PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter 3. TEORI DASAR kWh METER 3.1.PRINSIP DASAR kWh METER kWh meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung hasil kali tegangan, arus factor kerja,kali waktu yang tertentu (UI Cos φ t) yang bekerja padanya selama jangka waktu tertentu tersebut. Hal ini berdasarkan bekerjanya induksi megnetis oleh medan magnit yang dibangkitkan oleh arus melalui kumparan arus terhadap disc (piring putar) kWh meter, dimana induksi megnetis ini berpotongan dengan induksi mgnetis yang dibangkitkan oleh arus melewati kumparan tegangan terhadap disc yang sama. Koppel putar dapat dibangkitkan terhadap disc karena induksi magnetis kedua medan magnit tersebut diatas bergeser fasa sebesar 90 0 satu terhadap lainnya (azas Ferrari). Hal ini dimungkinkan dengan konstruksi kumparan tegangan dibuat dalam jumlah besar gulungan sehingga dapat dianggap inductance murni. Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 43
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
3. TEORI DASAR kWh METER
3.1.PRINSIP DASAR kWh METER
kWh meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukursecara langsung hasil kali tegangan, arus factor kerja,kaliwaktu yang tertentu (UI Cos φ t) yang bekerja padanya selamajangka waktu tertentu tersebut. Hal ini berdasarkan bekerjanyainduksi megnetis oleh medan magnit yang dibangkitkan oleh arusmelalui kumparan arus terhadap disc (piring putar) kWh meter,dimana induksi megnetis ini berpotongan dengan induksi mgnetisyang dibangkitkan oleh arus melewati kumparan teganganterhadap disc yang sama.
Koppel putar dapat dibangkitkan terhadap disc karena induksimagnetis kedua medan magnit tersebut diatas bergeser fasasebesar 900 satu terhadap lainnya (azas Ferrari). Hal inidimungkinkan dengan konstruksi kumparan tegangan dibuat dalamjumlah besar gulungan sehingga dapat dianggap inductancemurni.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 43
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
Gambar 1A. Prinsip suatu meter penunjukEnergi listrik arus B-B (jenis induksi)
GAMBAR 1Keterangan Gambar :
M = Magnit permanentCp = inti besi kumparan teganganWp = kumparan tegangan yang dapat dianggap sebagai
reaktansi murni, karena lilitan cukup besarCc = Inti besi kumparan arusWc = kumparan arusIp = arus yang mengalir melalui WpI = Arus beban yang mengalir melalui WcF = Kumparan penyesuaian fasa yang diberi
tahanan RRGS = Register1L & 2S = Terminal sumber daya masuk2L & 1S = Terminal daya keluar
Prinsip Kerja
Ф1 ditimbulkan oleh arus I mengalir di kumparan WcФ2 ditimbulkan oleh arus Ip mengalir di kumparan Wp dan Ip
lagging 900 terhadap tegangannya
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 44
Gambar 1B Arus – arus Eddypada suatu piringan
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
Gambar 2
Dengan mengambil persamaan moment alat ukur type induksi :
T = KW Ø1. Ø2 Sin Ф1 sebanding dengan I Ф 2 sebanding dengan
Sin = Cos φ
Maka : TD = W.I Cos φ = V.I. Cos φ
Dengan demikian maka terhadap piringan logam D terdapat momengerak TD yang berbanding lurus terhadap daya beban. Apabilaoleh karena pengaruh momen TD. Piring logam D berputar dengankecepatan n, maka sambil berputar piringan tersebut memotonggaris – garis fluksi magnetic m (akibat adanya magnitpermanen) sehingga menyebabkan terjadinya arus – arus putar(arus Foucault) didalam piringan logam yang berbanding lurusterhadap n Ø m.
