Top Banner
TUGAS JOURNAL ALJABAR LINIER KELOMPOK (ML101B) : REMON AFANDI J.S (1214372226) REZA ALFIANSAH (1212473523) STMIK RAHARJA Jln. Jendral Sudirman No. 40 Modern-Tangerang, Banten 15117 Telepon : 021-552-9692, 021-552-9586 Fax : 021-5529742
35

document

Aug 06, 2015

Download

Documents

Remon Afandi


Penilaian Obyektif Aljabar Linier
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: document

TUGAS JOURNAL

ALJABAR LINIER

KELOMPOK (ML101B) :

REMON AFANDI J.S (1214372226)

REZA ALFIANSAH (1212473523)

STMIK RAHARJA

Jln. Jendral Sudirman No. 40 Modern-Tangerang, Banten 15117

Telepon : 021-552-9692, 021-552-9586

Fax : 021-5529742

Page 2: document

Bab 13

MANAJEMEN RISIKO

Menerapkan Manajemen Resiko di Seluruh Bagian Perusahaan dapat mengidentifikasi ,

menganalisis, memilih metode yang tepat, melaksanakan dan memonitor sama aktivitas sehingga tujuan

perusahaan dapat dicapai dengan baik.

Bab ini membahas tentang resiko, bentuk resiko, kategori resiko, metode menghadapi risiko, asuransi

hingga manfaat manajemen risiko.

Setelah mempelajari bab ini, anda diharapkan dapat :

Memahami tentang berbagai risiko dalam bisnis

Mengetahui bentuk risiko

Mengetahui mengenai bahaya dan risiko

Mengetahui kategori risiko

Mengetahui metode menghadapi risiko

Memahami tentang asuransi serta keuntungan dan kerugian

Dapat menerapkan manajemen risiko

Dapat melaksanakan langkah-langkah manajemen risiko

Mengetahui proses manajemen risiko

Mengetahui manfaat manajemen risiko

Page 3: document

1. Manajemen Risiko

Bisnis dalam pengelolaannya perlu dilakukan secara berhati-hati, menggunakan strategis, dan

memperhitungkan risiko yang dihadapi termasuk bagaimana mengantisipasi risiko tersebut.

Risiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak

tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti

(uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau kerugian.

Ketidakpastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan

istilah peluang (opportunity), sedangkan ketidakpastian yang menimbulkan akibat yang

merugikan dikenal dengan istilah risiko (risk).

Risiko adalah suatu keadaaan yang dihadapi seseorang atau perusahaan di mana

terdapat kemungkinan yang merugikan.

Bagaimana jika kemungkinan yang dihadapi dapat memberikan keuntungan yang

sangat besar sedangkan peluang ruginya hanya kecil? Mungkin saat mengikuti undian

berhadiah. Jika beruntung maka akan dapat hadiah yang besar tetapi jika tidak, uang yang

digunakan untuk membeli undian relatif sedikit. Apakah hal ini tergolong resiko?

Jawabannya hal ini tergolong risiko. Selama ini mengalami kerugian meskipun kecil hal itu

dianggap risiko.

2. Bentuk Risiko

Risiko dibedakan atas risiko objektif dan risiko subjektif.

Risiko Objektif

Risiko objektif (juga disebut degree of risk) diartikan sebagai variasi yang relatif dalam

kerugian yang aktual dari perkiraan kerugian .

Risiko objektif dapat secara statistik dikalkulasikan dengan beberapa ukuran dari

penyebaran seperti standar penyimpangan atau koenfisien dari variasi. Karena resiko

objektif bisa diukur, itu merupakan konsep yang sangat berguna untuk pengasuransian atau

manajer perusahaan risiko. Seiring dengan jumlah eksposur meningkat, pengasuransi dapat

memprediksikan pengalaman kerugian yang akan datang lebih terakulasikan karena dapat

dipercayakan dalam hukum dengan angka yang sangat besar. Hukum mengenai angka

yang besar menyatakan bahwa angka dari unit eksposur meningkat, yang paling dekat

dengan pengalaman kerugian aktual akan mendekatkan pengalaman perkiraan kerugian.

Page 4: document

Risiko Subjektif

Risiko subjektif diartikan sebagai ketidakpastian berdasarkan pada kondisi mental

seseorang atau pernyataan pikiran. Contohnya, seorang pelanggan yang sedang

minum-minum di bar mungkin dengan bodohnya mencoba pulang mengendarai

mobilnya. Pengendara tersebut mungkin tidak yakin bisa sampai di rumahnya dengan

selamat tanpa harus tertangkap polisi karena menyetir sambil mabuk. Ketidakpastian

mental ini disebut risiko subjektif.

Pengaruh dari risiko subjektif ini bervariasi bergantung pada masing-masing

orang. Dua orang dalam situasi yang sama bisa mempunyai persepsi yang berbeda

mengenai risiko, dan sikap mereka mungkin berubah. Jika pengalaman ketidakpastian

mental seseorang mengenai kejadian yang merugikan, sikap orang itu mungkin

berpengaruh. Risiko subjektif yang tertinggi sering menghasilkan sikap yang

konservatif dan bijaksana, sedangkan risiko subjektif yang rendah akan menghasilkan

kurangnya sikap konservatif.

3. Bahaya dan Risiko (Peril and Hazard)

Bahaya

Bahaya diartikan sebagai penyebab dari kerugian /kehilangan. Jika rumahmu terbakar

karena api, bahayanya, atau penyebab dari kurigian/kehilangan, adalah api. Jika

mobilmu rusak karena bertabrakan dengan mobil lain, bertabrakan adalah bahayanya ,

atau penyebab kerugian/kehilangan. Bahaya yang biasanya menyebabkan harta/barang

kita rusak adalah api, kilat, badai, hujan es, topan, gempa bumi, kemalingan, dan

pencurian.

Risiko

Risiko adalah kondisi yang membuat atau meningkatkan kesempatan akan

kerugian/kehilangan. Terdapat empat tipe utama risiko:

Risiko fisik

Risiko moral

Risiko moril

Risiko hukum

Page 5: document

Risiko Fisik (Physical Hazard)

Risiko fisik adalah kondisi fisik yang meningkatkan kesempatan akan

kerugian/kehilangan. Contoh dari resiko fisik adalah jalan yang beres yang

meningkatkan kesempatan kecelakaan mobil, kerusakan jaringan kabel dalam

gedung yang meningkatkan kesempatan terjadinya kebakaran, dan kerusakan

kunci pintu yang meningkatkan kesempatan terjadinya pencurian.

Risiko Moral (Moral Hazard)

Risiko

Risiko moral adalah ketidakjujuran atau tabiat yang cacat dalam diri seseorang

yang meningkatkan frekuensi kerugian/kehilangan.

Contoh risiko moral termasuk berpura-pura kecelakaan untuk mengumpulkan

uang dari asuransi, mengajukan klaim palsu, membesarkan jumlah klaim, dan

sengaja membakar barang dagangan yang tidak terjual yang diasuransikan.

Membunuh tertanggung untuk mengumpulkan dana asuransi jiwa yang

merupakan contoh penting dari resiko moral.

Risiko Moral (Morale Hazard)

Beberapa penulisan asuransi menarik perbedaan yang halus antara moral hazard

dan morale hazard. Moral hazard memacu pada ketidakjujuran oleh pemegang

asuransi meningkatkan frekuensi atau keparahan kerugian. Morale hazard

adalah kecerobohan atau ketidakpedulian terhadap kerugian karena adanya

asuransi. Beberapa pemegang asuransi ceroboh atau tidak peduli terhadap

kerugian karena mereka memiliki asuransi. Contoh morale hazard misalnya

meninggalkan kunci dalam mobil pintunya tidak ditutup, sehingga

meningkatkan kemungkinan pencurian.

Risiko Hukum (Legal Hazard)

Risiko hukum mengacu pada karakteristik sistem hukum atau pengaturan

lingkungan yang meningkatkan frekuensi atau kerugian yang makin parah.

