Page 1
13
BAB IV
ANALISA PERANCANGAN FASILITAS PERTUNJUKAN KESENIAN
SULAWESI SELATAN DIKOTA MAKASSAR
4.1 ANALISA EKSTERNAL
4.1.1 Studi Pemilihan dan Analisa Tapak Terpilih
4.1.2 Analisa Kondisi dan Batas Eksisting Tapak
PENJELASAN
Lokasi
Site berada di daerah pusat kota, dan berada
didaerah sekolah dan kampus, kantor
pemerintah dan transportasi
Alamat Jl Gatot Subroto di Kecamatan Tallo
Jarak Antar
Fungsi
Kegiatan Lain
1. Politeknik ATI (dibelakang site)
2. Dekat dengan masjid Al Markaz yaitu
masjid pusat kota5 menit
3. Dekat dengan sekolahan Smp 22
Makassar, SMAN 17 Makassar
4. Dekat dengan Kantor Pemerintah seperti
Kantor Dinas Sosial, Kantor Urusan Agama,
Kantor Badan Kepegawaian dan
Sumber Daya Manusia
Page 2
14
4.1.1 Analisa Peraturan Setempat (Batas Tapak, KDB, GSB,
KLB)
4.1.2 Analisa Pencapaian Pada Tapak
4.1.3 Analisa Entrance Pada Tapak
PENJELASAN
Ukuran Site ± 1,8 ha
GSB 5 m
Kepemilikan
Tanah
Tanah Milik Pemerintah Kota Makassar
Peruntukan
Lahan
Berada dipinggir jalan raya dan terdapat
banyak sekolah, permukiman, komersial,
tempat ibadah dan kantor pemerintah
Batas
Wilayah Site
1. Site : Menghadapa ke Utara
2. Batas Timur/Temggara : Politeknik ATI
Makassar
3. Batas Utara/Timur Laut : Jl Gatot Subroto
di Kecamatan
Tallo
4. Batas Barat/Barat Laut : Permukiman
5. Batas Selatan/Barat Daya : Permukiman
KDB
KDB Lahan Terbuka
50 % x Luas Lahan 50
% x 17,624 m2
8,812 m2
Page 3
15
Pintu masuk ke dalam tapak hanya bisa melalui depan tapak yaitu sisi Jl
Gatot Subroto di Kecamatan Tallo
4.1.4 Analisa Sirkulasi Pada Tapak
PENJELASAN
Akses Jalan
1. Sebelah Utara Jl Gatot Subroto di
Kecamatan Tallo
2. Sebelah Barat Jl Teuku Umar Raya
3. Sebelah timur terdapat jalan setapak
permukiman warga
Akses Pejalan
Kaki
Didepan site tidak terdapat trotoar untuk
pejalan kaki
Rencana
Desain
Didepan site akan dibangun trotoar
agar pejalan kaki merasa aman
berjalan dipinggir jalan
raya
Akses
Kendaraan
Sepeda, mobil, motor, bus, pemadam
kebakaran, truk sampah,dsb mudah
melewati jalan raya depan site tetapi
kurang rambu-rambu
Rencana
Desain
Akan ditambahkan rambu-
rambu di daerah depan site
tersebut
Pada Site Belum bisa dilalui karena banyak
tumbuhan ilalang
Page 4
16
4.1.5 Analisa View Pada Tapak
PENJELASAN
Dari Luar Site
Pengguna jalan dapat melihat jelas area site
karena didepan site tidak ada bangunan
yang menghalangi
Rencana
Desain
Pada rancangan akan difokuskan
pada bagian bentuk dan fasad
bangunan agar menarik perhatian
pengguna jalan
Dari Dalam
Site
Dari dalam site dapat melihat jelas area luar
karena didepan site tidak ada bangunan
yang menghalangi
Rencana
Desain
Rancangan bagin utara akan melihat
view jalan raya dan pada bagian
lainnya akan difokuskan
melihat view dalam site
Page 5
17
4.1.1 Analisa Parkir Pada Tapak
1. Area parkir yang terpusat pada satu titik/satu area.
- Kelebihan : suasana teratur dalam tapak.
- Kekurangan : hanya tersedianya satu titik parkir saja membuat akses
menuju bangunan tidak dekat dengan fasilitas parkir.
