I. Perumusan Masalah Teknologi informasi di era modern sekarang ini adalah hal yang tidak asing lagi bagi para masyarakat Indonesia. Sudah seharusnya masyarakat lebih aktif dalam menggunakan teknologi berbasis sistem informasi agar tidak tertinggal dalam hal informasi-informasi penting terkait berbagai aspek kehidupan. Dalam hal sosialisasi teknologi informasi pada masyarakat luas, peran pemerintah sangatlah vital dalam hal tersebut. Berbagai macam masalah dan tantangan harus dihadapi oleh pemerintah dalam upaya mensosialisasikan alat teknologi informasi yang terkait. Program teknologi informasi yang akan dibahas dalam paper ini adalah mengenai Sistem Informasi Geografis (SIG). Sistem Informasi Geografis sangat berguna bila dapat diaplikasikan dalam berbagai macam bidang, seperti bidang kesehatan, transportasi, perairan, pertanian dan bidang-bidang lainnya. Paper ini akan membahas sosialisasi pemanfaatan Sistem Informasi Geografis terkait dengan pemetaan lahan pertanian di kabupaten Tuban (merujuk pada proposal penelitian mahasiswa Universitas PGRI Ronggolawe Tuban). Dengan adanya pemanfaatan Sistem Informasi Geografis secara tepat pada lahan pertanian di Tuban akan menghasilkan dampak positif yaitu menunjang pembangunan daerah tersebut dengan cara meningkatkan kesejahteraan petani serta meningkatkan kualitas dan kuantitas berbagai produksi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
I. Perumusan Masalah
Teknologi informasi di era modern sekarang ini adalah hal yang tidak asing
lagi bagi para masyarakat Indonesia. Sudah seharusnya masyarakat lebih aktif
dalam menggunakan teknologi berbasis sistem informasi agar tidak tertinggal
dalam hal informasi-informasi penting terkait berbagai aspek kehidupan. Dalam
hal sosialisasi teknologi informasi pada masyarakat luas, peran pemerintah
sangatlah vital dalam hal tersebut. Berbagai macam masalah dan tantangan harus
dihadapi oleh pemerintah dalam upaya mensosialisasikan alat teknologi informasi
yang terkait. Program teknologi informasi yang akan dibahas dalam paper ini
adalah mengenai Sistem Informasi Geografis (SIG).
Sistem Informasi Geografis sangat berguna bila dapat diaplikasikan dalam
berbagai macam bidang, seperti bidang kesehatan, transportasi, perairan,
pertanian dan bidang-bidang lainnya. Paper ini akan membahas sosialisasi
pemanfaatan Sistem Informasi Geografis terkait dengan pemetaan lahan pertanian
di kabupaten Tuban (merujuk pada proposal penelitian mahasiswa Universitas
PGRI Ronggolawe Tuban). Dengan adanya pemanfaatan Sistem Informasi
Geografis secara tepat pada lahan pertanian di Tuban akan menghasilkan dampak
positif yaitu menunjang pembangunan daerah tersebut dengan cara meningkatkan
kesejahteraan petani serta meningkatkan kualitas dan kuantitas berbagai produksi
tanaman pangan yang akan mendorong roda perekonomian kabupaten Tuban. 1
Dalam sosialisasi yang akan dilakukan oleh pemerintah kepada para petani
di kabupaten Tuban diperlukan upaya yang tidak mudah. Karena sasaran
sosialisasi sistem terkait adalah para petani yang notabene pendidikannya adalah
lulusan SD hingga SMP dan biasanya gagap teknologi (gaptek). Pemerintah harus
melakukan perencanaan terkait sosialisasi, monitoring pada tiap progress
sosialisasi, dan evaluasi bagi para petani. Tantangan lainnya adalah para sikap
petani yang kolot atau tradisional, tetap berpegang dengan cara-cara lama
sehingga tidak ingin melakukan perubahan dan adanya penolakan terhadap
teknologi baru yang masuk. Baik pemerintah maupun petani harus bekerjasama
secara sinergis karena kedua pihak tersebutlah yang akan mengoperasikan
pengelolaan Sistem Informasi Geografis. Dengan adanya kerjasama yang sinergis
1 Andik Adi Suryanto dkk, “Sistem Informasi Geografis Pemetaan Lahan Pertanian di Kabupaten Tuban Menggunakan Framework Pmapper Untuk Analisa Kebijakan Bidang Pertanian”, Teknik Informatika Fakultas Teknik, Universitas PGRI Ronggolawe Tuban, 2014, hlm. 3.
maka efisiensi dan efektifitas dari program Sistem Informasi Geografis yang ada
dapat tercapai dengan baik.
Dalam sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah sendiri terdapat
komunikasi publik yang intens antara pemerintah dengan para petani di
kabupaten Tuban. Komunikasi tersebut adalah upaya pemerintah dalam
mensosialisasikan aplikasi SIG yang ada.
