SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN LINGKUNGAN BAB I PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN 1.1 RINGKASAN PEKERJAAN 1.1.1 Uraian berbagai pekerjaan yang termasuk dalam spesifikasi ini. Ruang lingkup pekerjaan meliputi semua atau salah satu yang berikut ini. 1) Perbaikan jalan dan penambalan di tempat yang ditunjukkan pada gambar rencana atau yang diberi tanda di lapangan termasuk rekonstruksi dan perbaikan lapisan perkerasan yang dirasa perlu. 2) Pelapisan ulang atau pembuatan kembali lapis kedap permukaan perkerasan, termasuk semua pekerjaan penyiapan permukaan atau perataan yang diperlukan. 3) Pelebaran perkerasan dan pemindahan alinyemen sedikit, termasuk pembersihan lapangan dan penyediaan bahu jalan serta saluran tepi yang baru seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar proyek dan sebagaimana yang diminta oleh Direksi Teknik di lapangan. 4) Rekonstruksi perkerasan termasuk membentuk kembali dan membangun lapis pondasi bawah serta lapisan pondasi atas dan memasang lapisan permukaan aspal yang baru yang sesuai dengan dokumen kontrak. 5) Rekonstruksi atau penyediaan saluran tepi jalan yang baru baik dengan lapisan maupun tanpa lapisan dan gorong- gorong. 6) Perbaikan struktur yang besar maupun yang kecil untuk jembatan-jembatan dan struktur jalan lainnya yang sesuai 1 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SPESIFIKASI TEKNIS DANPERSYARATAN UMUM PEKERJAAN
PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN LINGKUNGAN
BAB I
PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN
1.1 RINGKASAN PEKERJAAN
1.1.1Uraian berbagai pekerjaan yang termasuk dalam spesifikasi
ini.
Ruang lingkup pekerjaan meliputi semua atau salah satu yang
berikut ini.
1) Perbaikan jalan dan penambalan di tempat yang ditunjukkan pada
gambar rencana atau yang diberi tanda di lapangan termasuk
rekonstruksi dan perbaikan lapisan perkerasan yang dirasa perlu.
2) Pelapisan ulang atau pembuatan kembali lapis kedap permukaan
perkerasan, termasuk semua pekerjaan penyiapan permukaan atau
perataan yang diperlukan.
3) Pelebaran perkerasan dan pemindahan alinyemen sedikit, termasuk
pembersihan lapangan dan penyediaan bahu jalan serta saluran
tepi yang baru seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar
proyek dan sebagaimana yang diminta oleh Direksi Teknik di
lapangan.
4) Rekonstruksi perkerasan termasuk membentuk kembali dan
membangun lapis pondasi bawah serta lapisan pondasi atas dan
memasang lapisan permukaan aspal yang baru yang sesuai dengan
dokumen kontrak.
5) Rekonstruksi atau penyediaan saluran tepi jalan yang baru baik
dengan lapisan maupun tanpa lapisan dan gorong-gorong.
6) Perbaikan struktur yang besar maupun yang kecil untuk jembatan-
jembatan dan struktur jalan lainnya yang sesuai dengan dokumen
kontrak dan menurut pertimbangan Direksi teknik di lapangan.
1.2 MOBILISASI
1.2.1Umum
1) Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi
pekerjaan persiapan yang diperlukan untuk pengorganisasian dan
pengelolaan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan proyek. Ini juga akan
1 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
mencakup demobilisasi setelah penyelesaian pelaksanaan
pekerjaan yang memuaskan.
2) Kontraktor harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat
dari kebutuhan tenaga pelaksanaan pekerjaan tersebut dan
bilamana perlu memberikan peralatan yang memadai.
3) Sejauh mungkin dan berdasarkan nasihat Direksi, kontraktor harus
menggunakan rute (jalur) tertentu dan menggunakan kendaraan-
kendaraan yang ukurannya sesuai dengan kelas jalan tersebut serta
membatasi muatannya untuk menghindari kerusakan jalan dan
jembatan yang digunakan untuk tujuan pengangkutan ke tempat
poryek. Kontraktor harus bertanggungjawab atas setiap kerusakan
pada jalan dan jembatan, dikarenakan muatan angkutan yang
berlebihan serta harus memperbaiki kerusakan tersebut sampai
mendapat persetujuan Direksi.
4) Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju ke lapangan pekerjaan
harus dilaksanakan pada waktu lalu-lintas sepi dan truk-truk
angkutan harus dilengkapi dengan terpal.
1.2.2 Jangka Waktu Mobilisasi
1) Mobilisasi harus diselesaikan dalam waktu 15 hari setelah
penandatanganan kontrak, terkecuali dinyatakan lain secara tertulis
oleh Direksi Pekerjaan.
2) Pembayaran mobilisasi untuk pekerjaan yang diuraikan sebelumnya
harus dimasukkan dalam item yang dinyatakan dalam daftar item
pembayaran dan tidak boleh ada pembayaran terpisah untuk item
ini.
1.2.3Penyiapan Lapangan
1) Kontraktor akan menguasai lahan yang ditujukan untuk kegiatan
kegiatan pengelolaan dan pelaksanaan pekerjaan di dalam daerah
proyek.
2) Kontraktor harus memenuhi hal-hal berikut :
a. Memenuhi persyaratan Peraturan-Peraturan Nasional dan
Peraturan-Peraturan Propinsi.
b. Mengadakan konsultasi dengan Direkis Teknik sebelum
penempatan dan pembuatan Papan Nama Proyek, Los Kerja dan
gudang-gudang serta pemasangan peralatan produksi (plant)
konstruksi.
c. Mencegah sesuatu polusi terhadap milik di sekitarnya sebagai
akibat dari operasi pelaksanaan.
2 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
3) Pekerjaan tersebut juga akan mencakup demobilisasi dari lapangan
pekerjaan setelah selesai kontrak, meliputi pembongkaran semua
bahan-bahan lebihan, semuanya berdasarkan persetujuan Direksi
teknik.
1.2.4Pengukuran dan Pembayaran
Pembayaran untuk pekerjaan yang sudah selesai yang didiskusikan di
dalam item ini harus dimasukkan dalam daftar item pembayaran dan
tidak boleh ada pembayaran terpisah untuk item ini.
1.3 PENGUJIAN LAPANGAN
1.3.1Umum
1) Kontraktor harus menyelenggarakan pengujian bahan-bahan dan
keterampilan untuk pengendalian mutu yang dilaksanakan sesuai
dengan spesifikasi dan menurut perintah Direksi Teknik.
2) Pengujian-pengujian akan dilaksanakan oleh laboratorium kota atau
propinsi yang sesuai dengan pengaturan oleh Direksi Teknik.
Pengujian khusus di laboratorium pusat harus juga dilaksanakan
bila diminta demikian oleh Direksi Teknik.
