Kanker Gaster Amelia Margaretha (406100022) 1 KANKER GASTER BAB I PENDAHULUAN Ada beberapa pandangan menarik mengenai frekuensi dan lokalisasi karsinoma lambung yang berubah-ubah dalam sejarah. Pernah ada pendapat sekitar tahun 1920 dan 1930 bahwa di sekitar daerah tropik tidak terdapat ulkus peptik dan kanker. Pendapat ini kemudian dibantah oleh penyelidikan- penyelidikan Snijders dan Straub (1921) pada 260 obduksi kuli-kuli di Deli. Sekaligus ada 2 hal yang disimpulkan yaitu : pertama, bahwa cukup banyak tumor terdapat di daerah tropik, cuma predileksi dan lokaliasi berbeda; kedua, bahwa pada suku Jawa tidak ada ulkus dan kanker lambung. Penelitian Bonne di Ujung Pandang menemukan dari 3000 kasus hanya terdapat 1 kanker lambung pada seorang Bugis. 1 Hal tersebut sekarang berbeda, terdapat lebih banyak ulkus dan kanker pada suku Bugis dan Toraja. Kini pada suku Jawa pun cukup banyak ditemukan ulkus dan kanker lambung. Meskipun demikian, frekuensi kanker lambung termasuk kecil bila dibandingkan dengan banga-bangsa lainnya antara lain Jepang dan Chili. 1 Untuk alasan yang tidak jelas, insidensi dan angka mortalitas untuk kanker lambung telah menurun secara mencolok selama 60 tahun ini. Pada tahun 1930, kanker lambung mewakili penyebab utama kematian yang berhubungan dengan kanker di antara laki-laki Amerika dengan kelipatan dua, sementara penyakit tersebut pada perempuan mempunyai urutan tepat esudah tumor serviks uteri dan payudara. Selama tahun-tahun selanjutnya, angka mortalitas akibat kanker kanker lambung di Amerika Serikat telah anjlok pada laki-laki dari 28 menjadi 5,3 per 100.000 populasi, sementara pada perempuan angkanya telah menurun dari 27 menjadi 2,3 per 100.000. Walaupun demikian, diperkirakan pada tahun 1993 bahwa 24.000 kasus baru kanker lambung telah didiagnosis di Amerika Serikat dan bahwa 13.600 orang Amerika meninggal karena penyakit ini. Insidensi kanker lambung bervariasi luas di antara negara-negara yang berbeda; secara komparatif
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Kanker Gaster Amelia Margaretha (406100022)
1
KANKER GASTER
BAB I
PENDAHULUAN
Ada beberapa pandangan menarik mengenai frekuensi dan lokalisasi
karsinoma lambung yang berubah-ubah dalam sejarah. Pernah ada pendapat
sekitar tahun 1920 dan 1930 bahwa di sekitar daerah tropik tidak terdapat ulkus
peptik dan kanker. Pendapat ini kemudian dibantah oleh penyelidikan-
penyelidikan Snijders dan Straub (1921) pada 260 obduksi kuli-kuli di Deli.
Sekaligus ada 2 hal yang disimpulkan yaitu : pertama, bahwa cukup banyak tumor
terdapat di daerah tropik, cuma predileksi dan lokaliasi berbeda; kedua, bahwa
pada suku Jawa tidak ada ulkus dan kanker lambung. Penelitian Bonne di Ujung
Pandang menemukan dari 3000 kasus hanya terdapat 1 kanker lambung pada
seorang Bugis.1 Hal tersebut sekarang berbeda, terdapat lebih banyak ulkus dan
kanker pada suku Bugis dan Toraja. Kini pada suku Jawa pun cukup banyak
ditemukan ulkus dan kanker lambung. Meskipun demikian, frekuensi kanker
lambung termasuk kecil bila dibandingkan dengan banga-bangsa lainnya antara
lain Jepang dan Chili.1
Untuk alasan yang tidak jelas, insidensi dan angka mortalitas untuk kanker
lambung telah menurun secara mencolok selama 60 tahun ini. Pada tahun 1930,
kanker lambung mewakili penyebab utama kematian yang berhubungan dengan
kanker di antara laki-laki Amerika dengan kelipatan dua, sementara penyakit
tersebut pada perempuan mempunyai urutan tepat esudah tumor serviks uteri dan
payudara. Selama tahun-tahun selanjutnya, angka mortalitas akibat kanker kanker
lambung di Amerika Serikat telah anjlok pada laki-laki dari 28 menjadi 5,3 per
100.000 populasi, sementara pada perempuan angkanya telah menurun dari 27
menjadi 2,3 per 100.000. Walaupun demikian, diperkirakan pada tahun 1993
bahwa 24.000 kasus baru kanker lambung telah didiagnosis di Amerika Serikat
dan bahwa 13.600 orang Amerika meninggal karena penyakit ini. Insidensi kanker
lambung bervariasi luas di antara negara-negara yang berbeda; secara komparatif
Kanker Gaster Amelia Margaretha (406100022)
2
tinggi di Jepang, China, Cile dan Irlandia; namun suatu penurunan pada insidensi
dan mortalitas telah terjadi di wilayah-wilayah ini pula.2
Insidensi tertinggi
ditemukan (>30 kasus per 100.000 populasi) ditemukan di Jepang, Rusia, China,
Amerika Selatan dan Eropa Timur. Insidensi terendah ditemukan (<3.7 kasus per
100.000 populasi) di Amerika Utara, Eropa Barat, Australia dan New Zealand.
Pemeriksaan radiologi sebagai pemeriksaan penunjang sangatlah penting untuk
dikaji, sehingga dokter dapat menentukan stadium-stadium tumor atau kanker dan
memilih terapi yang paling tepat. Deteksi dini juga penting untuk menemukan
tumor, sebelum ditemukannya metastase sehingga dapat menurunkan angka
mortalitas dan morbiditasnya.2
Kanker Gaster Amelia Margaretha (406100022)
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. EMBRIOLOGI GASTER
Terdapat hubungan erat antara lambung, duodenum, pankreas, hati, saluran
empedu dan limpa karena pada masa embrio alat tersebut bersama-sama terletak
di dalam mesoperitoneum. Akibat proses pemanjangan pada tumbuh kembang
usus-depan, terjadi pemutaran lambung terhadap alat lain. Akhirnya, hubungan
anatomi alat cerna berubah sedemikan rupa sehingga pankreas terletak
retroperitoneal, sedangkan hati, lambung dan limpa terletak intraperitoneal.3
II.2. ANATOMI GASTER
Berdasarkan faalnya, lambung dibagi dalam dua bagian. Tiga perempat
proksimal yang terdiri atas fundus dan korpus, berfungsi sebagai penampung
makanan yang ditelan serta tempat produksi asam lambung dan pepsin, sedangkan
seperempat distal atau antrum bekerja mencampur makanan dan mendorongnya
ke duodenum serta memproduksi gastrin. Dinding fundus tipis, sedangkan dinding
korpus, apalagi antrum, tebal dan kuat lapisan ototnya.3
Ciri yang cukup menonjol
pada anatomi lambung adalah peredaran darahnya yang sangat kaya dan berasal
dari empat jurusan dengan pembuluh nadi yang besar di pinggir kurvatura mayor
dan minor serta dalam dinding lambung. Di belakang dan tepi medial duodenum,
juga ditemukan arteri besar (a.gastroduodenalis).
Gambar 1. Anatomi gaster
Kanker Gaster Amelia Margaretha (406100022)
4
Perdarahan hebat bisa terjadi karena erosi dinding arteri itu pada tukak
peptik lambung atau duodenum.3 Vena dari lambung dan duodenum bermuara ke
vena porta. Peredaran vena ini kaya sekali dengan hubungan kolateral ke organ
yang ada hubungan embrional dengan lambung dan duodenum. Saluran limfe
lambung cukup rumit, semuanya akan berakhir di kelenjar paraaorta dan preaorta
di pangkal mesenterium embrional. Antara lambung dan pangkal embrional itu
terdapat kelenjar limfe di kurvatura mayor, kurvatura minor, hilus limpa,
ligamentum hepatoduodenal, pinggir atas pankreas dan berbagai tempat lain di
retroperitoneal.3
Persarafan simpatis lambung seperti biasa melalui serabut saraf yang
menyertai arteri. Impuls nyeri dihantarkan melalui serabut eferen saraf simpatis.
Serabut parasimpatis berasal dari n.vagus dan mengurus sel parietal di fundus dan
korpus lambung. Sel ini berfungsi menghasilkan asam lambung. Nervus vagus
anterior (sinistra) memberikan cabang ke kandung empedu, hati, dan antrum
sebagai Laterjet anterior, sedangkan n.vagus posterior (dextra) memberikan
cabang ke ganglion seliakus untuk visera lain di perut dan ke antrum sebagai saraf
Laterjet posterior.3
II. 3. EPIDEMIOLOGI
Tumor Gaster terdiri dari tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak lebih
jarang daripada tumor ganas. Tumor jinak didapatkan pada autopsi berkisar antara
0,2 - 0,4 % dan jarang ditemukan di bawah umur 55 tahun. Tumor ganas
didapatkan 10 kali lebih banyak daripada tumor jinak. Tumor ganas yang
terbanyak adalah adenokarsinoma dan tumor ini menempati urutan ketiga tumor
saluran cerna di Amerika Serikat setelah tumor kolon dan Pankreas.4
Tumor gaster banyak ditemukan pada orang tua (50-70 tahun), Perbandingan
laki-laki : wanita = 2:1. Pasien dengan umur muda (< 30 tahun) tumornya lebih
agresif dengan prognosis lebih buruk. Setelah tahun 1950, lokasi tumor berpindah
dari yang awalnya banyak ditemukan di antrum ke korpus dan fundus. Dan pada
tahun 1976 mulai banyak ditemukan di kardia dan esophagogastric junction. 50%
tumor terletak di antrum (kurvatura minor), 30% di corpus dan fundus, 25% di
cardia, dan 5% mengenai seluruh organ. Diagnosa kanker lambung dini sangat
Kanker Gaster Amelia Margaretha (406100022)
5
jarang (80% tidak ada keluhan/asimptomatik). Pada umumnya, penderita
didiagnosis sudah dalam stadium lanjut dan sulit disembuhkan.5,6
II. 4. FAKTOR RESIKO
Faktor resiko kanker gaster antara lain infeksi Helicobakter pilori, diet tinggi
nitrat (nitrosamine) sebagai pengawet, makanan yang diasap dan diasinkan,
perokok, atrofi lambung.4 Di samping itu ada juga factor-faktor resiko yang
mempermudah :4
1. Seks, kanker gaster pada pria 2 kali lebih sering daripada perempuan.
2. Umur, kebanyakan kanker lambung pada umur 50-70 tahun dan jarang
dibawah umur 40 tahun.
3. Alkohol
4. Operasi lambung sebelumnya.
5. Polip lambung
6. Sindrom Kanker familial
II. 5. KLASIFIKASI
Tumor Gaster dapat dibagi menjadi 2 Kelompok :
A. TUMOR JINAK
Dapat dibagi atas :
1. Tumor jinak epitel
2. Tumor jinak non epitel
Tumor jinak epitel
Tumor jinak epitel biasanya berbentuk polip dan dapat dibagi atas :
a. Adenoma: terisolisasi, bagian dari adenoma generalisata gastrointestinal.
b. Adenoma Hiperplastik: polip sirkumskripta, difus.
c. Adenoma Heterotropik: tumor Pankreas aberan, bruninoma.4
1. Adenoma
Adenoma sering terdapat terbatas pada lambung, tetapi dapat merupakan
bagian polip adenoma generalisata pada saluran cerna. Didapatkan pada 1% dari
pasien yang dilakukan pemeriksaan radiologi dan endoskopi. Terutama
Kanker Gaster Amelia Margaretha (406100022)
6
didapatkan pada pria, biasanya usia dewasa. Biasanya berbentuk polip yang
bertangkai, dengan permukaan licin, besarnya hanya beberapa centimeter.
umumnya tanpa keluhan, kadang-kadang timbul perdarahan yang dapat
menyebabkan anemia. Lokasi tumor yang tersering daerah pylorus dan antrum
(50%), fundus (20%), kurvatura minor (20%) dan kardia (10%).4
Pada pemeriksaan radiologi didapatkan filling defect dengan tepi teratur dan
bertangkai. Pemeriksaan Gastroskopi merupakan pemeriksaan yang memastikan
lokasinya terutama di daerah antrum dan angulus. Setiap polip walaupun kelihatan
jinak perlu dilakukan biopsy untuk melihat patologi anatominya. Bila pasien tanpa
keluhan, sebaiknya dilakukan pemantauan secara teratur. Jika terlihat adanya
komplikasi sebaiknya dilakukan polipektomi.4
Adenoma Hiperplastik pada Gastritis atrofi kronis permukaan mukosa dan
alveolar, berubah menjadi hyperplasia. Bentuknya dapat berupa sessile atau
discrete.4
2. Adenoma Heterotropik 4
2.1. Anomali pancreas paling sering didapatkan.
Kira-kira 0,5% dari autopsy. Lebih sering ditemukan pada pria antara
umur 22-55 tahun. Lokasi terbanyak di daerah antrum dan pylorus. Biasanya
pankreas aberan ini kecil (diameter 1 cm). Pemeriksaan radiologis dengan
kontras ganda sangat membantu diagnosis.
2.2. Bruninoma
Biasanya ditemukan di daerah bulbus duodeni dan pada pemeriksaan
radiologis didapatkan polip multiple dan kadang-kadang didapatkan di daerah
pylorus dan antrum.
Tumor Jinak Non Epitel
Tumor jinak non epitel ini penting karena sering menimbulkan komplikasi
berupa ulserasi dan perdarahan.
Kanker Gaster Amelia Margaretha (406100022)
7
1. Tumor Neurogenik.
Sering didapatkan Schwannoma yang tumbuh dalam submukosa dan
menonjol ke dalam lumen. Biasanya ukuran tumor menjadi beberapa cm,
dapat terjadi ulcerasi dan perdarahan.
2. Leiomioma.
Sering didapatkan pada pasien dewasa pada otopsi. Biasanya tunggal
dengan diameter 2 cm di daerah antrum dan pylorus. Dapat menyebabkan
hipertrofi pylorus stenosis.
3. Fibroma.
Biasanya kombinasi dengan tumor lain seperti neurofibroma, miofibroma,
lipofibroma dan lain-lain. Fibroma ini lebih jarang ditemukan daripada
schwannoma. Gejala yang sering timbul adalah perdarahan dan rasa nyeri.
4. Lipoma
Lipoma ini didapatkan pada autopsy lebih kurang 0,03%. Lipoma tumbuh
di dalam sub mukosa dengan keluhan rasa nyeri dan kadang-kadang ada
perdarahan.4
B. TUMOR GANAS
Karsinoma lambung dini (Early Gastric Cancer: EGC)
Istilah EGC ini meliputi semua karsinoma yang tidak invasif kedalam
lapisan muskularis dan masih terbatas pada mukosa dan submukosa. EGC dapat
berupa penonjolan dari fokus kecil dan kadang secara diam-diam meluas,
sehingga mengesankan kemungkinan dari gabungan beberapa fokus
(multicentris). Klasifikasi karsinoma lambung menurut Japan Gastroenterological
Endoscopy Society (1962) berdasarkan hasil pemeriksaan radiologi, gastroskopi
dan pemeriksaan histopatologis dapat dibagi atas: 4
1. Tipe I (protruded type) : tumor ganas yang menginvasi hanya terbatas pada
mukosa dan submukosa yang berbentuk polipoid. Bentuknya ireguler,
permukaan tidak rata, perdarahan dengan atau tanpa ulserasi.
2. Tipe II (superficial type) : dapat dibagi atas 3 subtipe:
Kanker Gaster Amelia Margaretha (406100022)
8
a. Elevated type :
Tampak sedikit elevasi mukosa lambung, hampir seperti tipe I, terdapat
sedikit elevasi serta dan lebih meluas dan melebar.
b. Flat type:
Tidak terlihat elevasi atau depresi pada mukosa dan hanya terlihat
perubahan pada warna mukosa.
c. Depressed type:
Didapatkan permukaan yang ireguler dan pinggir yang tidak rata (ireguler)
hiperemis/ pendarahan
3. Tipe III (excavated type) : menyerupai Bormann II (tumor ganas lanjut) dan
sering disertai kombinasi seperti IIc + III atau III + IIc dan IIa + IIc.