Top Banner

of 23

260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

Feb 20, 2018

Download

Documents

Ayu Apriliani
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    1/23

    PEMERIKSAAN BAHAN BAKU KLORAMFENIKOL SERTA

    PENETAPAN KADARNYA DALAM SEDIAAN KRIM DENGAN

    METODE SPEKTROFOTOMETRI UV

    NAMA : AYU APRILIANI

    NPM : 260110140078

    HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : SENIN, 3, 10, 17 NOVEMBER 2015

    ASISTEN :1. HASYA AQDAN

    2. HESTI JUWITA SARI

    LABORATORIUM ANALISIS FARMASI

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    JATINANGOR

    2015

  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    2/23

    Abstrak

    Kloramfenikol adalah bahan aktif obat yang banyak digunakan di masyarakat

    sebagai obat antibiotik. Menurut Farmakope Indonesia ed III kloramfenikol ini

    memiliki pemerian hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang;putih

    sampai putih kelabu atau putih kekuningan;tidak berbau;rasa sangat pahit;dalam

    larutan asam lemah mantap. Tujuan dari praktikum ini yaitu menetapkan kadar

    bahan baku kloramfenikol dengan metode spektrofotometri Uv-Vis, melakukan

    uji kualitatif warna kloramfenikol dengan berbagai metode yaitu uji nessler dan

    uji fujiwara, dan menetapkan kadar air dalam kloramfenikol, dilakukan pula

    penetapan kadar dari bahan baku kloramfenikol dan juga penetapan kadar

    kloramfenikol dalam sediaan krim menggunakan spektrofotometri UV-Vis yang

    didasarkan pada pengukuran absorbansi dan konsentrasi sebagai fungsi panjang

    gelombang. Metode penetapan kadar kloramfenikol menggunakan

    Spektrofotometer UV yang digunakan yaitu prinsip serapan gelombang

    elektromagnetik yang menghasilkan berbagai absorbansi pada sampel dan,

    sedangkan metode kualitatif meliputi reaksi warna denga pereaksi fujiwara dan

    nessler memberikan kompleks warna. Didapatkan hasil kadar air dari

    kloramfenikol yang memenuhi standar, yaitu 0,175%. Kadar bahan baku

    kloramfenikol pada Spektrofotometri UV adalah 82,86%, kadar ini tidak sesuai

    denga standar, yaitu 97%-103%. Ini dikarenakan pembuatan kurva baku yang

    tidak linier, akurat dan presisi. Kemudian kadar kloramfenikol dalam krim didapat

    hasilnya adalah 0,733%. Kadar ini tidak sesuai dengan teoritis, yaitu 2%. Karena

    kloramfenikol dalam 10 gram krim adalah 200 mg.

    Kata Kunci: Kadar, kloramfenikol, kualitatif, kuantitatif.

  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    3/23

    Abstract

    Chloramphenicol is the active ingredient that is widely used in the community as

    an antibiotic drug. According to the Indonesian Pharmacopoeia III

    chloramphenicol has pemerian finely crystalline needle-shaped or elongated

    plates; white to gray-white or yellowish white; odorless; taste very bitter; the

    steady weak acid solution. The purpose of this practicum is to set the levels of raw

    materials chloramphenicol by spectrophotometric Uv-Vis method, perform

    qualitative test of color chloramphenicol with various methods of testing Nessler

    and Fujiwara test , and set the water content in chloramphenicol, also conducted

    assay of raw materials chloramphenicol and also determination levels of

    chloramphenicol in cream using UV-Vis spectrophotometry is based on

    measuring the absorbance and concentration as a function of wavelength.

    Chloramphenicol assay method using a UV spectrophotometer used, namely the

    principle of absorption of electromagnetic waves that produce a wide range of

    absorbance of the sample and, while qualitative methods include color reaction

    premises Fujiwara and Nessler reagent gives color complex. Showed the water

    content of chloramphenicol that meets the standard, ie 0.175%. Content of

    chloramphenicol raw materials in UV spectrophotometry is 82.86%, this content

    is not conformed to the standard, which is 97% -103%. This is because the

    manufacture of the raw curve is not linear, accurate and precise. Then the levels of

    chloramphenicol in cream obtained result is 0.733%. This level does not

    correspond to the theoretical, ie 2%. Because of chloramphenicol in 10 grams of

    the cream is 200 mg.

    Keywords: Content, chloramphenicol, qualitative, quantitative.

