ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP PERUBAHAN DIVIDEN KAS Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh : Stepanus Wijiyanto NIM : 032114093 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 i
93
Embed
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN ARUS KAS OPERASI SKRIPSI ...repository.usd.ac.id/15377/2/032114093_Full.pdf · ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN ARUS KAS OPERASI . TERHADAP PERUBAHAN DIVIDEN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN ARUS KAS OPERASI
TERHADAP PERUBAHAN DIVIDEN KAS
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Stepanus Wijiyanto
NIM : 032114093
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
i
ii
iii
manakala aku dalam kesulitan, Bunda Maria menyertaiku serta membimbingku dengan membisikkan kata – kata bijak : “ terjadilah, terjadilah kepadaku menurut perkataanmu ”.
(luk 1:38)
Skripsi ini kupersembahkan kepada :
Tuhan Yesus Kristus
Bapak dan Ibuku tercinta atas segala doa dan kasih sayangnya
Kakak – kakakku tercinta
Teman – temanku yang selama ini telah banyak memberikan motivasi
Almamaterku
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi
ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada program
studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Univesitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. Romo Dr. Ir. P. Wiryono.,S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Bapak Drs. Y. P. Supardiyono, M.Si., Akt. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si., Akt. selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Sanata Dharma.
4. Bapak A. Diksa Kuntara, S.E., M.F.A. selaku Pembimbing I yang telah memberikan
masukan serta bimbingan selama penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Lisia Apriani, S.E., M.Si., Akt. selaku Pembimbing II yang telah membantu dan
sabar dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu M. T. Ernawati, S.E., M.A. selaku Pembimbing Akademik yang telah memberi
pengarahan selama proses kuliah.
7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma khususnya dosen Program
Studi Akuntansi atas segala ilmu dan pengetahuan yang dibagikan pada penulis.
8. Sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah memberikan pelayanan dan kemudahan pada
penulis.
vii
viii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL……………………………………………………..... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………… iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS…………….. v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH………….. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR………………………………………. vii
HALAMAN DAFTAR ISI………………………………………………… ix
HALAMAN DAFTAR TABEL…………………………………………… xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR………………………………………... xiii
ABSTRAK…………………………………………………………………. xiv
ABSTRACT……………………………………………………………….. xv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………. 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………. 1
B. ……... 3
C. Batasan Masalah……………………………………………………. 4
Rumusan Masalah……………………………………………
Manfaat Penelitian…………………………………………
A. Laporan Arus Kas…………………………………………………... 7
D. Tujuan Penelitian………………………………………………….... 4
E. ……….. 4
F. Sistematika Penulisan………………………………………………. 5
BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………… 7
ix
1. Pengertian Kas…………………………………………
b. Aktivitas Investasi…………………………………
6
Faktor yang Mempengaruhi Dividen…………………………...
……… 21
elitian Terdahulu…………………………………………
……….. 7
2. Arus Kas………………………………………………………… 7
3. Informasi Arus Kas……………………………………………... 8
4. Tujuan Arus Kas………………………………………………… 9
5. Klasifikasi Arus Kas…………………………………………….. 9
a. Aktivitas Operasi……………………………………………. 9
………... 10
c. Aktivitas Pendanaan………………………………………… 11
6. Pelaporan Arus Kas……………………………………………... 11
1. Metode langsung……………………………………………. 12
2. Metode Tidak Langsung……………………………………. 12
7. Format Pelaporan Arus Kas…………………………………….. 13
8. Manfaat Laporan Arus Kas…………………………………….. 15
B. Deviden…………………………………………………………….. 16
1. Pengertian Dividen……………………………………………... 1
2. Jenis – Jenis Dividen…………………………………………... 16
3. Kebijakan Dividen……………………………………………... 17
4. 20
C. Hubungan Arus Kas Operasi dengan Dividen Kas… ………
D. Pen ……... 22
E. Pengembangan Hipotesis…………………………………………… 23
BAB III METODE PENELITIAN………………………………………… 26
A. Jenis Penelitian……………………………………………………… 26
x
B. Populasi dan Sampel………………………………………………… 26
C. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………. 27
D. Subjek dan Objek Penelitian………………………………………... 27
E. ……….. 27
F. Data yang Dibutuhkan……………………………………………… 28
Teknik Pengumpulan Data…………………………………
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN…………………………
Pembahasan…………………………………………………
Saran………………………………………………………………… 66
RAN…………………………………………………………
G. Teknik Analisis Data……………………………………………….. 28
BAB IV 33
A. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia……………………………… 33
B. Gambaran Umum dan Perusahaan Sampel…………………………. 34
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN………………………. 54
A. Analisis Data………………………………………………………... 54
B. ………. 63
BAB VI PENUTUP……………………………………………………….... 65
A. Kesimpulan………………………………………………………….. 65
B. Keterbatasan………………………………………………………… 65
C.
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… . 67
LAMPI ……… 69
xi
DATAR TABEL
Halaman
el 5.2 Hasil Perhitungan Perubahan Dividen Kas…………
Tabel 5.3 Hasil Uji Normalitas Data……………………………………. 59
Tabel 5.1 Hasil Perhitungan Perubahan Arus Kas Operasi……………… 56
Tab ………… 58
Tabel 5.4 Hasil Perhitungan Regresi dengan SPSS…………………….. 60
Tabel 5.5 Model Summary………………………………………………. 61
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Format Laporan Arus Kas………………………………… 14
xiii
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP PERUBAHAN DIVIDEN KAS
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI
Stepanus Wijiyanto NIM : 032114093
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2009
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh perubahan arus kas perasi terhadap perubahan dividen kas. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa
informasi arus kas operasi menjadi peranan penting untuk menentukan kemampuan erusahaan dalam pembayaran dividen.
Jenis penelitian adalah studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2003 - 2006. Data diperoleh dengan melakukan dokumentasi. Teknik nalisa data yang digunakan adalah regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh negatif dari perubahan arus kas operasi terhadap perubahan dividen kas, terbukti dari besarnya koefisien regresi = - 1,431.
ilai koefisien regresi negatif menunjukkan pengaruh yang tidak searah atau terbalik, semakin tinggi arus kas operasi semakin kecil dividen kas yang dibayarkan. Nilai koefisien
eterminasi = 0,141 menunjukkan kontribusi arus kas operasi terhadap pembayaran dividen as. Dengan menggunakan taraf signifikansi 5 % diperoleh t-hitung sebesar = - 3,986
sedangkan t-tabel -1, 984. Oleh karena itu t-hitung lebih kecil dari t-tabel, maka Ho ditolak an menerima Ha. Jadi perubahan arus kas operasi berpengaruh terhadap perubahan dividen
kas.
o
p
a
N
dk
d
xiv
xv
ABS T
anufacturing Company listed in BEI
ear 2003 – 2006. This study obtained the data by documentation. The data analysis technique for this study was the simple linear regression analysis. The result of research showed the existence of negative influence of the change of
peration cash flow on the cange of cash dividend, proven from level of regression oefficient was - 1,431. The negative regression coefficient value showed negative or reverse irection influence, the higher the operation cash flow, the smaller was the cash dividend aid. The coefficient of determination value was 0,141 showing the contribution of operation ash flow to dividend payment of cash. By using level of significance 5 %, it was obtained alculated t = - 3,986 while table t - 1, 984. Therefore calculated t was smaller than table t, en Ho was refused and Ha was accepted. So the change of operation cash flow influenced e change of cash dividend.
TRAC
THE INFLUENCE OF THE CHANGE OF OPERATION CASH FLOW ON THE CHANGE OF CASH DIVIDEND
An Emperical Study At M
Stepanus Wijiyanto NIM : 032114093
Sanata Dharma University Yogyakarta
2009
The aim of this study was to find out the influence of the change of operation cash flow on the change of cash dividend. The background of this study was that information of cash flow becomes important role to determine the company’s ability in dividend payment. This study was on empirical study at manufacturing company listed in BEI from the y
ocdpccthth
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2002:2) menyatakan, bahwa laporan
keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal,
laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan bertujuan
untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan perusahaan, kinerja dan
arus kas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan
keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi.
