KOMITMEN PERUSAHAAN MIGAS, MINERAL DAN BATUBARA DALAM UPAYA TERUS MENDORONG PERBAIKAN TATA KELOLA INDUSTRI PERTAMBANGAN Djoko Widajatno Direktur Eksekutif Indonesian Mining Association
KOMITMEN PERUSAHAAN MIGAS, MINERAL DAN BATUBARA DALAM UPAYA TERUS MENDORONG PERBAIKAN TATA KELOLA INDUSTRI PERTAMBANGAN
Djoko WidajatnoDirektur Eksekutif Indonesian Mining Association
Daftar Isi
1. Tata Kelola Industri Pertambangan2. Tujuan EITI3. Laporan dalam memenuhi ESG 4. Perusahaan IMA yang telah memenuhi Sustainability Report
(SR)5. Good Corporate Governance6. Kesimpulan
Tata Kelola Industri Pertambangan
Tata Kelola industri pertambangan Indonesia diatur dalam UU No. 3 tahun 2020.
Latar belakang dan tujuan diterbitkannya UU No. 3 Tahun 2020 Tentang PerubahanAtas UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara adalah sebagai berikut:a. Masih terdapat permasalahan lintas sektor yang belum dapat diselesaikan,
seperti permasalahan Perizinan dengan KLHK, koordinasi zonasi wilayah laut yang belum selesai dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta tumpang tindih perizinan dengan Kementerian Perindustrian (IUP OP Khusus Pengolahan dan/atau Pemurnian dengan Izin Usaha Industri);
b. Perlu mengatur bentuk pengusahaan batuan skala kecil dan untuk keperluan tertentu (infrastruktur);
c. Kebijakan peningkatan nilai tambah mineral dan batubara;d. Perlu pengaturan terkait penyesuaian/perpanjangan kontrak menjadi izin.
Pokok-Pokok UU No. 3/2020
UU No. 3 Tahun 2020 mengatur beberapa hal penting, di antaranya adalah:1. Perbaikan tata kelola pertambangan nasional2. Keberpihakan pada kepentingan nasional3. Kepastian Hukum dan Kemudahan Investasi
2. Tujuan EITI
Tujuan dari EITI adalah menampilkan data dan informasi dalampengelolaan industri ekstraktif meliputi data dan informasi di rantaipasok industri ekstraktif sampai dengan pemanfaatan pendapatanyang didapatkan sesuai dengan standar EITI Internasional 2019.Secara umum penggunaan kekayaan sumber daya alam harusdilakukan dengan baik untuk memberikan kemaslahatan warganegara dan kepentingan pembangunan nasional. Dalam pengelolaansumber daya alam tersebut, transparansi oleh pemerintah danperusahaan di industri ekstraktif menjadi syarat utama dalammewujudkan tata kelola yang baik (good governance), sehinggadapat meningkatkan investasi dan pembangunan nasional
Sesuai dengan standar EITI 2019, transparansi pengelolaan sumber daya alam disampaikan Pemerintah dalam sebuah laporan yang didukung oleh Multi-Stakeholder Groups (MSG).
Good Corporate Governance
Aspek penting Good Governance:¨ Transparency¨ Accountabillity¨ Data Streaming
Anggota IMA yang terdaftar dalamGood Corporate GovernancePerusahaan mineral dan batubara yang menjadi anggota IMA dan terdaftar di OJK dalam rangka menuju Good Corporate Governance (GCG);¨ PT. Kaltim Prima Coal¨ PT. Bukit Asam, Tbk¨ PT. Vale Indonesia,Tbk¨ PT. Timah, Tbk¨ PT. Freeport Indonesia¨ PT. Aneka Tambang, Tbk
Sustainable Report
Sebanyak 90% Perusahaan mineral dan batubara yang menjadi anggota IMA telah melakukan Sustainable Report (SR);¨PT. Freeport Indonesia¨PT. Amman Mineral Nusa Tenggara¨PT. Vale Indonesia¨PT. Kaltim Prima Coal (KPC)¨Dan lain-lain
Manfaat GCG BagiPerusahaan Minerba
¨ Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendesak para pelaku jasa keuangan untuk menerapkan Good Corporate Governance (GCG) yang bertujuan untuk meningkatkan akses ke permodalan, berkinerja baik, mengurangi risiko dan melindungi terjadinya mismanagement.
¨ Hal ini pada akhirnya akan membuat perusahaan lebih akuntabel dan transparan sehingga dapat menarik minat investor untuk berinvestasi.
¨ Penerapan GCG juga memberi perlindungan terhadap investor. Sebab pelaksanaan GCG mengurangi risiko mismanagement baik oleh pengurus maupun pengendali perusahaan.
Upaya IMA dalam mendorong perbaikan tata kelola dan transparansi minerba
IMA menyarankan agar anggota IMA untuk menyusun Sustainable Report (SR), sehingga akan memunculkan pengakuan terhadap Good Corporate Governance Perusahaan.
IMA mendukung OJK untuk mensyaratkan perusahaan yang akanmelakukan IPO untuk memiliki Sustainable Report.
Kesimpulan
¨ Good Corporate Governance (GCG) merupakan aspekpenting Tata Kelola perusahaan minerba.
¨ IMA memandang penting bagi perusahaan anggota untukmenerapkan secara konsisten aspek-aspek transparansi, akuntabiliti, dan data streaming.
¨ IMA mendukung Lembaga-Lembaga yang berkompeten untukmewajibkan penerapan GCG bagi perusahaan minerba, termasuk keharusan untuk membuat sustainable report.