63
III. ANALISIS ALGAE DAN PROTOZOA DARI ALAMA. Pendahuluan1. Latar
BelakangApabila kita mengamati setetes air kolam ikan dengan
menggunakan mikroskop akan di temukan berbagai macam
makhluk-makhluk yang hanya bersel satu. Salah satu contohnya adalah
Protista dan mikroorganisme lainnya. Protista adalah organisme
eukariotik yang hidup di habitat yang relatif basa dan sebagian
besar berukuran mikroskopis. Walaupun ukurannya sangat kecil,
teteapi protista memiliki pengaruh yang sangat besar bagi manusia
dalam ekologi secara umum. Protista sendiri memiliki peran yang
sangat penting dalam kehidupan, karena dalam ekosistem peran
protista sangat penting yaitu sebagai produser yang kehadirannya
mendukung komunitas yang ada didalam habitatatnya. Protista
memiliki bentuk yang mikroskopis ada yang tampak seperti hewan yang
sangat kecil maupun menyerupai tumbuhan.Maka dari itu protista
terbagi menjadi tiga kelompok. Yaitu protista yang menyerupai hewan
disebut protozoa, protista yang menyerupai tumbuhan disebut algae
seta protista yang menyerupai jamur. Protista ini bisa ditemukan
hampir disemua perairan, kehadirannya sangat penting bagi ekosistem
yang ada karena protista ini berberan sebagai produsen yaitu
sebagai plankton.Mengenal dan dan dapat mengidentifikasi algae dan
protozoa sangat diperlukan Hal ini dikarenakan Algae dan protozoa
memiliki beberapa manfaat dan adapula yang merugikan. Sehingga kita
dapat mengadakan langkah yang tepat dalam menghadapi keberadaan
protista ini baik yang mengguntungkan maupun yang merugikan. Contoh
peran yang mengguntungkan dari protista pada kelompok algae yaitu
dapat digunakan sebagai bahan pembuat agar-agar, sedang untuk
kerugiaannya yaitu pada jumlah yang banyak, algae justru akan
menimbulkan masalah yaitu keracunan bahkan kematian pada ikan dan
tumnuhan air. Sedang untuk kelompok protozoa untuk manfaatnya dapat
salah satunya dapat membantu proses pembusukan pada Bakteri
Entamoeba coli. Sedang untuk yang merugikannya yaitu penyebab
banyak penyakit pada manusia contohnya Plasmodium sp menyebabkan
penyakit malaria. 2. Tujuan PraktikumTujuan dari praktikum acara
ketiga mengenai analisis Algae dan protozoa ini adalah:a.
Mengetahui cara isolasi algae dan protozoa dari alam.b. Mengetahui
cara mengidentifikasi secara visual algae dan protozoa dari alam.c.
Memahami perbedaan antara algae dan protozoa.d. Mengetahui peranan
algae dan protozoa dalam lingkungan pertanian.
B. Tinjauan Pustaka1. AlgaeProtista bersifat eukariotik, dan
bahkan protista yang paling sederhana sekalipun jauh lebih kompleks
dibandingkan dengan prokariota. Eukariota pertama yang berevolusi
dari nenek moyang prokariotik kemungkinan bersifat uniseluler dan
oleh sebab itu disebut protista. Kata itu mengandung arti sesuatu
yang sangat tua (bahasa Yunani, protos = pertama). Eukariota
pertama itu bukan saja merupakan pendahulu protista modern yang
sangar beranekaragam, tetapi juga nenek moyang bagi semua eukariota
tumbuhan, fungi da hewan. Dua di antara bagian-bagian yang paling
bermakna dalam sejarah kehidupan asal mula sel eukariotik dan
kemunculan eukariota multiseluler berikutnya terjadi selama evolusi
protista (Campbell 2003).Algae adalah kumpulan organisme eukariotik
uniseluler yang dapat melakukan fotosintesis. Algae termasuk dalam
kingdom Protista (organisme eukariotik uniseluler), dan memiliki
divisi Chlorophyta (memiliki klorofil). Adanya klorofil membuat