Keputusan-keputusan ekonomi yang akan diambil oleh para pemakai
laporan keuangan, tentu saja membutuhkan evaluasi terlebih dahulu atas
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Kemampuan ini akhirnya
akan menentukan, misalnya kemampuan perusahaan membayar pada
karyawan dan pemasok, kemampuan membayar bunga, pembayaran kembali
pinjaman dan pembagian laba pada pemilik. Para pemakai laporan keuangan
dapat mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dengan
lebih baik kalau mereka mendapatkan informasi yang difokuskan pada posisi
keuangan, laba, perubahan posisi keuangan dan laporan arus kas.
Laporan keuangan sangat bermanfaat dalam memberikan informasi
kondisi keuangan perusahaan bagi kreditur, investor, pihak-pihak
2
berkepentingan. Pihak kreditur memerlukan laporan keuangan perusahaan
untuk mengetahui likuiditas perusahaan dan mengetahui apakah kredit yang
diberikan mendapat jaminan dari perusahaan. Pihak investor memerlukan
laporan keuangan perusahaan untuk membantu apakah harus menjual atau
membeli investasi yang dimilikinya. Selain itu, mereka juga tertarik pada
informasi yang memungkinkan penilaian terhadap kemampuan perusahaan
dalam membayar dividen.
Investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan dana pada
suatu perusahaan yaitu untuk memperoleh pendapatan atau tingkat kembalian
investasi baik berupa pendapatan dividen maupun pendapatan dari selisih
harga jual terhadap harga beli saham (capital again). Investor yang
mengharapkan tingkat pengembalian berupa dividen perlu mengetahui faktor
yang mempengaruhi keputusan dividen. Salah satu faktor yang mempengaruhi
keputusan dividen adalah fluktuasi arus kas.
Fluktuasi arus kas dapat dilihat dalam laporan arus kas. Laporan arus
kas bertujuan memberikan informasi mengenai perubahan arus kas suatu
perusahaan, dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas
operasi, investasi, pendanaan. Berdasarkan PSAK No. 2, jumlah arus kas
operasi merupakan indikator untuk menentukan kemampuan perusahaan
dalam membayar dividen. Informasi arus kas bermanfaat bagi investor atau
kreditur. Oleh karena itu menjadi hal penting bagi para investor melihat
perkembangan arus kas suatu perusahaan dalam melakukan investasi.
3
Kendala atas pembayaran deviden adalah kontrak utang, pembatasan
saham, ketidakcukupan laba, keterbatasan kas, denda pajak atas penahanan
laba (Brigham dan Houston, 2001 : 90). Determinan kas biasanya
menggunakan laba namun pada kenyataannya arus kas justru lebih
berpengaruh terhadap dividen. Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan
Brigham dan Houston (1983) terhadap Chevron Corporation pada periode
1972 – 1996 mengamati bahwa dividen kas Chevron naik berkisar 26%
sampai 120% dari tahun 1972 – 1981 pada periode yang sama laba dan arus
kas juga naik berkisar 19% hingga 44%. Korelasi antara deviden dan arus kas
adalah 0,82 sedangkan antara dividen dengan laba adalah 0,50. Hal ini
menunjukkan bahwa pengaruh arus kas lebih besar dibandingkan laba
terhadap dividen kas.
Berdasarkan uraian diatas betapa pentingya laporan keuangan bagi
investor, maka penelitian ini mencoba memberikan bukti empiris mengenai
“Pengaruh Perubahan Arus Kas Operasi Terhadap Perubahan Dividen Kas”.
B. Rumusan Masalah
Apakah perubahan arus kas operasi berpengaruh terhadap perubahan dividen
kas ?
4
C. Batasan Masalah
1. Dividen yang diteliti adalah dividen kas untuk pemegang saham.
2. Periode pengamatan tahun 2003 sampai tahun 2006
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis pengaruh perubahan arus kas operasi terhadap perubahan
dividen.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi investor
Hasil penelitian ini memberikan informasi yang relevan sehingga dapat
menjadi masukan dan pertimbangan mengenai informasi arus kas yang
digunakan dalam membuat keputusan.
2. Bagi penulis
Dapat menambah wawasan dan pengalaman melakukan penelitian serta
dapat menerapkan teori yang diperoleh selama dibangku kuliah ke dalam
suatu penelitian.
3. Bagi Universitas
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi pustaka
Universitas Sanata Dharma.
5
F. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
sistematika penulisan.
BAB II : Landasan teori
Bab ini menguraikan tentang pengertian kas, arus kas, informasi arus
kas, tujuan arus kas, format laporan arus kas, metode pelaporan arus
kas, manfaat arus kas, pengertian dividen, jenis - jenis deviden,
faktor yang mempengaruhi dividen, kebijakan deviden, hubungan
arus kas operasi dengan dividen.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini menguraikan jenis penelitian, populasi dan sampel
penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian,
data yang dibutuhkan, metode pengumpulan data, teknik analisis
data.
BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini menguraikan secara singkat gambaran BEI dan juga
gambaran umum perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian
ini.
BAB V : Analisis data dan Pembahasan
Bab ini menguraikan analisis data dan pembahasan.
6
BAB VI : Penutup
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan, keterbatasan, dan saran
peneliti.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Laporan Arus Kas
1. Pengertian Kas
Definisi kas dalam laporan arus kas adalah kas dan setara kas.
Menurut PSAK No.2 definisi kas adalah terdiri antara saldo kas dan
rekening giro (Prastowo 1995 : 119). Kas adalah mencakup saldo
simpanan pada lembaga keuangan, giro, dan kuartal serta instrument lain
yang diterima oleh lembaga keuangan untuk setoran langsung dan
penarikan. Sedangkan setara kas adalah investasi yang sifatnya likuid
jangka pendek atau dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah
tertentu.
2. Arus Kas
Arus kas adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas
(PSAK No.2). Arus kas masuk terjadi dari kegiatan transaksi yang
menimbulkan keuntungan kas atau penerimaan kas, sedangkan arus kas
keluar terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban
pengeluaran atau penggunaan kas.
8
3. Informasi Arus Kas
Pihak manajemen dapat menggunakan laporan arus kas untuk
menentukan kebijakan deviden, kas yang berasal dari operasi, investasi
dan pendanaan. Pihak investor dan kreditur dapat menggunakan laporan
arus kas untuk menentukan kemampuan perusahaan dalam membayar
hutang, membayar dividen dan menunjang pertumbuhan dimasa depan.
Analisis memandang laporan arus kas sebagai penyedia informasi
tentang apakah perusahaan telah menghasilkan kas yang mencukupi untuk
membayar tagihan, mengganti aktiva, mengambil keuntungan dari
peluang baru, dan membayar dividen. Dalam hal ini perusahaan
membayar tagihan atas pinjaman yang dilakukan, misalnya perusahaan
meminjam uang dari bank dengan bunga tertentu. Sedangkan kas yang
dipakai untuk mengganti aktiva, misalnya untuk membeli peralatan baru.
Kas yang digunakan untuk mengambil keuntungan dari peluang baru,
misalnya peluang dalam menginvestasikan kas yang ada ke dalam suatu
perusahaan yang dinilai mempunyai prospek yang baik. Kas untuk
membayar dividen yang dimaksud adalah kas untuk membayar para
pemegang saham.
9
4. Tujuan Arus Kas
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para
pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas.
