Top Banner
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA Analisis Kualitatif Empedu DISUSUN OLEH : ERIKA KUSUMAWATI NIM : I1A010056 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT TAHUN AKADEMIK 2010/2011
34

45829736-biokimia-222222222222222

Aug 09, 2015

Download

Documents

biokimia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 45829736-biokimia-222222222222222

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

Analisis Kualitatif Empedu

DISUSUN OLEH :

ERIKA KUSUMAWATI

NIM : I1A010056

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

TAHUN AKADEMIK

2010/2011

Page 2: 45829736-biokimia-222222222222222

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Suatu reaksi kimia, khususnya antara senyawa organuik yang dilakukan dalam

laboratorium memerlukan suatu kondisi yang diperlukan oleh beberapa faktor seperti

suhu, tekanan, waktu, dan lain-lain. Apabila salah satu kondisi tidak sesuai dengan

apa yang seharusnya dibutuhkan maka reaksi tidak dapat berlangsung dengan baik.

Reaksi atau proses kimia yang berlangsung dengan baik dalam tubuh dikarenakan

adanya katalis yang disebut enzim. Selanjutnya makin banyak enzim yang telah dapat

diisolasi dan telah dibuktikan bahwa enzim tersebut iaalah suatu protein. Makanan

yang dimakan makhluk hidup umumnya masih berbentuk potongan atau keratan yang

masih mempunyai ukuran yang relatif besar, misalnya nasi, keratan kentang,

potongan daging atau telur, potongan sayuran atau buah-buahan. Secara garis besar

makanan yang dimakan manusia terdiri atas karbohidrat, lipid, protein, mineral,

vitamin, dan air. Untuk dapat digunakan sebagai sumber energi, pemeliharaan, dan

pertumbuhan bagi tubuh, berbagai makanan tersebut terlebih dahulu diubah menjadi

molekul-molekul yang dapat masuk ke dalam sel-sel dan mengalami berbagai reaksi

kimia yang penting. Reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh dibantu dengan adanya

enzim pada masing-masing organ.

Page 3: 45829736-biokimia-222222222222222

2. TUJUAN

Setelah menyelesaikan program ini dengan baik mahasiswa F.K Unlam

semester I diharapkan :

Tujuan Umum :

1. Memahami kinetika enzim.

2. Memahami manfaat enzim dalam kehidupan sehari – hari maupun dalam

membantu menegakkan diagnosa.

Tujuan Khusus

1. Mampu menyebutkan faktor- faktor yang mempengaruhi kecepatan reaksi

enzimatik.

2. Mampu membedakan enzim fungsional dan enzim non fungsional dalam

plasma.

3. Mampu menyebutkan masing – masing dua contoh enzim fungsional dalam

enzim non fungsional dalam plasma.

4. Mampu menyebutkan contoh pemeriksaan enzim yang dapat membantu

menegakkan diagnosa.

5. Mampu merencanakan pemeriksaan enzimatik yang dapat menunjang

diagnosa suatu kasus tertentu.

Page 4: 45829736-biokimia-222222222222222

BAB II

TINJAUAN TEORI

Hati merupan organ pensekresi cairan empedu. Empedu sendiri bukan sejenis

enzim yang dapat mengkatalis reaksi dalam tubuh. Komposisi empedu terdiri dari air,

garam empedu, pigmen empedu, kolestrol, lisitin, garam anorganik. Dari semua

komposisi tersebut, yang paling penting dalam pencernaan lemak adalah efek

hidrotropiknya. Teganan permukaan rendah dari lemak dan sebgian bartanggung

jawab untuk emulsifikasi lemak sebelum dicerna dan diabsorpsi di dalam usus halus.

Selain untuk absorpsi lemak empedu juga penting untuk proses absorpsi vitamin-

vitamin yang larut dalam dalam lemak (Vitamin A,D,E, dan K). Garam empedu

berfunsi sebagai penetral asam lambung yang masuk ke dalam deudenum. Asam

empedu merangsang produksi garam-garam empedu.