Algae bersifat autotrof, yaitu dapat menghasilkan karbohidratnya
sendiri seperti tumbuhan. Walaupun memiliki klorofil, Algae tidak
selalu berwarna hijau karena bisa saja memiliki pigmen lain seperti
karotenoid (jingga), phycoeritrin (merah) dan xantofill. Terkadang
warna-warna pigmen lain ini lebih dominan sehingga menutupi warna
hijau klorofil dan akibatnya Algae tidak berwarna hijau (Singleton
dan Sainsbury 2006).Algae memiliki kesamaan dengan tumbuhan antara
lain memiliki klorofil a dan b serta pigmen aksesoris yaitu
karotenoid, juga menyimpan makanan dalam bentuk amilum dan memiliki
dinding sel yang terbuat dari selulosa. Kemiripan ini
mengindikasikan bahwa secara evolusioner, Algae adalah nenek moyang
dari tumbuhan (Postlethwait dan Hopson 2006).Algae berkembangbiak
baik dengan jalur seksual maupun aseksual. Kedua fase ini sama-sama
menggunakan spora. Pada jalur aseksual, sporanya diploid dan pada
jalur seksual, sporanya haploid. Satu individu Algae hanya dapat
memiliki sifat jantan atau betina, tidak dapat kedua-duanya. Spora
Algae bersifat motil, yaitu dapat bergerak aktif karena memiliki
flagel. Spora ini akan berenang hingga mencapai suatu tempat,
kemudian akan tumbuh menjadi individu baru (Purves dan Sadava
2003).Selain bermanfaat bagi ekosistem, alga juga mempunyai
kerugian bagi ekosistem, Blooming algae atau ledakan alga biasa
terjadi di wilayah perairan seperti kolam, danau, dan laut.
Beberapa kasus ledakan alga disebabkan masuknya pupuk, terutama
yang mengandung fosfor dan nitrogen, kedalam perairan. Pupuk
menyebabkan alga tumbuh terlalu subur. Semakin banyak alga yang
tumbuh di perairan, jumlah kematian alga di wilayah itupun menjadi
semakin tinggi. materi organik dari alga mati merupakan makanan
bagi bakteri. Dengan demikian,ketika semakin semakin banyak materi
organik dari alga yang sudah mati, semakin meningkat pula jumlah
bakteri pada area tersebut. Aktivitas bakteri ketika mendekomposisi
materi organik banyak meggunakan oksigen terlarut. Akibatnya jumlah
oksigen terlarut di air menurun. Kurangnya oksigen terlarut akn
menyebabkan kematian pada ikan dan organisme air lainnya. Ledakan
alga juga dapat berbahaya jika alga memproduksi neurotoksin, racun
yang mempengaruhi saraf. Racun ini berbahaya bagi penghuni perairan
(Pitriana, 2008).2. ProtozoaProtozoa (bahasa Yunani: protos =
pertama; zoa = hidup) adalah hewan mikroskopik yang terdapat di
semua lingkungan di mana kehidupan dapat terjadi. Mereka tersebar
luas di seluruh dunia. Banyak dari mereka mampu membentuk sista
(cyst), atau semacam cangkang yang menutupi sekujur badannya
sehingga mereka dapat hidup dalam kondisi yang kering sama sekali,
yang tidak memungkinkan makhluk lain hidup. Sifat khas utama ialah
bahwa mereka terdiri dari satu sel. Protozoa dapat dikelompokkan
menurut habitatnya menjadi dua, yakni mereka yang hidup di dalam
air atau di tempat-tempat lembab dan dikenal sebagai protozoa yang
hidup bebas, dan mereka yang hidup di dalam atau pada hewan atau
tumbuh-tumbuhan lain disebut protozoa parasitik(Rohmimohtarto
2007).Protozoa berasal dari bahasa yunani, yaitu protos yang
artinya pertama dan zoon yang artinya hewan. Protozoa merupakan
hewan yang bersifat uniseluler, dimana setiap satu sel protozoa
merupakan satu keseluruhan dari organisme itu sendiri. Protoplasma
dari protozoa dapat mengadakan modifikasi-modifikasi atau
penonjolan-penonjolan yang dapat bersifat sementara atau tetap.