1.3.2Pemenuhan Terhadap Spesifikasi
Semua pengujian harus memenuhi seperangkat standar di dalam
spesifikasi. Bilamana hasil pengujian tidak memuaskan, kontraktor
harus melakukan pekerjaan-pekerjaan perbaikan dan peningkatannya
jika diperlukan oleh Direksi Pekerjaan atau Direksi Teknik dan harus
melengkapi pengujian-pengujian untuk menunjukkan terpenuhinya
Spesifikasi.
1.3.3Pengukuran dan Pembayaran
Kontraktor harus bertanggungjawab membayar biaya-biaya semua
pengujian yang dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan spesifikasi.
Biaya pengujian yang ditentukan item ini harus dimasukkan dalam
daftar item pembayaran dan tidak ada pembayaran terpisah yang
akan dibuat untuk pengujian.
1.4 PELAKSANAAN PEKERJAAN
1.4.1Umum
1) Uraian
Untuk menjamin kualitas, ukuran-ukuran dan penampilan pekerjaan
yang benar, kontraktor harus menyediakan staf teknik
berpengalaman yang cocok sebagaimana ditentukan dan
3 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
memuaskan Direksi Teknik. Staf Teknik tersebut jika dan bilamana
diminta harus mengatur pekerjan lapangan, melakukan pengujian
lapangan untuk pengendalian mutu bahan-bahan dan keterampilan
kerja, mengendalikan dan mengorganissi tenaga kerja kontraktor
dan memelihara catatan-catatan serta dokumentasi Proyek.
2) Pemeriksaan Lapangan
Sebelum pengaturan lapangan dan pengukuran, kontraktor harus
mempelajari gambar-gambar kontrak dan bersama-sama dengan
Direksi Teknik mengadakan pemeriksaan daerah proyek dan pada
khususnya mengukur lebar jalan, Ruang milik jalan, alinyemen
untuk setiap pelebaran atau rekonstruksi drainase tepi jalan dan
gorong-gorong, serta melakukan satu pemeriksaan yang terperinci.
1.4.2Pengendalin Mutu Bahan dan Keterampilan Kerja
1) Semua bahan yang dipasok harus sesuai dengan Spesifikasi dan
harus disetujui oleh Direksi Teknik. Kontraktor harus menyediakan
contoh-contoh semua bahan yang diperlukan untuk pengujian dan
mendapatkan persetujuan sebelum digunakan dilapangan dan
bilamana Direksi Teknik meminta demikian, sertifikasi selanjutnya
harus dilakukan atau pengujian-pengujian dilaksanakan untuk
menjamin kualitas.
2) Semua keterampilan kerja harus memenuhi uraian dan persyaratan
spesifikasi dokumen kontrak dan harus dilaksanakan sampai
memuaskan Direksi Teknik. Bahan harus diuji dilapangan atau
dilaboratorium atas permintan Direksi Teknik dan Kontraktor harus
membantu dan menyediakan peralatan dan tenaga untuk
pemeriksaan, pengujian dan pengukuran.
3) Disain campuran untuk aspal, beton dan stabilitasi tanah harus
disiapkan dan diuji sesuai dengan spesifikasi dan tidak ada
campuran boleh digunakan pada pekerjaan-pekerjaan proyek
terkecuali bila memenuhi persyaratan spesifikasi dan memuaskan
Direksi Teknik.
4) Hasil semua pengujian termasuk pemeriksaan kualitas bahan di
lapangan dan disain campuran harus direkam dengan baik dan
dilaporkan kepada Direksi Teknik.
1.4.3Pengelola Lapangan dari Kontraktor
1) Kontraktor harus menunjuk seorang Pemimpin Lapangan untuk
memberikan nasihat dan mengatur pekerjaan kontrak termasuk
pengorgnisasian tenaga dan peralatan kontraktor dan bertanggung
4 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
jawab bagi pengadaan bahan-bahan yang sesuai dengan
persyaratan kontrak. Pemimpin Lapangan harus memiliki
pengalaman paling sedikit selama 5 tahun pada pekerjaan proyek
dan harus Tenaga Ahli bidang Sipil yang mampu. Untuk perbaikan-
perbaikan kecil dan pekerjaan pemeliharaan, persyaratan ini dapat
tidak harus dan tergantung kepada konfirmasi tertulis dari Direksi
Pekerjaan.
2) Kontraktor harus menyediakan layanan seorang pelaksana
lapangan yang mampu dan berpengalaman untuk mengendalikan
pekerjaan lapangan dalam kontrak, termasuk pengawasan
lapangan, kualitas dan keterampilan kerja, sesuai dengan syarat-
syarat kontrak.
1.4.4Pengendalian Lingkungan
1) Kontraktor harus menjamin bahwa akan diberikan perhatian yang
penuh terhadap pengendalian pengaruh lingkungan dan bahwa
semua penyediaan disain serta persyaratan spesifikasi yang
berhubungan dengan polusi lingkungan dan perlindungan lahan
serta lintasan air di sekitarnya akan ditaati.
2) Kontraktor tidak boleh menggunakan kendaraan-kendaraan yang
memancarkan suara sangat keras (gaduh) dan didalam daerah
pemukiman suatu saringan kegaduhan harus dipasang serta
dipelihara selalu dalam kondisi baik pada semua peralatan dengan
motor, dibawah pengendalian kontraktor.
3) Kontraktor harus juga menghindari penggunaan peralatan berat
yang berisik dalam daerah-daerah tertentu sampai larut malam
atau dalam daerah-daerah rawan seperti dekat rumah sakit.
1.4.5Pengaturan Pekerjaan di Lapangan
1) Alinyemen jalan yang ada beserta patok yang dipasang secara
benar akan diambil sebagai acuan untuk pengaturan lapangan
pekerjaan-pekerjaan proyek. Bilamana tidak ada patok yang
ditemukan , patok-patok marka atau patok-patok referensi akan
didirikan oleh Direksi Teknik sebelum dimulainya pekerjaan-
pekerjaan kontrak.
2) Jika dianggap perlu oleh Direksi Teknik, kontraktor harus
mengadakan survey secara cermat dan memasang patok beton
(Bench Marks) pada lokasi yang tetap sepanjang proyek untuk
memungkinkan disain , survey perkerasan, atau pengaturan
5 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
dilapangan pekerjaan yang harus dibuat dan juga untuk maksud
sebagai referensi dimasa depan.
3) Kontraktor harus memasang tonggak-tonggak konstruksi untuk
membuat garis bagi pembetulan ujung perkerasan, lebar bahu
jalan, ketinggian perkerasan, drainase samping dan gorong-gorong,
sesuai dengan gambar-gambar proyek dan menurut perintah
Direksi Teknik. Persetujuan Direksi Teknik atas garis dan ketinggian
tersebut akan diperoleh sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi
berikut sesuatu modifikasi (perubahan) yang mungkin diperlukan
oleh Direksi Teknik yang harus dilaksanakan tanpa penundaan.