  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    4/23

    I. Pendahuluan

    Tujuan Praktikum kali ini adalah

    menetapkan kadar bahan baku

    kloramfenikol dengan metode

    spektrofotometri Uv-Vis, melakukan uji

    kualitatif warna kloramfenikol dengan

    berbagai metode yaitu uji nessler dan uji

    fujiwara, dan menetapkan kadar air dalam

    kloramfenikol, dilakukan pula penetapan

    kadar dari bahan baku kloramfenikol dan

    juga penetapan kadar kloramfenikol dalam

    sediaan krim menggunakan

    spektrofotometri UV-Vis yang didasarkan

    pada pengukuran absorbansi dan

    konsentrasi sebagai fungsi panjang

    gelombang.

    Saat ini pengunaan antibiotic sangat

    marak digunakan oleh masyarakat. Banyak

    juga asyarakat yang menggunakan

    antibiotic tanpa pengetahuan yang cukup

    mengenai antibiotic tersebut oleh karena

    itu sering kali ditemukan pasien yang tidak

    patuh dalam penggunaan antibiotic

    ataupun dosis antibiotic yang diberikan

    tidak sesuah sehingga menyebabkan

    resistensi terhadap obat tersebut. Oleh

    karena itu percobaan kali ini dilakukan

    untuk mengetahui parameter-parameter

    dalam pengujian bahan baku

    kloramfenikol, dengan beberapa metode

    pengujian bahan baku seperti susut

    pengeringan/kadar air, kelarutan, dan uji

    kualitatif warna.

    Prinsip yang digunakan yaitu penetutan

    kadar air. Pengukuran kandungan air yang

    berada dalam bahan ataupun sediaan yang

    dilakukan dengan cara yang tepat

    diantaranya cara titrasi, destilasi atau

    gravimetri yang bertujuan memberikan

    batasan minimal atau rentang tentang

    besarnya kandungan air dalam bahan ,

    dimana nilai maksimal atau rentang yang

    diperbolehkan terkait dengan kemurniaan

    dan kontaminasi.(Ditjen POM, 2000).

    Prinsip selanjutnya yaitu Analisis

    Kualitatif. Analisis kualitatif berkaitan

    dengan identifikasi zat zat kimia :

    mengenali unsur atau senyawa apa yang

    ada dalam suatu sampel. ( Underwood,

    2002), Analisis Kuantitatif.Analisis

    kuantitatif berkaitan dengan penetapan

    berapa banyak suatu zat tertentu yang

    terkandung dalam suatu sampel. (

    Underwood, 2002)

    Kloramfenikol atau kloramisetin adalah

    antibiotic yang mempunyai spectrum luas,

  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    5/23

    berasal dari jamur Streptomyces

    venezuelae, dan sekarang telah dapat

    dibuat dsecara sintetik di laboratorium.

    Dalam keadaan murni, kloramfenikol

    berupa kristal bentuk jarum atau lempeng

    memanjang, warna putih keabu-abuan,

    tidak berbau dan rasanya pahit.

    Kloramfenikol

    sukar larut dalam air, mudah larut dalam

    methanol, etanol, etil asetat, dan aseton,

    serta tidak larut dalam benzene

    (Sumardjo,2009) Kloramfenikol adalah

    salah satu jenis antibiotika turunan

    amfenikol yang secara alami diproduksi

    oleh Streptomyces venezuelae (Reynolds,

    1982). Melalui pengembangan teknologi

    fermentasi, kloramfenikol dapat diisolasi,

    disemisintesis menjadi antibitoka

    turunannya, antara lain tiamfenikol dan

    turunan lain melalui berbagai reaksi kimia

    dan enzimatis. Senyawa dengan rumus

    molekul C11H12Cl2N2 O5 dan nama

    kimia D(-) treo-2-dikloroasetamido- 1-p-notrofenilpropana-1,3-diol, memiliki

    struktur molekul tersaji pada Gambar di

    bawah ini (Susanti,2009)

    Kloramfenikol biasanya digunakan

    untuk menurunka demam tifoid. Menurut

    salah satu jurnal menyatakan bahwa pasien

    demam tifoid anak yang menggunakan

    antibiotika kloramfenikol mengalami

    penurunan suhu tubuh rata-rata pada hari

    ke 3,969 dan Hilangnya demam pada

    pasien demam tifoid anak yang

    menggunakan obat kloramfenikol rata-rata

    dialami pada hari ke 4,6 (Musnelina

    dkk,2004)

    Pada percobaan ini digunakan metode

    spektrofotometri UV VIS. Metode ini

    mempunyai keuntungan sensitif, batas

    deteksinya rendah, mudah, akan tetapi

    kelemahannya adalah perlu perlakuan awal

    untuk menghilangkan unsur-unsur

    penganggu, dan menggunakan beberapa

    macam bahan kimia sebagai pereaksi.