Penonjolan-penonjolan yang bersifat sementara misalnya penonjolan
yang berfungsi sebagai kaki pseudopodia (Lahay 2007).Protozoa
adalah organisme-organisme heterotrofik yang ditemukan di semua
habitat utama. Sebagian di antaranya hidup bebas, sedangkan yang
lainnya hidup sebagai parasit di dalam tubuh hewan. Sebagaian
protozoa juga menjalani gaya hidup simbiotik berupa komensalisme
dan mutualisme. Protozoa parasitikmenyebabkan beberapa penyakit
manusia yang paling tersebar luas dan membahayakan. Pada umumnya,
reproduksi protozoa adalah aseksual, tetapi terjadi juga pola-pola
seksual yang kompleks. Protozoa sebagai divisi telah dibagi-bagi
menjadi lima filum utama. Beberapa ahli protozoologi membaginya
menjadi enam filum (Fried 2006).Sel protozoa terdiri dari
protoplasma yang dibungkus membran sel (plasmolemma) yang berfungsi
sebagai dinding sel. Protoplasma terdiri dari dua komponen utama
yaitu inti sel (nukleus) dan isi sel atau sitoplasma. Pengamatan
protozoa menggunakan mikroskop akan terlihat bahwa sitoplasma
terdiri atas dua bagian. Bagian terluar tampak homogen dan jernih
(hyalin) disebut ektoplasma, dan bagian dalam disebut endoplasma.
Endoplasma terlihat benda-benda seperti butir-butir kecil dan
serabut benang halus yang ternyata adalah materi mengandung
protein, karbohidrat, lemak, garam mineral, serta organel. Protozoa
tidak memiliki organ sejati seperti alat pencernaan dan alat
reproduksi sebagaimana layaknya metazoa. Akan tetapi mampu
melakukan semua kegiatan biologis seperti bergerak, makan,
bernapas, dan reproduksi. Proses-proses tersebut dilakukan oleh
bagian di dalam sel, yang disebut vakuola kontraktil (Sugiarji
2005).Bakteri heterotrof, algae dan protozoa merupakan organisme
heterotrof yang mampu memanfaatkan bahan organik dan anorganik pada
lingkungan tempat tumbuh sebagai sumber nutrisi. Tempat hidupnya
ada yang di air atau tanah yang basah. Ketiga organisme ini
memegang peranan penting dalam penanganan limbah organik sehingga
tidak mencemari lingkungan (Parwanayoni 2008).3. AzollaTumbuhan
azola merupakan tumbuhan air yang dapat ditemukan daridataran
rendah sampai ketinggian 2200 m dpl. Azola banyak terdapat
diperairan tenang seperti danau, kolam, rawa dan persawahan.
Tumbuhan azolatersebar luas di daerah persawahan padi, tumbuh pada
permukaan air, cepatdapat menutup permukaan air, namun tidak
mengganggu pertumbuhan padi.Apabila air surut akan menempel pada
tanah yang lembab, namunperkembangannya kurang baik (Djojosuwito
2000). Azola sangat kaya akan protein, asam amino lengkap, vitamin
(vitamin A,Vitamin B12 dan Beta- Carotene), perantara penyelenggara
pertumbuhan danmineral seperti kalsium, fosfor, kalium, besi,
tembaga, dan magnesium(Marhadi 2009).Azola tumbuh cepat,
produksinya tinggi dan tersedia sepanjang tahunsehingga potensial
sebagai bahan pakan, yang dapat diberikan segar maupundalam bentuk
kering. Azola dapat berkembang biak dengan beberapa carayaitu
secara vegetatif dan secara generatif. Pada perbanyakan secara
vegetatif,cabang-cabang sisi memisahkan diri dari cabang utama atau
batang induk,diikuti oleh pembentukan lapisan penutup luka akibat
pemisahan. Selanjutnyacabang-cabang sisi yang memisah tumbuh
menjadi tumbuhan dewasa yangbisa membentuk cabang-cabang baru.
