8/20/2019 abses submandibula.doc
1/18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Nyeri tenggorok dan demam yang disertai dengan terbatasnya gerakan
membuka mulut dan leher, harus dicurigai kemungkinan disebabkan oleh abses
leher dalam. Abses leher dalam terbentuk didalam ruang potensial diantara fasia
leher dalam sebagai akibat penjalaran infeksi dari berbagai sumber, seperti gigi,
mulut, tenggorok, sinus paranasal, telinga tengah dan leher. Gejala dan tanda
klinik biasanya berupa nyeri dan pembengkakan di ruang leher dalam yang
terlibat.1
Anatomi dari abses leher dalam sangat komplek, sehingga sulit untuk
menentukan lokasi infeksi. Untuk membuat diagnosis dari abses leher dalam
cukup sulit karena abses ini ditutupi oleh beberapa jaringan lunak yang ada pada
leher dan juga sulit untuk mempalpasi serta menginspeksi dari luar.2
Dari penelitian didapatkan baha angka kejadian abses submandibula
berada di baah abses peritonsil dan retrofaring. Namun deasa ini, angka
kejadiannya menduduki urutan tertinggi dari seluruh abses leher dalam. !" # $%&
dari kasus disebabkan oleh infeksi dari gigi, selebihnya karena sialadenitis,
limfadenitis, laserasi dinding mulut atau fraktur mandibula. 'elain itu, angka
kejadian juga ditemukan lebih tinggi pada daerah dengan fasilitas kesehatan yang
kurang lengkap. (omplikasi juga lebih sering pada daerah yang tidak mudah
mendapatkan pengobatan modern. Di )'U* Dr. +. Djamil *adang dari anuari
2""1- uni 2"" terdapat 11 kasus abses submandibula./
1
8/20/2019 abses submandibula.doc
2/18
1.2. Batasan Masalah
)eferat ini membahas mengenai definisi, etiologi, patofisiologi, diagnosis,
diagnosis banding dan tatalaksana dari abses submandibula.
1.3. Metode Penulisan
+etode yang dipakai dalam penulisan referat ini berupa tinjauan
kepustakaan dengan merujuk kepada berbagai literatur dan makalah ilmiah.
1.4. u!uan Penulisan
)eferat ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan pemahaman tentang
diagnosis dan penatalaksanaan abses submandibula.
2
8/20/2019 abses submandibula.doc
3/18
BAB II
IN"AUAN PU#A$A
2.1. De%inisi
Abses leher dalam terbentuk di dalam ruang potensial di antara fasia leher
dalam sebagai kelanjutan infeksi dari daerah kepala leher. *ada abses
submandibular, ruang potensial ini terdiri dari ruang sublingual dan submaksila
yang dipisahkan oleh otot milohioid.2
2.2. Anato&i
)uang submandibula memiliki batas inferior yaitu lapisan superficial
fascia leher dalam memanjang dari hyoid ke mandibula, batas lateral dibentuk
oleh mandibula itu sendiri dan batas superior yaitu mukosa dari dasar mulut.2
Gambar 2.1. )uang 'ubmandibula dan 'ublingual.
)uang submandibula terbagi atas ruang sublingual dan submaksila yang
dipisahkan oleh +uskulus mylohyoid. )uang submaksila terdiri dari kelenjar
sublingual, Ner0us ipoglosus, dan Duktus harton yang berhubungan dengan
ruang submaksila melalui batas posterior dari +uskulus +iohyoid, disekitar inilah
/
8/20/2019 abses submandibula.doc
4/18
pus dapat dengan mudah terkumpul. )uang submaksila dibagi oleh anterior belly
+uskulus digastrikus menjadi kompartemen sentral submental dan ruang
submaksila lateral.2
2.3. Etiologi
3nfeksi leher dalam potensial terjadi pada ruang faring.'umber infeksi
dapat berasal dari gigi-geligi 4odontogenic infection5 faring, atau akibat trauma
pada saluran nafas dan organ cerna atas 4upper aerodigeti0e trauma5, dimana
terjadi perforasi pada membrana mukosa pelindung mulut atau ruang faring.