    Untuk mendapatkan data pengujian yang

    valid, diperlukan validasi metode analisis

    dengan parameter adalah akurasi, presisi,

    batas deteksi, selektivitas, linieritas kisaran

    konsentrasi. (Purwanto dkk,2012).

  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    6/23

    II. Metode

    Alat

    Batang pengaduk, beaker glass,

    cawan penguap,oven,pipet volume,

    spektrofotometer UV Vis dan tabung

    reaksi .

    Bahan

    Aquades, etanol, kloramfenikol,propilenglikol, reagen fujiwara,

    reagen piridin.

    Uji Kelarutan Kloramfenikol

    Kloramfenikol ditimbang sebanyak

    900 mg. Lalu kloramfenikol dibagi

    menjadi tiga bagian masing-masing

    300 mg. setelah itu bagian

    kloramfenikol pertama dilarukan

    dengan 400 bagian air, bagian kedua

    dilarutkan dalam 2,5 bagian etanol,

    dan bagian ketiga dilarutkan dengan

    7 bagian propilenglikol. Setelah itu

    diamati kelarutan kloramfenikol

    Penentuan Kadar Air

    Kloramfenikol

    Kloramfenikol ditimbang sebanyak

    0.5 gram. lalu cawan porselen

    kosong

    ditimbang dan dikeringkan pada

    temperatur 105C selama 360 menit.

    Setelah didinginkan dalam eksikator

    selama 15 menit, kemudian

    masukkan kloramfenikol yang sudah

    ditimbang kedalam cawan, kemudian

    dikeringkan pada temperatur 105C

    hingga bebas air selama 15 menit.

    Setelah itu, didinginkan dalam

    eksikator selama 15 menit, botoltimbang dan isinya ditimbang.

    Pekerjaan dilakukan rangkap 3

    (triplo) sampai didapatkan berat dari

    kloram yang konsisten dan dihitung

    kadar airnya.

    Uji Kualitatif Kloramfenikol:Uji

    Fujiwara

    Sampel kloramfenikol dimasukkan

    ke dalam tabung reaksi.

    Ditambahkan 2 ml reagen fujiwara

    dan 1 ml reagen piridin. Lalu

    dipanaskan pada suhu 100oC selama

    2 menit degan pengocokkan, dan

    diamati perubahan warna yang

    terjadi .

    Uji Kualitatif Kloramfenikol: Uji

    Nessler

    Sampel dimasukkan ke dalam tabung

    reaksi, kemudian ditambahkan

    pereaksi ke dalam tabung yang berisi

  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    7/23

    sampel. Campuran dipanaskan pada

    suhu 100oC di atas penangas air,

    kemudian diperiksa selama 10 menit

    sekali apakah terjadi perubahan

    warna kemudian amati perubahan

    warna yang terjadi.

    Uji Kadar Baku Kloramfenikol

    Pertama, dibuat larutan baku

    kloramfenikol 0,02% dengan cara

    dtimbang seksama 10,0 mg

    kloramfenikol, dimasukan dalam

    beaker glass dan dilarutkan dengan

    etanol, jika perlu dihangatkan,

    diaduk hingga larut sempurna.

    Dimasukkan dalam labu ukur 50 mL

    dan diencerkan dengan etanol hingga

    tanda batas. Dibuat seri larutan baku

    5, 10, 15, 20, 25, dan 30 ppm.

    Ditentukan maksimum dengan cara

    mengukur konsentrasi 15 ppm pada

    panjang gelombang 200-400 nm.

    Setelah mendapatkan maksimum,

    deret standar kemudian diukur

    serapannya masing-masing pada

    maksimum mulai dari kadar terkecil.

    Dihitung persamaan regresi linier

    yang merupakan hubungan antara

    konsentrasi dan serapan, serta

    ditentukan koefisien kolerasinya.

    Ditimbang seksama sejumlah sampel

    bahan baku kloramfenikol 10,0 mg.

    Dimasukkan dalam beaker glass dan

    dilarutkan dengan etanol, bila perlu

    dihangatkan hingga larut sempurna.

    Dimasukkan dalam labu ukur 50 mL

    dan diencerkan dengan etanol hingga

    tanda batas. Pipet 5,0 mL larutan

    tersebut dimasukkan dalam labu ukur

    50 mL, diencerkan dengan etanol

    hingga tanda batas untuk

    mendapatkan larutan 20 ppm. Diukur

    serapan pada maksimum dan

    dihitung kadar kloramfenikol dengan

    menggunakan persamaan regresi

    linier.