Perbanyakan secara vegetatif ini sangatcepat dengan waktu ganda
(doubling time) biomasa sekitar 4-5 hari. Dari tumbuhan yang
memisahkan diri ini sampai menjadiAzolla memerlukanwaktu 10-15
hari. Azola dengan bantuan simbiosisnya Annabaena azollae
dapatberkembang menjadi 20 ton/ha dari penebaran 0,5 ton/ha selama
2 minggu (Djojosuwito 2000).C. Metedologi Praktikum1. Waktu dan
Tempat PraktikumPraktikum Analisis Algae dan Protozoa dari Alam
dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 16 Oktober 2013 pukul
08.50-11.00 WIB bertempat di Laboratorium Biologi Tanah Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Alata. Prorozoa
dan Algae:1) mikroskop lengkap2) alat tulis3) pipet tetes.b.
Azolla1) mikroskop lengkap2) alat tulis3) pipet tetes4) mortar3.
Bahana. Protozoa1) Sampel air kolam berwarna hijaub. Azolla1)
tumbuhan azolla4. Cara kerjaa. Algae dan Protozoa1) Menggambil
sampel air yang berwarna hijau menggunakan pipet tetes dan
diletakkan pada petridish.2) Mengamati petridish dibawah
mikroskop.3) Melakukan identifikasi morfologi mikrobiota (algae dan
prorozoa) yang ada di air.4) Menggambar hasil pengamatan serta
member keteranganb. Azolla1) Menggambil azolla secukupnya.2)
Menggamati dan menggambar morfologi azolla dan sporangium yang
terbentuk.3) Untuk menggamati mikrosopra caranya adalah menekan
sporangium yang telah diletakkan pada kaca preparat dengan batang
gelas.4) Menggambil sedikit dengan pipet, meletakkan diatas kaca
preparat dan deglass.5) Mengamati dibawah mikroskop.6) Menggambar
morfologi Annabaena azollae serta member keterangan.
D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan1) Hasil PengamatanTabel 3.1
Hasil Pengamatan Algae pada Air SawahFotoKeterangan
Tidak ditemukan algae pada pengamatan.
Sumber: LoogbookTabel 3.2 Hasil Pengamatan Protozoa pada Air
SawahFotoKeterangan
Gambar terlihat berbintik-bintik. Ada bedikit flagel pada
beberapa protozoa. Saat pengamatan obyek bergerak-gerak Jenisnya
adalah Oikomonas.
Sumber: LoogbookTabel 3.3 Hasil Pengamatan Morfologi
AzollaGambarJenis AzollaKeterangan
21
3
Azolla microphyllaa. Keterangan bagian:1. Spora2. Daun3. Akarb.
Ciri morfologi: Daun berwarna hijau, Akar berwarna coklat dan tidak
berserabut.
Sumber: Loogbook
Tabel 3.4 Hasil Pengamatan Mikroskop AzollaGambarKeterangan
1
2
1. Sel heterosit2. Sel vegetatif
Sumber: Loogbook2) PembahasanPada pengamatan kali protozoa dan
algae dari alam, kami menggunakan air sawah sebagai sampelnya. Pada
pengamatan kali ini hanya didapatkan protozoa saja, untuk alga
kelompok kami tidak menemukan. Protozoa yang ditemukanpun tidak
jelas hanya berupa bintik-bintik. Pada obyek terdapat flagel. Pada
saat pengamatan protozoa bergerak-gerak sehingga menyulitkan
praktikan yang mengamati. Pada pengamatan alga tidak ditemukan hal
ini karena suatu alas an tertentu. Menurutkami ada hubungannya
dengan waktu pengambilan sempel. Diperkirakan pengambilan sampel
kami terjadi pada sawah yang baru saja digenangi. Hal ini menurut
A. Niswati et al (2008) yaitu protozoa dan algae populasinya akan
meningkat pada hari ke 20-30 setelah pengenangan. Hal ini kami
simpulkan bahwa pada hari dimana kami mengambil sampel merupakan
hari pertama penggenangan karena tidak ditemukannya algae dalam
sempel air sawah tersebut. Selain kemungkinan terjadi kesalahan
praktikan saat melakukan pengamatan contohnya perlakuan terhadap
sampel sebelum diamati.Protozoa diyakini sebagai hewan pertama yang
ada di bumi. Protozoa dan algae kadang kurang jelas perbedaannya.
