Top Banner
LAPORAN KASUS SEORANG ANAK PEREMNUAN 9 TAHUN DENGAN ATELEKTASIS Oleh: SUSILO SETIAWAN 20070310181 Pembimbing : dr. Ahmad Faesol Sp.Rad
41

76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

Dec 15, 2014

Download

Documents

Susilo Setiawan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

LAPORAN KASUS

SEORANG ANAK PEREMNUAN 9 TAHUN DENGAN ATELEKTASIS

Oleh:

SUSILO SETIAWAN

20070310181

Pembimbing : dr. Ahmad Faesol Sp.Rad

BAGIAN ILMU RADIOLOGI

RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2013

Page 2: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

A. IDENTITAS PENDERITA

Nama : an. Shabrina Azizah

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 8 Tahun 10 bulam

Alamat : Dalem KG III/889 RT 42 Purbayan Kotagede DIY

Masuk RSDK : 15 April 2013

Keluar RSDK : 23 April 2013

No CM : 574847

B. DATA DASAR

1. Anamnesis

Pasien datang ke rumah sakit dari rujukan rumah sakit lain dengan keluahan sesak

nafas dan nyeri dada sebelah kanan.

a. Riwayat penyakit sekarang :

± 3 hari anak batuk (+), dahak (+) tidak dapat dikeluarkan, pilek (+), sesak (-),

ngik-ngik (-), demam (+) anget-anget, bintik-bintik merah seperti digigit nyamuk

(-), gusi berdarah (-), mimisan (-), keluar cairan dari telinga (-), nyeri tekan

belakang telinga (-), nyeri telan (-), muntah 1x/hari setelah batuk ± @2 sendok

makan, berisi dahak (+) warna putih encer (+) bercampur susu, BAB dan BAK

tidak ada kelainan, anak masih bermain seperti biasa, makan dan minum tidak

terganggu.

± 1 hari anak masih batuk dan makin bertambah parah, dahak tidak dapat

dikeluarkan, sesak (+), ngik-ngik (+), sesak tidak berkurang dengan perubahan

posisi dan cuaca (+), dan tidak bertambah saat bermain, biru-biru disekitar mulut

(-), demam (+) tidak tinggi terus menerus, bintik-bintik merah seperti digigit

nyamuk (-), gusi berdarah (-), mimisan (-), keluar cairan dari telinga (-), nyeri

tekan belakang telinga (-), nyeri telan (-), anak rewel (+), muntah 1x/hari 2-3

sendok makan berisi dahak kental warna putih dan susu, nafsu makan dan minum

susu anak terganggu, buang air besar dan buang air kecil tidak ada kelainan,

2

Page 3: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

kemudian dibawa ke puskesmas Ngesrep diberi obat kotrimoksazol dan surat

pengantar ke RSDK, karena batuk yang terus bertambah dan disertai sesak, anak

kemudian dibawa ke RSDK.

b. Riwayat penyakit dahulu :

Riwayat alergi telur (+)

Riwayat tersedak sebelumnya disangkal

Riwayat sesak sebelumnya dan nafas berbunyi (mengi) disangkal.

Riwayat bepergian ke daerah endemis malaria (-)

Tidak pernah sakit batuk lama, tidak ada riwayat sering berkeringat malam

hari, tidak ada keluhan berat badan turun atau sulit naik.

Riwayat ruam /alergi susu saat bayi disangkal.

Riwayat batuk/bersin saat pagi hari/subuh (-)

c. Riwayat penyakit keluarga :

Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini atau batuk-batuk lama.

Ayah pasien alergi telur (+), ayah perokok aktif (+).

Tidak ada anggota keluarga yang sakit seperti ini.

Riwayat asma pada anggota keluarga disangkal.

Lingkungan : memelihara binatang (+), karpet (-).

d. Riwayat sosial ekonomi :

Ayah bekerja sebagai pegawai swasta. Ibu tidak bekerja. Menanggung 1 orang.

Penghasilan per bulan Rp 1.000.000. Biaya pengobatan ditanggung jamkesmas.

NO Kriteria BPS Untuk Menentukan Rumah Tangga Miskin Ya Tidak1 Luas bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 perorang √2 Jenis lantai tempat tinggal terbuat dari tanah, bambu, kayu murahan √3 Jenis dingding tempat tinggal dari bambu/rumbia/kayu berkualitas

rendah/tembok tanpa diplester√

4 Tidak memilki fasilitas buang air besar/bersama dengan rumah tangga lain

5 Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik √6 Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak

terlindung/sungai/air hujan√

7 Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak tanah

3

Page 4: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

8 Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam/satu kali dalam seminggu √9 Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun √10 Hanya sanggup makan hanya satu/dua kali dalam sehari √11 Tidak sanggup membayar pengobatan dipuskesmas/poliklinik √12 Sumber penghasilan kepala keluarga adalah petani dengan luas

lahan 500m2, buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, dan atau pekerjaan lainya dengan pendapatan dibawah Rp 600.000 perbulan

13 Pendidikan tertinggi kepala keluarga : tidak bersekolah/tidak tamat SD/hanya SD

14 Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai minimal Rp 500,0000, seperti sepeda motor kredit/nonkredit, emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainya.

