ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN PENANGAN DI SEKOLAH INKLUSI RATNA WIDIASTUTI, S.Psi ., M.A., Psi. BK - FKIP - UNIVERSITAS LAMPUNG
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DAN PENANGAN DI SEKOLAH INKLUSI
RATNA WIDIASTUTI, S.Psi., M.A., Psi.
BK-FKIP-UNIVERSITAS LAMPUNG
Mengapa harus segera ditangani?
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi. 2
• Bila tidak ditangani dengan baik dan benar
akan menimbulkan berbagai bentuk
gangguan emosional (psikiatrik) yang akan
berdampak buruk bagi perkembangan
kualitas hidupnya di kemudian hari
Sekolah memegang peran penting dalam
pembentukan well being pada warga negara
• PENGEMBANGAN KARIR – BK KURIKULUM
PEMINATAN vocational
Peran sekolah
• peluang terjadinya transfer
informasi tentang berbagai
gangguan perkembangan anak
pencatatan - pengamatan
terhadap perkembangan anak
dan perubahan dalam
lingkungannya.
• perhatian pada peserta didik
dengan kebutuhan khusus
misalnya,perkembangan anak
dengan kesulitan
berbahasa,rentang konsentrasi,
rendah, perkembangan motorik
halus dan motorik kasar
terlambat/terhambatRatna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi. 3
TEMUAN ABK TERUTAMA TERJADI
DI MASA SEKOLAH AWAL
• LIHAT KISAH
THOMAS ALVA
EDISON, EINSTEIN
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi. 4
LAYANAN PENDIDIKAN KHUSUS –
( IDEAI, 2004)IDEAI: Individuals with Disabilities Education Improvement Act
AUTISMEKERUSAKAN ORTOPEDIK
KERUSAKAN KESEHATAN LAINNYA
TUNA GRAHITA--MENTAL RETARDASI
TUNA RUNGU
TUNA NETRA-TUNA RUNGU
KERUSAKAN
BAHASA
KESULITAN
BELAJAR
KHUSUS
KESULITAN
GANDA
Anak berkebutuhan khusus
(ABK)
CONTOH: GANGGUAN
PERKEMBANGAN FISIK DAN MOTORIK
• cerebral palsy, polio
• motor disornized disorder :
hendaya (gangguan) berat
dalam perkembangan
koordinasi motorik, yang
TIDAK DISEBABKAN OLEH
RETARDASI MENTAL,
gangguan neurologis yg
didapat, maupun kongenital.
• anak tampak aneh dalam
berjalan, sering jatuh,
tersandung, dan menabrak,
sulit dalam pelajaran
or/penjaskes
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi. 8
HOW TO DO
• MELAKUKAN
ASESMEN
• PROGRAM
PEMBELAJARAN
INVIDIDUAL – BRAM
NORWICH, 1993 --
DIFERENSIASI
BERDASAR TUGAS
PERKEMBANGAN
YG DICAPAI ANAK
• MEMBUAT
RENCANA
PEMBELAJARAN
INDIVIDUAL
• GUNAKAN TEKNIK
MODIFIKASI
PERILAKU :
REWARD,
MODELLING,
SHAPING,
CHAINING, TOKEN
ECONOMY
PANDUAN UMUM PENANGANAN ABK
• Kenali tugas perkembangan
sesuai usia anak
• Penilaian baik-buruknya
perkembangan anak tergantung
pada tercapainya tuntutan atau
tugas perkembangan sesuai
usianya
• Pemenuhan tugas perkembangan
merupakan patokan umum yang
seharusnya dicapai
• GUNAKAN ASESMEN LENGKAP
DARI SKRINING AWAL. TES MID,