Namun tetep ada perbedaan antara keduanya. Protozoa memiliki
cirri-ciri sebagai berikut: tidak dapat membuat makanan sendiri
atau heterotrof, protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa
kaki semu, bulu getar (cillia) atau bulu cambuk (flagel), Protozoa
hidup bebas sebagai saprofit atau parasit, protozoa merupakan
Organisme bersel tunggal, Protozoa memiliki membran nukleus atau
Eukariotik/ berinti sejati, protozoa Hidup soliter (sendiri) atau
berkoloni (kelompok), hewan Protozoaini dapat membentuk sista untuk
bertahan hidup. sista, merupakan bentuk sel protozoa yang
terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang
terjadi pada bakteri, protozoa mampu bertahan hidup dalam
lingkungan kering maupun basah, protozoa tidak mempunyai dinding
sel, protozoa merupakan organisme mikroskopis yang
prokariot.Sedangkan Alga merupakan tumbuhan talus yaitu tumbuhan
yang struktur organ tubuhnya belum dapat dibedakan dengan jelas.
Tubuhnya memiliki sel tunggal dan juga sel banyak, yang berpigmen
dan berklorofil. Alga biasanya tumbuh pada tempat yang lembab.
Algae mampu membuat makannya nya sendiri atau hidup secara
heterotrof, hal inilah yang menjadikan perbedaan mendasar dengan
protozoa. Semua alga mengandung klorofil tetapi ada pigmen lain
yang ,menyusun yang terkandung dalam plastida. Anabaena azollae
merupakan salah satu jenis mikroalga. Azolla merupakan satu-satunya
genus dari paku air mengapung suku Azollaceae. pada tumbuhan ini
terdapat 2 sel yaitu sel vegetative dan heterosit.sel vegetative
merupakan sel yang normal, yaitu sel vegetatif adalah yang normal,
sel fotosintesis pada kondisi lingkungan yang baik, dan tipe
heterokista yang berdinding tebal yang mengandung enzim
nitrogenase. Serta sel yang menebal di dalam filamennya yang
dinamakan heterosista. Fungsi utama heterosisata adalah mengubah
nitrogen menjadi ammonia melalui proses fiksasi nitrogen.Semakin
lama azolla di tanam maka pertumbuhan koloni juga semakin banyak
dan sel heterosisnya juga semakin banyak hal ini di sebakan faktor
kandungan nitogrn di udara, semakin banyak nitogen di udara maka
sel heterosis akan semakin aktif melakukan penambatan nitogen
sehingga sel vegetatif akan semakin berkembang.Algae dapat
dimanfaatkan dibidang pertanian sebagai bahan dasar pupuk. Hal ini
dikarenakan kandungan nutrient pada alga laut yang sangat berguna
pada pertumbuhan makhluk hidup termasuk tumbuh-tumbuhan. alga laut
dapat dimanfaatkan sebagai sumber alternatif penganti pupuk-pupuk
pertanian yang mengandung bahan kimia sintesis. Alga dapat
digunakan sebagai pupuk organik karena mengandung bahan-bahan
mineral seperti potasium dan hormon seperti auxin dan sytokinin
yang dapat meningkatkan daya tumbuh tanaman untuk tumbuh, berbunga
dan berbuah. Pemanfaatan alga sebagai pupuk organik ditunjang pula
oleh adanya sifat hydrocolloids pada alga laut yang dapat
dimanfaatkan untuk penyerapan air (daya serap tinggi) dan menjadi
substrat yang baik untuk mikroorganisme tanah.Azolla dalam bidang
pertanian sangatlah penting karena azolla dapat menambat nitrogen
di udara setelah bersimbiosis dengan Anabaena azolla, sehingga
dengan adanya azolla menggurangi penggunaan pupuk nitrogen dari
bahan kimia, yeng menggunakan azolla lebih ramah lingkungan dan
dapat meningkatkan kesuburan tanah. Menginggat pentingnya kandungan
nutrient pada azolla, maka azolla ini juga bisa dimanfaatkan untuk
pembuatan pupuk tanaman padi di sawah, azolla ini bisa menekan
penggunaan pupuk urea sampai 65 Kg/ha. Peran protozoa dibidang
pertanian seperti peningkatan kesuburan tanah pada lahan
pertanian.Pengamatan algae dan protozoa dari alam kelompok kami
mengamati air sawah yang berwarna hijau. Pada pengamatan algae
tidak ditemukannya algae. Hal tersebut kemungkinan dikarenakan
sampel air sawah yang digunakan terlalu bening ataupun diakibatkan
karena ketidak telitinya praktikan. Pada pengamatan protozoa
ditemukan protozoa berjenis Oikomonas, yang memiliki cirri-ciri
adanya flangel dan pada saat diamati obyek bergerak, selain itu
adanya bintik-bintik. Bagian dari Azolla pinnata terdiri dari
spora, daun, akar. Kenampakan morfologi dari Azolla pinnata ini
adalah daun berwarna hijau, akar berwarna coklat dan tidak
berserabut. Untuk pengamatan dengan menggunakan mikroskop pada sel
Azolla pinnata ini ada dua macam yaitu sel heterosit dan sel
vegetatif.
