8/17/2019 8 Lp Trepanasi
1/20
LAPORAN PENDAHULUAN
TREPANASI
Oleh :
ISMAIL RASMIN
201510461011038
PELATIHAN INSTRUMENTATOR KO
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
8/17/2019 8 Lp Trepanasi
2/20
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIAH MALANG
2016
LAPORAN PENDAHULUAN
TREPANASI
A! DEFINISI
Trepanasi adalah suatu tindakan membuka tulang kepala yang bertujuan
mencapai otak untuk tindakan pembedahan definitif.
Kraniotomi adalah operasi membuka tulang tengkorak untuk mengangkat
tumor, mengurangi TIK, mengeluarkan bekuan darah atau menghentikan
perdarahan. Jadi post trpanasi adalah setelah dilakukannya operasi pembukaan
tulang tengkorak untuk, untuk mengangkat tumor, mengurangi TIK,
mengeluarkan bekuan darah atau menghentikan perdarahan
G"#$"% 1! &%"'()#
8/17/2019 8 Lp Trepanasi
3/20
Gambar 2 Craniotomy
*! RUANG LINGKUP
piduran hematoma terletak di luar duramater tetapi di dalam rongga
tengkorak dan cirinya berbentuk bikon!eks atau menyerupai lensa cembung.
"ering terletak di daerah temporal atau temporoparietal yang disebabkan oleh
robeknya arteri meningea media akibat retaknya tulang tengkorak. Gumpalandarah yang terjadi dapat berasal dari pembuluh arteri, namun pada sepertiga
kasus dapat terjadi akibat perdarahan !ena, karena tidak jarang #$ terjadi
akibat robeknya sinus !enosus terutama pada regio parieto%oksipital dan fora
posterior. &alaupun secara relatif perdarahan epidural jarang terjadi '(,)* dari
seluruh penderita trauma kepala dan + * dari penderita yang dalam keadaan
koma, namun harus dipertimbangkan karena memerlukan tindakan diagnostik
maupun operatif yang cepat.
-erdarahan epidural bila ditolong segera pada tahap dini, prognosisnya
sangat baik karena kerusakan langsung akibat penekanan gumpalan darah pada
jaringan otak tidak berlangsung lama. -ada pasien trauma, adanya trias klinis
yaitu penurunan kesadaran, pupil anisokor dengan refleks cahaya menurun dan
kontralateral hemiparesis merupakan tanda adanya penekanan brainstem oleh
herniasi uncal dimana sebagian besar disebabkan oleh adanya massa etra
aksial.
8/17/2019 8 Lp Trepanasi
4/20
&! INDIKASI OPERASI
Indikasi tindakan kraniotomi atau pembedahan intrakranial adalah sebagai
berikut /
a. -enurunan kesadaran tiba%tiba di depan mata
b. 0danya tanda herniasi1lateralisasi
c. 0danya cedera sistemik yang memerlukan operasi emergensi, dimana CT
"can Kepala tidak bisa dilakukan.
d. -engangkatan jaringan abnormal baik tumor maupun kanker.
e. engurangi tekanan intrakranial.
f. enge!akuasi bekuan darah .
g. engontrol bekuan darah,
h. -embenahan organ%organ intrakranial,
i. Tumor otak,
j. -erdarahan 'hemorrage,
k. Kelemahan dalam pembuluh darah 'cerebral aneurysmsl. -eradangan dalam otak
m. Trauma pada tengkorak.
E! M"'(+e,-",( Kl('(,
anifestasi klinik lokal 'akibat kompresi tumor pada bagian yang spesifik
dari otak /
a. -erubahan penglihatan, misalnya/ hemianopsia, nystagmus, diplopia,
kebutaan, tanda%tanda papil edema.b. -erubahan bicara, msalnya/ aphasiac. -erubahan sensorik, misalnya/ hilangnya sensasi nyeri, halusinasi
sensorik.d. -erubahan motorik, misalnya/ ataksia, jatuh, kelemahan, dan paralisis.e. -erubahan bo3el atau bladder, misalnya/ inkontinensia, retensia urin, dan
konstipasi.f. -erubahan dalam pendengaran, misalnya / tinnitus, deafness.g. -erubahan dalam seksual
h. anifestasi klinik umum 'akibat dari peningkatan TIK, obstruksi dari C"4.
