ABSTRAK PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI KAWASAN PERKOTAAN MANGUPURA KABUPATEN BADUNG Kawasan Perkotaan Mangupura sebagai Ibukota Kabupaten Badung, saat ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Kondisi tata guna lahan di Kawasan Perkotaan Mangupura mengalami perubahan, salah satunya adalah semakin tingginya tingkat alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan terbangun. Lahan pertanian di Kawasan Perkotaan Mangupura pada tahun 2006 sebelum ditetapkan sebagai Ibukota Kabupaten Badung, sampai dengan tahun 2015, telah berkurang sebanyak 21,63 hektar, dimana lahan pertanian tersebut sebagian besar beralih fungsi menjadi kawasan permukiman dan perdagangan jasa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan alih fungsi lahan pertanian, faktor-faktor penyebab, dan strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian di Kawasan Perkotaan Mangupura Kabupaten Badung. Penelitian ini dilakukan pada kawasan lahan pertanian yang terdapat di Kawasan Perkotaan Mangupura, Kabupaten Badung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling atau sampel bertujuan. Data penelitian dikumpulkan dengan metode observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisa dan observasi, pola terjadinya kegiatan alih fungsi lahan pertanian yang terjadi di Kawasan Perkotaan Mangupura, dapat dibedakan menjadi dua yaitu alih fungsi lahan pertanian yang disebabkan oleh masalah sosial dan adaptasi demografi, sedangkan jika dilihat dari segi karakteristik persebaran, alih fungsi lahan pertanian yang ditinjau dari pelaku kegiatan dapat dibedakan menjadi dua yaitu karakteristik menyebar dan karakteristik meluas. Sesuai dengan hasil wawancara dan analisa mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya alih fungsi lahan pertanian diklasifikasikan menjadi empat aspek, antara lain aspek sosial, aspek ekonomi, aspek lingkungan, dan aspek regulasi. Dan strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua aspek yaitu, aspek instrumen pengendalian pemanfaatan ruang, dan aspek instansi pelaksana pengendalian pemanfaatan ruang. Selain itu, pengendalian pemanfaatan ruang terutama alih fungsi lahan pertanian di Kawasan Perkotaan Mangupura, tidak boleh lepas dari nilai-nilai kearifan lokal dan budaya masyarakat Bali, salah satunya adalah konsep Tri Hita Karana merupakan falsafah hidup yang memuat tiga unsur yang membangun keseimbangan, dan keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan (Parhyangan), manusia dengan manusia (Pawongan), dan manusia dengan lingkungan (Palemahan) yang menjadi sumber kesejahteraan, kedamaian, dan kebahagiaan bagi kehidupan manusia. Dengan menerapkan strategi pengendalian pemanfaatan ruang tersebut, diharapkan mampu untuk mengatasi dan mengendalikan terjadinya alih fungsi lahan pertanian, sehingga tujuan pembangunan di Kabupaten Badung dapat berjalan dan sesuai dengan yang diharapkan. Kata kunci: alih fungsi, lahan pertanian, strategi pengendalian
22
Embed
ABSTRAK PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN … fileKondisi tata guna lahan di Kawasan Perkotaan Mangupura mengalami perubahan, salah satunya adalah semakin tingginya tingkat
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ABSTRAK
PENGENDALIAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI
KAWASAN PERKOTAAN MANGUPURA KABUPATEN BADUNG
Kawasan Perkotaan Mangupura sebagai Ibukota Kabupaten Badung, saat
ini mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Kondisi tata guna lahan di
Kawasan Perkotaan Mangupura mengalami perubahan, salah satunya adalah
semakin tingginya tingkat alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan terbangun.
Lahan pertanian di Kawasan Perkotaan Mangupura pada tahun 2006 sebelum
ditetapkan sebagai Ibukota Kabupaten Badung, sampai dengan tahun 2015, telah
berkurang sebanyak 21,63 hektar, dimana lahan pertanian tersebut sebagian besar
beralih fungsi menjadi kawasan permukiman dan perdagangan jasa. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan alih fungsi lahan pertanian,
faktor-faktor penyebab, dan strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian di
Kawasan Perkotaan Mangupura Kabupaten Badung. Penelitian ini dilakukan pada
kawasan lahan pertanian yang terdapat di Kawasan Perkotaan Mangupura,
Kabupaten Badung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif, dan pengambilan sampel dengan menggunakan teknik
purposive sampling atau sampel bertujuan. Data penelitian dikumpulkan dengan
metode observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi.
Berdasarkan hasil analisa dan observasi, pola terjadinya kegiatan alih
fungsi lahan pertanian yang terjadi di Kawasan Perkotaan Mangupura, dapat
dibedakan menjadi dua yaitu alih fungsi lahan pertanian yang disebabkan oleh
masalah sosial dan adaptasi demografi, sedangkan jika dilihat dari segi
karakteristik persebaran, alih fungsi lahan pertanian yang ditinjau dari pelaku
kegiatan dapat dibedakan menjadi dua yaitu karakteristik menyebar dan
karakteristik meluas. Sesuai dengan hasil wawancara dan analisa mengenai
faktor-faktor penyebab terjadinya alih fungsi lahan pertanian diklasifikasikan
menjadi empat aspek, antara lain aspek sosial, aspek ekonomi, aspek lingkungan,
dan aspek regulasi. Dan strategi pengendalian alih fungsi lahan pertanian secara
umum dapat diklasifikasikan menjadi dua aspek yaitu, aspek instrumen
pengendalian pemanfaatan ruang, dan aspek instansi pelaksana pengendalian
pemanfaatan ruang. Selain itu, pengendalian pemanfaatan ruang terutama alih
fungsi lahan pertanian di Kawasan Perkotaan Mangupura, tidak boleh lepas dari
nilai-nilai kearifan lokal dan budaya masyarakat Bali, salah satunya adalah
konsep Tri Hita Karana merupakan falsafah hidup yang memuat tiga unsur yang
membangun keseimbangan, dan keharmonisan hubungan antara manusia dengan
Tuhan (Parhyangan), manusia dengan manusia (Pawongan), dan manusia dengan
lingkungan (Palemahan) yang menjadi sumber kesejahteraan, kedamaian, dan
kebahagiaan bagi kehidupan manusia. Dengan menerapkan strategi pengendalian
pemanfaatan ruang tersebut, diharapkan mampu untuk mengatasi dan
mengendalikan terjadinya alih fungsi lahan pertanian, sehingga tujuan pembangunan di Kabupaten Badung dapat berjalan dan sesuai dengan yang
diharapkan.