    Uji Kadar Krim Kloramfenikol

    Dibuat larutan baku dari

    kloramfenikol dengan cara baku

    kloramfenikol ditimbang sebanyak

    25 mg, kemudian dilarutkan

    menggunakan methanol didalam labu

    ukur 25 ml hingga larut dan di add

    methanol hingga tanda batas. Larutan

    baku dibuat variasi konsentrasi yaitu

    10,15,20,25,30 ppm. Deret standar

    kemudian diukur serapannya masing-

    masing pada maksimum mulai dari

    kadar terkecil. Dihitung persamaan

  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    8/23

    regresi linier yang merupakan

    hubungan antara konsentrasi dan

    serapan, serta ditentukan koefisien

    kolerasinya. Ditimbang krim

    kloramfenikol setara dengan 40 mg

    kloramfenikol (2 gram). Kemudian

    dilarutkan sedikit dengan methanol

    dan dimasukkan ke dalam labu ukur

    100 ml, larutan tersebut disinokasi

    sampai terlarut sempurna kemudian

    di add hingga tanda batas. Larutan

    dalam labu ukur di saring

    menggunakan kertas saring filtrate .

    Pipet aliquot sebanyak 1.25 ml lalu

    dimasukkan ke dalam labu ukur 25

    ml dan di add dengan methanol

    hingga tanda batas. Kemudian dilihat

    absorbansinya pada panjang

    gelombang maksimum dengan

    menggunakan spektrofotometer UV

    VIS. Kadar Kloramfenikol dalam

    sampel dapat dihitung.

    III. Hasil

    3.1 Pemeriksaan Bahan Baku Kloramfenikol

    Penentuan Kadar Air

    No Perlakuan Hasil

    1 Cawan penguap ditimbang dan

    dikeringkan dalam oven pada suhu

    1050C selama 30 menit

    Bobot cawan penguap sebelum

    pengeringan 39,1406 gram

    2 Cawan didinginkan di dalam

    desikator selama 15 menit

    kemudian ditimbang

    Bobot cawan penguap setelah

    pengeringan 39,1391 gram

    3 Sampel ditimbang kira-kira 3 gram

    dan dimasukan kedalam cawan

    Bobot cawan + sampel

    sebelum pengeringan 42,1187

    gram

    4 Keringkan sampel dalam cawan Sampel mengalami

  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    9/23

    pada suhu 105 C hingga bebas air

    kurang lebih 60 menit

    pengurangan air

    5 Setelah dingin timbang cawan

    beserta isinya

    Bobot cawan + sampel setelah

    pengeringan 42,1135 gram

    Perhitungan :

    % kadar air =

    x 100%

    =() ()

    ()x 100%

    = 0,175 %

    Uji dengan Reagen Fujiwara

    No Perlakuan Hasil

    1 Campurkan 2 ml reagen NaOH

    dengan 1 ml piridin

    Larutan berwarna kuning dan

    terbentuk endapan berwarna

    kuning terang

    2 Tambahkan sampel kloramfenikol

    dalam reagen, panaskan pada suhu

    1000C selama 2 menit dengan

    pengocokan kuat

    Terbentuk larutan2 fase

    berwana merah tua dan

    endapan dengan warna

    merah.

