8 3 METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah Kabupaten Bogor Jawa Barat yang secara geografis terletak pada 6º18′ 6º47’10 LS dan 106º23’45- 107º 13’30 BT. Lokasi ini dipilih karena Kabupaten Bogor merupakan wilayah penyangga DKI Jakarta dan sekitarnya, sehingga diperkirakan akan mengalami perubahan penggunaan lahan yang nyata. Batas administrasi Kabupaten Bogor meliputi: Utara : Kabupaten Tangerang, Kabupaten/Kota Bekasi, Kota Depok Timur : Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Karawang Selatan : Kabupaten Sukabumi dan Cianjur Barat : Kabupaten Lebak (Provinsi Banten) Tengah : Kota Bogor Wilayah administrasi Kabupaten Bogor terbagi dalam 40 kecamatan dan 430 desa dengan luas wilayah 298.797 ha. Lokasi Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Gambar 1. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2010 hingga Juli 2014. Gambar 1. Lokasi Penelitian Kabupaten Bogor Jenis Data dan Sumber Data Data utama dalam penelitian ini adalah citra Landsat Kabupaten Bogor tahun 1989, 1995, 2001, 2006, 2009 dan 2013. Sementara data pendukung untuk mengkaji faktor penentu perubahan penggunaan lahan terdiri dari data Potensi
9
Embed
3 METODE · 2015-08-28 · Utara : Kabupaten Tangerang, Kabupaten/Kota Bekasi, Kota Depok . Timur : ... pertumbuhan penduduk, Laju Pertumbuhan Fasilitas Calculate center ... lahan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
8
3 METODE
Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah Kabupaten Bogor Jawa Barat yang secara geografis
terletak pada 6º18′ 6º47’10 LS dan 106º23’45- 107º 13’30 BT. Lokasi ini dipilih
karena Kabupaten Bogor merupakan wilayah penyangga DKI Jakarta dan
sekitarnya, sehingga diperkirakan akan mengalami perubahan penggunaan lahan
yang nyata. Batas administrasi Kabupaten Bogor meliputi:
Utara : Kabupaten Tangerang, Kabupaten/Kota Bekasi, Kota Depok
Timur : Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Karawang
Selatan : Kabupaten Sukabumi dan Cianjur
Barat : Kabupaten Lebak (Provinsi Banten)
Tengah : Kota Bogor
Wilayah administrasi Kabupaten Bogor terbagi dalam 40 kecamatan dan
430 desa dengan luas wilayah 298.797 ha. Lokasi Kabupaten Bogor dapat dilihat
pada Gambar 1. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2010 hingga Juli 2014.
Gambar 1. Lokasi Penelitian Kabupaten Bogor
Jenis Data dan Sumber Data
Data utama dalam penelitian ini adalah citra Landsat Kabupaten Bogor
tahun 1989, 1995, 2001, 2006, 2009 dan 2013. Sementara data pendukung untuk
mengkaji faktor penentu perubahan penggunaan lahan terdiri dari data Potensi
9
Desa, Kabupaten Bogor Dalam Angka, Peta Tanah, Peta Lereng, Peta Pola Ruang
dan Peta Hak Ijin Usaha. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik
Kabupaten Bogor, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bogor,
Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan wilayah (P4W), Lab
Pengembangan Wilayah ITSL dan Badan Informasi Geospasial (BIG).