Kesan : sosial ekonomi kurang.

e. Riwayat pemeliharaan antenatal :

Periksa kehamilan di bidan sebanyak 6 kali, penyakit kehamilan disangkal, obat-

obatan yang diminum berupa vitamin, tablet tambah darah, dan mendapat

imunisasi TT 2 kali.

f. Riwayat persalinan.

No Kehamilan dan Persalinan Tgl lahir

Laki-laki lahir dari seorang ibu G1P0A0 20 tahun, umur kehamilan 9 bulan, lahir spontan, langsung menangis, biru-biru (-), ditolong bidan, berat lahir 3500 gram. Panjang badan lahir 49 cm

01/05/2010

g. Riwayat pemeliharaan post natal :

Pemeliharaan postnatal di posyandu, keadaan anak sehat.

h. Riwayat keluarga berencana :

Ibu mengikuti program KB suntik 3 bulan. Sikap terhadap KB yakin dan percaya.

i. Riwayat Penyakit Yang Pernah Diderita

Morbili belum pernah Diare (+)Pertusis belum pernah Kejang belum pernahVarisela belum pernah Kecacingan belum pernahDifteri belum pernah Disentri basiler belum pernahMalaria belum pernah Disentri amuba belum pernahTetanus belum pernah Demam tifoid belum pernah

4

Page 5: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

Operasi belum pernah Fraktur belum pernahPneumonia belum pernah Tuberkulosis belum pernahBronkitis belum pernah Alergi obat/makanan belum pernahTBC belum pernah Hepatitis belum pernahBatuk (+) Pilek (+)

j. Riwayat imunisasi :

BCG : 1 kali, umur 1 bulan, skar positif.

Polio : 4 kali, umur 0,2,4,6 bulan.

Hepatitis : 3 kali, umur 2,4,6 bulan.

Dipteri : 3 kali, umur 2,4,6 bulan

Pertusis : 3 kali, umur 2,4,6 bulan

Tetanus : 3 kali, umur 2,4,6 bulan

Campak : 1 kali, umur 9 bulan

Kesan : vaksinasi dasar lengkap.

k. Riwayat makan dan minum :

Umur 0 – 1 bulan : Anak mendapat Asi sesuai kemauan bayi (dihentikan

karena asi tidak keluar dan puting susu yang datar)

Umur 0 – 6 bulan : Anak diberi SGM 1 10-12x/hari @ 90 cc (3 sendok

takar habis) sesuai keinginan anak

Umur 6 bulan- sekarang : Anak diberi susu SGM II 8-10x sehari @ 120 cc -

habis dan bubur susu 3 x sehari @ ½ mangkuk kecil -

habis.

Umur 6 - 8 bulan : Anak diberi bubur susu ½ bungkus 3x/hari habis.

Umur 8- sekarang : Anak diberikan nasi tim 3x/hari ½ mangkuk kecil +

ati/ayam/tahu/tempe + sayur

Buah : pisang, jeruk, pepaya (mulai diberikan umur 4 bulan

2x @2-3 sedok teh habis)

Kesan : kualitas dan kuantitas cukup, ASI tidak eksklusif, dan penyapihan dini.

l. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan anak :

Pertumbuhan :

5

Page 6: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

Berat badan lahir 3500 gram, panjang badan lahir 49 cm, lingkar kepala

waktu lahir tidak tahu.

Berat badan bulan lalu 8 kg. Berat badan sekarang 8,3 kg, panjang badan

sekarang 71 cm, lingkar kepala 52 cm (mesosefal).

6

Page 7: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

Kesan : Gizi baik, perawakan normal, arah pertumbuhan sesuai garis pertumbuhan

Perkembangan :

NO KPSP Pada Anak Umur 12 Bulan Ya Tidak1 Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/dipojok, kemudian muncul

dan menghilang secara berulang-ulang dihadapan anak,apakah ia mencari anda atau mengharapakan anda mucul kembal?

2 Letakan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut dengan perlahan-lahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil itu kembali?

3 Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau lebih dengan berpegangan pada kursi/meja?

4 Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya:”ma-ma”. “da-da”, “pa-pa’. jawab YA bila ia mengeluarkan salah satu suara tadi.

5 Apakah anak dapat mengangkat badanya ke posisi berdiri tanpa bantuan anda?

6 Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang yang belum ia kenal? Ia akan menunjukan sikap malu-malu atau ragu-ragu pada saat permulaan bertemu dengan orang yang belum dikenalnya?

7 Apakah anak daoat mengambil benda kecil seperti kacang atau kismis, dengan meremas di antara ibu jari dan jarinya?

8 Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan? √9 Sebutkan 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu kata-kata yang

lengakap).Apakah ia mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi?√

10 Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus yang ia pegang?

Kesan : perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembanganya

7

Page 8: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

2. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada tanggal 19 April 2011 , pukul 14.30 WIB di ruang HND C1L1

Seorang anak laki-laki, umur 11 bulan, berat badan 8,3 kg, panjang badan 71 cm.

Kesan umum : sadar, tampak sesak , tidak sianosis , ada napas spontan , adekuat.

Tanda vital : Nadi : 124 x/menit, isi dan tegangan cukup.

RR : 55 x/menit

Suhu : 37C

Kepala : mesosefal, lingkar kepala 45 cm.

ubun-ubun besar datar dan belum menutup.

Rambut :hitam, tidak mudah dicabut.

Mata : konjungtiva palpebra anemis (-), sklera tidak ikterik, pupil isokor

diameter 2 mm/2 mm, reflek cahaya (+) N / (+) N. reflek kornea

+N/+N, reflek bulu mata +N/+N.

Hidung : nafas cuping hidung (-), tidak ada sekret.

Telinga : tidak ada sekret .

Mulut : bibir tidak sianosis, selaput lendir tidak kering, lidah tidak kotor,

gusi tidak berdarah, gigi incicvus sudah tumbuh.

Tenggorok : T1-1, faring tidak hiperemis.

Leher : simetris, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.

Kulit : tidak ikterus

Dada : simetris, ada retraksi epigastrial.

Paru depan : I : simetris, statis, dinamis.

Pa : stem fremitus kanan = kiri

Pe : sonor seluruh lapangan paru

A : suara dasar vesikuler normal

suara tambahan : ronkhi basah (-)/(-)

wheezing (+)/(+)

hantaran (+)/(+)

eksperium memanjang (+)/(+)

Paru belakang: I : simetris, statis, dinamis.

Pa : stem fremitus kanan = kiri

8

Page 9: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

Vesikuler, ST (+)

Vesikuler, ST (+)

Vesikuler ST (+)

Pe : sonor seluruh lapangan paru

A : suara dasar vesikuler normal

suara tambahan : ronkhi basah (-)/(-)

wheezing (+)/(+)

hantaran (+)/(+)

Eksperium memanjang (+)/(+)

paru depan paru belakang

Jantung : I : sulit dinilai

Pa : sulit dinilai

Pe : sulit dinilai

A : suara jantung I-II normal, tidak ada bising, tidak ada gallop,

irama reguler, frekuensi jantung 120 x / menit, M1>M2,

A1<A2, P1<P2.

Abdomen : I : datar, tidak ada venektasi.

Pa : datar, lemas, tidak nyeri tekan.

Hepar : tidak teraba

Lien : tidak teraba

Pe : timpani, pekak sisi (+) normal, tidak ada pekak alih.

A : bising usus (+) normal.

Alat kelamin : laki-laki, testis (+) 2 buah, epispadi (-), hipospadia (-), fimosis (-),

hiperemis (-)

Ekstremitas : superior inferior

Sianosis (-)/(-) (-)/(-)

Oedem (-)/(-) (-)/(-)

Akral dingin (-)/(-) (-)/(-)

Cap. refill <2’’ <2’’

9

Page 10: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

Reflek fisiologis (+)N/(+)N (+)N/(+)N

Reflek patologis (-)/(-)

Clonus (-)/(-)

Kekuatan 555 555

Tonus (+)N/(+)N (+)N/(+)N

Kelainan lain :

Tidak ada

3. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan darah (tanggal 19 April 2011)

Hemoglobin : 12,4 gram /dl

Hematokrit : 36,6 %

Eritrosit : 4,87 juta/mm3

Lekosit : 14 ribu/mm3

Trombosit : 549 ribu/mm3

MCV : 75,2 femtoliter

MCH : 25,4 pikogram

MCHC : 33,8 gr/dl

Kesan : Trombositosis

Preparat darah hapus (tanggal 20 April 2011) :

Eosinofil : 3 %

Basofil : 0 %

Batang : 0 %

Segmen : 28 %

Limfosit : 65 %

Monosit : 3 %

AMC 1%

Sistem eritropoetik : anisositosis ringan (+), Mikrosit (+), poikilositosis

ringan (+), tear drop sell (+), pear shape sell (+),

ovalosit (+), sferosit (+).

Sistem granulopoetik : jumlah tampak normal, limfosit teraktivasi (+).

10

Page 11: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

Sistem trombopoetik : jumlah meningkat, bentuk normal.

Kesan : Gambaran infeksi virus.

d. X-foto thorak : (tanggal 19 April 2011)

Cor : CTR 47%, retrocard dan retrosternal space tidak menyempit.

