Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai sejauh ini belumlah banyak uraian yang mendalam baik hasil penelitian maupun kajian literatur tentang administrasi pendidikan. tahapan- tahapan perkembangannya banyak diantara masyarakat selalu terjebak bahwa administrasi pendidikan itu hanya seputar kegiatan tata usaha sekolah dalam arti sempit. Sedangkan kenyataannya satuan pendidikan tidak berdiri sendiri, tetapi ada Lembaga lain yang sangat erat kaitannya dengan satuan pendidikan seperti Departemen Pendidikan pada tingkat nasional, Pemerintah Provinsi pada tingkat Regional dan Pemerintah Kabupaten atau Kota pada tingkat Daerah, serta institusi kemasyarakatan yang berkepentingan terhadap pendidikan. Semua lembaga-lembaga ini muara dan sasaran kebijakannya adalah sekolah atau satuan pendidikan, karena jika dilihat secara utuh bahwa administrasi pendidikan meliputi Lembaga Pelayanan Sekolah yaitu Pemerintah dan Lembaga Pelayanan Belajar yaitu satuan pendidikan. Secara konseptual administrasi pendidikan terdiri dari dua kata yang 4
40

Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

Aug 20, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampai sejauh ini belumlah banyak uraian yang mendalam baik hasil

penelitian maupun kajian literatur tentang administrasi pendidikan. tahapan-

tahapan perkembangannya banyak diantara masyarakat selalu terjebak bahwa

administrasi pendidikan itu hanya seputar kegiatan tata usaha sekolah dalam

arti sempit. Sedangkan kenyataannya satuan pendidikan tidak berdiri sendiri,

tetapi ada Lembaga lain yang sangat erat kaitannya dengan satuan pendidikan

seperti Departemen Pendidikan pada tingkat nasional, Pemerintah Provinsi

pada tingkat Regional dan Pemerintah Kabupaten atau Kota pada tingkat

Daerah, serta institusi kemasyarakatan yang berkepentingan terhadap

pendidikan. Semua lembaga-lembaga ini muara dan sasaran kebijakannya

adalah sekolah atau satuan pendidikan, karena jika dilihat secara utuh bahwa

administrasi pendidikan meliputi Lembaga Pelayanan Sekolah yaitu

Pemerintah dan Lembaga Pelayanan Belajar yaitu satuan pendidikan. Secara

konseptual administrasi pendidikan terdiri dari dua kata yang masing-masing

punya pengertian tersendiri yaitu administrasi dan pendidikan. Hal ini

menunjukkan bahwa administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu

administrasi dalam dunia pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha

dan praktek-praktek pendidikan.

1.2 Tujuan Makalah

Penulisan makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Sebagai syarat mengikuti mata kuliah Profesi Kependidikan yang

diampu oleh Prof. Dr. H. Juhri AM, M.Pd,

4

Page 2: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

2. Melatih diri dan kelompok untuk menulis karya tulis ilmiah dengan

baik dan benar,

3. Menambah wawasan tentang Administrasi Pendidikan dalam Profesi

Keguruan.

1.3 Sistematika Makalah

Penulisan makalah ilmiah ini dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini menguraikan dan menjelaskan tentang latar belakang makalah,

tujuan makalah, serta sistematika makalah.

BAB II Pembahasan

Pada bab pembahasan, membahas tentang hal-hal yang berhubungan dengan

administrasi pendidikan dalam profesi keguruan dengan beberapa aspek

bahasan yaitu :

1. Pengertian dan konsep administrasi Pendidikan,

2. Fungsi administrasi,

3. Lingkup bidang garapan administrasi pendidikan,

4. Peranan guru dalam administrasi pendidikan.

BAB III Tanggapan dan Kesimpulan

Hal-hal yang diuraiakan pada bab ini adalah tentang tanggapan baik yang

berupa tanggapan individu maupun tanggapan kelompok, serta menguraikan

kesimpulan yang berupa sari dari pembahasan yang berjudul Administrasi

Pendidikan dalam Profesi Keguruan.

5

Page 3: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Konsep Administrasi Pendidikan

Untuk memahami peranan administrasi pendidikan dalam sistem

pendidikan pendidikan nasional, diperlukan pembahasan tentang

pengertian administrasi pendidikan, beberapa konsep yang berhubungan

dengan pengertian itu.

1. Pengertian Administrasi Pendidikan

Culbertson (1982) menyatakan bahwa Schwab pada tahun 60-an

telah mendiskusikan bagaimana kompleksnya administrasi pendidikan

sebagai ilmu. Ia memperkirakan bahwa ada sekitar 50.000 masalah

yang mungkin timbul dalam pelaksaan administrasi pendidikan. Angka

ini ia perkirakan dari berbagai fenomena yang ada kaitannya dengan

administrasi pendidikan, seperti masyarakat, sekolah, guru, murid,

orang tua, dan variabel yang berhubungan dengan itu.

Pengertian administrasi pendidikan dapat ditinjau dari beberapa

aspek, yaitu:

Pertama, administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja

sama untuk mencapai tujuan pendidikan. Seperti kita ketahui, tujuan

pendidikan itu merentang dari tujuan yang sederhana sampai dengan

tujuan yang kompleks, tergantung lingkup dan tingkat pengertian

pendidikan yang dimaksud. Pada tingkat sekolah, sebagai salah satu

bentuk kerja sama dengan pendidikan misalnya, terdapat tujuan

6

Page 4: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

sekolah dan untuk mencapainya diperlukan kerja sama antara semua

personil sekolah ( guru, murid, kepala sekolah, staf tata usaha, dan

orang di luar sekolah yang ada kaitannya dengan sekolah ( orang tua,

kepala kantor Departemen P dan K,dokter puskesmas dan lain-lain).

Kedua, administrasi pendidikan mengandung pengertian proses

untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemantauan, dan

penilaian. Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang ingin

dicapai, bagaimana cara mencapainya, berapa lama waktu yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut, berapa orang yang

diperlukan, dan berapa banyak biayanya.

Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan membagi tugas-tugas

kepada orang-orang yang terlibat dalam kerja sama pendidikan

tersebut. Pengkoordinasian mengandung arti menjaga agar tugas-tugas

yang sudah diberikan itu tidak dikerjakan sesuai kehendak yang

menjlankan sja, namun sesuai dengan aturan sehingga menyumbang

terhadap pencapaian tujuan yang telah disepakati.

Pengarahan diperlukan agar kegiatan yang dilakukan bersama itu itu

tetap melalui jalur yang telah ditetapkan, tidak terjadi penyimpangan

yang dapat menimbulkan pemborosan. Suatu kerja sama juga

proses pemantauan (monitoring) yaitu suatu kegiatan untuk

mengumpulkan data dalam usaha mengetahui sudah sampai seberapa

jauh kegiatan pendidikan telah mencapai tujuannya. Pemantauan

dilakukan untuk mendapatkan bukti-bukti atau data dalam menetapkan

apakah tujuan tercapai atau tidak.

Ketiga, administrasi pendidikan dapat dilihat dengan kerangka

berpikir sistem. Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari bagian-

7

Page 5: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

Proses belajar :GuruKurikulumLingkunganMuridSarana/prasaranaOrganisasi sekolah

bagian yang berinteraksi dalam suatu proses untuk mengubah masukan

menjadi keluaran.

Masukan keluaran

Murid lulusan

Gambar 6.1 Administrasi pendidikan sebagai suatu sistem

Jika kita melihat administrasi pendidikan sebagai sistem, maka kita

berusaha melihat bagian-bagian sistem itu serta interaksinya satu sama

lain. Bagian-bagian itu juga sering disebut dengan komponen. Dengan

meninjau komponen-komponen tersebut serta hubungannya satu sama

lainnya, diharapkan kekurangan-kekurangannya sehingga dapat

menetapkan apa yang sebaiknya dilakukan untuk memperbaiki

komponen itu atau membangkangnya.

Keempat, administrasi juga dapat dilihat dari segi manajemen. Jika

administrasi dilihat dari sudut ini, perhatian tertuju kepada usaha untuk

melihat apakah pemanfaatan sumber-sumber yang ada dalam

pencapaian tujuan pendidikan sudah mencapai sasaran yang yang

ditetapkan dan apakan dalam pencapaian tujuan itu tidak terjadi

pemborosan.

Kelima, administrasi pendidikan dilihat dari segi kepemimpinan.

Dari segi kepemimpinan merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan

bagaimana kemampuan administrator pendidikan itu, apakah ia dapat

melaksanakan tut wuri handayani, ing madyo mangun kerso, ing ngarso

sungtulodo dalam pencapaian tujuan pendidikan. Dengan perkataan

lain, bagaimana ia menggerakkan orang lain untuk bekerja lebih giat

dengan mempengaruhi dan mengawai, bekerja bersama-sama, dan

8

Page 6: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

memberi contoh. Menjadi suatu keharusan administrator yang ingin

berhasil harus memhami teori dan praktek kepemimpinanya, serta

mampu dan mau untuk melaksanakan pengetahuan dan kemampuannya

itu.

Keenam, administrasi pendidikan dilihat dari proses pengambilan

keputusan. Untuk melakukan kerja sama dan memimpin kegiatan

sekelompok orang bukanlah pekerjaan yang mudah. Seringkali

administrator dihadapkan dengan berbagai macam masalah dan harus

memecahkannya. Untuk memecahkan masalah tersebut diperlukan

kemampuan dalam mengambil keputusan, yaitu memilih kemungkinan

tindakan yang terbaik dari sejumlah kemungkinan-kemungkinan

tindakan yang dapat dilakukan. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap

saat guru harus mengambil keputusan apa yang terbaik untuk muridnya.

Karena mengambil keputusan selalu memiliki resiko, maka guru harus

mempelajari bagaimana mengambil keputusan yang baik. Administrasi

pendidikan merupakan ilmu yang dapat menuntun pengambilan

keputusan pendidikan yang baik.

Ketujuh, administrasi pendidikan dilihat dari aspek komunikasi.

Komunikasi dapat diartikan secara sederhana sebagai usaha untuk

membuat orang lain mengerti apa yang kita maksudkan, dan kita juga

mengerti apa yang dimaksudka orang lain itu. Jika dalam kerja sama

pendidikan tidak ada komunikasi, maka orang yang bekerja sama itu

tidak saling mengetahui apa yang dikerjakan atau apa yang diinginkan

teman sekerjanya. Bila hal ini terjadi, sebenarnya kerja sama itu tidak

da adan oleh karena itu administrasi juga tidak ada.