Empedu adalah produk hati yang mempunyai warna kuning kehijauan dan

biasanya memiliki reaksi basa. Kandungan getah empedu dalam vesika fellea adalah

air (83,92%), zat-zat padat (14,08%), asam empedu (9,14%), musin dan pigmen

(2,98%), kolesterol (0,26%), asam lemak (0,62%), garam-garam anorganik (0,56%),

sedangkan berat jenis empedu adalah 1,04%. pH empedu berkisar antara 6,9 – 7,7

pada vesika fellea. Sementara itu saluran empedu ekstrak hepatik mempunyai fungsi

utama mengumpul dan memekatkan empedu ke dalam duodenum.

Empedu memiliki sifat-sifat antara lain adalah :

Page 5: 45829736-biokimia-222222222222222

Emulsifikasi, yaitu kemempuan getah empedu untuk menurunkan tegangan

permukaan. Kemampuan ini membuat getah empedu mampu mengemulsikan lemak

dalam usus dan melarutkan asam lemak serta sabun yang tak larut dalam air .

Kemampuan ini membuat getah empedu mampu mengemulsikan lemak dalam usus

dan melarutkan asam lemak serta sabun yang tak larut dalam air.

Netralisasi asam, yaitu mennetralkan kimus yang asam dari lambungdan

mempersiapkannya untuk pencernaan di dalam usus.

Ekskresi, berguna sebagai pembawa yang penting bagi ekskresi asam empedu dan

kolesterol, obat toksin, pigmen, dan berbagai substansi organik seperti tembaga, seng,

dan air raksa.

Empedu mempunyai peranan penting dalam pencernaan dan absorpsi oleh

adanya asam empedu. Empedu bekerja sebagai suatu alat untuk mengeluarkan

beberapa produk buangan yang penting dalam darah.

Beberapa kelainan kandung empedu lainnya berkontribusi dan termasuk

hypomotility, peradangan kekebalan-menengah, hipersekresi dari mucins pembentuk

gel, dan transisi fase dipercepat; ada juga mengurangi motilitas usus yang menambah

"Sekunder" sintesis garam empedu oleh mikroflora anaerobik.

Kolesterol nukleasi dimulai ketika unilamellar vesikula kolesterol ditambah

empedu sekering fosfolipid untuk membentuk multilamellar vesikel. Dari

monohydrate "piring-seperti" kolesterol kristal, blok bangunan batu makroskopik

yang bernukleus heterogen oleh musin gel.

Page 6: 45829736-biokimia-222222222222222

Sulfobromophthalein (BSP) merupakan senyawa prototipikal yang digunakan

untuk menilai transportasi hepatobiliary, biotransformasi, dan mekanisme ekskretoris.

BSP diangkut ke dalam hepatosit melalui transportasi organik anion-polipeptida

(Oatp) keluarga dari transporter serapan. BSP terkonjugasi dengan glutathione (GSH)

dalam hepatosit oleh glutathione-S-transferases (Gsts) dan kemudian dikeluarkan

dari. hepatosit ke empedu melalui transporter penghabisan, multidrug perlawanan

terkait protein 2 (Mrp2). Analog dibrominated BSP, disulfobromophthalein (DBSP),

juga digunakan untuk menilai fungsi hepatobiliary.

Page 7: 45829736-biokimia-222222222222222

BAB III

EMPEDU

A. Uji Fisika

1. Uji warna

Amatilah warna pada empedu.

2. Keasaman

Uji dengan kertas lakmus!

3. Uji pigmen

Uji ini berdasarkan pada : oksidasi pigmen, dengan pembentukan satu seri

senyawa berwarna misal : biliverdin (hijau), bilisianin (biru), choletelin (kuning).

a. Uji Gmelin

Ke dalam tabung reaksi masukkan 3 ml larutan HNO3. Tambahkan 3 ml

larutan empedu dengan menggunakan pipet. Jaga jangan sampai larutan

bercampur. Kocok pelan-pelan. Amati dan catat yang terjadi !

b. Uji Rosenbach (modifikasi uji gmelin)

Saringlah 3 ml larutan empedu dengan kertas saring sebanyak 3 kali.