TES AKHIR DENGAN
INSRUMEN PENGUKURAN YG
SAMA data diolah dan
dilaporkan pd ortu Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi. 10
MEMULAI PROSES PEMBELAJARAN
PADA ABK
• ADA INFORMASI DARI
ORANG TUA TENTANG
PANDANGAN ANAK
TERHADAP PERILAKU,
KESEHATAN,
PERKEMBANGAN
PSIKOLOGIS ANAK,
PERKEMBANGAN
DALAM PEMBELAJARAN,
DAN KONTRIBUSI YG
DAPAT DILAKUKAN
ORANG TUA PADA
PROSES
PEMBELAJARAN ANAK
• PENTINGNYA PERSEPSI ANAK
TERHADAP KEMAMPUAN DIRINYA
SENDIRI TERUTAMA BERKAITAN
DENGANKESUTUHAN KHUSUS DAN
KESULITANNYA
• ADA LEMBAR PERSETUJUAN PRTU
TERHADAP KURIKULUM
PEMBELAJARAN ANAK
Tim PPI:
a. Harus sudah mempersiapkan gambaran umum masing-
masing siswa yang diperoleh berdasarkan hasil asesmen
untuk dikonfirmasikan lebih lanjut kepada Tim (orang tua)
b. Menyiapkan kuesioner mengenai harapan-harapan
orang tua dan gambaran umum mengenai putra-putrinya,
data mengenai keberadaan kondisi anak di rumah sangat
penting untuk menindak lanjuti PBM di sekolah sehingga di
akhir pertemuan diharapkan dicapai kesepakatan
mengenai prioritas dan sasaran yang akan ditetapkan
dalam PPI, menyiapkan instrumen dan format isian seperti:
data riwayat hidup, perkembangan bahasa, motorik dan
perilaku untuk melihat kebutuhan belajar & hambatan
belajar mereka
observasi
melalui kelas (guru), observasi di rumah (Ortu) mengenai
riwayat hidup siswa, perilaku yang ditunjukkan, bantuan
yang sering/pernah dilakukan Ortu ketika belajar,
berkomunikasi, memberi respon atas perintah dan
kebiasaan tertentu yang sering diperlihatkan
• Tim seyogyanya membuat instrumen (format
isian)mengenai daftar riwayat hidup, perkembangan
akademik, sensorimotor, menolong diri, dan perilaku
(adaptif) siswa
• Informasi kebutuhan siswa selanjutnya dikembangkan
dalam merumuskan tujuan pembelajaran siswa
KEGIATAN ABK SEKOLAH
• STRATEGI SEPERTI
MEMASANGKAN ABK
DENGAN ANAK YG
SUDAH LEBIH BAIK
DALAM MENCAPAI
TUGAS
PERKEMBANGAN
• MENGELOLA SISWA
LAIN YG SEKIRANYA
BERISIKO
MENGANGGU
PEMBELAJARAN
• KURIKULUM
PEMBELAJARAN
INDIVIDUAL SESUAI
DENGAN PENCAPAIAN
TUGAS
PERKEMBANGANNYA
PEMBEDAAN PENDEKATAN
PENGAJARAN
• BEDA MINAT
• BEDA AKTIVITAS PRESENTASI
• BEDA RESPONTERHADAP
TUGAS
• BEDA PENGELOMPOKAN
• BEDA KECEPATAN LANGKAH
DALAM PENGUASAAN MATERI
• BEDA VARIASI TUGAS
• BEDA DUKUNGAN (TEKNOLOGI,
GURU BANTU, GURU
PENDAMPING, TERAPIS)
B. Kurikulum
Penyelenggaraan
pendidikan inklusif pada
dasarnya menggunakan
kurikulum sekolah umum.
Namun dalam
implementasinya ,
kurikulum tersebut perlu
dilakukan modifikasi
(penyelarasan).
Tim Pengembang kurikulum :
1. Kepala Sekolah
2. Guru Mata Pelajaran
3. Guru Pendidikan Khusus
4. Guru BK
/KONSELOR/PSIKOLOG
5. dan Ahli lain (misal dokter
puskesmas).