Jika para petani di kabupaten Tuban dapat menerapkan aplikasi sistem
informasi geografis dengan baik maka akan mempermudah mereka dalam hal :
1. Penentuan pemetaan daerah yang diperuntukkan untuk lahan pertanian
2. Menganalisa kebijakan yang tepat dalam bidang pertanian oleh
pemerintah kabupaten Tuban
3. Menyajikan informasi data spasial dan pengolahan citra sebagai media
pendukung informasi lahan secara statis dengan peta hasil digitasi dari
RT-RW kabupaten Tuban
4. Menyajikan informasi data spasial dengan lingkup batas administrasi
kecamatan dan batas masing-masing desa
5. Menyajikan informasi tabel dan grafik yang digunakan sebagai
pengambilan informasi untuk analisa kebijakan bidang pertanian2
Identifikasi masalah pada paper ini adalah :
1. Apa strategi sosialisasi Sistem Informasi Geografis (SIG) yang dapat
diterapkan pada masyarakat maupun pemerintah di kabupaten Tuban ?
2. Apa fungsi dan manfaat Sistem Informasi Geografis ?
3. Apa analisis SWOT dalam pengaplikasian Sistem Informasi Geografis ?
II. Definisi Konsep 2 Ibid, hlm. 4-5
1. Konsep Komunikasi Publik sebagai Upaya Sosialisasi SIG
Komunikasi publik merupakan suatu komunikasi yang dilakukan di
depan banyak orang. Dalam komunikasi publik pesan yang disampaikan dapat
berupa suatu informasi, ajakan, gagasan. Sarananya, bisa media massa, bisa
pula melalui orasi pada rapat umum atau aksi demonstrasi, blog, situs jejaring
sosial, kolom komentar di website/blog, e-mail, milis, SMS, surat, surat
pembaca, reklame, spanduk, atau apa pun yang bisa menjangkau publik. Yang
pasti, Komunikasi Publik memerlukan keterampilan komunikasi lisan dan
tulisan agar pesan dapat disampaikan secara efektif dan efisien.3
2. Konsep Sistem Informasi Geografis
a. Data dan Informasi
Menurut Pustaka (Its86) 1986, data merupakan bahasa mathematical,
dan simbol-simbol pengganti lain yang disepakati oleh umum dalam
menggambarkan objek manusia, peristiwa, aktivitas, konsep, dan objek-objek
penting lainnya sesuai dengan kenyataannya. Sedangkan informasi adalah data
yang ditempatkan pada konteks yang penuh arti oleh penerimannya.4
Seringkali antara data dengan informasi disamaartikan, karena terdapat
hubungan yang berkaitan dalam pengertiannya.
Pada sebuah data yang memuat informasi dapat digolongkan menjadi 2
model, yaitu informasi formal dan informasi informal. Dalam informasi
formal antara lain mencangkup aturan pemerintah dan undang-undang, surat
perjanjian atau kontrak, prosedur akuntansi, persyaratan perencanaan,
anggaran organisasi, permintaan pekerjaan dan lamaran, persyaratan
komunikasi, kebutuhan-kebutuhan pengendalian dan kontrol, dan proses-
proses pengambilan keputusan yang umum. Informasi informal antara lain
dugaan, kabar desas-desus, pengalaman pribadi, rules of thumb, gosep,
anggapan atau asumsi dan lain sebagainya.5 Sehingga dalam suatu informasi
yang ada maka dapat digolongkan informasi tersebut cenderung informasi
formal atau informal. Akan tetapi dalam ranah pemerintahan, informasi yang
3 http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_publik diakses pada tanggal 6 April 2015 pukul 0.02 WIB4 Prahasta, Eddy.2001.Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis.Bandung:CV Informatika5 Ibid.
menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis.9
- Tahapan SIG
a. Tahap Input Data
Merupakan tahapan kritis dimana tahap ini menghabiskan 60% waktu
dan biaya. Tahap input data meliputi proses perencanaan, penentuan
tujuan, pengumpulan data, serta memasukkan data ke komputer.
b. Tahap Pengolahan Data
Merupakan kegiatan klasifikasi dan stratifikasi data, kompilasi, serta
geoprosesing (clip, merge, dan dissolve). Tahap ini menghabiskan 20%
waktu dan biaya.
c. Tahap Analisis Data
Merupakan tahap menganalisa keruangan meliputi buffer, overlay, dan
lain-lain. Pada tahap ini menghabiskan 10% waktu dan biaya.
d. Tahap Output
Merupakan tahap akhir yang berkaitan dengan penyajian hasil analisa
yang telah dilakukan, baik berupa hardcopy, tabulasi data, CD sistem
informasi maupun bentuk situs web.
- Fungsi Sistem Informasi Geografis
a. Aplikasi SIG
Dari penggunaan SIG, maka ada banyak aplikasi-aplikasi yang dapat
ditangani oleh SIG dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat
contoh-contohnya antara lain10 :
1.) Dalam budang sumber daya alam : inventarisasi, manajemen dan
kesesuaian lahan untuk peranian, perkebunan, kehutanan, perencanaan
tataguna lahan, analisis daerah rawan bencana alam, dsb
2.) Di bidang perencanaan : perencanaan pemukiman transmigrasi
perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan kota, perencanaan lokasi
dan relokasi industri, pasar, pemukiman, dsb
3.) Di bidang kependudukan : penyusunan data pokok, penyediaan
informasi kependudukan/sensus dan sosial ekonomi, dsb9 Bappeda Prov. NTB10 Prahasta, Eddy.2001.Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis.Bandung:CV Informatika
4.) Di bidang lingkungan : pemantauan pencemaran sungai, danau, laut;
evaluasi pengendapan lumpur/sedimen baik sekitar danau, sungai, atau