i ABSTRAK INTERAKSI KIMIAWI SERANGGA DENGAN TANAMAN PISANG DALAM PENYEBARAN PENYAKIT BANANA BLOOD DISEASE (BBD) Oleh Masriany NIM: 30613002 (Program Studi Doktor Biologi) Banana Blood disease (BBD) merupakan penyakit yang menjadi salah satu tantangan utama produksi tanaman pisang di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh Blood disease bacterium (BDB) strain dari bakteri Ralstonia solanacearum filotipe IV. Gejala penyakit BBD adalah pelepah daun melemah, daun menguning, terjadi diskolorasi yang berwarna kemerahan pada jaringan buah, jaringan pembuluh batang semu, dan penghitaman pada bunga jantan. Serangan BBD terjadi secara sistemik sehingga pada akhirnya tanaman pisang mengalami kematian. Penyebaran patogen ini sangat tinggi dan disebarkan oleh serangga pengunjung bunga pisang melalui aktifitas foraging dari tanaman pisang sakit ke tanaman pisang sehat. Penelitian ini bertujuan mengetahui interaksi kimiawi antara serangga vektor BDB dengan metabolit bunga pisang. Penelitian didesain menjadi tiga tahapan utama: tahap pertama adalah untuk mengetahui pola aktivitas harian serangga dan keanekaragaman serangga pada: (1). bunga pisang kultivar Nangka dan kultivar Klutuk, (2). bunga pisang yang bergejala BBD dan yang tidak bergejala BDB, serta menganalisis hubungan faktor abiotik dengan keanekaragaman serangga pada perbungaan pisang. Tahap kedua adalah menganalisis interaksi kimiawi antara serangga vektor BDB dengan metabolit atraktan dan fagostimulan bunga pisang. Tahap dua meliputi analisis metabolomik dari metabolit gula dan metabolit atraktan pada bunga pisang kultivar Nangka dan kultivar Klutuk serta uji preferensi serangga pengunjung bunga pisang terhadap metabolit standar bunga pisang. Tahap ketiga adalah membuktikan bahwa serangga pengunjung bunga pisang adalah vektor BDB. Kegiatan pada tahap ini meliputi isolasi dan identifikasi bakteri BDB dari tubuh serangga pengunjung bunga pisang dilanjutkan dengan uji postulat Koch untuk mengkonfirmasi penyakit BDB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola aktivitas serangga perbungaan pisang baik kultivar Nangka maupun kultivar Klutuk tertinggi pada pagi hari dan mengalami penurunan pada siang hari kemudian terjadi kenaikan kembali pada sore harinya. Keanekaragaman serangga pada bunga pisang kultivar Nangka dengan kultivar Klutuk berbeda sangat nyata dengan signifikansi F(1,3)= 1,035 (p < 0.001). Selain itu diketahui pula bahwa serangga perbungaan pisang kultivar Nangka terdiri atas empat ordo: Diptera, Hymenoptera, Coleoptera, dan Blattodea, dan 11 spesies yaitu Rhodesiella bhutanensis, R. manii, Semut, Eupuraea sp, Tribolium sp,
4
Embed
ABSTRAK INTERAKSI KIMIAWI SERANGGA DENGAN … · Penelitian didesain menjadi tiga tahapan utama: tahap pertama adalah untuk ... Begitu pula setelah dilakukan uji postulat Koch menunjukkan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
ABSTRAK
INTERAKSI KIMIAWI SERANGGA DENGAN TANAMAN
PISANG DALAM PENYEBARAN PENYAKIT BANANA
BLOOD DISEASE (BBD)
Oleh
Masriany
NIM: 30613002
(Program Studi Doktor Biologi)
Banana Blood disease (BBD) merupakan penyakit yang menjadi salah satu
tantangan utama produksi tanaman pisang di Indonesia. Penyakit ini disebabkan
oleh Blood disease bacterium (BDB) strain dari bakteri Ralstonia solanacearum
filotipe IV. Gejala penyakit BBD adalah pelepah daun melemah, daun menguning,
terjadi diskolorasi yang berwarna kemerahan pada jaringan buah, jaringan
pembuluh batang semu, dan penghitaman pada bunga jantan. Serangan BBD terjadi
secara sistemik sehingga pada akhirnya tanaman pisang mengalami kematian.
Penyebaran patogen ini sangat tinggi dan disebarkan oleh serangga pengunjung
bunga pisang melalui aktifitas foraging dari tanaman pisang sakit ke tanaman
pisang sehat. Penelitian ini bertujuan mengetahui interaksi kimiawi antara serangga
vektor BDB dengan metabolit bunga pisang.
Penelitian didesain menjadi tiga tahapan utama: tahap pertama adalah untuk
mengetahui pola aktivitas harian serangga dan keanekaragaman serangga pada: (1).
bunga pisang kultivar Nangka dan kultivar Klutuk, (2). bunga pisang yang bergejala
BBD dan yang tidak bergejala BDB, serta menganalisis hubungan faktor abiotik
dengan keanekaragaman serangga pada perbungaan pisang. Tahap kedua adalah
menganalisis interaksi kimiawi antara serangga vektor BDB dengan metabolit
atraktan dan fagostimulan bunga pisang. Tahap dua meliputi analisis metabolomik
dari metabolit gula dan metabolit atraktan pada bunga pisang kultivar Nangka dan
kultivar Klutuk serta uji preferensi serangga pengunjung bunga pisang terhadap
metabolit standar bunga pisang. Tahap ketiga adalah membuktikan bahwa serangga
pengunjung bunga pisang adalah vektor BDB. Kegiatan pada tahap ini meliputi
isolasi dan identifikasi bakteri BDB dari tubuh serangga pengunjung bunga pisang
dilanjutkan dengan uji postulat Koch untuk mengkonfirmasi penyakit BDB.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola aktivitas serangga perbungaan pisang
baik kultivar Nangka maupun kultivar Klutuk tertinggi pada pagi hari dan
mengalami penurunan pada siang hari kemudian terjadi kenaikan kembali pada sore
harinya. Keanekaragaman serangga pada bunga pisang kultivar Nangka dengan
kultivar Klutuk berbeda sangat nyata dengan signifikansi F(1,3)= 1,035 (p < 0.001).
Selain itu diketahui pula bahwa serangga perbungaan pisang kultivar Nangka terdiri
atas empat ordo: Diptera, Hymenoptera, Coleoptera, dan Blattodea, dan 11 spesies
yaitu Rhodesiella bhutanensis, R. manii, Semut, Eupuraea sp, Tribolium sp,