    Hasil : positif

    Uji dengan Reagen Nessler

    No Perlakuan Hasil

  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    10/23

    1 Tambahkan sampel kloramfenikol

    pada reagen nessler

    Blanko = larutan kuning bening

    Sampel = larutan kuning keruh

    2. Panaskancampuran tersebut pada

    suhu 1000C

    10 menit pertama

    Blanko = larutan kuning

    bening + endapan berwarna

    putih

    Sampel = larutan berwarna

    orange terang + endapan

    berwarna putih

    10 menit kedua

    Blanko = larutan kuning

    bening + endapan berwarna

    hitam

    Sampel = larutan orange

    kecoklatan + endapan

    berwarna hitam

    Hasil : positif

    Uji Kelarutan

    No Perlakuan Hasil

    1 Melarutkan kloramfenikol 100 mg

    dalam aquadest 40 ml

    Tidak larut

    2 Melarutkan kloramfenikol 100 mg

    dalam 0,2 ml etanol

    Larut

    3.2

    Absorbansi baku

  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    11/23

    Konsentrasi I II III Rata-rata

    8 ppm 0,0245 0,0245 0,0249 0,024667

    12 ppm 0,4802 0,4806 0,4799 0,480233

    16 ppm 0,5082 0,5084 0,5089 0,5085

    20 ppm 0,5625 0,5620 0,5627 0,5627

    24 ppm 0,5670 0,5633 0,5637 0,564667

    Absorbansi baku pada konsentrasi 50 ppm

    Konsentrasi I II III Rata-rata

    50 ppm 1,4722 1,310 1,4749 1,4760

    Absorbansi sampel pada 20 ppm

    Sampel ke

    Absorbansi

    1 2 3

    I 0,4474 0,4484 0,4382

    II 0,4475 0,4492 0,4378

    III 0,4477 0,4482 0,4381

    Rata-Rata 0,447533 0,4488 0,438033

    y = 0,029x - 0,036

    1. y = 0,4475

    y = 0,029x - 0,036

    0,4475 = 0,029x - 0,036

    0,029x = 0,4835

    X = 16,67 ppm

    % kadar =

    x 100% = 83,53%

    2.

    y = 0,4488

  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    12/23

    y = 0,029x - 0,036

    0,4488 = 0,029x - 0,036

    0,029x = 0,4848

    X = 16,71 ppm

    % kadar =

    x 100% = 83,55%

    3.

    y = 0,438

    y = 0,029x - 0,0360,439 = 0,029x - 0,036

    0,029x = 0,474

    X = 16,34 ppm

    % kadar =

    x 100% = 81,7 %

    Rata-Rata Kadar Kloramfenikol =

    = 82,86 %

    3.3

    Pengenceran konsentrasi larutan kloramfenikol untuk kurva baku

    1000 ppm dibuat dengan 100 mg kloramfenikol dalam methanol ad

    100 ml

    (1)

    Pengenceran menjadi 25 ppm

    1000 ppm . x = 25 ppm. 20 ml

    X =

    X = 0,5 ml

    (2)Pengenceran menjadi 20 ppm

    1000 ppm . x = 20 ppm. 20 ml

    X =

  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    13/23

    X = 0,4 ml

    (3)Pengenceran menjadi 15 ppm

    1000 ppm . x = 15 ppm. 20 ml

    X =

    X = 0,3 ml

    (4)Pengenceran menjadi 10 ppm

    1000 ppm . x = 10 ppm. 20 ml

    X =

    X = 0,2 ml

    (5)Pengenceran menjadi 5 ppm

    1000 ppm . x = 5 ppm. 20 ml

    X =

    X = 0,1 ml

    Kurva baku

    A C 5 ppm 10 ppm 15 ppm 20 ppm 25 ppm

    I 0,2694 0,4171 0,5634 0,6840 0,7996

    II 0,2691 0,4167 0,5633 0,6839 0,8003

    III 0,2690 0,4169 0,5628 0,6838 0,8000

    Rata-rata 0,2692 0,4167 0,5632 0,6839 0,7999

    Grafik kurva kalibrasi

  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    14/23

    Perhitungan sampel

    Sampel krim yang tersedia 200mg / 10 gram sediaan

    Sampel yang akan diuji kadarnya adalah 40 mg kloramfenikol maka

    sediaan yang ditimbang sekitar 2 gram .

    =

    200 x = 400

    X =

    X = 2 gram dimana x = krim kloramfenikol

    Perhitungan ppm sampel

    40 mg dilarutkan dalam 100 ml

    = 400 ppm pengenceran 20 ppm

    Absorbansi sampel

    Perlakuan

    sampel ke

    Serapan Rata-rata

    serapanI II III

  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    15/23

    1 0,1518 0,1520 0,1519 0,1519

    2 0,0811 0,0807 0,0812 0,0810

    3 0,1318 0,1318 0,1317 0,1317

    Perhitungan kadar kloramfenikol

    1) 20 ppm A = 0,1519

    Y = 0,0266x + 0,148

    0,1519 = 0,0266x + 0,148

    X =

    X = 0,1466

    % ppm =

    x 100%

    % ppm = 0,733 %

    2) 20 ppm A = 0,0810

    Y = 0,0266x + 0,148

    0,0810 = 0,0266x + 0,148

    X =

    X = - 2, 5188

    % ppm =

    x 100%

    % ppm = - 12, 594 %

    3) 20 ppm A = 0,1317

    Y = 0,0266x + 0,148

    0,1317 = 0,0266x + 0,148

    X =

    X = - 0,6278

  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    16/23

    % ppm =

    x 100%

    % ppm = - 3,139 %

    IV. Pembahasan

    Dalam praktikum

    pemeriksaan bahan baku

    kloramfenikol serta penetapan

    kadarnya dalam sediaan krim dengan

    metode spektrofotometri uv

    bertujuan untuk menetapkan kadarbahan baku kloramfenikol dengan

    metode spektrofotometri Uv-Vis,

    melakukan uji kualitatif warna

    kloramfenikol dengan berbagai

    metode yaitu uji nessler dan uji

    fujiwara, dan menetapkan kadar air

    dalam kloramfenikol, dilakukan pula

    penetapan kadar dari bahan baku

    kloramfenikol dan juga penetapan

    kadar kloramfenikol dalam sediaan

    krim menggunakan spektrofotometri

    UV-Vis yang didasarkan pada

    pengukuran absorbansi dan

    konsentrasi sebagai fungsi panjang

    gelombang.

