Top Banner
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk tujuan tersebut diperlukan suatu perencanaan yang matang dan cara-cara pengendaliannya. Perencanaan merupakan dasar untuk mengadakan pengendalian, sedangkan pengendalian diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan demikian anggaran dapat digunakan sebagai alat bantu bagi manajemen dalam mengendalikan kegiatan penjualan perusahaan. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan program-program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Anggaran lazim digunakan sebagai alat perencanaan, koordinasi, dan pengendalian dari seluruh kegiatan Perusahaan. Dengan menggunakan anggaran, maka perusahaan dapat menyusun perencanaan dengan baik, sehingga koordinasi dan pengendalian dari seluruh kegiatan perusahaan akan dengan mudah dilaksanakan. (M. Nafarin 2000:9) Penganggaran/pembuatan anggaran terutama merupakan pengarahan perhatian (attention directing) karena membantu para manajer untuk memusatkan perhatian pada masalah operasional dan keuangan pada waktu cukup dini untuk perencanaan atau pelaksanaan yang efektif. Manajemen harus dapat mengantisipasi peristiwa-peristiwa yang akan datang dan merencanakan apa yang harus dilakukan. Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun. Sebagai alat pengendali, anggaran berfungsi sebagai tolak ukur, sebagai pembanding, untuk mengevaluasi kinerja kegiatan perusahaan di masa yang akan datang. Dalam menetapkan suatu anggaran, perlu memperhatikan langkah-langkah dalam tahap penyusunannya. Salah satu unsur
23

5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

Jan 17, 2017

Download

Documents

doduong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anggaran

Setiap perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu.

Untuk tujuan tersebut diperlukan suatu perencanaan yang matang dan cara-cara

pengendaliannya. Perencanaan merupakan dasar untuk mengadakan pengendalian,

sedangkan pengendalian diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan

demikian anggaran dapat digunakan sebagai alat bantu bagi manajemen dalam

mengendalikan kegiatan penjualan perusahaan.

Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan

program-program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana

tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan

umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Anggaran

lazim digunakan sebagai alat perencanaan, koordinasi, dan pengendalian dari

seluruh kegiatan Perusahaan. Dengan menggunakan anggaran, maka perusahaan

dapat menyusun perencanaan dengan baik, sehingga koordinasi dan pengendalian

dari seluruh kegiatan perusahaan akan dengan mudah dilaksanakan. (M. Nafarin

2000:9)

Penganggaran/pembuatan anggaran terutama merupakan pengarahan

perhatian (attention directing) karena membantu para manajer untuk memusatkan

perhatian pada masalah operasional dan keuangan pada waktu cukup dini untuk

perencanaan atau pelaksanaan yang efektif. Manajemen harus dapat mengantisipasi

peristiwa-peristiwa yang akan datang dan merencanakan apa yang harus dilakukan.

Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif,

yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang

mencakup jangka waktu satu tahun. Sebagai alat pengendali, anggaran berfungsi

sebagai tolak ukur, sebagai pembanding, untuk mengevaluasi kinerja kegiatan

perusahaan di masa yang akan datang. Dalam menetapkan suatu anggaran, perlu

memperhatikan langkah-langkah dalam tahap penyusunannya. Salah satu unsur

Page 2: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

6

terpenting pada saat realisasi penjualan yang didasarkan pada masa lalu dan melihat

perubahan-perubahan lingkungan luar yang akan terjadi di masa yang akan datang.

Analisis ini sangat penting untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, kesempatan dan

ancaman yang dimiliki perusahaan sehingga memberi kesempatan bagi perusahaan

untuk menyusun anggaran yang realistis. (Mulyadi 2003:48)

Komponen anggaran ini paling sulit diperkirakan secara tepat. Beberapa

faktor yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan (uncontrollable variables)

misalnya permintaan konsumen yang dapat berubah, potensi pasar, situasi ekonomi,

dan persaingan antar perusahaan turut mempengaruhi terhadap penyusunannya.

Untuk itu diperlukan kecermatan dan pertimbangan yang matang dalam menetapkan

dan menerapkan anggaran yang tepat dan efektif, agar dapat membawa perusahaan

kepada tujuannya dalam mencapai laba yang efektif.

2.1.1 Pengertian Anggaran

Tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang berguna untuk

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Agar tujuan tersebut tercapai

diperlukan suatu perencanaan yang baik. Penjabaran rencana tersebut secara

kuantitatif dikenal sebagai istilah anggaran.

Pengertian anggaran yang dikemukakan oleh Ellen Christina dkk (2001:1)

yaitu: ” Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis

dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh

kegiatan perusahaan untuk jangka waktu (periode) tertentu dimasa yang akan

datang”. Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa anggaran merupakan

suatu alat perencanaan dan pengendalian operasi keuangan dalam suatu perusahaan.

Perencanaan diartikan sebagai suatu cara bertindak yang ditetapkan lebih dahulu,

yang berorientasi ke masa yang akan datang, yang akan digunakan untuk mengambil

suatu keputusan tentang cara bertindak setelah mempertimbangkan segala alternatif

yang ada.

Page 3: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

7

Anggaran merupakan rencana terperinci yang dibuat oleh manajemen yang

mencakup perincian aktivitas yang akan dilakukan dalam satu tahun mendatang.

Untuk mendapatkan pengertian yang lebih jelas dan tepat, di bawah ini ada beberapa

pengertian anggaran yang dikemukakan oleh para ahli yaitu :

Munandar (2001:1) mengemukakan:

“ Anggaran ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu ( periode) tertentu yang akan datang”.