Kedelapan, administrasi seringkali diartikan dalam arti sempit,

yaitu kegiatan ketatausahaan yang intinya adalah kegiatan rutin catat-

mencacat, mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan surat-

menyurat dengan segala aspeknya, serta mempersiapkan laporan.

9

Page 7: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

Pengertian yang demikian tidak terlalu salah, karena setiap aspek

kegiatan administrasi dengan pengertian di atas, selalu memerlukan

kegiatan pencatatan. Hanya yang perlu didingat, kegiatan tata usaha itu

tidak seluruhnya mencerminkan pengertian administrasi daslam arti

yang telah dipaparkan pada butir-butir satu sampai tujuh di atas.

Uraian di atas mencoba mencoba menjelaskan pengertian

administrasi pendidikan tanpa mengemukakan definisi dengan satu

pengertian saja, karena satu definisi saja tidak dapat menjelaskan

administrasi pendidikan dengan gamblang, karena administrasi

pendidikan memiliki banyak muka (dimensi).

2. Konsep Administrasi pendidikan

Untuk memhami konsep-konsep yang erat hubungannya dengan

administrasi pendidikan di sekolah kita perlu menelusuri konsep sistem

pendidikan nasional, dan sekolah sebagai bagian dari sistem

pendidikan nasional itu.

a. Sistem pendidikan nasional

Cara yang paling baik untuk memahami sistem pendidikan

nasional adalah dengan membaca definisi sistem pendidikan nasional

itu dari Undang-Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989

tentang Sistem Pendidikan Nasional. Agar tidak keliru, maka dikutip

langsung dari Bab I Pasal I Ayat 3 Undang-undang tersebut , sebagai

berikut :

“ sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu

dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu

dengan yang lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan

pendidikan nasional.”

10

Page 8: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

Dalam penjelasan undang-undang tersebut , dikemukakan bahwa

sebutan sistem pendidikan nasional merupakan perluasan dari

pengertian sistem pengajaran nasional yang termaktub dalam Undang-

Undang Dasar 1945 BAB XIII, Pasal 31 Ayat 2. Perluasan ini

memungkinkan Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tidak membatasi

pada pengajaran saja, namun meluas kepada masalah yang

berhubungan dengan pemebentukan manusia Indonesia. Beberapa hal

lain yang ditemukan dalam undang-undang tersebut adalah : a) sistem

pendidikan nasional merupakan alat dan sekaligus tujuan yang sangat

penting dalam mencapai cita-cita nasional; b) sistem pendidikan

nasional dilaksanakan secara semesta, menyeluruh, dan terpadu.

Semesta diartikan sebagai terbuka bagi seluruh rakyat dan berlaku

diseluruh wilayah negara; menyeluruh diartikan sebagai mencakup

semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan; dan terpadu diartikan

sebagai salang keterkaitannya sistem pendidikan nasional itu dengan

seluruh usaha pembangunan nasional; c) pengelolaan sistem

pendidikan nasional adalah tanggung jawab Menteri P dan K (UUSPN

No. 2/89 Pasal 49).

Pertama, sistem pendidikan nasional mempunyai satuan dan

kegiatan. Satuan pendiikan adalah lembaga kegiatan belajar-mengajar

yang dapat mempunyai wujud sekolah, kursus, kelompok belajar,

ataupun bentuk lain yang berlangsung dalam bangunan tertentu atau

tidak.

Kedua, sistem pendidikan nasional adalah alat dan tujuan dalam

mencapai cita-cita pendidikan nasional, sebagai alat berarti suatu

sistem itu merupakan wadah yang dialaminya terdapat kegiatan untuk

mencapai tujuan pendidikan nasional. Sebagai tujuan, sistem

11

Page 9: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

pendidikan nasional memberikan rambu-rambu kemana arah dan

bagaimana seharusnya pendidikan nasional itu dikelola.

Ketiga, sebagai suatu sistem, pendidikan nasional harus dilihat

sebagai keseluruhan unsur atau komponen dan kegiatan pendidikan

yang ada di nusantara ini. Unsur-unsur yang membentuk sistem ini

saling berkaitan satu sama lain dan saling menunjang dalam rangka

pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Unsur-unsur sistem pendidikan nasional menurut UU No. 2 tahun

1989 itu dapat dibedakan atas :

a. Unsur I : Dasar, fungsi, dan tujuan sistem (Bab I)

b. Unsur II : Norma yang dipakai dalam sistem (Bab

III ,X ,XI ,XII ,XIII,

Bab XVIII, XV, XVI, Bab XIX, XX)

c. Unsur III : Jenjang pendidikan (Bab V)

d. Unsur IV : Peserta didik (Bab VI)

e. Unsur V : Tenaga kependidikan (Bab VII)

f. Unsur VI : Sumbar daya pendidikan (Bab VIII)

g. Unsur V : Kurikulum ( Bab IX)

h. Unsur VII : Organisasi ( Bab XIV, XV)

b. Sekolah sebagai Bagian Sistem Pendidikan Nasional

Jenjang pendidikan adalah unsur atau komponen sistem pendidikan

nasional, yaitu termasuk dalam kompenen oraganisasi. Jenjang

pendidikan terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan

pendidikan tinggi. Di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, pendidikan

menengah didefinisikan sebagai pendidikan yang diselenggerakan

bagi lulusan pendidikan dasar. Pendidikan menengah memiliki bentuk

12

Page 10: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

Masukan

Peserta

didik

Proses Keluaran

Dasar, fungsi, dan tujuanNorma : hak warga negara, hari belajar dan libur sekolah, bahasa pengantar, penilaian, peran serta masyarakat, pengelolaan, pengawasan, ketentuan pidana, ketentuan peralihan, ketentuan penutupTenaga kependidikanSumber daya pendidikan KurikulumBadan Pertimbangn Pendidikan NasionalOrganisasi (satuan, jalur, jenis, jenjang, pengelolaan)

LULUSAN

satuan pendidikan yang terdiri atas : a) sekolah menengah umum, b)

sekolah menengah kejuruan, c) sekolah menengah keagamaan, d)

sekolah menengah kedinasan, dan e) sekolah menengah luar biasa.

Sebagai suatu unsur atau komponen sistem pendidikan nasional,

sekolah menengah harus ikut menyumbang terhadap tercapainya

tujuan pendidikan nasional. Berikut ini adalah bagan yang melihat

sistem pendidikan dari unsur-unsur yang ada di dalamnya.

Gambar 6.2 skema sistem pendidikan nasional

2.2 Fungsi Administrasi Pendidikan

Paparan tentang fungsi administrasi pendidikan terutama dalam

konteks sekolah perlu dimulai dari tinjauan tentang tujuan pendidikan,

dalam hal ini tujuan sekolah menengah. Hal ini disebabkan oleh adanya

prinsip bahwa pada dasarnya kegiatan administrasi pendidikan

dimaksudkan untuk pencapaian tujuan pendidikan itu. Tujuan itu dicapai

dengan melalui serangkaian usaha mulai dari perencaan sampai pelaksaan

13

Page 11: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

evaluasi terhadap usaha tersebut. Pada dasarnya fungsi administrasi

merupakan proses pencapaian tujuan melalui serangkaian usaha tersebut

(Longenecker, 1964). Oleh karena itu, fungsi administrasi pendidikan

dibicarakan sebagai serangkaian proses kerja samauntuk mencapai tujuan

pendidikan itu.

1. Tujuan Pendidikan Menengah

Tujuan pendidikan menengah perlu dibicarakan, dengan alasan :

a)    Tujuan pendidikan menengah merupakan jabaran dari tujuan

pendidikan nasional,

b)    Tujuan pendidikan menengah merupakan titik berangkat

administrasi pendidikan pada jenjang sejkolah menengah,

c)     Tujuan pendidikan menengah itu juga merupakan tolak ukur

keberhasilan kegiatan administrasi pendidikan di jenjang

pendidikan itu.

Di dalam UU No. 2 Tahun 1989 disebutkan bahwa tujuan nasional

pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi

pekerti luhur,memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan

jasmani dan rohani, memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri,

serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Tujuan nasional tersebut kemudian dijabarkan dalam tujuan

institusional, yaitu tujuan untuk tiap jenjang pendidikan. Peraturan

Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 adalah peraturan yang mengatur

institusi pendidikan menengah yang menyatakan tujuan pendidikan

menengah adalah :

a) Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan

pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk

14

Page 12: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

mengembangkan diri sejalan dengan ilmu

pengetahuan,teknologi dan kesenian,

b) Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat

dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan

sosial, budaya, dan alam sekitarnya.

Tujuan khusus SMA mencakup bidang pengetahuan, keterampilan,

serta nilai dan sikap.

a)    Di bidang pengetahuan

1)   Memiliki pengetahuan tentang agama dan ataukepercayaan

kepada Tuhan Yang Maha Esa,

2)   Memiliki pengetahuan yang fungsional tentang fakta dan

kejadian penting actual, baik local, regional, nasional maupun

internasional,

3)   Mengetahui pengetahuan dasar dalam bidang matematika, ilmu

pengetahuan alam, ilmu pengetahuan social, dan bahasa,

b)  Di bidang keterampilan

1)   Menguasai cara belajar yang baik,

2)   Memiliki keterampilan memecahkan masalah dengan

sistematik,

3)   Memiliki keterampilan mengadakan komunikasi social dengan

orang lain, baik lisan maupun tulisan, dan keterampilan

mengekspresikan diri sendiri,

4) Memiliki ketrampilan olah raga dan kebiasaan berolah raga.

c)  Di bidang nilai dan sikap

1) Menerima dan melaksanakan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945.

2) Menerima dan melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan

terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang dianutya,serta

menghormati ajaran agama dan kepercayaan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa yang dianut orang lain.

15

Page 13: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

3) Mencintai sesama manusia,bangsa,dan lingkungan sekitarya.

4) Memiliki sikap demokratis dan tenggang rasa.

5) Memiliki rasa tanggung jawab dalam pekerjaan dan

masyarakat.

6) Dapat mengapresiasikan kebudayaan dan tradisi nasional.

7) Percaya pada diri sendiri dan bersikap mahakarya.

