RADAR PALEMBANG, SABTU 13 SEPTEMBER 2008 8 Peritel Naikkan Stok Tiga Kali Lipat Soalnya momentum menuai keuntungan lebih besar Sistem Contreng Sarat Masalah Jika dipaksakan ada indikasi upaya rekayasa sistematis Distribusi Pupuk Urea Kacau Tangkap saja pengacaunya, selesai persoalan Pegawai Lepas Larikan Uang Rp 10,8 Juta NASIB malang yang dialami oleh Asmadi (34) warga Jl SMB II KM 12 No 75 A RT 01/01 Kelurahan Alang-alang Lebar Sukarami Palem- bang, uang milik korban telah dibawak lari oleh mantan karyawannya sendiri bernama John Kenedy (45). Akibat kejadian tersebut korban dirugikan senilai Rp 10,8 juta. Kejadian tersebut berlangsung kemarin (11/9) pukul 20.00 WIB, di Jalan Perindustrian I Lr Kulim RT 32 No 1812 Sukarami Palembang. Informasi yang berhasil dihimpun oleh wartawan Radar Palembang mengatakan, pelaku memang sebelumnya mantan karyawan harian lepas korban. Tugas pelaku adalah mengambil tagihan hutang piutang, dan setelah pelaku berhenti bekerja dari toko milik korban. Ternyata tanpa sepengetahuan korban pelaku menagih hutang kepada salah satu pelanggan korban yakni An, Suyanto sebesar Rp 10,8 juta. Penagihan hutang tersebut ternyata tidak diketahui oleh korban. Selanjutnya uang tagihan tersebut ternyata tidak disetorkan oleh pelaku. Selanjutnya aksi pelaku diketahui oleh korban setelah korban mendatangi rumah saudara Suyanto. (vie) Gratifikasi Hotel dan Restoran Memanfaatkan Momentum Ramadan Perang Tarif Serta Fasilitas tak Terhindarkan Bulan Ramadan identik dengan momen buka bersama, untuk memeriahkan momen ini berbagai hotel dan juga Restauran pun gencar menggelar promo Ramadan mulai dari promo paket tajil hingga promo paket kamar. Minat masyarakat oun cukup tinggi untuk menikmati beragam promo yang dihadirkan hotel dan restauran tersebut. dan pempek, ada juga beberapa ma- kanan ringan tradisional dari berbagai daerah (lemang dan rendang kering, kolang–kaling pelangi, proferches, bubur tradisional, pondok es) maupun internasional seperti Teh Turki, Es Qater, Fruit Skewer dan Chocolate Fondue. ‘’Dengan harga Rp. 69.000 nett per orang, para tamu sudah bisa menikmati hidangan tajil sepuasnya dengan nuansa Tenda Ramadan Timur Tengah.’’ Bagi tamu yang ingin melanjutkan dengan makan malam, kata Yudi-sapaan akrabnya, sudah disiapkan dengan menu tidak kalah variatif dari berbagai daerah dan mancanegara. ‘’Untuk Buf- fet Tadjil & Buffet Makan Malam dijual dengan harga Rp 109.000 nett per orang dan anak–anak dibawah 12 tahun Kejati Periksa Lima Kontraktor RADAR PALEMBANG, MARK UP- Tim penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Palembang, terus memburu pelaku dugaan mark up pembangunan booster PDAM di Kertapati. Kemarim telah diperiksa sebagai saksi lima orang perwakilan kontraktor yang mengerjakan proyek itu. Masing-masing merupakan pimpinan dari PT PAL, PT Sekawan Ontrindo, PT Purnama Sari Mandiri, PT PSK, dan PT Perdana Abadi Perkasa. Kelimanya diperiksa sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB, di ruangan yang berbeda oleh tim penyidik, yaitu Willman Ernaldy SH, Ali Akmal SH, Rosmaya SH, Ursula Dewi SH MH, dan Ardi Wibowo SH. Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Palembang, A Djainuri SH, melalui Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Kasi Pidsus), Arnold Siahaan, mengatakan, pemeriksaan para saksi menyangkut pelaksanaan lelang yang dapat menimbulkan indikasi perbuatan melawan hukum. “Yang kemudian dapat merugikan keuangan negara,” imbuhnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Kejari Palembang melakukan penyelidikan terhadap proyek pengadaan barang pembangunan Booster PDAM Kertapati, setelah menerima laporan masyarakat. Dari hasil penyelidikan, ditengarai telah terjadi mark-up sehingga menimbulkan kerugian keuangan negara yang diperkirakan sebesar Rp1,1 miliar, dari total nilai proyek Rp10 miliar. Kasusnya kini dalam tahap penyidikan, dan hingga kemarin, 12 orang diperiksa sebagai saksi. Sementara untuk tersangka, Kejari telah mengantongi nama-nama calon tersangka. (se/jpnn) Booster PDAM Pejabat Dilarang Terima Parcel RADAR PALEMBANG,PARCEL-Tahun ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) kembali meng- himbau kepada seluruh jajaran pejabat agar tidak menerima parcel dari pihak manapun. Di- khawatirkan akan menimbulkan image kurang baik dibalik pemberian tersebut. Begitu ditegaskan oleh Gubernur Sumsel Mahyudin NS kemarin. Ia masih berpegang pada anjuran tahun lalu. Bahwa pejabat masih dilarang menerima atau mengirim parcel antar pejabat lain. Alangkah baiknya, bila alokasi parcel itu diberikan kepada pihak membutuhkan. Seperti korban bencana alam dan kaum lebih mem- butuhkan. Apalagi harga parcel dikirimkan ke pejabat biasanya nilainya diatas rata-rata Rp 100 ribu, bahkan ada yang hingga jutaan rupiah. Terlepas, niatnya apa itu, pendekatan persuasif, merekatkan silaturahmi ataupun lainya. “Kita tetap berharap ini dihindari, tidak perlu lah pakai parcel-parcelan, lebih baik berkunjung dan silaturahmi akan lebih men- dekatkan tali silaturahmi,”imbuhnya. Bila dalam bentuk lain? Apalagi dalam bentuk lain, yang lebih mewah lagi ataupun lainya. Pemprov menginginkan, pejabat tak perlu banyak memberikan hal yang kurang bermanfaat. Apalagi yang diberi sudah menjadi orang ternama. Bagi yang sudah terlanjur datang, lebih baik dikembalikan atau tetap diambil? Silahkan ditafsirkan sendiri anjuran pemprov. Apakah sebainya ditolak, atau dihimpun lalu diberikan kepada fakir miskin.(ayu) KONTRIBUSI BUMD Berikan Konstribusi PAD Rp 30 Miliar PEMBAGIAN BLT Telah Tersalur Rp 22 Miliar DANA SFC Sayuti : Ada Peluang Tahun Depan HERLIA APRILIANI -PALEMBANG SEPERTI halnya diungkapkan oleh Public Relations Hotel Horison Palem- bang, Prayudi Tama menurutnya minat masyarakat sangat tinggi terhadap berbagai promo yang kita gelar seperti halnya untuk hidangan tajil yang di- tawarkan lebih variatif. Selain makanan ringan khas Pa- lembang seperti Maksubah, kue 8 jam Disperindagkop Warning Pengelola Swalayan RADAR PALEMBANG, DISPE- RINDAG - Dalam upaya untuk mem- berikan rasa nyaman kepada kon- sumen dan menghindari efek samping. Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi Kota Palembang memberi warning kepada pengelola swalayan yang ada di Kota Palembang untuk tidak boleh memajang produk barangnya yang kemasannya telah rusak. ’’Ini berdasarkan undang-undang (UU) konsumen Republik Indonesia pasal 8 yang isinya memberi peringatan kepada industri agar tidak boleh me- majangkan produk-produk mereka yang kemasannya telah rusak, kada- luarsa dan tak bermerek,’’ungkap Kepala Dinas Perindustrian, Perda- gangan Dan Koperasi Kota Palembang Wantjik Badarudin didampingi Yus- tianus, kasubdin perdagangan. Jika melanggar? “ Maka pemerintah akan menuntutnya dengan hukuman penjara paling lama 5 tahun,”ucap Wanjtik seraya mengatakan bahwa pemerintah mengeluarkan peringatan tegas ini karena dampak dari kelalaian industri ini sangat besar sekali sebab bisa mengacam nyawa manusia. Wan- tjik juga mengatakan, guna menekan KEMASAN: Disperindagkop mewanti-wanti pengelola swalayan agar tidak memajang kemasan yang rusak. Untuk ritel papan atas, seperti Hypermart, Carrefour, ini jarang terjadi karena mereka sangat mengutamakan pelayanan dan kepercayaan konsumen. Agar tak Memajang Kemasan Rusak RADAR PALEMBANG, BUMD-Konstribusi BUMD milik pemerintah provinsi kini terus menampakkan perkembangan luar biasa. Terakhir tercatat, kontribusi BUMD ke PAD bisa men- capai Rp 30 miliar per tahun. Menurut Asisten II Pemprov Budi Rahardjo, dana sebesar itu diperoleh dari tiga BUMD yang sudah eksis. ‘’Ketiga BUM itu masing- masing PD Swarna Dwipa menyumbang Rp 1,3 miliar, lalu PD PDE mencapai Rp 17 miliar dan sisanya adalah Bank Sumsel melalui pem- bagian deviden. Apalagi tahun 2008 eksistensi per- kembangan bisnis PD PDE Hilir sudah mulai dibuka,’’ ungkap Budi. Usaha PD PDE itu antara lain, SPBU terbesar di Pa- lembang dengan jumlah kran 10 unit, lalu cuci mobil oto- matis, bengkel, mini market, restoran, pujasera juga dis- tributor Musi Cool diper- kirakan bakal meraup omzet minimal Rp 262 juta per bulan. Ini akan memberikan pen- cerahan bagi pendapatan daerah, dan bisa menggan- tikan eksistensi PD Grafika Meru yang merupakan peru- sahaan percetakan milik pe- rusahaan daerah dan hing-ga kini sudah kolaps. Untuk menghidupkanya kembali, ma- lah butuh suntikan dana besar diatas rata-rata Rp 5 miliar. ‘’Kita ini gak punya dana untuk menghidupi PD yang sudah sulit untuk berkem- bang kembali, makanya kita berharap sejak awal evaluasi tahun lalu, setiap PD men- yiapakan bisnis plan ma- tang. Bagi yang tak punya bisnis plan matang dan ma- najemen yang baik, lebih baik kita birakan dulu se- perti PD Meru itu,’’ujarnya. Kata Budi, setiap PD di- tuntut berbuat kreatif, baik mulai menejemen pema- saran,keuangan, SDM hing- ga pemeliharaan. Jika ada masalah segera dikonsul- tasikan dengan baik, agar tak parah. Jauh-jauh hari Badan Peng- awas Yakni Mahyuddin yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Sumsel sudah mengingatkan. Ternyata PD Meru belum memiliki bisnis plan sebaik PD yang lain. Budi Rahardjo ‘’Memang jumlah RTS yang sudah menerima BLT adalah 55 ribu RTS atau sekitar Rp 22 miliar yang sudah tersalur,’’ung-kap Gustaf Marpaung kepala kantor pos besar kota Palembang di- dampingi Humas BLT Wahyu Suwardana. Gustap juga mengatakan bah- wa jumlah ini didapat dari 12 kantor pos yang ada dikota Palem- bang termasuk kantor