2. Area parkir dibagi ke beberapa titik.
- Kelebihan : dapat memanfaatkan sisa lahan pada tapak
- Kekurangan : apabila salah perletakan maka akibatnya suasana kurang
teraratur pada tapak.
Page 6
18
3. Area parkir basement
- Kelebihan : kemudahan / dekatnya area paerkir dan baik untuk kondisi
tapak yang tidak terlalu luas.
- Kekurangan : membutuhkan biaya lebih dalam penerapan dan
perawatannya
4.1.2 Analisa Lansekap
4.1.3 Analisa Drainase Pada Tapak
Kondisi Tapak terletak pada daerah datar dengan sedikit kontur. Sistem
drainase diarahkan menuju saluran buangan yang telah ada didepan tapak
yaitu sepanjang jalan Jl Gatot Subroto di Kecamatan Tallo, dengan
menggunakan sistem bawah tanah (gorong-gorong)
4.1.4 Analisa Kebisingan Pada Tapak
Page 7
19
PENJELASAN
Sirkulasi
Kepadatan
Kendaraan
Tingkat kebisingan dari kendaraan
lumayan bising karena jalan depan site
merupakan jalan keluar masuk
permukiman warga
Rencana
Desain
Didepan dan diarea site diberi
tanaman dan pepohonan agar
kebisingan dari luar site tidak
mengganggu area dalam site
Kebisisngan dari
Bangunan Sekitar
Tingkat kebisingan area permukiman
warga relative sedang
Rencana
Desain
Didepan dan diarea site diberi
tanaman dan pepohonan agar
kebisingan dari luar site tidak
mengganggu area dalam site
Kebisingan Dari
Site
Tingkat kebisingan area dalam site relative
sedang karena merupakan area aktivitas
cukup bising
Rencana
Desain
Didepan dan diarea site diberi
tanaman dan pepohonan agar
kebisingan dari dalam site tidak
mengganggu area luar site
Page 8
20
4.1.5 Analisa Utilitas Pada Tapak
4.1.6 Analisa Iklim Pada Tapak
PENJELASAN
Tiang Listrik Mudah untuk mendapatkan listrik diarea
Site
Pencahayaan
1. Pencahayaan pada site sudah lumayan
terang karena banyak bangunan
permukiman warga,komersil, dll
2. Sudah terdapat lampu jalan
Rencana
Desain
1. Pencahayaan pada site
dimaksimalkan agar terlihat
dari luar site
2. Pencahayaan menggunakan
alami dan buatan pada malam
hari
TPA Jarak tempuh site ke tempat pembuangan
sampah sekitar 10 menit
Saluran
Pembuangan
Didepan site terdapat gorong-gorong yang
dapat digunakan untuk saluran air hujan dan
air kotor
Saluran Air
Bersih
Didaerah site saluran air bersih berupda
PDAM sudah tersedia
Page 9
21
4.1.1 Analisa Zoning Pada Tapak
PENJELASAN
Lintasan
Matahari
1. Sinar Matahari 40-83 %
2. Melintasi site dari samping yaitu Timur ke Barat Rencana
Desain
Menghindari terlalu banyak bukaan pada
bagian bangunan yang
terkena lintasan matahari
dan terpapar sinar matahari
langsung
Bayangan
Antar
Bangunan
Diarah lintasan matahari tidak ada bangunan tinggi yang
menghalangi site Rencana
Desain
Penambahan tritisan dan pepohonan
guna untuk melindungi dan
memberikan bayangan di
beberapa wilayah site agar
tidak langsung terkena sinar
matahari
Bencana
Saat curah hujan yang tinggi rawan bencana banjir Rencana
Desain
Memperbanyak lahan terbuka hijau guna
memberikan area
resapan air yang
banyak
Suhu 25-33°C Kelembaban 66-86 %
Curah Hujan
Tahun 2018 : Rata-rata 287 mm
Tahun 2019 : Rata-rata 311 mm Rencana
Desain
Material fasad bangunan mengguakan
material yang tahan air
Arah Angin
Rata-rata 20 km /jam Rencana
Desain
Arah bukaan lebih banyak menghadapa
arah angina berhembus
untuk mengurangi kesan
pengap dan panas
Page 10
22
Zoning pada tapak dibagi jadi 2 yaitu bangunan utama dan pelengkap atau lahan parkir
4.2 ANALISA INTERNAL
4.2.1 Analisa Jumlah Pengguna Bangunan
Dalam menentukan jumlah pengguna dalam bangunan diambil
dalam beberapa acara kegiatan kesenian yang terjadi di Kota
Makassar. Berikut 2 acara kesenian yang berada di Kota
Makassar
1. Gau’ Maraja adalah Festival tahunan Provinsi Sulawesi
Selatan yang diadakan di Pantai Akarena Kota Makassar.