bersama peserta didik serta
orang tua
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi. 17
KOMPONEN-KOMPONEN
PPI
(Mercer & Mercer,
1989:22), :
* Tarap kemampuan siswa
saat ini
* Tujuan umum yang akan
dicapai (annual goal)
* Tujuan pembelajaran
khusus (short-term
objectives)
* Deskripsi tentang
pelayanan pembelajaran
* Waktu dimulainya
kegiatan dan lamanya
diberikan
* Evaluasi
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi. 18
Tarap kemampuan siswa saat ini
• Mengetahui gambaran tingkat keadaan (disposisi) dan
karakteristik perilaku dan pribadi siswa pada saat mereka
akan memasuki dan memulai kegiatan pembelajaran yang
akan diselenggarakan
• Diperoleh melalui asesmen yang tepat mengetahui
kesiapan (readiness), kematangan (maturation) serta
tingkat penguasaan (mastery) dari pengetahuan dan
keterampilan dasar (fundamental skills and knowledge)
sebagai landasan (prerequisite) Bagi penyajian bahan baru
• Dapat digunakan utk dipertimbangkan materi, prosedur,
metode, teknik, dan alat bantu pelajaran yang sesuai
Tujuan umum yang akan dicapai
(annual goal)• Merupakan suatu pernyataan tentang apa yang dapat
dilakukan siswa setelah ia menyelesaikan satu bidang
pengajaran dalam jangka waktu satu semester (cawu)
• Tujuan ini menggambarkan kognitif, afektif, dan
psikomotor yang harus dimiliki oleh siswa sebagai akibat
dari hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam bentuk
perilaku
• Bertitik tolak pada kebutuhan siswa yang diperoleh
melalui asesmen
• Tujuan ini bersifat umum, yang akan dijabarkan menjadi
sejumlah tujuan pembelajaran khusus
Tujuan pembelajaran khusus (short-
term objectives)• Merupakan suatu pernyataan tentang apa yang dapat
dilakukan siswa setelah siswa menyelesaikan satu unit
atau satu satuan bahasan pembelajaran
• Merupakan penjabaran dari tujuan umum yang
dinyatakan dengan rumusan yang operasional, khusus,
dapat diamati, dan dapat diukur serta menunjukkan
perubahan perilaku.
Tenbrink (1977); perumusan
tujuan pembelajaran khusus:
• Berorientasi pada siswa, yaitu memberikan tekanan pada apa yang
dilakukan siswa, bukan apa yang dilakukan guru. Misal: Siswa dapat
membaca lambang bilangan
• Bersifat menguraikan hasil belajar dan bukan proses belajar. Misal:
Siswa dapat mengurutkan kumpulan benda berdasarkan banyaknya
benda (hasil belajar) – Siswa berlatih mengurutkan … dst (proses
belajar)
• Jelas dan dapat dipahami (expliciteness), tidak mempunyai arti
ganda, jadi hanya memuat satu perubahan perilaku dan
menggambarkan ukuran keberhasilan minimal.
Misal: Siswa dapat menuliskan lambang bilangan 1 sampai 5
• Menggunakan kata-kata operasional,rumusan menggambarkan
perilaku yang dapat diamati dan dapat diukur (observable dan
measurable) yang menyatakan dapat tidaknya siswa melakukan
pekerjaan.
Misal: Siswa dapat menunjukkan …
Deskripsi tentang pelayanan
pembelajaranPernyataan tentang
pelayanan dan
perlengkapan materi
secara khusus yang
meliputi:
a. Materi apa yang
diberikan
b. Bagaimana prosedur
strategi/metode yang
digunakan untuk
menyampaikan materi
tersebut
c. Alat bantu pengajaran
apa yang digunakan
untuk mempermudah
pemahaman pengajaran
Waktu dan lamanya diberikan
pelayanan• Pernyataan tentang
kapan dimulainya
kegiatan pembelajaran
• Berapa lama waktu
yang digunakan untuk
memberikan pelayanan
• Estimasi tentang
pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan
Evaluasi Pembelajaran
• penilaian acuan patokan
(PAP) : mempertimbangkan
taraf keberhasilan siswa
dengan membandingkan
prestasi yang dicapainya
dengan kriteria yang telah
ditetapkan lebih dulu
• Kriteria yang dimaksud
adalah ukuran minimal
perilaku yang dapat diterima
seperti yang dinyatakan
dalam TPK
•
•Penilaian PPI harus bersifat:
a. menyeluruh :
menyangkut semua
aspek kepribadian
siswa, yang meliputi :
kognitif, afektif, dan
psikomotor. Juga harus
mencakup aspek proses
dan hasil belajar
b. Berkesinambungan :
penilaian dilakukan
secara Berencana,
bertahap, dan
terus menerus untuk
memperoleh gambaran
tentang perubahan perilaku
pada siswa sebagai hasil
KBM
c. Akan terjadi siklus dalam
pelaksanaan PPI, yang
secara kontinyu membentuk
sebuah spiral yang semakin
lama semakin
mengembang
Evaluasi
• Kemajuan belajar diukur secara teratur dan periodik
(setiap hari) dan menggunakan hasil evaluasi untuk
mengambil keputusan dalam merencanakan program
pembelajaran selanjutnya
• Keberhasilan atau kegagalan siswa dalam belajar
merupakan input dalam merumuskan kembali tujuan
pembelajaran, aktivitas (KBM), metode, dan media
• Data evaluasi dicatat dalam prosedur yang sederhana:
Misalnya, mencatat jumlah jawaban lisan yang
benar/salah, mencatat frekuensi perilaku yang sesuai
dengan tujuan
• Evaluasi lebih bersifat observatif terhadap perilaku
LANGKAH-LANGKAH
PENYUSUNAN PPI• Kitano & Kirby (Mulyono, 1995) terdapat lima langkah
utama dalam penyusunan PPI, yaitu:
a. Pembentukan Tim PPI
b. Menilai Kebutuhan
c. Mengembangkan tujuan pembelajaran
d. Merancang metode dan prosedur pembelajaran
e. Menentukan alat evaluasi kemajuan
Mengembangkan tujuan
pembelajaran
• Tujuan : tujuan jangka panjang (TU) dan Tujuan jangka
pendek (TPK)
• TU merupakan pernyataan tentang apa yang diharapkan
dapat dicapai oleh siswa pada bidang tertentu dalam satu
semester atau satu tahun.