Menurut Munandar (2001:5-6), dari pengertian anggaran yang dikemukan

di atas terdapat 4 unsur penting dalam anggaran, yaitu:

1. Rencana adalah penentuan terlebih dahulu mengenai aktivitas atau kegiatan yang

akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Anggaran juga merupakan

rencana, karena anggaran merupakan perencanaan terlebih dahulu tentang

kegiatan – kegiatan perusahaan pada waktu yang akan datang. Hanya saja

anggaran merupakan suatu perencanaan yang mempunyai spesifikasi –

spesifikasi khusus, misalnya disusun secara sistematis mencakup seluruh

kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit moneter. Dengan demikian,

jelas bahwa anggaran merupakan salah satu bagian saja dari rencana – rencana

perusahaan.

2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan yaitu mencakup semua kegiatan yang akan

dilakukan oleh semua bagian – bagian yang ada dalam perusahaan. Secara garis

besar kegiatan perusahaan dapat dikelompokan menjadi lima kelompok yaitu

kegiatan pemasaran (marketing), kegiatan produksi (producing), kegiatan

pembelanjaan (financing), kegiatan administrasi (administrating), dan kegiatan

yang berhubungan dengan masalah personalia (personnel).

3. Dinyatakan dalam unit moneter, yaitu unit (kesatuan) yang dapat diterapkan

pada berbagai macam kegiatan perusahaan yang beraneka ragam. Dengan unit

moneter dapatlah diseragamkan semua kesatuan yang berbeda tersebut sehingga

memungkinkan untuk dijumlahkan, diperbandingkan, serta dianalisa lebih lanjut.

Page 4: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

8

4. Jangka waktu tertentu yang akan datang, yang menunjukkan bahwa anggaran

berlaku untuk masa yang akan datang. Ini berarti bahwa apa yang dimuat dalam

anggaran adalah taksiran – taksiran (forecast) tentang apa yang terjadi dan apa

yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Dalam kaitannya dengan

masalah jangka waktu (periode) anggaran, dikenal dua macam anggaran yaitu:

a. Anggaran strategis (strategic Budget), adalah suatu budget yang berlaku

untuk jangka waktu panjang yaitu yang melebihi satu periode akuntansi

(lebih dari satu tahun).

b. Anggaran taktis (tactical Budget), adalah suatu budget yang berlaku untuk

jangka waktu yang pendek, yaitu satu periode akuntansi atau kurang. Budget

yang disusun untuk satu periode akuntansi (setahun penuh) dinamakan

Budget periodik (periodical budget), sedangkan budget yang disusun untuk

jangka waktu yang kurang dari satu periode akuntansi (misalnya hanya untuk

jangka tiga bulanan) dinamakan budget bertahap (continuous budget).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat penulis simpulkan bahwa

anggaran merupakan suatu rencana yang terkoordinasi, menyeluruh dan dinyatakan

dalam satuan moneter (uang), mengenai kegiatan operasi dan sumber-sumber daya

perusahaan, untuk suatu periode tertentu diwaktu yang akan datang yang disusun

oleh manajemen secara formal dan tertulis.

Oleh karena itu, untuk menyusun suatu anggaran memerlukan banyak waktu

dan biaya, maka ada kecenderungan bagi perusahaan untuk menyusun anggaran

yang meliputi jangka waktu yang panjang. Namun demikian, tidak setiap perusahaan

yang sesuai menggunakan anggaran yang berjangka panjang. Hanya perusahaan –

perusahaan yang mampu melakukan penaksiran – penaksiran (forecasting) jangka

panjang secara akurat yang sesuai menggunakan anggaran yang berjangka panjang.

Sedangkan bagi perusahaan – perusahaan yang tidak mampu melakukan penaksiran

jangka panjang secara akurat, sebaiknya menggunakan anggaran yang berjangka

pendek.

Page 5: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

9

2.1.2 Perbedaan Anggaran dan Ramalan

Pengertian anggaran sering disamakan dengan pengertian ramalan oleh

sebagian masyarakat, karena keduanya berorientasi kemasa yang akan datang.

Perbedaan anggaran dan ramalan di atas dapat diperjelas dengan memberikan

karakteristik anggaran dan ramalan menurut Mulyadi (2001:490) yaitu sebagai

berikut :

Karakteristik Anggaran sebagai berikut :

1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan

2. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun.

3. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen, yang berarti bahwa

para manajer setuju untuk menerima tanggungjawab untuk mencapai sasaran

yang ditetapkan dalam anggaran.

4. Usulan anggaran di-review dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi

dari penyusunaan anggaran.

5. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah dibawah kondisi tertentu.

6. Secara berkala , kinerja keuangan realisasi sesungguhnya dibandingkan dengan

anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

Karakteristik Ramalan sebagai berikut:

1. Ramalan dapat dinyatakan dalam satuan keuangan atau dalam satuan selain

keuangan.

2. Ramalan dapat mencakup berbagai macam jangka waktu.

3. Penyusunan ramalan tidak bertanggung jawab untuk mencapai hasil yang

diramalkan.

4. Ramalan tidak memerlukan persetujuan dari pihak yang memiliki wewenang

yang lebih tinggi.

5. Ramalan akan selalu dimuktahirkan (Update) jika informasi baru menunjukkan

perubahan kondisi.

6. Penyimpangan dari yang diramalankan tidak dianalisis secara formal atau secara

berkala.

Page 6: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

10

Dari uraian karakteristik di atas, dapat di jelaskan bahwa ramalan hanya

merupakan gambaran mengenai apa yang akan terjadi masa yang akan datang, tanpa

si pembuat ramalan dibebani tanggung jawab atas yang diramalkan. Anggaran

adalah proses memutuskan apa yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang

dan jika anggaran telah ditetapkan, maka para manajer dibebani untuk mencapainya.