Jumlah pengunjung tiap tahunnya adalah :
2017 : ± 816
2018 : ± 894
2019 : ± 1.211
Rata-rata pertahun 973
Festival Bahari dan Budaya adalah Festival tahunan Provinsi Sulawesi
Selatan. Jumlah pengunjung tiap tahunnya adalah :
2017 : ± 935
2018 : ± 1.271
2019 : ± 1.300
Rata-rata pertahun 1.168
Jadi jumlah pengguna dalam acara kesenian ±1000 pengunjung
4.2.2 Analisa Aktivitas Pengguna Bangunan dan Penetapan
Program Kegiatan
Page 11
23
Aktivitas pelaku yang ada di dalam Fasilitas Pertunjukan
Kesenian Sulawesi Selatan di Kota Makassar beragam
dan akan menentukan kebutuhan ruang pada perancangan
ini
NO PELAKU WAKTU AKTIVITAS
1
Kepala Fasilitas
Pertunjukan Kesenian
08.00-
21.00
Memarkirkan
kendaraan
Melakukan pekerjaaan
inti
Berisitirahat (makan
dan bersantai)
Buang air
Beribadah
2
Staf Pengelolah
Umum
08.00-
21.00
Memarkirkan
kendaraan
Melakukan pekerjaaan
inti
Berisitirahat (makan
dan bersantai)
Buang air
Beribadah
3
Staf Publikasi dan
Dokumentasi
08.00-
21.00
Memarkirkan
kendaraan
Melakukan pekerjaaan
inti
4
Staf Pementasan
Fasilitas Pertunjukan
Kesenian
08.00-
21.00
Memarkirkan
kendaraan
Melakukan pekerjaaan
inti
Berisitirahat (makan
dan bersantai) Buang
air
Beribadah
Page 12
24
5
Staf Keamanan dan
Servis
08.00-
21.00
Memarkirkan kendaraan
Melakukan pekerjaaan inti
Berisitirahat (makan dan bersantai)
Buang air
Beribadah
6
Staf Pelatihan
Kegiatan Kesenian
08.00-
21.00
Memarkirkan kendaraan
Melakukan pekerjaaan
inti
7
Seniman
09.00-
20.00
Memarkirkan
kendaraan
Berdiskusi antar
seniman
Merencanakan event
Melakukan
pertunjukan seni
Memerkan hasil karya
Berisitirahat (makan
dan bersantai)
Buang Air
Beribadah
8
Masyarakat umum
09.00-
20.00
Memarkirkan
kendaraan
Menonton pertunjukan
seni
Menonton pameran
Mengikuti workshop
Mengikuti pelatihan
seni
Page 13
25
Meminjam dan
membaca buku di
perpustakaan budaya
Berisitirahat (makan
dan bersantai) Buang
Air
Beribadah
9
Wisatawan Asing
09.00-
20.00
Memarkirkan
kendaraan
Menonton pertunjukan
seni
Menonton pameran
Mengikuti workshop
Mengikuti pelatihan
seni
Meminjam dan
membaca buku di
perpustakaan budaya
Berisitirahat (makan
dan bersantai)
Buang Air
Beribadah
10 Pelajar (SD-Kuliah) 09.00-
20.00
Memarkirkan
kendaraan
Page 14
26
4.2.3 Analisa Kebutuhan Ruang Pada Bangunan
NO PELAKU KEBUTUHAN RUANG
1 Kepala Fasilitas Pertunjukan
Kesenian
Tempat parkir
Lobby
Menonton pertunjukan seni
Menonton pameran Mengikuti
workshop Mengikuti pelatihan seni
Meminjam dan membaca buku di
perpustakaan budaya Berisitirahat
(makan dan bersantai) Bermain
Buang Air
Beribadah
11
Penyelenggara Event
Memarkirkan kendaraan
Mempersiapakan pertunjukan seni
atau pameran
Buang Air Beribadah
Ruang Kerja Kepala
Ruang Rapat
Toilet
Musholah
Dapur
Staf Pengelolah Umum
Tempat parkir
Lobby
Ruang Kerja Staf
Ruang Rapat
Toilet
Musholah
Dapur
Page 15
27
3
Staf Publikasi dan
Dokumentasi
Tempat parkir