8/17/2019 8 Lp Trepanasi
5/20
i. "akit kepala j. 5ausea atau muntah proyektil
k. -usingl. -erubahan mentalm. Kejang
F! DIAGNOSIS *ANDING
$ematom intracranial lainnya
G! PEMERIKSAAN PENUN.ANG
-rosedur diagnostik praoperasi dapat meliputi /
a. Tomografi komputer 'pemindaian CT
6ntuk menunjukkan lesi dan memperlihatkan derajat edema otak
sekitarnya, ukuran !entrikel, dan perubahan posisinya1pergeseran jaringan
otak, hemoragik.
Catatan / pemeriksaan berulang mungkin diperlukan karena pada
iskemia1infark mungkin tidak terdeteksi dalam 27%82 jam pasca trauma
b. -encitraan resonans magnetik '9I
"ama dengan skan CT, dengan tambahan keuntungan pemeriksaan lesi di
potongan lain.
c. lectroencephalogram 'G
6ntuk memperlihatkan keberadaan atau berkembangnya gelombang
patologis
d. 0ngiografy "erebral
enunjukkan kelainan sirkulasi serebral, seperti pergeseran jaringan otak
akibat edema, perdarahan trauma
e. "inar%:
endeteksi adanya perubahan struktur tulang 'fraktur, pergeseran struktur
dari garis tengah 'karena perdarahan,edema, adanya fragmen tulang
f. ;rain 0uditory !oked 9espon ';09 / menentukan fungsi korteks dan
batang otak
g. -ositron mission Tomography '-T / menunjukkan perubahan akti!itas
metabolisme pada otak
h. 4ungsi lumbal, C"" / dapat menduga kemungkinan adanya perdarahan
subarakhnoid
8/17/2019 8 Lp Trepanasi
6/20
i. Gas #arah 0rtery 'G#0 / mengetahui adanya masalah !entilasi atau
oksigenasi yang akan dapat meningkatkan TIK
j. Kimia1elektrolit darah / mengetahui ketidakseimbangan yang berperan
dalam meningkatkan TIK1perubahan mental
k. -emeriksaan toksikologi / mendeteksi obat yang mungkin bertanggung
ja3ab terhadap penurunan kesadaran
l. Kadar antikon!ulsan darah / dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat
terapi yang cukup efektif untuk mengatasi kejang.
$. PENATALAKSANAAN
1/ PRAOPERASI
-ada penatalaksaan bedah intrakranial praoperasi pasien diterapi dengan
medikasi antikon!ulsan 'fenitoin untuk mengurangi resiko kejang pascaoperasi.
"ebelum pembedahan, steroid 'deksametason dapat diberikan untuk
mengurangai edema serebral. Cairan dapat dibatasi. 0gens hiperosmotik
'manitol dan diuretik 'furosemid dapat diberikan secara intra!ena segera
sebelum dan kadang selama pembedahan bila pasien cenderung menahan air,
yang terjadi pada indi!idu yang mengalami disfungsi intrakranial. Kateter urinarius menetap di pasang sebelum pasien diba3a ke ruang operasi untuk
mengalirkan kandung kemih selama pemberian diuretik dan untuk
memungkinkan haluaran urinarius dipantau. -asien dapat diberikan antibiotik bila
serebral sempat terkontaminasi atau dea
8/17/2019 8 Lp Trepanasi
7/20
0setaminofen biasanya diberikan selama suhu di atas ?8,)(C dan untuk
nyeri. "ering kali pasien akan mengalami sakit kepala setelah kraniotomi,
biasanya sebagai akibat syaraf kulit kepala diregangkan dan diiritasi selama
pembedahan. Kodein, diberikan le3at parenteral, biasanya cukup untuk
menghilangkan sakit kepala. Medikasi antikonvulsan 'fenitoin, dea
8/17/2019 8 Lp Trepanasi
8/20
Cuci lapangan operasi dengan sa!lon. Tujuan sa!lon/ desinfektan,
menghilangkan lemak yang ada di kulit kepala sehingga pori%pori terbuka,
penetrasi betadine lebih baik. Keringkan dengan doek steril. -asang doek steril di
ba3ah kepala untuk membatasi kontak dengan meja operasi
3! M"%e%('
"etelah markering periksa kembali apakah lokasi hematomnya sudah
benar dengan melihat CT scan. "aat markering perhatikan/ garis rambut B untuk
kosmetik, sinus B untuk menghindari perdarahan, sutura B untuk mengetahui
lokasi, zygoma B sebagai batas basis cranii, jalannya 5 II 'kurang lebih A1?
depan antara tragus sampai dengan canthus lateralis orbita.