Jadi dengan demikian jelaslah bahwa antara anggaran dengan ramalan itu

berbeda. Akan tetapi, ramalan mempengaruhi penyusunan anggaran, yaitu

digunakan sebagai alat bantu untuk menyusun anggaran. Hal ini bisa kita lihat dalam

penyusunan anggaran penjualan, dimana dasarnya adalah ramalan penjualan (sales

forecasting).

2.1.3 Penggolongan Anggaran

Sebagai alat bantu manajemen anggaran mempunyai lingkup yang luas.

Seluruh kegiatan yang ada dalam perusahaan akan terkait dengan anggaran

perusahaan tersebut. Oleh karena itu, ada berbagai macam anggaran yang

mempunyai kegunaan masing-masing. Anggaran yang satu akan berbeda dengan

anggaran yang lain baik dari isinya, bentuknya, maupun kegunaannya. Untuk itu

perlu diketahui pengolongan anggaran yang benar sehingga tidak menimbulkan

kekeliruan.

Menurut Ellen Christina, M. Fuad, Sugianto, dan Edy (2001:12) anggaran

dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:

1. Berdasarkan ruang lingkup atau intensitasnya

2. Berdasarkan periode waktu

3. Berdasarkan fleksibilitasnya

Adapun penjelasan dari pengelompokan tersebut adalah:

1. Berdasarkan ruang lingkupnya atau intensitasnya terdiri dari:

a. Anggaran komprehensif (comprehensive budget), adalah anggaran

perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup menyeluruh yang mencakup

seluruh aktivitas perusahaan, baik di bidang pemasaran, produksi, keuangan,

personalia, maupun administrasi.

Page 7: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

11

b. Anggaran parsial (partial budget), adalah anggaran perusahaan yang disusun

dengan ruang lingkup yang terbatas dan hanya mencakup sebagian dari

kegiatan perusahaan, misalnya terbatas pada kegiatan pemasaran saja,

produksi saja, ataupun keuangan saja.

2. Berdasarkan periode waktu:

a. Anggaran jangka pendek, adalah rencana kegiatan perusahaan secara rinci

dalam satu tahun anggaran.

b. Anggaran jangka panjang, adalah rencana kegiatan perusahaan dengan

cakupan waktu yang panjang dengan penekanan pada pengembangan profil

perusahaan pada masa yang akan datang. Anggaran jangka panjang

mencerminkan perencanaan menyeluruh tentang kegiatan yang akan

dilakukan dalam jangka panjang dan merupakan suatu kesatuan yang utuh

dari rencana yang disusun untuk kegiatan setiap tahun.

3. Berdasarkan fleksibilitasnya:

Ditinjau dari segi fleksibilitasnya, menurut M.Nafarin (2000:17) anggaran dapat

dibagi menjadi:

1. Anggaran tetap (fixed budget)

2. Anggaran variabel (variable budget)

Adapun penjelasan dari pengelompokan tersebut adalah:

1. Anggaran tetap (fixed budget)

Anggaran tetap adalah suatu anggaran yang disusun untuk periode waktu

tertentu, yang volumenya sudah tertentu dan berdasarkan volume tersebut

direncanakan revenue, cost, dan expenses.

Penyusunan anggaran dengan cara ini sangat jarang digunakan oleh

perusahaan-perusahaan. Cara ini baru mungkin digunakan apabila asumsi dasar

yang digunakan oleh perusahaan tidak perusahaan sama sekali. Padahal dalam

kenyataannya, asumsi dasar tersebut seringkali berubah, karena harus

disesuaikan dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi, seperti misalnya:

kembalinya volume produksi untuk disesuaikan dengan kemampuan penjualan

yang sebenarnya, ataupun karena berubahnya tingkat harga.

Page 8: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

12

2. Anggaran variabel (Variabel budget)

Penyusunan anggaran dengan cara ini mempunyai karakteristik-karakteristik

sebagai berikut:

Disusun untuk periode tertentu, volume tertentu dan berdasarkan volume

tersebut diperkirakan revenue, cost, dan expenses.

Untuk mengetahui apakah asumsi dasar masih dapat dipakai atau tidak, maka

secara periodik dilakukan penilaian kembali. Bila sudah tidak cocok lagi,

maka asumsi-asumsi dasar harus diubah. Penilaian kembali dalam

pelaksanaan dapat dilakukan setiap kuartal atau triwulan. Apabila dalam satu

kuartal tertentu ternyata telah terjadi ketidaksesuaian, maka perlu dibuat

anggaran baru untuk kuartal berikutnya. Penilaian kembali dapat juga

dilakukan enam bulan sekali, tergantung dari kebijakan masing-masing

perusahaan.

Ditambahkan anggaran untuk triwulan pada periode anggaran berikutnya

dengan mengunakan data yang paling akhir dimiliki.

2.1.4 Kegunaan dan Keterbatasan Anggaran

2.1.4.1 Kegunaan Anggaran

Banyak perusahaan dalam prakteknya, mampu beroperasi tanpa membuat

suatu anggaran. Akan tetapi, tanpa penyusunan suatu anggaran, perusahaan akan

mengalami kesulitan dalam mengevaluasi kinerja, kurang mengoptimalkan efisiensi

dan produktivitas kinerja, serta kurang memanfaatkan kesempatan untuk

memperluas usaha.

Berikut ini adalah beberapa kegunaan penyusunan anggaran menurut Ellen

Chistina dan kawan – kawan (2001:2), yaitu:

1. Sebagai alat perencanaan terpadu

Anggaran perusahaan dapat digunakan sebagai alat untuk merumuskan rencana

perusahaan dan merupakan suatu alat manajemen yang dapat digunakan baik

untuk keperluan peencanaan maupun pengendalian.

Page 9: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

13

2. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan

Anggaran dapat memberikan pedoman yang berguna baik bagi manajemen

puncak maupun manejemen menengah.

3. Sebagai alat pengkoordinasian kerja

Sistem anggaran memungkinkan para manajer divisi untuk melihat hubungan

antarbagian (divisi) secara keselurahan.

4. Sebagai alat pengawasan kerja

Anggaran dapat digunkan sebagai alat pengawasan kegiatan yang sedang

dilaksanakan dalam perusahaan.

5. Sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan

Pada penyimpangan yang mungkin terjadi dalam operasionalnya perlu dilakukan

evaluasi yang dapat menjadi masukan berharga bagi penyusunan anggaran

selanjutnya.

2.1.4.2 Keterbatasan Anggaran

Di samping manfaat yang diperoleh dari anggaran yang telah disebutkan

diatas, harus diperhatikan juga bahwa anggaran pun mempunyai keterbatasan

(limitations). Menurut M. Nafarin (2000:13) beberapa keterbatasan dari anggaran

antara lain:

1. Anggaran disusun berdasarkan taksiran dan anggapan, sehingga mengandung

unsur ketidakpastian.

2. Menyusun anggaran yang cermat membutuhkan waktu, uang, dan tenaga yang

tidak sedikit, sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran

secara lengkap dan akurat.

3. Bagi pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat

mengakibatkan mereka menggerutu dan menentang sehingga anggaran tidak

akan efektif.

Page 10: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

14

2.1.5 Syarat – Syarat Anggaran

Agar anggaran dapat memanfaatkan keunggulannya sebaik mungkin dan

menekan keterbatasan sekecil mungkin maka anggaran yang baik memerlukan

syarat – syarat yang harus dipenuhi. Menurut Gunawan dan Marwan (2003:19)

Syarat-syarat anggaran adalah :

1. Jenis dan mutu data tersedia.

2. Sistem akuntansi keuangan dan akuntansi biaya yang digunakan.

3. Sikap manajemen didalam menanggapi adanya pengubahan biaya dan harga-

harga.

4. Tingkat kewenangan yang diberikan pimpinan kepada bawahannya (sentralisasi

ataudesentralisasi wewenang) untuk mengubah anggaran.

2.1.6 Tujuan Penyusunan Anggaran

Ellen Christina dan kawan – kawan (2001:4) mengemukakan

Tujuan penyusunan anggaran adalah sebagai berikut :

1. Untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga

bisa menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap yang hendak dicapai

manajemen.

2. Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen terhadap pihak – pihak terkait

sehingga anggaran dimengerti, didukung dan dilaksanakan.

3. Untuk menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud

mengurangi ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu

dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.

4. Untuk mengkoordinasikan cara / metode yang akan ditempuh dalam rangka

meminimalkan sumber daya karena dalam perusahaan dengan menggunakan

sumber daya yang minimal akan menghasilkan output tertentu.

5. Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan

kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu tidaknya tindakan

koreksi.

Page 11: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

15

2.1.7 Jenis – Jenis Anggaran

Perusahaan dalam menyusun anggaran, dapat mengacu pada ruang

lingkup/intensitas penyusunannya, fleksibilitasnya, maupun periode waktunya.

Menurut Ellen Christina dan kawan – kawan (2001:12) jenis – jenis anggaran

adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan ruang lingkupnya / intensitas penyusunannya, anggran dibedakan

menjadi :

a. Anggaran Parsial

b. Anggaran Komprehensif

2. Berdasarkan fleksibilitasnya, anggaran dibagi menjadi :

a. Anggaran Tetap (fixed budget)

b. Anggran Kontinyu (continues budget)

3. Berdasarkan periode waktu, anggaran dibagi menjadi :

a. Jangka Pendek (1 tahun)

b. Jangka Panjang (lebih dari I tahun).

Berikut adalah penjelasan dari jenis – jenis anggaran yang disebutkan diatas

bahwa anggaran parsial adalah anggaran yang ruang lingkupnya terbatas, misalnya

anggaran untuk bidang produksi atau bidang keuangan saja. Anggaran komprehensif

adalah suatu rangkaian dari anggaran perusahaan yang disusun secara lengkap dan

menyeluruh dari kegiatan di dalam perusahaan.

Anggaran tetap (fixed budget) adalah anggaran yang disusun dalam periode

tertentu dengan volume tertentu dan berdasarkan volume tersebut direncanakan

revenue, cost dan expense, yang tidak ada revisi secara periodik. Anggaran kontinyu

adalah anggaran yang disusun untuk perode waktu tertentu, dengan volume tertentu,

dan berdasarkan volume tertentu diperkirakan besarnya revenue, cost dan expens,

namun secara periodik dilakukan penilaian kembali.

Anggaran jangka pendek (1 tahun) merupakan rencana perusahaan dengan

cakupan waktu yang pendek atau dengan kata lain anggaran yang disusun dengan

jangka waktu kurang dari 1 tahun. Anggaran jangka panjang (lebih dari 1 tahun)

Page 12: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

16

merupakan rencana perusahaan dengan cakupan waktu yang panjang dengan

penekanan pada pengembangan profil perusahaan pada masa yang akan datang.