'elain itu, infeksi kelenjar liur, infeksi saluran napas atas,benda asing dan
inter0ensi alat-alat medis 4iatrogenic5 dapat menjadi factor penyebab abses leher
dalam. Namun masih terdapat sekitar 2"& dari kasus yang terjadi, penyebabnya
belum dapat diketahui. (emudian penyalahgunaan pemakaian obat-obatan
intra0ena dapat juga menyebabkan terjadinya kasus penyakit ini.6,%
*ada abses submandibula, infeksi terjadi akibat perjalan dari infeksi gigi
dan jaringan sekitarnya yaitu pada *1,*2,+2,+2 namun jarang terjadi pada +/.
7eberapa jenis bakteri yang menjadi penyebab abses submandibula ini dibagi
menjadi golongan bakteri Aerob dan Anaerob.1,6,%
Untuk golongan aerob terdiri dari 8%
Alfa Streptokokus hemolitikus
Stafilokokus
Bakteroides
'edangkan yang termasuk kedalam golongan bakteri anaerob yaitu8/
Peptostreptokokus
6
8/20/2019 abses submandibula.doc
5/18
Peptokoki
Fusobakterium nukleatum
2.4. Pato%isiologi
)uang submandibula terdiri dari ruang sublingual dan ruang submaksila.
)uang sublingual dipisahkan dari ruang submaksila oleh otot milohiod. )uang
submaksila selanjutnya dibagi lagi atas ruang submental dan ruang submaksila
4lateral5 oleh otot digastrikus anterior. Abses dapat terbentuk diruang
submandibula atau salah satu komponennya sebagai kelanjutan infeksi dari dareah
kepala dan leher.1
Abses leher dalam dapat terjadi karena berbagai macam penyebab melalui
beberapa proses, diantaranya8 2
1. *enyebaran abses leher dalam dapat timbul dari rongga mulut ,ajah atau
infeksi leher superficial ke ruang leher dalam melalui system limfatik.
2. 9imfadenopati dapat menyebabkan terjadi supurasi dan akhirnya menjadi
abses fokal.
/. 3nfeksi yang menyebar ke ruang leher dalam melalui celah antar ruang
leher dalam
6. 3nfeksi langsung yang terjadi karena trauma tembus.
(arena kontinuitas dasar mulut dan regio submandibularis yaitu daerah
sekeliling batas posterior muskulus mielohioideus dan dalamnya akar-akar gigi
molar dibaah mielohioideus, maka infeksi supurati0a pada mulut dan gigi geligi
dapat timbul di trigonum submandibularis. /
2.'. Diagnosis
%
8/20/2019 abses submandibula.doc
6/18
Diagnosis abses submandibula ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala
klinis, dan pemeriksaan penunjang seperti foto polos jaringan lunak leher atau
tomografi komputer.6
:anda dan gejala dari suatu abses leher dalam timbul oleh karena 8 6
1. efek massa atau inflamasi jaringan atau ca0itas abses pada sekitar struktur
abses.
2. keterlibatan daerah sekitar abses dalam proses infeksi.
A. Ana&nesis
7eberapa gejala berikut dapat ditemukan pada pasien dengan abses
submandibula adalah 8
1
1. asimetris leher karena adanya massa atau limfadenopati pada sekitar !"&.
2. trismus karena proses inflamasi pada m.pterigoides
/. torticolis dan penyempitan ruang gerak leher karena proses inflamasi pada
leher.
)iayat penyakit dahulu sangat bermanfaat untuk melokalisasi etiologi dan
perjalanan abses pasien seharus ditanya 8 1
1. tentang riayat tonsillitis dan peritonsil abses.
2. riayat trauma retrofaring contoh intubasi
/. dental caries dan abses.
B. Pe&eriksaan $linik
Diagnosis untuk suatu abses leher dalam kadang-kadang sulit ditegakkan
bila hanya berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik saja. Ditemukan
pembengkakan dibaah rahang baik unilateral maupun bilateral dan berfluktuasi.