4! De,('+e,(
#esinfeksi lapangan operasi dengan betadine. "untikkan 0drenalin
A/2((.((( yang mengandung lidocain (,)*. Tutup lapangan operasi dengan
doek steril.
5! P%,e)% Oe%",(
a. Incisi lapis demi lapis sedalam galea 'setiap )cm mulai dari ujung.
b. -asang haak tajam 2 buah 'oleh asisten, tarik ke atas sekitar =( derajat.
8/17/2019 8 Lp Trepanasi
9/20
c. ;uka flap secara tajam pada loose
connecti!e tissue. Kompres dengan
kasa basah. #i ba3ahnya diganjal
dengan kasa steril supaya
pembuluh darah tidak tertekuk
'bahaya nekrosis pada kulit
kepala. Klem pada pangkal flap
dan fiksasi pada doek.
d. ;uka pericranium dengan diatermi.
Kelupas secara hati%hati dengan rasparatorium pada daerah yang akan di
burrhole dan gergaji kemudian dan ra3at perdarahan.
e. -enentuan lokasi burrhole idealnya
pada setiap tepi hematom sesuai
gambar CT scan.
f. @akukan burrhole pertama dengan
mata bor tajam '$udsonDs ;race
kemudian dengan mata bor yang
melingkar 'Conical boor bila sudahmenembus tabula interna.
g. ;oorhole minimal pada 7 tempat sesuai dengan merkering.
h. -erdarahan dari tulang dapat dihentikan dengan bone 3a. Tutup lubang
boorhole dengan kapas basah1 3etjes.
i. ;uka tulang dengan gigli. ;ebaskan dura dari cranium dengan
menggunakan sonde. asukan penuntun gigli pada lubang boorhole.
-asang gigli kemudian masukkan penuntun gigli sampai menembus
lubang boorhole di sebelahnya. @akukan pemotongan dengan gergaji dan
asisten memfiir kepala penderita.
j. -atahkan tulang kepala dengan flap ke atas menjauhi otak dengan cara
tulang dipegang dengan knabel tang dan bagian ba3ah dilindungi dengan
ele!ator kemudian miringkan posisi ele!ator pada saat mematahkan
tulang.
8/17/2019 8 Lp Trepanasi
10/20
k. "etelah nampak hematom epidural, bersihkan tepi%tepi tulang dengan
spoeling dan suctioning sedikit demi sedikit. -edarahan dari tulang dapat
dihentikan dengan bone 3a.
l. Gantung dura 'hitch stitch dengan benang silk ?.( sedikitnya 7 buah.
m. !akuasi hematoma dengan spoeling dan suctioning secara gentle.
!aluasi dura, perdarahan dari dura dihentikan dengan diatermi. ;ila ada
perdarahan dari tepi ba3ah tulang yang merembes tambahkan hitch
stitch pada daerah tersebut kalau perlu tambahkan spongostan di ba3ah
tulang. ;ila perdarahan profus dari ba3ah tulang 'berasal dari arteri
tulang boleh di%knabel untuk mencari sumber perdarahan kecuali dicurigai
berasal dari sinus.
n. ;ila ada dura yang robek jahit dura dengan silk ?.( atau !icryl ?.( secara
simpul dengan jarak kurang dari )mm. -astikan sudah tidak ada lagi
perdarahan dengan spoeling berulang%ulang.
o. -ada ,)$)%"l he#"-#" setelah dilakukan kraniektomi langkah
salanjutnya adalah membuka duramater.
p. "ayatan pembukaan dura seyogianya berbentuk tapal kuda 'bentuk 6
berla3anan dengan sayatan kulit. #uramater dikait dengan pengait dura,kemudian bagian yang terangkat disayat dengan pisau sampai terlihat
lapisan mengkilat dari arakhnoid. ';ila sampai keluar cairan otak, berarti
arachnoid sudah turut tersayat. asukkan kapas berbuntut melalui
lubang sayatan ke ba3ah duramater di dalam ruang subdural, dan
sefanjutnya dengan kapas ini sebagai pelindung terhadap kemungkinan
trauma pada lapisan tersebut.