4) Pekerjaan-pekerjaan jembatan harus ditata di lapangan di bawah
pengandalian dan pengaturan penuh oleh Direksi Teknik, serta
dalam satu kesesuaian yang tinggi terhadap gambar-gambar dan
spesifikasi. Setiap koreksi atau perubahan dalam aliyemen atau
ketinggian harus atas dasar penyelidikan serta pengujian lapangan
lebih lanjut dan harus dilaksanakan sebagaimana yang diperlukan
di bawah pengawasan Direksi Teknik.
5) Jika diharuskan demikian oleh Direksi Teknik, Kontraktor harus
menyediakan semua instrumen yang diperlukan personil, tenaga
dan bahan yang diminta untuk pemeriksaan penataan di lapangan
atau pekerjaan lapangan yang relevan.
1.4.6Pengukuran dan Pembayaran
Semua biaya untuk pekerjaan di dalam Item ini akan dimasukan dalam
harga satuan yang bersangkutan dalam daftar penawaran yang akan
disediakan untuk semua alat, tenaga dan bahan-bahan yang
diperlukan. Tidak akan ada pembayaran terpisah untuk pekerjaan-
pekerjaan yang dimasukan dalam item ini.
1.5 STANDAR RUJUKAN
1.5.1Uraian Umum
1) Peraturan-peraturan dan standar yang dijadikan acuan dalam
Dokumen Kontrak akan membentuk persyaratan kualitas untuk
berbagai jenis pekerjaan yang harus diselenggarakan bersama cara-
cara yang digunakan untuk pengujian-pengujian yang memenuhi
persyaratan-persyaratan ini.
2) Kontraktor harus bertanggung jawab untuk menyedikan bahan-
bahan dan keterampilan kerja yang diperlukan untuk memenuhi
atau melampaui peraturan-peraturan khusus atau standar-standar
6 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
yang dinyatakan demikian dalam spesifikasi-spesifikasi atau yang
dikehendaki oleh Direksi Teknik.
1.5.2 Jaminan Khusus
1) Selama Pengadaan
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk melakukan pengujian
semua bahan-bahan yang diperlukan dalam pekerjaan dan
menentukan bahwa bahan-bahan tersebut memenuhi atau melebihi
persyaratan khusus.
2) Selama Pelaksanaan
Direksi Teknik mempunyai wewenang untuk menolak bahan-bahan,
barang-barang dan pekerjaan-pekerjaan yang tidak memenuhi
persyaratan, minimum yang ditentukan tanpa kompensasi bagi
kontraktor.
3) Tanggung Jawab Kontraktor
Ini adalah tanggung jawab kontraktor untuk melengkapi bukti yang
diperlukan bahwa bahan-bahan, keterampilan kerja atau kedua-
duanya sebagaimana yang diminta oleh Direksi Teknik atau yang
ditentukan dalam Dokumen Kontrak memenuhi atau melebihi yang
ditentukan dalam standar-standar yang diminta. Bukti-bukti
tersebut harus dalam bentuk yang dimintakan oleh Direksi Teknik
secara tertulis, dan harus termasuk satu copy hasil-hasil pengujian
yang resmi.
4) Standar-standar
Standar-standar yang terpakai yang menjadi acuan termasuk,
namun tidak terbatas pada standar tersebut yang tercantum
dibawah ini :
- BUKU-BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN BINA MARGA
- STANDAR INDUSTRI INDONESIA (SII)
- STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)
- STANDAR UMUM BAHAN BANGUNAN INDONESIA (PUBI-1982)
- PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA (NI-2-1971)
- PERATURAN PERENCANAAN BANGUNAN BAJA INDONESIA (PPBBI-
1984)
- AASHTO – AMERICAN ASSOCIATE OF STATE HIGHWAY AND
TRANSPORTATION OFFICIALS (BAGIAN 1 DAN 2)
- ASTM = AMERICAN SOCIETY FOR TESTING AND MATERIALS
- BS = BRITISH STANDARDS INSTITUTION
7 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
- MPBJ = MANUAL PEMERIKSAAN BAHAN JALAN
I.6 BAHAN-BAHAN DAN PENYIMPANAN
1.6.1Umum
1) Uraian
Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi
persyaratan berikut :
a. Memenuhi dengan standar dan spesifikasi yang dapat dipakai.
b. Untuk kekuatan, ukuran, buatan, type dan kualitas harus seperti
yang ditentukan pada gambar rencana dan spesufikasi lain yang
dikeluarkan atau yang disetujui secara tertulis oleh Direksi
Teknik.
c. Semua produksi harus baru, atau dalam kasus tanah, pasir dan
agregat harus diperoleh dari suatu sumber yang disetujui.
2) Penyerahan
a. Sebelum mengeluarkan satu pesanan atau sebelum perubahan
satu daerah galian untuk suatu bahan, kontraktor harus
menyediakan kepada Direksi Teknik contoh-contoh bahan untuk
mendapatkan persetujuan. Contoh tersebut harus disertai
informasi mengenai sumber, lokasi sumber dan setiap klarifikasi
lain yang diperlukan oleh Direksi Teknik untuk memenuhi
persyaratan-persyaratan spesifikasi.
b. Kontraktor harus menyelenggarakan menempatkan,
memperoleh dan memproses bahan-bahan alam yang sesuai
dengan spesifikasi-spesifikasi ini serta harus memberitahu
Direksi Teknik paling sedikit 15 hari sebelumnya atau suatu
jangka waktu lain yang dinyatakan oleh Direksi Teknik secara
tertulis bahwa bahan tersebut digunakan dalam pekerjaan
Laporan ini harus berisi semua informasi yang diperlukan.
Persejutuan sebuah sumber tidak berarti bahwa semua bahan-
bahan dalam sumber tersebut disetujui.
1.6.2Sumber Bahan-bahan
1) Sumber-sumber
a. Lokasi sumber bahan yang mungkin, diperlihatkan dalam
Dokumen-dokumen atau yang diberikan oleh Direksi Teknik,
yang disediakan sebagai satu petunjuk saja. Ini adalah tanggung
jawab kontraktor untuk mengadakan identifikasi dan memeriksa
kecocokan semua sumber-sumber bahan yang diperlukan untuk
8 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
pelaksanaan pekerjaan dan untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi Teknik.
b. Sumber bahan tidak boleh dipilih dalam sumber alam dilindungi,
hutan lindung, atau dalam daerah yang mudah terjadi “longsor
atau erosi”.
c. Kontraktor akan menentukan berapa banyak peralatan dan
pekerjaan yang diperlukan untuk memproduksi bahan-bahan
tersebut memenuhi spesifikasi ini. Direksi Teknik akan menolak
atau menerima bahan-bahan dari sumber-sumber bahan atas
dasar persyaratan kualitas yang ditentukan dalam kontrak.
d. Tidak boleh ada kegiatan pada lokasi sumber bahan yang akan
menimbulkan erosi atau longsor tanah, hilangnya tanah
produkstif atau secara lain berpengaruh berlawanan dengan
daerah sekelilingnya.
