sedangkan perpotongan dengan sumbu Ce/S bernilai 1/q max kads (Ramadhan dan
Marisa,2010).
Model Langmuir menggunakan persamaan di bawah ini ;
qe= qm.b.Ce : (1 + b.Ce)
dimana qe dan qm adalah jumlah yang diserap pada kesetimbangan dan maksimum
mg/g. Ce adalah konsenterasi kesetimbangan (mg/L) dan b adalah konstanta
Langmuir isotherm (L/mg) (Zulfikar,dkk,2012).
2.3 TITRASI
Titrasi adalah suatu metode untuk menentukan konsentrasi zat di dalam
larutan. Titrasi dilakukan dengan cara mereaksikan larutan tersebut dengan cara
mereaksikan larutan tersebut dengan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya.
Reaksi dilakukan secara bertahap (tetes demi tetes) hingga mencapai titik stoikiometri
atau titik setara. Ada beberapa acara titrasi bergantung pada jenis reaksinya seperti
asam basa, titrasi permanganometri, titrasi argenometri dan titrasi iodometri (Sunarya
dan Agus,2007).
2.4 Analisis Bahan
Bahan - bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
Asam etanoat CH3COOH, disebut pula asam cuka, asam organik lemah, zat cair tanpa
warna dan berbau sangit, dihasilkan melalui fermentasi alkohol oleh bakteri
acetobacter, asam asetat murni membeku pada 290 K, terutama digunakan dalam
bentukan hidrida asam, untuk membuat selulosa asetat (pudjaatmaka,2002).Asam
klorida merupakan cairan tak berwarna yang sangat larut dalam air (Chang,2004).
Indicator PP adalah salah satu zat yang digunakan sebagai indikator asam basa, tidak
berwarna dibawah Ph = 8 dan berwarna merah diatas Ph = 9,6. Senyawa ini
digunakan pada titrasi yang melibatkan asam lemah dan basa kuat
(Daintith,1994).Karbon aktif adalah bubuk hitam berpori yang sangat halus dengan
begitu banyak daerah permukaan dibandingkan dengan beratnya (1000 m2/g). Karbon
tidak mengabsorpsi besi, litium, agen korosif, atau pelarut organik (Neal,2006).
Natrium hidroksida (NaOH) berwarna putih atau praktis putih, massa
melebur, berbentuk pellet, sangat basa, rapuh dan menunjukkan pecahan hablur, bila
dibiarkan di udara akan cepat menyerap karbondioksida dan lembab, udara memiliki
titik leleh 318◦C serta titik didih 1390◦C (Daintith,1994).
BAB III
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah Erlenmeyer 250