Pulmo : Corakan vaskular meningkat

Tampak bercak pada perihiler dan parakardial kanan

Hilus kanan kiri tampak menebal

Hemidiafragma kanan setinggi kosta 9 posterior

Sinus kostofrenikus kanan dan kiri lancip

Kesan :

Cor dalam batas normal

Gambaran bronkopneumonia dengan penebalan hilus kanan kiri,

proses spesifik belum dapat disingkirkan

e. Pemeriksaan lain

Scoring TB :

Kontak TB 0

Uji tuberkulin 0

Gizi 0

Demam 0

Batuk 0

Pemb.nnll 0

Pemb. Sendi 0

Foto thoraks 1

Total 1

C. DIAGNOSIS

Diagnosis Banding

1. Assesment : IRA

DD/ Atas

Bawah

DD/ Bronkopneumonia

Bronkiolitis

11

Page 12: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

2. Gizi baik.

Diagnosis Sementara

1. Bronkiolitis

2. Gizi baik

D. DAFTAR MASALAH

No. Masalah Aktif Tgl No. Masalah Pasif Tgl

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Batuk8

Pilek8

Demam tidak tinggi8

Sesak nafas8

Wheezing8

Retraksi dada8

Trombositosis8

Bronkiolitis

Gizi baik

19/04/11

19/04/11

19/04/11

19/04/11

19/04/11

19/04/11

19/04/11

19/04/11

19/04/11

1. Sosial ekonomi

kurang

19/04/11

E. PENATALAKSANAAN

1. Ass : Bronkiolitis

Dx : S : Sesak napas, panas nglemeng, ngik-ngik, tarikan dinding dada

O : darah rutin, preparat darah hapus, diff count, gambaran darah

tepi

Rx : - O2 masker 5 liter/menit

- Infus 2A1/2 N 480/20/5 tetes mikro/menit

Kebutuhan 24 jamCairan

830 cc

Kalori

990 kkal

Protein

19,8 g

2A ½ N 480 cc 81,6 -

3x lunak

5x 120 cc susu

300 cc

600 cc

1100

393

39

11,4

JUMLAH 1380 cc 1584 kkal 50,4 g

12

Page 13: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

% AKG (166%) (160%) (230%)

- Peroral : - Parasetamol 100 mg bila t ≥38 °C

- Ambroxsol 3 x 4 mg

- Nebulizer : pulmicort ½ respul

Nacl 0,9% 4 cc

(pkl 04.00, 08.00, 16.00 22.00)

Mx : Pengawasan keadaan umum, tanda vital, distress respirasi, dan

pengawasan jalan napas ( isap lendir jika perlu)

Ex : a. Penjelasan kepada keluaraga tentang penyakit, prosedur pengobatan

serta prognosis penderita

b. Edukasi mengenai perlunya menjaga kebersihan lingkungan rumah

dan badan penderita

c. Edukasi tentang penghindaran dari asap rokok serta kurang nya

ventilasi udara dirumah

13

Page 14: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

F. CATATAN KEMAJUAN

Tanggal Pemeriksaan Fisik Laboratorim, Konsul Assesment Terapi, Program19-4-2011 Keluhan

Keadaan umum

Pemeriksaan Fisik TV : nadi RR Suhu

Kepala

Mata

HidungMulut

TenggorokLeherThorak

JantungPulmo

Abdomen

HeparLienEkstremitas

Sesak napas (+),batuk (+)sadar,kurang aktif, sianosis(-),napas spontan(+) , adekuat

124x/menit, i/t cukup55 x/menit37C

Mesosefal, LK:45 cm, UUB datar, belum menutupKonjungtiva palpebra anemis (-), sklera ikterik (-), Nafas cuping (-), sekret (+)Bibir sianosis (-), selaput lendir kering (-), lidah kotor (-)T1-1, faring hiperemis (-)Simetris, pembesaran limfonodi (-).Simetris, statis, dinamis, retraksi epigastrial (+).BJ I-II normal, bising (-), gallop(-)SD vesikuler, ronkhi basah halus (-/-), wheezing (+/+), suara hantaran (+/+), eksperium memanjang (+)/(+)Datar, lemas, venektasi (-), bising usus (+) normal. tak teraba. tak teraba. Sup Inf

Sianosis -/- -/-Akral dingin -/- -/-

Capillary refil < 2 II < 2 II

Laboratorium Darah :Hb : 12,4 g / dl Ht : 36,6 % Eritrosit : 4.870.000/ mm3 Lekosit : 14.000 / mm³ Trombosit : 549.000 /mm³MCV : 75,2 femtoliterMCH : 25,4 picogramMCHC : 33,8 gr/dl

Pemeriksaan darah hapus :-Sistem eritropoetik : anisositosis

ringan (+), poikilositosis ringan(+), tear drop sell (+), pear shape sell (+), ovalosit (+), sferosit (+).

-Sistem granulopoetik : jumlah tampak normal, limfosit teraktivasi (+)

-Sistem trombopoetik : jumlah meningkatl, bentuk normal.