(arena itu diperlukan studi radiografi untuk membantu menegakkan diagnosis,
menyingkirkan kemungkinan penyakit lainnya dan perluasan penyakit. 2
*emeriksaan tomography komputer dapat ditemukan daerah dengan
densitas rendah, peningkatan gambaran kontras pada dinding abses dan edem
jaringan sekitar abses. *emeriksaan kultur dan sensiti0itas test dilakukan untuk
mengetahui jenis kuman dan antibiotik yang sesuai. 2
(. Pe&eriksaan )enun!ang
8/20/2019 abses submandibula.doc
7/18
*emeriksaan anjuran yang digunakan di antaranya8 1,/
1. )oentgen leher posisi lateral
• :erdapat gambaran tissue selling, tampak sebagai bayangan
radioopak.
2. ;:-scan
• Dengan menggunakan kontras, merupakan gold standar untuk
menge0aluasi infeksi pada daerah leher dalam.
• Abses akan tampak sebagai bangunan atau lesi, air fluid le0el, dan
lokulasi.
• *emerksaan fisik yang ditunjang ;:-scan memiliki sensiti0itas
8/20/2019 abses submandibula.doc
8/18
• Necroti?ing ;er0ical @asciitis yaitu nekrosis pada jaringan penyambung
akibat penyebaran infeksi melalui fasia. al ini memiliki angka morbiditas
dan mortalitas yang cukup tinggi.
• =steomyelitis akibat penyebaran lansung pada tulang belakang,
mandibula, atau tengkorak.
• 'indrom Grisel akibat subluasi ser0ikal.
7eberapa faktor memiliki resiko yang lebih tinggi untuk timbulnya
komplikasi, yaitu jenis kelamin dimana anita lebih sering dari pria, pasien
dengan pembengkakan pada leher, serta penderita diabetes yang memperburuk
keadaan umum.
Gambar 2..1 Abses submandibula pada penderita Diabetes +elitus
2.+. Prognosis
*ada aalnya, kematian yang terjadi akibat kasus abses submandibula ini
lebih dari %"& kasus. Namun seiring dengan penggunaaan antibiotic yang
semakin luas, angka mortalitas tersebut turun hingga mencapai di baah %&.
*enggunaan antibiotic intra0ena memberikan prognosis yang baik jika digunakan
pada masa-masa aal kasus penyakit. (emudian tindakan operasi dilakukan jika
$
8/20/2019 abses submandibula.doc
9/18
terjadi obstruksi jalan napas, abses yang terlokalisir dan kegagalan penggunanaan
antibiotic untuk meningkatkan kemungkinan kesembuhan. %
BAB III
ILU#,A#I $A#U#
IDENIA#
NamaB+) 8 :n.N B %!/
Umur 8 !1 tahun
enis (elamin 8 9aki-lakiAlamat 8 'ikuncur 'elatan, *ariaman
*ekerjaan 8 :ukang
Agama 8 3slam
'uku 7angsa 8 +alinsiang +inangkabau
ANAMNE#I#
$eluhan uta&a8
(eluar nanah dari benjolan di leher kanan sejak 2 hari yang lalu.
,i-aat )enakit sekarang8
• 7enjolan pada leher kanan sejak 2 tahun yang lalu. Aalnya sebesar telur
bebek, kemudian makin membesar hingga sebesar tinju orang deasa dan
meluas hingga ke sebelah kiri. 7enjolan disertai nyeri dan panas. (ulit di
tempat benjolan tampak memerah. 7enjolan kemudian pecah dan
mengeluarkan nanah berarna kuning kehijauan dan tidak berbau.
• *asien demam sejak hari yang lalu, menggigil, tidak disertai kejang,
tidak terus menerus, dan tidak terlalu tinggi. 'ebelumnya pasien jarang
demam.
• *asien susah membuka mulut sejak hari yang lalu sehingga sulit makan,
minum, dan berbicara. =leh karena itu, nafsu makan menurun.
• *asien tidak mengeluhkan nyeri dan sulit menelan.
•
*asien tidak mengeluhkan sesak nafas dan sakit kepala.
8/20/2019 abses submandibula.doc
10/18
• 'uara serak disangkal.
• 9idah terasa terangkat tidak ada.
• )iayat keluar darah atau nanah dari mulut tidak ada.
• )iayat sering bersin dan hidung berair tidak ada.
• *asien menyangkal pernah sakit di telinga, hidung, dan tenggorokan
sebelumnya.
• *asien mengeluhkan sakit gigi yaitu pada gigi di rahang baah.
,i-aat )enakit dahulu8
• Gigi berlobang sejak 21 tahun yang lalu.
• :idak pernah menderita sakit atau bengkak di leher sebelumnya.
,i-aat )enakit keluarga8
:idak ada anggota keluarga yang menderita pembengkakan atau sakit di leher.
,i-aat )eker!aan/ sosial ekono&i/ dan lingkungan0
*asien bekerja sebagai tukang, golongan ekonomi menengah kebaah, dan
pendidikan terakhir adalah 'D.
PEME,I$#AAN I#I$
#AU# ENE,ALI#
anda ital
(eadaan umum 8 sedang
(esadaran 8 komposmentis kooperatif
:ekanan darah 8 1/"B$" mmg
@rekuensi nadi 8
8/20/2019 abses submandibula.doc
11/18
Abdomen 8 tidak membuncit, hepar dan lien tidak teraba, timpani, bising
usus normal
>kstremitas 8 tidak ada paresis atau paralisis, reflek fisiologis 4CBC5, reflek
patologis 4-B-5
#AU# L$ALI# H
elinga
Pe&eriksaan $elainan Dekstra #inistra
Daun telinga
(ongenital - -
:rauma - -
)adang - -
+etabolik - -
Nyeri tarik - -
Nyeri tekan tragus - -
Dinding liang
telinga
;ukup
lapangBsempit
;ukup lapang ;ukup lapang
iperemi - -
>dema - -
+assa - -
'ekretBserumen :idak ada :idak ada
+embran timpani
UtuhBtidak Utuh Utuh
arna *utih berkilat *utih berkilat
)eflek cahaya am % am !
7ulging - -)etraksi - -
Atrofi - -
+astoid
:anda radang - -
@istel - -
'ikatrik - -
Nyeri takan - -
Nyeri ketok - -
:es garputala
)inne C C
'chabach Normal Normal
eber 9ateralisasi tidak ada(esimpulan tes
garputala
Normal Normal
Audiometri :idak dilakukan
Hidung
Pe&eriksaan $elainan Dekstra #inistra
idung luar Deformitas - -
(ongenital - -
:rauma - -
)adang - -
11
8/20/2019 abses submandibula.doc
12/18
+assa - -
'inus paranasal Nyeri tekan - -
Nyeri ketok - -
,inosko)i anterior
estibulum ibrise Normal Normal)adang - -
;a0um nasi 9uas ;ukup lapang ;ukup lapang
'ekret AdaBtidak ada - -
(onkha inferior
Ukuran >utrofi >utrofi
arna +erah muda +erah muda
*ermukaan 9icin 9icin
>dema - -
(onkha media
Ukuran >utrofi >utrofi
arna +erah muda +erah muda
*ermukaan 9icin 9icin>dema - -
'eptum
;ukup
lurusBde0iasi
;ukup lurus ;ukup lurus
*ermukaan 9icin 9icin
arna +erah muda +erah muda
'pina - -
(rista - -
Abses - -
*erforasi - -
+assa AdaBtidak ada :idak ada :idak ada
Naso%aring 5rinosko)i )osterior6
*emeriksaan (elainan Dekstra 'inistra
(oana ;ukup
lapangBlapangBsempit
;ukup lapang
+ukosa
arna +erah muda +erah muda
>dema - -
