Top Banner

of 28

7.SIKLUS KEHIDUPAN

Nov 02, 2015

Download

Documents

IPutu Yogi S

cc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • SIKLUS KEHIDUPAN

    abs

  • abs

  • Eight Ages of Man(Erik H Erikson)Teori Perkembangan Psikososial

    abs

  • Teori tentang Siklus Kehidupan.Mengetengahkan tahapan kehidupan yang akan dialami semua orang sejak lahir hingga mati.Tahapan ini melalui urutan tertentu dan tidak dapat dilompati, karena tahap yang sebelumnya merupakan fondasi bagi tahap berikutnya.Tiap tahap mempunyai ciri dan target tertentu yang harus dicapai agar perkembangan kepribadian menjadi optimal. Disebut prinsip epigenetik.

    abs

  • Dasar-dasar Teori:= Teori Perkembangan Psikoseksual oleh Sigmund FreudPerbedaan:- Diteruskan sampai usia tua (Lansia) (Teori perkemb psikoseksual hanya sampai usia remaja- Diperluas dalam konteks/pengaruh sosial, budaya

    abs

  • Teori Erik Erikson : 8 tahap kehidupan.(Teori Perkembangan Psikososial)Tahap 1 : trust versus mistrustTahap 2 : autonomy versus shame and doubtTahap 3 : initiative versus guiltTahap 4 : industry versus inferiorityTahap 5 : ego identity versus role confusionTahap 6 : intimacy versus isolationTahap 7 : generativity versus stagnationTahap 8 : ego integrity versus despair

    Tahap 1-5 sejalan dengan Tahapan Psikoseksual dari Sigmund Freud, sampai akhir masa remaja.Tahap 6-8 ditambahkan oleh Erikson, mulai dewasa muda sampai manula.

    abs

  • Konsep Teori Perkembangan Psikiatri Sosial:Sense of:rasa yg mendalam/mendasar/pervasif yg akan mempengaruhi/menentukan pola peri-laku anak/individu di kemudian hari melaluipola persepsi thd dirinya dan dunia luarnya.diketahui melalui:a. ways of experiencing: cara-2 penghayatan (internal)b. ways of behaving: perilaku yg tampak (obsivable external)c. test-test psikologis

    abs

  • Vs : - Verus- titik balik- dalam setiap tahap ada kebijakan dasar yg harus dicapai oleh anak/individu- apabila kebijakan dasar (mis. Basic trust) tdk bisa dicapai ok sesuatu hal (mis. Lingk yg tdk kondusif), maka anak/individu akan mengembangkan perilaku kebalikannya. (lebih didomi- nasi oleh mistrustnya)

    abs

  • Fase I: sense of Basic Trust vs Mistrust.Anak:dalam memenuhi kebutuhannya anak sangat tgt pada lingkungan (pengasuh)lingk/pengasuh anak tak berdaya individu yangpasifpengasuh diharapkan peka akan kebutuhan anak- pada masa ini sebaiknya setiap kebutuhan anak segera dipenuhiprinsip call feedingmodel asuhan: TLC (tender loving care)

    abs

  • Berhasil:anak akan merasakan lingkungan (di luardirinya) sebagai pemberi/dapat ngembalikan rasaaman/nyaman yg dibutuhkan/dapat dipercayaGagal:anak akan lebih didominasi rasa tak percayakpd lingk (basic mistrust), lebih banyak diliputirasa takut/cemas yg mendasarsulit mengembangkan time perspective yangoptimal dlm kehidupannya kelak

    abs

  • I. TRUST VS MISTRUST (0-18 bulan)The infant lives through and loves with its mouth.Bayi mengamati & memberi signal.Kepekaan primary care taker untuk merespons signal dari bayi sangat penting.Bila kebutuhan terpenuhi, terbentuk TRUST. Bayi mempunyai rasa percaya pada lingkungan.Bila terlantar/tak terpenuhi, yang terjadi MISTRUST, tidak percaya bahwa lingkungan akan membantunya, muncul rasa takut.

    abs

  • Fase II: Sense of autonomi vs sense of shame & doubt.Anak:adanya basic trust (thd lingk)mulai jalan (mengembangkan kemampuan motoriknya)mulai bisa bicara (menyatakan keinginan)Lingkungan:diharapkan peka thd kebutuhan anak untukmencoba kemampuan barunyasikap lingkungan/pengasuh:* supportif* reassuring* tegas

    abs

  • Berhasil:anak akan mengemb. Rasa mampu diri secara wajarAnak memp rasa pengarahan diriMempunyai kemantapan langkah (nantinya)Gagal:anak akan lebih didominasi rasa ragu-2 danmalukurang mampu mengarahkan diri sendiriCatatan: Erikson mengatakan fase ini sebagaiback bone dlm fase-2 perkemb. anak

    abs

  • II. AUTONOMY vs SHAME & DOUBT. (18 bulan 3 tahun)Anak mulai bisa bicara, bisa mengontrol sphincter dan gerakan motoriknya.Holding on and letting go. Beri kesempatan anak mengembangkan kemampuan kontrolnya.Sering ada battle antara anak dengan pengasuhnya.Sikap lingkungan sebaiknya tegas tapi menenteramkan, jadi bukan galak dan selalu melarang.Targetnya rasa otonomi, bila tak berhasil yang terbentuk rasa malu dan ragu-ragu.