Pemeriksaan x-photo thorak :-Cor : CTR < 47%, retrocard dan retrosternal

space tidak menyempit.-Pulmo : - Corakan vaskular meningkat

- Tampak bercak pada perihiler dan parakardial kanan

- Hilus kanan kiri tampak menebal- Hemidiafragma kanan setinggi

kosta 9 posterior- Sinus kostofrenikus kanan dan

kiri lancip

O2 masker 5 liter/menitInfus 2A1/2 N 480/20/5 tetes mikro/ menit

Peroral : - Paracetamol 4-6 x100 mg jika t ≥38.50C - Ambroxsol 3 x 4 mg Nebulizer : pulmicort ½ respul Nacl 0,9% 4 cc

( pkl 04.00, 08.00, 16.00 22.00)

Diet : 3 x Diet lunak 5 x 120 cc SGM II

Program :- Pengawasan keadaan umum, tanda

vital. - Pengawasan jalan napas- Pengawasan distress respirasi.- Isap lendir teratur jika perlu

Scoring TB :Kontak TB 0Uji tuberkulin 0Gizi 0Demam 0Batuk 0Pemb.nnll 0Pemb. Sendi 0Foto thoraks 1 Total 1

Page 15: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

Tanggal Pemeriksaan Fisik Laboratorim, Konsul Assesment Terapi, ProgramRefleks Reflek Fisiologi s + / + + /+

ReflekPatologis -/- Clonus -/-Kekuatan 555 555Tonus +N/+N +N/+N

Kesan : Cor : tidak membesar. Pulmo : Gambaran

bronkopneumonia dengan penebalan hilus kanan kiri, proses spesifik belum dapat disingkirkan

Assesment : Bronkiolitis

Gizi baik20-4-2011 Keluhan:

Keadaan umum

Pemeriksaan Fisik

TV: Nadi RR Suhu

Kepala

Mata

HidungMulut

TenggorokLeher

Thorak

JantungPulmo

Abdomen

Hepar

Sesak napas (+) menurun, batuk(-)sadar, aktif, napas spontan, adekuat(+), sianosis (-).

120/menit, i/t cukup35x/menit36,5ºC

Mesosefal, LK:45 cm, UUB datar, belum menutupKonjungtiva palpebra anemis (-), sklera ikterik (-), Nafas cuping (-), sekret (-)Bibir sianosis (-), selaput lendir kering (-), lidah kotor (-), gusi berdarah (-)T1-1 ,faring hiperemis (-) Simetris, pembesaran limfonodi (-). Simetris,statis, dinamis, retraksi epigastrial (+).BJ I-II normal, bising (-), gallop(-)SD vesikuler, ronkhi basah halus (-/-), wheezing (-/-), suara hantaran (+/+)

Datar, lemas, venektasi (-), bising usus (+) normal.Tak teraba.

Assesment : Bronkiolitis Gizi baik

O2 nasal 2 liter/menit jika perluInfus 2A1/2 N 480/20/5 tetes mikro/ menit

Peroral : - Paracetamol 4-6 x100 mg jika t ≥38.50C - Ambroxsol 3 x 4 mg Diet : 3 xDiet lunak 5 x 120 cc SGM IINebulizer : pulmicort ½ respul Nacl 0,9% 4 cc ( pkl 04.00, 08.00, 16.00 22.00

Program :- Pengawasan keadaan umum, tanda

vital. - Pengawasan jalan napas- Pengawasan distress respirasi.- Isap lendir teratur jika perlu- Preparat darah hapus, diff.count,

gambaran darah tepi

- Naik C1L2

Page 16: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

Tanggal Pemeriksaan Fisik Laboratorim, Konsul Assesment Terapi, ProgramLienEkstrmitas

Tak teraba. Sup Inf Sianosis - / - - / -Akral dingin - / - - / -Capillary refil < 2 II < 2 II Reflek fisiologis + / + + / + Reflek patologis - / - - / - Clonus -/-Kekuatan 555 555Tonus +N/+N +N/+N

21-4-2011 Keluhan: Keadaan umum

Pemeriksaan Fisik

TV: Nadi RR Suhu

Kepala

Mata

HidungMulut

TenggorokLeherThorak

Jantung Pulmo

Abdomen

Batuk (-), sesak (-)sadar, aktif, napas spontan, adekuat(+), sianosis (-).

110/menit, i/t cukup30x/menit36,8ºC

Mesosefal, LK:45 cm, UUB datar, belum menutupKonjungtiva palpebra anemis (-), sklera ikterik (-), Nafas cuping (-), sekret (-)Bibir sianosis (-), selaput lendir kering (-), lidah kotor (-), gusi berdarah (-)T1-1 ,faring hiperemis (-) Simetris, pembesaran limfonodi (-).Simetris, statis, dinamis, retraksi suprasternal (-), intercostal (-),epigastrial (-).BJ I-II normal, bising (-), gallop(-)SD vesikuler, ronkhi basah halus (-/-), wheezing (-/-), suara hantaran (-/-)datar, lemas, venektasi (-),

Assesment : Bronkiolitis Gizi baik

O2 nasal 2 liter/menit jika perlustopInfus 2A1/2 N 480/20/5 tetes mikro/ menit

stop Peroral : - Paracetamol 4-6 x 100 mg jika t ≥38,50

Diet : 3 x Diet lunak 5 x 120 cc SGM II

Program :- Pengawasan keadaan umum, tanda

vital. - Pengawasan jalan napas- Pengawasan distress respirasi.- Rencana pulang

Page 17: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

Tanggal Pemeriksaan Fisik Laboratorim, Konsul Assesment Terapi, Program

HeparLienEkstremitas

bising usus (+) normal. tak teraba. tak teraba Sup Inf Sianosis -/- -/-Akral dingin -/- -/-Capillary refil < 2 II < 2 II Reflekfisiologis + / + + /+ Reflekpatologis -/- -/- Clonus -/-Kekuatan 555 555Tonus +N/+N +N/+N