E. -erdarahan dihentikan dengan koagulasi atau pemakaian klip khusus.
Koagulasi yang dipakai dengan kekuatan lebih rendah dibandingkan
untuk pembuluh darah kulit atau subkutan.
r. 9eseksi jaringan otak didahului dengan koagulasi permukaan otak
dengan pembuluh%pembuluh darahnya baik arteri maupun !ena.
s. "emua pembuluh darah baik arteri maupun !ena berada di permukaan di
ruang subarahnoidal, sehingga bila ditutup maka pada jaringan otak
diba3ahnya tak ada darah lagi.
t. -erlengketan jaringan otak dilepaskan dengan koagulasi. Tepi bagian
otak yang direseksi harus dikoagulasi untuk menjamin jaringan otak
8/17/2019 8 Lp Trepanasi
11/20
bebas dari perlengketan. 6ntuk membakar permukaan otak, idealnya
dipergunakan kauter bipolar. ;ila dipergunakan kauter monopolar, untuk
memegang jaringan otak gunakan pinset anatomis halus sebagai alat
bantu kauterisasi.
u. -engembalian tulang. -erlu dipertimbangkan dikembalikan1tidaknya
tulang dengan e!aluasi klinis pre operasi dan ketegangan dura. ;ila tidak
dikembalikan lapangan operasi dapat ditutup lapis demi lapis dengan cara
sebagai berikut/
a. Teugel dura di tengah lapangan operasi dengan silk ?.(
menembus keluar kulit.b. -eriost dan fascia otot dijahit dengan !icryl 2.(.c. -asang drain subgaleal.d. Jahit galea dengan !icryl 2.(.e. Jahit kulit dengan silk ?.(.f. $ubungkan drain dengan !aum drain '9edon drain.g. Fperasi selesai.
!. ;ila tulang dikembalikan, buat lubang untuk fiksasi tulang, pertama pada
tulang yang tidak diangkat '?%7 buah. Tegel dura ditengah tulang yang
akan dikembalikan untuk menghindari dead space. ;uat lubang pada
tulang yang akan dikembalikan sesuai dengan lokasi yang akan di fiksasi'?%7 buah ditepi dan 2 lubang ditengah berdekatan untuk teugel dura.
@akukan fiksasi tulang dengan dengan silk 2.(, selanjutnya tutup lapis
demi lapis seperti diatas.
G! KOMPLIKASI PAS&A OPERASI
;eberapa komplikasi yang dapat terjadi pada pasien pascabedah
intrakranial atau kraniotomi adalah sebagai berikut /
a -eningkatan tekanan intrakranialb -erdarahan dan syok hipo!olemikc Ketidakseimbangan cairan dan elekrolitd Infeksie Kejang ';runner "uddarth, 2((2.f dema cerebral.g -erdarahan subdural, epidural, dan intracerebral.h $ypo!olemik syok.i $ydrocephalus. j Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit '"I0#$ atau #iabetes
Insipidus.
k Gangguan perfusi jaringan sehubungan dengan tromboplebitis.
8/17/2019 8 Lp Trepanasi
12/20
l Tromboplebitis postoperasi biasanya timbul 8 – A7 hari setelah
operasi.
m ;ahaya besar tromboplebitis timbul bila darah tersebut lepas dari
dindingn pembuluh darah !ena dan ikut aliran darah sebagai emboli ke
paru%paru, hati dan otak. -encegahan tromboplebitis yaitu latihan
kaki post operasi, ambulatif
H! MORTALITAS
Tergantung beratnya cedera otak
I! PERA7ATAN PAS&A*EDAH
onitor kondisi umum dan neurologis pasien dilakukan seperti biasanya.
Jahitan dibuka pada hari ke )%8. Tindakan pemasangan fragmen tulang atau
kranioplasti dianjurkan dilakukan setelah =%H minggu kemudian.
.! FOLLO79UP
CT scan kontrol diperlukan apabila post operasi kesadaran tidak membaik
dan untuk menilai apakah masih terjadi hematom lainnya yang timbul kemudian.
KONSEP ASUHAN KEPERA7ATAN PADA PASIEN POST TREPANASI
A. -engkajian
P%(#"% S)%e
a. 0ir3ay% -eriksa jalan nafas dari sumbatan benda asing 'padat, cair setelah
dilakukan pembedahan akibat pemberian anestesi.% -otency jalan nafas, meletakan tangan di atas mulut atau hidung.
% 0uscultasi paru keadekuatan epansi paru, kesimetrisan.