8) Memiliki minat dan sikap positif terhadap ilmu pengetahuan.

9) Memiliki kesadaran akan disiplin dan patuh pada

peraturan yang berlaku bebas dan jujur.

10) Memiliki inisiatif,daya kreatif,sikap kreatif,sikap

kritis,rasional,dan objektif dalam memecahkan

persoalan.

11) Memilik sikap hematdan produktif.

12) Memiliki minat dan sikap yang positif dan konstruksi

terhadap olah raga dan hidup sehat.

13) Menghargai setiap jenis pekerjaan dan persentasi kerja di

masyarakat tanpa memandang tinggi rendahnya nilai

sosial/ekonomi masing-masing jenis pekerjaan tersebut

dan berjiwa pengabdian pada masyarakat.

14) Memiliki kesadaran menghargai waktu.

Tujuan nasional serta nasional serta tujuan institusional itu harus

selalu dijadikan pedoman sekolah dan guru dalam melaksanakan

tugas-tugasnya.untuk guru,tujuan-tujuan tersebut perlu dijabarkan

lagi kedalam tujuan yang lebih sempit sehingga dapat dijadikan

pedoman operasional dalam mengejar.berturut-turut institusional

itu dijabarkan secara hierarkis menjadi tujuan;

(1)kurikuler,

(2)instruksional umum,

(3) instruksional khusus.

Adapun penjelasan masing-masing tujuan itu adalah:

16

Page 14: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

a) Tujuan kurikuler, yaitu tujuan suatu mata pelajaran dalam suatu

institusi, misalnya tujuan pengajaran sejarah di sekolah menengah

umum.

b) Tujuan instruksional umum, yaitu suatu pokok bahasan tertentu

suatu mata pelajaran dalam suatu tingkat dan dalam suatu jenjang

institusi, misalnya tujuan pengajaran sejarah kelas dua sekolah

menengah umum.

c) Tujuan instruksional khusus, yaitu tujuan suatu mata pelajaran

dalam suatu periode atau unit waktu tertentu dalam suatu tingkat

pada jenjang institusi, misalnya tujuan pengajaran sejarah selama

tiga minggu masing-masing tiga jam pengajaran di kelas satu

sekolah menengah umum.

2.     Proses sebagai fungsi administrasi pendidikan menengah

Agar kegiatan dalam komponen administrasi pendidikan dapat

berjalan dengan baik dan mencapai tujuan, kegiatan tersebut harus

dikelola melalui sesuatu tahapan proses yang merupakan daur (siklus),

mulai dari perencanaan, pengorganisassi, pengarahan,

pengkoordinasian, pembiayaan, pemantauan, dan penilaian seperti telah

disinggung secara garis besar pada bagian terdahulu. Di bawah ini akan

diuraikan proses tersebut lebih rinci. Adapun proses administrasi

pendidikan itu meliputi fungsi-fungsi sebagai berikut :

a) Perencanaan

Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan

serangkaian pengambilan keputusan untuk dilakukannya tindakan

dalam mencapai tujuan organisasi. Perencanaan adalah pemilihan

dari sejumlah alternatif tentang penetapan prosedur pencapaian,

serta perkiraan sumber yang dapat disediakan untuk mencapai

tujuan tersebut. Yang dimaksud dengan sumber meliputi sumber

manusia, material, uang, dan waktu. Dalam perencanaan, kita

mengenal beberapa tahap, yaitu tahap,

17

Page 15: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

a. Identifikasi masalah,

b. Perumusan masalah,

c. Penetapan tujuan,

d. Identifikasi alternatif,

e. Pemilihan alternatif, dan

f. Elaborasi alternatif.

Perencanaan pendidikan di pendidikan menengah dapat dibedakan

atas beberapa kategori yaitu.:

1. Menurut jangkauan waktunya, perencanaan pendidikan di

pendidikan menengah dapat dibagi menjadi perencanaan

jangka pendek, perencanaan jangka menengah, dan

perencanaan jangka panjang.

2. Menurut timbulnya, perencanaan dapat dibedakan atas

perencanaan yang berasal dari bawah, berasal dari atas,

3. Menurut sudut besarannya, perencanaan dapat dibedakan

atas perencanaan makro, perencanaan meso, dan

perencanaan mikro.

4. Menurut pendekatannya, perencanaan dapat dibedakan atas

perencanaan terpadu, perencanaan berdasarkan program,

5. Menurut pelakunya, perencanaan dapat dibedakan atas

perencanaan individual, perencanaan kelompok, dan

perencanaan lembaga.

b) Pengorganisasian

Pengorganisasian di sekolah dapat didefinisikan sebagai

keseluruhan proses untuk memilih dan memilah orang-orang

(guru dan personal sekolah lainya) serta mengalokasikan

prasarana dan saran untuk menunjang tugas orang-orang itu

dalam rangka mencapai tujuan sekolah. Termasuk di dalam

kegiatan pengorganisasian adalah penetapan tugas, tanggung

jawab, dan wewenang orang-orang tersebut serta mekanisme

kerjanya sehingga dapat menjadi tercapainya tujuan sekolah itu.