Contohnya putusan juri yang merugikan konsumen peserta asuransi.

Page 6: document

4. Kategori Risiko

Risiko dapat dikatagorikan kedalam dua bentuk :

Risiko Murni

Risiko Spekulatif

Risiko Fundamental dan Risiko Tertentu

Risiko Perusahaan

Risiko Murni (Pure Risk)

Risiko Murni adalah suatu kondisi yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi

apa apa, dan tidak mungkin menguntukan.

Contoh, misalnya kebakaran, bila perusahaan menderita kebakaran, maka perusahaan tersebut

akan menderita kerugian. Kemungkinan yang lain tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian

kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan, kecuali ada

kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu.

Salah satu cara menghindarkan risiko murni yaitu dengan asuransi, sehingga besarnya

kerugian dapat diminimalkan. Oleh sebab itu, resiko murni dikenal dengan istilah risiko yang

dapat diasuransikan (insurable risk).

Tuntutan perubahan dan peningkatan kapabilitas oraganisasi memunculkan risiko (risk) dan

sekaligus peluang (opportunities) bagi organisasi. Risiko berkenaan dengan kemungkinan

terjadinya kegagalan dan kerugian bagi organisasi. Risiko berskala rendah tidak

menghawatirkan bagi organisasi. Namun, risiko berskala besar dapat berdampak pada tidak

tercapainya tujuan dan misi dari organisasi.

Kegagalan tujuan dan misi bagi organisasi bisnis dapat mengakibatkan distrust

(ketidakpercayaan) dari konsumen atas pelayanan yang diberikan. Dalam kondisi terjelek dan

sebagaimana yang pernah terjadi, distrust dapat menyebabkan hilangnya perusahaan tersebut.

Risiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui manajemen risiko.

Risiko Spekulatif (Speculative Risk)

Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yng dihadapi perusahaan yang dapat memberikan

keuntungan dan juga kerugian. Risiko spekulatif dikenal pula dengan istilah risiko bisnis

Page 7: document

(business risk). Seseorang yang menginvestasikan dananya di suatu tempat menghadapi dua

kemungkinan. Kemungkinan pertama insvestasi menguntungkan atau malah investasinya

merugikan. Risiko yang dihadapi seperti ini adalah risiko spekulatif.

Perbedaan utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah kemungkinan untung

ada atau tidak, untuk risiko spekualatif masih terdapat kemungkinan untung sedangkan untuk

risiko murni tidak terdapat kemungkinan untung.

Asuransi swasta biasanya hanya menjamin risiko murni. Dengan pengecualian tertentu,

asuransi swasta umumnya tidak mengasuransikan risiko spekualatif.

Risiko Fundamental (Fundamental Risk)

Risiko fundamental adalah risiko yang memengaruhi seluruh perekonomian atau sejumlah

besar orang atau kelompok dalam perekonomian. Contohnya termasuk laju inflasi,

pengangguran siklis, dan perang karena jumlah besar individu akan terpengaruhi.

Risiko berencana alam merupakan risiko fundamental penting. Tsunami, angin topan,

tornado, gempa bumi, banjir, dan kebakaran hutan dan rumput dapat menghasilkan kerusakan

harta benda dan kerugian miliaran rupiah serta banyak kematian.

Risiko tertentu (Particular Risk)

Berbeda dengan risiko fundamental, risiko tertentu adalah resiko yang hanya terdampak pada

individu saja dan tidak memengaruhi seluruh komunitas.

Contohnya, pencurian mobil, perampokan bank, dan kebakaran. Hanya individu yang

mengalami kerugian tersebut terpengaruh, tidak secara ekonomi keseluruhan atau kelompok.

Risiko Perusahaan (Enterprise Risk)

Risiko perusahaan mencakup semua risiko utama yang dihadapi oleh suatu perusahaan bisnis.

Risiko tersebut risiko murni, risko spekulatif, risiko strategis, risiko operasional, dan risiko

keuangan.

Risiko strategis memacu ketidakpastian mengenai perusahaan, tujuan keuangan dan

objektif.

Page 8: document

Risiko operasional, misalnya sebuah bank yang menawarkan layanan perbankan

online akan mengalami kerugian jika hackers, bisa menembus ke dalam data

computer bank.

Risiko keuangan memacu pada ketidakpastian kerugian karena perubahan yang

merugikan dalam tarif, dan nilai uang. Sebagai contoh, sebuah perusahaan makanan

yang setuju untuk memberikan sereal dengan harga tetap pada sebuah supermarket

dalam enam bulan mungkin akan rugi jika harga gabah naik. Sebuah bank besar

dengan portofolio obligasi treasury akan rugi jika suku bunga naik.

5. Tipe-Tipe Risiko Murni

Tipe-tipe murni terdiri atas risiko pribadi, risiko property, dan risiko pertanggung

jawaban

.

Risiko Pribadi (Personal Risk)

Risiko pribadi, yaitu risiko yang secara langsung memenuhi suatu individu. Dapat

mengakibatkan kemungkinan kerugian atau pengurangan pendapatan yang diperoleh,

biaya ekstra, dan penipisan aset keuangan. Ada empat risiko utama pribadi, yaitu:

Risiko kematian dini

Risiko pendapatan tidak cukup selama pensiun

Risiko kesehatan yang buruk

Risiko pengangguran

Risiko kematian premature : kematian dini di definisikan sebagai kematian kepala

keluarga dengan kewajiban keuangan yang tidak dapat terpenuhi. Kewajiban ini mencakup

dukungan untuk tanggungan, hipotek yang harus dibayar, atau untuk pendidikan untuk anak-

anak.

Risiko pendapatan tidak cukup selama pension : Risiko utama yang terkait dengan

usia tua adalah pendapatan tidak cukup selama pensiun. Sebagaian besar pekerja di indonesia

pensiun sebelum usia 65 tahun. Ketika mereka pensiun, mereka kehilangan pendapatan

kecuali mereka memiliki aset keuangan yang memadai untuk diambil, atau memiliki aset ke

sumber-sumber pendapatan lain pensiun, seperti jaminan sosial atau pensiun swasta.

Page 9: document

Risiko kesehatan yang buruk : Kesehatan yang buruk merupakan risiko pribadi yang

penting. Risiko kesehatan ini mencakup pembayaran tagihan medis karena berencana dan

hilangnya pendapatan yang diperoleh. Hilangnya pendapatan yang diperoleh merupakan

penyebab utama ketidakamanan finansial terutama jika cacatnya parah. Dalam kasus

kecacatan jangka panjang, terjadi kerugian besat atas pendapatan yang diperoleh, terjadi

tagihan medis, imbalan kerja yang hilang atau berkurang, tabung terkuras, dan seseorangan

harus mengurus orang cacat.

Risiko pengangguran : Risiko pengangguran merupakan ancaman utama bagi

keamanan finansial. Pengangguran dapat di akibatkan karena perubahan siklus bisnis,

perubahan teknologi dan struktural dalam perekonomian, faktor musiman, atau ketidak

sempurnaan dalam pasar tenaga kerja.

Beberapa tren penting memperburuk masalah pengangguran. Untuk menekan biaya

tenaga kerja, Perusahaan-perusahaan besar telah dirampingkan, dan tenaga kerja mereka telah

berkurang secara permanen : majikan semakin memperkerjakan pekerja kontrak atau parah

waktu mengurangi biaya tenaga kerja, dan jutaan pekerjaan hilang untuk bangsa asing karena.

Risiko Properti (Properti Risk)

Risiko properti meliputi properti yang rusak atau hilang dengan berbagai penyebab, seperti

kebakaran, tertimbun longsor, angin kencang, tsunami, dan banyak penyebab lainnya. Ada

dua jenis utama kerugian yang berhubungan dengan resiko properti : kerugian langsung dan

tidak langsung atau kerugian konsekuensial.

Kerugian langsung : kerugian finansial yang disebabkan oleh kerusakan fisik,

kerusakan, atau pencurian properti. Misalnya, jika anda memiliki restoran yang rusak

oleh kebakaran, kerusakan fisik ke restoran dikenal sebagai kerugian langsung.

Rugi tidak langsung atau konsekuensial : kerugian keuangan tidak langsung dari

terjadinya kerusakan fisik langsung atau kerugian pencurian. Jadi, selain kerugian

kerusakan fisik, restoran akan kehilangan keuntungan selama beberapa bulan,

sementara restoran sedang dibangun kembali. Hilangnya keuntungan akan rugi

konsekuensial. Contoh lain dari kerugian konsekuensial merupakan kerugian dari

sewa, kehilangan penggunaan bangunan, hilangnya pasar lokal, dan bebasn yang

terus-menerus.

Page 10: document

Risiko Pertanggung Jawaban (Liability Risk)

Risiko pertanggung jawaban adalah risiko murni yang harus dihadapi oleh sebagai besar

orang. Anda dapat dikenakan pertanggung jawaban secara legal jika melakukan sesuatu yang

hasilnya dapat berakibat kepada penganiyaan atau perusakan properti orang lain. Pengadilan

dapat memerintahkan anda untuk membayar biaya pengganti kepada seseorang yang telah

anda cederai.

Beban Risiko bagi Masyarakat

Terjadinya risiko menghasilkan efek sosial dan ekonomi yang tidak di inginkan. Risiko

membawa tiga beban besar bagi masyarakat:

Besarnya dana darurat harus ditingkatkan.

Masyarakat kehilangan barang dan jasa tertentu.

Hadirnya rasa khawatir dan takut.

6. Metode Menghadapi Risiko

Sebagaimana yang telah kita tekankan sebelumnya, risiko adalah beban yang tak hanya

dialami oleh individual saja tetapi juga kepada masyarakat luas. Maka dari itu, penting untuk

memahami beberapa teknik dalam menghadapi masalah risiko. Ada lima metode penting

dalam penyelesaian risiko ini :

Penghindaran

Kontrol kerugian

Hak kepemimpinan (Retensi)

Transfer non asuransi

Asuransi

Penghindaran

Penghindaran adalah salah satu metode dalam penyelesaian risiko. Contohnya, anda

dapat menghindari risiko untuk dipalak di sebuah wilayah dengan tingkat krimilitas yang

tinggi denga menjauhi daerah tersebut, firma bisnis dapat menghindari risiko di tuntut

disebabkan oleh kecatatan produk dengan tidak memproduksi barang tersebut.

Page 11: document

Kontrol Kerugian

Kontrol kerugian dapat dilakukan dengan pencegahan kerugian dan reduksi kerugian.

Pencegah kerugian : pencegah kerugian mengaruh mengarah kepada

mengurangi kemungkinan untuk rugi sehingga frekuensi kerugian dapat

dikurangi. Contoh : serangan jantung dapat dicegah apabila tiap individu

mengontrol berat badannya, berenti merokok dan makanan yang sehat.

Pemeriksaan yang ketat di bandara dapat mengurangi tindakan terorisme.

Pengurangan kerugian : sering beberapa kerugian terjadi tanpa diduga

sehingga perlu dilakukan tindakan untuk mengurangi terjadinya kerugian

tersebut. Contohnya : gedung gedung perkantoran dipasang sistem pemadam

kebakaran sehingga potensi kerugian dapat dikurangi. Sistem peringatan dini

dapat mengurangi potensi kerugian atau jumlah korban pada suatu kasus.

Hak Pemilikan (Retensi)

Hak pemilikan berarti bahwa individu maupun perusahaan menanggung semuat atau bagian

dari risiko. Kepemilikan risiko dapat berupa aktif maupun pasif.

Kepemilikan aktif : kepemilikan risiko aktif berarti bahwa individual secara sadar

paham akan risiko dan secara bebas menanggung semua semua atau sebagai risiko

tersebut. Contoh : mobil kita berasuransikan terhadap bahaya pencuncurian atau

kecelakaan.

Kepemilikan pasif : risiko dapat mempertahankan secara pasif. Risiko tertnetu

mungkin tidak sadar dipertahankan karena ketidaktahuan, indefference, atau

kemalasan. Retensi pasif sangat berbahaya jika risiko tetap memiliki potensi untuk

menghancurkan anda secara finansial. Contoh : banyak pekerjaan yang tidak

diasuransikan terhadap risiko cacat sementara atau cacat total.

Transfer Nonasuransi

Transfer nonasuransi adalah teknik lain dalam mengatasi risiko. Risiko tersebut dilimpahkan

kepada perusahaan asuransi. Risiko dapat dilimpahkan dengan beberapa metode :

Transfer risiko dengan kontrak

Page 12: document

Perlindungan nilai risiko

Inkorporasi dalam bisnis

Transfer risiko dengan kontrak. Risiko yang tidak diinginkan dapat

dilimpahkan melalui kontrak. Contoh risiko televisi rusak dapat ditransfer

kepengecer dengan sistem jaminan, yang membuat pengecer bertanggung

jawab untuk semua perbaikan setelah garansi berakhir.

Perlindungan nilain risiko. Lindungin nilai adalah teknik untuk mentransfer

risiko fluktuasi harga yang tidak menguntungkan bagi spekulan dengan

membeli atau menjual obligasi di bursa efek.

Inkorporasi dalam bisnis. Jika suatu perusahaan adalah kepemilikan tunggal,

aset pribadi pemilik dapat dilampirkan oleh kreditur untuk penjaminan utang.

Jika suatu perusahaan digabungkan, aset pribadi tidak dapat dipasang oleh

kreditur untuk pembayaran untuk perusahaan.

Asuransi

Bagi kebanyakan orang, asuransi adalah metode yang paling praktis untuk

menangani risiko besar. Terkait asuransi ini dibahas lebih lanjut pada topik

asuransi berikut.

Asuransi. Asuransi adalah pilihan yang banyak digunakan orang untuk

mengurangi terjadinya risiko kerugian pada individu, keluarga, atau suatu

suatu bisnis/perusahaan.

Asuransi adalah pengelolaan kerugian melalui transfer risiko tersebut kepada

perusahaan asuransi, yang setuju untuk menggantikan kerugian tergantung

atas kerugian tersebut, untuk memberikan manfaat berupa uang lain pada

suatu kejadian, atau untuk menyediakan jasa yang berkaitan dengan risiko.

7. Karakterisktik Asuransi

Pengelompokan asuransi mecakup karakteristik sebagai berikut:

1. Penyatuan kerugian

2. Pembayaran kerugian tak terduga

3. Risiko transfer

Page 13: document

4. Ganti rugi

Penyatuan Kerugian

Penyatuan kerugian, berarti pembagian kerugian oleh seluruh kelompok, dan prediksi

kerugian dimasa depan dengan beberapa akurasi berdasarkan hukum bilangan besar.

Dengan menyatukan atau menggabungkan pengalaman kehilangan sejumlah besar

unit eksposur atau risiko yang serupa, asuransi dapat memprediksi kerugian di masa

depan dengan tingkat akurasi yang lebih besar. Dari sudut pandang asuransi, jika

kerugian dimasa depan dapat di prediksi, risiko objektif berkurang.

Pembayaran Kerugian tak Terduga

Pembayaran kerugian tak terduga dilakukan akibat peristiwa tidak terduga atau faktor

ketidaksengajaan dan terjadi secara acak. Contoh : seorang terpeleset pada lantai yang

licin dan kakinya patah. Asuransi tidak akan membayar kerugian yang disengaja.

Risiko Transfer

Risiko transfer berarti bahwa risiko murni dipindahkan dari tertanggung kepada

asuransi, yang biasanya berada dalam posisi keuangan yang kuat untuk membayar

kerugian yang diasuransikan.

Dari sudut pandang murni, risiko individu yang biasanya ditransfer ke asuransi seperti

risiko kematian tak terduga, cacat, kerusakan dan pencurian, dan tuntutan tanggung

jawab pribadi.

