9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang digunakan secara garis besar dalam menunjang isi dari penelitian dalam bab 3 maupun bab 4. 2.1.1 Data Data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis (O’Brien, 2006: 38), atau juga diartikan sebagai fakta mentah tentang orang, tempat, peristiwa, dan hal-hal yang penting dalam suatu organisasi. Setiap fakta berdiri dengan sendirinya, relatif kurang memiliki arti (Bentley, 2007: 21). Sedangkan menurut Rainer dan Cegielski (2011, p10), data mengacu pada penjelasan sesuatu, peristiwa, aktivitas dan transaksi dasar yang telah di rekam, di klasifikasikan dan di simpan tetapi belum di atur untuk menyampaikan arti yang spesifik. Jadi data merupakan suatu fakta hasil dari suatu peristiwa atau kejadian tertentu yang berbentuk fisik dan memiliki nilai atau arti tersendiri. 2.1.2 Informasi Menurut O’Brien (2003, p19) , Informasi merupakan data yang telah di olah dan mempunyai arti berguna secara konteks untuk pengguna. Namun telah 9
47
Embed
9 BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00052-SI Bab2001.pdf9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Menjelaskan teori-teori yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
Menjelaskan teori-teori yang digunakan secara garis besar dalam menunjang
isi dari penelitian dalam bab 3 maupun bab 4.
2.1.1 Data
Data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena
fisik atau transaksi bisnis (O’Brien, 2006: 38), atau juga diartikan sebagai fakta
mentah tentang orang, tempat, peristiwa, dan hal-hal yang penting dalam suatu
organisasi. Setiap fakta berdiri dengan sendirinya, relatif kurang memiliki arti
(Bentley, 2007: 21). Sedangkan menurut Rainer dan Cegielski (2011, p10), data
mengacu pada penjelasan sesuatu, peristiwa, aktivitas dan transaksi dasar yang telah
di rekam, di klasifikasikan dan di simpan tetapi belum di atur untuk menyampaikan
arti yang spesifik.
Jadi data merupakan suatu fakta hasil dari suatu peristiwa atau kejadian
tertentu yang berbentuk fisik dan memiliki nilai atau arti tersendiri.
2.1.2 Informasi
Menurut O’Brien (2003, p19) , Informasi merupakan data yang telah di olah
dan mempunyai arti berguna secara konteks untuk pengguna. Namun telah
9
10
dikembangkan sendiri oleh O’Brien (2005, p38) bahwa Informasi adalah data
yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi pemakai akhir
tertentu.
Informasi juga bisa berarti data yang telah diproses atau direorganisasi
menjadi bentuk yang lebih bermakna bagi seseorang. Informasi dibentuk dari
kombinasi data yang diharapkan memiliki arti bagi penerima. (Whitten dan Bentley,
2007: 21). Atau dapat mengacu pada data yang telah diatur sehingga memiliki arti
dan nilai untuk penerima. (Rainer dan Cegielski 2011: 10).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan suatu data yang
telah diolah dan dapat digunakan untuk tujuan tertentu bagi para penggunanya.
2.1.3 Sistem
Mathiassen (2000, p9) menyatakan bahwa sistem adalah “a collection of
components that implement modeling requirements, functions, and interface”, yang
berarti kumpulan komponen yang menerapkan model kebutuhan, fungsi dan
tampilan.
Dikembangkan oleh Mulyadi (2001, p5) bahwa sistem merupakan
sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Sistem juga merupakan sesuatu yang terdiri atas sekelompok dua atau lebih
komponen-komponen yang saling berkaitan (inter-related) atau subsistem-
subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose) (Hall,
11
2001: p5).
Maka dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan komponen
yang memiliki berbeda fungsi namun saling berkaitan untuk melakukan satu tujuan
yang sama.
2.1.4 Sistem Informasi
Sistem informasi merupakan kombinasi teratur apapun dari orang – orang,
hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi
(O’Brien, 2005: 5), atau juga merupakan pengaturan orang, data, proses, dan
teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses,
menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk
mendukung sebuah organisasi (Whitten dan Bentley, 2007: 6).
Sedangkan menurut Rainer dan Cegielski (2011, p38), sistem informasi
merupakan kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan, analisa, dan
menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan suatu kegiatan yang
terdiri atas mengumpulkan, memproses, mengubah, menyimpan, menganalisa, dan
menyebarkan informasi untuk suatu tujuan tertentu yang ditunjang dengan orang,
hardware, software, jaringan, dan sumber daya data.
12
2.1.5 Teknologi Informasi
Menurut Ward dan Peppard (2002, p3), mengacu secara khusus ke teknologi,
hardware yang dibutuhkan, software dan jaringan telekomunikasi. Teknologi
informasi dapat berbentuk nyata dan tidak nyata. (Contoh nyatanya seperti server,
komputer, router dan kabel-kabel jaringan, sedangkan contoh tidak nyatanya adalah
semua tipe-tipe software)
Teknologi informasi juga berarti konsep-konsep utama, pengembangan dan
berbagai isu manajemen teknologi informasi yaitu meliputi hardware, software,
jaringan, manajemen data, dan banyak teknologi berbasis internet (O’Brien, 2005: 9),
dan merupakan alat berbasis komputer yang orang – orang gunakan untuk bekerja
dengan informasi dan mendukung informasi, dan memproses kebutuhan informasi
dari sebuah organisasi (Rainer dan Cegielski, 2011: 30).
Dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi merupakan suatu konsep untuk
pengembangan dan berbagai isu manajemen teknologi yang digunakan oleh orang-
orang untuk bekerja dengan informasi yang terdiri atas teknologi informasi yang
bersifat nyata maupun tidak nyata.
2.1.6 Sistem Informasi Strategis
Sistem informasi strategis menjelaskan kebutuhan atau permintaan untuk
informasi dan sistem untuk membantu secara keseluruhan strategis dari bisnis (Ward
dan Peppard, 2002: 44), yang juga mendukung operasi dan proses manajemen yang
13
memberi perusahaan produk, layanan, dan kemampuan strategis sebagai keunggulan
kompetitif (O’Brien, 2005: 20).
Kemudian dikembangkan kembali oleh Rainer dan Cegielski (2011, p45),
Sistem Informasi Strategis menyediakan keuntungan kompetitif dengan membantu
perusahaan mengimplementasikan tujuan strategisnya dan meningkatkan kinerja dan
produktivitas.
Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi strategis merupakan suatu
pendukung operasi dan proses manajemen yang memeberi perusahaan produk,
layanan, dan membantu secara keseluruhan strategis perusahaan, guna meningkatkan
kinerja dan produktivitas perusahaan.
2.1.7 Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi Informasi
Perencanaan strategis sistem dan teknologi informasi adalah proses
kesesuaian yang cocok antara sarana-sarana organisasi, sumber daya, perubahan
pasar, peluang dan pemanfaatan teknologi. (Martin et al, 2005)
Perencanaan strategis sistem dan teknologi informasi merupakan berbagai
penyesuaian dari setiap analisis pada sebuah perusahaan dalam mencapai tujuan
tertentu yang mana mampu memberikan nilai tambah untuk perusahaan secara
keseluruhan dan mampu bertahan persaingan pasar.
14
2.1.8 Model Perencanaan Strategi sistem dan Teknologi Informasi
Model kerangka kerja dari Perencanaan Strategis sistem dan Teknologi
Informasi dapat di lihat pada gambar di bawah ini :
Gambar 2.1 – Framework Model Perencanaan Strategi sistem dan Teknologi
Informasi
(Ward and Peppard, 2002)
Analisa SI/TI
Eksternal
Analisa SI/TI
Internal
Analisa Bisnis
Eksternal
Analisa Bisnis
Internal
Proses
Strategi SI/TI
Aplikasi Portofolio
Masa Sekarang
Analisa Bisnis
Eksternal
Analisa Bisnis
Eksternal
Analisa Bisnis
Eksternal
Aplikasi Portofolio
Masa Mendatang
15
2.1.9 Proses Bisnis
Menurut Whitten dan Bentley (2007, p21), proses bisnis adalah tugas yang
merespon kegiatan bisnis, proses bisnis berupa pekerjaan, prosedur, dan aturan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas bisnis, terlepas dari teknologi informasi
yang digunakan untuk mengotomatisasi atau mendukung mereka.
Proses Bisnis juga dapat diartikan sebagai urutan dari tugas-tugas yang saling
berhubungan yang memungkinkan perusahaan harus tergerak untuk tujuan tertentu.
Apa yang membangun keunggulan kompetitif perusahaan merupakan kemampuan
untuk mengatur tugas-tugas, berdasarkan kebutuhan bisnis yang terikat oleh waktu.
Maksudnya kemampuan untuk menemukan dan mengartikan modul-modul tugas
bisnis dengan baik dan benar. (Konkol, 2005).
Maka proses bisnis dapat disimpulkan sebagai urutan tugas-tugas yang
dikerjakan dalam kegiatan bisnis dalam memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan agar
memiliki keunggulan kompetitif perusahaan dengan dibawahi pada prosedur dan
aturan yang mengendalikan penyelesaian tugas-tugas tersebut.
2.2 Teori Khusus
Dalam butir dibawah ini dijelaskan mengenai teori-teori yang digunakan guna
mendukung penulisan baik di bab 3 (Current Architecture) maupun di bab 4 (Future
Architecture).
16
2.2.1 Enterprise Architecture
Menurut Bernard (2005, p25) Enterprise Architecture (EA ) merupakan salah
satu dari sejumlah bidang fungsional yang berkontribusi terhadap pendekatan terpadu
untuk mengelola sumber daya bisnis dan teknologi untuk mencapai tujuan strategis.
Kemudian kembangkan kembali oleh Rees (2011), bahwa Enterprise
Architecture merupakan sebuah disiplin yang terus menerus berkembang. Yang
terpenting, EA mampu mengadaptasi keadaan bisnis yang terlatih, terpengaruh oleh
banyak variabel seperti politik, budaya, lingkungan eksternal, teknis, dan konteks
bisnis.
Dapat disimpulkan bahwa EA merupakan pendekatan untuk mengelola lebih
baik sumber daya bisnis dan teknologi untuk mencapai tujuan strategis dengan
memperhatikan berbagai variabel seperti politik, budaya, lingkungan eksternal,
teknis dan lainnya.
2.2.2 Tujuan Enterprise Architecture
Menurut Mertz (2010:16), Enterprise Architecture memiliki tujuan sebagai
berikut :
1. Berfungsi untuk memberikan gambaran besar dari organisasi, dengan
cara mendokumentasikan artefak yang ada, untuk memungkinkan
para stakeholders untuk membuat keputusan berkualitas mengenai
trade-off.
17
2. Menetapkan komunikasi lebih dekat dengan bisnis, dengan
menangani kebutuhan bisnis, kebutuhan infrastruktur teknologi dan
memberikan umpan balik pada kemungkinan-kemungkinan yang ada
untuk memenuhi persyaratan.
3. Menetapkan dan menegakkan standar dan prinsip-prinsip, yang
mempertahankan dan meluruskan arsitektur untuk memenuhi
kebutuhan bisnis dan strategi perusahaan.
2.2.3 Enterprise Architecture sebagai metode Dokumentasi
Pengertian Enterprise Architecture Framework atau EA Framework
merupakan analisis dan dokumentasi dari sebuah enterprise didalam keadaan yang
sedang terjadi sekarang maupun dimasa yang akan datang, dengan mengintegrasikan
strategi, bisnis, dan pandangan teknologi (Bernard, 2005: 31).
Gambar 2.2 EA3 Cube Framework
18
a. Current Architecture
Current Architecture mengandung komponen – komponen enterprise
architecture yang telah ada pada enterprise pada setiap tingkatan dari framework
yang ada. Current view dari enterprise architecture dibuat untuk membuat suatu
inventori ‘baseline’ dari sumber daya dan aktivitas yang ada sekarang dan telah
terdokumentasikan dengan cara konsisten dengan pandangan masa depan dari
enterprise architecture sehingga analis dapat melihat gaps dari performa antara
perencanaan masa depan dan kapabilitas yang ada sekarang.
b. Future Architecture
Future architecture adalah dokumen yang berisi tentang komponen
enterprise architecture yang dibutuhkan oleh enterprise untuk mendukung
strategi inisiatif baru, kebutuhan operasional atau solusi teknologi. Future
architecture harus menjalankan rencana perubahan dari komponen enterprise
architecture dalam jangka waktu pendek (1-3 tahun kedepan), sama baiknya
dengan perubahan dari enterprise architecture yang merupakan hasil dari
implementasi dari scenario jangka panjang yang direncanakan dalam jangka
waktu 4-10 tahun kedepan.
c. EA Management & Transition Plans
EA Management Plans mengartikulasi program enterprise architecture
dan pendekatan dokumentasi. EA Management Plan juga menampilkan deskripsi
dari pandangan current dan future dari suatu arsitektur, dan mengurutkan
rencana untuk mengatur transisi kearah bisnis/teknologi masa depan.
19
Menurut Minoli (2008:55), umumnya framework merupakan suatu metode
yang rinci dan terdiri atas set alat pendukung yang menjelaskan isi dari framework.
Framework memberikan panduan tentang bagaimana menggambarkan suatu
arsitektur, dan biasanya tidak memberikan panduan tentang bagaimana membangun
atau menerapkan arsitektur tertentu atau bagaimana menggembangkan dan
memperoleh sistem atau sistem dari suatu sistem. Kemudian Tim Westbrock (p6)
menambahkan bahwa Enterprise Architecture (EA) adalah disiplin manajemen
strategis yang menciptakan sebuah pandangan holistik dari proses bisnis, sistem,
informasi dan teknologi dari perusahaan yang dirancang dan dioptimalkan untuk
menciptakan nilai pemegang saham dengan mencapai kedua strategi bisnis jangka
panjang serta saat tujuan bisnis.
Dapat diambil kesimpulan bahwa Enterprise Architecture Framework
merupakan suatu gambaran yang menjelaskan keadaan suatu perusahaan saat ini dan
perusahaan dimasa yang akan datang yang dibuat secara rinci dan memenuhi
kebutuhan yang diinginkan dan tidak, termasuk bagaimana cara mengembangkan
rencana yang diinginkan.
2.2.4 Komponen dan Artefak Enterprise Architecture
Komponen EA adalah sumber yang berubah-ubah yang menyediakan
kemampuan dari setiap tingkat dari sebuah framework (Bernard, 2005: 111),
sedangkan Artefak EA merupakan dokumentasi produk dari setiap komponen EA
seperti teks dokumen, diagram, spreadsheet, briefing slides ̧ atau video klip
(Bernard, 2005: 111).
20
Maka komponen EA merupakan sumber yang bisa membantu dalam analisa
dan pembuatan EA framework dan artefak EA adalah berbagai hal yang mampu
mendukung pendokumentasian segala kegiatan dari pembuatan EA framework.
Komponen EA dari EA framework yaitu:
1. Tujuan dan Inisiatif (Goals & Initiatives)
2. Produk dan Pelayanan (Products & Services)
3. Data dan Informasi (Data and Information)
4. Sistem dan Aplikasi (System and Application)
5. Jaringan dan Infrastruktur (Network and Infratructure)
6. Keamanan/Standar/Angkatan Kerja (Security/Standard/Workforce)
21
2.2.4.1 Goals & Initiatives Level
Sebuah perusahaan besar sering membutuhkan sebuah pendekatan
perencanaan yang formal yang termasuk pada kondisi-kondisi perubahan, para
peserta, dan goals. Tujuan dan arahan yang mengarah pada visi dan misi dari suatu
enterprise sebaiknya mempengaruhi pendekatan berbagai sumber daya yang
didokumentasikan pada tujuan dan inisiatif.
Visi digunakan sebagai suatu pernyataan menyeluruh tentang gambaran ideal
yang ingin dicapai oleh organisasi dimasa yang akan datang. Misi digunakan untuk
mendefinisikan konsep bisnis. Pernyataan misi perusahaan harus mendefinisikan
sasaran bisnis dan tujuan-tujuan yang bersifat strategis, termasuk manfaat-manfaat
yang diberikan kepada pelanggan dan pasar. Beberapa pernyataan misi juga