5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Kesehatan pulpa merupakan hal yang paling penting dalam keberhasilan prosedur restoratif. 18 Respon selular dan molekuler terjadi di dalam pulpa sebagai reaksi terhadap karies dan trauma, dan hal ini dapat mengakibatkan terjadinya inflamasi dan/atau regenerasi pada jaringan dan sel. Pulpa, sama seperti jaringan lain pada tubuh yang terkena injuri, pada awalnya akan meningkatkan pertahanan dengan menyingkirkan infeksi dan memungkinkan penyembuhan luka untuk terjadi. 19 Salah satu bahan medikamen yang mulai banyak digunakan untuk perawatan endodonti adalah biodentin. Biodentin merupakan semen bioaktif baru dengan bahan- bahan mekanis menyerupai dentin yang memiliki banyak kegunaan dengan biokompabilitas tinggi. Namun, harga biodentin tergolong agak mahal dibandingkan bahan medikamen lainnya. 20 Oleh karena itu, diharapkan ekstrak kulit manggis yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikembangkan menjadi bahan kaping pulpa dan memiliki efek antiinflamasi dengan harga yang relatif terjangkau. 2.1 Pulpa Pulpa adalah jaringan lunak yang terdiri dari mesenkim yang terletak di tengah gigi. Pulpa dikelilingi oleh dinding yang kaku sehingga tidak mampu berekspansi ketika terkena injuri, dimanan bengkak merupakan salah satu proses inflamasi. Hal ini menyebabkan pulpa rentan terhadap perubahan tekanan dan mempengaruhi ambang sakit. 2,4 Pulpa terdiri dari sel, substansi dasar, serat, cairan interstisial, odontoblas, fibroblas dan komponen seluler lainnya. Pulpa juga merupakan sistem mikrosirkular yang terdiri dari arteriol-arteriol dan venula sebagai komponen vaskular terbesar. 4 Suplai darah yang minimum pada pulpa ini mengurangi kapasitas pulpa dalam memperbaiki injuri yang terjadi. 4 Universitas Sumatera Utara
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kesehatan pulpa merupakan hal yang paling penting dalam keberhasilan
prosedur restoratif.18Respon selular dan molekuler terjadi di dalam pulpa sebagai
reaksi terhadap karies dan trauma, dan hal ini dapat mengakibatkan terjadinya
inflamasi dan/atau regenerasi pada jaringan dan sel. Pulpa, sama seperti jaringan lain
pada tubuh yang terkena injuri, pada awalnya akan meningkatkan pertahanan dengan
menyingkirkan infeksi dan memungkinkan penyembuhan luka untuk terjadi.19
Salah satu bahan medikamen yang mulai banyak digunakan untuk perawatan
endodonti adalah biodentin. Biodentin merupakan semen bioaktif baru dengan bahan-
bahan mekanis menyerupai dentin yang memiliki banyak kegunaan dengan
biokompabilitas tinggi. Namun, harga biodentin tergolong agak mahal dibandingkan
bahan medikamen lainnya.20Oleh karena itu, diharapkan ekstrak kulit manggis yang
digunakan dalam penelitian ini dapat dikembangkan menjadi bahan kaping pulpa dan
memiliki efek antiinflamasi dengan harga yang relatif terjangkau.
2.1 Pulpa
Pulpa adalah jaringan lunak yang terdiri dari mesenkim yang terletak di
tengah gigi. Pulpa dikelilingi oleh dinding yang kaku sehingga tidak mampu
berekspansi ketika terkena injuri, dimanan bengkak merupakan salah satu proses
inflamasi. Hal ini menyebabkan pulpa rentan terhadap perubahan tekanan dan
mempengaruhi ambang sakit.2,4
Pulpa terdiri dari sel, substansi dasar, serat, cairan interstisial, odontoblas,
fibroblas dan komponen seluler lainnya. Pulpa juga merupakan sistem mikrosirkular
yang terdiri dari arteriol-arteriol dan venula sebagai komponen vaskular
terbesar.4Suplai darah yang minimum pada pulpa ini mengurangi kapasitas pulpa
dalam memperbaiki injuri yang terjadi.4
Universitas Sumatera Utara
6
Pulpa terbagi ataskoronal (ruang pulpa) dan radikuler (saluran akar). Bagian
lainnya yaitu tanduk pulpa,orifisi kanal, kanal lateral, dan foramen apikal. Anatomi
internal dari komponen pulpa ini diubah oleh pembentukan dentin sekunder atau
sementum.
2.1.1 Fungsi Pulpa
Pulpa memiliki 5 fungsi:4
• Induksi
Pulpa turut serta dalam proses inisiasi dan pembentukan dentin, yang
kemudian akan membentuk enamel.
• Formasi
Odontoblas membentuk dentin dengan 3 cara yaitu mensintesa dan
mensekresi matriks-matriks inorganik, mengantarkan komponen inorganik ke matriks
yang baru terbentuk dan menciptakan lingkungan yang memungkinkan untuk proeses
mineralisasi matriks.
• Pertahanan
Odontoblas dapat membentuk dentin sebagai respon dari injuri, trauma atau
prosedur restoratif. Selain itu, pulpa mempunyai kemampuan untuk memproses dan
mengidentifikasi substansi asing dan mengaktifkan respon imun terhadapnya.
Gambar 1. Anatomi gigi (kiri) ; Anatomi pulpa (kanan)4
Universitas Sumatera Utara
7
• Nutrisi
Pulpa menyuplai nutrisi yang penting untuk pembentukan dentin (contohnya,
dentin peritubular) dan hidrasi melalui tubulus dentin.
• Sensasi/ Inervasi
Pulpa mentransmisikan sensasi saraf yang dimediasikan melalui dentin atau
enamel ke saraf pusat yang lebih tinggi, yang diekspresikan melalui rasa sakit.
2.1.2 Inervasi/Persarafan Pulpa
Rasa sakit merupakan fenomena kompleks yang terjadi akibat potensial yang
ada di gigi dibangkitkan oleh suatu rangsangan yang mengaktifkan sinyalnya ke otak.
Apapun rangsangan yang mengenai pulpa, baik secara termis, kemis ataupun mekanis
akan menghasilkan rasa sakit pada pulpa. Intensitas, lokasi dan kualitas dari rasa sakit
akan berbeda, tergantung pada tipe rangsangannya, serta tipe dari serabut saraf yang
bekerja di dalam prosesnya.Sistem saraf pada pulpa merupakan media yang tepat
dalam memberikan sinyal yang berpotensi menyebabkan kerusakan pada gigi.21,22
Komponen jaringan saraf pulpa terdiri atas serabut syaraf sensori dan serabut
saraf motorik, dimana serabut saraf sensorik merupakan cabang dari saraf kranial ke
V yang disebut saraf trigeminal. Serabut-serabut saraf tersebut memasuki pulpa
melalui foramen apikal bersama dengan pembuluh darah. Setelah memasuki pulpa,
kumpulan saraf tersebut mengarah ke koronal dan terbagi menjadi cabang-cabang
yang lebih kecil sampai sebuah aksin membentuk jaringan pertahanan di dekat batas
pulpa-dentin, yang disebut pleksus Raschkow. Akson-akson ini juga bisa masuk ke
dalam tubulus dentin dalam bentuk ujung-ujung saraf.4
Serabut-serabut saraf sensorik pada pulpa diklasifikasikan menurut diameter,
kecepatan konduksi dan fungsinya menjadi dua : A fibers yang bermielin dan C fibers
yang tidak bermielin. Keduanya memiliki peranan dalam fungsi pertahanan. Hal yang
perlu diperhatikan bahwa satu serabut saraf telah dilaporkan dapat mensarafi pulpa
pada beberapa gigi sekaligus.4
Universitas Sumatera Utara
8
Serabut saraf yang memiliki diameter lebih besar diklasifikasikan menjadi A
fibers. 90% dari A fibers merupakan Aδ fibers, dan sisanya Aβ fibers. A fibers
terletak pada batas dentin-pulpa di bagian koronal dan terkonsentrasi di tanduk pulpa.
Aδ fibers lebih cepat dalam mengkonduksi, memiliki ambang rangsang yang rendah
dan bertanggung jawab atas rasa sakit yang tajam, cepat, sesaat dan terlokalisir.
Karakteristik ini menjadikan mereka sebagai serabut saraf pertama yang berekasi dan
mentransimisikan rangsangan sakit meskipun tidak ada kerusakan yang irreversibel.
Serabut A fibers memiliki diameter 2-5µm dengan kecepatan konduksi 6-30m/s.4,21,22
Gambar 2 Gambaran skematis yang menunjukkan lokasi serabut saraf sensorik di dalam pulpa dan dentin. Persentasi tubulus yang dipersarafi di daerah A-D pada tabel di sebelah kiri. Px = Pleksus Raschkow; cfz = cell-free zone; O = Odontoblas; p = predentin.20
Universitas Sumatera Utara
9
Serabut saraf yang dengan diameter yang lebih kecil diklasifikasikan menjadi
C fibers. C fiberslebih lambat dalam mengkonduksi signal dan bertanggung jawab
atas rasa sakit yang tumpul dan berdenyut. Reseptor sakit menyampaikan pesan ke
otak dengan nilai yang berbeda tergantung ukuran, diameter dan selaput dari saraf
tersebut. C fibers terletak di dalam inti atau bagian sentral dari pulpadan teraktivasi
oleh rangsangan panas(termis). Diameter C fibers berkisar antara 0,4-1µm dan
kecepatan konduksinya 0,5-2m/s.4,21,22
2.1.3 Sel Pulpa
Sebagai bagian dari pertahanan gigi melawan bakteri, sel-sel dalam pulpa
akan melepaskan mediator-mediator molekuler seperti sitokin dan kemokin, yang
mengarahkan sel-sel inflamasi dan sel-sel imun ke daerah infeksi dan injuri.Setelah
itu, sel-sel ini akan mengeliminasi bakteri dan menyingkirkan debris dari jaringan
host yang dihasilkan. Sumber dari mediator molekular dari respon imun tergantung
pada tingkatan infeksi karena di tingkatan yang relatif awal dari inflamasi sel yang
akan terlibat adalah sel odontoblas, kemudian dilanjutkan oleh fibroblas, sel-sel
Gambar 3 Serabut-serabut saraf pada pulpa. Warna merah : A delta fibers, warna kuning : C fibers4
Universitas Sumatera Utara
10
endotelilal dan sel imun jaringan yang akan mendeteksi dan memberikan respon
terhadap bakteri.4
2.1.3.1 Sel Odontoblas
Odontoblas merupakan sel yang paling khas pada pulpa. Odontoblas
membentuk suatu lapisan di perifer dan mensintesa matriks, yang kemudian
termineralisasi dan menjadi dentin. Di bagian koronal dari ruang pulpa terdapat
banyak sekali odontoblas dan berukuran relatif besar dan berbentuk kolom.
Jumlahnya sebanyak 45.000-65.000/mm2 di area tersebut. Di bagian servikal dan
bagian tengah dari akar jumlahnya semakin sedikit dan berbentuk pipih (squamous).
Dalam masa hidupnya, yang dimana hampir sama dengan periode vitalitas pulpa,
odontoblas melalui fase fungsional, transisional dan istirahat, yang ditandai dengan
ukuran sel dan ekspresi organel yang berbeda.19
Odontoblas yang terletak di perifer pulpa merupakan sel pertama yang
menghadapi invasi bakteri. Odontoblas juga merupakan sel yang paling aktif dalam
pembentukan awal dentin. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sel odontoblas
merupakan sel immunokompeten yang mampu mendalangi respon imun.Odontoblas
utamanya mensintesa kolagen tipe I dan proteoglikan. Selain itu, odontoblas juga