2.1.8 Prosedur Penyusunan Anggaran

Wewenang dan tanggung jawab penyusunan anggaran serta pelaksanaan

kegiatan pada dasarnya ada ditangan pimpinan tertinggi perusahaan, karena

pimpinan tertinggi perusahaanlah yang paling berwenang dan bertanggung jawab

atas kegiatan – kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Namun demikian tugas

penyiapan dan penyusunan anggaran serta kegiatan-kegiatan anggaran tidak harus

ditangani oleh pimpinan tertinggi sendiri,melainkan dapat didelegasikan kepada

bagian lain dalam perusahaan.

Menurut Mulyadi (2001:493) prosedur penyusunan anggaran memerlukn

tahapan sebagai berikut :

1. Penetapan sasaran oleh manajer atas.

2. Pengajuan ususlan aktivitas dan taksiran sumber daya yang diperlukan untuk

melaksanakan aktivitas tersebut oleh manajer bawah.

3. Penelaahan oleh manajer atas terhadap usulan anggaran yang diajukan oleh

manajer bawah.

4. Persetujuan oleh manajer atas terhadap usulan anggaran yang diajukan oleh

manajer bawah.

Adapun siapa atau bagian apa yang diserahi tugas mempersiapkan dan

menyusun anggaran tersebut tergantung pada struktur organisasi perusahaan

masing-masing. Akan tetapi pada garis besarnya tugas menyusun dan

mempersiapkan anggaran ini dapat didelegasikan bagian-bagiannya yang menurut

Munandar (2001:17-19) terdiri atas :

(1) Bagian Administrasi

Bagian administrasi ada pada perusahaan kecil. Hal ini disebabkan karena pada

perusahaan kecil, kegiatan – kegiatan perusahaan tidak terlalu kompleks,

sederhana dengan ruang lingkup yang terbatas, sehingga tugas penyusunan

anggaran dapat diserahkan pada salah satu bagian saja dari perusahaan yang

Page 13: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

17

bersangkutan, dan tidak perlu melibatkan secara aktif seluruh bagian-bagian

yang ada dalam perusahaan.

(2) Panitia Anggaran

Panitia anggaran ada pada perusahaan yang besar. Hal ini disebabkan pada

perusahaan yang besar kegiatan – kegiatan yang besar cukup kompleks,

beraneka ragam ruang lingkup yang cukup luas, sehingga bagian administrasi

tidak mungkin dan tidak mampu lagi menyusun anggaran sendiri tanpa

partisipasi secara aktif bagian – bagian lain dalam perusahaan. Oleh karena

itu, penyusunan anggaran perlu melibatkan semua unsur yang mewakili semua

bagian yang ada pada perusahaan, yang duduk dalam panitia anggaran.

Sedangkan menurut M. Nafarin (2004:12) menuturkan dalam penyusunan

anggaran perlu mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:

1. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijakan umum perusahaan .

2. Data tahun-tahun sebelumnya.

3. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi.

4. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing.

5. Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah.

6. Penelitian untuk pengembangan perusahaan.

Sofyan Syafri Harahap (2001:83-84) mengemukakan tiga prosedur

penyusunan anggaran yang biasanya digunakan suatu organisasi, yaitu:

1. Otoriter atau Top Down Budgeting

Adalah prosedur penyusunan anggaran yang ditetapkan sendiri oleh pimpinan

dan anggaran inilah yang harus dilaksanakan bawahan tanpa keterlibatan

2. Demokrasi atau Bottom Up Budgeting

Adalah prosedur penyusunan anggaran berdasarkan hasil karyawan. Budget

disusun mulai dari bawahan sampai ke atasan.

3. Campuran atau Top Down dan Bottom Up Budgeting

Adalah prosedur penyusunan dari kedua metode di atas. Disini perusahaan

menyusun budget dengan memulainya dari atas dan kemudian untuk selanjutnya

dilengkapi dan dilanjutkan oleh karyawan bawahan.

Page 14: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

18

Prosedur penyusunan anggaran dalam Bottom Up Budgeting dilakukan oleh

manajer tingkat bawah dengan pertimbangan bahwa mereka dapat mempersiapkan

suatu perincian yang lebih realistis untuk mendukung anggaran yang mereka

siapkan.

Dalam Bottom Up Budgeting, proposal anggaran disusun oleh supervisor

dengan pedoman yang diberikan manajer tingkat atas. Pengkajian terhadap anggaran

itu dilakukan oleh kepala bagian, yang kemudian akan dibuat anggaran per-

departemen. Anggaran tersebut diserahkan kepada manajer yang lebih tinggi untuk

mendapatkan persetujuannya. Demikian proses ini berlangsung sampai anggaran

selesai dibuat oleh controller, yang kemudian akan diserahkan kepada komite

anggaran untuk pengkajian lebih layak. Komite anggaran dapat melakukan

perubahan-perubahan bila diperlukan setelah anggaran disahkan oleh dewan direksi,

lalu anggaran akan didistribusikan ke masing-masing departemen dijadikan

pedoman dalam pelaksanaan perusahaan.

Dalam Top Down dan Bottom Up Budgeting perusahaan menyusun budget

dengan memulainya dari atas dan kemudian untuk selanjutnya dilengkapi dan

dilanjutkan oleh karyawan bawahan.

Dari pengertian diatas jelas bahwa anggaran penjualan hanyalah merupakan

salah satu bagian saja dari seluruh rencana perusahaan dibidang pemasaran. Produk

yang akan ditawarkan kepada konsumen dapat berupa barang atau jasa, penjualan

produk ini memerlukan perhatian yang khusus supaya mendapat target yang telah

ditetapkan. Penyusunan anggaran penjualan merupakan hal yang sangat penting bagi

perusahaan karena atas dasar anggaran penjualan ini, seluruh kegiatan yang ada

didalam perusahaan akan disusun perencanaannya.