18

Page 16: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

c) Pengarahan

Pengarahan diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga

agar apa yang telah direncanakan dapat berjalan seperti yang

dikehendaki. Suharsimi Arikunto (1988) memberikan definisi

pengarahan sebagai penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan

dan bimbingan terhadap pra petugas yang terlibat, baik secara

struktural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat

berjalan dengan lancar. Kegiatan pengarahan dapat dilakukan

dengan berbagai cara antara lain :

a. Melaksanakan orientasi tentang pekerjaan yang akan

dilakukan individu  atau kelompok

b. Memberikan petunjuk umum dan petunjuk khusus, baik

secara lisan atau tertulis, secara langsung atau tidak

langsung.

d)   Pengkoordinasian

Pengkoordinasian di sekolah diartikan sebagai usaha untuk

menyatupadukan kegiatan dari berbagai individu atau unit di

sekolah agar kegiatan mereka berjalan selaras dengan anggota

atau unit lainnya dalam usaha mencapai tujuan sekolah.

Pengkoordinasian dapat dilakukan melalui berbagai cara:

a. Melaksanakanpenjelasan singkat (briefing)

b. Mengadakan rapat kerja

c. Memberikan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis,

d. Member umpan balik tentang hasil suatu kegiatan

e)   Pembiayaan

Pembiayaan sekolah adalah kegiatan mendapatkan biaya

serta mengelola anggaran pendapatan dan belanja pendidikan

menengah. Kegiatan ini dimulai dari perencanaan biaya, usaha

untuk mendapatkan dana yang mendukung rencana itu,

penggunaan, serta pengawasan penggunaan anggaran tersebut.

f)   Penilaian

19

Page 17: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

Dalam waktu-waktu tertentu, sekolah, pada umumnya atau

anggota organisasi seperti guru, kepala sekolah, dan murid pada

khususnya harus melakukan penilaian tentang seberapa jauh

tujuan yang telah ditetapkan tercapai, serta mengetahui kekuatan

dan kelemahan program yang dilaksanakan. Secara lebih rinci

maksud penilaian adalah untuk:

1. Memperoleh dasar bagi pertimbangan apakah pada akhir

suatu periode kerja pekerjaan tersebut berhasil,

2. Menjamin cara bekerja yang efektif dan efisien,

3. Memperoleh fakta-fakta tentang kesurakan-kesukaran dan

untuk menghidarkan situasi yang dapat merusak, serta

4. Memajukan kesanggupan para guru dan orang tua murid

dalam mengembangkan organisasi sekolah.

2.3 Lingkup Bidang Garapan Administrasi Pendidikan Menengah

Dari uraian di atas ampak bahwa pokok dari administrasi pendidikan

menengah adalah semua bentuk usaha bersama untuk mencapai tujuan

pendidikan menengah dengan merancang, mengadakan, dan

memanfaatkan sumber-sumber (manusia, uang, peralatan, dan waktu).

Tujuan pendidikan menengah memberikan arah kegiatan serta kriteria

keberhasilan kegiatan itu dan juga merupakan landasan kegiatan

administrasi pendidikan menengah tersebut.

Untuk memahami apa yang telah diuraikan secara lebih baik, secara

ringkas perlu ditegaskan hal-hal berikut :

1. Administrasi pendidikan menengah merupakan suatu proses yang

merupakan daur (siklus) penyelenggaraan pendidikan menengah,

dimulai dari perencanaan, diikuti oleh pengorganisasian,

pengarahan, pelaksanaan, pemantauan dan penilaian tentang usaha

sekolah untuk mencapai tujuannya.

20

Page 18: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

2. Administrasi pendidikan merupakan bentuk kerja sama personel

pendidikan menengah untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan

umum yang akan dicapai dalam kerja sama itu adalah membentuk

kepribadian murid sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan

sesuai dengan tingkat perkembangannya pada usia pendidikan

menengah.

3. Administrasi pendidikan menengah merupakan usaha untuk

melakukan menejemen sistem menejemen menengah.

4. Administrasi pendidikan menengah merupakan kegiatan

memimpin, mengambil keputusan, serta komunikasi dalam

organisasi sekolah sebagai usaha untuk mencapai tujuan

pendidikan menengah itu.

Sekolah merupakan bentuk organisasi pendidikan. Seperti yang telah

dijelaskan, organisasi diartikan sebagai wadah dari kumpulan manusia

yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu dengan memanfaatkan

manusia itu sebagai sumber , seperti sumber yang ada di luar dirinya,

seperti uang, material,dan waktu. Agar kerja sama itu berjalan dengan

baik, maka perlu adanya aturan. Sekolah adalah organisasi yang diadakan

untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal pendidikan menengah,

maka organisasi itu diadakan untuk mencapai tujuan pendidikan

menengah.

Bila diamati lebih lanjut ada beberapa hal penting yang menjadi ciri

organisasi sekolah, termasuk pendidikan menengah. Ciri tersebut adalah :

a) Adanya interaksi berbagai unsur sekolah. Interaksi itu memiliki

tujuan, pola, dan aturan. Tujuan berarti sesuatu yang ingin dicapai

sekolah melalui antar unsur sekolah tersebut. Pola mengandung

pengertian bentuk prilaku yang relatif tetap. Sedangkan aturan

mempunyai arti bahwa kelompok tersebut menganut norma-norma

tertentu dalam melaksanakan interaksi itu.

