Top Banner
 REFERAT Acute Ki dne y I nj ur y Oleh Rizqy Aulia Cahyantari,S.Ked 1320221134 Pembimbing dr Ade Netra Kartika, SpPD KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT M.RIDWAN MEUREKSA PERIODE 4 Agustus 2014  11 Oktober 2014 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
18

97676795 Referat Acute Kidney Injury

Jun 02, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 97676795 Referat Acute Kidney Injury

8/11/2019 97676795 Referat Acute Kidney Injury

http://slidepdf.com/reader/full/97676795-referat-acute-kidney-injury 1/18

 

REFERAT

Acute Kidney I njury

Oleh

Rizqy Aulia Cahyantari,S.Ked

1320221134

Pembimbing

dr Ade Netra Kartika, SpPD

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM

RUMAH SAKIT M.RIDWAN MEUREKSA

PERIODE 4 Agustus 2014 – 11 Oktober 2014

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

Page 2: 97676795 Referat Acute Kidney Injury

8/11/2019 97676795 Referat Acute Kidney Injury

http://slidepdf.com/reader/full/97676795-referat-acute-kidney-injury 2/18

 

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI …………………………………………………………….. i

BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………….  1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………  3

II. 1 Definisi……………………………………………………….  3

II. 2 Etiologi dan Klasifikasi Gagal Ginjal Akut……………………3 

II. 3 Patofisiologi……………………………………………………5 

II. 4 Gejala Klinis………………………………………………….  9

II. 5 Diagnosis…………………………………………………….  9

II. 6 Penatalaksanaan………………………………………………  10

II. 7 Komplikasi……………………………………………………. 13

II. 8 Prognosis……………………………………………………… 13

BAB III. PENUTUP ………………………………………………………  15

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….  18

Page 3: 97676795 Referat Acute Kidney Injury

8/11/2019 97676795 Referat Acute Kidney Injury

http://slidepdf.com/reader/full/97676795-referat-acute-kidney-injury 3/18

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Di negara maju, penyakit kronik tidak menular (cronic non-communicable

diseases) terutama penyakit kardiovaskuler, hipertensi, diabetes melitus, dan

 penyakit ginjal kronik, sudah menggantikan penyakit menular (communicable

diseases) sebagai masalah kesehatan masyarakat utama1. Gangguan fungsi

ginjal dapat menggambarkan kondisi sistem vaskuler sehingga dapat

membantu upaya pencegahan penyakit lebih dini sebelum pasien mengalami

komplikasi yang lebih parah seperti stroke, penyakit jantung koroner, gagal

ginjal, dan penyakit pembuluh darah perifer 1.

Gagal ginjal atau acute kidney injury (AKI) yang dulu disebut acute renal

 failure (ARF) dapat diartikan sebagai penurunan cepat/tiba-tiba atau parah

 pada fungsi filtrasi ginjal. Kondisi ini biasanya ditandai oleh peningkatan

konsentrasi kreatinin serum atau azotemia (peningkatan konsentrasi BUN

( Blood Urea Nitrogen). Setelah cedera ginjal terjadi, tingkat konsentrasi BUN

kembali normal, sehingga yang menjadi patokan adanya kerusakan ginjal

adalah penurunan produksi urin1.

Angka kematian di AS akibat gagal ginjal akut berkisar antara 20-90%.

Kematian di dalam RS 40-50% dan di ICU sebesar 70-89%. Kenaikan 0,3

mg/dL kreatinin serum merupakan prognostik penting yang signifikan.

Peningkatan kadar kreatinin juga bisa disebabkan oleh obat-obatan (misalnya

cimetidin dan trimehoprim) yang menghambat sekresi tubular ginjal.

Peningkatan nilai BUN juga dapat terjadi tanpa disertai kerusakan ginjal,

seperti pada perdarahan mukosa atau saluran pencernaan, penggunaan steroid,

 pemasukan protein. Oleh karena itu diperlukan pengkajian yang hati-hati

dalam menentukan apakah seseorang terkena kerusakan ginjal atau tidak.

Page 4: 97676795 Referat Acute Kidney Injury

8/11/2019 97676795 Referat Acute Kidney Injury

http://slidepdf.com/reader/full/97676795-referat-acute-kidney-injury 4/18

Ginjal merupakan organ yang diperlukan untuk mengeluarkan sisa-sisa

metabolisme. Ginjal berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan air,

garam, dan elektrolit, dan merupakan suatu kelenjar endokrin yang

mengeluarkan paling sedikit tiga hormon. Ginjal membantu mengontrol

tekanan darah dan dapat mengalami kerusakan apabila tekanan darah terlalu

tinggi atau terlalu rendah. Ginjal berhubungan dengan saluran kemih dari

ureter yang berhubungan dengan kandung kemih (vesika urinaria). Ginjal

rentan mengalami kerusakan, sehingga diperlukan tinjauan pustaka tentang

gambaran klinis penyakitnya, perangkat diagnostiknya, komplikasinya dan

 penatalaksanaannya.

