8.7. Skema Sertifikasi 8.7.1. Skema Sertifikasi Benih 8.7.1.1. Embrio Ternak Ruang Lingkup SNI: SNI 7880.1-2013: Embrio ternak – Bagian 1: Sapi No Fungsi Penilai Kesesuaian Persyaratan I. SELEKSI 1. Permohonan Sesuai persyaratan permohonan yang tercantum dalam Prosedur Penanganan permohonan sertifikasi (DP.2-5.1-1) Titik kritis: a. Legalitas dokumen. b. Kelengkapan dan kebenaran dokumen c. Kesesuaian produk dengan standar acuan d. Bukti tanda terima dokumen Menandatangani perjanjian kegiatan sertifikasi produk. 2. Tipe Sertifikasi Tipe 3 (tiga) 3. Titik Kritis pada sistem produksi Data catatan produksi (jumlah, fase embrio) Prosedur produksi (seleksi donor, super ovulasi, flushing embrio) Prosedur pengemasan Prosedur penyimpanan Prosedur penanganan kesehatan 4. Petugas Pengambilan Contoh Memiliki Sertifikat PPC Memahami petunjuk teknis pengambilan contoh dan memahami cara pengambilan contoh yang tercantum dalam SNI embrio ternak sesuai ruang lingkup. Lampiran Permentan 42/2014 tentang Pengawasan Peredaran dan Produksi Benih dan Bibit Ternak 5. Cara Pengambilan Contoh Sesuai IK No 3/2-5.1-2-2 Sesuai SNI embrio ternak sesuai ruang lingkup. Lampiran Permentan 42/2014 tentang Pengawasan Peredaran dan Produksi Benih dan Bibit Ternak 6. Jumlah Contoh Sebanyak 5% (per rumpun) dari jumlah embrio yang diproduksi 7. Cara pengujian Sesuai SNI embrio ternak sesuai ruang lingkup. 8. Laboratorium Uji yang digunakan Untuk embrio ternak menggunakan laboratorium uji embrio.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
8.7. Skema Sertifikasi
8.7.1. Skema Sertifikasi Benih
8.7.1.1. Embrio Ternak
Ruang Lingkup SNI:
SNI 7880.1-2013: Embrio ternak – Bagian 1: Sapi
No Fungsi Penilai Kesesuaian Persyaratan
I. SELEKSI
1. Permohonan Sesuai persyaratan permohonan yang
tercantum dalam Prosedur Penanganan
permohonan sertifikasi (DP.2-5.1-1)
Titik kritis:
a. Legalitas dokumen.
b. Kelengkapan dan kebenaran dokumen
c. Kesesuaian produk dengan standar acuan
d. Bukti tanda terima dokumen
Menandatangani perjanjian kegiatan sertifikasi
produk.
2. Tipe Sertifikasi Tipe 3 (tiga)
3. Titik Kritis pada sistem
produksi
Data catatan produksi (jumlah, fase embrio)
Prosedur produksi (seleksi donor, super
ovulasi, flushing embrio)
Prosedur pengemasan
Prosedur penyimpanan
Prosedur penanganan kesehatan
4. Petugas Pengambilan Contoh Memiliki Sertifikat PPC
Memahami petunjuk teknis pengambilan contoh
dan memahami cara pengambilan contoh yang
tercantum dalam SNI embrio ternak sesuai
ruang lingkup.
Lampiran Permentan 42/2014 tentang
Pengawasan Peredaran dan Produksi Benih
dan Bibit Ternak
5. Cara Pengambilan Contoh Sesuai IK No 3/2-5.1-2-2
Sesuai SNI embrio ternak sesuai ruang lingkup.
Lampiran Permentan 42/2014 tentang
Pengawasan Peredaran dan Produksi Benih
dan Bibit Ternak
6. Jumlah Contoh Sebanyak 5% (per rumpun) dari jumlah embrio
yang diproduksi
7. Cara pengujian Sesuai SNI embrio ternak sesuai ruang lingkup.
8. Laboratorium Uji yang
digunakan
Untuk embrio ternak menggunakan laboratorium uji
embrio.