Ganti Rugi

Ganti rugi yang diasuransikan adalah pengembalian keuangan ke posisinya sebelum

terjadinya kerugian. Contoh: Asuransi akan mengganti kerugian atas rumah atau

kendaraan yang terbakar. Asuransi member ganti rugi atas kematian, cacat atas diri

seseorang yang diasuransikan.

Risiko yang Dapat Diasuransikan

Tidak semua risiko dapat diasuransikan. Dari sudut pandang asuransi terdapat enam

persyaratan ideal risiko yang dapat diasuransikan, sebagai mana berikut:

1. Risiko terdiri atas sejumlah besar ekposur unit dan mirip

2. Kerugian karena ketidaksengajaan atau kecelakaa

3. Kerugian yang dapat ditentukan dan terukur

4. Kerugian bukan karena bencana

Page 14: document

5. Kemungkinan rugi yang dapat di perhitungkan

6. Premi yang layak secara ekonomis

Risiko Terdiri Atas Sejumlah Besar Eksposur Unit dan Mirip

Resiko ini dapat diasuransikan harus terdiri atas sejumlah besar eksposur unit harus,

harus ada kelompok besar kejadian yang kira-kira serupa, tetapi tidak harus identik,

eksposur unit yang memiliki bahaya yang sama atau kelompok dari bahaya. Contoh:

asuransi properti di suatu pemukiman.

Kerugian Karena Ketidaksengajaan atau Kecelakaan

Kecelakaan yang terjadi atau kerugian yang timbul akibat ketidaksengajaan menjadi

tanggung jawab asuransi sebagai risiko yang harus dibayarkan. Contoh: tabrakan

mobil, kebakaran akibat hubungan pendek listrik, kematian akibat kecelakaan lalu

lintas.

Kerugian yang Dapat Ditentukan dan Terukur

Tujuan dasar dari persyaratan ini adalah untuk memungkinkan asuransi untuk

menentukan apakah kerugian dapat ditutupi dan berapa besar biaya yang harus

dibayar. Beberapa kerugian sulit untuk ditentukan dan diukur. Penyakit dan cacat

sangat subjektif, dan peristiwa yang sama dapat memengaruhi orang menjadi sangat

berbeda.

Kerugian Bukan Karena Bencana

Idealnya kerugian tidak harus dalam bencana besar. Ini berarti bahwa sebagian besar

eksposur unit seharusnya tidak menimbulkan kerugian pada saat yang sama.

Jika sebagian besar atau semua unit eksposur dikelas tertentu secara

bersamaan mengalami kerugian, maka teknik penyatuan akan rusak dan

menjadi tidak bisa dijalankan. Premi harus ditingkatkan ke tingkat

penghalang, dan teknik asuransi tidak lagi layak dengan pengaturan rugi yang

tersebar di seluruh kelompok. Penanggung idealnya ingin menghindari semua

kerugian akibat bencana. Instrumen keuangan yang harus tersedia akibat

bencana adalah obligasi bencana, yang dirancang untuk membayar kerugian

akibat bencana.

Page 15: document

Kemungkinan Rugi yang Dapat Diperhitungkan

Asuransi harus mampu menghitung rata-rata frekuensi dan tingkat rata-rata kerugian

di masa depan dengan akurasi tertentu. Persyaratan ini di perlukan agar premi yang

tepat dapat diisi dengan memadai untuk membayar seluruh klaim dan pengeluaran

dan menghasilkan laba selama periode kebijakan.

Premi yang Layak Secara Ekonomi

Syarat terakhir adalah bahwa premi harus layak secara ekonomi, dimana tertanggung

harus mampu membayar premi. Di samping itu, untuk asuransi tersebut sebagai

pembelian yang menarik, premi yang harus dibayar secara substansial kurang dari

nilai nominal atau jumlah dari kebijakan tersebut. Untuk memiliki premi layak secara

ekonomi, kemungkinan kerugian harus relatif rendah.

8. Jenis-Jenis Asuransi

Jenis-jenis asuransi dapat diklasifikasikan atas asuransi swasta dan asuransi

pemerintahan. Asuransi swasta meliputi asuransi jiwa dan kesehatan serta asuransi

properti dan asuransi kewajiban. Asuransi pemerintahan meliputi program asuransi

sosila dan asuransi pemerintah lainnya.

Asuransi Kebakaran

Asuransi Multi-Bahaya

Asuransi Kompensasi untuk Pekerja

Asuransi Auto Komersial

Asuransi Kecelakaan dan Kesehatani

Asuransi Daratan

Asuransi Laut

Asuransi Profesional

Asuransi Kerusakan Peralatan’

Asuransi Kriminal

Asuransi Pemerintah

Asuransi Sosial

Page 16: document

Asuransi Komersial

Asuransi komersial biasa digunakan dalam program manajemen risiko. Asuransi ini

tepat untuk potensi kerugian yang mempunyai yang mempunyai kemungkinan

kerugian yang rendah tetapi tingkat keparahannya tinggi.

Jika manajer risiko menggunakan asuransi untuk mengatasi potensial kerugian

tertentu, lima area kunci harus diperhatikan :

Pemilihan penanggungan asuransi

Pemilihan penjamin asuransi

Negoisasi syarat-syarat

Diseminasi informasi mengenai penganggungan asuransi

Kajian program secara berkala

Keuntungan Asuransi

Penggunaan asuransi komersial dalam program manajemen risiko mempunyai keuntungan,

sebagai berikut:

Perusahaan akan mengganti kerugian setelah terjadi kerugian. Perusahaan dapat melanjutkan

untuk beroperasi dan mungkin mengalami sedikit atau tanpa fluktuasi dalam menghasilkan.

Ketidak pastian menurun, membuat perusahaan dapat memperpanjang perencanaan di masa

mendatang. Kekhawatiran dan ketakutan menurun bagi manajer dan pegawai yang harus

meningkatkan kinerja dan produktivitasnya.

Penjamin dapat menyediakan pelayanan manajemen risiko yang berharga, seperti pelayanan

pengendalian kerugian, analisis ledakan kerugian, dan penyesuain klaim.

Premi asuransi merupakan pendapatan dipotong pajak sebagai pengerluaran usaha.

Kerugian Asuransi

Penggunaan asuransi juga memiliki kerugian, sebagai berikut:

Pembayaran premi merupakan biaya utama, karena premi terdiri dari komponen untuk

membayar kerugian dan jumlah pengeluaran dan biaya untuk profit dan segala

kemungkinan. Terdapat juga biaya kesempatan. Dalam teknik retensi yang telah

Page 17: document

dibahas sebelumnya, premi dapat diinvestasikan atau digunakan dalam bisnis sampai

dibutuhkan untuk membayar klaim. Jika asuransi digunakan, premi harus dibayar

kemudian, dan kesempatan untuk menggunakan dana hilang.

Waktu untuk mempertimbangkan dan berupaya pasti dihabiskan dalam negoisasi

penggunaan penanggunggan asuransi. Sabtu penjamin atau para penjamin harus

diseleksi, syarat kebijakan dan premi harus dinegosiasikan dan perusahaan harus

bekerja sama dengan aktivitas pengendalian kerugian dan penjamin.

Manajer risiko mungkin mempunyai insentif yang lebih sedikit untuk mengikuti program

pengendalian kerugian, karena pinjaman akan membayar klaim jika kerugian terjadi. Seperti

sikap yang lalai terhadap pengendalian kerugian dapat meningkatkan jumlah kerugian yang

tidak diasuransikan pula.

9. Manajemen Risiko

Manajemen risiko memiliki sasaran untuk mengurangi risiko yang berbeda beda yang

berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh

masyarakat. Hal ini dapat berbagi jenis ancaman terhadap bisnis baik yang disebabkan

oleh lingkunga, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Pelaksanaan terhadap

manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya bagi

entitas bisnis bail terhadap manusia, staff, dan organisasi.

