10 ABSTRAK PERBANDINGAN EKSKRESI PROTEIN URIN PADA ANAK TERINFEKSI VIRUS DENGUE DENGAN ATAU TANPA RENJATAN Virus dengue sebagai penyebab demam berdarah dengue dengan angka kejadian di Denpasar tahun 2015 adalah 178,7 per 100.000 penduduk. Angka kematian meningkat 5% bila terjadi sindrom renjatan dengue. Penilaian yang akurat terhadap risiko renjatan merupakan kunci penting mencegah terjadi renjatan pada pasien demam berdarah dengue. Perubahan parameter hematologi seperti peningkatan hematokrit, dan penurunan trombosit sudah lama dikenal sebagai faktor prognosis terjadinya renjatan. Kelainan pada urin dapat menjadi parameter praktis dari beratnya infeksi virus dengue. Penelitian mengenai proteinuria masih bersifat kontroversi. Penelitian pada pasien dewasa proteinuria didapatkan lebih tinggi pada pasien dengan demam berdarah dengue dibandingkan pasien dengan infeksi virus dengue. Penelitian pada anak sifatnya terbatas. Proteinuria tipe nefrotik dapat terjadi pada infeksi virus dengue dengan renjatan yang dapat menjadi gagal ginjal akut dengan mortalitas mencapai 60%. Kondisi ini akan mempengaruhi tatacara pemberian cairan pada pasien infeksi dengue dengan renjatan. Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dengan menggunakan metode consequtive sampling. Sampel adalah anak usia 6 bulan sampai dengan 12 tahun yang dirawat dengan infeksi virus dengue dengan atau tanpa renjatan dan tidak mengalami kelainan ginjal sebelumnya. Dari hasil penelitian didapatkan karakteristik subyek tidak berbeda bermakna baik jenis kelamin, satus gizi, berat badan, tinggi badan, luas permukaan tubuh. Perbedaan didapatkan pada kondisi demam sebelum masuk rumah sakit, diuresis yang menurun, dan adanya peningkatan hematokrit. Nilai median rasio protein berbanding kreatinin urin pada kondisi renjatan lebih tinggi 0,3 (IQR=-0,12 s.d. 0,72) dibandingkan dengan tanpa renjatan 0,18 (IQR=0,02 s.d. 0,34), p=0,01. Proteinuria tipe nefrotik seluruhnya dialami oleh pasien yang mengalami renjatan OR=3,52; 95%IK (1,58 s.d. 7,85); p=0,002. Pengaruh status renjatan terhadap proteinuria setelah memperhitungkan kadar albumin dan gula darah serum, luas permukaan tubuh, dan status gizi pasien didapatkan kadar albumin memiliki pengaruh signifikan menimbulkan proteinuria dibandingkan kondisi renjatan dengan F=4,22; p=0,042; R 2 =0,04. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ekskresi protein urin lebih tinggi pada infeksi virus dengue dengan renjatan dibandingkan tanpa renjatan, dan kondisi renjatan cenderung menimbulkan proteinuria tipe nefrotik. Hipoalbumin lebih signifikan menimbulkan proteinuria dibandingkan kondisi renjatan. Hal ini menggambarkan mekanisme proteinuria yang terjadi pada infeksi virus dengue lebih besar oleh karena adanya viral nefropati akibat reaksi antigen NS1 pada glikokaliks endotel ginjal. Kata kunci: infeksi virus dengue, renjatan, proteinuria i
21
Embed
ABSTRAK PERBANDINGAN EKSKRESI PROTEIN URIN · PDF filei 10 ABSTRAK PERBANDINGAN EKSKRESI PROTEIN URIN PADA ANAK TERINFEKSI VIRUS DENGUE DENGAN ATAU TANPA RENJATAN Virus dengue sebagai
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
10
ABSTRAK
PERBANDINGAN EKSKRESI PROTEIN URIN PADA ANAK
TERINFEKSI VIRUS DENGUE DENGAN ATAU TANPA RENJATAN
Virus dengue sebagai penyebab demam berdarah dengue dengan angka
kejadian di Denpasar tahun 2015 adalah 178,7 per 100.000 penduduk. Angka
kematian meningkat 5% bila terjadi sindrom renjatan dengue. Penilaian yang
akurat terhadap risiko renjatan merupakan kunci penting mencegah terjadi
renjatan pada pasien demam berdarah dengue. Perubahan parameter hematologi
seperti peningkatan hematokrit, dan penurunan trombosit sudah lama dikenal
sebagai faktor prognosis terjadinya renjatan. Kelainan pada urin dapat menjadi
parameter praktis dari beratnya infeksi virus dengue. Penelitian mengenai
proteinuria masih bersifat kontroversi. Penelitian pada pasien dewasa proteinuria
didapatkan lebih tinggi pada pasien dengan demam berdarah dengue
dibandingkan pasien dengan infeksi virus dengue. Penelitian pada anak sifatnya
terbatas. Proteinuria tipe nefrotik dapat terjadi pada infeksi virus dengue dengan
renjatan yang dapat menjadi gagal ginjal akut dengan mortalitas mencapai 60%.