B.  Perumusan Masalah

Permasalah yang diangkat dalam referat ini adalah:

1.  Apa definisi acute kidney injury? 

2. 

Bagaimana patofisiologi acute kidney injury?

3.  Bagaimana tanda dan gejala acute kidney injury? 

C. 

Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan, maka tujuan dari referat ini

adalah:

1.  Untuk mengetahui tentang acute kidney injury. 

2.  Untuk mengetahui tentang patofisiologi acute kidney injury. 

3.  Untuk mengetahui tentang tanda dan gejala acute kidney injury. 

Page 5: 97676795 Referat Acute Kidney Injury

8/11/2019 97676795 Referat Acute Kidney Injury

http://slidepdf.com/reader/full/97676795-referat-acute-kidney-injury 5/18

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II. 1 Definisi

Gagal ginjal akut adalah sindrom yang terdiri dari penurunan kemampuan

filtrasi ginjal (jam sampai hari), retensi produk buangan dari nitrogen, gangguan

elektrolit dan asam basa. Komplikasi gagal ginjal akut menyebabkan 5% pasien

masuk RS dan 30% masuk di ICU. Terjadi oliguri (pengeluaran urin < 400mL/d)

namun jarang terjadi sebagai manifestasi klinis. Gagal ginjal akut sering

asimtomatik dan sering didapat dengan tanda peningkatan konsentrasi ureum dan

kreatinin. Diagnosis dan penatalaksanaan gagal ginjal terbagi 3 yaitu 1. Gangguan

 pada prerenal tanpa gangguan renal (55%); 2. Penyakit yang mengakibatkan

gangguan pada parenkim renal (40%) dan; 3. Penyakit dengan obstruksi saluran

kemih (5%). Kebanyakan gagal ginjal reversible karena dapat kembali ke fungsi

normal setelah penyakit mendasar diterapi 2,3. Gagal ginjal akut berat yang

memerlukan dialisis, mempunyai mortalitas tinggi melebihi 50%. Nilai ini akan

meningkat apabila disertai kegagalan multi organ. Walaupun terdapat perbaikan

yang nyata pada terapi penunjang, angka mortalitas belum berkurang karena usia

 pasien dan pasien dengan penyakit kronik lainnya 3,4,5. 

Diagnosis GGA berdasarkan pemeriksaan laboratorium ditegakkan bila

terjadi peningkatan secara mendadak kreatinin serum 0,5 mg% pada pasien

dengan kadar kreatinin awal <2,5 mg% atau meningkat >20% bila kreatinin awal

>2,5 mg%. The Acute Dialysis Quality Initiations Group membuat RIFLE system

yang mengklasifikasikan GGA ke dalam tiga kategori menurut beratnya (  Risk

 Injury Failure ) serta dua kategori akibat klinik (  Loss and End-stage renal

disease). Pada beberapa penyakit GGA tertentu diperlukan alat diagnostik yang

canggih misalnya immunohistochemistry (IHC) dan electronmicroscopic

examination (EM) pada scrup thypus di parenkim renal 3,6.

Page 6: 97676795 Referat Acute Kidney Injury

8/11/2019 97676795 Referat Acute Kidney Injury

http://slidepdf.com/reader/full/97676795-referat-acute-kidney-injury 6/18

 

II.2 Etiologi dan Klasifikasi Gagal Ginjal

Penyebab gagal ginjal akut secara garis besar dibagi menjadi 3 bagian,

yaitu pre-renal (gagal ginjal sirkulatorik), renal (gagal ginjal intrinsik), dan post-

renal (uropati obstruksi akut). Penyebab pre-renal adalah hipoperfusi ginjal, ini

disebabkan oleh 1,7,8:

1.  Hipovolemia, penyebab hipovolemi misalnya pada perdarahan, luka bakar,

diare, asupan kurang, pemakaian diuretik yang berlebihan. Kurang lebih

sekitar 3% neonatus masuk di ICU akibat gagal ginjal prerenal.

2. 

Penurunan curah jantung pada gagal jantung kongestif, infark miokardium,

tamponade jantung, dan emboli paru.