Menurut COSOS, risk management is a’process, effected by an entity’s board of

directors, management and other personnel, applied in strategy setting and across the

enterprise, designd to identifty potential events that may affect the entity, manage risk to

be within its risk appetite, and provide reasonable assurance regarding the achievement

of entity objectives.’

Manajemen risiko adalah suatu proses, yang dilakukan secara menyeluruh baik oleh

dewan direksi, manajemen dan karyawan lainnya, diterapkan dalam pengatura strategi

dan di seluruh perusahaan, yang dirancang untuk mengidentifikasi potensi kejadian-

kejadian yang dapat memengaruhi perusahaan, mengelola risiko bersamaan dengan

risiko, memilih teknik yang paling tepat untuk mengatasi kejadian tersebut, dan

memberikan keyakinan tentang pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.

Page 18: document

Definisi risk management di atas dapat dijabarkan lebih lanjut berdasarkan kata-kata

kunci sebagai berikut :

On going process

Rick management dilaksanakan secara terus menerus dan di monitor secara

berkala. Risk management bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan sesekali (one

time event).

Effected by people

Risk management ditentukan oleh pihak-pihak yang berada dilingkungan

organisasi. Untuk lingkungan bisnis, risk management dirumuskan oleh dewan

direksi dan karyawan/departemen yang bersangkutan.

Applied in strategy setting

Risk management telah disusun sejak dari perumusan strategi organisasi oleh

manajemen puncak organisasi. Dengan penggunaan risk management, strategi

yang disiapkan disesuaikan dengan risiko yang dihadapi oleh masing-masing

bagian/unit organisasi.

Applied across the enterprise

Strategi yang telah dipilih berdasarkan risk management di aplikasikan dalam

kegiatan operasional, dan mencakup seluruh bagian/unit pada organisasi.

Mengingat risiko masing-masing bagian berbeda, maka penerapan risk

management berdasarkan penentuan risiko oleh masing-masing bagian.

Designed to identifty potential events

Risk management dirancang untuk mengidentifikasi kejadian atau keadaaan

yang secara potensial menyebabkan dan pelayanan oleh organisasi dapat

berlangsung secara optimal.

Geared to achieve objectives

Risk mamagement diharapkan dapat menjadi pedoman bagi organisasi dalam

mencapai tujuan yang telah ditentukan.

10. Paradigma Manajemen Risiko

Paradigma lama menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara risiko dan tingkat

keuntungan. Semakin tinggi risiko, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dapat

Page 19: document

diperoleh. Jadi apabila suatu individu, kelompok, atau perusahaan bisnis ingin

meningkatkan keuntungan maka dia harus berani meningkatkan risikonya.

Paradigma baru menyatakan bahwa hubungan antara risiko dan tingkat keuntungan

tidak bersifat linier, tetapi kuadratis. Paradigma baru menekankan bahwa risiko harus

dikelola dengan baik. Risiko yang terlalu kecil akan menghasilkan keuntungan rendah,

sementara risiko yang terlalu besar/berlebihan dapat mengakibatkan kerugian bahkan

kehancuran suatu usaha. Karenanya yang paling baik adalah mengelola risiko untuk

mencapai tahapan keuntungan optimal yang terbaik bagi suatu usaha.

Paradigma lama dan paradigma baru tersebut digambarkan pada dua kurva berbeda

berikut, kurva linier untuk paradigma lama dan kurva kuadratis untuk paradigma baru.

Higner risk to ads higner return

Risk

PANDANGAN LAMA :

SEMAKIN TINGGI RISIKO, SEMAKIN TINGGI TINGKAT KEUNTUNGAN .

Zone 1 : Insufficient risk talking

1 2 3 Zone 2 : Optimal risk talking

Zone 3 : Excessive risk talking

Risk

Page 20: document

PANDANGAN BARU : RISIKO HARUS DIKELOLA

Gambar 13.1 Paradigma Lama dan Baru atas Risiko dan Keuntungan

Tabel berikut ini memperlihatkan perbedaan paradigma lama dan paradigma baru

manjemen risiko:

Tabel 13.1 paradigma manajemen risiko

Paradigma lama Paradigma baru

Pengelolaan risiko dilakukan secara

terpisah oleh masih masih departemen

atau fungsi. Perhatian lebih pada

akutansi, audit internal .

Terintegrasi manajemen risiko

dikoordinasikan oleh eksekutif level

puncak, setiap orang melihat manajemen

risiko sebagai bagian dari pekerjaan

mereka.

Ad-hoc. Manajemen risiko dilakukan

jika manajer merasa perlu untuk

melakukannya .

Terus-menerus manajemen risiko

merupakan proses yang berlanjutan.

Fokus yang lebih sempit. Terutama

memfokuskan pada risiko yang

diasuransikan dan risiko keuangan.

Fokus luas semua risiko bisnis dan

kesempatan bisnis diperhatikan

11. Langkah-Langkah Manajemen Risiko

Terdapat empat langkah dalam proses manajemen risiko, yaitu:

1) Mengidentifikasi ledakan kerugian

2) Menganalisa ledakan kerugian

3) Memilih teknit yang tepat untuk mengatasi ledakan kerugian

- Pengendali risiko : penghindaran, pencegahan, penurunan

- Mendanai risiko : pengembalian, transfer nonasuransi, asuransi komersial

4) Melaksanakan dan memonitor program manajemen risiko

Page 21: document

Identifikasi Potensi Kerugian

Langkah pertama dalam proses manajemen risiko adalah mengidentifikasi ledakan

kerugian besar dan kecil. Langkah ini melibatkan analisis dengan ketelitian yang

sungguh-sungguh dari semua kerugian potensial. Ledakan kerugian yang penting

berkaitan dengan hal hal berikut:

1. Properti

Gedung, pabrik, dan skruktual lainnya

Parabotan, perlengkapan, persediaan

Komputer, perangkat lunak komputer, dan data

Gudang

Piutang, kertas kertas, dan rekaman yang berharga

Kendaraan perusahaan, pesawat, kapal perlengkapan yang bergerak

2. Pertanggungjawaban

Produk yang cacat

Polusi lingkungan (tanah, udara, air, kebisingan)

Kekerasan seksual terhadap pegawai, diskriminasi terhadap pegawai,

pemecatan yang salah prosedur

Pertanggung jawaban premi dan umum dari ledakan kerugian

Pertanggung jawaban yang muncul dari kendaraan perusahaan

Penyalahgunaan transmisi intenet dan email

Pertanggung jawaban penempatan direktur dan pegawai

3. Pendapatan Usaha

Kehilangan pemasukan dari kerugian yang ditanggung

Pengeluaran yang terus menerus setelah mengalami kerugian

Pengeluaran ekstra

Kehilangan pendapatan dari bisnis keseluruhan

4. Sumber Daya Manusia

Meninggalnya atau kecacatan pegawai kunci

Pensiun atau tidak dipekerjakan kembali

Kecelakaan kerja atau penyakit terkait pekerjaaan yang dialami oleh para

pekerja

Page 22: document

5. Kriminal

Perampasan, perampokan, pembongkaran

Pencurian oleh pegawai dan ketidakjujuran

Penipuan dan penggelapan

Ledakan kriminalitas internet dan komputer

Pencurian dari kekayaan intelektual

6. Berkaitan dengan Pedapatan Pegawai

Kegagalan untuk mematuhi peraturan pemerintah

Pelanggaran atau pemerkosaan tanggung jawab

Ledakan rencana pensiun, kesehatan dan penghidupan kelompok

Kegagalan untuk membayar keuntungan yang dijanjikan

7. Luar Negeri

Tindakan terorisme

Bangunan, properti usaha, gudang

Risiko mata uang asing

Penculika pegawai kunci

Risiko politik

8. Reputasi Pasar dan Image Publik dari Perusahaan\

9. Kegagalan untuk Mematuhi Hukum dan Peraturan

Analisis Ledakan Kerugian

Langkah kedua dalam proses manajemen risiko adalah menganalisis ledakan

kerugian. Langkah melibatkan perkiraan frekuensi dan tinkat keparahan kerugian.

