4. GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1 Kondisi Fisik Dasar Letak Geografis. Secara geografis Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan berada di ketinggian sekitar 700-1200 meter di atas permukaan laut, luas total 94 kilometer persegi dengan jumlah 12 desa agraris. Berada di lereng sebelah barat pegunungan Tengger dan merupakan salah satu daerah jalan pintas menuju kawasan Gunung Bromo dan kawasan Gunung Semeru. Wilayah ini berada dalam kawasan pegunungan dan berada di ketinggian lebih kurang 1000 m/dpl. Batas- batas administratif Kecamatan Tutur adalah sebagai berikut : Sebelah Timur : Kecamatan Tosari Sebelah Utara : Kecamatan Puspo Sebelah Barat : Kecamatan Purwodadi Sebelah Selatan : Kecamatan Jabung (Malang) Secara lengkap, gambaran kondisi geografis tersebut dapat dilihat pada Gambar 8. Penggunaan Lahan. Luas daratan yang mencakup seluruh wilayah Kecamatan Tutur sebagian besar merupakan lahan persawahan dan pertanian. Sampai saat ini luas lahan yang telah dipergunakan sebagai pembudidayaan komoditas pertanian yang hampir tersebar di seluruh wilayah Kecamatan Tutur adalah komoditas apel, kopi, cengkeh dan sapi perah (susu) yaitu sekitar 933 Ha untuk luas lahan apel; 985,604 Ha untuk luas lahan kopi; dan 262,787 Ha untuk luas lahan cengkeh. Adapun pada tahun 2008 produktivitas komoditas buah dan sayuran dapat dilihat pada Tabel 8.
12
Embed
4. GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1 Kondisi Fisik Dasar Letak ... · GAMBARAN UMUM WILAYAH . 4.1 Kondisi Fisik Dasar Letak Geografis. Secara geografis Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
55
4. GAMBARAN UMUM WILAYAH
4.1 Kondisi Fisik Dasar
Letak Geografis. Secara geografis Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan
berada di ketinggian sekitar 700-1200 meter di atas permukaan laut, luas total 94
kilometer persegi dengan jumlah 12 desa agraris. Berada di lereng sebelah barat
pegunungan Tengger dan merupakan salah satu daerah jalan pintas menuju
kawasan Gunung Bromo dan kawasan Gunung Semeru. Wilayah ini berada dalam
kawasan pegunungan dan berada di ketinggian lebih kurang 1000 m/dpl. Batas-
batas administratif Kecamatan Tutur adalah sebagai berikut :
Sebelah Timur : Kecamatan Tosari
Sebelah Utara : Kecamatan Puspo
Sebelah Barat : Kecamatan Purwodadi
Sebelah Selatan : Kecamatan Jabung (Malang)
Secara lengkap, gambaran kondisi geografis tersebut dapat dilihat pada Gambar 8.
Penggunaan Lahan. Luas daratan yang mencakup seluruh wilayah
Kecamatan Tutur sebagian besar merupakan lahan persawahan dan pertanian.
Sampai saat ini luas lahan yang telah dipergunakan sebagai pembudidayaan
komoditas pertanian yang hampir tersebar di seluruh wilayah Kecamatan Tutur
adalah komoditas apel, kopi, cengkeh dan sapi perah (susu) yaitu sekitar 933 Ha
untuk luas lahan apel; 985,604 Ha untuk luas lahan kopi; dan 262,787 Ha untuk
luas lahan cengkeh. Adapun pada tahun 2008 produktivitas komoditas buah dan
sayuran dapat dilihat pada Tabel 8.
56
Gambar 8. Peta wilayah agropolitan Kecamatan Tutur
57
Tabel 8. Produktivitas komoditi buah dan sayuran Kecamatan Tutur
No. Komoditi Luas Lahan (Ha) Produktivitas
(ton/th)
1. Apel 933 22850
2. Kentang 644 1200
3. Kubis 521 9000
4. Wortel 307 5600
5. Bunga Krisan 6 1320000
6. Kopi 985,604 14975.59
7. Cengkeh 262,787 10354,7
8. Paprika 5,5 120
9. Lombok 29 3600
10. Durian 174 15000
11. Pisang 99,911 14912
12. Kelapa 44.5 13699,1
14. Bunga segar - 4000
13. Susu - 24639.46
Total 1350960.5 1431897.1
Sumber : BPS Kabupaten Pasuruan, 2009
Kondisi Hidrologis. Kondisi tata air di wilayah Kabupaten Pasuruan
(termasuk di Kecamata Tutur) secara umum sudah baik, hal ini disebabkan karena
banyak terdapat sungai-sungai yang melalui dan semuanya bermuara di Selat
Madura serta bermata air di bagian selatan wilayah Kabupaten Pasuruan. Adapun
sungai yang melewati Kecamatan Tutur sendiri yaitu Sungai Welang.
Penggunaan air bersih di kecamatan ini juga sudah merata, dan telah
dimanfaatkan oleh semua penduduk yang bertempat tinggal di lokasi tersebut.
Curah hujan di wilayah ini tergolong tinggi jika di bandingkan dengan
kecamatan lain di Kabupaten Pasuruan yaitu curah hujan mencapai 2.981 (Mm).
Hari hujan 141 (HH) pada tahun 2002 (Dinas Pengairan Kabupaten Pasuruan,
2002).
58
Kondisi Geologis. Secara umum kondisi geologis Kabupaten Pasuruan
termasuk di Kecamatan Tutur didominasi oleh jenis batuan alluvium yang
mencakup luasan 14.512 Ha dan tersebar di Kecamatan Gempol, Beji, Bangil,
Rembang, Kraton, Rejoso, Lekok dan Nguling. Sedangkan pada wilayah lain
sebagian besar didominasi oleh batuan young quarternary vulcanic seluas 77.287
Ha. Jenis batuan lainnya berdasarkan kondisi geologisnya antara lain adalah
pleistoce vulcanic, pleistocena sedimen, pleistocene sedimen, dan old
quarternary.
Kemampuan Tanah. Kemampuan tanah adalah identifikasi unsur-unsur
tanah yang sangat berpengaruh terutama menentukan jenis-jenis penggunaan
tanah yang ada di atasnya. Kemampuan tanah antara lain ditentukan oleh kondisi
lereng dan jenis tanah. Adapun rinciannya sebagai berikut :
a). Kondisi Lereng
Lereng adalah sudut yang dibentuk oleh permukaan tanah dengan bidang
horizontal dalam persen (%). Berikut luas kondisi lereng secara umum di
Kabupaten Pasuruan dapat dilihat pada Tabel 9.Luas wilayah Kecamatan
Tutur menurut kemiringan tanah yaitu untuk kemiringan 2-15 meter
seluas 3.081 Ha, untuk kemiringan 15 – 40 meter seluas 2.314 Ha , dan
untuk kemiringan > 40 meter seluas 3.235 Ha.
Tabel 9. Luas daerah berdasarkan kelerengan tanah tahun 2007
No. Lereng (%) Luas (Ha) % Keterangan
1. 0 – 2 45.580 30,92 Daerah yang lebih baik dipergunakan untuk usaha pertanian semusim
2. 2 – 15 52.970 35,93
Daerah yang baik untuk usaha pertanian dengan tetap memperhatikan usaha pengawetan tanah dan air.
3. 15 – 40 22.193 15,06 Daerah yang baik untuk usaha tanaman tahunan /tanaman keras
4. > 40 26.193 18,09
Berfungsi sebagai pelindung tanah dan air serta menjaga keseimbangan ekosistem lingkungan hidup
Sumber : BPS Pasuruan Tahun 2008
59
b). Jenis Tanah
Berdasarkan perkembangan jenis tanah yang ada, ternyata terdapat jenis
tanah alluvial yang cukup luas (23.192,5 Ha) dan jenis tanah ini
mendominasi dataran rendah di wilayah Kabupaten Pasuruan yang sangat
memungkinkan dipergunakan sebagai lahan pertanian. Jenis tanah regosol
dan latosol memiliki luasan terbesar dibanding jenis tanah lainnya. Jenis
tanah ini cocok untuk perkebunan dan kehutanan. Seperti yang terdapat
pada Kecamatan Tutur yaitu 4.672,5 jenis tanah latosol dan 3.957,5 jenis
tanah androsol (BPS Kabupaten Pasuruan, 2007).
4.2 Kondisi Demografi
Aspek kependudukan di Kabupaten Pasuruan dapat dibedakan menjadi
dinamika/perubahan penduduk dan aspek ketenagakerjaan.
Dinamika Penduduk. Berdasarkan data akhir tahun 2007, jumlah penduduk
di Kecamatan Tutur sebanyak 51.507 jiwa, terdiri dari 25.772 laki – laki dan
25.735 perempuan dengan kepadatan penduduk 596 km2
Ketenagakerjaan. Komposisi dan Persebaran Tenaga Kerja di Kecamatan
Tutur dapat dilihat dari jumlah angkatan kerja di Kecamatan Tutur meliputi
17.939 orang laki-laki dan 11.086 orang perempuan. Komposisi tenaga kerja jika
dilihat persektor kegiatan, memperlihatkan bahwa sektor pertanian masih
mendominasi dengan jumlah tenaga kerja mencapai 9.522 jiwa atau sekitar 48,32
% dari total penduduk yang bekerja. Tenaga kerja terendah pada sektor lain
seperti jasa, hanya menyerap 664 orang (3,36 %) tenaga kerja pada tahun 2007.
Hal ini dapat dilihat lebih jelas pada Tabel 10. Sedangkan berdasarkan data survey
terakhir diketahui penduduk usia produktif (>15 tahun) yang bekerja di
Kecamatan Tutur sebanyak 12.098 jiwa dan yang tidak bekerja sebanyak 5.765
jiwa.
/jiwa (Kabupaten
Pasuruan Dalam Angka, 2007).
60
Tabel 10. Jumlah tenaga kerja berdasarkan jenis pekerjaan Kecamatan Tutur pada tahun 2007
S
Sumber : BPS Pasuruan (2008)
Kesempatan Kerja. Jika dilihat berdasarkan kesempatan kerja yang ada di
Kecamatan Tutur pada tahun 2007 dapat diketahui bahwa prosentase penduduk
bekerja terhadap total penduduk dalam angkatan kerja yaitu 58 % untuk semua
tingkat pendidikan.
4.2 Sarana dan Prasarana Wilayah
Pemukiman. Penggunaan lahan yang ada di Kecamatan Tutur tahun 2007
baik untuk lahan permukiman maupun pertanan mempunyai luasan sebesar
8958,47 Km2
Perdagangan dan Jasa. Fasilitas pasar yang ada di Kecamatan Tutur antara
lain Pasar Besar Nongkojajar, Pasar Tosari, dan Pasar Wonokitri. Pelayanan jasa
perbankan secara umum di Kabupaten Pasuruan didukung keberadaan Bank BNI,
Bank Jatim, Bank Mandiri, Bank BCA, Bank Bukopin, Bank ANK, dan beberapa
Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Sedangkan untuk sarana koperasi di Kabupaten
Pasuruan terdiri dari Koperasi Unit Desa (KUD), Koperasi Susu Sapi Perah,
Koperasi Perikanan, Koperasi Kerajinan, dan Koperasi Simpan Pinjam. Data
. Sebagian besar permukiman berupa rumah klenengan yaitu
sebanyak 3.122 buah dan berupa rumah bambo sebanyak 388 buah. Pola
permukiman di kecamatan Tutur sebagian besar linier, yakni mengikuti arah
jaringan jalan yang ada. Hal ini disebabkan antara lain oleh pola perkembangan
perdagangan dan jasa banyak berkembang di sepanjang ruas-ruas jalan sehingga
permukiman pun mengikuti pola tersebut.
No. Jenis Pekerjaan Jumlah (jiwa)
1. Pegawai Negeri 442
2. Petani 9.522
3. Buruh tani 3.686
4. Pegawai Swasta 557
5. Peternak 4.900
6. Lain-lain 664
61
jumlah dan persebaran Koperasi untuk kecamatan Tutur yaitu sebanyak 1 buah
KUD, 1 buah KUD mandiri, 13 buah Non KUD dengan total jumlah sebanyak 15
buah (Dinas Koperasi Kabupaten Pasuruan, 2002).
Sistem Transportasi. Sistem transportasi baik sistem jaringan, sistem
pergerakan, maupun sistem kegiatan memiliki kaitan yang sangat erat dengan
proses perkembangan sebuah wilayah. Faktor transportasi baik sarana
transportasi maupun prasarana pendukung seperti jalan merupakan faktor
pendukung terjalinnya network system yang baik antar wilayah dalam
pengembangan konsep agrowisata di Kecamatan Tutur.
Jaringan Jalan .Bentuk jalan yang terdapat di Kecamatan Tutur ada yang
sudah beraspal dan yang belum beraspal. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada
Tabel 11. Seluruh jalan utama hampir semuanya berupa aspal, namun demikian
jalan lokal dan lingkungan utama menuju ke lokasi yang potensial dijadikan
daerah wisata seperti petik apel, sudah beraspal, namun lebar jalannya masih
terlalu sempit untuk dilalui kendaraan wisata (bus wisata) dan ada beberapa yang
masih berupa jalan yang sudah mengalami pengerasan namun belum diaspal dan
masih ada jalan tanah biasa. Di bagian lain, kondisi jalan penghubung atau jalan
kolektor dengan kecamatan lain, seperti Kecamatan Puspo dengan Kecamatan
Tutur masih banyak bagian jalan yang rusak dan berlubang akibat terlalu sering
dilalui kendaraan berat seperti truk trailer dan puso. Data mengenai luas jaringan
jalan di Kabupaten Pasuruan sesuai dengan hirarkinya dapat dilihat pada Tabel 12.
Orbitrasi Kecamatan Tutur – Nongkojajar adalah berjarak 2 km dari pusat
Pemerintahan Kecamatan, berjarak 7 km dari Pusat Pemerintahan Kabupaten, dan
berjarak 132 km dari Pemerintahan Propinsi. Atas hal ini, maka dapat dikatakan
bahwa objek studi adalah termasuk dalam golden distance dari pusat populasi.
62
Tabel 11. Bentuk jalan yang terdapat di Kecamatan Tutur
Sumber : Bappeda Kabupaten Pasuruan (2009)
Sistem Utilitas Air Bersih. Pelayanan air bersih di Kecamatan Tutur
sudah menjangkau keseluruh bagian desa. Secara keseluruhan kebutuh-an air
bersih untuk penduduk Kabupaten Pasuruan diperoleh dari dua mata air di
Kecamatan Winongan (Umbulan dan Banyubiru) dengan debit air total 5.525
pada musim kemarau dan 11.070 pada musim penghujan (Bapedalda, 2002).
Tabel 12. Panjang jalan menurut nama dan fungsi jalan di Kabupaten
Pasuruan tahun 2005
No. Nama Jalan Panjang (Km)
1. Nama Nasional Provinsi Kabupaten
94.517 88.374
2. Fungsi Jalan Arteri Kolektor Lokal
94.517 52.884 35.49
Sumber : Pembantu Balai Pemeliharan Jalan Malang di Kabupaten Pasuruan, Tahun 2005