3.  Vasodilatasi perifer terjadi pada syok septic, anafilaksis dan cedera, dan

 pemberian obat antihipertensi.

4. 

Gangguan pada pembuluh darah ginjal, terjadi pada proses pembedahan,

 penggunaan obat anestesi, obat penghambat prostaglandin, sindrom

hepato-renal, obstruksi pembuluh darah ginjal, disebabkan karena adanya

stenosis arteri ginjal,embolisme, trombosis, dan vaskulitis.

5.  Pada wanita hamil disebabkan oleh sindrom HELLP, perlengketan

 plasenta dan perdarahan postpartum yang biasanya terjadi pada trimester

3.

Penyebab gagal ginjal pada renal (gagal ginjal intrinsik) dibagi antara

lain1:

1.  Kelainan pembuluh darah ginjal, terjadi pada hipertensi maligna, emboli

kolesterol, vaskulitis, purpura, trombositopenia trombotik, sindrom uremiahemolitik, krisis ginjal, scleroderma, dan toksemia kehamilan.

2.  Penyakit pada glomerolus, terjadi pada pascainfeksi akut,

glomerulonefritis, proliferatif difus dan progresif, lupus eritematosus

sistemik, endokarditis infektif, sindrom Goodpasture, dan vaskulitis.

3.   Nekrosis tubulus akut akibat iskemia, zat nefrotksik (aminoglikosida,

sefalosporin, siklosporin, amfoterisin B, aziklovir, pentamidin, obat

kemoterapi, zat warna kontras radiografik, logam berat, hidrokarbon,

Page 7: 97676795 Referat Acute Kidney Injury

8/11/2019 97676795 Referat Acute Kidney Injury

http://slidepdf.com/reader/full/97676795-referat-acute-kidney-injury 7/18

anaestetik), rabdomiolisis dengan mioglobulinuria, hemolisis dengan

hemoglobulinuria, hiperkalsemia, protein mieloma, nefropati rantai ringan,

4. 

Penyakit interstisial pada nefritis interstisial alergi (antibiotika, diuretic,

allopurinol, rifampin, fenitoin, simetidin, NSAID), infeksi (stafilokokus,

 bakteri gram negatif, leptospirosis, bruselosis, virus, jamur, basil tahan

asam) dan penyakit infiltratif (leukemia, limfoma, sarkoidosis).

Penyebab gagal ginjal post-renal dibagi menjadi dua yaitu terjadinya :

1. 

Sumbatan ureter yang terjadi pada fibrosis atau tumor retroperitoneal,

striktura bilateral pascaoperasi atau radiasi, batu ureter bilateral, nekrosis

 papiler lateral, dan bola jamur bilateral.

2.  Sumbatan uretra, hipertrofi prostate benigna, kanker prostat, striktura

ureter, kanker kandung kemih, kanker serviks, dan kandung kemih

“neurogenik”. 

Tabel 1. Klasifikasi GGA menurut The Acute Dialysis Quality Initiations Group 

Kriteria laju filtrasi glomerulus  Kriteria jumlah urine 

Risk

Injury

Failure

Loss

ESRD 

Peningkatan serum kreatinin 1,5 kali

Peningkatan serum kreatinin 2 kali

Peningkatan serum kreatinin 3 kali atau

kreatinin 355 μmol/l 

Gagal ginjal akut persisten, kerusakan total

fungsi ginjal selama lebih dari 4 minggu

Gagal ginjal terminal lebih dari 3 bulan 

< 0,5 ml/kg/jam selama 6 jam

< 0,5 ml/kg/jam selama 12

 jam

< 0,5 ml/kg/jam selama 24

 jam

atau anuria selama 12 jam 

II.3 Patofisiolgi

Unit kerja fungsional ginjal disebut sebagai nefron. Setiap nefron terdiri

dari kapsula Bowman yang mengitari kapiler glomerolus, tubulus kontortus

 proksimal, lengkung Henle, dan tubulus kontortus distal yang mengosongkan diri

ke duktus pengumpul 1.

Dalam keadaan normal aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerolus

relatif konstan yang diatur oleh suatu mekanisme yang disebut otoregulasi. Dua

mekanisme yang berperan dalam autoregulasi ini adalah 9:

Page 8: 97676795 Referat Acute Kidney Injury

8/11/2019 97676795 Referat Acute Kidney Injury

http://slidepdf.com/reader/full/97676795-referat-acute-kidney-injury 8/18

  Reseptor regangan miogenik dalam otot polos vascular arteriol aferen

  Timbal balik tubuloglomerular

Selain itu norepinefrin, angiotensin II, dan hormon lain juga dapat

mempengaruhi autoregulasi. Pada gagal ginjal pre-renal yang utama disebabkan

oleh hipoperfusi ginjal. Pada keadaan hipovolemi akan terjadi penurunan tekanan

darah, yang akan mengaktivasi baroreseptor kardiovaskular yang selanjutnya

mengaktifasi sistim saraf simpatis, sistim rennin-angiotensin serta merangsang

 pelepasan vasopressin dan endothelin-I (ET-1), yang merupakan mekanisme

tubuh untuk mempertahankan tekanan darah dan curah jantung serta perfusi

serebral. Pada keadaan ini mekanisme otoregulasi ginjal akan mempertahankan

aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus (LFG) dengan vasodilatasi arteriol

afferent yang dipengaruhi oleh reflek miogenik, prostaglandin dan nitric oxide

(NO), serta vasokonstriksi arteriol afferent yang terutama dipengaruhi oleh

angiotensin-II dan ET-19,10 

Pada hipoperfusi ginjal yang berat (tekanan arteri rata-rata < 70 mmHg)

serta berlangsung dalam jangka waktu lama, maka mekanisme otoregulasi

tersebut akan terganggu dimana arteriol afferent mengalami vasokonstriksi, terjadi

kontraksi mesangial dan penigkatan reabsorbsi natrium dan air. Keadaan ini

disebut prerenal atau gagal ginjal akut fungsional dimana belum terjadi kerusakan

struktural dari ginjal9.

Penanganan terhadap hipoperfusi ini akan memperbaiki homeostasis

intrarenal menjadi normal kembali. Otoregulasi ginjal bisa dipengaruhi oleh

 berbagai macam obat seperti ACEI, NSAID terutama pada pasien –  pasien berusia

di atas 60 tahun dengan kadar serum kreatinin 2 mg/dL sehingga dapat terjadi

GGA pre-renal. Proses ini lebih mudah terjadi pada kondisi hiponatremi,hipotensi, penggunaan diuretic, sirosis hati dan gagal jantung. Perlu diingat bahwa

 pada pasien usia lanjut dapat timbul keadaan  –  keadaan yang merupakan resiko

GGA pre-renal seperti penyempitan pembuluh darah ginjal (penyakit

renovaskuler), penyakit ginjal polikistik, dan nefrosklerosis intrarenal. Sebuah

 penelitian terhadap tikus yaitu gagal ginjal ginjal akut prerenal akan terjadi 24 jam

setelah ditutupnya arteri renalis 9,10.

Page 9: 97676795 Referat Acute Kidney Injury

8/11/2019 97676795 Referat Acute Kidney Injury

http://slidepdf.com/reader/full/97676795-referat-acute-kidney-injury 9/18

Pada gagal ginjal renal terjadi kelainan vaskular yang sering menyebabkan

nekrosis tubular akut. Dimana pada NTA terjadi kelainan vascular dan tubular

Pada kelainan vaskuler terjadi 1,9:

1) peningkatan Ca2+ sitosolik pada arteriol afferent glomerolus yang

menyebabkan sensitifitas terhadap substansi-substansi vasokonstriktor dan

gangguan otoregulasi.

2) terjadi peningkatan stress oksidatif yang menyebabkan kerusakan sel endotel

vaskular ginjal, yang mngakibatkan peningkatan A-II dan ET-1 serta penurunan

 prostaglandin dan ketersediaan nitric oxide yang bearasal dari endotelial NO-

sintase.

3) peningkatan mediator inflamasi seperti tumor nekrosis faktor dan interleukin-

18, yang selanjutnya akan meningkatkan ekspresi dari intraseluler adhesion

molecule-1 dan P-selectin dari sel endotel, sehingga peningkatan perlekatan sel

radang terutama sel netrofil. Keadaan ini akan menyebabkan peningkatan radikal

 bebas oksigen. Kesuluruhan proses di atas secara bersama-sama menyebabkan

vasokonstriksi intrarenal yang akan menyebabkan penurunan GFR.

Gambar 1. Patofisiologi gagal ginjal akut di renal.

Pada kelainan tubular terjadi 1,8:

1) Peningkatan Ca2+, yang menyebabkan peningkatan calpain sitosolik

 phospholipase A2 serta kerusakan actin, yang akan menyebabkan kerusakan

Page 10: 97676795 Referat Acute Kidney Injury

8/11/2019 97676795 Referat Acute Kidney Injury

http://slidepdf.com/reader/full/97676795-referat-acute-kidney-injury 10/18

sitoskeleton. Keadaan ini akan mengakibatkan penurunan basolateral Na+/K+-

ATP ase yang selanjutnya menyebabkan penurunan reabsorbsi natrium di tubulus

 proximalis serta terjadi pelepasan NaCl ke maculadensa. Hal tersebut

mengakibatkan peningkatan umpan tubuloglomeruler.

2) Peningkatan NO yang berasal dari inducible NO syntase, caspases dan

metalloproteinase serta defisiensi heat shock protein akan menyebabkan nekrosis

dan apoptosis sel.

3) obstruksi tubulus, mikrofili tubulus proksimalis yang terlepas bersama debris

seluler akan membentuk substrat yang menyumbat tubulus, dalam hal ini pada

thick assending limb diproduksi Tamm-Horsfall protein (THP) yang disekresikan

ke dalam tubulus dalam bentuk monomer yang kemudian berubah menjadi

 polimer yang akan membentuk materi berupa gel dengan adanya natrium yang

konsentrasinya meningkat pada tubulus distalis. Gel polimerik THP bersama sel

epitel tubulus yang terlepas baik sel yang sehat, nekrotik maupun yang apoptopik,

mikrofili dan matriks ekstraseluler seperti fibronektin akan membentuk silinder-

silinder yang menyebabkan obstruksi tubulus ginjal.

4) kerusakan sel tubulus menyebabkan kebocoran kembali dari cairan intratubuler

masuk ke dalam sirkulasi peritubuler. Keseluruhan proses tersebut di atas secara

 bersama-sama yang akan menyebabkan penurunan GFR.

Gagal ginjal post-renal, GGA post-renal merupakan 10% dari keseluruhan

GGA. GGA post-renal disebabkan oleh obstruksi intra-renal dan ekstrarenal.

Obstruksi intrarenal terjadi karena deposisi kristal (urat, oksalat, sulfonamide) dan

 protein ( mioglobin, hemoglobin). Obstruksi ekstrarenal dapat terjadi pada pelvis

ureter oleh obstruksi intrinsic (tumor, batu, nekrosis papilla) dan ekstrinsik (

keganasan pada pelvis dan retroperitoneal, fibrosis) serta pada kandung kemih(batu, tumor, hipertrofi/ keganasan prostate) dan uretra (striktura). GGA post-

renal terjadi bila obstruksi akut terjadi pada uretra, buli  –  buli dan ureter bilateral,

atau obstruksi pada ureter unilateral dimana ginjal satunya tidak berfungsi10.

Pada fase awal dari obstruksi total ureter yang akut terjadi peningkatan

aliran darah ginjal dan peningkatan tekanan pelvis ginjal dimana hal ini

disebabkan oleh  prostaglandin-E2. Pada fase ke-2, setelah 1,5-2 jam, terjadi

 penurunan aliran darah ginjal dibawah normal akibat pengaruh tromboxane-A2

Page 11: 97676795 Referat Acute Kidney Injury

8/11/2019 97676795 Referat Acute Kidney Injury

http://slidepdf.com/reader/full/97676795-referat-acute-kidney-injury 11/18

dan  A-II . Tekanan pelvis ginjal tetap meningkat tetapi setelah 5 jam mulai

menetap. Fase ke-3 atau fase kronik, ditandai oleh aliran ginjal yang makin

menurun dan penurunan tekanan pelvis ginjal ke normal dalam beberapa minggu.

Aliran darah ginjal setelah 24 jam adalah 50% dari normal dan setelah 2 minggu

tinggal 20% dari normal. Pada fase ini mulai terjadi pengeluaran mediator

inflamasi dan faktorfaktor pertumbuhan yang menyebabkan fibrosis interstisial

ginjal(12,13).

Gambar 2. Batu pada ginjal

II.4 Gejala Klinis

Gejala klinis yang sering timbul pada gagal ginjal akut adalah jumlah

volume urine berkurang dalam bentuk oligouri bila produksi urine > 40 ml/hari,

anuri bila produksi urin < 50 ml/hari, jumlah urine > 1000 ml/hari tetapi

kemampuan konsentrasi terganggu, dalam keadaan ini disebut high output renal

 failure. Gejala lain yang timbul adalah uremia dimana BUN di atas 40 mmol/l,

edema paru terjadi pada penderita yang mendapat terapi cairan, asidosis metabolik

dengan manifestasi takipnea dan gejala klinik lain tergantung dari faktor

 penyebabnya1,7.

II. 5 Diagnosis

Diagnosis ditegakkan untuk dapat membedakan GGA pre-renal, renal, dan

 post-renal. Diawali dengan menanyakan riwayat penyakit untuk mengetahui saat

mulainya GGA serta faktor-faktor pencetus yang terjadi, tanyakan pula riwayat

Page 12: 97676795 Referat Acute Kidney Injury

8/11/2019 97676795 Referat Acute Kidney Injury

http://slidepdf.com/reader/full/97676795-referat-acute-kidney-injury 12/18

 penyakit dahulu. Pemeriksaan fisik yang harus diperhatikan adalah status volume

 pasien, pemeriksaan kardiovaskuler, pelvis, dan rectum, dan pemasangan kateter

untuk memonitor jumlah urine yang keluar selama pemberian terapi cairan.

Pemeriksaan laboratorium harus mencakup elektrolit serum, BUN, kreatinin

serum, kalsium, fosfor, dan asam urat 1.

Pemeriksaan penunjang lain yang penting adalah pemeriksan USG ginjal

untuk menentukan ukuran ginjal dan untuk mengenali batu dan hidronefrosis, bila

 perlu lakukan biopsy ginjal sebelum terapi akut dilakukan pada pasien dengan

GGA yang etiologinya tidak diketahui. Angiografi  (pemeriksaan rontgen pada

arteri dan vena) dilakukan jika diduga penyebabnya adalah penyumbatan

 pembuluh darah. Pemeriksaan lainnya yang bisa membantu adalah CT scan dan

MRI. Jika pemeriksaan tersebut tidak dapat menunjukkan penyebab dari gagal

ginjal akut, maka dilakukan biopsi (pengambilan jaringan untuk pemeriksaan

mikroskopis) misalnya pada nekrosis tubular akut. Perlu diingat pada

Angiografi,dengan menggunakan medium kontras dapat menimbulkan komplikasi

klinis yang ditandai dengan peningkatan absolute konsentrasi kreatinin serum

setidaknya 0,5 mg/dl (44,2 μmol/l) atau dengan peningkatan relative setidaknya

25 % dari nilai dasar10

.

II. 6 Penatalaksanaan

Tujuan utama dari pengelolaan GGA adalah mencegah terjadinya

kerusakan ginjal, mempertahankan hemostasis, melakukan resusitasi, mencegah

komplikasi metabolik dan infeksi, serta mempertahankan pasien tetap hidup

sampai faal ginjalnya sembuh secara spontan. Penatalaksanaan gagal ginjal

meliputi, perbaikan faktor prerenal dan post renal, evaluasi pengobatan yang telahdiberikan pada pasien, mengoptimalkan curah jantung dan aliran darah ke ginjal,

mengevaluasi jumlah urin, mengobati komplikasi akut pada gagal ginjal, asupan

nutrisi yang kuat, atasi infeksi, perawatan menyeluruh yang baik, memulai terapi

dialisis sebelum timbul komplikasi, dan pemberian obat sesuai dengan GFR.

Status volume pasien harus ditentukan dan dioptimalkan dengan

 pemantauan berat badan pasien serta asupan dan keluaran cairan setiap hari. Pada

 pasien dengan kelebihan volume, keseimbangan cairan dapat dipertahankan

Page 13: 97676795 Referat Acute Kidney Injury

8/11/2019 97676795 Referat Acute Kidney Injury

http://slidepdf.com/reader/full/97676795-referat-acute-kidney-injury 13/18

dengan menggunakan diuretika Furosemid sampai dengan 400 mg/hari. Dosis

obat harus disesuaikan dengan tingkat fungsi ginjal, obat-obat yang mengandung

magnesium (laksatif dan anatasida) harus dihentikan. Antibiotik bisa diberikan

untuk mencegah atau mengobati infeksi. Untuk dukungan gizi yang optimal pada

GGA, penderita dianjurkan menjalani diet kaya karbohidrat serta rendah

 protein,natrium dan kalium2.

Terapi khusus GGA

Dialisis diindikasikan pada GGA untuk mengobati gejala uremia,

kelebihan volume, asidemia, hiperkalemia, perikarditis uremia, dan hiponatremia.

Indikasi dilakukannya dialisa adalah2:

1. 

Oligouria : produksi urine < 200 ml dalam 12 jam

2.  Anuria : produksi urine < 50 ml dalam 12 jam

3.  Hiperkalemia : kadar potassium >6,5 mmol/L

4.  Asidemia : pH < 7,0

5. 

Azotemia : kadar urea > 30 mmol/L

6.  Ensefalopati uremikum

7.   Neuropati/miopati uremikum

8. 

Perikarditis uremikum

9.  Hipertermia

10. Keracunan obat

Kebutuhan gizi pada gagal ginjal akut :

1.  Energi 20 – 30 kkal/kgBB/hari

2.  Karbohidrat 3 – 5 (max. 7) g/kgBB/hari

3.  Lemak 0.8 – 1.2 (max. 1.5) g/kgBB/hari

4. 

Protein (essential dan non-essential amino acids)Terapi konservatif 0.6 – 0.8 (max. 1.0) g/kgBB/hari

 Extracorporeal therapy 1.0 – 1.5 g/kgBB/hari

5.  CCRT hypercatabolism maximum 1.7g/kgBB/hari

GGA post-renal memerlukan tindakan cepat bersama dengan ahli urologi

misalnya tindakan nefrostomi, mengatasi infeksi saluran kemih dan

menghilangkan sumbatan yang dapat disebabkan oleh batu, striktur uretra atau

 pembesaran prostate4.

Page 14: 97676795 Referat Acute Kidney Injury

8/11/2019 97676795 Referat Acute Kidney Injury

http://slidepdf.com/reader/full/97676795-referat-acute-kidney-injury 14/18

Tabel 2. Pengobatan suportif pada gagal ginjal akut

Komplikasi  Pengobatan 

Kelebihan volume intravaskuler

Hiponatremia

Hiperkalemia

Asidosis metabolic

Hiperfosfatemia

Hipokalsemia

 Nutrisi

Batasi garam (1-2 g/hari) dan air (<

1L/hari)

Furosemid, ultrafiltrasi atau dialysis

Batasi asupan air (< 1 L/hari), hindari

infuse larutan hipotonik.

Batasi asupan diit K (<40 mmol/hari),

hindari diuretic hemat kalium

 Natrium bikarbonat ( upayakan bikarbonat

serum > 15 mmol/L, pH >7.2 )

Batasi asupan diit fosfat (<800 mg/hari)

Obat pengikat fosfat (kalsium asetat,

kalsium karbonat)

Kalsium karbonat; kalsium glukonat ( 10-

20 ml larutan 10% )

Batasi asupan protein (0,8-1 g/kgBB/hari)

 jika tidak dalam kondisi katabolik

Karbohidrat 100 g/hari

 Nutrisi enteral atau parenteral, jika

 perjalanan klinik lama atau katabolik

Indikasi hemodialisa pada gagal ginjal akut 1:

1.  GGT ( klirens kreatinin < 5 ml/m)

2.  GGA berkepanjangan ( > 5 hari)

3.  GGA dengan : a. keadaan umum yang buruk

 b. K serum > 6 mEq/L

c. BUN > 200 mg%

d. pH darah < 7,1

e. Fluid overload

4.  Intoksikasi obat yg gagal dengan terapi konservatif

Page 15: 97676795 Referat Acute Kidney Injury

8/11/2019 97676795 Referat Acute Kidney Injury

http://slidepdf.com/reader/full/97676795-referat-acute-kidney-injury 15/18

II.7 Komplikasi

Komplikasi metabolik berupa kelebihan cairan, hiperkalemia, asidosis

metabolik, hipokalsemia, serta peningkatan ureum yang lebih cepat pada keadaan

hiperkatabolik. Pada oligurik dapat timbul edema kaki, hipertensi dan edema paru,

yang dapat menimbulkan keadaan gawat. Hiperkalemia terjadi karena beberapa

hal seperti ekskresi melalui ginjal terganggu, perpindahan kalium keluar sel,

kerusakan sel akibat proses katabolik, trauma, sepsis, infeksi, atau dapat juga

disebabkan karena asupan kalium yang berlebih, keadaan ini berbahaya karena

 bisa menyebabkan henti jantung dalam keadaan diastolik. Asidosis terjadi karena

 bikarbonat darah menurun akibat ekskresi asam nonvolatile terganggu dimana

 juga meningkatkan anion gap. Hipokalsemia sering terjadi pada awal GGA dan

 pada fase penyembuhan GGA.

Komplikasi sistemik seperti:

1.  Jantung

Edema paru, aritmia dan efusi pericardium.

2.  Gangguan elektrolit

Hiperkalemia, hiponatremia, dan asidosis

3. 

 Neurologi:

Iiritabilitas neuromuskular, tremor, dan koma,

4.  Gangguan kesadaran dan kejang.

5.  Gastrointestinal:

 Nausea, muntah, gastritis, dan ulkus peptikum.

6.  Perdarahan gastrointestinal

7.  Hematologi

Anemia, dan diastesis hemoragik8.  Infeksi

Pneumonia, septikemia, dan infeksi nosokomial.

9.  Hambatan penyembuhan luka

II. 8 Prognosis

Mortalitas akibat GGA bergantung keadaan klinik dan derajat gagal ginjal.

Perlu diperhatikan faktor usia, makin tua makin jelek prognosanya, adanya infeksi

Page 16: 97676795 Referat Acute Kidney Injury

8/11/2019 97676795 Referat Acute Kidney Injury

http://slidepdf.com/reader/full/97676795-referat-acute-kidney-injury 16/18

yang menyertai, perdarahan gastrointestinal, penyebab yang berat akan

memperburuk prognosa. Penyebab kematian tersering adalah infeksi (30-50%),

 perdarahan terutama saluran cerna (10-20%), jantung (10-20%), gagal nafas

(15%), dan gagal multiorgan dengan kombinasi hipotensi, septikemia, dan

sebagainya. Pasien dengan GGA yang menjalani dialysis angka kematiannya

sebesar 50-60%, karena itu pencegahan, diagnosis dini, dan terapi dini perlu

ditekankan1,2.

Page 17: 97676795 Referat Acute Kidney Injury

8/11/2019 97676795 Referat Acute Kidney Injury

http://slidepdf.com/reader/full/97676795-referat-acute-kidney-injury 17/18

BAB III

PENUTUP

Gagal ginjal akut (GGA) merupakan suatu sindrom klinik akibat adanya

gangguan fungsi ginjal yang terjadi secara mendadak (dalam beberapa jam sampai

 beberapa hari) yang menyebabkan retensi sisa metabolisme nitrogen

(urea/creatinin) dan non nitrogen, dengan atau tanpa disertai oligouri. Penyebab

gagal ginjal akut yang dibagi menjadi 3 besar yaitu:

a) Pre-renal (gagal ginjal sirkulatorik) yang disebabkan utama oleh hipoperfusi

ginjal dimana terjadi hipovolemia.

 b) Renal (gagal ginjal initrinsik) yang disebabkan oleh kelainan pembuluh darah

ginjal.

c) Post-renal (uropati obstruksi akut) yang disebabkan oleh obstruksi ureter dan

obstrtuksi uretra.

Gejala klinis dari gagal ginjal akut yang tampak adalah adanya oligouri,

anuria, high output renal failure BUN, dan kreatinin serum yang meningkat.

Tujuan utama dari pengelolaan GGA adalah mencegah terjadinya kerusakan

ginjal, mempertahankan hemostasis, melakukan resusitasi, mencegah komplikasi

metabolik dan infeksi, serta mempertahankan pasien tetap hidup sampai faal

ginjalnya sembuh secara spontan.

Page 18: 97676795 Referat Acute Kidney Injury

8/11/2019 97676795 Referat Acute Kidney Injury

http://slidepdf.com/reader/full/97676795-referat-acute-kidney-injury 18/18

 

DAFTAR PUSTAKA

1. 

Annonymous. Renal failure 2009 : (online), (http://wikipedia.com, diakses

20 januari 2010).

2. 

Stein,Jay H. Kelainan ginjal dan elektrolit. panduan klinik ilmu penyakit

dalam.edisi ke-3. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2001.

3.  Dennis L. Kasper, Eugene Braunwald, Anthony Fauci. Harrison's

Principles of Internal Medicine 16th Edition. USA : McGraw-Hill, 2004.

4.  Markum,M.H.S. Gagal Ginjal Akut. In: Sudoyo AW, Setiyohadi B,

editors. Buku Ajar: Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ke-4. Jakarta: Balai

Penerbit FKUI, 2006.

5.   Nissenson. Epidemiology and pathogenesis of acute renal failure in the

ICU. Kidney International 1998; 53; 7-10.

6. 

Dong-Min Kim, 1 Dae Woong Kang, 1 Jong O Kim. Acute Renal Failure

due to Acute Tubular Necrosis caused by Direct Invasion of Orientia

tsutsugamushi. J. Clin. Microbiol 2007; 1128.

7. 

Stapleton FB, Jones DP, Green RS. Acute renal failure in neonates:

Incidence, etiology and outcome. Pediatr Nephrol 1987; 1; 314-320.

8.  Altıntepe, Gezginç, Tonbul. Etiology and prognosis in 36 acute renal

 failure cases related to pregnancy in central anatolia. Eur J Gen Med

2005; 2(3): 110-113. 

9.  Boediwarsono.Gagal ginjal akut. segi praktis pengobatan penyakit

dalam.Surabaya : Penerbit PT Bina Indra Karya 1985.

10. 

Takaoka, Kuro, Matsumura. Role of endothelin in the pathogenesis of acute renalfailure. Drug News Perspect 2000, 13(3): 141.