2.1.9 Dasar-Dasar Penganggaran

Agar realisasi dan penerapan anggaran dapat berjalan secara efektif, maka

perlu diperhatikan aspek yang mempengaruhi pelaksanaan anggaran. Dasar-dasar

Page 15: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

19

yang harus ada agar anggaran dapat berfungsi sebagai alat pengendalian, menurut

Sofyan Syafri Harahap (2002:127) adalah sebagai berikut:

1. Komitmen Pimpinan

2. Struktur Organisasi

3. Sistem Akuntansi Pertanggung jawaban

4. Komunikasi

5. Realitas

6. Dimensi Waktu

7. Fleksibel

8. Dukungan Staf

9. Berjalannya proses manajemen dan proses pengawasan

10. Tindak Lanjut

Adapun penjelasan dari dasar-dasar penganggaran di atas adalah:

1. Komitmen pimpinan, yaitu harus ada komitmen yang kuat dan keterlibatan

manajemen puncak terhadap pelaksanaan anggaran, karena tanpa ini maka

anggaran akan berjalan tanpa daya dan tanpa memberi manfaat.

2. Struktur organisasi, yaitu perusahaan harus memiliki struktur organisasi yang

jelas dan dapat menampung konsep pelaksanaan.

3. Sistem akuntansi pertanggung jawaban, yaitu sistem akuntansi yang baik berarti

sistem itu harus dapat mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi yang

dilakukan oleh pusat-pusat pertanggung jawaban.

4. Komunikasi, karena komunikasi akan memberikan informasi yang sangat

penting dalam pengambilan keputusan. Jika dalam suatu perusahaan komunikasi

tidak baik, maka anggaran tidak berjalan efektif.

5. Realistis, artinya layak dan wajar dicapai dengan situasi dan kondisi yang ada.

6. Dimensi waktu, anggaran yang disusun harus dibagi dalam periode tertentu,

apakah jangka panjang, jangka pendek, setahun, satu semester, sebulan atau

periode yang lebih kecil lagi.

Page 16: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

20

7. Fleksibel, karena dalam menerapkan anggaran ini kita harus fleksibel, tidak kaku

dan harus menyesuaikan diri dengan kondisi dan perkembangan yang ada

apalagi tidak termasuk dalam perkembangan dalam menyusun anggaran.

8. Dukungan staf, karena anggaran hanya efektif jika mendapat dukungan dari

semua pihak atasan maupun bawahan. Harus direncanakan pula kegiatan

pemasyarakatan atau sosialisasi anggaran mulai dari atasan sampai bawahan.

9. Berjalannya proses manajemen dan proses pengawasan, perusahaan harus

menerapkan manajemen ilmiah melalui proses manajemen yang dikenal sebagai

fungsi manajemen. Demikian juga proses pengawasan harus dimulai dari adanya

standar, pengukuran, perbandingan, analisis penyimpangan dan tindakan.

10. Tindak lanjut, yaitu perlu disesuaikan dengan situasi, perlu diikuti dengan

prestasi atau realisasinya, dan perlu dievaluasi pelaksanaannya agar dapat

menjadi bahan dalam penerapannya kemudian atau tahun berikutnya.

2.2 Anggaran Penjualan

2.2.1 Pengertian Anggaran Penjualan

Anggaran penjualan umumnya menggambarkan penghasilan yang diterima

karena ada penjualan. Anggaran penjualan meliputi anggaran tentang jenis produk

yang dijual, volume produk yang akan dijual, harga per unit, waktu penjualan dan

daerah penjualannya. Anggaran penjualan merupakan dasar penyusunan anggaran

lainnya.

Menurut Munandar (2001:49) pengertian anggaran penjualan adalah

sebagai berikut :

“Anggaran penjualan ialah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan datang, yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis barang yang akan dijual, jumlah barang yang akan dijual, harga barang yang akan datang, waktu penjualan, serta tempat penjualannya”.

Page 17: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

21

Sedangkan anggaran penjualan menurut Ellen Chistine, M. Fuad, Sigiarto,

Edy Sukarno (2001:22) :

”Anggaran yang menggambarkan penghasilan yang diterima secara lebih rinci tentang penjualan perusahaan selama periode yang akan datang yang didalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) produk yang akan dijual, jumlah (kuantitas) atau volume penjualan yang akan dijual dengan harga per unit waktu penjualan dan daerah penjualannya ”.

Pada kebanyakan perusahaan permasalahan yang paling berat dihadapi

adalah masalah penjualan produk perusahaan baik dalam bentuk barang maupun jasa

dalam perusahaan, penjualan produk ini memerlukan perhatian yang khusus

sehingga akan mencapai target yang telah ditetapkan. Dengan demikian, penyusunan

anggaran penjualan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perusahaan

tersebut karena atas dasar anggaran penjualan ini, seluruh kegiatan yang ada dalam

perusahaan tersebut akan disusun perencanaannya.

2.2.2 Tujuan Anggaran Penjualan

Tujuan utama dari anggaran penjualan yang dikemukakan olen Glenn H.

Welsch dan kawan – kawan yang diterjemahkan oleh Purwatiningsih dan Maudy

(2000:147) adalah :

1. Untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan di masa yang akan

datang.

2. Untuk memasukkan kebijakan dan keputusan manajemen ke dalam proses

perencanaan.