2) Persetujuan
a. Pemesanan bahan-bahan akan diberikan jika Direksi Teknik telah
memberikan persetujuan untuk mengunakannya. Bahan-bahan
tidak boleh digunakan untuk maksud-maksud lain dan pada yang
telah disetujui oleh Direksi Teknik.
b. Jika kualitas atau gradasi bahan tersebut tidak sesuai dengan
kualitas yang telah disetujui Direksi Teknik, maka Direksi Teknik
dapat menolak bahan tersebut dan minta diganti.
1.6.3Penyimpanan Bahan
1) Umum
Bahan-bahan harus disimpan dengan cara sedemikian rupa
sehingga bahan-bahan tersebut tidak rusak dan kualitasnya
dilindungi, dan sedemikian sehingga bahan tersebut selalu siap
digunakan serta dengan mudah dapat diperiksa oleh Direksi Teknik.
Penyimpanan diatas hak milik pribadi hanya akan diijinkan jika telah
diperbolehkan secara tertulis oleh pemilik atau penyewa yang diberi
kuasa.
Tempat penyimpanan harus bersih dari sampah dan air, bebas
panggalian air dan kalua perlu ditinggikan. Bahan-bahan tidak boleh
bercampur dengan tanah dasar, dan bila diperlukan satu lapisan
atas dasar pelindung harus disediakan. Tempat penyimpanan tensi
semen dan bahan-bahan sejenis harus dilindungi secocoknya dari
hujan dan banjir.
2) Penumpukan Agregat
9 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
a. Agregat batu harus ditumpuk dalam satu cara yang disetujui
sedemikian rupa, sehingga tidak ada segrasi serta untuk
menjamin gradasi yang memadai.
b. Masing-masing jenis berbagai agregat harus ditumpuk secara
terpisah, atau dipisahkan dengan partisi kayu.
c. Penempatan tumpukan material dan peralatan, harus ditempat-
tempat yang memedai dan tidak boleh menimbulkan kemacetan
lalu lintas dan membendung lintasan air.
d. Kontraktor harus melaksanakan penyiraman yang teratur pada
jalan-jalan angkutan, daerah lalu lintas berat lainnya serta
penumpukan material lainnya, khususnya selama musim kering.
3) Penyimpanan Bahan-bahan aspal
Tempat penimbunan drum-drum aspal harus ada ketinggian yang
layak dan dibersihkan dari tumbuhan-tumbuhan rendah dan
sampah-sampah.
Cara penumpukan untuk berbagai bahan-bahan aspal adalah
sebagai berikut:
a. Drum-drum yang berisi oli pembersih harus ditumpuk diatas
ujung dengan lubang pengisian arah keatas dan dimiringkan
(dengan menempatkan sebuah sisinya diatas sepotong kayu)
untuk mencegah terkumpulnya air diatas tutup drum.
b. Drum-drum yang berisi minyak tanah, bensin, dan aspal cut back
harus ditumpuk di atas sisinya dengan lubang pengisian di
sebelah atas. Penutup lubang harus diuji mengenai kekencangan
ketika ditumpuk dan pada selang waktu yang teratur sewaktu
penyimpanan.
c. Drum-drum emulsi aspal dapat ditumpuk di atas ujung atau di
atas sisinya tetapi bila disimpan untuk suatu jangka waktu yang
panjang, drum-drum tersebut hanya digulingkan secara teratur.
4) Penanganan dan Penyimpanan Semen
Perlu diberikan perhatian sewaktu pengangkutan semen ke tempat
pekerjaan supaya semen tidak menjadi basah atau kantong semen
menjadi rusak.
Di lapangan semen tersebut harus disimpan dalam gudang yang
kedap air, dengan penumpukan yang rapi dan secara sistematis
menurut jauh temponya, sehingga penggunaan (konsumsi) semen
dapat diatur serta semen tidak berada terlalu lama dalam
penyimpanan.
10 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
Biasanya jangka waktu akhir penyimpanan semen untuk konstruksi
beton tidak boleh lebih dari 3 bulan. Direksi Teknik secara teratur
akan memeriksa semen yang disimpan di lapangan dan tidak akan
mengijinkan setiap semen digunakan bila didapati dalam kondisi
telah mengeras.
5) Bahan-bahan yang ditumpuk di Pinggir Jalan
Direksi Teknik akan memberikan petunjuk mengenai lokasi yang
tepat untuk menumpuk bahan-bahan di pinggir jalan dan semua
tempat yang dipilih harus keras, tanah dengan drainase yang baik,
bebas dan menjadi adonan dan kering serta sama sekali tidak boleh
melampaui batas jalan tersebut dimana bahan-bahan tersebut
dapat menimbulkan bahaya atau kemacetan lalu lintas yang lewat.
Tempat penumpukan harus dibersihkan dari tumbuhan rendah dan
sampah, dan bila perlu tanah tersebut ditinggikan dengan grader.
Agregat dan kerikil harus ditumpuk secara rapi menurut ukuran
mal, dengan sumbu memanjang tumpukan tersebut biasanya
sejajar dengan garis tengah jalan.
Aspal dalam drum-drum harus ditumpuk seperti diuraikan pada
item (3) di atas dan dibentuk ke dalam tempat yang teratur (tidak
berserakan sepanjang jalan).
1.6.4Pengukuran dan Pembayaran
1) Royalty (Keuntungan)
Semua biaya untuk kompensasi bagi pemilik lahan atau sumber
bahan, misalnya sewa, royalty (pajak) dan biaya-biaya semacam,
akan dimasukan dalam harga satuan bagi bahan-bahan yang
bersangkutan serta tidak ada pembayaran terpisah kepada
kontraktor untuk biaya-biaya ini.
2) Pekerjaan-pekerjaan Lapangan untuk Sumber Bahan
a. Kontraktor akan menyelenggarakan semua pengaturan untuk
membuka sumber bahan, kecuali diperintahkan lain oleh Direksi
Teknik secara tertulis.
b. Semua biaya yang diperlukan untuk membuka sumber-sumber
bahan, seperti pembongkaran tanah selimut dan tanah bagian
atas, serta menimbun kembali lapangan tersebut setelah galian
diselesaikan, akan disediakan dalam harga satuan dan tidak ada
pembayaran terpisah bagi pekerjaan ini.
11 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
1.7 PROSEDUR PERUBAHAN PEKERJAAN
1.7.1Umum
1) Uraian
Perubahan-perubahan pekerjaan dapat dirintis oleh Direksi
Pekerjaan atau oleh Kontraktor, dan akan disetujui dengan cara
satu Perintah Perubahan yang ditanda tangani oleh kedua pihak.
Jika dasar pembayaran ditentukan dalam satu perintah perubahan
menimbulkan satu perubahan dalam Struktur Harga Satuan Item
Pembayaran atau satu perubahan yang diharapkan dalam Besarnya
Kontrak, Perintah Perubahan tersebut akan dirundingkan dan
dirumuskan dalam suatu Addendum.