Berdasarkan PSAK No.2 tujuan arus kas untuk memberikan
informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu
perusahaan, dengan mangklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan. Dengan demikian, tujuan utama laporan
arus kas adalah untuk memberikan para pengguna informasi tentang
mengapa posisi kas perusahaan berubah selama periode akuntansi.
5. Klasifikasi Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan arus kas perusahaan selama periode
tertentu dalam tiga klasifikasi kagiatan atau aktifitas, yaitu arus kas yang
berasal dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas
dari aktivitas pendanaan.
Barikut ini dijelaskan arus kas selama periode tertentu menurut klasifikasi
aktivitas masing-masing.
a. Aktivitas operasi
Aktivitas operasi ini diperoleh dari aktivitas penghasil utama
perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal
10
dari transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi penentuan laba
atau rugi bersih.
Berikut ini contoh arus kas aktivitas operasi baik arus kas masuk
maupun arus kas keluar.
Arus kas masuk, antara lain :
1. Penerimaan kas dari penjualan barang atau penyerahan jasa
2. Penerimaan kas dari pendapatan bunga
3. Penerimaan kas dari pendapatan dividen
Arus kas keluar, antara lain :
1. Pembayaran kas untuk pembelian barang
2. Pembayaran kas untuk gaji karyawan
3. Pembayaran kas untuk pemerintah (pajak)
4. Pembayaran kas pada pemasok untuk biaya lain-lain
b. Aktivitas investasi
Arus kas dari aktivitas investasi diperoleh dari aktivitas
meminjamkan uang dan mengumpulkan piutang, serta memperoleh
dan menjual investasi dan aktiva jangka panjang.
Berikut ini contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi, baik
arus kas masuk maupun arus kas keluar.
Arus kas masuk, antara lain :
1. Penerimaan kas dari penagihan piutang
2. Penerimaan kas dari penjualan surat berharga perusahaan lain
11
3. Penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap
Arus kas keluar, antara lain :
1. Memberikan pinjaman pada pihak lain
2. Pembayaran kas untuk membeli surat berharga perusahaan lain
3. Pembayaran kas untuk pembelian aktiva tetap
c. Aktivitas pendanaan
Arus kas dari aktivitas pendanaan berkaitan dengan pos-pos utang
jangka panjang dan modal.
Berikut ini contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan, baik
arus kas masuk mupun arus kas keluar.
Arus kas masuk, antara lain :
1. Penerimaan kas dari penerbitan saham
2. Penerimaan kas dari penerbitan obligasi
3. Penerimaan kas dari penerbitan wesel
Arus kas keluar, antara lain :
1. Pembayaran kas untuk dividen
2. Pembayaran kas penarikan kembali saham
3. Pembayaran kas untuk pelunasan utang jangka panjang
6. Pelaporan Arus Kas
a. Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan
menggunakan salah satu dari metode berikut ini.
12
1. Metode langsung
Dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas
bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan.
Dengan metode ini informasi mengenai kelompok utama dapat
diperoleh dari:
a. Catatan akuntansi perusahaan
b. Dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan dan
pos-pos lain dalam laporan laba / rugi:
1. Perubahan persediaan, piutang usaha, dan hutang usaha
selama periode berjalan.
2. Pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan
pendanaan.
2. Metode tidak langsung
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan
dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas,
penangguhan dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi
dimasa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban
yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan
menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh :
a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha
selama periode berjalan.
13
b. Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak
ditangguhkan, keuntungan atau kerugian valuta asing yang
belum direalisasi, laba perusahaan yang belum dibagikan.
c. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau
pendanaan
b. Pelaporan arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan perusahaan
harus melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas
bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi
dan pendanaan, kecuali disajikan atas dasar arus kas bersih.
7. Format Laporan Arus Kas
Ketiga kegiatan yang telah dibahas diatas menjadi bentuk umum
dari laporan arus kas. Kelompok arus kas dari kegiatan operasi selalu
dicantumkan pertama kali, disusul oleh kegiatan investasi dan
pembiayaan. Masing – masing arus masuk dan arus keluar dari kegiatan
investasi serta pembiayaan dilaporkan secara terpisah, yaitu dilaporkan
dalam jumlah kotor, bukan sebagai selisih akhir dari berbagai arus kas
masuk dan arus kas keluar. Jadi, arus kas keluar dari pembelian properti
dilaporkan terpisah dari kas masuk atas penjualan properti. Demikian
juga, arus kas masuk dari penerbitan sekuritas hutang dilaporkan terpisah
dari arus kas keluar atas pelunasannya.
14
Format kerangka dari laporan arus kas adalah sebagai berikut :
PT X
Laporan arus kas
Periode yang tercakup
Arus kas dari kegiatan operasi
Laba bersih xx
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih terhadap
kas bersih yang disediakan oleh kegiatan operasi
(daftar masing-masing pos) xx xx
Arus kas bersih dari kegiatan operasi xx
Arus kas dari kegiatan investasi
(daftar dari masing-masing arus masuk dan arus keluar) xx
Kas bersih yang diterima oleh kegiatan investasi xx
Arus kas dari kegiatan pembiayaan
(daftar dari masing-masing arus masuk dan arus keluar) xx
Kas bersih yang diterima oleh kegiatan pembiayaan xx
Kenaikan (penurunan) bersih kas xx
Saldo kas awal periode xx
Saldo kas akhir periode xx
Gambar 2.1 Sumber : Donald E . Kieso (2002 : 375 - 376)
15
8. Manfaat Laporan Arus Kas
1. Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas dimasa depan.
Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah memberikan
informasi yang akan memungkinkan untuk memprediksi jumlah,
waktu, dan ketidakpastian arus kas dimasa depan. Dengan memeriksa
hubungan antara pos-pos seperti penjualan dan arus kas bersih dari
kegiatan operasi, serta kanaikan atau penurunan kas, maka
dimungkinkan untuk membuat prediksi yang lebih baik atas jumlah,
waktu, dan ketidakpastian arus kas dimasa depan.
2. Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan memenuhi
kewajibannya
Kas adalah hal yang penting. Jika perusahaan tidak mempunyai
kas yang cukup, maka gaji karyawan tidak dapat dibayar, hutang tidak
dapat dilunasi, dividen tidak dapat dibayar, peralatan tidak dapat
dibeli.
3. Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari
kegiatan operasi.
Angka laba bersih merupakan hal yang penting, karena
memberikan informasi tentang keberhasilan atau kegagalan sebuah
perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya. Para investor
melihat laba bersih sebagai indikator penting dari kesehatan keuangan
dan prospek masa depan perusahaan.
16
4. Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan non kas
selama suatu periode.
Dengan memeriksa kegiatan investasi perusahaan dan kegiatan
pembiayaan, pemakai laporan keuangan dapat mengetahui mengapa
aktiva dan kewajiban bertambah atau berkurang selama suatu periode.
B. Dividen
1. Pengertian Dividen
Dividen merupakan sisa laba bersih perusahaan yang didistribusikan
pada pemegang saham (Jusup, 2001 : 317).
2. Jenis – Jenis Dividen (Baridwan , 1997 : 434 – 437)
1. Dividen kas
Dividen yang paling umum dibagikan perusahaan adalah
dividen bentuk kas. Yang perlu diperhatikan oleh pimpinan
perusahaan sebelum membuat pengumuman adanya dividen kas
adalah apakah jumlah yang ada mencukupi untuk pembagian dividen
tersebut.
2. Dividen aktiva selain kas
Kadang – kadang dividen dibagikan dalam bentuk aktiva selain
kas, dividen dalam bentuk ini disebut property dividend. Aktiva yang
dibagikan bisa berbentuk surat berhaga perusahaan lain yang dimiliki
oleh perusahaan, atau aktiva lain – lain.
17
3. Dividen hutang
Deviden hutang timbul apabila laba tidak mencukupi untuk
pembagian dividen, sehingga pimpinan perusahaan mengeluarkan
scrip dividen yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu di
waktu yang akan datang.