    Kloramfenikol adalah bahan

    aktif obat yang banyak digunakan di

    masyarakat sebagai obat antibiotik.

    Menurut Farmakope Indonesia ed III

    kloramfenikol ini memiliki pemerian

    hablur halus berbentuk jarum atau

  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    17/23

    lempeng memanjang;putih sampai

    putih kelabu atau putih

    kekuningan;tidak berbau;rasa sangat

    pahit;dalam larutan asam lemah

    mantap. Dan dilihat dari

    kelarutannya kloramfenikol ini larut

    dalam 400 bagian air, larut dalan 2,5

    bagian etanol dan larut dalam 7

    bagian propilenglikol. Untuk

    pengujian bahan baku dari

    kloramfenikol ini dilakukan beberapa

    metode yaitu uji kelarutan

    kloramfenikol, uji kadar air

    kloramfenikol, dan uji kualitatif

    menggunakan reaksi warna.

    Uji pertama yang dilakukanadalah uji kelautan kloramfenikol

    dimana 100 mg kloramfenikol

    dilarutkan dalam 400 bagian air, 2,5

    ml etanol dan 0,2 ml metanol.

    Didapatkan hasil adalah tidak larut

    dalam 400 bagian air, larut dalam 2,5

    ml etanol, dan tidak larut dalam 0,2

    ml etanol. Ini dikarenakan kekuatan

    solvatasi dari pelarut kurang

    berpotensi karena volume yang sanga

    sedikit untuk melarutkan 100 mg

    kloramfenikol.

    Uji Selanjutnya adalah

    penentuan kadar air dalam

    kloramfenikol. Tujuan dari uji kadar

    air ini adalah untu mengetahui

    berapa banyak air yang masih

    tertinggal dalam bahan baku

    kloramfenikol. Kadar air yang terlalu

    banyak akan mengganggu kualitas

    dari bahan baku. Dilakukan dengan

    cara ditimbang terlebih dahulu

    kloramfenikol yang ingin diuji. Lalu

    cawan penguap dikeringkan selama

    30 menit dalam desikator pada suhu

    105 C lalu setelah itu dimasukkan

    kloramfenikol kedalam cawan

    ditimbang dan dipanaskan pada suhu

    105 C selama 60 menit kemudian

    ditimbang kembali cawan dan

    kloram yang setelah dikeringkan.

    Pengeringan harus dilakukan terus

    menerus sampai didapatkan berat

    kloramfenikol yang konstan yang

    kemudian bisa dihitung kadar airnya.

    Digunakan berat konstan karena

    berat konstan ini menunjukkan

    bahwa air didalam kloramfenikol

    sudah sepenuhnya menguap sehingga

    bisa dilihat berapa kadar air yang

    hilang dari kloramfenikol. Dari

    percobaan yang dilakukan

    didapatkan kadar air kloramfenikol

    yaitu 0,175 %yang menandakan

    bahwa kloramfenikol yang diuji

  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    18/23

    termasuk kloramfenikol murni yang

    memenuhi syarat mengatakan kadar

    air dari dari bahan baku

    kloramfenikol tidak boleh melebihi

    20 %.

    Uji selanjutnya adalh uji

    kualitatif yaitu uji fujiwara dan uji

    nessler. Untuk uji fujiwara dilakukan

    dengan cara sampel kloramfenikol

    dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

    Ditambahkan 2 ml reagen fujiwara

    dan 1 ml reagen piridin. Lalu

    dipanaskan pada suhu 100oC selama

    2 menit degan pengocokkan, dan

    diamati perubahan warna yang

    terjadi . Hasil dari reaksimenggunakan reagen fujiwara adalah

    terbentuknya larutan berwarna

    merah. Warna merah pada lapisan

    piridin menunjukkan adanya

    senyawa yang memiliki paling tidak

    dua atom halogen yang terikat pada

    suatu atom karbon, ini sesuai dengan

    rumus senyawa Kloramfenikol yaitu

    C11H12Cl12N2O5 yang

    menunjukkan adanya ikatan 2 atom.

    Untuk uji kualitatif

    selanjutnya adalah uji nessler.