21

Page 19: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

Interaksi antar unsur di sekolah meliputi :

1) interaksi yang ada disekolah itu sendiri, yaitu antara guru

dengan kepala sekolah, antara guru dengan guru, antara

guru dengan karyawan, guru dengan siswa, siswa dengan

siswa, siswa dengan karyawan, dan karyawan dwngan

karyawan.

2) Interaksi antara sekolah dengan lembaga pendidikan

lainnya, misalnya antara sekolah dengan sekolah lain yang

setingkat atau sekolah lain yang lebih tinggi tingkatnya.

3) Interaksi antara sekolah dengan lembaga nonpendidikan,

seperti interaksi antara pendidikan menengah dengan

karang taruna, dan lain-lain.

4) Interaksi antara sekolahdan masyarakat, misalnya interaksi

sekolah dengan orang tua, dengan kepolisian, dan

sebagainya.

b) Adanya kegiatan. Kegiatan untuk mencapai tujuan sekolah sangat

banyak. Agar lebih mudah, kegiatan ini dapat ditinjau dari dua

dimensi yaitu dimensi pengajaran dan dimensi pengolahan. Ada

kegiatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan pengajaran

ada pula yang tidak langsung. Demikian pula ada kegiatan yang

langsung berhubungan dengan kegiatan pengolahan ada pula yang

tidak. Jika dimensi itu digabungkan kita dapat membedakan

kegiatan itu menjadi empat kategori pokok, dan satu kategori

pendukung, yaitu :

1) Yang berhubungan langsung dengan pengajaran sekaligus

pengolahan, meliputi :

kurikulum

supervisi

2) Yang berhubungan langsung dengan pengelolaan tetapi tidak

langsung dengan pengajaran, yaitu :

Kemuridan

22

Page 20: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

Keuangan

Sarana dan pra sarana

Kepegawaian

Layanan khusus

3) Yang tidak berhubungan langsung baik pengajaran maupun

pengolalaan, yaitu :

Hubungan sekolah – masyarakat

BP3

4) Yang tidak langsung berhubungan dengan pengelolaan tetapi

langsung dengan pengajaran.

5) Kegiatan pendukung, yaitu pengelolaan ketatausahaan yang

diperlukan oleh semua butir 1 samapi 4.

Kegiatan tersebut yang merupakan komponen administrasi pendidikan

menengah, dapat digambarkan dalam perempatan (kuadran) seperti gambar 6.3.

Di dalam bagan tersebut kegiatan sekolah dibedakan dalam dua aspek untuk

memudahkan abstraksi. Aspek dibedakan dalam dua aspek untuk memudahkan

abstraksi. Aspek pertama, kegiatan sekolah yang berhubungan dengan pengajaran,

dan aspek kedua kegiatan sekolah yang berhubungan dengan pengelolaan. Dari

kedua aspek itu kemudian dilihat sifat hubungan tersebut yaitu ada yang langsung

dan tidak langsung. Dengan demikian diperoleh lima buah klasifikasi kegiatan

yaitu:

(1) Yang berhubungan langsung dengan pengajaran dan juga langsung

dengan pengelolaan,

(2) Yang berhubungan langsung dengan pengajaran tetapi tidak

berhubungan langsung dengan pengelolaan,

(3) Yang tidak berhubungan langsung dengan pengajaran tetapi

berhubungan langsung dengan pengelolaan,

(4) Yang tidak berhubungan langsung dengan pengajaran dan tidak

berhubungan langsung dengan pengelolaan,

23

Page 21: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

(5) Yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan keempat jenis

kegiatan tersebut.

2.4 PERANAN GURU DALAM ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Telah disebutkan dalam bab 1 bahwa tugas utama guru yaitu mengelola

proses belajar mengajar dalam suatu lingkungan tertentu,yaitu sekolah, Sekolah

merupakan subsistem pendidikan nasional dan di samping sekolah, sistem

pendidikan nasional itu juga mempunyai komponen-komponen lainnya. Guru

harus memahami apa yang terjadi di lingkungan kerjanya.

Di sekolah guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah.Sekolah

melaksanakan kegiatanya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta mutunya

telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah itu peranan guru. sangat

penting. Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian

kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah,

keuangan dan hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan

sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya. Administrasi sekolah adalah

pekerjaan yang sifatya kolaboratif, artiya pekerjaan yang didasarkan atas kerja

sama, dan perlu bersifat individual. Olah karena itu, semua personal sekolah

termasuk guru harus dilibat.

Di dalam peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992, Pasal 20

disebutkan bahwa: ’’Tenaga kependidikan yang akan ditugaskan untuk bekerja

sebagai pengelola satuan pendidikan dan pengawas pada jenjang pendidikan dasar

dan menengah dipilh dari kalangan guru, ’’ini berarti, bahwa selain perananya

untuk menyukseskan kegiatan administrasi di sekolah, guru perlu secara sungguh-

sungguh menimba pengalaman dalam administrasi sekolah, jika karier yang

ditempuhnny nanti adalah menjadi pengawas, kepala sekolah atau pengelola

satuan pendidikan yang lain.