• Rumusan TU terkait dengan kurikulum yang belum
terlihat dengan jelas hubungannya dengan data hasil
asesmen; masih bersifat luas, dan baru dapat dicapai
setelah TPK-TPK diselesaikan , mirip
dengan tujuan kurikuler yang terdapat dalam GBPP
Mengembangkan tujuan
pembelajaran
• TPK; pernyataan-pernyataan yang bersifat spesifik yang
didasarkan pada kebutuhan siswa hasil asesmen, namun tetap
terkait dengan TU.
• TPK akan memberi arah yang konkret dan jelas dalam proses
pembelajaran, sehingga mudah diukur ketika akan melihat
perubahan (kemajuan} yang terjadi pada siswa
• Rumusan TPK memuat 4 indikator: pelaku (siswa), perilaku,
kondisi (proses yang menggambarkan situasi untuk melakukan
perilaku, dan kriteria (menggambarkan batasan-batasan dari
perubahan perilaku yang diharapkan).
Contoh TPK:
(1) Ketika diberi bacaan, siswa mampu membaca 5 kata
dengan ketepatan 100%;
(2) Ketika melakukan tugas, siswa dapat duduk dengan
tenang selama 10 menit;
(3) ketika diminta, siswa dapat menyusun 5 uang logam
berdasarkan urutan nilai dari yang terkecil hingga yang
paling besar; (4) Ketika berhadapan, siswa mampu
melakukan kontak mata sekurang-kurangnya 2 detik
terhadap stimulus yang diberikan.
Contoh TPK:
• TPK dan TU tidak terisolasi, tetap berkesinambungan
berada dalam lingkup dan konteks bidang tertentu
• Tujuan seyogyanya relevan dan fungsional untuk setiap
siswa, dan cukup rasional untuk dapat dicapai selama
periode tertentu
• Relevan , sesuai dengan kebutuhan siswa
• Fungsional , dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari
• Rasional , ada pertimbangan waktu dan bobot materi
Merancang metode dan prosedur
pembelajaran
Mampu menggambarkan bagaimana setiap TPK akan dan
dapat dicapai
• guru memilih pendekatan pembelajaran yang memudahkan
siswa dalam belajar.
