Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri VI-1 BAB 6 PROFIL KOTA KEDIRI 6.1 KONDISI FISIK DASAR Secara geografis, Kota Kediri terletak di antara 111,05 derajat-112,03 derajat Bujur Timur dan 7,45 derajat- 7,55 derajat Lintang Selatan dengan luas 63,404 km2. Dari aspek topografi, Kota Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 m diatas permukaan laut, dengan tingkat kemiringan 0- 40%. Secara administratif, Kota Kediri terbagi menjadi 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Mojoroto, Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren dan terdiri dari 46 Kelurahan, berada di tengah wilayah Kabupaten Kediri dengan batas wilayah sebagai berikut : Sebelah Utara : Kec. Gampengrejo dan Kec. Grogol Sebelah Selatan : Kec. Kandat, Kec. Ngadiluwih, dan Kec. Ringin Rejo Sebelah Timur : Kec. Wates dan Kec. Gurah Sebelah Barat : Kec. Grogol dan Kec. Semen Wilayah Kota Kediri, secara administratif terbagi menjadi 3 wilayah kecamatan, yaitu : 1. Kecamatan Kota, dengan luas wilayah 14,900 Km² terdiri dari 17 Kelurahan 2. Kecamatan Pesantren, dengan luas wilayah 23,903 Km² tediri dari 15 Kelurahan 3. Kecamatan Mojoroto, dengan luas wilayah 24,601 Km² tediri dari 14 Kelurahan Tabel 6.1 Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan dan Kelurahan Kota Kediri Tahun 2013 KECAMATAN KELURAHAN LUAS ( KM² ) MOJOROTO Pojok 3,212 Campurejo 1,504 Tamanan 1,079 Banjarmlati 1,133 Bandar Kidul 1,736 Lirboyo 1,113 Bandar Lor 1,386 Mojoroto 2,429 Sukorame 3,675
27
Embed
6.1 KONDISI FISIK DASARsippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen...Kota Kediri VI-1 BAB 6 PROFIL KOTA KEDIRI 6.1 KONDISI FISIK DASAR Secara geografis, Kota Kediri terletak
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-1
BAB 6 PROFIL KOTA KEDIRI
6.1 KONDISI FISIK DASAR
Secara geografis, Kota Kediri terletak di antara 111,05 derajat-112,03 derajat Bujur Timur
dan 7,45 derajat- 7,55 derajat Lintang Selatan dengan luas 63,404 km2. Dari aspek topografi, Kota
Kediri terletak pada ketinggian rata-rata 67 m diatas permukaan laut, dengan tingkat kemiringan 0-
40%. Secara administratif, Kota Kediri terbagi menjadi 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Mojoroto,
Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren dan terdiri dari 46 Kelurahan, berada di tengah wilayah
Kabupaten Kediri dengan batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kec. Gampengrejo dan Kec. Grogol
Sebelah Selatan : Kec. Kandat, Kec. Ngadiluwih, dan Kec. Ringin Rejo
Sebelah Timur : Kec. Wates dan Kec. Gurah
Sebelah Barat : Kec. Grogol dan Kec. Semen
Wilayah Kota Kediri, secara administratif terbagi menjadi 3 wilayah kecamatan, yaitu :
1. Kecamatan Kota, dengan luas wilayah 14,900 Km² terdiri dari 17 Kelurahan
2. Kecamatan Pesantren, dengan luas wilayah 23,903 Km² tediri dari 15 Kelurahan
3. Kecamatan Mojoroto, dengan luas wilayah 24,601 Km² tediri dari 14 Kelurahan
Tabel 6.1
Luas Wilayah Berdasarkan Kecamatan dan Kelurahan Kota Kediri Tahun 2013
KECAMATAN KELURAHAN LUAS ( KM² )
MOJOROTO Pojok 3,212 Campurejo 1,504 Tamanan 1,079 Banjarmlati 1,133 Bandar Kidul 1,736 Lirboyo 1,113 Bandar Lor 1,386 Mojoroto 2,429 Sukorame 3,675
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
Sumber: Kota Kediri Dalam Angka, 2013, BPS Kota Kediri, 2014
6.3.3 Hidrologi
Kondisi hidrologi di Kota Kediri selain sangat dipengaruhi oleh keadaan curah dan hari hujan
yang merupakan aspek klimatologis juga sangat ditentukan oleh keberadaan sumber air dan sungai
yang melintasi wilayah Kota ini.
Secara keseluruhan terdapat 7 (tujuh) sungai yang mengalir di Kota Kediri. Dari tujuh sungai
tersebut yang terbesar adalah Sungai Brantas. Sungai Brantas membentang di tengah-tengah Kota
Kediri dan mengalir dari arah selatan ke arah utara, sehingga seolah-olah membelah Kota Kediri
menjadi wilayah barat (Kecamatan Mojoroto) dan wilayah timur (Kecamatan Kota dan Kecamatan
Pesantren).
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-21
Tabel 6.7
Daftar Sungai di Kota Kediri
No Nama Sungai Panjang (Km) Debit (m3/dt)
Maks Min 1 Kresek 9,00 40 0,1
2 Parang 7,50 10 0,01
3 Kedak 8,00 100 0,05
4 Brantas 7,00 120 0,05
5 Ngampel 4,50 8 0,01
6 Tawang 21,20 30 0,05
7 Bruno 30,25 90 0,05
Sumber: Kota Kediri dalam angka 2014, BPS Kota Kediri, 2014
Kota Kediri dilalui beberapa sungai yang mengalir menuju Sungai Brantas di Kecamatan
Kota sebagai saluran primer. Kecamatan Mojoroto memiliki banyak sumber mata air, yaitu 7 sumber
dan yang memiliki debit paling besar adalah sendang (0-60 liter/detik). Potensi ini bisa mendukung
kebutuhan air bersih penduduk sehari-hari seperti masak, cuci dan mandi.
Kecamatan Pesantren memiliki 14 sumber mata air dan yang memiliki debit paling besar
adalah mata air Banteng (10 – 112 liter/detik). Potensi ini sangat mendukung pemenuhan kebutuhan
air bersih penduduk sehari-hari seperti memasak, mencuci dan mandi. Kedalaman air sumur di
kecamatan Pesantren berkisar antara 6 – 9 meter, yang paling dangkal (6 meter) berada pada
Kelurahan Bawang, Tempurejo dan Ketami.
6.4 TATA GUNA LAHAN
Penggunaan Lahan di Kota Kediri di dominasi oleh lahan terbangun. Kota Kediri terbagi
menjadi 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Mojoroto, Kecamatan Kota dan kecamatan Pesantren.
Perkembangan untuk lahan terbangun belum tersebar secara merata. Dominasi penggunaan lahan
kepadatan tinggi adalah Kecamatan Kota dengan sebaran perkantoran, perdagangan jasa, industri,
pemukiman kepadatan tinggi dan wisata kota. Penggunaan lahan untuk Kecamatan Mojoroto di
dominsi oleh permukiman, persawah dan hutan. Untuk Kecamatan Kota didominasi oleh
permukiman dan persawahan. Sedangkan untuk Kecamatan Pesantren, dominasi penggunaan
lahannya adalah permukiman, persawahan, tegalan. Untuk lebih jelas mengenai kondisi
penggunaan lahan Kota Kediri, dapat dilihat pada Tabel 6.8.
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-22
Tabel 6.8
Jenis Penggunaan Lahan Kota Kediri Tahun 2012
No Jenis Penggunaan Lahan
(Ha)
Kecamatan Jumlah
Mojoroto Kota Pesantren
1. Permukiman 800,081 938,820 984,298 2.723,199
2. Persawahan 711,995 352,921 1.105,587 2.170,503
3. Tegalan 190,224 61,929 282,145 534,298
4. Tanah Kosong 44,080 19,600 0,000 63,680
5. Hutan 350,360 0,000 1,200 351,560
6. Lain-Lain 192,790 116,730 187,240 496,760
Jumlah 2.460,000 1.490,000 2.390,000 6.340,000
Sumber: Kota Kediri dalam Angka Tahun 2013, BPS 2014
Penggunaan lahan utama di Kota Kediri terbagi atas pemukiman, persawahan, tegala, tanah
kosong, hutan, dan lain - lain. Secara umum, peruntukkan lahan di Kota Kediri didominasi oleh
kawasan permukiman dengan prosentase sebesar 43% atau setara dengan 2.723,2 ha sedangkan
peruntukkan lahan yang memiliki prosentase paling kecil adalah tanah kosong, yaitu sebesar 63,68
Ha atau 1%.
6.4.1 Sarana Peribadatan
Persebaran fasilitas yang ada di Kota Kediri semakin berkembang disebabkan oleh
pertumbuhan penduduk meningkat dengan asumsi Kota Kediri menjadi Kota yang paling kondusif
untuk berinvestasi dari sebuah ajang yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat dan kualitas
otonomi. Kediri menjadi rujukan para investor yang ingin menanamkan modalnya di kota yang
sedang berkembang. Pertumbuhan ekonomi di kota Kediri begitu pesat, hal ini juga didorong oleh
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-23
sifat konsumtif masyarakat Kediri. Banyaknya perguruan tinggi swasta dan pondok pesantren
menarik banyak pendatang yang secara tidak langsung ikut menggairahkan perekonomian kota ini.
