Penilaian Indeks DMF-T ¼ (Indirawati T.N, Magdarina D.A) 41 PENILAIAN INDEKS DMF-T ANAK USIA 12 TAHUN OLEH DOKTER GIGI DAN BUKAN DOKTER GIGI DI KABUPATEN KETAPANG PROPINSI KALIMANTAN BARAT ASSESSMENT OF DMF-T I NDEX FOR CHI LDREN AGED 12 YEARS OLD BY DENTI ST AND NON DENTI ST I N KETAPANG DI STRI CT WEST KALI MANTAN PROVI NCE Indirawati Tjahja Notohartojo 1 *, Magdarina D.A 2 1 Pusat Tehnologi Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Balitbangkes, Kemenke s RI; Jl. Percetakan Negara No. 29, Jakarta, Indonesia. 2 Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan *Korespondensi Penulis: [email protected]kes.go.id Submitted : 30-03-2012; Revised : 20-01-2013; Accepted : 05-02-2013 Abstrak Indeks DMF-T adalah indeks untuk menilai status kesehatan gigi dan mulut dalam hal karies gigi permanen. Karies gigi umumnya disebabkan karena kebersihan mulut yang buruk, sehingga terjadil ah akumulasi plak yang mengandung berbagai macam bakteri. Indikator utama pengukuran DMF-T menurut WHO adalah pada anak usia 12 tahun. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Uji beda mean , dengan membandingkan hasil pe ngukuran 10 (sepuluh) dokter gigi dan 10 (sepuluh) bukan dokter gigi. Penelitian dilakukan di propinsi K alimantan Barat, dikarenakan memiliki DMF-T tinggi. Subjek penelitian berjumlah 30 anak, yang terdiri dari anak la ki-laki dan anak perempuan berusia 12 tahun. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan pemeriksaan dokter gigi dan bukan dokter gigi dan untuk mendapatkan ketepatan pemeriksaan agar hasil survei kesehatan gigi dan mulut melalu i Riskesdas yang akan datang atau survei lainnya yang dilakukan dengan metode observasi dapat diprediksi dengan lebih tep at. Hasil penelitian didapatkan rata- rata DMF-T dengan pemeriksa dokter gigi adalah 3.35, sedangkan pemeri ksa bukan dokter gigi adalah 3.15, dengan beda mean 0.1967, dan nilai p ; 0.0001, yang berarti bermakna. Agar didapat hasil yang baik dan akurat dalam pengukuran DMF-T sebaikny a dilakukan oleh dokter gigi atau perawat gigi. Kata kunci : karies, indeks DMF-T, dokter gigi, bukan dokter gigi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Penilaian Indeks DMF-T ¼ (Indirawati T.N, Magdarina D.A)41PENILAIAN INDEKS DMF-T ANAK USIA 12 TAHUNOLEH DOKTER GIGI DAN BUKAN DOKTER GIGIDI KABUPATEN KETAPANGPROPINSI KALIMANTAN BARAT
ASSESSMENT OF DMF-T I NDEX FOR CHI LDREN AGED 12 YEARS OLDBY DENTI ST AND NON DENTI ST I N KETAPANG DI STRI CTWEST KALI MANTAN PROVI NCE
Indirawati Tjahja Notohartojo1*, Magdarina D.A2
1 Pusat Tehnologi Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Balitbangkes, Kemenkes RI; Jl. Percetakan Negara No. 29,Jakarta, Indonesia.
2 Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan*Korespondensi Penulis: [email protected]
AbstrakIndeks DMF-T adalah indeks untuk menilai status kesehatan gigi dan mulut dalamhal karies gigi permanen. Karies gigiumumnya disebabkan karena kebersihan mulut yang buruk, sehingga terjadilah akumulasi plak yang mengandung
berbagai macam bakteri. Indikator utama pengukuran DMF-T menurut WHO adalah pada anak usia 12 tahun. Penelitianini menggunakan desain penelitian Uji beda mean , dengan membandingkan hasil pengukuran 10 (sepuluh) dokter gigidan 10 (sepuluh) bukan dokter gigi. Penelitian dilakukan di propinsi Kalimantan Barat, dikarenakan memiliki DMF-Ttinggi. Subjek penelitian berjumlah 30 anak, yang terdiri dari anak laki-laki dan anak perempuan berusia 12 tahun.Tujuan penelitian ini adalah membandingkan pemeriksaan dokter gigi danbukan dokter gigi dan untuk mendapatkanketepatan pemeriksaan agar hasil survei kesehatan gigi dan mulut melalui Riskesdas yang akan datang atau surveilainnya yang dilakukan dengan metode observasi dapat diprediksi dengan lebih tep
at. Hasil penelitian didapatkan rata-rata DMF-T dengan pemeriksa dokter gigi adalah 3.35, sedangkan pemeriksa bukan dokter gigi adalah 3.15, denganbeda mean 0.1967, dan nilai p ; 0.0001, yang berarti bermakna. Agar didapat hasil yang baik dan akurat dalampengukuran DMF-T sebaiknya dilakukan oleh dokter gigi atau perawat gigi.