Kondisi ini akan mempengaruhi tatacara pemberian cairan pada pasien infeksi
dengue dengan renjatan.
Penelitian ini adalah penelitian cross sectional dengan menggunakan metode
consequtive sampling. Sampel adalah anak usia 6 bulan sampai dengan 12 tahun
yang dirawat dengan infeksi virus dengue dengan atau tanpa renjatan dan tidak
mengalami kelainan ginjal sebelumnya.
Dari hasil penelitian didapatkan karakteristik subyek tidak berbeda bermakna
baik jenis kelamin, satus gizi, berat badan, tinggi badan, luas permukaan tubuh.
Perbedaan didapatkan pada kondisi demam sebelum masuk rumah sakit, diuresis
yang menurun, dan adanya peningkatan hematokrit. Nilai median rasio protein
berbanding kreatinin urin pada kondisi renjatan lebih tinggi 0,3 (IQR=-0,12 s.d.
0,72) dibandingkan dengan tanpa renjatan 0,18 (IQR=0,02 s.d. 0,34), p=0,01.
Proteinuria tipe nefrotik seluruhnya dialami oleh pasien yang mengalami renjatan
OR=3,52; 95%IK (1,58 s.d. 7,85); p=0,002. Pengaruh status renjatan terhadap
proteinuria setelah memperhitungkan kadar albumin dan gula darah serum, luas
permukaan tubuh, dan status gizi pasien didapatkan kadar albumin memiliki
pengaruh signifikan menimbulkan proteinuria dibandingkan kondisi renjatan
dengan F=4,22; p=0,042; R2=0,04.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan ekskresi protein urin lebih
tinggi pada infeksi virus dengue dengan renjatan dibandingkan tanpa renjatan, dan
kondisi renjatan cenderung menimbulkan proteinuria tipe nefrotik. Hipoalbumin
lebih signifikan menimbulkan proteinuria dibandingkan kondisi renjatan. Hal ini
menggambarkan mekanisme proteinuria yang terjadi pada infeksi virus dengue
lebih besar oleh karena adanya viral nefropati akibat reaksi antigen NS1 pada
glikokaliks endotel ginjal.
Kata kunci: infeksi virus dengue, renjatan, proteinuria
i
ii
ABSTRACT
COMPARISON OF URINE PROTEIN EXCRETION IN CHILDREN
WITH DENGUE VIRUS INFECTION WITH OR WITHOUT SHOCK
Dengue virus as the cause of dengue fever with the incidence rate in
Denpasar on 2015 was 178.7 per 100.000 populations. Mortality rate increased
5% in case of dengue shock syndrome. An accurate assessment of the risk of
shock is an important key to prevent of shock in patients with dengue
hemorrhagic fever. Hematological parameters such as increased hematocrit, and
platelet decline has long been known as a prognostic factor of the shock. Urine
abnormality can be a parameter of the severity of dengue infection. Research on
proteinuria is still a controversy. Research in adult said that proteinuria higher in
patients with dengue hemorrhagic fever than patients with dengue infection.
Researches are limited in pediatric field. Nephrotic range proteinuria that can
occured in dengue virus infection with a shock that could become acute renal
failure with mortality reached 60%. This condition will affect the procedure for
administration of fluids in dengue shock syndrome.
This study was a cross sectional study using consequtive sampling method.
Samples are children aged 6 month to 12 years who were treated with dengue
virus infection with less or without shock and no renal abnormalities.
From the results, subjects were not different in characteristics of both
genders, satus nutrition, weight, height, body surface area. The difference was
found in a state of fever before admission, diuresis decreased, and an increase in
hematocrit. The median value of urine creatinine ratio of protein versus the higher
shock condition 0.3 (IQR=-0.12 to 0.72) compared with those without shock 0.18
(IQR=0.02 to 0.34), p=0.01. Nephrotic type proteinuria entirely experienced by
patients who experienced shock of OR=3.52; 95%CI (1.58 to 7.85); p=0.002.
Albumin level had significant effect on proteinuria rather than shock in dengue
infection with F=4.22; p=0.042; R2=0.04.
Based on the results of this study conclude urine protein excretion were
higher in dengue virus infection with shock rather than without shock, and shock
conditions tend to cause nephrotic type of proteinuria. Hipoalbumin more
significant cause proteinuria compared than shock conditions. It describes the
mechanism of proteinuria occurring in dengue viral infection is greater because of
viral nephropathy due to NS1 antigen reactions in renal endothelial glycocalix.