Arus – arus putar yang terjadi pada piringan logam D akibatadanya Ø1, Ø2 dan Ø m seperti dalam gambar 1.B
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 45
φ
Ф1
Ф2
Sin = Cos φ
V
VW
VW
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh MeterArus – arus putar yang memotong garis – garis fluksi mmenyebabkan piringan logam D mengalami momen redaman TD yangberbanding lurus dengan n. Ø m2
Bila momen TD dan Td dalam keadaan seimbang maka :
Kd. V.I. Cos φ = Km.n. Ø m2
n =
Kd, Km = konstanta
Sehingga didapat kecepatan n dari piringan logam D adalahberbanding lurus dengan V.I.Cos, maka jumlah putaran piringanD untuk jangka waktu tertentu sebanding dengan energi yangdiukur pada jangka waktu tersebut. Kemudian untuk mendapatangka hasil pengukuran dari piringan D tadi harusditransformasikan lagi kealat register.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 46
Kd V.I
Cos φ
kWh meter 1 fasa
kWh meter 3 fasa
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
3.2.BAGIAN – BAGIAN KWH METER DAN FUNGSINYA
Gambar 3
Badan (body) terdiri dari :
a. Bagian atasb. Bagian bawah
Kumparan arus terdiri dari :
a. Pada kWh meter 1 phasa kumparan arus 1 setb. Pada kWh meter 3 phasa 3 kawat kumparan arus 2 setc. Pada kWh meter 3 phasa 4 kawat kumparan 3 set
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 47
1. Kumparan Tegangan
2. Kumparan arus
3. Elemen
Penggerak/piringan
4. Rem Magnit
5. Register
6. Name Plate
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh MeterPada kumparan arus dilengkapi dengan kawat tahanan ataulempengan besi yang berfungsi sebagai pengatur Cosinus phi(factor kerja)Kumparan Tegangan terdiri dari : Pada kWh meter 1 phasa ……………………………… 1 SetPada kWh meter 3 phasa 3 kawat ……………………. 2 setPada kWh meter 3 phasa 4 kawat ……………………. 3 Set
PiringanPiringan kWh meter ditempatkan dengan dua buah bantalan (atasdan bawah) yang digunakan agar piringan kWh meter dapatberputar dengan mendapat gesekan sekecil mungin.
Rem MagnitRem magnit adalah terbuat dari magnit permanen, mempunyai satupasang kutub (Utara dan selatan) yang gunanya untuk :
a. Mengatasi akibat adanya gaya berat dari piringan kWh meterb. Menghilangkan / meredam ayunan perputaran piringan serta
alat kalibrasi semua batas arus.
Roda gigi dan Alat Pencatat (register)Sebagai transmisi perputaran piringan, sehingga alat pencatatmerasakan adanya perputaran, untuk mencatat jumlah energi yangdiukur oleh kWh meter tersebut dan mempunyai satuan, puluhan,ratusan, ribuan dan puluh ribuan
Data kWh MeterPada papan nama dari meter energi tercantum data sebagaiberikut :
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 48
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter- Nama alat / merek pabrik- Tipe atau jenis meter- Cara pengawatan : satu fasa, 2 kawat
tiga fasa, 3 kawat tiga fasa, 4 kawat
- Tegangan- Arus- Frekuensi- Konstanta meter- Kelas- Satuan energi listrik
3.3.PRINSIP KERJA kVARh METER.
Meter kVARh pada prinsipnya adalah seperti meter kWh. Kalaupada meter kWh yang diukur adalah daya nyata atau I.E.Cos φ xt, maka pada kVARh yang diukur adalah daya buta atau I.E.Sin φx t.
Untuk bisa mendapatkan hasil pengukuran E.I.Sin φ x t, prinsipdasarnya adalah membalik polaritas kumparan tegangan kWhdengan jalan membalik pengawatannya.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 49
1 2 35 7 8 9
1 2 35 7 8 9
kWh kVARh
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
kVARh dipergunakan untuk mengukur besarnya pemakaian energirekatif pada konsumen – konsumen yang mempunyai Cos φ kurangdari 0,85 atau pada konsumen – konsumen yang mempunyai sudutphasa lebih besar dari 36,860.
Apabila kita perhatikan pada tiga daya dibawah ini (lihatgambar)
Gambar 6
Apabila pada segi tiga daya tersebut kita coba gambarkan suatubesaran sudut (FI) yang berubah – ubah dengan besaran Kw yangtetap, maka dapat terlihat disini bahwa :
- Besarnya kVA akan berubah – ubahSemakin besar sudut Ø atau semakin jeleknya Cos φ maka kVAakan semakin besar
- Besarnya kVAR akan berubah - ubah
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 50
kVARkVA
kWa
bc
φ
Gambar 5
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
Semakin besar sudut Ø atau semakin jeleknya Cos φ makakVAR akan semakin besar.