• Pendekatan tidak terpaku pada satu metode atau teknik
tertentu, gunakan berbagai metode sesuai dengan kondisi
siswa (motivasi, temperamen, perhatian, atau konsentrasi);
karakteristik materi; dan situasi atau gaya belajar siswa
• Pendekatan pembelajaran tidak hanya menggambarkan
bagaimana bahan ajar itu harus disampaikan, tetapi secara
aktif harus merancang lingkungan belajar yang sesuai untuk
meningkatkan PBM dalam mencapai tujuan
Lingkungan belajar
• meliputi materi, media dan aktivitas pembelajaran
• Materi pembelajaran, pada umumnya sama dengan
materi sekolah biasa, misal SD, namun terdapat materi
yang secara khusus dirancang untuk membantu dan atau
sebagai prasyarat dalam mengikuti materi pembelajaran di
SD seperti: pre akademik, menolong diri, dan perilaku
adaptif
• Media hendaknya relevan dengan tujuan dan memiliki
keragaman (berbentuk audio, video tape, model atau
benda nyata) dan berfungsi: (1) memberi kemudahan untuk
memahami apa yang diajarkan, sehingga segera terbentuk
perilaku yang diharapkan; (2) mampu membangkitkan
minat/motivasi belajar siswa, seyogyanya sepadan dengan
perkembangan usia dan tahap kemampuan siswa
Media pembelajaran
• sebaiknya dibuat oleh guru, karena diasumsikan akan
lebih sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa
Buatlah media yang bersifat multi-fungsi untuk
mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor;
jika memungkinkan berfungsi pula sebagai alat rehabilitasi
• KBM dalam konteks PPI dapat dilakukan dalam tiga
setting: (1) individual (seorang guru mengajar seorang
siswa, (2) kelompok kecil (seorang guru mengajar dua/ tiga
orang siswa dalam satu kelompok, dan (3) kelompok
besar/klasikal (seorang guru mengajar 5-12 orang
siswa (bersama-sama dengan anak-anak pada umumnya)
•
Media pembelajaran
• Setting layanan bergantung pada kondisi, kemampuan
dan tujuan pembelajaran. Misalnya: untuk melatih kontak
mata (individual), melatih gerak motorik kasar (kelompok
kecil/besar), untuk kesenian (musik, suara, atau lukis)
dapat dilayani secara klasikal
• KBM hendaknya dilakukan secara variatif, melibatkan
unsur gerak, suara, main peran atau simulasi; mampu
mebangkitkan minat dan motivasi belajar siswa;
memberikan kesempatan kepada siswa untuk merespon
secara aktif stimulus-stimulus yang diberikan guru; terkait
dengan realita, tidak terisolasi, ada kesesuaian antara
aktivitas belajar dengan kehidupan nyata, sehingga KBM
menjadi bermakna dan fungsional.
TAHAPAN KEGIATAN PPI
(Mercer & Mercer, 1989)
• I. Penyajian (Presentation)
• Guru menciptakan kesiapan belajar siswa dengan
menimbulkan motivasi/perhatian siswa; memberitahukan
tujuan (kemampuan) yang diharapkan, materi yang akan
diajarkan, alternatif kegiatan belajar yg akan ditempuh,
menunjukkan manfaat materi yang dipelajari; membuat
kaitan; meminta siswa mengemukakan pengalaman yg
berkaitan dgn materi yg akan dibahas
• Guru dengan hati-hati menjelaskan setiap langkah
kegiatan yang harus dilakukan dan mendemonstrasikan
keterampilan/subketerampilan yg dibahas kepada siswa
tersebut.
TAHAPAN KEGIATAN PPI
(Mercer & Mercer, 1989)• II. Praktek dengan Pengawasan (Controlled practice)
• Siswa mempraktekan tugas yang dipilih (keterampilan
atau subketerampilan) dengan bimbingan (instruksi-
instruksi, isyarat, prompts) dari guru. Guru memberikan
penguatan dan umpan balik yang bersifat korektif.
• Siswa mempraktekan tugas yang dipilih (keterampilan
atau sub keterampilan) dengan controlled melalui suatu
criteria yang ditetapkan. Guru memberikan penguatan
dan umpan balik yang bersifat korektif
TAHAPAN KEGIATAN PPI
(Mercer & Mercer, 1989)III. Praktek secara Mandiri (Independent practice)
• Siswa mempraktekan keseluruhan tugas dengan suatu
criteria yang ditetapkan. Guru memberikan penguatan
dan umpan balik yang bersifat korektif.
• Siswa mempraktekan tugas yang disajikan dalam
berbagai materi dan buku kerja, dan dalam berbagai
seting (ruang sumber, kelas regular, dan rumah) dengan
suatu criteria yang ditentukan. Guru memberikan
penguatan dan umpan balik yang bersifat korektif.