II. DETERMINASI
1. Audit kecukupan Sesuai prosedur diamati dalam DP 2-5.1-2,
menggunakan Formulir No. T-07/2-5.1-2/LSPro
yang dikirimkan kepada pemohon untuk dilengkapi.
Setelah dilengkapi oleh pemohon dikirimkan
kembali untuk diperdalam kecukupannya oleh
Auditor.
2. Audit Kesesuaian Sesuai prosedur dalam DP 2-5.1-2
- Tim Auditor Auditor yang melakukan kegiatan audit kesesuaian
memiliki kompetensi dibidangnya, independen, tidak
memihak, dan dapat menjaga kerahasiaan
pemohon.
Memiliki kriteria:
1. Pendidikan minimal sarjana strata-1 (S1)
2. Memiliki sertifikat sebagai Auditor
3. Memiliki keahlian di bidang :
- Auditing
- Teknis perbenihan (semen beku, embrio
ternak)
- Area yang diaudit Semua titik kritis pada sistem produksi yang
digunakan pemohon, semua elemen pada SNI
terkait.
- Proses kritis yang harus
diperhatikan
a. Manajemen donor
b. proses panen sel telur (in-vitro),
c. evaluasi pengemasan dan penyimpanan
embrio,
d. ketelusuran produk,
e. pengujian kesesuaian produk.
3. Laporan Audit Kesesuaian Sesuai DP. 2-5.1-2
4. Pelaksanaan pengambilan
contoh
Sesuai IK No. 3/2-5.1-2-2
Sesuai SNI embrio ternak sesuai ruang lingkup.
Sesuai dengan Lampiran Permentan 42/2014
tentang Pengawasan Peredaran dan Produksi
Benih dan Bibit Ternak
Dilengkapi dengan berita acara pengambilan
contoh
Contoh diambil dari jalur proses produksi
dan/atau di storage room.
Pengambilan contoh sebanyak 5% (per rumpun)
dari jumlah embrio yang diproduksi
(mikroskopis)
5. Pengujian Contoh Uji Metoda, contoh uji, dan syarat uji sesuai SNI
embrio ternak sesuai ruang lingkup.
Dilakukan pada saat produksi di lokasi pemohon
untuk embrio ternak
6. Laporan Hasil Uji Laporan hasil uji disampaikan kepada LSPro
Dalam laporan mencantumkan kesesuaian dan
ketidaksesuaian dalam pemenuhan SNI embrio
ternak sesuai ruang lingkup.
III. EVALUASI DAN KEPUTUSAN
1. Evaluasi terhadap Laporan/
berita acara pengambilan
contoh, laporan audit
kesesuaian, Laporan hasil uji
dilakuan oleh komisi teknis
Komisi Teknis terdiri dari personel yang
berkompeten di bidang sistem manajemen
mutu/ produksi, SNI embrio ternak sesuai ruang
lingkup, good breeding practice, pedoman
sertifikasi produk benih dan bibit ternak.
Rapat Komisi Teknis dan cara pengambilan
keputusan mengacu pada DP 2-5.1-3.
Keberterimaan dari hasil uji adalah 80%
2. Keputusan Sertifikasi Sesuai prosedur keputusan sertifikasi, pada DP. 2-
5.1-3
IV LISENSI Sesuai DP. 2-5.1-3, LSPro memvalidasi Sertifikat
produk yang dibuat pemohon yang tersertifikasi
V. SURVEILAN Sesuai DP 2–5.4–1
Surveilen terhadap titik kritis pada proses produksi
dan pengujian di laboratorium subkontrak dan/atau
inspeksi produk sesuai dengan program yang
ditetapkan
1. Audit Kesesuaian:
Area yang diaudit
Pengendalian proses dan pengendalian produk,
tinjauan manajemen, keluhan dan kepuasan
pelanggan, audit internal, pengendalian produk
tidak sesuai, evaluasi data dan tindakan
perbaikan.
semua elemen pada SNI terkait dengan produk
Mempertimbangkan hasil penilaian sebelumnya.
2. Pengambilan contoh Sesuai SNI embrio ternak sesuai ruang lingkup.
Sesuai dengan Lampiran Permentan 42/2014
tentang Pengawasan Peredaran dan Produksi
Benih dan Bibit Ternak
Sampling yang diambil sebanyak 1 (satu)
embrio setiap rumpun donor .