Lihat gambar.
Pada titik A besarnya sudut Ф = 0Maka besar Cos φ = 1Sehingga kVA = kWSedangkan kVAR nya adalah = 0
Pada titik B :Sudut 2 semakin besar sehingga Cos menjadi lebih kecil dari 1kVA akan menjadi lebih besar dari kW, sedangkan kVARnyamenjadi lebih besar dari nol ( 0 ).
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 51
φ2 φ3 φ4 φ5
kW
kVARkVA
E
D
C
B
A
GAMBAR 7
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
3.4.DIAGRAM RANGKAIAN DAN PENANDAAN TERMINAL
Diagram rangkaian harus tertera pada bagian disekitarterminal. Diagram rangkaian dan cara penyambungannya dapatdilihat pada gambar 9 sampai 18
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 52
Gbr. 8aDiagram pengawatan kWh meter fase tunggal, 2 kawat sambungan langsung,tarip tungal
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 53
Gbr. 8cDiagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan langsung, tarip tungal
Gbr. 8dDiagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan tidak langsung, tarip tunggal
BEBAN
S
R
N
T
.13
.46
.7 9
.....2 5 11.8 .
BEBAN
SR
NT
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 54
Gbr. 8eDiagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan melalui trafo arus dan trafo tegangan tarip ganda
.1 3 .4 6 .7 9. ....2 5 12.8 .
BEBAN
M
. . ...13 15 1 2 3 .4
k . .. .. .. .. ...
k k K K
K R
STM
CT
..
TN
.2 5 .3 9..1 .8M
. . ...13 15 1 2 3 4
. . .
.. .
k
K CT
. 7 .
K . 20000/100PT = V
..
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 55
Gbr. 8fDiagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan dengan trafoarus dan trafo tegangan, tarip ganda
Gbr. 8gDiagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan melalui transformator tegangan dan tarnsformator arus, tarip tungal
BEBAN
RS
T
TM
.1 3 .4 6 .7 9. ....2 5 11.8 .
BEBAN
SR
NT
.2 5 .3 9..1 .8M
. . ...13 15 1 2 3 4
. . .. . .k K CT
. 7 .
K .RSTTM
20000/100PT = V
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 56
Gbr. 8hDiagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan melalui transformator tegangan dan tarnsformator arus, tarip ganda
BEBAN
.2 5 .3 9..1 .8
. . .
. . .k
K CT
. 7
K .RST
TM
20000/100PT = V
.
.
BEBAN
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
Susunan terminal harus sama dengan diagram rangkaian. Setiapterminal harus diberi tanda yang sesuai dengan fungsinya.
Cara pengawatan kWh meter dibedakan menurut jumlah elemennya :
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 57
Gbr. 8iDiagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan melalui transformator tegangan dan tarnsformator arus, tarip tungal
Gbr. 8jDiagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan melaluitransformator tegangan dan tarnsformator arus, tarip ganda
.2 5 .3 9..1 .8
BEBAN
M
. . ...13 15 1 2 3 4
. . .
. . .k
K CT
. 7 .
K .RST
TM
20000/100PT = V
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter- Fase tunggal, 2 kawat mempunyai 1 elemen- Fase tiga, 3 kawat mempunyai 2 elemen- Fase tiga, 4 kawat mwmpunyai 3 elemen
3.4.1. Klasifikasi kWh Meter Dan Batas Kesalahan.
Klasifikasi kWh meter dibagi dalam 3 klas :
- kWh meter kelas 0,5 dipakai sebagai meter standard- Kwh meter kelas 1 dipakai untuk pengukuran skunder
(memakai trafo ukur)- kWh meter kelas 2 dipakai untuk pengukuran primer (tanpa
trafo ukur)
Batas – batas kesalahan kWh meter yang ditentukan oleh kamartera PLN (atas kebijaksanaan PLN Wilayah/Distribusisetempat)
Arus FaktorKerja
Batas kesalahan kWh meter dalam %Kl 2 Kl 1 Kl 0,5
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 58
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter100% In100% In50% In50% In10% In5% In
Tanda * : Titik 2 kesalahan yang biasa dirobah, bila menyimpang dari batas yang ditentukan.
Tanda + : Titik 2 kesalahan yang tidak boleh dirubah, bilamenyimpang batas yang ditentukan
3.5.ALAT BANTU kWh METER
Ada tiga alat bantu yang digunakan dalam pengukuran dengan kWhmeter :
a. Current transformator (trafo Arus)b. Potensial transformator (Trafo tegangan)c. Time switch
Tidak semua alat Bantu tersebut harus dipasang pada suatupengukuran kWh meter, hal tersebut tentu tergantung dari
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 59
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meterkebutuhan untuk pengukuran itu sendiri. Maksud dari penggunaanalat bantu kWh meter adalah untuk menyederhanakan disainpemuatan kWh sehingga :
- Dengan satu jenis kWh meter yang tertentu dapatdigunakan untuk pengukuran dari beberapa macam besarnyadaya listrik.
- Untuk pengukuran tarif ganda maka didesain dengancoil perubahan register yang menggunakan relay komandodari luar (Time Switch)
- Supaya kWh meter dapat digunakan untuk pengukuranenergi listrik baik pada sistem tegangan rendah maupunpada sistem tegangan menengah juga pada sistem tegangantinggi
- Untuk mempermudah pemasangan dan penempatan kWh meter
3.5.1. Transformator Arus
Transformator arus adalah suatu alat listrik yang berfungsiuntuk mengubah besar arus tertentu (di lilitan primer) kebesaran arus tertentu lainnya (di lilitan sekunder) melaluisuatu kopling elektro megnetis.
Transformtor arus ini banyak digunakan didalam bidangpengukuran – pengukuran listrik untuk memperoleh besaran ukurbagi ampere meter, kWh meter, watt meter dan sebagainya
Karena meter – meter umumnya hanya dapat dilewati besaranukur (arus) yang kecil sedangkan arus yang mengalir kejaringan distribusi adalah besar, maka besar arus padabelitan primer transformator arus lebih besar dari pada besararus di lilitan sekundernya.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 60
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh MeterJadi transformator arus yang dipergunakan pada meter – meterakan mengubah arus primer yang besar menjadi arus sekunderyang lebih kecil sehingga pengukuran dapat dilakukan.
Transformator arus yang digunakan untuk pengukuran teganganmenengah dan tegangan tinggi adalah kelas 0,5. setiaptransformator arus harus mempunyai data minimal sebagaiberikut :
a. Nama pabrik pembuat atau tanda lain yangmenunjukkan identitasnya.
b. Tipe dan nomor seric. Arus pengenal primer dan sekunder sebagai
contoh :Kn = Ipn/Isn (kn = 100/5 A)
d. Frekuensi pengenal (misalnya 50 Hz)e. Keluaran pengenal dan kelas ketelitian
(misalnya : 1S; 15 VA, kelas 0,5; 2S; 30 VA, kelas 1)f. Tegangan tertinggi untuk perlengkapang. Tingkat isolasi pengenalh. Arus thermal singkat pengenal (I th) dan arus
dinamik pengenal (Idyn)i. Kelas isolasi bila bukan isolasi kelas A
3.5.3. Pengujian Polaritas CT
Transformator arus secara individual harus diujipolaritasnya untuk membuktikan bahwa penandaan polaritas
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 61
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meterprimer dan sekundernya adalah benar. Pengujian dilakukandengan sirkit seperti pada gambar berikut :
Sebuah ampere meter dengan skala Nol ditengah, tipe permanentmagnet moving coil dihubungkan pada sekunder transformatorarus. Battrey tegangan 1,5 Volt dihubungkan melalui saklarkutub – tunggal pada sisi primer, pada saat saklar dimasukkanmaka ampere meter akan menunjuk kearah positip sesaat danpada waktu saklar dibuka ampere meter akan menunjuk kearahnegatep sesaat.
Pengujian polaritas dapat diukur langsung pada terminallemari APP (10 tipe II F Nomor : 1 dan 3; 1 dan 5; 1 dan 7)
3.5.4. Pengujian Rasio
Pengujian ini dilakukan dengan menginjeksi sisi primer, arusdialirkan dan diukur dengan A 1 melalui transformator arusstandar seperti pada gambar berikut.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 62
Push Oution Switch
P2 P1
S2 S1
Batery
_- +
Gambar 9Pengujian Polaritas
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 63
CurrentTransformer Test
A1
A2
TestArus
AC Supply
~
CT Yang
CT Standa
Gambar 10.Pengujian Rasio
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
Arus sekunder diukur dengan ampere meter A2 dan nilai perbandingannya antara A1 dan A2 adalah merupakan rasio yangtertulis pada nama transformator arus. Kesalahan arus dinyatakan dalam (%) dengan rumus :
(kn Is – Ip)Kesalahan arus (%) = X 100%
Ip
Is = arus sisi sekunderIp = arus sisi primerKn = rasio transformasi transformator arus
3.5.5. Batas - Batas Kesalahan
Kelasketelitian
Persentasikesalahan
Arus (rasio) padapersentase aruspengenalnya
Pergeseran fasa pada persentasearus pengenalnya
Menit Centi Radian
5 20100
120
5 20100
120 5 20 100 120
0,10,20,51,0
0,40,751,53,0
0,20,350,751,5
0,10,20,51,0
0,10,20,51,0
153090180
8153090
5103060
51030600
0,450,92,75,4
0,240,450,352,7
0,150,30,91,8
0,150,30,91,8
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 64
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh MeterBatas kesalahan transformator arus penggunaan khusus.Tabel ini hanya berlaku untuk transformator dengan arus sekunder pengenal 5A
Transformator tegangan adalah alat pengubah besaran listrik (tegangan) dari suatu harga ke harga yang lain yang tertentu besarnya.
Transformator tegangan merupakan salah satu dari beberapajenis transformator yang ada, yang berfungsi sebagai alatpembantu dalam pengukuran tegangan. Alat ini biasa digunakanuntuk memberi tegangan kepada meter – meter dan peralatanpengaman yang memerlukannya, dan biasa dipasang pada sisitegangan tinggi dari suatu jaringan listrik (6 kV ke atas)
Faktor ketelitian yang harus diperhatikan pada transformatoralat pengukuran (termasuk juga transformator tegangan). Halini disebabkan karena besaran ukurannya yang lebih
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 65
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meterdiperhatikan dari pada rugi-rugi yang terjadi pada alattersebut.
Transformator yang digunakan adalah kelas 0,5 setiapTransformator tegangan minimal harus diberi penandaan sebagaiberikut :
a. Nama pabrik pembuat atau tanda lain yangmenunjukkan identitasnya
b. Tipe dan nomor seriec. Tagangan pengenal primer dan sekunderd. Frekuensi pengenale. Keluaran pengenal dan kelas ketelitian yang
bersesuaian (missal 50 VA kelas 0,5)f. Tegangan sistem tertinggig. Tingkat isolasi pengenal
3.6.2. Pengujian Polaritas PT
Polaritas transformator tegangan dapat dilaksanakan samaseperti transformator arus. Perlu diperhatikan pada waktumenghubungkan suplai tegangan baterai pada sisi primer PT(bila PT sudah terpasang pada sirkit)
3.6.3. Pengujian Rasio Transformator Tegangan
Metode yang digunakan adalah metode pembanding yakni denganmembandingkan standar, lihat gambar rangkaian sebagai berikut:
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 66
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
Kesalahan trafo tegangan dinyatakan dalam (%)
(Kn Us – Up)% = x 100%
Up
Us =Tegangan sisi sekunderUp =Tegangan sisi primerKn =Rasio transformasi transformator tegangan
3.6.4. Batas Kesalahan Tegangan dan Pergeseran Fasa
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 67
Hight Voltage Test Set
V1
V2
250 VACSupply
PT STANDAR PT YANG
GAMBAR 11
PT PLN (Persero)Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teori Dasar kWh Meter
Kelas Persentase kesalahantegangan (ratio)
(±)
Pergeseran fasa (±)Menit Centiradian
0,10,20,51,03,0
0,10,20,51,03,0
5102040
0,150,30,61,2
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaiperusahaan 68