Jenis data, sumber data, teknik analisis data dan output yang diharapkan
berdasarkan tujuan penelitian secara lengkap disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Data, Sumber Data, Serta Teknik Analisis Berdasarkan Tujuan Penelitian
No Tujuan Penelitian Jenis Data Teknik Analisis Output yang diharapkan
1 Mengidentifikasi
perubahan dan pola
penggunaan lahan di
Kabupaten Bogor
tahun 1989-2013
Peta RBI 1989, Citra
Landsat 1995, 2001,
2006, 2009, Landsat 8
2013, Peta
Administrasi
Kabupaten Bogor, Peta
Dasar (jalan dan
sungai)
Koreksi
geometri,
klasifikasi
visual
penggunaan
lahan, serta
validasi dengan
citra resolusi
tinggi dan cek
lapang
Perubahan Penggunaan
Lahan tahun 1989,
1995, 2001, 2006,
2009, 20113
2 Menentukan faktor-
faktor penentu
perubahan
penggunaan lahan di
Kabupaten Bogor
Hasil Analisis Tujuan
1, Peta RTRW 2005-
2025, Peta Tanah, Peta
Lereng, Peta Hak Ijin
Usaha 2005 dan 2011,
Peta Jalan, Laju
pertumbuhan
penduduk, Laju
Pertumbuhan Fasilitas
Calculate center
of mass,
Distance matrix,
Regresi logistik
biner
Jarak terhadap jalan
terdekat, jarak ke pusat
kabupaten dan kota,
faktor penyebab
perubahan penggunaan
lahan
3 Memprediksi
penggunaan lahan
tahun 2025 dan
menguji akurasinya
dengan hasil
prediksi tahun 2013
Hasil Analisis tujuan 1 Markov Chain Prediksi penggunaan
lahan tahun 2025
berdasarkan prediksi
tahun 2013 yang telah
diuji akurasinya
4 Mengevaluasi
kesesuaian Rencana
Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Bogor
2005-2025 dengan
penggunaan lahan
tahun 2025
Hasil Analisis tujuan 3,
Peta RTRW 2005-
2015
Combine,
Matriks Transisi
Proporsi kesesuaian
RTRW 2005-2025
dengan Estimasi
Penggunaan Lahan
2025
Prosedur Analisis Data
Tahapan analisis yang dilakukan dalam penelitian ini secara garis besar
dibagi menjadi empat, yaitu: 1) Analisis perubahan penggunaan lahan, 2) Analisis
regresi logistic biner, 3) Analisis Prediksi Penggunaan Lahan Markov Chain,
4) Evaluasi keselarasan prediksi penggunaan lahan 2025 dengan RTRW
Kabupaten Bogor 2005-2025. Kerangka pemikiran penelitian disajikan pada Gambar 2.
10
Analisis Perubahan
Penggunaan Lahan
Analisis
Regresi
Logistic Biner
Analisis
Prediksi
Markov Chain
Evaluasi Keselarasan
Landuse 2025 dengan
RTRW 2005-2025
Rekomendasi Arahan
Pemanfaatan Ruang
Interpretasi &
Digitasi
32 1
4
Data Sosek,
Fisik, Ijin
Lokasi, RTRW
Faktor-Faktor
Penentu Perubahan
Dinamika & Pola
Perubahan
Penggunaan Lahan
Prediksi
Landuse 2025
Potensi
Masalah
2025
Peta Landuse
1989-2013
Citra Landsat Kab
Bogor tahun 1989-2013
RTRW 2005-
2025
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian
Analisis Perubahan Penggunaan Lahan
Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi dinamika perubahan dan pola
penggunaan lahan di Kabupaten Bogor tahun 1989, 1995, 2001, 2006, 2009 dan
2013. Adapun tahap yang dilakukan meliputi aktivitas pengunduhan citra landsat,
penggabungan kanal citra (layer stack), pemotongan citra, koreksi geometri,
klasifikasi visual dan pengecekan lapang:
1. Pengunduhan citra Landsat
Citra Landsat tahun 1995, 2001, 2006, 2009 dan 2013 diunduh dari
http://glovis.usgs.gov/. Citra yang diunduh adalah citra Landsat yang berada
pada path/row 122/64 dan 122/65 dengan liputan awan yang minimum pada
tahun yang bersesuaian. Jumlah citra yang diunduh adalah 10 scene.
Penggunaan lahan tahun 1989 diambil dari Peta Rupa Bumi Indonesia yang
diperoleh dari Bakosurtanal.
2. Penggabungan kanal citra (Layer Stack)
Pada tahap ini dilakukan penggabungan seluruh band kanal tampak dan infra
merah pada setiap scene agar mempermudah pembuatan citra komposit warna
alami (natural color) sesuai dengan kenampakan yang diharapkan.
3. Pemotongan Citra sesuai lokasi penelitian
Pemotongan citra dilakukan sesuai dengan batas luar Peta Administrasi
Kabupaten Bogor. hal ini bertujuan untuk memfokuskan pada lokasi penelitian
dan agar output peta penggunaan lahan memiliki luas yang konsisten
4. Koreksi Geometri
Tahap ini bertujuan agar citra Landsat yang akan digunakan memiliki
spesifikasi koordinat yang sama dengan koordinat yang digunakan pada peta