Lobby
Ruang Kerja Staf
Ruang Rapat
Toilet
Musholah
Dapur
4
Staf Pementasan Fasilitas
Pertunjukan Kesenian
Tempat parkir
Lobby
Ruang Kerja Staf
Ruang Rapat
Toilet
Musholah
5
Staf Keamanan dan Servis
Tempat parkir
Lobby
Ruang Keamanan
Ruang Servis
Ruang Rapat
Ruang Mekanikal
Ruang Penyimpanan
Toilet
Musholah
Dapur
6
Staf Pelatihan Kegiatan
Kesenian
Tempat parkir
Lobby
Ruang Kerja Staf
Ruang Pelatihan
Ruang Rapat
Toilet
Musholah
Dapur
Page 16
28
Dapur
7
Seniman
Tempat parkir
Lobby
Ruang Make up
Ruang Kostum
Ruang Rapat
Ruang Pelatihan
Panggung Pertunjukan
Ruang Pameran Ruang
Resepsionis
Ruang penyimpanan barang
Kantin
Taman
Toilet
Musholah
Dapur
8
Masyarakat umum
Tempat parkir
Lobby
Ruang Make up
Ruang Kostum
Ruang Rapat
Ruang Pelatihan
Panggung Pertunjukan
Ruang Pameran Ruang
Persiapan
Aula
Resepsionis
Ruang penyimpanan barang
Kantin
Taman
Page 17
29
9
Wisatawan Asing
Tempat parkir
Lobby
Ruang Make up
Ruang Kostum
Ruang Rapat
Ruang Pelatihan
Panggung Pertunjukan
Ruang Pameran Ruang
Persiapan
Aula
Resepsionis
Ruang penyimpanan barang
Kantin
Taman
Toilet
Musholah
Dapur
10
Pelajar (SD-Kuliah)
Tempat parkir
Lobby
Ruang Make up
Ruang Kostum
Ruang Rapat
Page 18
30
4.2.4 Analisa Sirkulasi Pengguna Pada Bangunan
Analisa sirkulasi pengguna pada bangunan ada 2 yaitu sirkulasi
tetap yaitu pengelolah dan sirkulasi tidak tetap yaitu pengunjung
Ruang Pelatihan Panggung
Pertunjukan Ruang Pameran
Ruang Persiapan
Aula Resepsionis
Ruang penyimpanan barang Kantin
Taman Toilet
Musholah
Dapur
11
Penyelenggara Event
Tempat parkir Lobby
Ruang Make up Ruang
Kostum Ruang Rapat Ruang
Pelatihan
Panggung Pertunjukan Ruang
Pameran Ruang Persiapan
Aula Resepsionis
Ruang penyimpanan barang
Kantin
Taman
Toilet Musholah
Dapur
Page 19
31
4.2.5 Analisa Hubungan Ruang Pada Bangunan
4.1.1 Analisa Besaran Ruang Pada Bangunan
Ketentuan besaran ruang ditentukan oleh volume
ruang/jumlah pengguna, alat kegiatan, persyaratan fisik
manusia dan sirkulasi dalam ruang. Besaran ruang diperoleh
dari hasil analisis
Page 20
32
standart-standart literature.Asumsi digunakan bila besaran dan kapasitas ruang
tidak terdapat pada literatur
JENIS RUANG
JUML AH
ORAN
G
STAND
ART
RUANG
JUMLAH
RUANG
LUAS
RUA
NG
R.Kepala Fasilitas
Pertunjukan
Kesenian
1 5,65 1
5,65
R.Staf Pengelolah
Umum
8 2 1 16
R.Staf Publikasi dan
Dokumentasi
8 2 1 16
R.Staf Pementasan 6 2 1 12
R.Staf Keamanan dan
Servis
6 2 3 36
R.Staf Pelatihan
Kegiatan Kesenian
8 2 1 16
R.Rapat 20 2 5 200
R.Tamu 10 4 1 40
R.Kontrol 4 2,56 1 10,24
Toilet 10 1,6 5 80
Dapur 5 2,56 2 25,6
R.Kostume 20 1,6 3 96
R.Make Up 20 1,6 3 96
Page 21
33
4.1.1 Analisa Massa Bangunan
4.1.2 Analisa Bentuk Bangunan
4.1.4 Analisa Struktur Bangunan
Semakin jauh jarak bentangan balok, semakin tinggi pula balok
yang menopang (agar tidak melendut) dan semakin tinggi balok
semakin lebar juga dimensi balok tersebut.