    Dilakukan dengan cara sampel

    dimasukkan ke dalam tabung reaksi,

    kemudian ditambahkan pereaksi ke

    dalam tabung yang berisi sampel.

    Campuran dipanaskan pada suhu

    100oC di atas penangas air,

    kemudian diperiksa selama 10 menit

    sekali apakah terjadi perubahan

    warna kemudian amati perubahan

    warna yang terjadi. Dihasilkan

    larutan cokelat dengan endapan

    cokelat jingga. Warna cokelat jingga

    dihasilkan dari amida alifatik dan

    tioamida. Namun, dalam praktikum

    kali ini warna yang dihasilkan adalah

    warna kuning bening dan endapan

    kehitaman. Ini dikarenakan struktur

    dari amida alifatik dan tioamida yang

    tertutup oleh konsentrasi pereaksi

    nessler yang terlalu tinggi.

    Uji selanjutnya adalah uji

    kuantitatif penentuan kadar dari baku

    kloramfenikol menggunakan

    spektrofotometer uv. Kloramfenikol

    dapat diuji menggunakan uv karena

    klramfenikol mempunyai gugus

    kromofor yang dapat menyerap

    cahaya pada daerah uv, gugus

    kromofor yang pada senyawa

    kloramfenikol adalah gugus benzen

    (ikatan rangkap terjonjugasi).

    Pertama tentukan terlebih dahulu

  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    19/23

    panjang gelombang maksimun dari

    kloramfenikol dengan cara membuat

    larutan kloramfenikol dengan

    konsentrasi 10 ppm untuk

    menentukan panjang gelombang

    maksimum. Panjang gelombang

    maksimum ini akan dibuat sebagai

    acuan untuk penentuan kadar

    kloramfenikol. Dan didapatkan

    panjang gelombang maksimum dari

    kloramfenikol adalah 279 nm.

    Metode yang digunakan pada

    penentuan kemurnian adalah metode

    kurva kalibrasi, yang mana dibuat

    terlebih dahulu deret standar pada

    konsentrasi yaitu 8,12, 16, 20, dan 24

    ppm kemudian dibuat kurva yang

    menunjukan hubungan antara

    konsentrasi vs absorbansi.

    Persamaan yang didapat adalah

    yaitu y = 0,029x-0,036 dan nilai

    regresi liniernya 0,64. Nilai regresi

    ini merupakan nilai regresi yang

    tidak linier, karena nilainya jauh dari

    1. Ini dikarenakan konsentrasi yang

    tidak tepat, penentuan panjang

    gelombang maksimum yang tidak

    akurat, dan pelarut etanol yang sudah

    terkontaminasi zat lain.

    Selanjutnya dilakukan

    pembuatan larutan sampel

    kloramfenikol dengan menimbang

    100 mg kloramfenikol dan dilarutkan

    dengan 50 ml etanol. Kemudian

    diencerkan hingga didapatkan

    konsentrasi sebanyak 20 ppm.

    Kemudian diukur absorbansinya

    pada panjang gelombang 279 nm.

    Hasil absorbansi dimasukkan ke

    dalam persamaan dan didapatkan

    kadar bahan baku kloramfenikol

    adalah 82,86%. Kadar ini tidak

    memenuhi standar. Ini dikarenakan

    konsentrasi larutan yang kurang

    akurat, pelarut yang terkontaminasi

    sehingga mengganggu pembacaan

    absorbansi sampel.

    Selanjutnya uji Penentuan

    kadar kloramfenikol dalam bentuk

    krim .Pertama adalah menentukan

    kurva kalibrasi dengan variasi

    konsentrasi, yaitu 5 ppm, 10 ppm, 15

    ppm, 20 ppm, dan 25 ppm.

    Kemudian ditentukkan

    absorbansinya pada panjang

    gelombang maksimum yang telah

    ditentukan. Dan dihasilkan

    persamaan kurva kalibrasi adalah y =

    0,0266x + 0,148 dan nilai regresi

  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    20/23

    liniernya adalah 0,99667. Nilai ini

    merupakan nilai yang mendekati 1,

    sehingga persamaan ini merupakan

    persamaan yang valid untuk

    penentuan kadar dari sampel krim.

    Kemudian dengan cara yang sama

    dengan penentuan kemurnian pada

    bahan baku, hanya saja pelarut yang

    digunakan adalah metanol dan

    preparasi sampel yang berbeda.

    Pertama sampel krim ditimbang dan

    dilarutkan dalam 50 mL metanol

    kemudian disonikasi.Sonikasi

    bertujuan untuk mempercepat

    pemisahan partikel dalam sampel,

    dengan cara memecah interaksi

    antarmolekul sehingga kloramfenikol

    dalam basisnya dapat cepat larut.

