6 BAB II LANDASAN TEORI DAN PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Manajemen Produksi Fungsi manajemen yang paling mendasar yaitu adanya Perencanaan, Pengorganisasian, penempatan Sumber Daya Manusia (Staffing), pemberian motivasi dan fungsi yang terakhir adalah kegiatan pengawasan yang mutlak harus dilakukan oleh setiap organisasi atau perusahaan. Manajemen produksi merupakan proses manajemen yang diterapkan dalam bidang produksi. Proses manajemen produksi adalah penggabungan seluruh aspek yang terdiri dari produk, pabrik, proses, program dan manusia. lstilah-istilah yang biasa digunakan dalam manajemen produksi yaitu produksi, produk, produsen, produktivitas, proses produksi, sistem produksi, perencanaan produk, perencanaan produksi, dan luas perusahaan. 2.1.2. Sistem Produksi Sistem adalah sekumpulan bagian-bagian yang saling berhubungan dengan satu sama lain, dan bersama-sama beraksi menurut pola tertentu terhadap input dengan tujuan menghasilkan output. Sistem produksi yaitu sekumpulan subsistem yang terdiri dari pengambilan keputusan, kegiatan, pembatasan, pengendalian dan rencana yang memungkinkan berlangsungnya perubahan input menjadi output melalui proses produksi. Sedangkan subsistem yang terlibat dalam kegiatan produksi adalah subsistem input, subsistem output, subsistem perencanaan dan subsistem pengendalian.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
6
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PROFIL PERUSAHAAN
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Manajemen Produksi
Fungsi manajemen yang paling mendasar yaitu adanya Perencanaan,
Pengorganisasian, penempatan Sumber Daya Manusia (Staffing), pemberian
motivasi dan fungsi yang terakhir adalah kegiatan pengawasan yang mutlak harus
dilakukan oleh setiap organisasi atau perusahaan.
Manajemen produksi merupakan proses manajemen yang diterapkan dalam
bidang produksi. Proses manajemen produksi adalah penggabungan seluruh aspek
yang terdiri dari produk, pabrik, proses, program dan manusia.
lstilah-istilah yang biasa digunakan dalam manajemen produksi yaitu produksi,
produk, produsen, produktivitas, proses produksi, sistem produksi, perencanaan
produk, perencanaan produksi, dan luas perusahaan.
2.1.2. Sistem Produksi
Sistem adalah sekumpulan bagian-bagian yang saling berhubungan dengan
satu sama lain, dan bersama-sama beraksi menurut pola tertentu terhadap input
dengan tujuan menghasilkan output. Sistem produksi yaitu sekumpulan subsistem
yang terdiri dari pengambilan keputusan, kegiatan, pembatasan, pengendalian dan
rencana yang memungkinkan berlangsungnya perubahan input menjadi output
melalui proses produksi. Sedangkan subsistem yang terlibat dalam kegiatan
produksi adalah subsistem input, subsistem output, subsistem perencanaan dan
subsistem pengendalian.
7
2.1.3. Peralatan Produksi
Pada umumnya peralatan produksi ditujukan bagi peningkatan produktivitas
buruh dalam rangka memperbanyak produk, baik dari segi variasinya maupun
jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan manusia. Peralatan produksi akan
mencakup berbagai sarana yang digunakan dalam proses produksi, yang berupa
mesin atau jenis-jenis perkakas lain yang dipergunakan untuk melakukan
pekerjaan dalam mengerjakan produk atau bagian-bagian produk.
Adapun jenis-jenis mesin yang digunakan dalam proses produksi terdiri
dari mesin yang bersifat umum atau mesin serba guna (General Purpose
Machines). Mesin serba guna ini yaitu mesin yang dibuat untuk mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan tertentu untuk berbagai jenis barang produk atau bagian
produk. Mesin yang bersifat khusus (special purpose machines) yaitu mesin-
mesin yang direncanakan untuk mngerjakan satu atau beberapa jenis kegiatan
yang sama.
Kriteria pemilihan alat produksi alasan diadakannya pembelian peralatan
antara lain: peralatan baru diperlukan untuk memproduksi produk dan jasa lebih
hanya volume penjualan yang terus meningkat, peralatan yang ada telah usang,
dan peralatan yang ada telah memasuki masa aus serta harus diganti. Untuk
memutuskan membeli peralatan baru maka perlu dilaksanakan survei terlebih
dahulu, yang dilakukan melalui dua tahap, yaitu: pertama tahap pemakaian
(penyaringan teknologi) yang meliputi kapasitas, kedua perhitungan biaya atau
analisis ekonomi yang akan menentukan sejumlah alternatif teknis yang dipilih.
8
2.1.4. Proses Produksi
Proses produksi yaitu suatu cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber
(tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada. Adapun jenis proses
produksi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu proses
produksi terus menerus (Continuous processes) dan proses produksi yang
terputus-putus (Intermittent Process). Sedangkan jenis proses produksi yang
didasarkan atas kepentingan yang berbeda, maka jenis proses produksi terdiri dari
proses produksi menurut wujudnya dan proses produksi menurut pengawasan
proses produksi yang bersangkutan.
Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi Menurut Sofjan Assauri (2004 :
22) adalah:
1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk
pengolahan masukan(input).
2. Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian
yang perlu untuk penetapan dan metode yang akan dijalankan sehingga
proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Perencanaan, merupakan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan
produksi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode
tertentu.
4. Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin
terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga
9
maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan(input)
pada kenyataanya dapat dilaksanakan.
2.1.5. Fungsi Produksi
Secara umum fungsi produksi terkait dengan pertanggung jawaban dengan
pengolahan dan pentransformasian masuk menjadi keluar berupa barang atau jasa
yang memberikan hasil pendapatan bagi perusahaan ( Sofjan Assaury, 2004:22).
Fungsi produksi dalam suatu perusahaan bukanlah sekedar fungsi untuk
mengadakan perubahan bentuk, penambahan tempat dan faedah waktu saja,
melainkan juga harus mempunyai beberapa pertimbangan tentang biaya yang
harus di keluarkan karena adanya kegiatan produksi dalam perusahaan tersebut.
Oleh karena itulah manajeman produksi yang di kembangkan saat ini menuju
mengarah kepada adanya beberapa penghematan biaya produksi yang dapat
dilaksanakan, penentuan tingkat produksi yang optimum dan bukan maksimum,
pemanfaatan teknologi baru yang cocok bagi perusahaan yang bersangkutan dan
lain sebagainya.
2.1.6. Pengendalian Produksi
Prinsip dalam perencanaan dan pengawasan produksi dalam berbagai macam
industri tidak banyak berbeda, demikian juga dengan tujuan yang akan
dicapainya. Walaupun dalam hal metode, organisasi maupun operasi masing-
masing perusahaan akan berbeda. Ada dua type proses produksi terdiri dari type
produksi untuk persediaan dan type produksi berdasarkan pesanan.
Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam bila ditinjau dari berbagai
segi. Proses produksi dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi,
10
proses perubahan bentuk, prosesassembling, proses transportasi dan proses
penciptaan jasa-jasa administrasi (Ahyari. 2002).
Jenis proses produksi dapat di bedakan menjadi dua jenis yaitu :
a. Proses produksi terus menerus
Proses produksi terus menerus terdapat pola atau urutan yang pasti dan
tidak berubah-ubah dalam pelaksanaan produksi dari perusahaan.
b. Proses produksi terputus-putus
Pelaksanaan produksi yang menggunakan proses produksi terputus-putus,
akan terdapat beberapa pola atau urutan pelaksanaan produksi dalam
perusahaan. Adanya variasi produksi yang di hasilkan oleh perusahaan yang
menggunakan proses produksi terputus-putus akan menyebabakan
pengggunaan pola atau urutan pelaksanaan produksi yang berbagai macam.
Produksi adalah kegiatan manusia menghasilkan atau menambah nilai
guna barang / jasa. Dalam kaitanya dengan cara menambah nilai guna barang dan
jasa yang diakibatkan oleh kegiatan produksi dapat dikelompokkan menjadi enam,
yaitu sebagai berikut :
1. Kegunaan bentuk (from utility)
Suatu barang akan mempunyai kegunaan apabila telah mengalami perubahan
bemtuk, sebagai contoh : kayu akan lebih bernilai guna apabila sudah dirubah
menjadi meja, kursi, leari, pintu , jendela, dan lain sebagainya.
11
2. Kegunaan tempat (place utility)
Suatu barang akan mempunyai kegunaan apabila barang tersebut telah
dipindahkan tempat, contoh : pasir disungai akan mempunyai nilai guna lebih
setelah dipindah ke toko bahan bangunan.
3. Kegunaan waktu (time utility)
Suatu barang akan mempunyai nilai guna apabila digunakan pada waktu yang
tepat, contoh : jas hujan akan mempunyai nilai guna lebih ketika pada waktu
hujan.
4. Kegunaan milik (ownership utility)
Suatu barang atau benda akan mempunyai kegunaan bila telah dimiliki secara
sah, contoh : buku pelajaran di toko buku akan lebih mempunyai nilai guna
bila dipakai oleh siswa, baju renang akan lebih mempunyai nilai guna apabila
digunakan oleh seorang perenang.
5. Kegunaan pelayanan (service utility)
Suatu barang atau jasa akan lebih berguna apabila ada pelayanan dari pihak
lain, contoh : radio , televisi akan mempunyai nilai guna apa bila ada stasiun
yang siaran.
6. Kegunaan dasar (element utility)
Suatu barang akan memiliki nilai guna apabila telah mengalami proses
produksi untuk dijadikan bahan dasar dala proses produksi berikutnya, contoh
: kapas dipintal akan menjadi benang, sedangkan benang akan dijadikan bahan
baku dalam pembuatan tekstil.
12
2.1.7. Faktor-faktor Produksi
Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-unsur yang dapat digunakan
dalam proses produksi yang disebut faktor produksi. Faktor produksi yang bisa
digunakan dalam proses produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga kerja
mansuia, modal dan kewirausahaan.
a) Sumberdaya Alam
Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang
dapat dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Sumberdaya alam di
sini meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi, seperti : Tanah, tumbuhan,
hewan,udara, sinar matahari ,hujan ,bahan tambang, dan lain sebagainya.
b) Sumberdaya Manusia
Sumber daya manusia atau tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan
manusia baik jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa maupun faedah suatu barang. Tenaga kerja
manusia dapat diklasifikasikan menurut tingkatannya (kualitasnya) yang terbagi
atas :
1. Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh