ABSTRAK PENGARUHPERUBAHAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM DENGAN PERSISTENSI LABA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING Muhammad Yunus (0741031064) 085769812153/ [email protected]Pembimbing I : Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt. Pembimbing II : Retno Yuni N.S., S.E., M.Sc., Akt. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menemukan bukti empiris atas adanya pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham secara tidak langsung dengan persistensi laba sebagai variabel intervening. Sampel yang digunakan adalah perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama empat tahun berturut-turut, yaitu tahun 2007-2010. Sampel total berjumlah 40 perusahaan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda yang diperluas dengan analisis jalur. Hasil penelitian berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham secara tidak langsung melalui persistensi laba sebagai variabel intervening. Hal ini berarti bahwa hubungan antara arus kas operasi terhadap harga saham merupakan pengaruh yang tidak langsung, melalui persistensi laba sebagai variabel intervening. Kata Kunci: Harga saham, arus kas operasi, dan persistensi laba.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Pembimbing I : Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt.Pembimbing II : Retno Yuni N.S., S.E., M.Sc., Akt.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menemukan bukti empiris atas adanya pengaruh arus kas operasi terhadap harga saham secara tidak langsung dengan persistensi laba sebagai variabel intervening. Sampel yang digunakan adalah perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama empat tahun berturut-turut, yaitu tahun 2007-2010. Sampel total berjumlah 40 perusahaan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda yang diperluas dengan analisis jalur. Hasil penelitian berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham secara tidak langsung melalui persistensi laba sebagai variabel intervening. Hal ini berarti bahwa hubungan antara arus kas operasi terhadap harga saham merupakan pengaruh yang tidak langsung, melalui persistensi laba sebagai variabel intervening.
Kata Kunci: Harga saham, arus kas operasi, dan persistensi laba.
a. Nama-nama perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007-
2010.
b. Laporan keuangan tahunan (annual report) untuk tahun buku 2007-2010.
c. Tanggal pengumuman laporan keuangan oleh Bapepam.
d. Data harga saham harian (clossing price) tahun 2007-2010.
3.3. Identifikasi Variabel Penelitian
Operasional variabel dalam penelitian ialah variabel-variabel yang terlibat
dalam penelitian. Variabel tersebut antara lain:
a. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen adalah variabel yang dikenai pengaruh (diterangkan)
oleh variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
perubahan harga saham yang di proksikan oleh Return saham.
b. Variabel Independen (X)
Variabel independen adalah suatu variabel yang fungsinya menerangkan
(mempengaruhi) terhadap variabel lain. Variabel independen atau
variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah komponen
arus kas. Komponen arus kas yang digunakan adalah arus kas operasi
dengaan metode langsung dari laporan arus kas.
c. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang menghubungkan antara
veriabel dependen dengan variabel independen. Variabel intervening
dalam penelitian ini adalah persistensi laba yang diproksikan oleh
koefisien regresi dari hasil regresi antara laba kotor periode sekarang
dengan periode sebelumnya.
3.4. Definisi Operasional variabel
3.4.1. Return Saham
Return saham dalam penelitian ini menggunakan return realisasi (actual
return). Return realisai adalah selilih antara harga saham penutup hari ini
dengan harga saham penutup hari sebelumnya dibagi dengan harga saham
penutup hari sebelumnya (Jogiyanto, 2007). Sehingga return realisali dapat
dinyatakan dengan:
= Return sekuritas pada hari t
= Harga saham pada hari ke t
= Harga saham pada hari ke t-1
Harga saham yang digunakan adalah harga saham penutup (closing
price) pada saat pengumuman laporan keuangan.
3.4.2. Perubahan Arus Kas
Komponen arus kas yang digunakan adalah arus kas operasi dengan
metode langsung dari laporan arus kas. Arus kas operasi adalah arus kas
yang berasal dari aktivitas penghasil utama perusahaan dan aktivitas lain
yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan pada
akhir tahun. Perubahan arus kas operasi dapat dinyatakan dengan:
= Perubahan arus kas operasi pada tahun t
= Arus kas operasi pada tahun t
= Arus kas operasi pada tahun t-1
3.4.3. Persistensi Laba
Persistensi laba adalah properti laba yang menjelaskan kemampuan
perusahaan untuk mempertahankan jumlah laba yang dipeoleh saat ini
sampai masa mendatang. Lipe (1990) dan Sloan (1996) dalam Meythi
(2005) menggunakan koefisien regresi dari hasil regresi antara laba
periode sekarang dengan periode sebelumnya sebagai proksi persistensi
laba. Angka laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah angka laba
kotor.
Earningst+1= α + β Earningst +εt+1
Catatan: β= koefisien regresi sebagai proksi dari pesistensi laba
3.5. Teknik Analisa Data
2.5.1. Model dan Persamaan Penelitian
Penelitian ini menguji hipotesis dengan metode analisis regresi linear
berganda (multiple regression) yang diperluas dengan metode analisis jalur
(path analysis) untuk pengujian pengaruh variabel intervening. Fungsi
analisis jalur yang digunakan adalah untuk menentukan kekuatan pengaruh
dari masing-masing variabel untuk melihat adanya pengaruh tidak
langsung dari masing-masing variabel yang terdapat di dalam model
penelitian.
Koefisien jalur adalah standardized koefisien regresi. Koefisien jalur
dihitung dengan membuat tiga persamaan struktural yaitu persamaan
regresi yang menunjukkan hubungan yang dihipotesiskan. Tiga persamaan
tersebut adalah:
1. PL = b1AKOt + e1................(1)
2. RETURN = b2AKOt + e2................(2)
3. RETURN = b3AKOt + PLt + e3........(3)
PL = koefisien regresi sebagai proksi pesistensi laba pada periode t
AKOt = arus kas opeasi pada peiode tRETURN = return saham selama periode jendelae1 = residual atas persistensi labae2 = residual atas harga sahame3 = residual atas harga saham (uji bersama)
2.5.2. Menggunakan Metode Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai kakteristik variabel
penelitian yang diamati yaitu, return saham, arus kas opeasi, dan pesistensi
laba.
2.5.3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi variabel dependen dan variabel independen keduanya memiliki
distribusi yang normal atau tidak. Uji normalitas data dalam penelitian
ini menggunakan Kolmogorov-Smirrnov Test, dengam membandingkan
Asymptotic Significance dengan alpha 0,05. Dasar penarikan
kesimpulan adalah data dikatakan berdistribusi normal apabila nilai
Koefisien beta pada variabel persistensi laba (PL) sebesar 0.722
menunjukkan bahwa dengan peningkatan persistensi laba (PL) akan
dapat menaikkan harga saham. Tingkat keberertian variabel persistensi
laba terhadap variabel harga saham secara statistik diuji dengan
menggunakan uji-t. Berdasarkan hasil uji-t variabel persistensi laba
(PL) secara statistik memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
harga saham. Hal ini terbukti dari nilai probabilitas sebesar 0.000, nilai
ini lebih kecil dari α = 0.05.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh
wineh (2008), Komerdi dan Lipe (1987) yang menyatakan bahwa
besarnya hubungan antara return saham dan earnings tergantung pada
persistensi laba. Kemampuan perusahaan dalam mempertahankan laba
dari waktu ke waktu menarik para investor untuk menanamkan
modalnya pada perusahaan, sehingga permintaan saham perusahaan
akan meningkat, sesuai hukum ekonomi hal ini akan meningkatkan
harga saham.
4. Pengaruh tidak Langsung Arus Kas Operasi terhadap Harga Saham
melalui Persistensi Laba
Hasil penelitian yang menguraikan pengaruh tidak langsung antara
variabel arus kas operasi dengan variabel harga saham dengan persistensi
laba sebagai variabel intervening adalah sebagai berikut:
PTL = P41 = P11 . P31 = (0.339) . (0.722) = 0.245
Keterangan:
PTL = Pengaruh tidak Langsung.P41 = Pengaruh tidak Langsung untuk Variabel Arus Kas
Operasi (AKO) terhadap Harga Saham (return) melalui Persistensi Laba (PL).
P11 = Pengaruh Langsung untuk Variabel Arus Kas Operasiterhadap Persistensi Laba (PL).
P31 = Pengaruh Langsung untuk Variabel Persistensi Laba (PL)terhadap Harga Saham (return).
Untuk pengaruh tidak langsung pada variabel arus kas operasi (AKO)
terhadap harga saham (return) melalui variabel persistensi laba (PL)
sebagai variabel intervening mempunyai nilai pengaruh sebesar 0.245.
Hasil perkalian tersebut menunjukkan nilai pengaruh tidak langung yang
lebih besar dibandingkan dengan koefisien pengaruh langsung antara
variabel arus kas operasi dengan harga saham, yaitu 0.245>-0.239. Hal ini
mempunyai arti hubungan yang terjadi antara variabel arus kas operasi
dengan harga saham adalah pengaruh tidak langsung melalui persistensi
laba sebagai variabel intervening. Dengan demikian keputusan yang
diambil adalah menerima H2. Hal ini ditunjukkan dengan nilai nilai
signifikansi pengaruh arus kas opersi (AKO) terhadap persisrensi laba
(PL) sebesar 0.011 (0.011<0.05) dan signifikansi pengaruh persistensi laba
(PL) terhadap harga saham sebesar 0.000 (0.000<0.05).
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpilan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh arus kas operasi terhadap
harga saham dengan persistensi laba sebagai variabel intervening. Penelitian
ini dilakukan pada 40 perusahaan manufaktur sub sektor food and beverages
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode pengamatan
2007-2010. Hasil pengujian untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak
langsung dari masing-masing variabel dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Arus kas operasi berpengaruh signifikan terhadap persistensi laba secara
langsung. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.339
dengan signifikansi sebesar 0.011. Semakin tinggi komponen arus kas
operasi akan meningkatkan persistensi laba yang dimiliki perusahaan.
Arus kas operasi sering digunakan sebagai cek atas kualitas earnings
dengan pandangan bahwa semakin tinggi rasio arus kas operasi terhadap
earnings maka akan tinggi pula kualitas earnings tersebut.
2. Arus kas operasi mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap
harga saham secara langsung. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien
regresi sebesar -0.239 dengan nilai signifikansi sebesar 0.137, sehingga H1
yang menyatakan arus kas operasi berpengaruh terhadap harga saham
tidak terdukung.
3. Persistensi laba berpengaruh signifikan terhadap harga saham secara
langsung. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.722
dengan nilai signifikansi sebesar 0.000. Persistensi laba merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi kekuatan respon laba. Koefisien respon
laba mempengaruhi kekuatan respon harga. Koefisien respon laba
berkorelasi positif dengan persistensi laba dan tidak menunjukkan
sensitivitas yang berlebihan, sehingga besarnya reaksi return saham
perusahaan pada earnings harus dihubungkan dengan pengaruh inovasi
earnings pada ekspektasi manfaat masa yang akan datang yang didapat
pemegang saham.
4. Arus kas operasi berpengaruh tidak langsung terhadap harga saham
dengan persistensi laba sebagai variabel intervening. Hal ini dibuktikan
dengan nilai pengaruh tidak langsung yang lebih besar dari nilai pengaruh
arus kas operasi terhadap harga saham secara langsung ,yaitu 0.245>-
0.239, sehingga H2 yang menyatakan arus kas operasi berpengaruh
terhadap harga saham melalu persistensi laba terdukung. Persistensi laba
memiliki muatan informasi yang digunakan untuk menentukan harga
saham. Persistensi merupakan cermin kualitas earnings yang diperoleh
perusahaan kerena perusahaan dapat mempertahankan perolehan earnings
tersebut dari waktu ke waktu dan bukan hanya kerena suatu peristiwa
tertentu.
5.2. Saran
Saran yang diajukan adalah sebagai berikut:
1. Peneliti di masa mendatang hendaknya menggunakan sampel perusahaan
manufaktur sub sektor yang berbeda, sehingga penelitian ini diharapkan
memberikan hasil yang dapat digeneralisasikan keseluruh perusahaan
manufaktur.
2. Jangka waktu riset dapat diperpanjang dan dengan jumlah sampel yang
lebih besar dan beragam. Perpanjangan periode penelitian dan
penambahan jumlah sampel mungkin akan memberikan hasil yang lebih
baik dalam mengestimasi harga saham.
3. Variabel arus kas opersi dalam penelitian selanjudnya dapat menggunakan
aliran kas bebas.
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki. 2004. Akuntansi Intermediate. Yogyakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UGM.
Dahler, Yolanda dan Rahmat Febrianto.2006. Kemampuan Prediktif Earning dan Arus Kas dalam Memprediksi Arus Kas Masa Depan. Simposium NasionalAkuntansi 9. Padang.
Dewi, Nur Ashifa. 2008. Pengaruh Informasi Komponen Laporan Keuangan Arus Kas dan Laba Kotor terhadap Expected Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Surabaya: STIE PERBANAS.
Diana, Shinta Rahma dan Indra Wijaya Kusuma. 2004. Pengaruh faktor Kontekstual Terhadap Kegunaan Earnings dan Arus Kas Operasi dalam Menjelaskan Return Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 7, No.1, Januari: 74-93.
Febrianto, Rahmat dan Erna Widiastuti. 2006. Tiga Angka Laba Akuntansi: mana yang Lebih Bermakna Bagi Investor. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 2, No. 2, Mei:200-215.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Ketiga. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hartono, Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Pernyataan Standart Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Jogiyanto.2007. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE Universitas Gadjah Mada.
Kusuma, Poppy Dian Indira. 2003. Nilai Tambah Kandungan Informasi Laba dan Arus Kas Operasi. Simposium Nasional Akuntansi VI, Oktober, 305-364. Surabaya.
Meythi.2005. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham Dengan Persistensi Laba Sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi 9. Padang.
Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty.
Setiawan, Wahyudi. 2006. Pengaruh Informasi laba, Arus Kas, dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham. Skripsi Program Studi Akuntansi, Universitas Brawijaya, Malang.
Triyono dan Jogiyanto Hartono. 2000. Hubungan Kandungan Informasi Arus Kas, Komponen Arus Kas dan Laba Akuntansi dengan Harga Saham atau Return Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 3, No. 1, Januari:54-68.
Wijayanti, Handayani Tri. 2006. Analisis Pengaruh Perbedaan antara Laba Akuntansi dan Laba Fiskal terhadap Persistensi Laba, Akrual dan Arus Kas. Simposium Nasional Akuntansi 9. Padang.
Wineh. 2008. Pengaruh Arus Kas Operasi Terhadap Harga Saham dengan Persistensi Laba sebagai Variabel Intervening. Simposium Nasional Akuntansi 9. Padang.
-------,2007. Format Penulisan Karya Tulis Ilmiah Universitas Lampung. Bandar Lampung: Penerbit Universitas Lampung.