Page 18: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

BAB II

PEMBAHASAN ATELEKTASIS

I. PENDAHULUAN

Gangguan pada sistem pernapasan merupakan penyebab utama morbiditas

dan mortalitas. Hal ini dapat disebabkan oleh karena kelainan paru bawaan atau

congenital, infeksi pada saluran pernapasan sering terjadi dibandingkan

dengan infeksi pada sistem organ tubuh lain. Meskipun atelektasis sebenarnya

bukan merupakan penyakit, tetapi ada kaitannya dengan penyakit parenkim paru. 1

Istilah atelektasis berasal dari bahasa yunani, ateles dan ektasis, yang berarti

pengembangan tidak sempurna. Atelektasis merupakan suatu keadaan dimana

sebagian atau seluruh paru tidak dapat berkembang secara sempurna, hal ini

mengakibatkan udara dalam alveoli akan berkurang atau menghilang sama sekali

pada bagian yang tidak berkembang tersebut atau sering juga disebut kolaps paru

(lung collaps).2

Atelektasis adalah istilah yang berarti pengembangan paru-paru yang tidak

sempurna dan menerangkan arti bahwa alveolus pada bagian paru-paru yang

terserang tidak mengandung udara dan kolaps. Atelektasis adalah pengkerutan

sebagian atau seluruh paru-paru akibat penyumbatan saluran udara (bronkus

maupun bronkiolus ) atau akibat pernafasan yang sangat dangkal. 2

Atelektasis berkenaan dengan kolaps dari bagian paru. Kolaps ini dapat

meliputi sub segmen paru atau seluruh paru. Atelektasis dapat terjadi pada wanita

atau pria dan dapat terjadi pada semua ras. Atelektasis lebih sering terjadi pada

anak yang lebih muda dari pada anak yang lebih tua dan remaja. Stenosis dengan

Page 19: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

penyumbatan efektif dari suatu bronkus lobar mengakibatkan atelektasis (kolaps)

dari suatu lobus, dan radiograf akan menunjukkan suatu bayangan yang homogen

dengan tanda pengempisan lobus. Secara patologik, hampir selalu ada pula

kelainan-kelainan lain di samping tidak adanya udara dari pada lobus dan posisi

yang disebabkannya dari pada dinding-dinding alveolar dan bronkhiolar. 3

II. DEFINISI

Atelektasis adalah keadaan ketika sebagian atau seluruh paru mengempis

atau tidak mengandung udara. Tidak adanya udara didalam paru terjadi karena

seluruh pernafasan tersumbat sehingga udara dari bronkus tidak dapat masuk

kedalam alveolus, sedangkan udara yang sebelumnya berada di alveolus diserap

habis oleh dinding alveolus yang banyak mengandung kapiler darah. 4

III. ETIOLOGI

Ateleksasis dapat disebabkan oleh berbagai macam kelainan disekitar paru,

yaitu :2,5,6,7

1. Penyumbatan/obstruksi pada bronkus

Penyumbatan dapat terjadi secara intrinsik (tumor pada bronkus, benda

asing, cairan sekresi yang massif) ataupun penyumbatan pada bronkus akibat

penekanan dari luar bronkus (tumor di sekitar bronkus,ataupun pembesaran

kelenjar limfe)

2. Tekanan ekstra pulmoner

Page 20: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

Biasa diakibatkan oleh karena pneumothoraks, adanya cairan pleura,

peninggian diafragma, herniasi organ abdomen ke rongga thoraks,dan tumor

intra thoraks tapi ekstra-pulmoner (tumor mediastinum)

3. Paralisis atau paresis gerakan pernafasan

Hal ini akan menyebabkan perkembangan paru yang tidak sempurna,

misalnya pada kasus poliomyelitis, dan kelainan neurologil kalinnya. Gerak

napas yang terganggu akan mempengaruhi kelancaran pengeluaran sekret

dalam bronkus dan akhirnya akan memperberat keadaan atelektasis.

4. Hambatan gerakan pernafasan oleh kelainan pleura atau trauma

thoraks yang menahan rasa sakit. Keadaan ini juga akan menghambat

pengeluaran sekret bronkus yang dapat memperhebat terjadinya atelektasis.

5. Adhesif atelektasis

Hal ini merujuk pada atelektasis non-obstruktif, dapat terjadi apabila

permukaan luminal dinding alveoli melekat satu dengan lain. Merupakan

komponen penting pada khususnya respiratory distress syndrome pada bayi

baru lahir (HMD), dan emboli paru, namun dapat pula terjadi akibat pneumoitis

akibat radiasi.

6. Sikatriks atelektasis

Merupakan akibat utama dari fibrosis dan pembentukan jaringan parut

(infiltrasi) di dalam ruang intraalveolar dan intersisialis (pneumonitis

intersisialis), umumnya berhubungan dengan tuberkulosis paru.