3. Untuk memberikan informasi penting bagi pembentukan elemen lain dari

rencana laba yang menyeluruh.

4. Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang

dilakukan.

Anggaran penjualan mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan yang

akan diperoleh dan membantu manajemen dalam proses perencanaan pemasaran

Page 18: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

22

serta menyediakan informasi bagi penyusunan komponen anggaran yang lain dan

membantu dalam aktivitas penjualan.

2.2.3 Kegunaan Anggaran Penjualan

Menurut Munandar (2001:50), kegunaan anggaran penjualan dipisahkan

menjadi 2 cara yaitu:

1. Secara umum

Secara umum semua anggaran termasuk anggaran penjualan, mempunyai tiga

kegunaan pokok, yaitu:

a. Sebagai Pedoman kerja.

b. Sebagai alat pengkoordinasian kerja.

c. Sebagai alat pengawasan kerja yang membantu manajemen dalam

memipmpin jalannya perusahaan.

2. Secara khusus

Secara khusus anggaran penjualan berguna sebagai dasar penyusunan semua

anggaran dalam perusahaan, sebab bagi perusahaan yang menghadapi pasar yang

bersaing, anggaran penjualan harus disusun paling awal daripada semua

anggaran yang lain, yang ada dalam perusahaan.

2.2.4 Langkah-langkah Penyusunan Anggaran Penjualan

Untuk mencapai tujuan perusahaan, manajemen seharusnya menyusun

anggaran yang merupakan penjabaran secara lebih terperinci dari masing-masing

tujuan menjadi program-program kerja yang akan dilaksanakan. Karena luasnya

aktivitasnya adalah mustahil bilamana program-program kerja ini harus dipikirkan

dan disusun oleh 1 orang petugas saja. Demikian pula karena pelaksanaannya nanti

akan melibatkan seluruh bagian dengan personalia dari berbagai jenjang organisasi

dan dengan berbagai keahlian yang berbeda, maka penyusunan anggaran perlu

melibatkan berbagai personalia inti dari berbagai fungsi operasional perusahaan.

Komisi anggaran biasanya di bawah direksi. Penyebab utamanya adalah

pada saat penyusunan dan pelaksanaannya anggaran memerlukan keterlibatan

Page 19: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

23

personalia dari berbagai bagian. Dengan menetapkan komisi anggaran secara

langsung di bawah direksi, diharapkan anggaran yang tersusun nantinya akan

memperoleh dukungan secara penuh dari semua bagian yang ada dalam perusahaan.

Sehingga anggaran benar-benar akan merupakan alat bagi manajemen untuk

menggerakkan serta mengarahkan kegiatan-kegiatan seluruh bagian.

Di samping itu dapat juga diminta bantuan para petugas dari bagian statistik

dan analisis ekonomi untuk membantu penyusunan perkiraan tentang kondisi

ekonomi tahun-tahun yang akan datang. Demikian pula petugas akuntansi

dibutuhkan keahliannya untuk menyusun berbagai biaya standar yang sangat

mempermudah penyusunan berbagai jenis anggaran.

Yang terakhir tetapi memiliki peranan yang cukup menentukan adalah kepala

perencanaan atau kepala bagian anggaran sendiri, yaitu sebagai penghubung dan

sumber informasi antar bagian, sebagai koordinator dan sekaligus penengah jika

terjadi pertikaian antar bagian. Selain itu juga untuk meyakinkan bahwa anggaran

yang disusun oleh masing-masing bagian bukan saja tidak bertentangan satu sama

lain tetapi saling menunjang ke arah tercapainya sasaran akhir, yakni laba yang

diharapkan.

Menurut R.A Supriyono (2001:92) langkah-langkah penyusunan anggaran

dalam perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis informasi masa lalu dan lingkungan eksternal yang akan

mempengaruhi masa depan.

2. Menentukan perencanaan strategis dan program, yaitu penentuan tujuan

organisasi dan rencana masa depan.

3. Mengkomunikasikan tujuan organisasi dan rencana jangka panjang ke manajer

di bawahnya serta komite anggaran sehingga mereka mengetahui tujuan yang

akan dicapai dan cara-cara pokok untuk mencapai tujuan tersebut.

4. Memilih taktik, mengkoordinasikan kegiatan dan mengawasi kegiatan.

5. Menyusun usulan anggaran dari tiap divisi yang selanjutnya akan diserahkan

kepada komite anggaran.

Page 20: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

24

6. Menyarankan revisi usulan anggaran dari setiap divisi agar terdapat sinkronisasi

dengan anggaran divisi yang lain, dan agar sesuai dengan rencana jangka

panjang dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak.

7. Menyetujui revisi usulan anggaran dari setiap divisi dan mensahkannya menjadi

anggaran perusahaan.

8. Setelah dilakukan revisi, anggaran tersebut disahkan dan didistribusikan ke

setiap divisi dan bagian organisasi dibawahnya sebagai pedoman pelaksanaan

kegiatan dan sekaligus sebagai alat pengendalian.

Anggaran yang telah disusun dan disetujui, kemudian akan menjadi tanggung

jawab manajemen dan organisasi dibawahnya untuk melaksanakan rencana yang

tertuang dalam anggaran tersebut. Realisasinya anggaran dapat tercapai bila

anggaran itu sendiri telah memadai dan pelaksanaannya dikelola dengan baik oleh

manajemen dan semua pihak yang melaksanakan anggaran tersebut.

2.2.5 Ramalan Penjualan dalam Anggaran Penjualan

Anggaran penjualan yang akan disusun biasanya memerlukan peramalan

khususnya tentang produk yang diperkirakan akan mampu dijual serta harga jualnya.