8/17/2019 8 Lp Trepanasi
13/20
b. ;reathing% Kompresi pada batang otak akan mengakibatkan gangguan irama
jantung, sehingga terjadi perubahan pada pola napas, kedalaman,
frekuensi maupun iramanya, bisa berupa Cheyne "tokes atau 0taia
breathing. 5apas berbunyi, stridor, ronkhi, 3hee
8/17/2019 8 Lp Trepanasi
14/20
d. -emeriksaan neurologise. ;ila perdarahan hebat1luas dan mengenai batang otak akan terjadi
gangguan pada ner!us cranialis, maka dapat terjadi /• -erubahan status mental 'orientasi, ke3aspadaan, perhatian,
konsentrasi, pemecahan masalah, pengaruh emosi1tingkah laku dan
memori.
• -erubahan dalam penglihatan, seperti ketajamannya, diplopia,
kehilangan sebagian lapang pandang, foto fobia.
• -erubahan pupil 'respon terhadap cahaya, simetri, de!iasi pada mata.
• Terjadi penurunan daya pendengaran, keseimbangan tubuh.
• "ering timbul hiccup1cegukan oleh karena kompresi pada ner!us
!agus menyebabkan kompresi spasmodik diafragma.• Gangguan ner!us hipoglosus. Gangguan yang tampak lidah jatuh
kesalah satu sisi, disfagia, disatria, sehingga kesulitan menelan.
Te%,(e% S)%ea. Kardio!askuler
Klien nampak lemah, kulit dan kunjungti!a pucat dan akral hangat.
Tekanan darah A2(18( mmhg, nadi A2(1menit, kapiler refill 2 detik.
-emeriksaan laboratorium/ $; +,+ gr*, $CT ?2 dan -@T 2?).b. ;rain
Klien dalam keadaan sadar, GC"/ 7%)%= 'total A), klien nampak lemah,
refleks dalam batas normal.c. ;lader
Klien terpasang doe3er chateter urine meliputi jumlah dan 3arna
2. #iagnosa Kepera3atan
a. Ganggguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan luka insisi.
b. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka insisi.
c. 9esiko tinggi infeksi berhubungan dengan higiene luka yang
buruk.
d. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan pendarahan.
e. Kekurangan !olume cairan berhubungan dengan perdarahan post
operasi.
f. -ola nafas inefektif berhubungan dengan efek anastesi.
8/17/2019 8 Lp Trepanasi
15/20
g. ;ersihan jalan napas inefektif berhubungan dengan penumpukan
secret.
h. -erubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan efek anastesi.
i. -erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
mual muntah.
Post Operasi
1. Nyeri berhubungan dengan prosedur bedah
2. Resiko tinggi cedera berhubungan dengan trauma intracranial
3. Keterlambatan tumbang berhubungan dengan efek dari kecatatan fisik
. Resiko infeksi berhubungan dengan luka post operasi
!. "emas berhubungan dengan ancaman kematian
8/17/2019 8 Lp Trepanasi
16/20
I. DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Interensi Keperawatan Rasional
Post Operasi
1 Nyeri berhubungan dengan
prosedur bedah
NO" # $ingkat Nyeri$u%uan # Pasien tidak
mengalami nyeri& antara lain
penurunan nyeri pada
tingkat yang dapat diterima
Kriteria hasil #a. $idak menun%ukkan
tanda'tanda nyeri
b. Nyeri menurun sampai
tingkat yang dapat
diterima
N(" # )ene%emen Nyeri(nter*ensi #
1. +erikan pereda nyeri
dengan manipulasi
lingkungan ,misal
ruangan tenang& batasi
pengun%ung-.
2. +erikan analgesia sesuai
ketentuan3. "egah adanya gerakan
yang menge%utkan
seperti membentur
tempat tidur
. "egah peningkatan $(K
1. )engurangi stressor
yang dapat
memperparah nyeri2. )engurangi nyeri
3. )eminimalkan nyeri
. )engurangi rasa nyeri
yang dirasakan pasien
2 Resiko tinggi cedera
berhubungan dengan trauma
intrakranial
NO" # Pengendalian Resiko
$u%uan # Pasien mengalami
stress minimal pada sisi
operasi
Kriteria hasil #
a. tress minimal pada sisi
operasi
b. Pasien tetap pada posisi
N(" # Positioning
1. Konsul dengan ahli
bedah mengenai
pemberian posisi&
1. )enerikan posisi yang
tepat sehingga
mengurangi risiko
cedera
8/17/2019 8 Lp Trepanasi
17/20
yang diinginkan termasuk dera%at fleksi
leher.