Tambhakan 2 tetes HNO3 pada kerucut dari kertas saring, amati warna

yang terjadi (seperti pada uji gmelin)!

Page 8: 45829736-biokimia-222222222222222

c. Uji Van Den Bergh

Ke dalam tabung reaksi 5 ml larutan empedu encer (1 : 5). Tambahkan 2

ml reagen diazo yang masih baru (reagen Ehrlich) campurlah, amati

warna yang terjadi dan bandingkan dengan aquadest.

d. Uji Cole

Didihkan 10 ml larutan empedu dalam tabung reaksi. Tambahkan 3 tetes

larutan MgSO4 jenuh. Kemudian tambahkan sedikit larutan BaCl2 10%

hingga tidak terjadi endapan. Didihkan lagi kemudian biarkan tabung

beberapa saat (tak lama) agar BaSO4 mengendap. Tuangkan supernatant

semuanya (endapan jangan ikut) kalau perlu disaring (atau di

sentrifuge). Kumpulkan endapan pada tabung reaksi kering kemudian

tambahkan 5 ml alkohol absolut dan kocok kuat-kuat. Tambahkan 3

tetes H2SO4 pekat dan hanya 1 tetes K-klorat. Didihkan selama 30 detik.

Biarkan di rak. Amati yang terjadi!

B. Uji Pepton

Uji Pepton (Uji Oliver)

Ke dalam tabung reaksi masukkan 5 ml larutan empedu (tak diencerkan).

Tambahkan 5 tetes asam asetat glasial. Jika terbentuk endapan pisahkan dengan

disaring. Kemudian tambahkan 4 ml larutan pepton 10%. Amati yang terjadi!

(terbentuk endapan). Ambil sedikit endapan, tambahkan asam asetat berlebihan.

Page 9: 45829736-biokimia-222222222222222

C. Uji mineral

1. Uji Klorida

Asamkan sedikit filtrate dengan HNO3 pekat. Didihkan selama 1 menit

kemudian dinginkan. Masukkan sedikit filtrate asam di atas ke dalam tabung

reaksi bersih. Tambahkan 1 ml AgNO3 akan terbentuk endapan. Uji endapan

dengan larutan NH4OH encer. Amati yang terjadi.

2. Uji Fosfat

Asamkan sedikit filtrate dengan HNO3 pekat kemudian didihkan selama 2

menit. Tambahkan ammonium molibdat, jika perlu panaskan. Amati yang

terjadi.

3. Uji Sulfat

Asamkan larutan empedu encer dengan beberapa tetes HCl. Tambahkan

beberapa tetes BaCl2, amati yang terjadi (terjadi endapan). Tambahkan pada

sedikit endapan HCl pekat. Amati yang terjadi.

4. Uji Busa

Ke dalam tabung reaksi masukkan 5 ml larutan empedu encer. Tambahkan 3

ml larutan furfural (1:1000). Tutuplah mulut tabung dengan ibu jari dan kocok

keras-keras hingga terbentuk busa tebal di bagian atas tabung. Tambahkan

beberapa tetes H2SO4 pekat pada busa, amati yang terjadi.

Page 10: 45829736-biokimia-222222222222222

D. Uji karbohidrat

1. Uji Pettenkofer

Ke dalam tabung reaksi masukkan 5 ml larutan empedu encer. Tambhkan

sedikit Kristal sukrosa. Kocok sampai larut (atau hangatkan ; lalu dinginkan).

Hati-hati tambahkan 3 ml H2SO4 pekat melalui dinding tabung yang

dimiringkan, amati yang terjadi (catat). Kocoklah apa yang terjadi?

Dinginkan tabung bila menjadi panas. Jaga jangna sampai penambahan

sukrosa berlebihan.

2. Uji Furfural-H2SO4

Ke dalam tabung reaksi masukkan 5 ml larutan empedu encer. Tambahkan 3

tetes larutan furfural (1 : 1000). Hati-hati tambahkan 3 ml H2SO4 pekat lewat

dinding tabung yang dimiringkan. Amati yang terjadi (catat). Kocoklah.