4. Dividen likuidasi
Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan
pengembalian modal. Apabila perusahaan membagi dividen likuidasi,
maka para pemegang saham harus diberitahu mengenai jumlah berapa
pembagian laba, dan berapa yang merupakan pengembalian modal.
5. Dividen saham
Dividen saham adalah pembagian tambahan saham tanpa
dipungut pembayaran kepada pemegang saham, sebanding saham-
saham yang dimilikinya.
3. Kebijakan deviden (Riyanto, 1994 : 204)
a. Pengertian kebijakan dividen
Kebijakan dividen merupakan penempatan laba antara
membayarkan pada pemegang saham dalam bentuk dividen atau
menginvestasikan kembali ke perusahaan dalam bentuk laba ditahan
(Weston dan Copeland , 1996 : 204).
18
b. Jenis – jenis kebijakan dividen
1. Dividen tetap setiap periode
Keputusan dividen yang paling banyak adalah menetapkan
dividen sebesar rupiah yang sama yang telah dibayarkan pada
akhir periode. Kebijaksanaan ini dapat memenuhi harapan
pemegang saham akan penghasilan periode ini, namun saat – saat
tahun dimana pendapatan perusahaan menurun dapat
mengakibatkan kekurangan kas, karena kas yang ada telah
disepakati untuk dibagikan pemegang saham sebagai dividen.
2. Dividen tetap pada tingkat yang lebih rendah
Kebijaksanaan ini dilakukan apabila perusahaan menghimpun
dana dari dalam perusahaan untuk pembiayaan investasi yang baru.
Kebijaksanaan ini dapat menimbulkan respon pasar yang negatif
terhadap harga saham karena berkurangnya penghasilan pemegang
saham periode ini, dan untuk mengurangi risiko tersebut mungkin
perusahaan dapat mengumumkan pada masa yang tidak sama lagi
atau jika investasi yang baru sudah menghasilkan keuntungan akan
ada kenaikan dividen.
3. Dividen tetap pada tingkat yang lebih tinggi
Keputusan untuk menetapkan dividen pada tingkat yang lebih
tinggi menunjukkan bahwa pendapatan juga sudah stabil pada
19
tingkat yang lebih tinggi dan perusahaan tidak membutuhkan
kelebihan dana untuk membelanjai pertumbuhan.
4. Dividen yang berfluktuasi sesuai dengan pendapatan
Suatu kebijaksanaan yang kurang disukai adalah tingkat
deviden perusahaan yang berfluktuasi dengan pendapatan, karena
unsur ketidakpastian akan penghasilan pada periode ini. Namun
kebijaksanaan tersebut lebih memberikan suatu kepastian akan
jumlah dana yang tersedia di perusahaan untuk dapat membiayai
kebutuhan perusahaan.
5. Dividen rendah yang teratur ditambah ekstra dividen
Pada suatu tahun dengan pendapatan yang baik, parusahaan
akan mendeklarasi ekstra dividen. Pendekatan ini akan memberi
banyak keluwesan bagi suatu perusahaan yang mungkin
menggunakan dana yang tesedia dengan optimal.
6. Menghapus dividen sama sekali
Ada dua alasan bagi perusahaan untuk tidak membagikan dividen,
yaitu :
a. Keadaan perusahaan mengalami kesulitan keuangan yang
serius sehingga tidak memungkinkan untuk membiayai
dividen.
20
b. Adanya kebutuhan dana yang sangat besar karena investasi
yang sangat menarik sehingga harus menahan seluruh
pendapatan untuk membelanjai investasi tersebut.
4. Faktor yang mempengaruhi dividen (Atmaja, 1994 : 359)
1. Perjanjian hutang
Pada umumnya perjanjian hutang antara perusahaan dengan
kreditur membatasi pembayaran deviden.
2. Pembatasan dari saham preferen
Tidak ada pembayaran dividen untuk saham biasa jika saham
preferen belum dibayar.
3. Tersedianya kas
Dividen berupa uang tunai (cash devidend) hanya dapat dibayar
jika tersedia uang tunai yang cukup. Jika likuiditas baik, perusahaan
dapat membayar dividen. Namun kemampuan perusahaan untuk
melakukan pinjaman dapat menutup faktor ini.
4. Pengendalian
Jika manajemen ingin mempertahankan kontrol terhadap
perusahaan, ia cenderung untuk segan menjual saham baru sehingga
lebih suka menahan laba guna memenuhi kebutuhan dana . Akibatnya
dividen yang dibayar menjadi kecil. Faktor ini menjadi penting pada
perusahaan yang relatif kecil.
21
5. Kebutuhan dana untuk investasi
Perusahaan yang berkembang selalu membutuhkan dana baru
untuk diinvestasikan pada proyek – proyek yang menguntungkan.
Sumber dana baru yang merupakan modal sendiri dapat berupa
penjualan saham baru dan laba ditahan. Manajemen cenderung
memanfaatkan laba ditahan karena penjualan saham baru
menimbulkan biaya peluncuran saham. Oleh karena itu, semakin besar
kebutuhan dana investasi, semakin kecil devidend payout ratio.
6. Fluktuasi laba
Jika laba perusahaan cenderung stabil, perusahaan dapat
membagikan deviden yang relatif besar tanpa takut harus menurunkan
dividen jika laba tiba – tiba merosot. Sebaliknya jika laba perusahaan
berfluktuasi, dividen sebaiknya kecil agar kestabilanya terjaga. Selain
itu, perusahaan dengan laba yang berfluktuasi sebaiknya tidak banyak
menggunakan hutang guna mengurangi risiko kebangkrutan.
Konsekuensinya, laba ditahan menjadi besar dan dividen mengecil.
C. Hubungan Arus Kas Operasi Dengan Deviden Kas
Arus kas dari aktivitas operasi pada dasarnya menjadi pusat perhatian
pembaca laporan arus kas. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.2 paragraf
12 (IAI, 2002) menyatakan bahwa jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas
merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan
22
dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman,
memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan
melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pendanaan dari luar.
Dividen yang didistribusikan pada para investor tersebut berbentuk
uang tunai, jika tersedia uang yang cukup dari aktivitas operasi kemungkinan
besar perusahaan dapat membayar dividen kas pada para investor. Semakin
besar kas yang dimiliki perusahaan maka semakin besar kemungkinan
perusahaan akan membayar dividen pada para investor.
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Suadi (1998) menyimpulkan, bahwa
laporan arus kas mempunyai hubungan yang signifikan dengan jumlah
pembayaran dividen selama satu tahun. Penelitian tersebut menggunakan
metode analisis regresi dengan variabel dependennya adalah jumlah dividen
yang dibayarkan (DIV) dan variabel independennya adalah arus kas operasi
(AKO) dan jumlah kas akhir tahun (KAT). Populasi dalam penelitian ini
adalah semua perusahaan industri yang telah go public di Indonesia yang
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut, 1) data keuangan yang tercantum
dalam file datastream bulan Maret 1997, 2) tersedia laporan arus kas untuk
tahun 1994 dan 1995, 3) membayar dividen dalam tahun 1995. Penelitian
Suadi (1998) mengambil sampel sebanyak 41 perusahaan industri yang telah
23
go public. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah laporan arus kas
bermanfaat bagi investor.
E. Pengembangan Hipotesis
Arus kas operasi mempunyai hubungan dengan pembayaran dividen
kas. Secara teoritis, perusahaan dapat membayar dividen kalau memiliki
kelebihan kas. Hubungan antara arus kas operasi dengan dividen kas dapat
dilihat dalam contoh laporan arus kas.
Contoh laporan arus kas (Fraser dan Ormiston , 2008 : 164).
REC Inc.