aringan granulasi 4-5 -
(onkha
inferior
Ukuran >utrofi >utrofiarna +erah muda +erah muda
*ermukaan )ata )ata
>dema 4-5 4-5
Adenoid AdaBtidak ada
+uara tuba
eustachius
:ertutup sekretBtidak 4-5 4-5
>dema mukosa 4-5 4-5
massa AdaBtidak ada 4-5 4-5
*ost nasal drip AdaBtidak ada 4-5 4-5
ro%aring dan &ulut
12
8/20/2019 abses submandibula.doc
13/18
*emeriksaan (elainan Dekstra 'inistra
1/
8/20/2019 abses submandibula.doc
14/18
*alatum
moleEarkus faring
'imetrisBtidak 'imetris 'imetris
arna +erah muda +erah muda
>dema - -
7ercakBeksudat - -Dinding faring arna +erah muda +erah muda
*ermukaan 9icin 9icin
:onsil Ukuran :1 :1
arna +erah muda +erah muda
*ermukaan )ata )ata
+uara kripti :idak melebar :idak melebar
Detritus 4-5 4-5
>ksudat 4-5 4-5
*erlengketan
dengan pilar
4-5 4-5
*eritonsil arna +erah muda +erah muda
>dema 4-5 4-5
Abses 4-5 4-5
:umor AdaBtidak ada 4-5 4-5
Gigi (ariesBradiks 4C5 4C5
(esan
9idah arna +erah muda +erah muda
7entuk Normal Normal
De0iasi 4-5 4-5
+assa 4-5 4-5
Laringosko)i indirek
*emeriksaan (elainan Dekstra 'inistra
>piglotis 7entuk
arna
>dema
*inggir
+assa
Aritenoid arna
>dema
+assaGerakan
entricular band arna
>dema
+assa
*lica 0ocalis arna
Gerakan
*inggir medial
+assa
'ubglotisBtrakhea +assa
'ekret
'inus piriformis +assa
16
8/20/2019 abses submandibula.doc
15/18
'ekret
alakule +assa
'ekret
*emeriksaan leher 4regio sub mandibula-sub mental5:ampak pembengkakan di leher kiri dan meluas ke kanan sebesar tinju orang
deasa, hiperemis, teraba panas, konsistensi keras, fluktuasi tidak ada, tidak ikut
dalam menelan, terfiksir, nyeri tekan.
*us ada B tidak
*emeriksaan kelenjar getah bening leher8 ada pembesaran B tidak
Diagnosis kerja 8 abses submandibula
Diagnosis tambahan 8
Diagnosis banding 8
*enatalaksanaan 8 *emberian cairan maintenance 43@D )9 2" tetesBmenit5
Antibiotik 4ceftriaone 21gr bolus i0 E metronida?ol/%""mg drip i05
Antiinflamasi 4deametason /%mg bolus i05
Antipiretik 4paracetamol /%"" mg oral5
Debridement C e0akuasi pus
)edresing 2=2 /& C betadin
)encana 8
*rognosis 8
LL7 UP
8 "anuari 2998
Anamnesis 8
• *asien mengeluh masih demam terutama pada malam hari.
• masih ada nanah keluar dari luka di leher,
• nyeri di leher pasien sudah berkurang.
*emeriksaan fisik 8
• menunjukkan tanda 0ital pasien stabilF ditemukan trismus 2cmF di regio
submental
• tampak kulit yang terkelupas dan hiperemis, terdapat pus, darah tidak ada,
nyeri tekan.
• Di regio submandibula kiri dan kanan bengkak, hiperemis, tidak ada
fluktuasi, nyeri tekan, teraba panas.
Diagnosis 8
Abses submandibula dalam peraatan hari ke 2.
:erapi 8
• ;eftriaone 21 gram i.0
• +etronida?ole /%"" mg
• Deametason /1 ampul
• *arasetamol /%"" mg
• )edresing menggunakan 2=2 /& C betadin 2 sehari dan luka
ditutup.