E. Uji Lemak

Uji Kolesterol Salkowski

Ke dalam tabung reaksi masukkan 1 ml empedu, tambahkan 3 ml kloroform.

Kocok. Kemudian akan terpisah. Ambil lapisan bagian atas, tertinggal bagian benig.

Hati-hati tambahkan 3 ml H2SO4 pekat melalui dinding tabung yang dimiringkan.

Kocok kemudian akan terpisah. Lapisan kloroform yang ada di atas akan berwarna

merah-kebiruan, merah cherry dan purple. Lapisan bawah yaitu H2SO4 akan

berwarna kuning dengan fluoresensi berwarna hijau.

Page 11: 45829736-biokimia-222222222222222

F. Alat dan bahan

Alat Bahan

1. Tabung reaksi 1. Empedu cair 10.Asam asetat glasial

2. Pipet Tetes 2. Empedu pekat 11.larutan pepton 10%

3. Kertas saring 3. HNO3 12.AgNO3

4. Labu Erlenmeyer 4. Reagen Diazo 13.Larutan NH4OH encer

5. Stopwatch 5.Larutan MgSO4 jenuh 14.HCL

6. Kertas lakmus 6.Larutan BaCl2 10% 15.Bubuk belerang

7. Alkohol absolut 16.Kloroform

8. H2SO4 pekat 17.Larutan Furfural

9. K-klorat 18.Kristal Sukrosa

Page 12: 45829736-biokimia-222222222222222

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. HASIL PRAKTIKUM

EMPEDU

Tabel 1. Uji Fisika

NO PERCOBAAN HASIL KETERANGAN

1.

2.

3.

4.

5.

Uji Warna

Keasaman

Uji Gmelin

Uji Rosenbach

Uji Van Den

Bergh

Uji Cole

+

+

+

+

Warna yang terbentuk Hijau Tua

pH = 7

Warna yang terbentuk hijau dan kuning

Warna yang terbentuk hijau tua,

kuning, coklat, dan bening

Warna yang terbentuk biru muda,

kehijau-hijauan

Warna yang terbentuk di dalam larutan

hijau dan terdapat endapan biru muda

Tabel 2. Uji Protein

NO PERCOBAAN HASIL KETERANGAN

1. Uji Pepton (Uji

Oliver)

+ Terbentuk endapan. Ketika diberi

asam asetat berlebihan endapan

Page 13: 45829736-biokimia-222222222222222

tidak larut.

Tabel 3. Uji Mineral

N

O

PERCOBAAN HASIL KETERANGAN

1.

2.

3.

5.

Uji Klorida

Uji Fosfat

Uji Sulfat

Uji Busa

+

+

+

+

Ada endapan kuning, bagian permukaan

berwarna kuning bening

Kuning dan terbentuk endapan

Hijau tua dan terbentuk endapan

Bagian dasar berwarna hijau, bagian

permukaan terdapat busa berwarna putih

Tabel 4. Uji Karbohidrat

N

O

PERCOBAAN HASIL KETERANGAN

1.

2.

Uji Pettenkofer

Uji Furfural-

H2SO4

+

+

Ada tiga lapisan yaitu warna hijau di bagian atas,

warna hitam pada lapisan tengah seperti cincin dan

warna coklat di bagian bawah,ketika dikocok

warna hitam di atas dan kuning di bawah

Ada 3 lapisan warna yaitu hijau di atas, ungu

kehitam-hitaman di tengah dan kuning di bawah

Page 14: 45829736-biokimia-222222222222222

Tabel 5. Uji Lemak

N

O

PERCOBAAN HASIL KETERANGAN

1. Uji Kolesterol

Salkowski

- Lapisan bagian atas berwarna hijau tua, lapisan

bagian bawah berwarna kuning dengan fluoresensi

hijau.