Menentukan alat evaluasi kemajuan
• Mengukur derajat pencapaian tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan dalam setiap TPK
• Melihat terjadinya perubahan perilaku pada diri siswa
sebelum dan sesudah diberi perlakuan
• Metode evaluasi dapat dilakukan melalui tes tertulis, lisan,
atau perbuatan yang ditampilkan siswa dan dicatat melalui
observasi guru
• Evaluasi dilakukan dari aspek proses dan hasil
• Laporan hasil evaluasi kemajuan siswa bersifat kualitatif
akan memberikan gambaran secara nyata, riel dan tidak
akan mengaburkan gambaran kemampuan yang
sesungguhnya dicapai siswa
PPI• hendaknya diperbaiki terus menerus yang merujuk pada
pencapaian tujuan yang telah dan sedang diselesaikan, serta temuan-
temuan yang diperoleh berdasarkan observasi selama PBM
berlangsung
• Perubahan jangan diartikan sebagai kegagalan, melainkan sebagai
kemajuan program di dalam melakukan perubahan-perubahan tujuan
yang lebih positif dan realistis sejalan dengan kebutuhan anak yang
senantiasa berubah-ubah
• PPI jangan dianggap sebagai kontrak yang baku dan kaku, melainkan
sangat fleksible
• Hasil modifikasi harus dikomunikasikan kepada TIM PPI untuk
memperoleh persetujuan dan mengakomodasi harapan baru, serta
mengkomunikasikan tugas-tugas yang harus dilakukan para orang tua
di dalam membantu keberhasilan belajar anaknya
CONTOH FORMAT PPI UNTUK TIAP-TIAP
BIDANG PENGAJARAN
(Turnbull et al dalam Mercer & Mercer 1989:21)
• Nama Siswa :
• Bidang Pengajaran:
• Taraf Kemampuan Saat ini:
• Guru :
• Tujuan Umum :
Tgl.
Dimulai
TPK MATERI EVALUASI TGL DICAPAI KOMENTAR
SILABUS
• Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan
kompetensi
dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan
indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian.
• Dengan demikian, silabus pada dasarnya menjawab
pertanyaanpertanyaan
sebagai berikut:
1. apa kompetensi yang harus dicapai siswa yang
dirumuskan dalam
standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi pokok;
2. bagaimana cara mencapainya yang dijabarkan dalam
pengalaman
KOMPONEN-KOMPONEN
SILABUS• Silabus memuat sekurang-kurangya komponenkomponen
berikut ini:
1. Identifikasi
2. Standar Kompetensi
3. Kompetensi Dasar
4. Materi Pokok
5. Pengalaman Belajar
6. Indikator
7. Penilaian
8. Alokasi Waktu
9. Sumber/Bahan/Alat
Contoh Model Silabus
Format 1
SILABUS
• Nama Sekolah : Diisi nama sekolah tempat siswa belajar
• Mata Pelajaran : Diisi nama mata pelajaran
• Kelas/semester : Diisi kelas berapa SK tsb harus dicapai
melalui proses pembelajaran
• Standar Kompetensi : Diisi rumusan SK yang ada dalam
kurikulum
• Kompetensi Dasar : Diisi rumusan KD yang telah
dirumuskan
dlm kurikulum
• Alokasi Waktu : 12 x 35 Menit
CONTOH FORMAT PPI UNTUK TIAP-TIAP BIDANG PENGAJARAN
(MODIFIKASI MODEL SILABUS KTSP 2008)
NAMA SISWA:
SEKOLAH:
TANGGAL LAHIR:
KELAS:
TARAF KEMAMPUAN SISWA: TGL.DIMULAI:
TUJUAN UMUM:
TUJUAN KHUSUS
Materi
Pokok/
Pembelajaran
Kegiatan
Pembelajaran
Indikator Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Memuat
materi
pembelajaran
hasil
penjabaran
Masing-
masing
KD
yang telah
ditumuskan
Memuat
alternatif
pengalaman
belajar siswa
yang terpilih
yang dapat
digunakan
untuk
mencapai
penguasaan
KD
Memuat
karakteristik, ciri-ciri,
perbuatan, atau
respons yang
ditunjukkan atau
dilakukan oleh
peserta didik yang
dikembangkan dari
kompetensi dasar
dengan
menggunakan KKO
(sekurang-kurangnya
2 buah)
Memuat
jenis
tagihan/jenis
ujian
yang
digunakan
Memuat
alokasi
waktu yang
diperlukan
untuk
menguasai
Masing-
masing
KD
Memuat
jenis
sumber
bahan/alat
yang
digunakan
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN• Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan
penjabaran dari silabus yang telah disusun pada
langkah sebelumnya.
• RPP disusun untuk setiap kali pertemuan.
• Di dalam RPP tercermin kegiatan yang dilakukan guru
dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan.