E. Kesimpulan dan Saran1. KesimpulanBerdasarkan hasil praktikum
acara Analisis algae dan Protozoa dari alam, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:a. Pada proses pengamatan hanya
ditemukan protozoa, sedangkan algae tidak ditemukan pada
pengamatan.b. Protozoa merukapan protista mirip hewan, sedangkan
algae adalah protista mirip tumbuhan.c. Perbedaan mendasar pada
protozoa dan algae adalah cara hidupnya. Protozoa hidup secara
autrotof sedang algae hidup secara heterotrof.d. Anabaena azollae
merupakan salah satu jenis mikroalga. Azolla merupakan satu-satunya
genus dari paku air mengapung suku Azollaceae.e. Sel vegetative dan
sel heterosit merupakan bagian dari tanaman azolla.f. Sel heterosit
pada azolla merupakan sel yang berada di bagian ujung (terminal)
yang dikhususkan dalam proses fiksasi nitrogen.g. Peran algae dan
azolla dibidang pertanian terutama dimanfaatkan pada pembuatan
pupuk.h. Manfaat Azolla bidang pertanian seperti peningkatan
kesuburan tanah.2. SaranBerdasarkan hasil praktikum Analisis algae
dan Protozoa dari alam, maka didapatkan beberapa saran untuk
lancarnya praktikum, yaitu sebagai berikut:a. Diharapkan praktikan
serius dalam melakukan praktikum sehingga hasil dari praktikum bisa
maksimal.b. Dalam pengamatan mencari algae dan protozoa harus
selalu teliti untuk membedakan jenisnya.
DAFTAR PUSTAKACampbell N A 2003.BiologiEdisi Kelima Jilid II.
Jakarta: ErlanggaDjojosuwito S 2000. Azolla Pertanian Oganik dan
Multiguna. Kanisius: Jakarta.Fried, George. 2006.BiologiEdisi
Kedua. Jakarta: ErlanggaLahay 2007. Zoologi Invertebrata. Makassar:
FMIPA Universitas Negeri Makassar Press. Marhadi 2009. Potensi
Azolla (Azolla pinnata) sebagai Pakan Berbasis Lokal. Yasaguna:
JakartaParwanayoni 2008. Penggantian Popolasi Bakteri Heterotrof,
Algae dan Protozoa. J. Bumi Lestari. Vol. 8 (2): 180-185.Pitriana
Pipit 2008. Bio EkspoMenjelajah Dunia Dengan Biologi. Solo:
JatraGraphicPostlethwait dan Hopson 2006. Modern Biology. Texas:
Holt, Rinehart and Winston Press.Purves dan Sadava 2003. Life The
Science of Biology 7th Edition. New York: Sinauer Associates
Inc.Rohmimohtarto, Kasijan. 2007.Biologi Laut Ilmu Pengetahuan
tentang Biota Laut. Jakarta: DjambatanSingleton dan Sainsbury 2006.
Dictionary of Microbiology and Molecular Biology 3rd Edition.
England: John Wiley and Sons. Sussex.Sugiarji 2005. Avertebrata
Jilid I. Bogor: Penebar Swadaya. .
50