2. PEMBAHASAN

Setiap hari manusia memerlukan makanan untuk proses pertumbuhan dan

perkembangannya. Pencernaan makanan adalah proses memecah molekul makanan

dari besar menjadi kecil sehingga dapat digunakan oleh sel tubuh. Dalam mencerna

makanan, tentunya memerlukan zat-zat maupun enzim yang bisa memperlancar

proses tersebut. Masing-masing zat dalam pencernaan memiliki fungsi dan

kedudukan yang spesifik agar metabolisme dapat berjalan dengan normal serta sesuai

keperluan.

Proses pencernaan makanan diselenggarakan dengan bantuan enzim

pencernaan dan kelenjar pencernaan yang menghasilkan sekret tertentu untuk

mempermudah pencernaan dan dapat diserap tubuh.

Page 15: 45829736-biokimia-222222222222222

Berdasarkan hal diatas maka praktikum ini dilakukan analisa kualitatif pada

empedu dimana keduanya mempunyai peran dalam proses pencernaan. Sebelum

membahas hasil praktikum, maka dijelaskan terlebih dahulu sedikit tentang kelenjar

empedu.

1. Uji Fisika

a. Uji warna

Pada uji ini cairan empedu akan terlihat berwarna hijaua tua.

b. Uji keasaman

Pada saat diuji dengan menggunakan kertas lakmus , cairan empedu

menunjukkan pH 7.

2. Uji Pigmen

a. Uji Gmelin

Dari hasil percobaan terlihat bahwa terdapat dua lapisan, yaitu hijau (atas)

dan kuning (bawah). Uji Gmelin akan memberikan nilai positif apabila

membentuk warna kuning, merah, violet, biru, dan hijau. Adapun warna

kuning yang diperoleh menunjukkan adanya choletelin (kuning) pada

empedu.

b. Uji Rosenbach

Uji Rosenbach akan memberikan nilai positif apabila diperoleh warna

seperti warna pada Uji Gmelin (kuning, merah, violet, biru, dan hijau).

Pada uji ini penyaringan berfungsi untuk mendapatkan pigmen yang lebih

Page 16: 45829736-biokimia-222222222222222

spesifik karena kandungan empedu yang lainnya tidak bercampur. Dari

hasil percobaan diperoleh larutan berwarna cokelat.

c. Uji Van den Bergh

Uji ini akan bernilai positif apabila terbentuk larutan berwarna merah,

merah keunguan, atau adanya endapan hijau. Hasil percobaan

menunjukkan adanya sedikit endapan berwarna kehijau-hijauan yang

berarti positif. Warna merah menunjukkan pembentukan azobilirubin dari

bilirubin (pigmen hati). Dalam hati, bilirubin bebas berkonjugasi dengan

asam glukoronat dan konjugatnya yaitu biliribin glukoronida dan

kemudian bias diekskresikan ke dalam empedu. Lebih lanjut bilirubin

terkonjugasi yang larut dalam air dapat bereaksi langsung dengan

reagensia diazzo.

d. Uji Cole

Berdasarkan pada pigmen empedu yang diabsorbsi oleh BaSO4. K-Klorat

bereaksi sebagai pengoksidasi lemah yang mengubah biliverdin dan

bilirubin menjadi senyawa berwarna biru dengan bantuan alkohol absolut

sebagai palarut. Seharusnya terjadi endapan berwarna biru dengan

endapan yang menunjukkan pigmen yang teroksidasi adalah bilisianin.

Endapan BaSO4 yang terbentuk untuk mengabsorbsi pigmen. Artinya tes

ini akan memberikan nilai positif apabila terbentuk endapan berwarna

Page 17: 45829736-biokimia-222222222222222

biru. Dan dari hasil percobaan ini terlihat endapan berwarna biru di dalam

larutan berwarna hijau.

3. Uji Protein

Uji Pepton (Uji Oliver)

Adapun pada uji ini akan dihasilkan endapan pada saat penambahan

dengan asetat glasial dan laruatan pepton 10% karena terjadi pada titik

isoelektrik. Endapan ini berwarna kuning yang merupakan campuran pepton

dengan asam empedu. Setelah terbentuk endapan maka ditambahkan asam

asetat glacial berlebih yang menyebabkan endapan larut. Hal ini dikarenakan

telah melewati titik isoelektriknya, di mana pepton larut dalam asam asetat.