Dilengkapi dengan berita acara pengambilan
contoh
Contoh diambil dari jalur proses produksi
dan/atau di storage room.
3. Pengujian contoh Metoda, contoh uji, dan syarat uji sesuai SNI
embrio ternak sesuai ruang lingkup.
Dilakukan pada saat produksi di lokasi pemohon
untuk embrio ternak
VI. EVALUASI DAN KEPUTUSAN
SURVAILEN
1. Evaluasi terhadap Laporan/
berita acara pengambilan
contoh, laporan audit
kesesuaian, Laporan hasil uji
dilakukan oleh Manajer
Puncak
Manajer Puncak memutuskan hasil survailen
setelah melakukan rapat evaluasi dengan
manajemen LSPro dan Auditor.
Rapat evaluasi survailen mengacu pada DP 2-
5.4-1
Keberterimaan dari hasil uji adalah 80%
2. Keputusan pemeliharaan
Sertifikasi
Sesuai prosedur keputusan sertifikasi, pada DP
2-5.4-1
8.7.1.2. Semen Beku Ternak
Ruang Lingkup SNI:
1. SNI 4869-1:2017: Semen beku – Bagian 1: Sapi
2. SNI 4869-2:2017: Semen beku – Bagian 2: Kerbau
3. SNI 4869.3:2014: Semen beku – Bagian 3: Kambing dan domba
No Fungsi Penilai Kesesuaian Persyaratan
I. SELEKSI
1.
Permohonan Sesuai persyaratan permohonan yang
tercantum dalam Prosedur Penanganan
permohonan sertifikasi (DP.2-5.1-1)
Titik kritis:
a. Legalitas dokumen.
b. Kelengkapan dan kebenaran dokumen
c. Kesesuaian produk dengan standar acuan
d. Bukti tanda terima dokumen
Menandatangani perjanjian kegiatan sertifikasi
produk.
2. Tipe Sertifikasi Tipe 3 (tiga)
3. Titik Kritis pada sistem
produksi
Seleksi Pejantan
Data catatan produksi
Prosedur produksi (koleksi semen)
Evaluasi semen (Motilitas dan konsentrasi
spermatozoa)
Prosedur pemilihan bahan pengencer
Prosedur pengenceran semen
Prosedur pengemasan
Prosedur penyimpanan
Prosedur penanganan kesehatan
4. Petugas Pengambilan
Contoh
Memiliki sertifikat PPC
Memahami petunjuk teknis pengambilan
contoh dan memahami cara pengambilan
contoh yang tercantum dalam SNI semen beku
sesuai ruang lingkup.
Lampiran Permentan 42/2014 tentang
Pengawasan Peredaran dan Produksi Benih
dan Bibit Ternak
5. Cara Pengambilan Contoh Sesuai IK No 3/2-5.1-2-2
Sesuai SNI semen beku sesuai ruang lingkup.
Lampiran Permentan 42/2014 tentang
Pengawasan Peredaran dan Produksi Benih
dan Bibit Ternak
6. Jumlah Contoh 2 straw dari masing-masing kode batch
7. Cara pengujian Sesuai SNI semen beku sesuai ruang lingkup.
8. Laboratorium Uji yang
digunakan
Untuk Semen Beku menggunakan Laboratorium
yang telah terakreditasi 17025:2008 dan telah
menandatangani perjanjian kerja sama dengan
LSPro Benih dan Bibit Ternak.
II. DETERMINASI
2. Audit kecukupan Sesuai prosedur diamati dalam DP 2-5.1-2,
menggunakan Formulir No. T-07/2-5.1-2/LSPro
yang dikirimkan kepada pemohon untuk
dilengkapi. Setelah dilengkapi oleh pemohon
dikirimkan kembali untuk diperdalam
kecukupannya oleh Auditor.
2. Audit Kesesuaian Sesuai prosedur dalam DP 2-5.1-2
- Tim Auditor Auditor yang melakukan kegiatan audit kesesuaian
memiliki kompetensi dibidangnya, independen,
tidak memihak, dan dapat menjaga kerahasiaan
pemohon.