Page 21: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

IV. PATOFISIOLOGI

1. Atelektasis Obstruktif

Berhubungan dengan obstruksi bronkus, kapiler darah akan

mengabsorbsi udara di sekitar alveolus, dan menyebabkan retraksi paru dan

akan terjadi kolaps dalam beberapa jam. Pada stadium awal, darah melakukan

perfusi paru tanpa udara, hal ini mengakibatkan ketidakseimbangan ventilasi

dan perfusi sehingga arterial mengalami hipoksemia. Jaringan hipoksia hasil

dari transudasi cairan ke dalam alveoli menyebabkan edema paru, yang

mencegah atelektasis komplit. Ketika paru paru kehilangan udara, bentuknya

akan menjadi kaku dan mengakibatkan dyspnea, jika obstruksi berlanjut dapat

mengakibatkan fibrosis dan bronkiektasis.5,6

2. Atelektasis Non-Obstruktif

Penyebab utama yaitu oleh karena tidak adanya hubungan antara pleura

viseralis dan pleura parietalis. Efusi pleura maupun pneumothorax

menyebabkan atelektasis pasif. Efusi pleura yang mengenai lobus bawah lebih

sering dibanding dengan pneumothorax yang sering menyebabkan kolaps pada

lobus atas. Atelektasis adhesive lebih sering dihubungkan dengan kurangnya

surfaktan. Surfaktan mengandung phispolipid dipalmitoy phosphatidyicholine,

yang mencegah kolaps paru dengan mengurangi tegangan permukaan alveoli.

Berkurang atau tidaknya produksi surfaktan biasanya terjadi pada ARDS,

pneumonitis radiasi, ataupun akibat trauma paru sehingga alveoli tidak stabil

dan kolaps. Kerusakan parenkim paru pun dapat menyebabkan atelektasis

sikatrik yang membuat tarikan tarikan yang bila terlalu banyak membuat paru

Page 22: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

kolaps, sedangkan replacement atelektasis dapat disebabkan oleh tumor seperti

bronchialveolar carcinoma.5,6

3. Platlike atelektasis (Focal atelectasis)

Disebut juga discoid atau subsegmental atelektasis, tipe ini sering

ditemukan pada penderita obstruksi bronkus dan didapatkan pada keadaan

hipoventilasi, emboli paru, infeksi saluran pernafasan bagian bawah dengan

horizontal atau “platlike”. Atelektasis minimal dapat terjadi karena ventilasi

regional yang tidak adekuat dan abnormalitas formasi surfaktan akibat

hipoksia, iskemia, hiperoxia, dan ekspos berbagai toksin.5,6

4. Postoperative atelektasis

Atelektasis merupakan komplikasi yang umum terjadi pada pasien yang

melakukan anastesi ataupun bedah dapat mengakibatkan atelektasis karena

disfungsi dari diafragma dan berkurangnya aktivitas surfaktan. Atelektasis ini

biasanya pada bagian basal (bawah) paru ataupun segmen tertentu.5

V. DIAGNOSIS

Gambaran Klinis

Sebagian besar berhubungan dengan kelainan yang mendasarinya,

sebagian tampak seperti keadaan normal, namun pada sejumlah kasus, terutama

kasus akut dapat berupa :2,5,6,9

1. Batuk non produktif

2. Nyeri dada

3. Sianosis

Page 23: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

4. Hipotensi

5. Takikardi

6. Demam

7. Syok

a. Pemeriksaan Fisik:5,10

1. Inspeksi : tampak cekungan atau bagian yang tertinggal pada daerah yang

sakit

2. Palpasi : penurunan fremitus, trakea, dan jantung mengalami shift ke

daerah yang sakit

3. Perkusi : suara lebih redup

4. Auskultasi : menghilangnya bunyi nafas.

b. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Radiologis ( foto thorax, CT-Scan, Bronchoscopy). Foto

Thorax dilakukan dengan posisi PA/Lateral. Foto thorax posisi lateral

bertujuan untuk melihat letak atelektasis, apakah anterior ataukah

posterior agar mempermudah mengetahui lobus paru bagian mana yang

mengalami kolaps. Tanda tanda langsung atelektasis :5,11

Pergeseran dari fissure interlobar

Peningktan dentitas

Volume paru yang bersangkutan mengecil

Page 24: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

VI. PENATALAKSANAAN

Tujuan pengobatan untuk mengeluarkan dahak dari paru-paru dankembali

mengembangkan jaringan paru yang terkena.Tindakan yang biasa dilakukan

adalah :12

1. Berbaring pada sisi paru-paru yang sehat sehingga paru-paru yang terkena

kembali bisa mengembang.

2. Menghilangkan penyumbatan, baik melalui bronkoskopi maupun

prosedur lainnya

3. Latihan menarik nafas dalam( spirometri insentif )

4. Perkusi (menepuk-nepuk) dada untuk mengencerkan dahak 

5. Postural drainase

6. Antibiotik diberikan untuk semua infeksi

7. Pengobatan tumor atau keadaan lainnya.

8. Pada kasus tertentu, jika infeksinya bersifat menetap atau berulang,menyulitk

an atau menyebabkan perdarahan, maka biasanya bagian paru- paru yang

terkena mungkin perlu diangkat.