Laporan Arus Kas
Periode yang berakhir 31 Desember 2004, 2003, 2002
2004 2003 2002
Arus kas dari aktivitas operasi Laba bersih Penyesuaian
Penyusutan dan amortisasi Pajak penghasilan yang ditangguhkan
Kas yang disediakan oleh aktiva dan kewajiban
Piutang dagang Persediaan Beban dibayar dimuka Hutang usaha Kewajiban yang masih harus dibayar
Kas bersih dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi
Tambahan dari properti, bangunan, peralatan
$ 9.394
3.998208
(610)(10.272)
2476.203
356$10.024
(14.100)
$ 5.910
2.984
136
(3.339) (7.006)
295 (1.051)
(927) ($3.767)
(4.773)
$ 5.896
2.501118
(448)(2.331)
(82)902
(927)$5.629
(3982)
24
Aktivitas investasi lainya Kas bersih dari aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan
Penjualan saham biasa Peningkatan (penurunan) pinjaman jangka pendek Tambahan pinjaman jangka panjang Pengurangan pinjaman jangka panjang Dividen yang dibayar
Kas bersih dari aktivitas pendanaan Peningkatan (penurunan) dalam kas dan surat berharga Kas dan surat berharga, saldo awal Kas dan surat berharga, saldo akhir
295($13.805)
256(30)
5.600(1.516)(1.582)$ 2.728
($1.053)
10.3869.333
0 (4.773)
183
1.854
7.882 (1.593) (1.862) $ 6.464
($2.076)
12.462 10.386
0($ 3.982)
1241.326
629(127)
(1.841)$ 111
$ 1758
10.70412.462
Dalam laporan arus kas tersebut, pada tahun 2002 perusahaan
melaporkan arus kas positif sebesar $ 5.910, tahun 2003 melaporkan arus kas
negatif sebesar $ 3.767, tahun 2004 menghasilkan arus kas positif sebesar $
10.024. Juga perhatikan bahwa, dividen yang dibayar meningkat dari tahun
2002 ke tahun 2003 menurun dalam tahun 2004. Hal ini menjelaskan bahwa
arus kas operasi tahun 2002 mengalami kelebihan kas, sehingga dapat
melakukan pembayaran dividen. Arus kas operasi tahun 2003 negatif, maka
harus meminjam guna pembayaran dividen. Dalam tahun 2004, arus kas
operasi perusahaan sangat baik, sehingga dapat mendukung pembayaran
dividen kas.
Penelitian yang dilakukan oleh Waluyo (2006) membuktikan bahwa
variabilitas arus kas memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap
dividend payout. Jika varibilitas arus kas meningkat, maka kemampuan
25
perusahaan membayar dividen semakin kecil. Hal ini sesuai dengan pendapat
Brigham – Gapenski (1996) yang menyatakan variabilitas arus kas
berpengaruh negatif terhadap keputusan pembayaran dividen. Perusahaan
yang memiliki fluktuasi arus kas tinggi, menyebabkan kemampuan
pembayaran dividen menurun.
Dari uraian diatas, kita dapat melihat bahwa perubahan arus kas
operasi memiliki hubungan dengan perubahan dividen. Oleh karena itu
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
Ha : Perubahan arus kas operasi berpengaruh terhadap perubahan dividen kas.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi empiris, yaitu penelitan
yang dilakukan terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan metode
observasi atau pengalaman (Supomo dan Indriantoro, 2001 : 29).
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan data dari objek yang akan diteliti. Dalam
penelitian ini yang dimaksud populasi adalah data tentang arus kas dan
dividen kas dari perusahaan manufaktur yang tedaftar di BEI.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih dan dapat dianggap
mewakili keseluruhan populasi. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan
cara purposive sampling, yaitu pemilihan sampel yang diambil berdasarkan
kriteria yang ditentukan. Kriteria yang ditentukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2003 sampai
dengan tahun 2006
2. Perusahaan manufaktur yang melaporkan laporan arus kas dari
tahun 2003 sampai dengan tahun 2006
27
3. Perusahaan manufaktur yang membayarkan dividen kas setiap
tahun periode 2003 sampai dengan 2006
4. Perusahaan yang melaporkan laporan keuangan dalam bentuk mata
uang rupiah
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian : Pojok BEI Universitas Atma Jaya Yogyakarta
2. Waktu penelitian : Pada bulan Agustus 2008
D. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI yang menerbitkan laporan arus kas.
Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok penelitian, meliputi :
1. Laporan arus kas dari emiten yang diteliti.
2. Dividen kas yang dibayarkan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi yaitu
mengumpulkan, mencatat, mendokumentasikan data yang dibutuhkan dari
laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI.
28
F. Data Yang Dibutuhkan
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :
1. Laporan arus kas yang dipublikasikan
2. Data dividen kas yang dibayarkan setiap tahun dari tahun 2003 sampai
tahun 2006 dari perusahaan manufaktur yang telah go public.
3. Gambaran umum populasi dan perkembangan BEI.
G. Teknik Analisis Data
Peneliti ini menguji pengaruh perubahan arus kas operasi terhadap
perubahan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Model
regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi sederhana, hal ini
dikarenakan dalam penelitian ini menguji ketergantungan satu variabel
dependen pada variabel independen.
1. Menentukan variabel dependen dan variabel independen
a. Variabel dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perubahan dividen kas.
b. Variabel independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah perubahan arus kas
operasi.
29
2. Menghitung variabel penelitian
a. Menghitung variabel independen
Pengukuran vairiabel perubahan arus kas operasi dengan rumus :
AKO t – AKO t-1 ∆AKO = x 100% AKO t-1
Ket = ∆AKO = Perubahan arus kas operasi pada tahun ke t
AKO t = Arus kas operasi pada tahun ke t
AKO t-1 = Arus kas operasi pada tahun t-1
b. enghitung variabel dependen M
Pengujian k
Pengukuran variabel perubahan dividen dengan rumus :
DIV t – DIV t-1 ∆DIV = x 100% DIV t-1
Ket = ∆DIV = Perubahan dividen pada tahun ke t
DIV t = Dividen pada tahun ke t
DIV t-1 = Dividen pada tahun t-1
3. ualitas data dengan uji normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam
variabel lain yang akan digunakan dalam penelitian. Normalitas data
dalam penelitian ini dilihat dengan menggunakan uji kolmogrov –
smirnov. Suatu variabel dianggap normal jika nilai probabilitas hitung >
0,05.
30
4. enjawab rumusan masalah, yaitu apakah perubahan arus kas
berpengaruh tehadap perubahan dividen ditentukan dengan langkah
analisis regresi linier dengan metode jumlah kuadrat terkecil ( least square
method) sebagai berikut:
Untuk m
Y’ = a + bx
(∑y)(∑x²) – (∑x)(∑y) n(∑xy) – (∑x) (∑y)
a = b =
n (∑x²) - (∑x²) n(∑x²) - (∑x²)
Ket : y = variabel dependen
a = intersep regresi b = slope
x = variabel independen
Apabila b positif maka perubahan arus kas berpengaruh positif atau searah
terhadap perubahan dividen.
Apabila b negatif maka perubahan arus kas berpengaruh negatif atau
berlawanan terhadap perubahan dividen.
31
5. Menguji hipotesis
Untuk menguji hipotesis koefisien regresi dengan langkah-langkah
berikut:
a. Merumuskan formulasi hipotesa
Ho : β = 0, berarti perubahan arus kas operasi tidak berpengaruh
terhadap perubahan dividen.
Ha : β ≠ 0, berarti perubahan arus kas operasi berpengaruh terhadap
perubahan dividen.
b. Menentukan tingkat signifikansi (a) sebesar 5 %
c. Menentukan t-tabel
Tingkat signifikansi = 5%, a / 2 = 5% / 2 = 2,5 % atau 0,025
Derajat kebebasan = n-1
d. Menghitung uji signifikansi
(b – β) t hitung = Sb
Ket : t = distribusi nilai t
b = konstanta dari persamaan regresi
β = konstanta = 0
Sb = standar error of regression coefficient.