• RPP merupakan pegangan bagi guru dalam
melaksanakan pembelajaran baik di kelas,
laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap
Kompetensi dasar.
RPP
• Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP
memuat hal-hal yang langsung berkait dengan
aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian
penguasaan suatu Kompetensi Dasar.
• Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan
Standar Kompetensi yang memayungi Kompetensi
Dasar yang akan disusun dalam RPP-nya.
• Di dalam RPP secara rinci harus dimuat Tujuan
pembelajaran,Materi Pembelajaran, Metode
Pembelajaran, Langkah-langkah Kegiatan
pembelajaran, Sumber Belajar, dan Penilaian
RPP
• RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar.
• Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan
Indikator dikutip dari silabus yang disusun oleh satuan
pendidikan
• Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu
kompetensi dasar yang bersangkutan, yang
dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya
pertemuan.
• Oleh karena itu, waktu untuk mencapai suatu
kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau
beberapa kali pertemuan bergantung pada karakteristik
kompetensi dasarnya.
KOMPONEN RPP
• Komponen minimal sebuah RPP adalah
sebagai berikut:
1. Tujuan Pembelajaran
2. Materi Ajar
3. Metode Pembelajaran
4. Sumber Belajar
5. Penilaian Hasil Belajar
Contoh Format RPP
• Nama sekolah : ...
• Mata Pelajaran : ...
• Kelas/Semester : ...
• Pertemuan Ke- : ...
• Alokasi Waktu : ...
• Standar Kompetensi : ...
• Kompetensi Dasar : ...
• Indikator :
============================================
1. Tujuan Pembelajaran
2. Materi Ajar (Materi Pokok)
3. Metode Pembelajaran
4. Langkah-langkah Pembelajaran
5. Alat/Bahan/Sumber Belajar
6. Penilaian
Tujuan Pembelajaran
• Tujuan Pembelajaran berisi penguasaan kompetensi
yang operasional yang ditargetkan/dicapai dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran.
• Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk
pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar.
• Apabila rumusan kompetensi dasar sudah
operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan
dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau
beberapa tujuan.
Materi Pembelajaran
• Materi pembelajaran adalah materi yang
digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
• Materi pembelajaran dikembangkan dengan mengacu
pada materi pokok yang ada dalam silabus.
D. Mencantumkan Metode Pembelajaran
• Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode,
tetapi dapat pula diartikan sebagai model atau
pendekatan pembelajaran, bergantung pada
karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.
Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran• Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus
dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap
pertemuan.
• Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat
unsur kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup. Akan tetapi, dimungkinkan
dalam seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan
karakteristik model yang dipilih, menggunakan urutan
sintaks sesuai dengan modelnya.
• Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada
dalam setiap pertemuan.
Sumber Belajar
• Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan
yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh satuan
pendidikan.
• Sumber belajar mencakup sumber rujukan, lingkungan,
media, narasumber, alat, dan bahan.
• Sumber belajar dituliskan secara lebih operasional.
Misalnya, sumber belajar dalam silabus dituliskan buku
referens, dalam RPP harus dicantumkan judul buku teks
tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.
Penilaian
• Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk
instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk
mengumpulkan data.
• Dalam sajiannya dapat dituangkan dalam bentuk matrik
horisontal atau vertikal.
• Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian,
tes unjuk kerja, dan tugas rumah yang berupa proyek
harus disertai rubrik penilaian.
Tugas Guru Mata Pelajaran
(1) Menciptakan iklim belajar yang kondusif sehingga anakmerasa nyaman belajar di kelas/ Sekolah.(2) Menyusun dan melaksanakan asesmen pada semua anakuntuk mengetahui kemampuan dan kebutuhannya.(3) Menyusun Program Pembelajaran Individual (PPI) bersama-sama dengan Guru Pembimbing Khusus (GPK).(4) Melaksanakan kegiatan Belajar Mengajar dan mengadakanpenilaian kegiatan belajar mengajar untuk mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.(5) Memberikan Program Perbaikan (remedial
teaching),pengayaan /percepatan bagi peserta didik yang membutuhkan.
Tugas Guru Pendidikan Khusus :
(1) Menyusun instrumen asesmen pendidikan bersama-samadengan Guru Mata Pelajaran.
(2) Membangun sistem koordinasi antara Guru, pihak sekolah, dan orang tua siswa.