Kata kunci : karies, indeks DMF-T, dokter gigi, bukan dokter gigi
AbstractDMF-T index is an index to assess oral health status in terms of permanent tooth caries. Dental caries are usuallycaused by poor oral hygiene, so that there is an accumulation of plaque contains a variety of bacteria. The main indicatorof DMF-T measurements according to the WHO is for 12-years old children. A cross sectional study was conducted tocompare DMF-T index assessed by 10 dentists and 10 non dentists. It was conducted in West Kalimantan province, dueto having high DMF-T index. A total of 30 children aged 12 years old, consisting of boys and girls, were examined. Thepurpose of this study was to obtain the accuracy of examination in order to decide wheter non dentist are suitable toassess DMF-T index for the coming Riskesdas or other surveys conducted by observational method. The average ofDMF-T index assessed by dentists (3.35) and non dentists (3.15) was significantly different (mean difference 0.1967,p=0.0001). To get good and accurate results of DMF-T index, it is better to be be done by dentist or dental nurse.
Keywords : caries, DMF-T index, dentist, non dentist.
Media Litbangkes Vol. 23 No. 1, Maret 2013: 41-4642PendahuluanStatus kesehatan gigi - mulut pada umumnyadinyatakan dalam prevalensi karies gigi danpenyakit periodontal, hal ini disebabkan karenapenyakit karies gigi dan penyakit periodontalhampir dialami seluruh masyarakat di dunia.1,2 Untuk menilai status kesehatan gigi dan mulutdalam hal ini karies gigi digunakan nilai DMF-T(Decay Missing Filled Teeth). Nilai DMF-T adalah
angka yang menunjukkan jumlah gigi dengan kariespada seseorang atau sekelompok orang. Angka Dadalah gigi yang berlubang karena karies gigi,angka M adalah gigi yang dicabut karena kariesgigi, angka F adalah gigi yang ditambal atau di-tumpat karena karies dan dalam keadaan baik .Nilai DMF-T adalah penjumlahan D+ F+ T.3,4,5 Berdasarkan laporan Riskesdas 2007, adalima propinsi yang memiliki DMF-T tinggidiantaranya propinsi Kalimantan Barat. PropinsiKalimantan Barat memiliki nilai DMF-T tinggi
sebesar 6,38.6Penelitian ini penting dilakukan, agarpenelitian kesehatan gigi-mulut melalui Riskesdasataupun survey lain dengan metode yang samadapat mencerminkan gambaran penyakit gigi yangsebenarnya. Rencananya Riskesdas akan dilaksana-kan secara periodik, sehingga penelitian melaluiRiskesdas dapat memberi gambaran tentangpenyakit gigi dan mulut. Langkah yang perlu
ditempuh adalah mengukur tingkat ketepatanpengukuran pada pemeriksaan kesehatan gigi danmulut dengan menggunakan formulir Riskesdasoleh dokter gigi dan non dokter gigi dengan sampelpenelitian kelompok usia 12 tahun, dan mengguna-kan instrumen sederhana yaitu dua buah kacamulut. Bukan dokter gigi meliputi lulusan D3, yaituAkademi Keperawatan, Akademi Gizi, AkademiFarmasi, Akademi Kesehatan Lingkungan.Untuk mengukur derajat keparahan penyakitgigi dan mulut masyarakat diperlukan indikator danstandart penilaian. Menurut WHO, indeks DMF-Tadalah untuk menilai status kesehatan gigi danmulut dalam hal karies gigi pada gigi permanen,sedang untuk gigi sulung mengunakan indeks dmf-t. Indikator utama pengukuran DMF-T menurutWHO adalah anak usia 12 tahun, yang dinyatakandengan indeks DMF-T yaitu £ 3, yang berarti padausia 12 tahun jumlah gigi yang berlubang (D),dicabut karena karies gigi (M), dan gigi dengantumpatan yang baik (F), tidak lebih atau samadengan 3 gigi per anak.7
Tujuan penelitian ini adalah untuk men-dapatkan angka koreksi agar hasil survei kesehatangigi dan mulut melalui Riskesdas yang akan datangatau survei lainnya yang dilakukan dengan metodeobservasi dapat diprediksi dengan lebih tepat.6
MetodePenelitian ini merupakan bagian dari peneliti-an gabungan yang dilakukan di puskesmas Kedon-dong, kabupaten Ketapang, Propinsi KalimantanBarat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan
uji beda Mean. Pengumpulan data dilakukandengan pemeriksaan intra oral, yaitu pemeriksaanDMF-T oleh dokter gigi dan bukan dokter gigi.Sebelum pelaksanaan pengumpulan data dilakukankalibrasi pada peneliti dibawah pengawasan parapakar yang telah berpengalaman di lapangan.Kalibrasi dilakukan agar dipastikan bahwa penilai-an yang dilakukan peneliti setara dengan penilaianyang dilakukan para pakar. Sampel penelitianadalah subjek yang berusia 12 tahun yang ber-jumlah 30 subjek. Populasi dalam penelitian iniadalah anak laki-laki dan anak perempuan yangmenetap di wilayah Kabupaten Ketapang Propinsi
Kalimantan Barat dan bersedia berpartisipasi dalampenelitian ini, dinyatakan dalam informed concent.Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalahformulir isian untuk hasil pemeriksaan intra oral,kaca mulut, sonde, excavator, sarung tangan,masker, kapas, alkohol 70%, senter, dan disinfek-tan.Klasifikasi tingkat keparahan karies gigi padausia 12 tahun atau lebih dikategorikan menjadi limakatagori, yaitu tingkat keparahan sangat rendah
dengan nilai DMF-T sebesar 0,0 ± 1,0. Kemudiantingkat keparahan rendah dengan nilai DMF-Tsebesar 1,2 -2,6. Tingkat keparahan sedang dengannilai DMF-T sebesar 2,7 ± 4,4. Dan tingkatkeparahan tinggi dengan nilai DMF-T sebesar 4,5 ±6,5, serta tingkat keparahan sangat tinggi dengannilai DMF-T sebesar > 6,6.7