    Setelah disonikasi, add hingga 100

    mL dan kemudian saring. itu,

    diambil 10 ml dan dilarutkan dalam

    50 ml metanol hingga didapatkan

    konsntrasi dari zat aktif, yaiu 20

    ppm. Pada saat proses penyaringan,

    alat gelas yang digunakan haruslah

    kering karena jika tidak akan

    mempengaruhi konsentrasi dari

    aliquot. Didapatkan hasil

    absorbansinya pada panjang

    gelombang maksimal yang telah

    ditentukan. Nilai absorbansi

    dimasukkan kedalam persamaan

    kurva kalibrasi dan didaptkan kadar

    zat aktif kloramfenikol dalam

    sediaan krim sebanyak 0,733%.

    Kadar ini tidak memenuhi data

    teoritis dari zat aktif kloramfenikol

    yang seharusnya mempunyai kadar

    2% dalam 10 gram sediaan krim.

    Hal ini terjadi dikarenakan

    kesalahan prosedur pada saat

    formulasi sediaan krim. Pada saat

    formulasi, sediaan krim mengalami

    creaming pada bentuk sediaannya.

    Untuk mengtasai ceraming saat

    formulasi ditambahkan

    TEA(TriEtanolAmine) sebagaisurfaktan agar air dengan foaming

    yang terjadi dapat bercampur

    sehingga sediaan krim dapat sesuai

    dengan teksturnya. Penambahan

    surfaktan ini menyebabkan

    berkurangnya persentase kadar dari

    bahan baku kloramfenikol dalam

    sediaan krim dikarenakan

    penambahan TEA menyebabkan

    penambahan bobot dari krim

    sehingga kadar zat aktif

    kloramfenikol pun berubah dari yang

    seharusnya.

  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    21/23

    V. Kesimpulan

    1. Uji kualitatif kloramfenikol dapat

    dilakukan dengan beberapa metode

    diantaranya uji fujiwara, uji

    kelarutan, dan uji nessler.

    2. Kadar air kloramfenikol sampel

    adalah 0,175 %, memenuhi

    persyaratan yang mengatakan kadar

    air dari dari bahan baku

    kloramfenikol tidak boleh melebihi

    20 %.

    3. Dari penentuan kurva kalibrasi di

    dapat R2 = 0,9966, dan didapat

    persamaan y = 0,0266 x + 0,148.

    Dan dihasilkan kadar bahan baku

    kloramfenikol sebesar 0,55782877%.

    4. Kadar bahan baku kloramfenikol

    dalam sediaan krim adalah 0,733%

    dan tidak sesuai dengan teoritis, yaitu

    2%.

    Daftar Pustaka

    Depkes RI.1995.Farmakope

    Indonesia ed IV.Jakarta:Depkes RI

    Depkes RI.Farmakope Herbal

    Indonesia ed 1.Jakarta:Depkes RI

    Ditjen POM.2000.Parameter Standar

    Umum Ekstrak Tumbuhan

    Obat.Jakarta: Depkes RI

    Musnelina,L.,A.F.Afdhal.,A.Gani.,P.

    Andayani. ANALISIS

    EFEKTIVITAS BIAYA

    PENGOBATAN DEMAM

    TIFOID ANAK

    MENGGUNAKAN

    KLORAMFENIKOL DAN

    SEFTRIAKSON DI RUMAH

    SAKIT FATMAWATI

    JAKARTA TAHUN 2001

    2002.Makara Kesehatan.Vol

    8(2):59-64

    Purwanto,A dan

    F.Ernawati.2012.METODE

    SPEKTROFOTOMETRI UV-

    VIS UNTUK PENGUJIAN

    KADAR SILIKA DALAM

    NATRIUM ZIRKONAT.

    PROSIDING SEMINAR

    PENELITIAN DAN

    PENGELOLAAN

    PERANGKAT NUKLIR.vol

    1:56-62

    Sumardjo,D.2009.Pengantar Kimia:

    Buku Panduan Kuliah

  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    22/23

    Mahasiswa Kedokteran dan

    Program Strata I.Jakarta:EGC

    Susanti,M..,Isnaeni.,S.Poedjiarti.200

    9. Validasi Metode

    Bioautografi untuk

    Determinasi

    Kloramfenikol.Journal

    Kedoketeran Indonesia.vol

    1(1):15-24

    Underwood,A.L.2002.Analisis

    Kimia Kuantitatif.Jakarta:Erlangga

  • 7/24/2019 260110140078_Ayu Apriliani_Modul 7,8,9

    23/23