2. Posisikan pasien datar
dan mirirng& bukan
terlentang atau tinggikan
kepala
3. +alikkan pasien denganhati'hati
. /indari posisi
trendelenburg
2. )engurangi
peningkatan $(K
3. )encegah ter%adinya
cedera
. )encegah peningkatan
$(K
3 Keterlambatan tumbang
berhubungan dengan efek dari
kecatatan fisik
NO" # Physical 0ging
tatus
$u%uan # Pasien mengalami
pertumbuhan dan
perkembangan yang normal
sesuai usianya.
Kriteria hasil #
a. Rata'rata berat badan
b. "ardiat out put
c. lastisitas kulit
d. Kekuatan otot
N(" # e*elopmental
nhancement
1. +ina hubungan saling
percaya dengan anak
2. emonstrasikan akti*itas
yang meningkatkan
perkembangan anak
sesuai dengan umurnya
,contoh bermain icik'
icik-
3. +antu anak bela%ar
8/17/2019 8 Lp Trepanasi
18/20
ketrampilan
. +ina kesempatan untuk
mendukung latihan
akti*itas motorik*erbal
pasien
!. +erikan reinforcement
positif Resiko infeksi berhubungan
dengan luka post operasi
NO" # Pengenalian Resiko
$u%uan # Pasien tidak
mengalami infeksi atau
tidak terdapat tanda'tanda
infeksi pada pasien.
Kriteria hasil #
$idak menun%ukkan tanda'
tanda infeksi
N(" # Pengendalian (nfeksi
1. Pantau tanda ge%ala
infeksi
2. Ra4at luka operasi
dengan teknik steril
3. )emelihara teknik
isolasi& batasi %umlah
pengun%ung. 5anti peralatan
pera4atan pasien sesuai
dengan protap
1. )encegah ter%adinya
infeksi
2. )encegah in*asi
mikroorganisme
3. )encegah inos
. )encegah inos
! "emas berhubungan dengan
ancaman kematian
NO" # Kontrol "emas
$u%uan # etelah dilakukan
tindakan kepera4atan
diharapkan kecemasan
Kriteria hasil #
a. )onitor intensitas
kecemasan b. Rencanakan strategi
N(" # nhancement "oping
1. ediakan informasi yang
sesungguhnya meliputi
diagnosis& treatment dan
1. )emberikan informasi
selama pera4atan yang
didapatkan pasien2. )emberikan rasa
8/17/2019 8 Lp Trepanasi
19/20
hilang atau berkurang. koping untuk
mengurangi stress
c. 5unakan teknik relaksasi
untuk mengurangi
kecemasan
d. Kondisikan lingkungan
nyaman
prognosis
2. $etap dampingi kien
untuk men%aga
keselamatan pasien dan
mengurangi
3. (nstruksikan pasien
untuk melakukan ternik relaksasi
. +antu pasien
mengidentifikasi situasi
yang menimbulkan
ansietas.
nyaman
3. )emberikan rasa
nyaman pada pasien
. )engurangi ansietas
8/17/2019 8 Lp Trepanasi
20/20
DA!TAR P"STAKA
+arbara ". 6ong. 1778. Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses Keperawatan).
0lih bahasa # 9ayasan (katan alumsi Pendidikan Kepera4atan Pa%a%aran +andung.
"etakan (.
"arpenito& 6.:. 2;;3. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. :akarta# 5".
oengoes .)arilyn. 2;;2. Rencana Asuhan Keperawatan. :akarta# 5"
orland. 177er& u>anne ". 2;;2. Buku A#ar Keperawatan Medikal'Bedah edisi olume .
:akarta# 5".
yl*ia 0. Price. 2;;8. Pato*osiologi Konsep Pen%akit . :akarta# 5"
:oane. 2;;. +ursing $nterention ,lassi*ication. )osby # ?0
:oane. 2;;. +ursing -utcomes ,lassi*ication. )osby # ?0)ans%oer& 0rif. 2;;1. Kapita Selekta Kedokteran. :akarta # )edia 0esculapius
Price&.0. @ =ilson& 6.). 2;;!. Pato*isiologi Konsep Klinis Proses'Proses Pen%akit .
:akarta # 5"