    abs

  • Fase III: Sense of Inisiative vs sense of guiltyAnak:bekal : basic trust rasa otonomitimbulnya rasa inisiatifrasa ingin tahumuncul daya kreativitasselalu ingin mencoba (bereksperimen)Lingkungan/pengasuh:memberi/mendukung keinginan anak untuk bereksperimenberusaha memenuhi rasa ingin tahu anakmenjawab setiap pertanyaan dengan baik

    abs

  • Berhasil:anak akan mengemb rasa inisiatif dan daya kreativitasnyaGagal:bila lingk overkritik, melecehkan dan tidak menghargai usaha-2 anak maka anak akan diliputi rasa salah

    abs

  • III. INITIATIVE vs GUILT (3-5 tahun)Anak secara aktif memasuki dunia dengan suaranya, geraknya, rasa ingin tahunya.being on the make. Semua dicobanya.Beri kesempatan untuk berinisiatif, walaupun belum menghasilkan sesuatu yang berarti, beri support. Hindari untuk selalu melarang dan memarahi/menghukum.Berhasil, muncul rasa inisiatif.Tidak berhasil, yang dominan adalah rasa bersalah

    abs

  • Fase IV: Sense of Industry vs sense of inferiority.Anak:kemampuan awal yg sudah dimiliki (sense of trust, autonomy, inisiative)rasa ingin berkarya (bgmn suatu benda itu dibuat & fungsinya)rasa ingin bersosialisasi (mencari teman)

    abs

  • Lingkungan:beri kesempatan berkaryaberi kesempatan bersosialisasiDorong anak agar mampu dan mau menyelesaikan tugasBerhasil: anak diliputi rasa/keinginan untuk berkaryaGagal: anak lebih banyak didominasi rasa rendah diri

    abs

  • Fase V: Sense of identity vs Role confusionAnak:fase perkemb awal (apabila fase-2 sblmnya berlangsung cukup baik, mk memasuki fase remaja relatif tanpa gejolak)merasakan adanya benang merah antara masa lalu (apa yg sudah dicapai) dengan yg akan datangadanya perubahan-2 fisik, psikologis & sosialadanya keinginan mencoba macam-2 peran

    abs

  • Lingkungan:memberi kesempatan kpd remaja utk mencoba macam-2 perantidak mengecilkan remajamengarahkan secara bijaksanaBerhasil: Remaja mampu menyelesaikan masa adolesensinya (identity crisis) dengan mencapai identitas diri yang mantapGagal: Remaja tetap dlm identity crisis dg kebingungan dlm peran sosial dan atau seksual dg semua dampaknya

    abs

  • IV. INDUSTRY vs INFERIORITY (5 13 tahun)Usia sekolah dasar.Mulai berkarya. Beri fasilitas dan kesempatan.Beri pujian dan bimbingan untuk hasil karyanya, agar muncul rasa industri nya, dia tidak enggan untuk berkarya.Bila sering dihina, direndahkan, diremehkan, yang muncul rasa rendah diri.

    abs

  • V. IDENTITY vs ROLE CONFUSION (13 21 tahun).Bersamaan dengan onset pubertas (perubahan fisik). Sejalan dengan mulainya perubahan psikologis dan sosial.mencoba-coba peran, mencari identitas yang pasMempunyai beberapa idola yang mungkin berubah-ubah.Beri kesempatan dan pengarahan, sehingga anak mantap dengan rasa identitasnya, termasuk social role dan gender role.Bisa tidak berhasil, bisa terjadi kebingungan peran , rasa identitas yang belum mantap.

    abs

  • VI. INTIMACY vs ISOLATION. (21 40 tahun)to love and to workBisa mencintai dan dicintai.Bisa berkarya dan diterima secara sosial.Yang harus dicapai adalah rasa kedekatan dengan lingkungan, terutama pasangannya.Bila tidak tercapai, yang terjadi rasa terisolasi

    abs

  • VII. GENERATIVITY vs STAGNATION. (40 60 tahun)Establishing and guiding the next generation.Hidupnya sudah mantap, fungsi utama adalah sebagai orang-tua dalam membesarkan dan membimbing anak-anaknya serta generasi dibawahnya.Disamping itu masih harus produktif dan kreatif.Kepribadian harus semakin mature.Bila tidak ada peningkatan, terjadi stagnasi.

    abs

  • VIII. INTEGRITY vs DESPAIR. (60 tahun meninggal).Yang seharusnya dicapai adalah kebijaksanaan dan kebahagiaan di masa tua. Merasa segalanya sudah tercukupi.Bila tidak tercapai, maka timbul rasa keputus-asaan/kekecewaan/kehilangan harapan

    abs

  • abs

  • abs