1%
8/20/2019 abses submandibula.doc
16/18
1* "anuari 2998
Anamnesis 8
• Demam tidak ada
• nanah keluar dari luka di leher berkurang• nyeri di leher pasien sudah berkurang.
• +ulut hanya bisa dibuka 2 jari
*emeriksaan fisik 8
• menunjukkan tanda 0ital pasien stabilF ditemukan trismus 2cmF di regio
submental
• tampak kulit yang terkelupas dan hiperemis, terdapat pus, darah tidak ada,
nyeri tekan.
• Di regio submandibula terdapat 8 aringan granulasi 4C5, *us 4C5
berkurang,darah 4-5
Diagnosis 8 Abses submandibula dalam peraatan hari ke 2.
:erapi 8
• ;eftriaone 21 gram i.0
• +etronida?ole /%"" mg
• tidur dalam posisi tredelenberg.
• Dilakukan redresing menggunakan 2=2 /& C betadin 2 sehari dan
luka ditutup.
1+ "anuari 2998
Anamnesis 8• Demam tidak ada
• nanah keluar dari luka di leher berkurang
• nyeri di leher pasien sudah berkurang.
• +ulut sudah lebih mudah dibuka
*emeriksaan fisik 8
• menunjukkan tanda 0ital pasien stabil
• tampak kulit yang terkelupas dan hiperemis, terdapat pus, darah tidak ada,
nyeri tekan.
• Di regio submandibula terdapat 8 aringan granulasi 4C5, *us 4C5
berkurang,darah 4C5Diagnosis 8
Abses submandibula dalam peraatan
:erapi 8
• ;eftriaone 21 gram i.0
• +etronida?ole /%"" mg
• Gentamicin 2$"mg
• :idur dalam posisi tredelenberg.
• Dilakukan redresing menggunakan 2=2 /& C betadin 2 sehari dan
luka ditutup.
1
8/20/2019 abses submandibula.doc
17/18
39 "anuari 2998
Anamnesis 8
• Demam tidak ada
• nyeri di leher pasien sudah berkurang.
• +ulut sudah lebih mudah dibuka
*emeriksaan fisik 8
• menunjukkan tanda 0ital pasien stabil
Diagnosis 8
Abses submandibula dalam peraatan
:erapi 8
• ;iprofloksasin 2 %gr i.0
• +etronida?ole /%"" mg
• As.mefenamat /%"" mg
• :idur dalam posisi tredelenberg.
• Dilakukan redresing menggunakan 2=2 /& C betadin 2 sehari dan
luka ditutup.
• >kstraksi gigi 3nsisi0us sentral dan lateral kanan baah,
1!
8/20/2019 abses submandibula.doc
18/18
DAA, PU#A$A
1. 'oepardi >A, 3skandar N, 7ashiruddin , )estuti )D. Abses leher dalam.
Dalam8 @achruddin D, >ditor. 7uku Ajar 3lmu (esehatan :elinga idung
:enggorok (epala dan 9eher. >disi keenam. akarta8 @(U3F 2""!. hal 22
2. +arcincuk +;. Deep Neck 3nfection. Diakses dari .emedicine.com. 9ast
update 2! +ei 2""%
/. )osen >, 7ailey 7. Deep Neck 'pace and 3nfection dibacakan dalam Grand
)ounce *resentation, U:+7, Dept. of =tolaringology. >ditor uinn @7, )yan
+. 2""2
6. )uckenstein +.. ;omprehensi0e )e0ie of =tolaryngology, *hyladelphia,
'aunders. 2""6. *p 1!$-1$".
%. 'cott 7A, 'tiernberg ;+,Driscoll 7*.3nfections of the Deep 'paces of the
Neck.Dalam 7ayley 7, ead and Neck 'urgery-=tolaryngology ol 1>disi
(etiga.:eas,9ippincott illiams and ikins *ublisher82""1.al $.
. Adams 9.*enyakit-penyakit nasofaring dan orofaring.Dalam 7oies 7uku
ajar penyakit :: >d..akarta,*enerbit 7uku (edokteran >G;81