Panggung 30 1.6 1 48
R.Pertunjukan 1000 1,6 1 1.600
R.Tiket 2 2 2 8
Receptionis 3 2 1 6
R.Pameran 20 1,6 3 96
R.Workshop 30 1,6 3 144
Aula 1000 1,6 1 1,600
R.Pelatihan Seni Tari 20 2,56 3 153,6
R.Pelatihan Musik 20 2,56 3 153,6
R.Pelatihan Teater 20 2,56 3 153,6
R.Perpustakaan 100 1,6 1 160
Lobby 70 1,6 1 112
R.Mesin dan Genset 2 1,6 1 3,8
Gudang Perabot 1 20 1 20
Gudang Peralatan 1 20 1 20
Kantin 200 1,6 1 320
Page 22
34
Tinggi Balok Induk = 1/12 bentang --> 1/12 x 6 m = 0,5 m = 50 cm
a. Lebar Balok = 1/2 tinggi balok --> 1/2 x 50 cm = 25 cm
b. Tinggi Balok Anak = 1/15 bentang --> 1/15 x 6 m = 0,4 m = 40 cm
c. Lebar balok = 1/2 tinggi balok --> 1/2 x 40 cm = 20 cm
Jadi dimensi balok induk = 25 x 50 cm sementara balok anak 20 x 40 cm. Lebar balok bisa
juga dihitung 2/3 tinggi balok.
Setelah mendapatkan dimensi balok, barulah bisa dihitung besaran penampang kolom
untuk menopang balok tersebut.
a. Lebar penampang kolom = lebar balok + (2 x 5 cm) --> 25 cm + (2 x 5 cm) = 25
+ 10 cm = 35 cm
Jadi ukuran kolomnya adalah 35x35 cm. Jika menggunakan kolom pipih (setebal
tembok 15 cm) maka perhitungan luasnya harus tetap sama dengan luas ukuran yang
didapat dari rumus di atas.
b. Dimensi jika menggunakan kolom pipih
35 x 35 cm = 15 x panjang pipih --> panjang pipih = 35 x 35 / 15 = 81,67 cm (dibulatkan
menjadi 82 cm)
Jadi ukuran kolomnya (jika kolom pipih) menjadi 15 x 82 cm
Plat Lantai
Tebal pelat lantai tergantung struktur dan pembesian yang digunakan, namun
umumnya berlaku rumus sebagai berikut :
a. Tebal pelat lantai = 1/40 bentang --> 1/40 x 6 m = 0,15 m = 15 cm
Jadi tebal pelat lantainya adalah 15 cm.
Khusus untuk tebal pelat beton, maka sesuai dengan Peraturan Beton Indonesia
(1971) Bab 9 pada bagian-bagian konstruksi, dinyatakan aturan mengenai
ketebalan pelat beton sebagai berikut :
Page 23
35
4.1.1 Analisa Sirkulasi Horizontal dan Vertikal
4.1.2 Analisa Transportasi Pada Bangunan
• Passenger Elevator adalah elevator yang berfungsi khusus untuk mengangkut
manusia saja, elevator ini sangat dijaga kehandalan sistem keamanannya. Hal
ini karena menyangkut keselamatan manusia penumpang lift tersebut.
• Tangga adalah sebuah konstruksi yang dirancang untuk menghubungi dua
tingkat vertikal yang memiliki jarak satu sama lain
• Ramp adalah bidang miring pada bagian dari bangunan atau landscape
sebagai pengganti tangga, digunakan untuk pengguna yang tidak bisa
menggunakan tangga, misalnya kursi roda, troli, kereta dorong, dll.
4.1.5 Analisa Utilitas Pada Bangunan
A. Analisa Sistem Listrik
Sistem daya listrik utama yang ada pada fasilitas ini dibagi
menjadi 2 yaitu sumber daya listrik dari PLN dan sumber daya
listrik dari Generator Set (Genset) bila listrik dari PLN padam
Page 24
36
B. Analisa Sistem Air Bersih
Sumber air bersih berasal dari PDAM lalu disalurkan ke tendon penyimpanan air
dan selanjutnya disalurkan ke seluruh kawasan fasilitas
C. Analisa Sistem Air Kotor
Air kotor di kawasan fasilitas terdapat tiga tipe yang pertama air kotor bekas mandi,
cuci tangan, cuci piring, yang kedua adalah limbah manusia dan yang terakhir air
hujan. Sistem pembuangan ketiganya pun berbeda seperti berikut :
D. Analisa Sistem Pencahayaan
Terdapat dua sistem pencahayaan yaitu :
1. Pencahayan Alami ( Hanya digunakan pada siang hari)
berupa cahaya matahari
2. Pencahayaan Buatan ( Digunaan pada ruang yang minim
terkena pencahayaan alami berpa lampu
E. Analisa Sistem Penghawaan
Page 25
37
Sistem penghawaana yang dapat digunakan :
• AC Sentral adalah sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu
titik atau tempat dan di distribusikan secara terpusat ke seluruh isi gedung
dengan kapasitas yang sesuai dengan ukuran ruangan dan isinya dengan
menggunakan saluran udara
Digunakan pada bangunan : Seluruh ruang Lantai 2, Lobby, Receptionis
• Ac Split adalah jenis pendingin ruangan atau AC yang sekarang ini
menjadi incaran banyak orang karena memiliki bentuk yang praktis
dan teknologi yang sesuai untuk ruangan yang berada di rumah.
Digunakan pada bangunan : Ruang Kerja Kepala, Ruang Staff,
Ruang Pelatihan, Ruang Rapat,dll
F. Analisa Sistem Pemadam Kebakaran
Sistem yang dapat digunakan :
• Sistem Fire Alarm : Berfungsi untuk mengetahui dan memperingati
terjadinya
Page 26
38
• bahaya kebakaran
• Sistem Sprinkler Air
Sprinkler air berfungsi apabila dipicu oleh heat and smoke
detector yang memberikan pesan ke junction box. Setiap
sprinkler juga dilengkapi dengan sensor untuk mengetahui
lokasi kebakaran
• Fire Estinguisher
Berupa tabung karbondioksida portable untuk memadamkan api secara
manual oleh manusia. Tempatkan di tempat-tempat stategis yang dikenali dan
resiko kebakaran tinggi
• Indoor Hydrant
Berupa gulungan selang dan hydrant sebagai sumber airnya, digunakan untuk
memadamkan api yang cukup besar.
Diletakan ditempat-tempat stategis yang dikenali dan resiko kebakaran tinggi.
Sumber air hydrant diambil dari tendon bawah yang dipompa dengan pompa
hydrant
Page 27
39
• Outdoor Hydrant
Dihubungkan dengan pipa tendon bawah dan pompa hydrant
untuk mendapatkan sumber air dan tekanan air yang memadai
G. Analisa Sistem Penangkal Petir
Untuk mengantisipasi resiko bilamana petir berada atau menyambar
bangunan, perlu membuat sistim penangkal petir (grounding
system) di kawasan fasilitas. Dengan memakai system Pembumian/
Pentanahan yaitu bagian yang meneruskan hantaran ke tanah.
Menggunakan sejenis pipa tembaga (cooper rod) diameter 1/2 inch
panjang 3-4 m
• Menghantar muatan dari petir ke bumi.
• Bilamana ada arus lebih yang masuk dari jaringan listrik, dengan
menggunakan alat bantu arester yang sudah di integarsikan ke sistim
pembumian maka tegangan lebih dapat di hantarkan ke bumi, hal ini akan
mengurangi kerusakan sistem dan peralatan elektronik didalam kawasan
fasilitas
• Bilamana ada tegangan lebih yang masuk kedalam sistem jaringan
listrik didalam kawasan fasilitas, alat- alat elektronik yang sudah
diintegrasikan kedalam sistem pembumian sehingga tegangan
lebih akan dihantarkan ke bumi.
Page 28
40
(Halaman Sengaja Dikosongkan)