4. Uji Mineral

a. Uji Klorida

Uji ini dilakukan untuk membuktikan adanya Cl- dengan terbentuknya

AgCl dan untuk memastikan diuji dengan larutan NH4OH. Pada uji ini

setelah penambahan HNO3, larutan menjadi keruh berwarna hijau, tapi di

dasar tabung berwarna hitam. Dan pada penambahan AgNO3, terbentuk

endapan berwarna putih dengan larutan keruh. Akan tetapi, setelah

penambahan larutan NH4OH, tidak terjadi perubahan warna pada larutan.

NH4OH dalam uji berfungsi sebagai pengikat klorida pada empedu

sehingga terbentuk garam ammonium klorida.

b. Uji Fosfat

Page 18: 45829736-biokimia-222222222222222

Dalam uji ini ketika filtrat ditambahkan dengan larutan HNO3, larutan

berubah warna menjadi berwarna ungu. Lalu setelah dididihkan selam 2

menit, larutan berubah warna menjadi berwarna kuning. Dan hasil akhir

dari uji akhirnya menunjukkan adanya endapan berwarna kuning karena

fosfat yang ada dalam filtratberikatan dengan ammonium molibdat

membentuk ammonium fosfomolibdat.

c. Uji Sulfat

Pada uji ini setelah penambahan barium klorida maka akan terbentuk

presipitat. Larutnya presipitat dengan penabahan HCl menandakan adanya

sulfat. Pada reaksi ini tidak mutlak garam dari empedu harus berwarna dan

mengendap karena reaksi ini bersifat reversible. Pada percobaan

didapatkan hasil warna hijau kekuningan.

d. Uji Busa

Pada uji ini setelah larutan yang berisi campuran dari larutan empedu dan

larutan furfural ditambahkan dengan H2SO4, maka terbentuk busa dengan

warna pink (merah jambu), dan di dasar abung juga berwarana pink

(merah jambu).

5. Uji Karbohidrat

a. Uji Pettenkofer

Saat penambahan H2SO4 terbentuk larutan dengan 3 lapisan warna : hijau

oleh empedu (atas), cincin merah hitam oleh sukrosa (tengah), dan bening

Page 19: 45829736-biokimia-222222222222222

oleh H2SO4 cincin (bawah). Setelah dikocok terdapat 2 lapisan warna :

hitam di atas dan warna kuning di bagian bawah.

b. Uji Furfural- H2SO4

Pada uji ini terbentuk 3 lapisan utama, yaitu : warna hijau di bagian atas,

warna cokelat di bagian tengah, dan warna putih di dasar atau di bagian

bawah.

6. Uji Lemak

Menghasilkan bagian bawah yang berwarna kuning dengan flourensi hijau

tetapi bagian atasnya bening tidak sesuai dengan teori, walaupun sudah

dilakukan percobaan yang sama-sama dimasukan ketika mencampurkan

H2SO4 dalam larutan adalah munculnya rasa panas pada tabung reaksi.

Reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup sebagian

besar berlangsung di dalam sel, bahkan banyak diantaranya di dalam organel yang

mempunyai membran dengan pori-pori yang amat kecil bahkan umumnya bersifat

tidak permeabel terhadap semua senyawa. Oleh karena itu makanan yang molekulnya

besar harus dipecah dahulu menjadi senyawa yang molekulnya kecil yang disebut

dengan pencernaan makanan.

Lemak makanan meninggalkan lambung dan masuk ke dalam usus halus,

untuk menjalani emulsifikasi (tersuspensi dalam partikel-partikel halus dalam

lingkungan air) oleh garam-garam empedu. Garam-garam empedu adalah senyawa

amfifatik (mengandung komponen hidrofobik dan hidrofilik), yang disintesis di hati

Page 20: 45829736-biokimia-222222222222222

dan disekresikan melalui kandung empedu ke dalam lumen usus. Kontraksi kandung

empedu dan skeresi enzim pankreas dirangsang oleh hormon usus kolesistokinin.

Garam empedu berfungsi sebagai detergen, yang mengikat globulus lemak makanan

sewaktu terjadi pemecahan oleh kerja peristaltik. Lemak yang mengalami

emulsifikasi ini diserang oleh enzim pencernaan dari pankreas.

Asam lemak dan 2-monoasligliserol yang dihasilkan oleh proses pencernaan

dikemas ke dalam misel, suatu butiran halus yang mengalami emulsifikasi oleh garam

empedu. Lemak makanan lainnya, misalnya kolesterol dan vitamin larut lemak,  juga

dikemas dalam misel ini. Misel kemudian berpindah menembus lapisan air (lapisan

air yang tenang) ke mikrovili pada permukaan sel epitel usus tempat penyerapan

asam lemak, 2-monoasilgliserol, dan lemak makanan lainnya.

Garam empedu, yang tetap berada di dalam usus, mengalami penyerapan

ekstensif saat mencapai ileum. Lebih dari 95% garam empedu mengalami resirkulasi,

yakni beredar melalui sirkulasi enterohepatik ke hati. Hati mensekresikan garam

tersebut ke dalam empedu untuk disimpan dalam kandung empedu dan disemprotkan

ke dalam lumen usus pada daur pencernaan berikutnya.

            Untuk dapat diserap, asam lemak rantai pendek dan sedang (C4 sampai C12)

tidak memerlukan garam empedu. Asam lemak ini diserap langsung ke dalam sel

epitel usus. Karena tidak perlu dikemas ke dalam kilomikron, asam lemak tersebut

masuk ke dalam darah portal (bukan ke limfe) dan diangkut ke hati berikatan dengan

albumin.

Page 21: 45829736-biokimia-222222222222222

Kandung empedu tidak hanya berfungsi menyimpan cairan empedu, tetapi

juga memekatkannya dengan menarik solut air yang tidak esensial, sehingga hanya

menyisakan garam empedu dan pigmen. Proses pemekatan ini terutama melalui

transpor aktif ion natrium ke dalam ruang interselular lapisan sel yang kemudian akan

menarik air, ion bikarbonat, dan ion klorida dari cairan empedu kembali ke cairan

ekstraselular, sehingga cairan empedu dalam kandung empedu menjadi pekat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. Modul Praktikum Biokimia Kedokteran. Banjarbaru: Bagian Biokimia

Kedokteran FK Unlam 2010.

Koolman J, Rohm KH. 2001. Atlas Berwarna Dan Teks Biokimia. Jakarta:

Hipokrates.

Murray RK, Graner DK, Rodwell VW. 2009. Biokimia Harper edisi 27. Jakarta:

EGC.

Panil, Zulbadar. 2004. Memahami Teori dan Praktek Biokimia Dasar Medis. Jakarta:

Buku Kedokteran EGC.

. Dawn B. Marks, et al . 2000. Dasar-Dasar Kimiawi dan Biologis Biokimia. Dalam:

Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta: EGC.

David Q-H. Wang, et al . Biliary lipids and cholesterol gallstone disease. Journal of

Lipid Research 2009: 406–411.

Page 22: 45829736-biokimia-222222222222222

Scott A. Reisman. Nrf2 Activation Enhances Biliary Excretion of

Sulfobromophthalein by Inducing Glutathione-S-Transferase Activity. Journal

of Lipid Research 2009; 109: 24–30.

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum :Analisis Kualitatif Empedu

Hari/Tanggal :Rabu, 15 Desember 2010

Waktu :15.00 – 18.00 WITA

Tempat :Laboratorium Biokimia FK Unlam , Banjarbaru

Praktikan

Erika Kusumawati

NIM . I1A010056

Banjarbaru, 22 Desember 2010

Mengetahui,

Page 23: 45829736-biokimia-222222222222222

Dosen Pembimbing Asisten Kelompok

Drs. Eko Suhartono, M. Si Ma’rifatul Mubin

NIP. 132064912 NIM. I1A006046