Frekuensi kerugian maksudnya jumlah yang mungkin akan terjadinya kerugian yang

dapat terjadi dalam berapa jangka waktu yang diberikan. Tingkat keparahan

kerugian maksudnya ukuran yang mungkin dari kerugian yang dapat terjadi.

Terkadang manajer risiko memperkirakan frekuensi dan tingkat keparahan dari

setiap tipe ledakan kerugian, bermacam-macam ledakan kerugian dapat diranking

menurut kepentingan relatifnya. Contoh, ledakan ekonomi yang potensial membuat

perusahaan bangkrut jauh lebiah penting dalam program manajemen risiko dari pada

ledakan dengan kerugian potensial yang kecil.

Page 23: document

Meskipun manajer risiko harus mempertimbangkan kedua hal, baik frekuensi

maupun keparahan kerugian, keparahan jauh lebih penting karena satu saja bencana

besar terjadi dapat menyapu bersih perusahaan.

Kerugian yang tepat akan terjadi adalah kerugian terburuk yang dapat terjadi

terhadap perusahaan dalam seumur hidupnya. Kerugian maksimum yang mungkin

terjadi adalah kerugian terburuk yang sepertinya akan terjadi.

12. Memilih Teknik Mengatasi Kerugian

Langkah ketiga dalam proses manajemen risiki adalah memilih teknik yang paling

tepat atau kombinasi teknik-teknik untuk mengatasi ledakan kerugian. Teknik-teknik ini

dapat di klasifikasikan secara luas sebagai pengendalian risiko atau pendanaan risiko.

Pengendalian risiko maksudnya teknik-teknik yang menurunkan frekuensi dan keparahan

kerugian. Pendanaan risiko maksudnya teknik-teknik yang menyediakan untuk mendanai

kerugian. Kita dapat menggunakan kombinasi teknik-teknik untuk mengatasi setiap ledakan

kerugian

Pengendalian risiko

Teknik pengendalian risiko utama, meliputi:

Penghindaran

Pencegahan kerugian

Penurunan kerugian

Penghindaran berarti ledakan kerugian tertentu yang tidak pernah terjadi atau

suatu ledakan kerugian yang ada yang diabaikan. Contohnya, kerugian akibat banjir

dapat dihindari dengan tidak membangun pabrik baru didataran yang terkena banjir.

Perusahaan obat-obatan yang memasarkan obat yang memiliki efek berbahaya dapat

menarik obat dari pasar untuk menghindari masalah hukum yang mungkin terjadi.

Keuntungan utama dari penghindaran adalah kesempatan terjadinya kerugian

menurun sampai nol jika ledakan kerugian tidak terjadi.

Kerugian penghindaran, adalah : pertama, perusahaan tidak akan mampu untuk

menghindari semua kerugian. Contohnya, suatu perusahaan mungkin tidak mampu

untuk menghindari kematian yang lebih cepat dari eksekutif kunci. Kedua, tidak

akan layak atau praktis untuk menghindari ledakan kerugian. Contoh, pabrik cat

Page 24: document

dapat menghindari kerugian yang timbul dari produksi cat. Tanpa produksi cat,

bagaimanapun perusahaan tidak akan dapat berbisnis.

Pencegahan kerugian. Pencegahan kerugian maksudnya untuk mengukur

frekuensi kerugian yang biasa terjadi. Contohnya, ukuran yang menurunkan

kecelakaan truk termasuk ujian supir sopir, toleransi nol untuk penyalahgunaan obat-

obatan dan alkohol, dan peraturan yang ketat tentang keamanan.

Penurunan kerugian. Penurunan kerugian berarti ukuran yang menurunkan

keparahan dari suatu kerugian setelah hal tersebut terjadi. Contohnya pemasangan

sistem sprinkler otomatis yang tepat memadamkan api.

Kesimpulan: Teknik pengendalian resiko yang efektif dapat menurunkan dengan

nyata frekuensi dan keparahan klaim, terutama dalam hal keamanan tempat kerja.

Pendanaan risiko

Pendanaan risiko, meliputi

Retensi

Transfer nonasuransi

Asuransi komersial

Retensi. Retensi berarti bahwa perusahaan tetap menguasai sebagian atau

semua kehilangan yang ditimbulkan dari kerugian yang dialami. Retensi

dapat aktif maupun pasif. Retensi risiko aktif berarti bahwa perusahaan

mewaspadai ledakan kerugian dan bangunan untuk menguasai sebagai atau

semua, seperti kecelakaan yang menghancurkan mobil perusahaan. Retensi

pasif, bagaimanapun, adalah kegagalan untuk mengidentifikasi suatu ledakan

kerugian, gagal untuk bertindak , atau lupa bertindak. Contohnya, manajer

risiko dapat gagal mengidentifikasi semua aset perusahaan yang rusak dalam

bencana gempa bumi.

Transfer nonasuransi. Transfer nonasuransi adalah metode selain

asuransi dimana risiko murni dan konsekuensi keuangan potensial ditransfer

kepihak lain. Contoh transfer nonasuransi termasuk kontrak, sewa dan

Page 25: document

perjanjian yang tidak mengikat. Contohnya, kontrak perusahaan dengan

perusahaan konstruksi untuk membangun bangunan baru dapat menentukan

bahwa perusahaan konstruksi bertanggung jawab untuk setiap kerusakan

bangunan saat sedang dibangun.

Asuransi komersial. Asuransi komersial tepat untuk ledakan kerugian

yang mempunyai kemungkinan kerugian yang rendah tetapi tingkat

keparahannya tinggi

Jika manajer risiko menggunakan asuransi untuk mengatasi ledakan kerugian

tertentu. Lima area kunci harus ditekankan:

Pemilihan penanggungan asuransi

Pemilihan penjaminan asuransi

Negoisasi syarat-syarat

Diseminasi informasi mengenai penanggungan asuransi

Kajian program secara berkala

Pemilihan Metode

Dalam menentukan metode yang tepat atau metode-metode untuk mengatasi

kerugian, dapat digunakan matriks manajemen risiko berikut.

Matriks Manajemen Risiko

Jenis Kerugian

Frekunsi Kerugian

Tingkat keparahan

kerugian

Teknik manajemen

risiko yang tepat

1 Rendah Rendah Retensi

2

Tinggi

Rendah

Pencegahan kerugian

dan retensi

3

Rendah

Tinggi

asuransi

4 Tinggi Tinggi penghindaran

Page 26: document

Melaksanakan dan Memonitorkan Program Risiko

1. Pertanyaan kebijakan menajemen risiko

Pertanyaan ini menggarisbawahi tujuan manajemen risiko perusahaan,

sebagaimana kebijakan perusahaan berkaitan dengan penanganan ledakan

kerugian. Ini juga mendidik eksekutif pimpinan berkaitan dengan proses

manajemen risiko, memberi manajer risiko kewenangan yang lebih besar di

perusahaan, dan menyediakan standar untuk menilai kinerja manajer risiko.

2. Bekerja sama dengan departemen lain

Manajer risiko tidak bekerja sendirian tapi harus melibatkan departemen berikut:

Akunting. Pengontrolan akunting internal dapat menurunkan penipuan

oleh pegawai dan pencurian uang tunai.

Keuangan. Infromasi dapat disediakan menunjukan bahwa kerugian akan

membawa dampak terhadap neraca keseimbangan perusahaan dan

rekening laba rugi perusahaan.

Marketing. Informasi yang dikemas secara akurat dan produktif dapat

mencegah terjadinya sengketa hukum. Prosedur distiribusi yang aman

dapat mencegah kecelakaan.

Produksi. Pengontrolan kualitas dapat mencegah produksi barang cacat

dan sengketa hukum. Program keamanan yang efektif di pabrik dapat

menurunkan luka dan kecelakaan.

Sumber daya manusia. Departemen ini bertanggung jawab untuk

program manfaat pegawai, program pensiun dan perekrutan pegawai

perusahaan, promosi dan kebijakan pemecatan.

Tanpa kerja sama aktif dari departemen lain, program manajemen risiko

akan gagal.

3. Evaluasi dan peninjauan secara berkala

Agar efektif, program manajemen risiko harus dikaji ulang dan dievaluasi secara

berkala untuk menentukan apakah tujuan telah tercapai. Biasanya, biaya

manajemen risiko, program manajemen dan program pencegahan kerugian harus

Page 27: document

dimonitor dengan hati-hati. Catatan kerugian juga harus diuji untuk melacak

setiap perubahan dalam frekuensi dan tingkatan keparahan. Akhirnya, manajer

risiko harus menentukan apakah keseluruhan kebijakan manajemen risiko

perusahaan telah dijalankan dan apakah manajer risiko telah menerima kerja

sama dari departemen lain.

13. Proses Manajemen Risiko

Pemahaman manajemen risiko memungkinkan manajemen untuk terlibat secara efektif

dalam menghadapi uncertainty dengan risiko dan peluang yang berhubungan dan

meningkatkan kemampuan organisasi untuk memberikan nilai tambah. Menurut COSO,

proses manajemen risiko dapat dibagi kedalam 8 komponen (tahap). Sebagaimana dijelaskan

pada gambar 13.3, komponen-komponen dari risiko dapat dijelaskan sebagai berikut.

MODEL COSO ERM

Tingkat kesatuan

Gambar 14.3 Manajemen Risiko Model COSO

Lingkungan internal

Penetapan tujuan

Identifikasi kejadian

Pengujian risiko

Respon risiko

Aktifitas pengendalian

Informasi dan komunikasi

Men

erim

a

Op

eras

ion

al

Lap

ora

n

Pem

enu

han

Tingkat kesatu

an

Tingkat kesatu

an

Tingkat kesatu

an

Tingkat ke

satuan

Tingkat kesatu

an

Page 28: document

Lingkungan Internal (Internal Environment)

Komponen ini terkait dengan lingkungan di mana perusahaan berada dan beroperasi.

Cangkupannya adalah risk-management philosophy (kultur manajemen tentang risiko),

intergrasi, risk-perspective (perspektif terhadap risiko), risk-appetite (selera atau penerimaan

terhadap risiko), ethical values (nilai moral), struktur organisasi, dan pendelegasian

wewenang.

Penentuan tujuan (Objective Setting)

Manajemen harus menetapkan objectives (tujuan-tujuan) dari organisasi agar dapat

mengidentifikasi, mengakses, dan mengelola risiko. Objective dapat diklasifikasikan menjadi

strategic objective dan activity objective. Strategi objective di perusahaan berhubungan

dengan pencapaian dan peningkatan kinerja bisnis dalam jangka menengah dan panjang, dan

merupakan implementasi dari visi dan misi institusi tersebut. Sementara itu, activity objective

dapat dipilah menjadi 3 kategori, yaitu operation objectives, reporting objectives dan

compliance objectives.

Sumber daya manusi (SDM) yang dimiliki organisasi yang ada pada seluruh divisi dan

bagian haruslah dilibatkan dan mengerti risiko yang dihadapi. Pelibatan tersebut terkait

dengan pandangan bahwa setiap pimpinan/karyawan adalah pemilik dari risiko. Demikian

pula, dalam penentuan tujuan organisasi, hendaknya menggunakan pendekatan smart, dan

ditentukan risk appetite and risk tolerance (variasi dari tujuan yang dapat diterima).

Risk tolerance dapat diartikan sebagai variation dalam pencapaian tujuan yang dapat diterima

manajemen. Contoh dalam penerapan pelayanan pajak modern seperti pengiriman SPT WP

mengimplementasikannya, diperkirakan 80% wajib pajak (WP) besar akan

mengimplementasikan. Bila ditentukan risk tolerance sebesar 10%, dalam hal 72% WP besar

telah melaksanakannya, berarti tujuan penyediaan fasilitas tersebut telah terpenuhi. Contoh

lain, terdapat aktivitas suatu organisasi seperti peluncuran roket berawak dengan risk

tolerance sebesar 0%.

Identifikasi Risiko (Event Identification)

Komponen ini mengidentifikasi kejadian-kejadian potensial baik yang terjadi di lingkungan

internal maupun eksternal organisasi yang memengaruhi strategi atau pencapaian tujuan dari

Page 29: document

organisasi. Kejadian tersebut bisa berdampak positif (opportunities), namun dapat pula

sebaliknya atau negatif (risks).

Terdapat 4 model dalam mengidentifikasi risiko, yaitu 1) exposure analysis; 2) environmental

analysis; 3) threat scenario; 4) brainstorming quenstions. Salah satu model, yaitu exposure

analysis, mencoba mengidentifikasi risiko dari sumber daya organisasi yang meliputi

financial assets seperti kas dan simpanan di bank, physical assets seperti tanah dan bangunan,

human assets yang mencakup pengetahuan dan keahlian, dan intangible assets seperti reputasi

dan penguasaan informasi. Atas setiap sumber daya yang di miliki organisasi dilakukan

penilaian risiko kehilangan dan risiko penurunan

Tabel 14.2 Identifikasi Risiko pada Barang Modal

Size, type, portability,

location (STPL)

Risiko Kehilangan

Risiko Penurunan nilai

Kecil, bernilai, dan portable

Pencurian,kebakaran,

handling

Handling

Besar, bernilai, portable

Pencurian, kebakaran,

handling

Handling, dust, fluktuasi

power

Besar, bernilai, tidak

portable

Kebakaran, handling

Handling, dust, fluktuasi

power

Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Komponen ini menilai sejauh mana dampak dari events (kejadian atau keadaan

dapat mengganggu pencapaian tujuan. Besarnya dampak dapat diketahui dari

inherent dan residual risk, dan dapat di analisis dalam dua perpektif, yaitu likelihood

(kecenderungan/peluang) dan impact/consequence (besaran dari terealisirnya risiko).

Dengan demikian besarnya risiko atas setiap kegiatan bisnis merupakan perkalian

antara likelihood dan consequence.

Page 30: document

Penilaian risiko dapat menggunakan dua teknik, yaitu qualitative techniques dan quantitative

techniques. Qualitative techniques menggunakan beberapa tools seperti self-assessment (low,

medium, high), questionnaires, dan internal audit reviews.

Sementara itu quantitative techniques data berbentuk angka yang diperoleh dari tools seperti

probability based, non-probabilistic models (optimalkan hanya asumsi consequence) , dan

benchmarking.

Sebagaimana dijelaskan pada gambar 2, penilaian risiko atas setiap aktivitas organisasi akan

menghasilkan informasi berupa peta dan angka risiko. Aktivitas yang paling kecil risikonya

ada pada aktivitas a dan e, dan aktivitas yang paling berisiko tinggi dengan kemungkinan

terjadi ada pada aktivitas d. sendangkan aktivitas c, walaupun memiliki dampak yang besar,

namun memiliki resiko terjadi yang rendah.

Map & quatify risk

Risks

Consequence

Gambar 14.4 Pemetaan dan Kuantifikasi risiko

Yang perlu di cermati adalah events relationships atau hubungan antar

kejadian/keadaan. Events yang terpisah mungkin memiliki risiko kecil. Namun,

bila digabungkan bisa menjadi signifikan. Demikian pula, risiko yang

memengaruhi banyak business units perlu dikelompokkan dalam common events

categories, dan dinilai secara aggregate.

Pengukuran untuk beberapa tipe risiko dapat dilihat pada tabel berikut.

d

f

b

e a

c

Likellho

od

Page 31: document

Tabel 13.3 Tipe Risiko dan Teknik Pengukuran

Sikap atas Risiko (Risk Response)

Organisasi harus menentukan sikap atas hasil penilaian risiko. Risk response dari

organisasi dapat berupa avoidance, yaitu dihentikannya aktivitas atau pelayanan yang

menyebabkan risiko, reduction yaitu mengambil langkah langkah mengurangi likelhood atau

impact dari risiko, sharing yaitu mengalihkan atau menanggung bersama risiko atau sebagian

dari risiko dengan pihak lain, acceptance, yaitu menerima risiko yang terjadi (biasanya risiko

yang kecil), dan tidak ada upaya khusus yang dilakukan. Startegi dalam memilih risiko

dijelaskan pada Gambar 3.