9. Setelah penyumbatan dihilangkan, secara bertahap biasanya paru-paru yang

mengempis akan kembali mengembang, dengan atau tanpa

pembentukan jaringan parut ataupun kerusakan lainnya.

Page 25: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

VII. PENCEGAHAN 12

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya

atelektasis:

1. Setelah menjalani pembedahan, penderita harus didorong untuk bernafas

dalam, batuk teratur dan kembali melakukan aktivitas secepat mungkin.

Meskipun perokok memiliki resiko lebih besar, tetapi resiko ini bisaditurunka

n dengan berhenti merokok dalam 6-8 minggu sebelum pembedahan

2. Seseorang dengan kelainan dada atau keadaan neurologis yang menyebabkan

pernafasan dangkal dalam jangka lama, mungkin akan

lebih baik bila menggunakan alat bantu mekanis untuk membantu pernafasan.

Mesin ini akan menghasilkan tekanan terus-menerus ke paru-paru, sehingga

meskipun pada akhir dari suatu pernafasan, saluran pernafasan tidak dapat

menciut.

VIII. PROGNOSIS

1. Prognosis tergantung pada penyebab, umur, komplikasi yang terjadi, dan

managemen terhadap penyakit. Umumnya baik pada atelektasis post operasi

dan buruk pada kanker tingkat lanjut.2,7

2. Pada orang dewasa, bila atelektasis terjadi pada sebagian kecil lapangan paru

biasanya akan mengancam jiwa. Sebagai kompensasi bagian paru yang masih

dapat berfungsi dengan baik akan menyediakan oksigen yang cukup untuk

seluruh tubuh.2,7

Page 26: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

3. Atelektasis yang besar akan berbahaya, terutama pada bayi,anak kecil, atau

pada mereka yang mempunyai penyakit paru.2

4. Biasanya terjadi perbaikan secara bertahap bila obstruksi telah dihilangkan.

Bagaimana pun juga, pemulihan akan meninggalkan bekaas parut (fibrosis).2

IX. KOMPLIKASI 5

1. Pnemonia

Bias diakibatkan oleh berkurangnya oksigen dan kemampuan paru untuk

mengembang sehingga secret mudah tertinggal dalam alveolus dan

mempermudah menempelnya kuman dan mengakibatkan terjadinya

peradangan pada paru.

2. Hypoxemia dan gagal napas

Bila keadaan atelektasis dimana paru tidak mengembang dalam waktu yang

cukup lama dan tidak terjadi perfusi ke jaringan sekitar yang cukup maka

dapat terjadi hypoxemia hingga gagal napas. Bila paru yang masih sehat tidak

dapat melakukan kompensasi dan keadaan hipoksia mudah terjadi pada

obstruksi bronkus.

3. Sepsis

Hal ini dapat terjadi bila penyebab atelektasis itu sendiri adalah suatu proses

infeksi, dan bila keadaan terus berlanjut tanoa diobati maka mudah terjadi

sepsis karena banyak pembuluh darah di paru, namun bila keadaa segera

ditangani keadaan sepsis jarang terjadi.

4. Bronkiektasis

Page 27: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

Ketika paru paru kehilangan udara, bentuknya akan menjadi kaku dan

mengakibatkan dyspnea, jika obstruksi berlanjut dapat mengakibatkan

fibrosis dan bronkiektasis.

Page 28: 76640185 Laporan Kasus Anak Laki Laki 11 Bulan Dengan Bronkiolitis Dan Gizi Baik

DAFTAR PUSTAKA

1. Franken et all,Atelektasis: A Shrunke. Air Less State Affecting All or Part of

Lung. 2004. Available from http://www.eMedicine.com. Accesed on December

25,2011.

2. Khatri Sunita. Atelectasis Sign and Symptoms. Available from:

http://steadyhealth.com/.../Atelectasis_SignansSymptoms_a1354.html. Last

Update Juni 21,2010. Accesed on December 25,2011.

3. Sharma. Atelektasis.2003. Available from http://www.eMedicine.com. Accesed on

December 25,2011

4. Djojodibroto Darmanto. Respirologi ( Respiratory Medicine). Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran EGC. Hal 231-4

5. Madappa Tarun. Atelectasis. Available from

http://emedicine.medscape.com/article/296468-overview. Last update : August

25,2009. Accesed on December 25,2011.

6. Sivagnanam Gurusamy. Atelectasis. Available from

http://www.pharmpedia.com/Atelectasis. Last Update : October 29,2006.

Accesed on December 25,2011.

7. Sean O and Stithm MD. Atelectasis. Available from

http://www.helathline.com/adamcontent/atelectasis. Last Update : August

29,2008. Accesed on 25,2011.

8. Price Sylvia A and Wilson Lorraine M. Penyakit pleura dan Parenkim Paru.

Dalam : Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Ed 6, Volume 2.

Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC ; 2006.Hal 802-4