32
e. Menentukan kriteria pengujian dengan dua sisi
Ho ditolak Ho diterima Ho ditolak
-t = (a/2; n-1) t = ( a/2; n-1)
f. Mengambil keputusan
Apabila t hitung terletak antara +t (a ; n-1) dan –t (a ; n-1) maka Ho
diterima.
Apabila t hitung lebih kecil dari –t (a ; n-1) atau t hitung lebih besar +t
(a ; n-1) maka Ho ditolak.
g. Menarik kesimpulan
Apabila Ho diterima, artinya perubahan arus kas operasi tidak
berpengaruh terhadap perubahan dividen kas .
Apabila Ho ditolak, artinya perubahan arus kas operasi berpengaruh
terhadap perubahan dividen kas .
33
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. jarah Singkat Bursa Efek Indonesia Se
Bursa Efek Indonesia adalah sebuah bursa saham yang terletak di kota
Jakarta, Indonesia. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu bursa tempat
dimana orang memperjualbelikan Efek Indonesia. Bursa Efek pertama
didirikan di Batavia yaitu pusat pemerintah kolonial Belanda yang sekarang
dikenal sebagai Jakarta pada tahun 1912 dengan bantuan pemerintah kolonial
Belanda.
Selain bursa Batavia, pemerintah kolonial juga mengoperasikan bursa
paralel di Surabaya dan Semarang. Namun, kegiatan bursa ini dihentikan lagi
karena terjadi pendudukan oleh tentara Jepang di Batavia. Tujuh tahun setelah
Indonesia memproklamirkan kemerdekaan (tahun 1952), bursa saham dibuka
lagi di Jakarta dengan memperdagangkan saham dan obligasi yang diterbitkan
oleh perusahaan – perusahaan Belanda sebelum Perang Dunia I. kegiatan
bursa saham kemudian terhenti lagi ketika pemerintah meluncurkan program
nasionalisasi pada tahun 1956.
Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham swasta diswastanisasi menjadi
PT. Bursa Efek Jakarta ini mengakibatkan beralihnya fungsi BAPEPAM
menjadi badan pengawas pasar modal (BAPEPAM). Pada 1 Desember 2007,
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya melakukan penggabungan usaha
34
yang secara efektif mulai beroperasi pada 1 Desember 2007 dengan nama
Bursa Efek Indonesia.
Mulai tahun 2002, BEI mulai menerapkan sistem perdagangan jarak
jauh atau lebih dikenal dengan istilah remote trading. Remote trading dapat
diartikan sebagai sistem perdagangan jarak jauh, dimana setiap order transaksi
di kantor broker (perusahaan efek) langsung dikirim ke sistem perdagangan
bursa efek, tanpa perlu memasukkan order dari lantai bursa (trading floor).
Dengan demikian, order dapat dilakukan di kantor broker dimana saja
sepanjang terhubung dengan sistem perdagangan bursa.
Perkembangan emiten yang terdaftar (listed) sampai tahun 2006
mencapai 350 emiten. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tersebut tersebar di berbagai sektor usaha yang terdiri dari sembilan sektor
usaha dengan tiga sektor usaha pokok.
B. ambaran Umum Perusahaan Sampel G
Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 33
perusahaan manufaktur dari 150 perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI. Data perusahaan diperoleh dari pojok BEI Universitas Atma Jaya
Yogyakarta, sedangkan gambaran umum perusahaan sampel diperoleh dari
buku Indonesian Capital Market Directory 2007 (ICMD 2007).
35
Berikut ini data perusahaan mengenai nama perusahaan, bidang bisnis,
susunan komisaris, susunan direktur, dan susunan pemegang saham.
1. PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPI Tbk Bisnis : Bottled mineral water Alamat : Jl. Pulo Lentut No.3
Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta 13920
Nomor Telepon : (021) 460 3070 - 46823523 SUSUNAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Lisa Tirto Utomo Komisaris : R. Soekardi, Purnama Sidhi,
Gideon Sulistio SUSUNAN DIREKTUR Presiden Direktur : Willy Shidarta Direktur : John Abdi, Tianty Irawati SUSUNAN PEMEGANG SAHAM Pemegang Saham : PT Tirta Investama (93.60%)
Public (6.40%)
2. PT. ASAHIMAS FLATT GLASS Tbk Bisnis : Manufacturer of sheets glass and
safety glass Alamat : Jl. Ancol IX 15
Jakarta 14430 Nomor Telepon : (021) 690 4040 SUSUNAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Lisa Tirto Utomo Komisaris Tan Peiling, Benjamin Subrata,
5. PT. ASTRA OTOPARTS Tbk Bisnis : Sparepart trading and component
automotive services Alamat : Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 2.2
Kelapa Gading Jakarta 14250
Nomor Telepon : (021) 460 – 3549, 460 – 7009 SUSUNAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Tossin Himawan Komisaris : Johny Darmawan Danusasmito,
Anugerah Pekerti, Prijono Sugiarto, M. Chotib Basri
SUSUNAN DIREKTUR Presiden Direktur : Budi Setiawan Pranoto Direktur : Gunardi Hadi Atmodjo, Ustov
Afdhol Husein, Eko Deddy Haryanto, M. Koeswono, Kartina Rahayu
SUSUNAN PEMEGANG SAHAM Pemegang Saham : PT Astra International Tbk
(84.72%) Leonard Lembong (0.04%) Budi Setiawan Pranoto (0.01%) Public (54.53%)
38
6. PT. BERLIAN LAJU TANKER Tbk Bisnis : Maritime transport service Alamat : Jl. Abdul Muis No. 40
Jakarta Pusat 10160 Nomor Telepon : (021) 350 – 5390, 3006 – 0300 SUSUNAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Hadi Surya Komisaris : Harijadi Soedarjo, Jaka Prastyo,
Alan Jonathan Tangkas Darmawan SUSUNAN DIREKTUR Presiden Direktur : Widiharja Tanudjaja Direktur : Michael Murni Gunawan, Wong
Kevin, Siana Anggraeni Surya, Henrianto Koeswendi
SUSUNAN PEMEGANG SAHAM Pemegang Saham : PT Tunggaladhi Baskara (43,55%)
Widihardja Tanudjaja (0.06%) Cooperative (0.06%) Public (54.53%)
7. PT. DELTA DJAKARTA Tbk Bisnis : Beverages Industry Alamat : Jl. Inspeksi Tarum Barat, Tambun
Bekasi Barat 17510 Nomor Telepon : (021) 882 – 2520, 880 – 0511 SUSUNAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Ir.Tubagus Muhammad Rais Komisaris : Minerval Lourdes Bibonia,
Jaendar Sagala, Mario Morales Aguas, Carlos Antonio Mayo Berba
SUSUNAN DIREKTUR Presiden Direktur : Roberto Dileon Direktur : Eddie Priyono, Rafael Pacis
Amparo II SUSUNAN PEMEGANG SAHAM Pemegang Saham : San Miguel Malaysia (58.30%)
Municipal Government of Jakarta (26.30%) Public (15.410%)
39
8. PT. FAST FOOD INDONESIA Tbk Bisnis : Manufacturer and distributor of