24

Page 22: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

BAB III

TANGGAPAN DAN KESIMPULAN

3.1 Tanggapan

Menanggapi materi di atas, menurut saya adanya

administrasi pendidikan itu sangat penting. Administrasi pendidikan

sebagai ilmu yang mempelajari penataan sumberdaya yaitu manusia,

kurikulum atau sumber belajar dan fasilitas untuk mencapai tujuan

pendidikan. Menurut saya administrasi itu erat hubungannya dengan

organisasi karena terjadinya kerja sama antara dua orang atau lebih.

Untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan

bangsa maka seorang administrator harus benar-benar memahami

tentang maksud atau tujuan dari administrasi pendidikan. Dengan

adanya administrasi pendidikan maka akan ada saling kerja sama antara

personil-personil yang ada di dalam lingkup garapan administrasi

pendidikan seperti kepala sekolah, guru, siswa, serta karyawan sehingga

tujuan pendiikan nasional akan lebih mudah untuk dicapai.

Berdasarkan materi di atas, menurut saya administrasi pendidikan

meliputi banyak aspek. Dari aspek-aspek tersebut administrasi

pendidikan dapat di artikan sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan

pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, pemantauan, dan penilaian. Paparan tentang fungsi

administrasi pendidikan terutama dalam konteks sekolah perlu dimulai

dari tinjauan tentang tujuan pendidikan, dalam lingkup administrasi

sekolah peranan guru sangat penting. Dalam menetapkan kebijaksanaan

dan melaksanakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

pengkoordinasian, pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum,

kesiswaan, sarana dan prasarana, personalia sekolah, keuangan dan

hubungan sekolah-masyarakat, guru harus aktif memberikan

sumbangan, baik pikiran maupun tenaganya.

25

Page 23: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

Berdasarkan materi tersebut di atas , menurut pendapat saya

administrasi pendidikan sangat penting dan sangat berpengaruh dalam

dunia pendidikan. Karena dalam dunia pendidikan dibutuhkan

kerjasama untuk mencapai tujuan pendidikan .administrasi pendidikan

menurut saya berhubungan erat dengan organisasi karena di dalam

organisasi itu tajadi kerjasama antara dua orang atau lebih. Proses

administrasi pendidikan dimulai dari perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, pemantauan, dan penilaian. Dengan adanya administrasi

pendidikan , tujuan pendidikan akan lebih mudah tecapai karena warga

dalam lingkup pendidikan seperti kepala sekolah , guru , beserta staf-

staf yang lain ikut andil dan bekerja sama demi tercapai nya suatu

tujuan pendidikan.

Administrasi pendidikan merupakan kerja sama untuk mencapai

suatu tujuan pendidikan nasional, dan untuk memperoleh suatu

pengajaran atau proses belajar diperlukan kerja sama antara semua

pihak sekolah dari kepsek sampai murid. Dari uraian tersebut

administrasi pendidikan memiliki 8 aspek, dimana dengan terwujudnya

aspek tersebut pendidikan disekolah semakin baik dan sistem

pendidikan nasional merupakan satu dari keseluruhan yang terpadu dari

semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan

lainnya untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional

dan sebagai alat dan tujuan untuk mencapai cita-cita nasional, yang

berkaitan sama lain dan saling menunjang dalam rangka pencapaian

tujuan pendidikan nasional tersebut dan mengacu pada UU.

1. Tanggapan Kelompok

Administrasi pendidikan sebagai sudut pandang kerja sama dalam

pencapaian tujuan pendidikan nasional. Pendidikan merupakan suatu

sistem yang di dalam sistem itu harus ada kerja sama agar antara

komponen-komponen sistem tersebut terjadi komunikasi sehingga

tujuan pendidikan nasional dapat terwujud. Pengetahuan tentang

26

Page 24: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

administrasi pendidikan tentu sangat penting bagi seorang guru atau

calon guru karena hal itu sangat membantu tenaga pendidik khususnya

guru agar dapat melaksanakan tugasnya dengan tepat.

3.2 Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa administrasi pendidikan pada intinya adalah

segenap proses pengarahan atau pengintegrasian segala sesuatu atau potensi

dalam suatu aktifitas kelambagaan, baik personal, spiritual dan meteril, yang

bersangkutan dengan pencapaian tujuan pendidikan. ruang lingkup

administrasi pendidikan diantaranya : bidang tata usaha, bidang personalia

murid, bidang personalia guru, bidang pengawasan, dan bidang pelaksanaan

dan pembinaan kurikulum. Tujuan mempelajari administrasi pendidikan

yaitu menyediakan dasar konseptual dengan mendefinisikan administrasi

dengan mengimplementasikannya dalam kegiatan pendidikan. Berikut ini

fungsi-fungsi administrasi pendidikan yang juga dapat diimplementasikan

dalam kegiatan pendidikan yaitu : fungsi perencanaan, fungsi

pengorganisasian, fungsi penggerakan, fungsi pengkoordinasian, fungsi

pengarahan dan fungsi pengawasan.

27

Page 25: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

28

Page 26: Administrasi pendidikan dalam profesi keguruan

DAFTAR PUSTAKA

http://harisnawati.blogspot.com/2012/12/administrasi-pendidikan-dalam-profesi.html

Soetjipto dan Rafflis Kosasi.2009.Profesi Keguruan.Jakarta: Rineka Cipta

29