pos yang ada di jalan Merdeka dan lebih 50 loket pembayaran. ‘’Padahal dana yang akan dibayarkan tidak hanya untuk satu hari, melainkan masih diambil sampai dengan akhir Desember 2008. Dengan demikian warga tidak perlu berbodong- bondong datang,’’ katanya Lebih juah Gustap juga meng- atakan setelah pembagian BLT di Palembang, pembagian BLT akan dilanjutkan di kabupaten Muba MUBA dan Banyuasin pada tanggal 15 September serta OKI dan OI pada tanggal 22 September. ‘’Semua wilayah tersebut masuk dalam wilayah kantor Pos Cabang Palembang,’’ucapnya.(sep) RADAR PALEMBANG, BLT – Antusias warga kota Palembang dalam menyambut Bantuan Tunai Langsung (BLT) sungguh luar biasa. Itu bisa dilihat dari jumlah warga yang sudah me- nerima BLT, dari seluruh total yang akan disalurkan sebanyak 99.396 Rumah Tangga Sasaran (RTS ) atau sekitar Rp 39,7 miliar. Hingga pukul 09.00 WIB kemarin jumlah dana yang sudah disa- lurkan mencapai Rp 22 miliar atau sekitar 55 ribu RTS. RADAR PALEMBANG,SFC- Anggaran dana Sriwijaya Funs Club (SFC) yang masih minus Rp 2,5 miliar dan tak bisa diku- curkan tahun in, ternyata masih ada peluang untuk dianggarkan tahun depan. Terlepas siapa saja yang memimpin tahun depan, itu tidak akan menjamin apapun. ’’Yang terpenting, ada atau tidak aturan dari Mendagri nanti yang bisa mengembalikan dana untuk SFC Rp 2,5 miliar itu. Karena sebenarnya status dana Rp 2,5 miliar hutang pemprov,’’ kata Kepala Biro Keuangan Setda Sumsel Sayuti AF. Karena di APBD 2008 ini, sebenarnya SFC sudah diang- garkan Rp 10 miliar. Nah, dari jumlah tersebut, baru dibayarkan Rp 7,5 miliar. Masih sisa Rp 2,5 miliar yang belum dibayar ka- rena dananya dialihkan untuk keperluan yang lebih penting. Seharusnya memang pemprov membayarkan itu, tapi nyatanya memang tak ada anggaran lain. Angaran hanya sisa Rp 1,4 miliar. Ini sudah dialokasikan untuk bantuan dana bencana alam. Makanya, untuk peluang diang- garkan tahun depan, sebenarnya memang ada. Meski demikian, pihaknya masih akan mempe- lajari aturan Mendagri yang baru tentang angaran. ’’Mungkin kita bisa masukkan didraft alokasi program tertentu yang sifatnya bantuan untuk organisasi atau ada aturan khusus yang memang membolehkanya mengeluarkan untuk kepentingan prestasi Sum- sel,’’ungkapnya. Pastinya, masih ada harapan, akan tetap dibayar. Namun polanya yang masih butuh dikaji lebih dalam. Karena mekanisme ang- garan ini tak semudah membalik tangan. Sekecil apapun pengluaran harus ada aturan yang jelas. Sayuti juga mengatakan, bahwa pola ang- garan tahun 2009 ini sudah punya ketentuan baru. Dimana lebih memprioritaskan kebutuhan po- kok dan mengurangi dana-dana sosial sifatnya bantuan saja.(ayu) ke halaman 4 ke halaman 4 ke halaman 4 BLT: Seorang bapak membawa anaknya berdesak-desakan saat mengambil uang bantuan langsung tunai (BLT). Suasana seperti akan terus terjadi bila pemerintah tidak bisa meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat. BEDUG: Hotel Arya Duta selama Ramadan menyediakan menu-menu khusus. Suasana religius diciptakan seperti memasang beduk di lobi hotel. Kriminal SALAMUN/RADAR PALEMBANG SALAMUN/RADAR PALEMBANG SALAMUN/RADAR PALEMBANG