food and beverages Alamat : Jl. M.T. Haryono Kav. 7
Jakarta 12810 Nomor Telepon : (021) 829 – 8390, 830 – 9382 SUSUNAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Anthony Salim Komisaris : Benny Setiawan Santoso, Rudi
Tanudjaja Saputra, Ken Laksono, P. L. Gunawan Solaiman
SUSUNAN DIREKTUR Presiden Direktur : Dick Gebel Direktur : Justinus Dalimin Juwono, Ricardo
PT Megah Eraraharja (35.77%) Cooperative (0.46%) Public (20.00%)
9. PT. GOODYEAR INDONESIA Tbk Bisnis : Tire manufacturer Alamat : Jl. Pemuda No. 27
Bogor 16161, Jawa Barat Nomor Telepon : (0251) 322 – 071 SUSUNAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Richard John Fleming Komisaris : Marcelinus Lodewijk Mutter, Felia
Salim SUSUNAN DIREKTUR Presiden Direktur : Nasution Bin Abdul Rahman Direktur : Iriawan Ibarat, Koustov Banerjee SUSUNAN PEMEGANG SAHAM Pemegang Saham : The Goodyear Tire & Rubber
Company (85.00%) Sukanta Tanudjaja (6.64%) Public (8.36%)
40
10. PT. GUDANG GARAM Tbk Bisnis : Cigarettes Alamat : Jl. Semampir II / 1
Kediri 64121, Jawa Timur Nomor Telepon : (0354) 682 – 090 – 682 – 094 SUSUNAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Rahman Halim Komisaris : Juni Setiawati Wonowidjojo, Hedi
Soetirto, Yudiono Muktiwidjojo, Frank Willem Van Gelder
SUSUNAN DIREKTUR Presiden Direktur : Djojusman Surjowijono Direktur : Haji Rinto Harno, Edijanto,
11. PT. H. M. SAMPOERNA Tbk Bisnis : Cigarettes industry Alamat : Jl. Rungkut Industri Raya
Surabaya 60293, Jawa Timur Nomor Telepon : (031) 843 – 1699 SUSUNAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Matteo Lorenzo Pellegrini Komisaris : Ekodarmajanto Kasih, Pang
Cheovo Hock, Douglas Walter Werth
SUSUNAN DIREKTUR Presiden Direktur : Martin Grayking Direktur : Kevin K, Andrew Venzeller
White, Yos Adiguna lick, Amdt Friedrich Kott Sieper, Angky
41
Camaro Ginting SUSUNAN PEMEGANG SAHAM Pemegang Saham : PT Philip Morris Indonesia
(97.95%) Public (2.05%)
12. PT. HUMPUSS INTERMEDO TRANSPORTASI Tbk Bisnis : Maritime Transpoertation Services Alamat : Jl. H.R. Rasuna Said kav. X – 1,
No 8–9 Jakarta 12950
Nomor Telepon : (021) 252 – 4114 SUSUNAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Drs. Insmerda Lebang Komisaris : Rusman Purba SUSUNAN DIREKTUR Presiden Direktur : Agus Darjanto Direktur : Bobby Andhika SUSUNAN PEMEGANG SAHAM Pemegang Saham : PT Humpuss (63.84%)
Humpuss Inc. (19.40%) PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (6.87%) PT Danasakti Securities (5.56%) Fordsmith Agents Ltd. (5.15%) Public (19.18%)
13. PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bisnis : Food Processing Compan Alamat : Jl. H.R. Rasuna Said kav. X – 2,
No 8–9 Jakarta 12950
Nomor Telepon : (021) 522 – 60, 522 – 5960 SUSUNAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Manuel V. Pangilinan Komisaris : Benny Setiawan Santosos, Robert
C. Nicholsan, Ibrahim Risjad, Edward A. Tortorici, Drs. Utomo Josodirdjo, Dr. Whajudi Prakarsa, Albert Del Rosario
42
SUSUNAN DIREKTUR Presiden Direktur : Anthoni Salim Direktur : Aswan Tukiaty, Hongo Widjojo
Singapore (28,85%) Lion Holdings Sdn. Bhd. Kuala Lumpur (28,85%) Cheng Yong Kim (0.08%) Lim Pong (0.08%) Krisant Tai Sophian (0.02%) Public (42.12%)
15. PT.MANDOM INDONESIA Tbk Bisnis : Consumer Goods (manufacture
hair care, fragrance, skincare & make up)
Alamat : Jl. Yos Sudarso By pass Po Box 1072 Jakarta 14010
Nomor Telepon : (021) 651 – 0061 SUSUNAN KOMISARIS
43
Presiden Komisaris : Wilson Suryadi Sutan Komisaris : Lie Harjono, Humala
Panggabean, Utomo SUSUNAN DIREKTUR Presiden Direktur : Mitsuhiro Yamashita Direktur : Sustra Widjaya, Djasman, Koichi
Watanable, Herman Saleh, Takeshi Hibi, Katsuya Sogo, Tugiyono, Muhammad Makmun Arsyad, Naoya Koizumi
SUSUNAN PEMEGANG SAHAM Pemegang Saham : Mandom Corp. Japan (60.78%)
Asia Jaya Paramita (11.31%) PT The City Factory (5.79%) Public (22.12%)
16. PT. MAYORA INDAH Tbk Bisnis : Confectionery Alamat : Jl. Tomang Raya 21 – 23
Jakarta 11440 Nomor Telepon : (021) 565 – 5320, 565 – 5322 SUSUNAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Jogi Hendra Atmadja Komisaris : Hendrawan Atmadja, Agustian
Widjanarko SUSUNAN DIREKTUR Presiden Direktur : Gunawan Atmadja Direktur : Hermawan Leamana, Ongkie
Tedjosurja, Andre Sukendra Atmadja
SUSUNAN PEMEGANG SAHAM Pemegang Saham : PT Unitra Branindo (32.93%)
Kopeasi PT Mayora Indah Group (0.11%) Public (66.96%)
17. PT. MERCK Tbk Bisnis : Phrmaceuticals Alamat : Jl. T.B.Simatupang No. 8 Pasar
Rebo
44
Jakarta 13760 Nomor Telepon : (021) 840 – 0081, 8779 – 1415 SUSUNAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Walter Galinat Komisaris : Dr. Soeren Hermansson, Parulian
Simanjuntak SUSUNAN DIREKTUR Presiden Direktur : Ralf Annasentz Direktur : Jorg Hornstein, Elly Megawati
Asali, Sumanto Achachotipong, Dr. Pierre Charbonner
SUSUNAN PEMEGANG SAHAM Pemegang Saham : Merck Holding , Germany
(74.00%) Public (26.00%)
18. PT. MULTI BINTANG INDONESIA Tbk Bisnis : Beverages Alamat : Jl. Jendral Sudirman kav. 9
Jakarta 10270 Nomor Telepon : (021) 720 – 7511 SUSUNAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Dr. Cosmos Batubara Komisaris : Subarto Zaini, Bobby Henry
Noya, Sijbe Hiemstra, Martiono Hadianto
SUSUNAN DIREKTUR Presiden Direktur : Frederik Willem Kurt Linck Direktur : Britono, Jasper Christian
Hamaker, Horman Josef, Maria Antonius, Gerardus Van De Bergh
SUSUNAN PEMEGANG SAHAM Pemegang Saham : Heineken International Beheer B.
V (75.94%) Hollands Administratiekanhoor B. V (7.43%) Public (16.63%)
45
19. PT. MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk Bisnis : Department Store Alamat : Jl. Bulevard Palem Raya No. 7
Lippo Karawaci Tangerang 15811, Banten
Nomor Telepon : (021) 546 – 9333, 547 – 5333 SUSUNAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Dr. Cheng cheng wen Komisaris : Jeffrey Koes Wansono, Dr.
Godman H, Jonathan Limbang Parapak, John Bellis, Mardi Henko Sutarto, Dr. Andrianus Mooy, Jusuf Arbianto Tjondrolukito
SUSUNAN DIREKTUR Presiden Direktur : Benyamin Jonathan Mailol Direktur : Hendra Sidin, Carmelito J.
Regalado, Lina Haryanti Latif, Eddy Handoko
SUSUNAN PEMEGANG SAHAM Pemegang Saham : PT Multipolar Coorpration Tbk
(50,10%) Goldman Sachs International (8.82%) PT Lippo-E-Net Tbk (6.80%) Public (34.28%)
20. PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk Bisnis : Retail Alamat : Jl. K.H.Wahid Hasyim No. 220 A
– B Jakarta 10250
Nomor Telepon : (021) 391 – 4566, 315 – 1563 SUSUNAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Paulus Tumewu Komisaris : Setiasa Kusuma, Koh Boom Kim,
Kardinal Alamsyah Karim, Mohammad Iqbal
SUSUNAN DIREKTUR Presiden Direktur : Agus Makmur Direktur : Styadi Surya, Wira Chandra,
21. PT. SARI HUSADA Tbk Bisnis : Food and Beverages Alamat : Jl. Kusumanegara No. 173 Po
Box 37 Yogyakarta 55002 Nomor Telepon : (0274) 563 – 396, 510 – 956 SUSUNAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Peter Koes Komisaris : Christopher Paul Britton, Anjay
Puri, Gerrit Keyaerts, Marzuki Usman
SUSUNAN DIREKTUR Presiden Direktur : Budi Satria Isman Direktur : Rahmat Suhappy, M. Agus
Suharto, Irwan Suarly SUSUNAN PEMEGANG SAHAM Pemegang Saham : Indonesia Government (51.01%)
Cemex Asia Holdings Ltd. (25.53%) Public (16.10%)
23. PT. SEPATU BATA Tbk
Bisnis : Foot Wear Alamat : Jl. Taman Makam Pahlawan
Kalibata I Jakarta12750
Nomor Telepon : (021) 799 – 2008 SUSUNAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Aberto Errico Komisaris : Sri Hartina Simeon, Rono Rizzo,
Michael Graham Viosey Middleton
SUSUNAN DIREKTUR Presiden Direktur : Fernando Garcia Retrepo Direktur : Anita Rian Napitupulu Gunawan,
Ibnu Baskoro, Lous Carlos Vasques, Arturo Manuel Blanco
SUSUNAN PEMEGANG SAHAM Pemegang Saham : Bagfin (Nederland) B. V
(65.80%) HSBC Fund Services (10.50%) Northern Inv. Co. Ltd (7.60%) Public (16.10%)
24. PT. SURYA TOTO INDONESIA Tbk Bisnis : Manufacturers of sanitary wires
and plumbling pitting and system kitchen
Alamat : Jl. Tomang Raya No. 16 – 18 Jakarta 11430
Nomor Telepon : (021) 566 – 3532 SUSUNAN KOMISARIS
48
Presiden Komisaris : Hiromichi Tabata Komisaris : Segara Utama SUSUNAN DIREKTUR Presiden Direktur : Mardjoeki Atmadiredjo Direktur : Benny Suryanto, Juliawan Sari,
Hitachi Consrtuction Mechinery Pte. (5.07%) Rustam Efendi (0.01%) Public (18.71%)
28. PT. KAGEO IGAR JAYA Tbk Bisnis : ing Glass and Plastic PackagAlamat : gung km 28.5
Bekasi 17133 Jl. Raya Sultan A
Nomor Telepon : (021) 884 – 0241 SUSUNAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Santoso Oen Komisaris : N. Soekaryo, Johannes Sutijono SUSUNAN DIREKTUR Presiden Direktur : Hadi Tanumiharja Direktur : Kuntoro Wisa
29. PT. KIMIA FARAMA Tbk Bisnis : Pharmacy Alamat : Jl. Veteran No. 9
Jakarta 10110 Nomor Telepon : (021) 384 – 7709
SUSUNAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Agus Muhamad Komisaris : Letjend Effendi Rangkuti, Sjafil
Ahmad, H. Darmansyah Dandosi Matran, Azhrul Azwar
SUSUNAN DIREKTUR Presiden Direktur : Gunawan Pranoto Direktur : M. Sjamsul Arifin, Drs. Sofiaman
Tarmizi, Warsito Triatmodjo, Handoyo
SUSUNAN PEMEGANG SAHAM Pemegang Saham : Indonesia Government of
(90.03%) Public (9.97%)
51
3 UTAN LUAS Tbk Bisnis : 0. PT. LA
Distributor of Chemical Product Alamat : ramas
Jl. AIP II KS. Tubun Jaya No.77 PO BOX 449/Jakarta
Graha Ind
Nomor Telepon : (021) 5757 – 1120 SUSUNAN KOMISARIS Presiden Komisaris : Adyansyah Masrin Komisaris : Zakir SUSUNAN DIREKTUR Presiden Direktur : Indrawan Masrin Direktur a
, : Jimmy Masrin, Joshua Chandr
Putra Asali, Herman SantosoWahab Darmawan
SUSUNAN PEMEGANG SAHAM Pemegang Saham : PT Caturkasa Megatunggal
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : PT. Salemba Empat.
Indone 07. Jakarta CCFIN.
Jakarta : Erlangga.
Munawir. 2002. Analisis Informasi Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty.
PrastowYogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan AMP YKPN.
Santosa n Microsoft Excel dan SPSS. Yogyakarta : ANDI
:
Halim, Abdul dan Sarwoko. Manajemen Keuangan (Dasar – Dasar Pembel
sian Capital Market Directory. 20
Jusup, Al . Haryono. 2001. Dasar – Dasar Akuntansi. Jilid 2. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Kieso, Donald. E, J. Jerry , Warfield Terry D. 2002. Akuntansi Intermediate. Jilid 3.
o, Dwi. 1995. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. Edisi 1.
, Purbayu Budi. 2005. Analisis statistik denga
69
Suadi, Arief. 1998. Penelitian Tentang Manfaat Laporan Arus Kas. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Indonesia. Vol. 13, No. 2. Hal. 91 - 97.
Untuk Akuntansi dan Manekemen. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE.
Syafaru Terapan Untuk Penelitian. Jakarta : PT. Gramedia.
Waluyo, Agus Joko. 2006. Analisis Dividend Policy Perusahaan LQ – 45 Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi. Vol. 6, No. 2. Hal.
Supomo dan Indriantoro. 1999. Metode Penelitian Bisnis
din, Siregar. 2004. Statistika
185 – 194.
70
LAMPIRAN
71
Lampiran 1 Tabel Data Pengkodean Perusahaan Sampel
mbe Jaya Yogy
No Nama Perusahaan Kode Perusahaan 1 PT. Aqua Golden Missisipi AQUA 2 PT. Asahimas Flat Glass AMFG 3 PT. Astra Graphia ASGR 4 PT. Astra International ASII 5 PT. Astra Otoparts AUTO 6 PT. Berlian Laju Tanker BLTA 7 PT. Delta Djakarta DLTA 8 PT. Fast Food Indonesia FAST 9 PT. Goodyear Indonesia GDYR 10 PT. Gudang Garam GGRM 11 PT. H.M. Sampoern HMSP a 12 PT. Humpuss Intermoda Transportasi HITS 13 PT. Indofood Sukses Makmur INDF 14 PT. Lion Metal Works LION 15 PT. Mandom Indonesia TCID 16 PT. Mayora Indah MYOR 17 PT. Merck MERK 18 esia PT. Multi Bintang Indon MLBI19 Prima PT. Matahari Putra MPPA 20 ntosa PT. Ramayana Lestari Se RALS 21 PT. Sari Husada SHDA 22 PT. Semen Gresik SMGR23 PT. Sepatu Bata BATA 24 PT. Surya Toto Indonesia TOTO 25 PT. Unilever Indonesia UNVR 26 PT. Colorpak Indonesia Tbk CLPI 27 PT. Hexindo Adiperkasa Tbk HEXA 28 PT. Kageo Igar Jaya IGAR 29 PT. Kimia Farma Tbk KAEF 30 PT. Lautan Luas Tbk LTLS 31 PT. Lion Mesh Prima Tbk LMSH 32 PT. Tigaraksa Satria Tbk TGKA