(3) Melaksanakan pendampingan ABK pada Kegiatan
Pembelajaran bersama-sama dengan Guru Mata Pelajaran
(4) Memberikan bantuan layanan khusus bagi ABK yang mengalami hambatan dalam mengikuti pembelajaran di kelas
(5) Memberikan bimbingan secara berkesinambungan danmembuat catatan khusus selama mengikuti kegiatanPembelajaran.
(6) Memberi bantuan (berbagi pengalaman) pada guru mapel agar memberi pelayanan pendidikan kepada ABK.
Penilaian
Penilaian dalam setting inklusif mengacu
pada model pengembangan kurikulum.
a. Model kurikulum reguler penuh, penilaiannya
menggunakan sistem sekolah reguler.
b. Model kurikulum reguler dengan
modifikasi,penilaian menggunakan sistem reguler yang
telah dimodifikasi.
c. Model Kurikulum PPI, penilaiannya bersifat
Individual dan didasarkan pada kemampuan dasar.
Sistem Kenaikan Kelas
(1) Siswa yang menggunakan Model
kurikulum Reguler ,sistem kenaikan kelas
mengacu reguler.
(2) Siswa yang menggunakan Kurikulum
Reguler yang dimodifikasi ,kenaikan kelasnya
menggunakan alternatif :- Didasarkan usia
kronologis.
- Sistem kenaikan kelas reguler.
(3) Siswa yang menggunakan Model
Kurikulum PPI, Sistem kenaikan kelasnya
didasarkan usia kronologis.
Laporan Hasil Belajar
(1) Siswa yang menggunakan Kurikulum Reguler
penuh, raport menggunakan reguler.
(2) Siswa yang menggunakan Kurikulum Reguller
yang dimodifikasi model raportnya, raport reguler yang
dilengkapi dengan diskripsi (narasi) tentang kualitas
kemajuan belajarnya.
(3) Siswa yang menggunakan Kurikulum PPI, Model
raport kuantitatif yang dilengkapi dengan diskripsi (narasi).
Penentuan nilai kuantitatif didasarkan pada kemampuan
dasar (base line anak).
• RAPOR DI SEKOLAH ADALAH
BERISIKAN KEMAHIRAN
DALAM PENGETAHUAN DAN
KETRAMPILAN YANG TELAH
DIDAPAT ANAK
• Menggunakan panduan: tugas
perkembangan (psikologi
perkembangan)
• PENTINGNYA ASESMEN
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi. 62
PENANGANAN
ABK DI
SEKOLAH
Sertifikasi
Sertifikasi adalah bentuk penghargaan yang
diberikan kepada siswa yang telah berhasil
mencapai prestasi bidang akademik maupun
non akademik ( bidang seni, olah raga,
komputer, mekanik otomotif, salon kecantikan,
dan jenis ketrampilan lainnya.
Pengembangan Kurikulum.
a. Membantu siswa dalam
mengembangkan potensi dan
mengatasi hambatan belajar
siswa dalam setting inklusif.
b. Membantu Guru dan orang
tua dalam mengembangkan
program pendidikan ABK di
Sekolah , di luar Sekolah dan
di rumah.
c. Menjadi pedoman bagi
Sekolah dan masyarakat
dalam mengembangkan ,
menilai dan menyempurnakan
Program Pendidikan Inklusif.
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi. 64
Model Pengembangan Kurikulum.
a. Model Kurikulum Reguler
Peserta didik yang berkebutuhan khususmengikuti kurikulum reguler,sama seperti teman-temanlainnya di dalam kelas yang sama. Program layanankhususnya lebih diarahkankepada proses pembimbingan belajar, motivasi dan ketekunanbelajar.
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi. 65
• b. Model Kurikulum Regulerdengan ModifikasiGuru melakukan modifikasi padastategi pembelajaran, jenispenilaian, maupun program tambahan yang mengacu padakebutuhan ABK.
C. Model Kurikulum PPIGuru mempersiapkan Program Pembelajaran Individual (PPI) yang dikembangkan bersama timpengembang KurikulumSekolah. Model ini diperuntukanbagi siswa yang tidakmemungkinkan mengikutikurikulum reguler.
Ratna Widiastuti, S.Psi., M.A.,Psi. 66
T
E
R
I
M
A
K
A
S
I
H