Kata kunci: alih fungsi, lahan pertanian, strategi pengendalian
ABSTRACT
CONTROL OVER FUNCTION OF AGRICLTURAL LAND
IN THE URBAN DISTRICT MANGUPURA
OF BADUNG REGENCY
The area of Mangupura as the capital of Badung regency has developed
significantly nowadays. The system of land usage in city area also changes, one of
the changes is the use of land for building becomes higher and higher. Land used
for agriculture has decreased significantly about 21,63 hectare recently, most of
those lands are used for housing and trading. This research aims at describing the
development of the land usage change, the cause and also the strategy how to
control the land usage change in Mangupura area. This research is done in
agriculture lands, which is located in the urban area of Mangupura. The method
used in this research is qualitative method in which the sample is taken by using
purposive sampling technique. The data of this research is collected by using
observation, interview, and documentation.
Based on the analysis and observation, the pattern for the activities of
conversion of agricultural land that occurs in Urban Area Mangupura, can be
divided into two: the conversion of agricultural land caused by social problems
and adaptation to demographic, whereas if viewed in terms of the characteristics
of the distribution, conversion of agricultural land the terms of the perpetrator of
activities can be divided into two characteristic diffuse and widespread
characteristics. In accordance with the interview result, the cause of the land
usage change can be classified into four aspects, such as social aspect, economy
aspect, environment aspect and regulation aspect. Besides the strategy of land
usage change control in agriculture in general can be classified into two aspects,
areal usage control instrument, and the person who manage the areal usage
control. In addition, control of space utilization, especially over the function of
agricultural land in the Urban Area Mangupura, should not be separated from the
values of local wisdom and culture of Bali, one of which is the concept of Tri Hita
Karana is a philosophy of life that includes three elements that build balance, and
harmony the relationship between man and God (Parhyangan), man to man
(Pawongan), and the human environment (Palemahan), which became the source
of prosperity, peace and happiness to human life. By applying the strategy of
areal usage control, it is expected that it can control the land usage change so the
aim of the city development in Badung regency can be achieved successfully.
Keywords: land usage change, agriculture land, strategy of control land usage
change.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN ........................................................................ i
HALAMAN SAMPUL DALAM ...................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIBING/PROMOTOR ............................ iii
HALAMAN PENETAPAN PANITIA PENGUJI ............................................. iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT…………………………….....
UCAPAN TERIMA KASIH………………………………………………....
ABSTRAK……………………………………………………………………
ABSTRACT………………………………………………………………......
RINGKASAN………………………………………………………………...
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix
DAFTAR DIAGRAM ....................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……….……………………………………..…….
1.2 Rumusan Masalah…………………………………..……..…........
1.3 Tujuan Penelitian……………………………………….…………
1.4 Manfaat Penelitian………………………………..………….........
1.4.1 Manfaat Akademik………………………………………...
1.4.2 Manfaat Praktis……………………………………………
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN
MODEL PENELITIAN
2.1 Tinjauan Pustaka……………………………………….………….
2.2 Kerangka Berpikir ………………………………………………...
2.3 Konsep Penelitian ………………...……........................................
2.3.1 Lahan Pertanian ……………………………………………..
2.3.2 Alih Fungsi Lahan Pertanian………..……………………….
2.3.3 Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian………...
2.4 Landasan Teori………………………………………..…………...
i
ii
iii
iv
vi
vii
ix
x
xi
xiii
xiv
xx
xxi
xxii
1
7
7
8
8
8
9
13
15
15
17
17
19
2.4.1 Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development)…..
2.4.2 Nilai Ekonomi Lahan ………...………………………..……
2.4.3 Keterkaitan Lokasi dengan Pemanfaatan Lahan…..………...
2.4.4 Perubahan Penggunaan dan Pemanfaatan Lahan……………
2.4.5 Pertumbuhan Penduduk dan Pemanfaatan Lahan …………..
2.4.6 Kekuatan-Kekuatan Dinamis dalam Tata Guna Lahan…...
2.4.7 Konsep Tri Hita Karana dalam Subak di Bali……………….
2.4.8 Fenomena dalam Alih Fungsi Lahan Pertanian...…………...
2.4.8.1 Sistem Pembagian Waris Terhadap Lahan Pertanian…
2.4.8.2 Minat Generasi Muda dalam Sektor Pertanian………..
2.4.8.3 Lahan Pertanian sebagai Alat Investasi………………..
2.4.8.4 Keterdesakan Ekonomi Petani………………………...
2.4.9 Pola dan Karakteristik Persebaran Alih Fungsi Lahan
Pertanian……………………………………………………..
2.4.10 Pengendalian Pemanfaatan Ruang………………………...
2.4.11 Penegakan Hukum Terkait Tata Ruang…………………...