Fasilitas peribadatan yang ada di Kota Kediri terdiri dari masjid, langgar, gereja, pura dan
wihara dengan distribusi yang merata pada masing-masing kecamatan. Jumlah terbesar yaitu
Masjid, langgar, dan Mushola sebesar 353 unit, mengingat mayoritas penduduk Kota Kediri adalah
beragama Islam. Adapun jumlah fasilitas peribadatan lainnya yang ada di Kota Kediri, yaitu; fasilitas
peribadatan Gereja sebanyak 36 unit, fasilitas peribadatan Pura/Vihara 8 unit. Adapun untuk
persebaran masing-masing fasilitas ibadah yang ada di Kota Kediri dapat dilihat padat tabel :
Tabel 6.9
Jumlah Tempat Peribadatan di Kota Kediri
Kecamatan Jenis Sarana Peribadatan
Masjid Musholla Gereja Pura Vihara Klenteng Kecamatan Mojoroto 69 205 8 2 0 2 Kecamatan Kota 52 124 21 - - - Kecamatan Pesantren 65 144 12 - - - Sumber : RP3KP, 2012
6.4.2 Sarana Perkantoran
Kegiatan pemerintahan tentunya didukung oleh keberadaan fasilitas perkantoran sebagai
wadah melaksanakan kegiatan untuk sealu berkoordinasi baik dalam instansi maupun anta instansi
dalm memajukan suatu wilayah. Kota Kediri dalam memperlancar kegiatan pembangunan dan
pelayanannya kepada mayarakat terdapat bebarapa fasilitas perkantoran yang antara lain yaitu
kantor kecamatan 3 unit, kantor Kepala Desa 37 unit, kantor pembantu Gubernur 1 unit, kantor
Pemerintahan Kota 1 unit, Untuk pendistribusiannya lebih jelas dapat dilihat pad tabel failitas
pendidikan.
6.4.3 Sarana Kesehatan
Kesehatan merupakan hal yang sangat berharga bagi manusia, karenanya berbagai sarana
kesehatan yang menunjang sangat dibutuhkan oleh manusia. Saat ini berbagai sarana kesehatan
telah dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti rumah sakit, puskesmas, posyandu
dan sebagainya.
Sarana kesehatan yang terdapat di Kota Kediri yaitu rumah bersalin, Puskesmas,
Puskesmas, tempat praktek dokter dan tempat praktek bidan. Distribusi sarana kesehatan di Kota
Kediri dapat dilihat pada tabel berikut.
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-24
Tabel 6.10
Jumlah Sarana Kesehatan di Kota Kediri
Kecamatan
Jenis Sarana Kesehatan
Rumah Sakit RS Bersalin Balai
Pengobatan Puskesmas
Puskesmas
Pembantu
Praktek
Dokter Apotek
Mojoroto 6 2 2 3 9 31 17
Kota 2 12 - 3 7 50 30
Pesantren 2 8 - 3 10 2 -
Sumber : RP3KP, 2012
6.4.4 Sarana Pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang penting bagi masyarakat dan negara. Karena dengan
pendidikan dapat terbentuk manusia-manusia yang cerdas dan mampu membangun negaranya.
Saat ini berbagai jenis fasilitas pendidikan baik formal berupa sekolah ataupun non formal seperti
kursus keterampilan telah banyak ditemukan. Tujuannya tidak lain adalah untuk meningkatkan
kualitas masyarakat melalui pendidikan.
Begitu juga di Kota Kediri, menurut tabel yang ada, disana telah banyak dibangun sekolah-
sekolah yang tersebar di semua kecamatan yang ada. Jenis sarana pendidikan yang ada yaitu TK,
SD, SLTP, SMU, SMK, MI, MTs, MA dan Pesantren. Sekolah SD merupakan jenis fasilitas
pendidikan yang paling banyak dijumpai di Kota Kediri, yaitu sebanyak 140 unit dengan jumlah
terbanyak di Kecamatan Mojoroto dan Kecamatan Kota. Untuk SLTP, sebanyak 34 unit terdapat di
Kota Kediri, sedangkan SMU dan SMK 40 Unit ada di Kota Kediri dan yang paling mendominasi
fasilitas pendidikan SMU di Kecamatan Mojoroto, dan perguruan tinggi di Kota Kediri ada 7. Lebih
jelasnya mengenai jumlah sarana pendidikan menurut kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut.
Keberadaan fasilitas olah raga sebagai sarana dalam meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat di Kota Kediri berupa Lapangan sepak bola 213 unit, bulu tangkis 80 unit, lapangan
volley 327 unit, lapangan tenis16 unit, tenis meja 322 unit, lapangan basket 9 unit dan gedung olah
raga 13 unit.
6.5 SISTEM TRANSPORTASI
6.5.1 Sarana Transportasi
Dalam pemenuhan kebutuhan transportasi tersedia 2 jenis sarana transportasi, yaitu sarana
transportasi jalan raya dan kereta api.
A. Sarana Transportasi Jalan Raya
Dalam rangka menciptakan keterpaduan intra dan antar moda secara lancar dan tertib,
maka dibangun dan diselenggarakan terminal. Berdasarkan jenis angkutannya, di Kota Kediri
terminal dibagi menjadi 2 macam yaitu terminal penumpang dan terminal barang.
1. Terminal Penumpang
Di Kota Kediri terdapat satu terminal angkutan umum dengan tipe A, 1 sub terminal dan 8
pangkalan angkutan umum. Terminal dan sub terminal merupakan tempat pergantian bagi para
penumpang yang mau berganti angkutan untuk melanjutkan perjalanan.
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-26
Daftar Terminal dan Sub Terminal Kota Kediri
No. Nama Lokasi Jenis Tipe
1 Tamanan Jl. Semeru Terminal A
2 Tempurejo Ds. Tempurejo Terminal C
3 Terminal Lama Jl. DI. Panjaitan Pangkalan
4 Selomangleng Selomangleng Pangkalan
5 Mrican Jl. Gatot Subroto Pangkalan
6 Manisrenggo Pangkalan
7 Pasar Banjaran Jl. Sutami Pangkalan
8 Blabak Ds. Blabak Pangkalan
9 Bawang ds. Bawang Pangkalan
10 Ngronggo Jl. Kapten Tendean Pangkalan
Sumber : Penyusunan Dokumen Tataran Transportasi Lokal Kota Kediri
2. Terminal Barang
Terminal barang yang ada lebih berfungsi untuk tempat istirahat truk-truk barang. Terminal
barang berada di lahan bekas terminal lama. Lokasi terminal barang tersebut dikenal dengan nama
PPMB (Plataran Parkir Mobil Barang).
B. Sarana Transportasi Kereta Api (KA)
Jalur Kereta Api yang terdapat di wilayah Kediri merupakan jalur tunggal yang
menghubungkan Kabupaten Jombang dengan Kabupaten Blitar dan hanya terdapat 1 stasiun Kereta
Api di wilayah Kota Kediri.
6.5.2 Prasarana Transportasi
A. Prasarana Jalan
Wilayah Kediri dan sekitarnya dilalui jaringan jalan Arteri Primer dari Utara ke Sekatan yang
menghubungkan Kabupaten Jombang dan Kabupaten Tulungagung. Jaringan jalan Kolektor Primer
di wilayah Kediri menghubungkan Kabupaten Nganjuk dengan Kabupaten Blitar. Sampai saat ini
transportasi moda jalan melayani kebutuhan transportasi di Kota Kediri. Jaringan jalan yang ada
adalah Jalan Nasional, Jalan Propinsi, Jalan Kota dan Jalan Lokal.
Panjang jalan di kota Kediri pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2007 semakin
meningkat. Selain itu juga panjang jalan yang diaspal juga semakin meningkat. Untuk kondisi jenis
permukaan dan kelas jalan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kota Kediri
VI-27
Panjang Jalan Dirinci Menurut Jenis Permukaan, Kondisi dan Kelas Jalan (Km), 2006-2012
Uraian 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
I. JENIS PERMUKAAN 1. Diaspal 186,122 289,152 296,182 324,590 326.626 328.759 331.167 2. Kerikil - - - - - - - 3. Tanah - - - - - - -
4. Beton Rabat
- - - - - - -
Jumlah 186,122 289,152 296,182 324,590 326.626 328.759 331.167 II. KONDISI JALAN 1. Baik 160.111 245,867 200,596 233,705 223.195 230.500 233.009 2. Sedang 26.011 43,285 95,586 90,885 65.762 62.474 64.882 3. Rusak - - - - 33.87 32.177 30.402
4. Rusak Berat
- - - - 3,799 3.609 2.875
Jumlah 186.122 289,152 296,182 324,59 322.827 328.759 331.167 III. KELAS JALAN 1. Kelas I - - - - - - - 2. Kelas II 27,920 125,252 125,252 125,252 125.252 125.252 125.252 3. Kelas III - - - - - - - 4. Kelas III A 45,662 45,662 45,662 45,662 45.442 47.795 47.795 5. Kelas III B 46,274 46,274 46,274 49,454 50.446 50.446 50.446 6. Kelas III C 58,079 58,079 63,089 87,091 90.348 90.348 92.756 7. Kelas IV - - - - - - -
8. Tidak Dirinci
7,901 111,217 15,905 17,131 14.918 14.918 14.918
Jumlah 185.836 289,152 296,182 324,590 326.626 328.759 331.167 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kota Kediri, Tahun 2013