2) Perintah Perubahan dan Addendum harus patuh dengan hal
berikut :
a. Perintah Perubahan
Sebuah perintah tertulis yang dikeluarkan oleh Direksi Pekerjaan
yang diparaf oleh kontraktor, menunjukan penerimaan atas
perubahan pekerjaan atau Dokumen Kontrak dan persetujuannya
atas dasar penyesuaian pembayaran dan waktu jika ada, untuk
pelaksanaan perubahan pekerjaan tersebut. Perintah perubahan
harus diterbitkan dalam satu formulir standar dan akan
mencakup semua instansi yang dikeluarkan oleh Direksi
Pekerjaan yang akan menimbulkan satu perubahan dalam
Dokumen Kontrak atau instruksi-instruksi sebelumnya yang
dikeluarkan oleh Direksi Pekerjaan.
b. Addendum
Satu persetujuan tertulis antara Pemilik Bangunan dan
Kontraktor merumuskan satu perubahan dalam pekerjaan atau
Dokumen Kontrak yang telah menghasilkan satu perubahan
dalam susunan Harga Satuan Item Pembayaran atau satu
perubahan yang diharapkan dalam besarnya kontrak dan telah
dirundingkan sebelumnya dan disetujui di bawah satu Perintah
Perubahan. Addendum juga akan dibuat pada bagian penutup
Kontrak dan untuk semua perubahan-perubahan kontraktual dan
perubahan teknis yang besar tanpa memendang apakah
perubahan-perubahan tersebut terjadi untuk struktur Harga atau
besarnya Kontrak.
3) Penyerahan-penyerahan
a. Kontraktor akan menunjuk secara tertulis wakil perusahaannya
yang diberi kuasa untuk menerima perubahan dalam pekerjaan
12 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
dan yang bertanggung jawab untuk memberitahukan pihak-
pihak lainnya dalam tenaga Kontraktor mengenal otorisasi
perubahan-perubahan tersebut.
b. Direksi Pekerjaan akan menunjuk secara tertulis pejabat yang
diberi kuasa untuk mengadministrasikan prosedur perubahan
atas nama Pemberi Tugas.
c. Kontraktor akan membantu setiap pengajuan satu usulan lump
sum, dan untuk setiap harga satuan yang tidak ditentukan
sebelumnya dengan data pembuktian yang cukup untuk
memungkinkan Direksi Teknik mengevaluasi usulan tersebut.
1.7.2Prosedur Awal
1) Direksi Pekerjaan dapat merintis Perintah Perubahan dengan
memberikan kepada kontraktor satu pengumuman tertulis yang
berisikan :
a. Satu uraian terperinci perubahan yang diusulkan dan lokasinya
dalam proyek.
b. Gambar-gambar dan spesifikasi-spesifikasi kelengkapan yang
merinci perubahan yang diusulkan.
c. Jangka waktu yang direncanakan untuk mengerjakan perubahan
yang diusulkan tersebut.
d. Bila perubahan yang diusulkan tersebut dapat dilaksanakan di
bawah struktur Harga Satuan Item Pembayaran yang ada
maupun suatu Harga Satuan atau Lump Sum tambahan yang
diperlukan, harus disetujui dan dirumuskan dalam satu
Addendum satu pengumuman demikian adalah hanya satu
pemberitahuan saja dan tidak merupakan satu perintah untuk
melaksanakan perubahan-perubahan tersebut, atau untuk
menghentikan pekerjaan yang sedang berjalan.
2) Kontraktor dapat meminta satu Perintah Perubahan dengan
mengajukan satu pemberitahuan tertulis kepada Direksi Teknik,
berisi :
a. Uraian perubahan yang diajukan.
b. Peryataan alasan untuk membuat usulan perubahan.
c. Peryataan pengaruh pada Jadwal Pelaksanaan, jika ada.
d. Peryataan pengaruh yang ada pada pekerjaan-pekerjaan Sub
Kontraktor yang terpisah, jika ada.
e. Perincian apakah serupa atau sebagian usulan perubahan harus
dilakukan dibawah struktur Harga Satuan Item Pembayaran yang
ada beserta dengan suatu harga satuan tambahan atau Lump
Sum yang dipertimbangkan mungkin perlu disetujui.
13 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
1.7.3Pelaksanaan Perintah Perubahan (Change Order)
1) Isi masalah “Perintah Perubahan” berdasarkan pada :
I. Perintah Direksi Pekerjaan dan Sambutan Kontraktor atas
persetujuan bersama.
II. Permohonan Kontraktor untuk satu perubahan yang diterima
oleh Direksi Pekerjaan.
2) Direksi Perubahan tersebut akan mempersiapkan Perintah
Perubahan tersebut dan menyediakan satu nomor “Perintah
Perubahan”.
3) Perintah Perubahan tersebut akan menguraikan perubahan dalam
pekerjaan-pekerjaan, kedua-duanya penambahan maupun
penghapusan, dengan lampiran revisi Dokumen Kontrak yang
diperlukan untuk menetapkan perincian perubahan.
4) Perintah Perubahan tersebut akan menetapkan dasar pembayaran
satu penyesuaian waktu yang diperlukan, sebagai akibat adanya
perubahan, dan dimana perlu akan menunjukan setiap tembahan
Harga Satuan maupun Jumlah yang telah dirundingkan dengan
Konsultan Pengawas, PPTK, PPK dan Kontraktor yang perlu
dirumuskan dalam Addendum.
5) Direksi Pekerjaan akan menanda tangani dan menetapkan tanggal
“Perintah Perubahan” sebagai otorisasi bagi Kontraktor untuk
melaksanakan perubahan tersebut.
6) Kontraktor akan menanda tangani dan memberi tanggal “Perintah
Perubahan” untuk menyatakan persetujuan dengan rincian di
dalamnya.
1.7.4Pelaksanaan Addendum
1) Isi masalah satu Addendum berdasarkan :
a. Permintaan Direksi Pekerjaan dan Jawaban Kontraktor.
b. Permohonan kontraktor untuk perubahan, yang
direkomendasikan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
2) PPK akan mempersiapkan Addendum tersebut.
3) Addendum tersebut akan menguraikan setiap perubahan
kontraktual, perubahan teknik maupun perubahan volume dalam
pekerjaan, kedua tambahan maupun penghapusan beserta revisi
Dokumen Kontrak untuk menetapkan perincian perubahan
dimaksud.
14 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
4) Addendum tersebut akan menyediakan satu perhitungan ringkas
setiap tambahan atau penyesuaian Harga Satuan Item Pembayaran
beserta satu perubahan dalam jumlah kontrak atau penyesuaian
dalam jangka waktu kontrak.
5) Direksi Pekerjaan dan Kontraktor akan menanda tangani Addendum
tersebut dan melampirkan dalam Dokumen Kontrak.
1.8 DOKUMEN REKAMAN PROYEK
1.8.1Umum
1) Kontraktor akan menyimpan satu rekaman pekerjaan kontrak dan
akan menyelesaikan rekaman semua perubahan pekerjaan dalam
kontrak sejak dimulai sampai selesainya pekerjaan tersebut.
