Peran Radioterapi Pada Kanker Paru I. PENDAHULUAN Kanker paru terbagi dua yaitu ‘small cell lung cancer’ (SCLC) dan ‘non-small cell lung cancer’ (NSCLC), kedua tipe kanker paru ini memiliki fitur klinis, histologis dan biologis yang berbeda. (1) 80% dari semua kanker paru adalah dari tipe NSCLC. Secara histologis terbagi menjadi tiga yaitu karsinoma sel skuamosa, adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar. Karsinoma sel skuamosa adalah jenis histologis yang paling umum. Biasanya muncul sebagai massa pada foto toraks, tetapi bisa menjadi kavitas yang terlihat di gambaran radiologis seperti abses paru. Adenokarsinoma tidak selamanya berhubungan dengan merokok. Ia dapat terjadi pada jaringan sikatriks atau fibrosis. Karsinoma sel alveolar jarang berlaku. (2) Sejak tahun 1990-an, radioterapi toraks (RT) yang dikombinasikan dengan kemoterapi merupakan standar baku emas yang "baru" untuk pasien NSCLC dengan status kinerja yang baik lanjut secara lokal/dioperasi. (3) SCLC meliputi 25% dari semua kanker paru. (2) Secara klinis, SCLC cenderung menjadi kanker yang menyebar luas ke seluruh tubuh, justeru itu ia tidak disarankan untuk tindakan reseksi bedah tetapi hanya bisa diterapi dengan kemoterapi sistemik dan/atau radioterapi. (1) II. ETIOLOGI 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Peran Radioterapi Pada Kanker Paru
I. PENDAHULUAN
Kanker paru terbagi dua yaitu ‘small cell lung cancer’ (SCLC) dan ‘non-small cell
lung cancer’ (NSCLC), kedua tipe kanker paru ini memiliki fitur klinis, histologis dan
biologis yang berbeda.(1) 80% dari semua kanker paru adalah dari tipe NSCLC. Secara
histologis terbagi menjadi tiga yaitu karsinoma sel skuamosa, adenokarsinoma dan karsinoma
sel alveolar. Karsinoma sel skuamosa adalah jenis histologis yang paling umum. Biasanya
muncul sebagai massa pada foto toraks, tetapi bisa menjadi kavitas yang terlihat di gambaran
radiologis seperti abses paru. Adenokarsinoma tidak selamanya berhubungan dengan
merokok. Ia dapat terjadi pada jaringan sikatriks atau fibrosis. Karsinoma sel alveolar jarang
berlaku.(2) Sejak tahun 1990-an, radioterapi toraks (RT) yang dikombinasikan dengan
kemoterapi merupakan standar baku emas yang "baru" untuk pasien NSCLC dengan status
kinerja yang baik lanjut secara lokal/dioperasi.(3) SCLC meliputi 25% dari semua kanker paru.(2) Secara klinis, SCLC cenderung menjadi kanker yang menyebar luas ke seluruh tubuh,
justeru itu ia tidak disarankan untuk tindakan reseksi bedah tetapi hanya bisa diterapi dengan
kemoterapi sistemik dan/atau radioterapi.(1)
II. ETIOLOGI
Tidak seperti pada kanker-kanker yang lain, faktor penyebab pada kanker paru adalah
yang paling jelas yaitu faktor merokok. Merokok jelas bertanggung jawab atas sebagian besar
kasus (85%, menurut beberapa perkiraan), dan faktor risiko tambahan yang terkait dengan
paparan kerja telah diidentifikasi sebagai penyebab kepada terjadinya kanker paru.(4)
III. INSIDENS
Kanker paru adalah penyebab kematian paling sering pada pria dan wanita di Inggris.
Hampir 38 000 kasus baru didiagnosis per tahun. Awalnya rasio terjadinya kenker paru pada
pria dan wanita adalah dua banding satu, tetapi terjadi penurunan angka pada pria, dan
peningkatan angka pada wanita karena meningkatnya aktivitas merokok. 90% kanker paru
yang terjadi adalah berhubungan dengan merokok. Berhenti merokok dapat mengurangi
1
risiko, tetapi risikonya tetap lebih tinggi daripada non-perokok. Risiko kanker paru-paru lebih
meningkat dengan adanya paparan asbes, arsen dan logam berat, serta faktor predisposisi
adanya ‘usual interstitial pneumonitis’ (UIP).(2)
IV. DIAGNOSIS
Perokok dengan gejala-gejala pada dada, terutama yang berusia di atas 50, perlu
investigasi. Gejala dan tanda kanker paru terjadi akibat efek tumor lokal, efek tumor
metastasis, atau manifestasi paraneoplastic. Kebanyakan pasien tidak memiliki tanda-tanda
khusus. Biasanya mereka mungkin ditemukan menghidap kanker paru-paru sebagai suatu
temuan insidental pada foto toraks yang dilakukan untuk alasan lain.(2)
Staging untuk SCLC terbagi kepada dua yaitu; (1) Terbatas pada ipsilateral
hemithorax dan kelenjar getah bening supraklavikula. (2) Ekstensif segala sesuatu yang lain.
Manakala untuk NSCLC pada umumnya diklasifikasikan menggunakan sistem TNM staging.(2)
Istilah karsinoma bronkogenik sering digunakan bergantian dengan istilah kanker
parul. Hampir semua kanker paru-paru yang terdiagnosa jatuh dalam salah satu dari empat