Memiliki kriteria:
1. Pendidikan minimal sarjana strata-1 (S1)
2. Memiliki Sertifikat Auditor
3. Memiliki keahlian di bidang :
- Auditing
- Teknis produksi perbenihan pada semen
beku.
- Area yang diaudit Semua titik kritis pada sistem produksi yang
digunakan pemohon, semua elemen pada SNI
terkait.
- Proses kritis yang harus
diperhatikan
Semen beku ternak:
analisis semen post thawing (motilitas, gerakan
individu/skor dan konsentrasi spermatozoa per
straw),
manajemen Bull,
ketelusuran produk.
3. Laporan Audit Kesesuaian Sesuai DP. 2-5.1-2
4. Pelaksanaan pengambilan
contoh
Petugas memiliki sertifikat PPC
Sesuai IK No. 3/2-5.1-2-2
Sesuai SNI semen beku sesuai ruang lingkup.
Sesuai dengan Lampiran Permentan 42/2014
tentang Pengawasan Peredaran dan Produksi
Benih dan Bibit Ternak
Dilengkapi dengan berita acara pengambilan
contoh
Contoh diambil dari jalur proses produksi
dan/atau di storage room.
5. Pengujian Contoh Uji Metoda, contoh uji, dan syarat uji sesuai SNI
semen beku sesuai ruang lingkup.
Dilakukan pada laboratorium uji subkontrak
untuk semen beku
6. Laporan Hasil Uji Laporan hasil uji disampaikan kepada LSPro
Dalam laporan mencantumkan kesesuaian dan
ketidaksesuaian dalam pemenuhan SNI semen
beku sesuai ruang lingkup.
III. EVALUASI DAN KEPUTUSAN
1. Evaluasi terhadap Laporan/
berita acara pengambilan
contoh, laporan audit
kesesuaian, Laporan hasil uji
dilakuan oleh komisi teknis
Komisi Teknis terdiri dari personel yang
berkompeten di bidang sistem manajemen
mutu/produksi, SNI semen beku sesuai ruang
lingkup, good breeding practice, pedoman
sertifikasi produk benih dan bibit ternak
Rapat Komisi Teknis dan cara pengambilan
keputusan mengacu pada DP 2-5.1-3
Keberterimaan dari hasil uji adalah 80%
Hasil uji di bawah 80%, dapat dilakukan uji
ulang jika disebabkan hal teknis yang bersifat
force majeure
2. Keputusan Sertifikasi Sesuai prosedur keputusan sertifikasi pada DP. 2-
5.1-3
IV LISENSI Sesuai DP. 2-5.1-3, LSPro memvalidasi Sertifikat
produk yang dibuat pemohon yang tersertifikasi
V. SURVEILAN Sesuai DP 2–5.4–1
Surveilen terhadap titik kritis pada proses produksi
dan pengujian di laboratorium subkontrak dan/atau
inspeksi produk sesuai dengan program yang
ditetapkan
1. Audit Kesesuaian:
Area yang diaudit
Pengendalian proses dan pengendalian
produk, tinjauan manajemen, keluhan dan
kepuasan pelanggan, audit internal,
pengendalian produk tidak sesuai, evaluasi
data dan tindakan perbaikan.
semua elemen pada SNI terkait dengan produk
Mempertimbangkan hasil penilaian
sebelumnya.
2. Pengambilan contoh Sesuai SNI semen beku sesuai ruang lingkup.
Sesuai dengan Lampiran Permentan 42/2014
tentang Pengawasan Peredaran dan Produksi
Benih dan Bibit Ternak
Dilengkapi dengan berita acara pengambilan
contoh
Contoh diambil dari jalur proses produksi
dan/atau di storage room.
1 (satu) Straw dari setiap Pejantan yang
tersertifikasi
3. Pengujian contoh Metoda, contoh uji, dan syarat uji sesuai SNI
semen beku sesuai ruang lingkup.
Dilakukan pada laboratorium uji subkontrak
untuk semen beku
VI. EVALUASI DAN KEPUTUSAN
SURVAILEN
1. Evaluasi terhadap Laporan/
berita acara pengambilan
contoh, laporan audit
kesesuaian, Laporan hasil uji
dilakukan oleh Manajer
Puncak
Manajer Puncak memutuskan hasil survailen
setelah melakukan rapat evaluasi dengan
manajemen LSPro dan Auditor.
Rapat evaluasi survailen mengacu pada DP 2-
5.4-1
Keberterimaan dari hasil uji adalah 80%
2. Keputusan pemeliharaan
Sertifikasi
Sesuai prosedur keputusan sertifikasi, pada
DP 2-5.4-1
8.7.1.3. Semen Cair Ternak
Ruang Lingkup SNI:
SNI 8034:2014: Semen cair babi
No Fungsi Penilai Kesesuaian Persyaratan
I. SELEKSI
1.
Permohonan Sesuai persyaratan permohonan yang
tercantum dalam Prosedur Penanganan
permohonan sertifikasi (DP.2-5.1-1)
Titik kritis:
a. Legalitas dokumen.
b. Kelengkapan dan kebenaran dokumen
c. Kesesuaian produk dengan standar acuan
d. Bukti tanda terima dokumen
Menandatangani perjanjian kegiatan sertifikasi
produk.
2. Tipe Sertifikasi Tipe 3 (tiga)
3. Titik Kritis pada sistem
produksi
Seleksi Pejantan
Data catatan produksi
Prosedur produksi (koleksi semen)
Evaluasi semen (Motilitas dan konsentrasi
spermatozoa)
Prosedur pengemasan
Prosedur penyimpanan
Prosedur penanganan kesehatan
4. Petugas Pengambilan
Contoh
Memiliki sertifikat PPC
Memahami petunjuk teknis pengambilan
contoh dan memahami cara pengambilan
contoh yang tercantum dalam SNI semen cair
sesuai ruang lingkup.
Lampiran Permentan 42/2014 tentang
Pengawasan Peredaran dan Produksi Benih
dan Bibit Ternak
5. Cara Pengambilan Contoh Sesuai IK No 3/2-5.1-2-2
Sesuai SNI semen cair sesuai ruang lingkup.
Lampiran Permentan 42/2014 tentang
Pengawasan Peredaran dan Produksi Benih
dan Bibit Ternak
6. Jumlah Contoh Minimal 1 straw dari masing-masing pejantan
7. Cara pengujian Sesuai SNI semen cair sesuai ruang lingkup.
8. Laboratorium Uji yang
digunakan
Menggunakan Laboratorium yang telah
menandatangani perjanjian kerja sama dengan
LSPro Benih dan Bibit Ternak.
II. DETERMINASI
3. Audit kecukupan Sesuai prosedur diamati saat DP 2-5.1-2,
menggunakan Formulir No. T-07/2-5.1-2/LSPro
yang dikirimkan kepada pemohon untuk
dilengkapi. Setelah dilengkapi oleh pemohon
dikirimkan kembali untuk diperdalam
kecukupannya oleh Auditor.
2. Audit Kesesuaian Sesuai prosedur dalam DP 2-5.1-2
- Tim Auditor Auditor yang melakukan kegiatan audit kesesuaian
memiliki kompetensi dibidangnya, independen,
tidak memihak, dan dapat menjaga kerahasiaan
pemohon.
Memiliki kriteria:
1. Pendidikan minimal sarjana strata-1 (S1)
2. Memiliki Sertifikat Auditor
3. Memiliki keahlian di bidang :
- Auditing
- Teknis produksi perbenihan pada semen
cair.
- Area yang diaudit Semua titik kritis pada sistem produksi yang
digunakan pemohon, semua elemen pada SNI
terkait.
- Proses kritis yang harus
diperhatikan
Semen cair ternak:
analisis semen cair yang telah
diawetkan/dipreservasi (motilitas, gerakan
individu dan konsentrasi spermatozoa per
straw)
manajemen pejantan
ketelusuran produk.
3. Laporan Audit Kesesuaian Sesuai DP. 2-5.1-2
4. Pelaksanaan pengambilan
contoh
Petugas memiliki sertifikat PPC
Sesuai IK No. 3/2-5.1-2-2
Sesuai SNI semen cair sesuai ruang lingkup.
Sesuai dengan Lampiran Permentan 42/2014
tentang Pengawasan Peredaran dan Produksi
Benih dan Bibit Ternak
Dilengkapi dengan berita acara pengambilan
contoh
Contoh diambil dari jalur proses produksi
dan/atau di storage room.
5. Pengujian Contoh Uji Metoda, contoh uji, dan syarat uji sesuai SNI
semen cair sesuai ruang lingkup.
Dilakukan pada laboratorium uji subkontrak
untuk semen cair
6. Laporan Hasil Uji Laporan hasil uji disampaikan kepada LSPro
Dalam laporan mencantumkan kesesuaian dan
ketidaksesuaian dalam pemenuhan SNI semen
cair sesuai ruang lingkup.
III. EVALUASI DAN KEPUTUSAN
1. Evaluasi terhadap Laporan/
berita acara pengambilan
contoh, laporan audit
kesesuaian, Laporan hasil uji
dilakuan oleh komisi teknis
Komisi Teknis terdiri dari personel yang
berkompeten di bidang sistem manajemen
mutu/produksi, SNI semen cair sesuai ruang
lingkup, good breeding practice, pedoman
sertifikasi produk benih dan bibit ternak
Rapat Komisi Teknis dan cara pengambilan
keputusan mengacu pada DP 2-5.1-3
Keberterimaan dari hasil uji adalah 80%
2. Keputusan Sertifikasi Sesuai prosedur keputusan sertifikasi, pada DP. 2-
5.1-3
IV LISENSI Sesuai DP. 2-5.1-3, LSPro memvalidasi Sertifikat
produk yang dibuat pemohon yang tersertifikasi
V. SURVEILAN Sesuai DP 2–5.4–1
Surveilen terhadap titik kritis pada proses produksi
dan pengujian di laboratorium subkontrak dan/atau
inspeksi produk sesuai dengan program yang
ditetapkan
1. Audit Kesesuaian:
Area yang diaudit
Pengendalian proses dan pengendalian
produk, tinjauan manajemen, keluhan dan
kepuasan pelanggan, audit internal,
pengendalian produk tidak sesuai, evaluasi
data dan tindakan perbaikan.
semua elemen pada SNI terkait dengan produk
Mempertimbangkan hasil penilaian
sebelumnya.
2. Pengambilan contoh Sesuai SNI semen cair sesuai ruang lingkup.
Sesuai dengan Lampiran Permentan 42/2014
tentang Pengawasan Peredaran dan Produksi
Benih dan Bibit Ternak
Dilengkapi dengan berita acara pengambilan
contoh
Contoh diambil dari jalur proses produksi
dan/atau di storage room.
1 (satu) straw dari setiap pejantan yang
tersertifikasi
3. Pengujian contoh Metoda, contoh uji, dan syarat uji sesuai SNI
semen cair sesuai ruang lingkup.
Dilakukan pada laboratorium uji subkontrak
untuk semen cair
VI. EVALUASI DAN KEPUTUSAN
SURVAILEN
1. Evaluasi terhadap Laporan/
berita acara pengambilan
contoh, laporan audit
kesesuaian, Laporan hasil uji
Manajer Puncak memutuskan hasil survailen
setelah melakukan rapat evaluasi dengan
manajemen LSPro dan Auditor.
Rapat evaluasi survailen mengacu pada DP 2-
dilakukan oleh Manajer
Puncak
5.4-1
Keberterimaan dari hasil uji adalah 80%
2. Keputusan pemeliharaan
Sertifikasi
Sesuai prosedur keputusan sertifikasi, pada
DP 2-5.4-1
8.7.2. Skema Sertifikasi Bibit Ruminansia
8.7.2.1. Ruminansia Besar
Ruang Lingkup SNI:
1. SNI 7651.1:2011: Bibit sapi potong – Bagian 1: Brahman Indonesia
2. SNI 7651.2:2013: Bibit sapi potong – Bagian 2: Madura
3. SNI 7651.3:2013: Bibit sapi potong – Bagian 3: Aceh
4. SNI 7651.4:2017: Bibit sapi potong – Bagian 4: Bali