Tipe Risiko Definisi Teknik Pengukuran

Risiko pasar Harga pasar bergerak ke arah yang tidak

menguntungkan (merugikan)

Value At Risk (VAR), stress testing

Risiko kredit Counterparty tidak bisa membayar

kewajibannya (gagalbayar) ke perusahaan.

Credit rating, creditmetrics

Risiko perubahan

tingkat bunga

Tingkat bunga berubah yang mengakibatkan

kerugian pada portofolio perusahaan

Metode pengukuran jangka waktu,

durasi

Risiko operasional Kerugian yang terjadi melalui operasi

perusahaan (misal sistem yang gagal,

serangan teroris)

Matrik frekuensi dan signifikansi

kerugian, VAR operasional

Risiko kematian Manusia mengalami kematian dini (lebih

cepat dari usia kematian wajar)

Probabilitas kematian dengan tabel

mortabilitas

Risiko kesehatan Manusia terkena penyakit tertentu Probabilitasi terkena penyakit

dengan menggunakan tabel

morbiditas

Risiko teknologi Perubahan teknologi mempunyai

kosekuensi negatif terhadap perusahaan.

Analisis skenario

Page 32: document

14. Strategi untuk Mengelola Risiko

- Menahan: Membiarkan risiko mengasuransikan atau merencakan bergabung pada tingkat

toleransi.

- Menurunkan: Mengendalikan atau melepaskan risiko.

- Mentransfer: Membutuhkan pihak ketiga yang mampu secara finansial yang bersedia

menerima risiko.

- Mengeksploitasi: Dapat meningkatkan eksposure dan kemungkinan mengarah pada

asumsi risiko bertambah semata pada saat yang sama meningkatkan keuntungan yang

bersaing.

- Menghindari: Termasuk mengambil tindakan apapun yang diperlukan untuk benar benar

menghilangkan semua elemen eksposure risiko yang ditentukan.

Ya : Risiko inhern dalam model bisnis operasional normal di masa depan.

Tidak : Menghentikan strategi, menawarkan hadiah yang tidak menarik.

Dalam memilih sikap (response), perlu dipertimbangkan faktor-faktor seperti pengaruh

tiap respone terhadap risk likelhood dan impact, response yang optimal sehingga

bersinegri dengan pemenuhan risk appetite dan tolerances, analisis cost versus benefits,

dan kemungkinan peluang (opportunities) yang dapat ditmbulkan dari setiap risk response.

Menerima

Menahan Menurunkan Mentransfer Mengeksploitas

i

Menolak

Menghindar

i

Page 33: document

Aktivitas Pengendalian (Control Activities)

Komponen ini berperan dalam penyusanan kebijakan (policies) dan prosedur-prosedur

untuk menjamin risk response terlaksana dengan efektif. Aktivitas pengendalian

memerlukan lingkungan pengendalian meliputi intergrasi dan nilai etika, kompetensi,

kebijakan dan praktik-praktik SDM, budaya organisasi, filosofi dan gaya kepemimpinan

manajemen, struktur organisasi dan wewenang dan tanggung jawab.

Melalui pemahaman atas lingkungan pengendalian, dapat ditentukan jenis dan aktivitas

pengendalian. Terdapat beberapa jenis pengendalian, diantaranya adalah preventive,

detective, corrective, dan directive. Sementara aktivitas pengendalian berupa pembuatan

kebijakan dan prosedur, pengamanan kekakayaan organisasi, delegasi wewenang dan

pemisah fungsi, dan supervisi atasan. Aktivitas pengendalian hendaknya terintegrasi

dengan manejemen risiko sehingga pengalokasian sumber daya yang dimiliki organisasi

dapat menjadi optimal.

Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)

Fokus dari komponen ini adalah menyampaikan informasi yang relevan kepada pihak

terkait melalui media komunikasi yang sesuai. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan

dalam penyampaian informasi dan komunikasi adalah kualitas infromasi, arah komunikasi,

dan alat komunikasi.

Informasi yang disajikan bergantung pada kualitas informasi yang ingin disampaikan, dan

kualitas informasi dapat dipilih menjadi appropriate, timely, current, accurate, dan

accessible. Arah komunikasi dapat bersifat internal dan eksternal. Sedangkan alat

komunikasi berupa di antaranya manual , memo, buletin, dan pesan-pesan melalui

elektronik.

Memonitor (Monitoring)

Monitoring dapat dilaksanakan baik secara terus menerus (ongoing) maupun terpisah

(separate evaluation). Aktivitas monitoring ongoing tercermin pada aktivitas supervisi,

rekonsiliasi, dan aktivitas rutin lainnya.

Page 34: document

Monitoring terpisah biasanya dilakukan untuk penugasan tertentu (kasuistis).monitoring

ini ditentukan scope tugas, frekuensi, proses evaluasi metodologi, dokumentasi, dan action

plan.

Pada proses monitoring, perlu dicermati adanya kendala seperti reporting deficiencies,

yaitu pelaporan yang tidak lengkap atau bahkan berlebihan (tidak relevan). Kendala ini

timbul dari berbagai faktor seperti sumber informasi, materi laporan, pihak yang

disampaikan laporan, dan arahan bagi pelaporan.

15. Manfaat Manajemen Risiko

Pembahasan sebelumnya menunjukkan bahwa proses manajemen risiko melibatkan

analisis yang kompleks dan terperinci. Di samping kompleksitas, bagaimana pun suatu

program manajemen risiko yang efektif menghasilkan manfaat yang substansial bagi

perusahaan atau organisasi.

Manfaat utama manajemen risiko adalah:

Sasaran manajemen risiko sebelum kerugian dan pasca kerugian lebih mudah

tercapai.

Biaya risiko berkurang, yang mungkin dapat meningkatkan laba perusahaan.

Biaya risiko adalah alat manajemen risiko yang mengukur biaya tertentu. Biaya

ini termasuk pembayaran premi, pertahanan kerugian, pengeluaran

pengendalian kerugian, pelayanan manajemen risiko luar, jaminan keuangan,

biaya administrative internal, dan pajak, biaya-biaya serta pengeluaran lainnya.

Dikarenakan dampak yang merugikan secara finansial dari ledakan kerugian

murni menurun, suatu perusahaan mungkin mampu untuk memainkan program

manajemen risiko perusahaan yang mengatasi baik ledakan kerugian murni

maupun yang bersifat spekulatif.

Masyarakat juga diuntungkan jika kerugian langsung dan tidak langsung

(sebagai aktif) menurun. Sebagai hasilnya, kepedihan dan penderitaan

menurun.

Page 35: document

Pertanyaan dan Diskusi :

1. Anda dipercaya oleh orang tua/sahabat untuk menjalankan bisnisnya baik

dibidang sofware data solution, distro, factory outlet. Cafe internet.

Restoran dan lain-lain. (pilih salah satu). Bagaimana anda akan mengubah

mindset dan paradigma mengenai enterpreneur dalam diri anda sehingga

anda berhasil untuk mengelola usaha tersebut

2. Bagaimana anda menetapkan sasaran bisnis, strategi, melakukan

pengelolaan. Mengukur risiko anda, dan menetapkan keterampilan yang

dimiliki untuk mendukung pencapaian tujuan (goal setting) yang telah

diterapkan dan mengindari kebangkrutan usaha?

3. Bentuklah carilah tim bisnis anda (maksimum 3 orang/kelompok)

didiskusikan permasalahan di atas dan diberikan solusi-solusi kelompok

terhadap pertanyaan 1&2 yang telah diajukan. Buat persamaan atau

perbedaan jaawaban secara pribadi dan jawaban kelompok sebagai hasil

diskusi.