Biasanya informasi itu dikaitkan dengan waktu serta tempat atau daerah penjualan

yang akan dijangkau.

Menurut M.Nafarin (2000:24-28) berdasarkan sifatnya, metode untuk

melakukan penaksiran tersebut dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu:

1. Peramalan yang bersifat kualitatif (non statistical method atau opinion

method)

Yaitu cara penaksiran yang menitikberatkan pada pendapat seseorang. Cara

penaksiran semacam ini mempunyai kelemahan yang menonjol, yaitu bahwa

pendapat seseorang seringkali diwarnai hal-hal yang bersifat subjektif daripada

yang bersifat objektif. Dengan demikian ketepatan atau keakuratan hasil

taksirannya menjadi diragukan.

Page 21: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

25

Adapun beberapa cara penaksiran yang bersifat kualitatif, antara lain:

a) Pendapat pimpinan bagian pemasaran (executive opinion);

b) Pendapat para petugas penjualan (salesman);

c) Pendapat lembaga-lembaga penyalur (channel of distribution);

d) Pendapat konsumen (melalui penelitian pasar);

e) Pendapat para ahli (konsultan).

2. Peramalan yang bersifat kuantitatif (statistical method)

Yaitu cara penaksiran yang menitikberatkan pada perhitungan angka dengan

mengunakan berbagai metode statistika. Dengan mengunakan cara penaksiran

semacam ini diharapkan dapat sejauh mungkin menghilangkan unsur subjektif

seseorang, sehingga hasil taksirannya lebih dapat dipertanggungjawabkan.

Namun penaksiran ini juga mengandung kelemahan yaitu adanya hal-hal yang

tidak dapat diukur secara kuantitatif, seperti misalnya: selera konsumen,

kebiasaan konsumen, tingkat pendidikan, cara berpikir masyarakat, dan

sebagainya.

Walaupun kedua cara peramalan tersebut mempunyai kebaikan dan

kelemahan-kelemahan masing-masing, tetapi dalam praktiknya cara peramalan yang

bersifat kuantitatif dipakai sebagai peramalan utama, kemudian digunakan

peramalan kualitatif sebagai penunjang.

2.2.6 Dasar Penyusunan Anggaran Penjualan

Dasar utama penyusunan anggaran penjualan ialah hasil ramalan penjualan

yang telah dilaksanakan dengan menggunakan model yang sesuai dengan keadaan

perusahaan. Dalam menetapkan jumlah penjualan yang akan dianggarkan pada

periode yang akan datang, kemampuan finansial, kemampuan teknis dan

kemampuan ekonomis harus dipertimbangkan secara bersama-sama.

Dasar-dasar penyusunan anggaran digunakan sebagai pegangan, dalam hal

ini penyusunan anggaran penjualan harus sesuai dengan tujuan umum perusahaan.

Anggaran penjualan disusun dengan menggunakan berbagai pendekatan, masing-

Page 22: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

26

masing pendekatan memiliki konsekuensi yang berbeda-beda sehingga perlu

dipertimbangkan cara pendekatan yang paling menguntungkan.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan menurut Gunawan dan Marwan

(2003:123-124) antara lain :

1. Karakteristik pasar yang dihadapi perusahaan seperti

a. Luas pasar

a) Bersifat lokal

b) Bersifat regional

c) Bersifat nasional

b. Keadaan persaingan

a) Bersifat monopoli

b) bersifat persaingan bebas

c) Bersifat persaingan monopolistis

c. Kemampuan pasar yang menyerap barang

d. Keadaan atau sifat konsumen, apakah konsumennya merupakan

a) Konsumen akhir

b) Konsumen industri

2. Kemampuan finansial

a. Kemampuan membiayai penelitian ppasar yang dilakukan

b. Kemampuan membiayai usaha-usaha untuk memcapai target penjualan

3. Keadaan personalia; apakah jumlah tenega kerja yang tersedia mampu untuk

melakukan tugas-tugasnya agar target yang ditentukan tercapai

4. Dimensi waktu; diperlukan sebab apabila rencana yang dilakukan terlalu awal,

kemungkinan terjadi perubahan keadaan. Selain itu juga perlu dipertimbangkan

sampai beberapa lama rencana disusun masih realistis”.

2.2.7 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Penjualan

Suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik bilamana taksiran-taksiran yang

dimuat di dalamnya cukup akurat, sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya

nanti. Untuk bisa melakukan penaksiran secara lebih akurat, diperlukan berbagai

Page 23: 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anggaran Setiap perusahaan ...

27

data, informasi, dan pengelaman yang merupakan faktor–faktor yang harus

dipertimbangkan dalam penyusunan suatu anggaran. Adapun faktor–faktor yang

harus dipertimbangkan menurut Munandar (2001:50-52), secara garis besar dapat

dibedakan menjadi dua kelompk yaitu :

1. Faktor – Faktor Intern

Yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan

sendiri. Faktor – faktor tersebut antara lain :

a. Pejualan tahun – tahun lalu.

b. Kebijakan perusahaan.

c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan.

d. Tenaga kerja yang tersedia.

e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan.

f. Fasilitas – fasilitas lainnya yang dimiliki perusahaan.

2. Faktor – faktor ekstern

Faktor-faktor eksternal menurut Glenn H. Welsch dan kawan-kawan yang

diterjemahkan oleh Purwatiningsih dan Maudy (2000:8). Faktor – faktor

tersebut antara lain :

a. Populasi.

b. Produk nasional bruto.

c. Penjualan dalam industri.

d. Kegiatan pesaing.

e. Line produk.