2) Penyerahan Penyerahan
a. Kontraktor akan menyerahkan kepada Direksi Teknik untuk
persetujuannya rekaman pekerjaan tersebut yang selalu
dilaksanakan pada akhir pekerjaan, atau tanggal lain menurut
perintah Direksi Pekerjaan.
b. Kontraktor akan menyerahkan kepada Direksi Teknik untuk
mendapatkan persetujuannya Dokumen Rekaman Proyek Akhir
(Final) pada waktu permohonan untuk Penyelesaian Utama,
dilengkapi dengan catatan-catatan berikut :
- Tanggal
- Nomor dan Jadwal Proyek
- Nama dan Alamat Kontraktor
- Nomor dan Judul masing-masing Dokumen Rekaman
- Sertifikat bahwa masing-masing dokumen yang diserahkan
adalah lengkap dan akurat
- Tanda tangan Kontraktor atau wakilnya yang diberi kuasa.
1.8.2Dokumen Rekaman Proyek
1) Perangkat Dokumen Proyek
Dengan pemenang kontrak, kontraktor akan mendapatkan
seperangkat lengkap semua Dokumen dari Direksi Pekerjaan yang
berkaitan dengan Kontrak.
Dokumen tersebut akan meliputi :
- Persyaratan Umum Kontrak
15 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
- Gambaran Rencana Kontrak
- Spesifikasi
- Modifikasi-modifikasi lain terhadap kontrak (jika ada)
- Catatan Pengujian Lapangan.
2) Penyimpanan
Dokumen proyek tersebut harus disimpan didalam kantor lapangan
dalam satu file dan rak, dan kontraktor harus menjaga serta
melindunginya dari kerusakan dan hilang sampai pekerjaan selesai,
serta harus memindahkan data rekaman tersebut kepada Dokumen
Rekaman Proyek Akhir (final). Dokumen Rekaman tersebut tidak
boleh digunakan untuk tujuan pelaksanaan dan dokumen itu harus
dapat diperoleh setiap waktu untuk pemeriksaan oleh Direksi
Teknik.
BAB II
SPESIFIKASI TEKNIS JALAN BETON
1. Umum
Beton harus merupakan campuran dari semen, agregat halus, agregat
kasar dan air, dengan perbandingan sedemikian sehingga dalam
beton yang dihasilkan, jumlah semen yang terdapat di dalamnya
16 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
minimal sesuai dengan persyaratan datam spesifikasi . Hasil akhir
pekerjaan harus berupa beton yang baik, padat dan tahan lama
serta memiliki kekuatan dan sifat-sifat lain sebagaimana
disyaratkan.
Perbandingan antara agregat halus dan agregat kasar tergantung
dari gradasi bahannya, tetapi jumlah agregat halus selalu minimal
dengan ketentuan bahwa bila dicampur dengan semen akan
menghasilkan adukan yang cukup untuk mengisi ruang-ruang
rongga-rongga diantara agregat kasar dan terdapat sedikit sisa
untuk finishing.
Untuk menjamin kekuatan dan ketahanan beton yang optimal,
jumlah air yang dipakai dalam adukan harus minimal sehingga
menghasilkan kemudahan untuk dikerjakan dan konsistensi yang
sesuai dengan kondisi dan cara pengecoran beton.
Semua bahan, pengujian lain-lain yang diuraikan dalam spesifikasi
ini mengikuti Standar Nasional Indonesia yang telah diterapkan
dengan tujuan menerapkan suatu standar yang dapat diterima.
Standar lokal atau standar lainnya dapat pula diterapkan asal
sudah disetujui oleh direksi sebagai setara.
2. Pengendalian Pekerjaan
Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan beton harus
mengikuti ketentuan-ketentuan seperti yang tertera dalam :
NI-2-PBI 1971 Peraturan Beton Indonesia ( 1971 )
SK SNI 1-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung
NI-3-1970 Peraturan Umum Bahan Bangunan IndonesiaPUBBI-1982 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di IndonesiaSII Standar Industri Indonesia511 0136-84 Baja Tulangan BetonSII 0784-83 Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton
SNI-03-2461-2002Revisi 1991
Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Beton RinganRevisi1991 Strukture
SNI-03-2914-1992 Spesifikasi Beton Bertulang Kedap AirSNI-03-2495-1991 Spesifikasi Bahan Tambahan untuk BetonSNI-03 6764-2002 Spesifikasi Baja StrukturSNI-03-6880-2002 Spesifikasi Beton StrukturSNI.03-4817-1998 Spesifikasi Beton Siap PakaiSNI-03-6818-2002 Spesifikasi Bahan Kering Bersifat Semen, Cepat
Mengeras Dalam Kemasan untuk Perbaikan Beton
SNI-03-6861-
2002
Spesifikasi Bahan Bangunan Bag.A (Bahan Bangunan
Bukan Logam)
3. Bahan-Bahan
a. Aggregate beton
17 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
· Aggregat beton berupa batu pecah yang diperoleh dari
pemecahan batu dengan Wet System Stone Crusher.
· Aggregate beton harus sesuai dengan spesifikasi aggregate beton
menurut ASTM C33-86.
· Ukuran terbesar aggregate beton adalah 2 - 3 cm.
· Sistem penyimpanan bahan harus sedemikian rupa agar
memudahkan pekerjaan dan menjaga agar tidak terjadi kontaminasi
bahan yang tidak diinginkan.
b. Aggregate kasar
n Aggregate kasar untuk beton harus terdiri dari butiran-butiran
yang kasar, keras tidak berpori dan berbentuk kubus/tidak pipih.
Bila ada butir-butir yang pipih jumlahnya tidak boleh melampaui 20%
dari jumlah berat seluruhnya.
n Aggregate kasar tidak boleh mengalami pembubukan hingga
melebihi 50% kehilangan menurut test mesin.
n Aggregate kasar harus bersih dari zat-zat organis, zat-zat reaktif
alkali atau subtansi yang merusak beton.
Gradasi :
Saringan Ukuran (mm) % Lewat Saringan1" 25 100
3/4,, 20 90 - 1003/8" 9.5 20 - 55
No. 4 4.76 0 - 10
c. Aggregate halus
· Aggregate halus adalah dapat digunakan pasir alam yang
berasal dari daerah setempat dengan catatan memenuhi syarat
yang tercantum dalam PBI 71 untuk aggregate halus.
· Pasir harus bersih dari bahan organis, zat-zat alkali dan
subtansi-subtansi yang merusak beton.
· Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton.
· Pasir halus terdiri dari partikel-partikel.
· Cara dan penyiapan aggregate harus sedemikian rupa
agar menjamin kemudahan pelaksanaan pekerjaan dan
menjaga agar tidak terjadi kontaminasi yang tidak diinginkan.
· Nilai kadar Lumpur yang terkandung dalam aggregate halus
tidak boleh melebihi dari 5 %.
· Abu batu tidak boleh dipergunakan untuk campuran beton
Gradasi :
Saringan Ukuran (mm) % Lewat Saringan
18 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
pemutus aliran rembesan (cut off) dan bangunan bangunan untuk
pembelokan sementara aliran sungai serta harus mendapat
persetujuan dari direksi teknik atas gambar gambar sebelum
melakukan pekerjaan galian yang akan dilindungi oleh bangunan
bangunan yang diusulkan tersebut.
C) Setiap bahan galian yang melebihi kebutuhan untuk timbunan atau
setip bahan yang tidak disetujui direksi teknik menjadi bahan urugan
yang cocok harus dibuang dan diratakan dalam lapisan lapisan tipis
oleh Penyedia di luar daerah milik jalan seperti yang diperintahkan
oleh direksi teknik.
D) Penyedia akan bertanggung jawab untuk semua penyelenggaraan dan
biaya biaya bagi pembuangan bahan bahan lebiahan bahan tidak
cocok, temasuk pengangkutannya.
PENGAMANAN PEKERJAAN GALIAN
Selama pekerjaan penggalian, kemiringan galian yang stabil yang mampu
menyangga bangunan bangunan, struktur atau mesin mesin disekitarnya
harus dijaga sepenuhnya serta harus dipasang penyangga dan penguat yang
memadai bila permukaan galian tidak ditahan dengan cara lain dapat
menjadi titik stabil. Alat alat berat untuk pemindahan tanah pemadatan atau
maksud maksud semacam tidak diizinkan berdiri atau beroperasi lebh dekat
dari 1,5 meter dari ujung parit terbuka atau galian pondasi terkecuali pipa
atau struktur telah selesai dipasang dan ditutup dengan paling sedikit 60 cm
urugan dipadatkan. Bendungan sementara, dinding pemotong aliran
rembesan (cut off) atau sarana yang lain dan mengeluarkan air dari galian,
harus didisain secara baik dan cukup untuk menjamin tidak terjadinya roboh
47 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
mendadak, dimungkinkan mampu mengalirkan secara cepat bahaya banjir
pada struktur.
PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan galian harus dilakanakan dengan sekecil mungkin terjadi
gangguan terhadap bahan bahan dibawah dan diluar batas galian yang
ditentukan sebelumnya. Dimana batu, lapisan keras atau tidak dapat
dihancurkan lainnya ditemuka berada diatas garis formasi untuk saluran
yang dilapisi, atau pada ketinggian permukaan untuk perkerasan dan bahu
jalan atau diatas bagian dasar parit pipa atau galian pondasi struktur, bahan
tersebut harus digali sedalam 20 cm sampai satu permukaan yang merata
dan halus. Tidak ada runcungan runcingan batu akan ditinggalkan menonjol
dari permukaan dan semua bahan bahan yang lepas lepas harus dibuang.
Profil Galian yang telah ditetapkan harus dikembalikan dengan pengerukan
kembali dan dipadatkan dengan bahan pilihan. Setiap bahan beban diatas
harus disingkirkan dari tebing yang tidak stabil sebelum penggalian dan
talud tebing harus dipotong menurut sudut rencana talud. Untuk
perlindungan tebing terhadap erosi harus dibuatkan saluran cut off (penutup
aliran rembesan) dan saluran pada kaki tebing sebagaimana ditunjukkan
pada gambar rencana. Daerah daerah yang baru selesai digali secepatnya
harus segera dilindungi juga dengan penempatan lempengan rumput atau
tanam tanaman lain yang disetujui Penyedia harus menjaga galian tersebut
bebas dari air dan harus melengkapi dengan pompa pompa, peralatan dan
tenaga kerja serta membuat air tempat mengumpul, saluran sementara atau
tanggul sementara seperlunya untuk mengeluarkan atau membuang air dari
daerah daerah sekitar galian.
BAB V
SPESIFIKASI BUIS BETON
1. Definisi
48 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
Buis Beton/Hong adalah unsur bangunan terbuat dari beton dan dibentuk sedemikian rupa, sehingga penampangnya berbentuk pipa, dan dibuat dengan/tanpa tulangan sebagai penguat.
2. Syarat Mutu
Paving block yang dikirim ke lapangan harus diterima dalam keadaan utuh, pipa beton lurus, bidang-bidangnya rata dan mulus tanpa tonjolan/cacat, Bidang ujung tegak lurus sumbu, Tepi ujung menyiku, bidang patah pipa beton memperlihatkan campuran beton yang merata, Pipa beton terbebas dari retakan – retakan, dan dalam keadaan kering, bila dipikul dengan benda keras berbunyi nyaring.
2.2. Ukuran Buis beton
2.2.1. Ukuran pipa beton tanpa tulangan, dapat dilihat dalam tabel dan gambar.
2.2.2. Syarat fisis
Pipa beton harus dapat menahan beban mercu. Pengujian ini hanya dapat dilakukan pada Puslitbang Pemukiman. Untuk pengujian intern, dilakukan uji mutu betonnya saja dengan kubus 15 x 15 x 15 (cm). Mutu beton yang disyaratkan adalah 225 kg/cm2 dengan hasilterkecil 200 kg/cm2.
49 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
Contoh Perhitungan Pembebanan Buis Beton:
Vu = Rdt.Vc.b.d Fc.FnVu = Gaya geser (tekan) ultimit, lbsRdt = Index untuk gaya tarik diagonal, untuk pipa tanpa tulangan = 1Vc = Kuat tekan beton, lbs/inc2 = 1,1 Fd f’c^0,5b = Lebar, digunakan 12inch= 305mmd = tebal beton, inchFd = factor efek retak
= 0,8 + (1,6/d) atau 1,25 (mana yang lebih kecil)Fc = factor efek dinding
= 1+2d/rr = Radius sampai ke center line dinding pipaFn = Efek factor gaya geser= 1
Angka Vu untuk lebar pipa 300mm, bila lebih tinggal dikalikan saja.
BAB VI
SPESIFIKASI TEKNIS PAVING BLOCK
1. Ruang Lingkup
50 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
Standar ini disusun dengan mengacu pada berbagai standar mutu sebagai acuan produk paving block yang diproduksi di Indonesia. Produk tersebut digunakan sebagai lapisan perkerasan jalan untuk trotoar dan jalan dengan lalu lintas ringan dan berat.
2. Pengertian Paving Block
Merupakan suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen Portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton itu. Produk tersebut dibuat dengan mesin secara otomatis melalui proses vibrating dan tekanan, dengan sistem pengisian bahan (factor feeding system) yang mempengaruhi kualitas produk. Proses produksi dilengkapi dengan batching plant untuk proses pencampuran bahan dan alat pengendali kandungan air (water moisture control). Kekonstanan humidity adukan dan produk dapat terjaga dengan menambahkan teknologi pengembunan (fogging).
3. Acuan
BS 6717 Part 1: 1993, Specification for Paving Block
SNI 03-0691-1996: Standar Bata Beton (Paving Block)
SNI 0028-1987-A : Standar Ketahanan Aus
SK SNI S - 02 - 1990 – F: Spesifikasi untuk Agregat Beton
SNI 15-2049-2004: Standar untuk Semen Portland
SNI 06-0387-1989: Standar Pigmen Besi Oksida
4. Spesifikasi Produk
Dimensi:
Ketebalan produk yang umum tersedia di pasaran adalah 6, 8 dan 10 cm:
T= 6cm; untuk konstruksi perkerasan lalu lintas ringan dengan frekuensi terbatas, misal: trotoar, taman, tempat parkir, sepeda motor, dan sedan.
T= 8cm: untuk konstruksi perkerasan lalu lintas sedang sampai berat dengan frekuensi padat, seperti jalan lingkungan, kompleks industry, terminal bus, pick up, truk.
T=10cm: untuk konstruksi perkerasan super berat, seperti terminal container, pelabuhan dimana banyak beroperasi crane, loader dan alat-alat berat lainnya.
Parameter acuan standar adalah sebagai berikut:
51 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
1. Toleransi Dimensi
2. Kuat Tekan, Ketahanan Aus, Penyerapan Air
Kuat tekan, ketahanan aus dan penyerapan air harus masuk ke dalam mutu A.
Ini terlihat dari tabel di bawah ini:
5. Sampling
Pengambilan sample dilakukan secara random dari setiap lot produksi 1 buah sample diambil dari setiap 3000 buah produk. Jumlah sample total 15 buah;
Test kuat tekan: 10 buah
Test ketahanan aus: 5 buah
6. Prosedur Pengujian
6.1 Kuat Tekan
1. Siapkan 10 buah benda uji utuh. Produk yang ditest dapat berupa benda utuh atau masingmasing dipotong berbentuk kubus dan rusuk-rusuknya disesuaikan dengan ukuran contoh uji.
2. Contoh uji yang telah siap, ditekan hingga hancur dengan mesin penekan yang dapat diatur kecepatannya. Kecepatan penekanan dari mulai pemberian beban sampai contoh uji hancur, diatur dalam waktu 1 sampai 2 menit. Arah penekanan pada contoh uji disesuaikan dengan arah tekanan beban di dalam pemakaiannya.
3. Kuat tekan dihitung dengan rumus sebagai berikut:
52 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
Kuat tekan= P/L
Keterangan:
P=beban tekan,N
L=luas bidang tekan cm2
6.2 Ketahanan Aus
1. Siapkan 5 buah contoh uji dipotong berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 50mm x 50mm xtebal 20mm.
2. Mesin pengaus dijalankan dan setelah pengaus pertama berlangsung 1 menit, benda uji diputar 90º, dan pengausan dilanjutkan.
3. Setiap setelah pengausan berlangsung 1 menit, benda uji diputar 90º, dan hal ini dilakukan sampai pengaus berlangsung 5x1 menit. Selama menit-menit pengausan, permukaan yang diaus harus selalu diamati setiap menit apakah lapisan kepala ini telah ada yang habis.
4. Benda uji yang lapisan kepalanya tidak habis setelah pengausan selama 5menit, dibersihkan dari debu dan serpihan kemudian ditimbang sampai ketelitian 10mg. Jika sebelum pengausan berlangsung 5menit lapisan kepala telah ada yang habis, pengausan dihentikan pada menit terakhir habisnya lapisan kepala, lalu benda uji dibersihkan dari debu dan ditimbang. Catat hasil penimbangan ini dan hitung selisih berat benda uji sebelum dan sesudah diaus. Bagi benda uji yang belum habis lapisan kepalanya, pengausan dapat dilanjutkan sampai pada menit-menit habisnya lapisan kepala atau sampai menit ke-15. Ketahanan aus masing-masing benda uji dihitung sebagai berikut:
A x 10 mm/menitB.J x I x wDimana: A = selisih berat benda uji sebelum dan sesudah diaus, dalam gram.
B.J = Berat jenis rata-rata lapisan kepala.
I = Luas permukaan bidang aus, dalam cm2
W = Lamanya pengausan, dalam menit.
7. Syarat Mutu
Paving block yang dikirim ke lapangan harus diterima dalam keadaan utuh, mempunyai permukaan yang rata, tidak terdapat retak-retak dan cacat, bagian sudut dan rusuknya tidak mudah dirapikan dengan kekuatan jari tangan. Paving block cacat yang disebabkan oleh adanya kecerobohan dalam cara penanganan baik pada saat pemuatan dan penurunan dapat diperhitungkan sebagai barang reject.
8. Persyaratan dan Tata Cara Pemasangan
Syarat-syarat yang harus diperhatikan:
a. Lapisan subgrade
53 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
Subgrade mempunyai kemiringan minimal sebesar 1,5%. Subgrade harus dipadatkan dengan kepadatan relative minimal 90% MDD (modified max Dry Density).
b. Lapisan subbase
Profil lapisan permukaan dari subbase jg harus mempunyai kemiringan minimal 2%. Minimum kepadatan relative adalah 95%.
Pedoman pelaksanaan pekerjaan lapisan based
Rekomendasi Material Standar untuk lapisan sub struktur adalah sebagai berikut:
54 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
c. Kanstein /Penguat tepi
Kanstein, gutter, mainhole, atau sejenisnya harus sudah terpasang sebelum pemasangan paving block, demikian juga untuk instalasi di bawah paving block, seperti drainage/saluran, juga harus sudah dilaksanakan sebelum pemasangan paving block.
Cara pemasangan:
55 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
1. Pasir alas dengan syarat-syarat sebagai berikut:
2. Pasir alas di gelar di atas lapisan base yang telah padat dengan ketebalan berkisar antara 4-5cm, dan di ratakan dengan jidar kayu dengan memperhatikan kemiringan (min 2%) yang akan dilaksanakan.
3. Penggelaran pasir alas tidak melebihi jarak 1m di depan paving yang akan dipasang&tidak terganggu oleh getaran apapun sampai paving tersebut selesai dikerjakan (selesai dipadatkan menggunakan vibrator plate compactor.
4. Pemasangan paving dimulai dari 1 titik/garis dengan cara bergerak maju dan berdiri diatas paving yang telah terpasang, setiap permukaan paving disemaikan dengan acuan benang pembantu menggunakan pemukul dari kayu. Setiap pengakhiran harus terisi paving yang telah dipotong (menggunakan paver cutter).
5. Pengisian joint filler langsung dilakukan menggunakan pasir isi dengan spesifikasi sebagai berikut:
Persyaratan pasir isi yang biasa digunakan:
56 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan
Batas kandungan air pasir alas 6-8%, dan maks 1% untuk pasir pengisi. Pasir harus terbebas dari kandungan garam yang akan menyebabkan terjadinya efflorescence.
6. Pemadatan dilakukan dengan menggunakan alat vibrator plate compactor, agar rata dan pasir isi dapat mengisi celah-celah antar paving tersebut. Ini dilakukan sebanyak 2putaran dengan arah yang berbeda.
7. Pengisian joint filler untuk ke 2 kali disertai dengan menyapu pasir pengisi celah dan pemadatan dilakukan sebanyak 2 putaran dengan arah yang berbeda untuk hasil yang maksimal.
57 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan