Top Banner

of 21

208677793 Case Kejang Demam Kompleks

Jan 08, 2016

Download

Documents

Dyera Jessensky

sadsdadassdadsasadsadda
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

LAPORAN KASUSKEJANG DEMAM KOMPLEKS DENGAN BRONKOPNEUMONI

Disusun Oleh :Muhammad Angga Permata2010730072Pembimbing : dr. Dian Rahma Ekowati, Sp.A

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAKRUMAH SAKIT BLUD SEKARWANGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTAJAKARTABAB I ILUSTRASI KASUS

I. IDENTITASDataPasienAyahIbu

NamaAn. ERTn. ASNy. L

Umur9 bulan 1 hari31 tahun25 tahun

Jenis KelaminLaki - lakiLaki - lakiPerempuan

AlamatPamatutan RT 57 / RW 23, Sundawenang, Parungkuda, Sukabumi, Jawa Barat

AgamaIslamIslamIslam

Suku bangsaSundaSundaSunda

Pendidikan -SMPSMP

Pekerjaan -BuruhIbu Rumah Tangga

Penghasilan---

KeteranganHubungan dengan orang tua : Anak kandung

Tanggal Masuk RS10 September 2015

II. ANAMNESISDilakukan sacara Alloanamnesis kepada ibu 12 September 2015 jam 10.00 WIB.a. Keluhan UtamaKejang dan sesak sejak 14 jam SMRSb. Keluhan TambahanDemam, Batuk, Nafsu makan turunc. Riwayat Penyakit SekarangPasien sesak sejak tadi malam. Sesak yang dialami disertai batuk dan sesak muncul mendadak. Batuk sejak 3 hari yang lalu. Sesak disertai kejang sekitar jam 11 malam sebelum masuk rumah sakit. Kejang sudah sering dialami anak, semakin sering semenjak 3 hari yang lalu seiring dengan munculnya batuk. Pasien juga mengeluh demam sudah 3 4 hari yang lalu, dengan panas yang terus menerus dan tidak turun. Tidak ada keluhan muntah dan mencret.d. Riwayat Penyakit Yang Pernah DideritaPenyakitUmurPenyakitUmurPenyakitUmur

KejangAlergiCacinganDemam berdarahDemam typhoidOtitisparotitis3 bulan-----DifteriaDiareKejangKecelakaanMorbiliOperasi------Penyakit JantungPenyakit ginjalPenykait darahRadang paruTuberkulosisLain,------

Kesan :Kejang sudah sering dialami anak sejak umur 3 bln, tidak ada penyakit lain.

e. Riwayat Keluarga1) Corak ReproduksiNoTgl lahir(umur)Jenis kelaminHidupLahir matiabortusKeterangan kesehatan

1.11 12 2014, 9 bln 1 hariLaki - lakiYA--Pasien

2) Riwayat PernikahanAyah/waliIbu/wali

NamaTn. ASNy. L

Perkawinan ke11

Umur saat menikah26 tahun20 tahun

Pendidikan terakhirSMASMP

AgamaIslamIslam

Suku bangsaSundaSunda

Keadaan kesehatanEpilepsi(-), DM(-), HT(-), TB paru (-)Epilepsi (-),DM(-), HT(-), TB paru (-)

KosanguinitasTidak adaTidak ada

Penyakit, bila adaPernah kejang saat kecilTidak ada

Kesan :Ayah pasien pernah kejang seperti pasien saat usia kanak kanak. Ibu dan ayah tidak menderita penyakit hipertensi, jantung dan kencing manis.

f. Riwayat Kehamilan/KelahiranKEHAMILANMorbiditas KehamilanDM(-), Hipertensi (-)Perdarahan (-), Ketuban pecah dini (-), Lain-lain (-)

Perawatan AntenatalRutin kontrol ke klinik bidan 1 bulan sekali dan sudah mendapat imunisasi vaksin TT 2 kali.

KELAHIRANTempat kelahiranRumah Bersalin

Penolong persalinanBidan

Cara persalinanNormal

Masa Gestasi9 bulan

Keadaan bayiBerat lahir 3150 grPanjang lahir:49 cmLingkar kepala:tidak tahuLangsung menangis(+)Merah (+)Nilai APGAR: tidak tahuKelainan Bawaan: tidak ada

Kesan :Baik, tidak ada riwayat kejang pada anak ketika baru lahir.

g. Riwayat PerkembanganPertumbuhan gigi I: 7 bulan(normal: 5-9 bulan)PsikomotorTengkurap: 3 bulan(normal: 3-4 bulan)Duduk: 6 bulan(normal: 6 bulan)Berdiri: Masih di papah(normal: 9-12 bulan)Kesan :Riwayat pertumbuhan dan perkembangan pasien sesuai usia (normal)h. Riwayat MakananUmur(Bulan)ASIBuah/biskuitBubur susuNasi Tim

0-2ASI---

2-4ASI---

4-6ASI---

6-8ASI++-

Kesimpulan riwayat makanan:tidak ada kesulitan, asupan cukup baik.i. Riwayat ImunisasiVaksinDasar (umur)Ulangan (umur)

BCG1 bulan

DPT/DT2 bulan4 bulan6 bulan

POLIO0 bulan2 bulan4 bulan6 bulan

CAMPAK--9 bulan

HEPATITIS B0 bulan1 bulan6 bulan

MMR---

TIFOID---

Kesan : imunisasi dasar sesuai jadwal dan lengkap. j. Riwayat Lingkungan PerumahanPasien tinggal bersama ayah, ibu, dan kakaknya di perkampungan, rumah dengan dua kamar tidur, satu kamar mandi, dan 1 dapur, beratap genteng, berlantai keramik, berdinding tembok. Keadaan rumah cukup luas, pencahayaan baik, ventilasi baik. Sumber air bersih dari air PAM. Air limbah rumah tangga disalurkan dengan baik dan pembuangan sampah setiap harinya diangkut oleh petugas kebersihan. Tidak terdapat orang yang mengeluh hal serupa dengan pasien. Kesan : Cukup baik.III. PEMERIKSAAN FISIKa. Keadaan Umum: Kesan sakit: Sakit sedang Kesadaran: Kejang, tidak sadar Kesan gizi: gizi baikb. Data AntropometriBerat Badan: 7 kgTanda Vital Frekuensi nadi:140x/ menit,regular, kuat, isi cukup, ekual kanan dan kiri Tekanan darah: - Frekuensi napas: 40x/menit Suhu: 38,5 C, axilla (diukur dengan thermometer air raksa)

c. Kepala Bentuk: normocephali, ubun-ubun besar sudah menutup dan datar Rambut: rambut hitam, tidak mudah dicabut, distribusi merata Mata: cekung -/-, conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor Hidung: bentuk simetris, deviasi septum (-), sekret (-), mukosa hiperemis (-), nafas cuping hidung (+/+) Bibir: Simetris saat diam, mukosa berwarna merah muda, kering (+), sianosis (-)d. Leher : Bentuk tidak tampak kelainan, teraba bengkak di leher anak sebelah kiri, pada benjolan nampak nanah, tidak tampak deviasi trakea, trakea teraba di tengahe. Thoraks Inspeksi : Bentuk thoraks simetris pada saat statis dan dinamis, tidak ada pernapasan yang tertinggal, pernapasang cepat, pada sela iga terlihat adanya retraksi, pembesaran KGB aksila -/- , tidak ditemukan efloresensi pada kulit dinding dada, ictus cordis terlihat pada ICS V linea midclavicularis kiri, pulsasi abnormal (-) Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan, gerak napas simetris kanan dan kiri, vocal fremitus sama kuat kanan dan kiri, teraba ictus cordis pada ICS V linea midclavicularis kiri, denyut kuat Perkusi : Sonor di kedua lapang paru, jantung dalam batas normal Auskultasi : Suara napas vesikuler, reguler, ronchi +/+, wheezing -/-, bunyi jantung I-II reguler, punctum maksimum pada ICS V 1 cm linea midclavicularis kiri, murmur (-), gallop (-)f. Abdomen Inspeksi : perut rata, tidak dijumpai adanya efloresensi pada kulit perut maupun benjolan, kulit keriput (-) gerakan peristaltik (-) Palpasi : supel dan tidak teraba adanya massa maupun pembesaran organ, nyeri tekan (-), turgor kulit baik Perkusi : timpani pada seluruh lapang perut, nyeri ketok abdomen (-) Auskultasi : bising usus (+), frekuensi 5x / menitg. Genitalia : jenis kelamin laki - laki, tanda radang (-), ulkus (-), sekret (-), h. KGB : Preaurikuler: tidak teraba membesar Postaurikuler: tidak teraba membesar Submandibula: tidak teraba membesar Supraclavicula: tidak teraba membesar Axilla: tidak teraba membesar Inguinal: tidak teraba membesar

i. Anggota GerakKananKiri

Akral hangatTangan(+)(+)

Kaki(+)(+)

Tonus ototTanganNormotonusNormotonus

KakiNormotonusNormotonus

SendiTanganAktifAktif

KakiAktifAktif

Capillary refill time Tangan15menitKelainanneurologiyangnyatasebelum/sesudahkejang:hemiparesis,paresisTodd, palsi serebral, retardasi mental, hidrosefalus. Kejangfokal Pengobatanjangkapanjangdipertimbangkanjika:Kejangberulang2kali/lebihdalam24jamKejangdemamterjadipadabayikurangdari12bulanKejangdemam>4kalipertahun. Obatuntukpengobatanjangkapanjang:Fenobarbital(dosis3-4mg/kgBB/haridibagi1-2 dosis), atauasam valproate(dosis15-40mg/kgBB/haridibagi2-3dosis)Pemberianobat ini efektif dalam menurunkan risiko berulangnya kejang (Level 1). Pengobatandiberikan selama 1 tahun bebas kejang, kemudian dihentikan secara bertahap 1 2 bulan.

J. KEMUNGKINAN BERULANGNYA KEJANGKejang demam akan berulang kembali pada umumnya.Faktor risiko untuk terjadinya kejang berulang adalah sebagai berikut: Riwayat kejang di keluarga Usia kurang dari 12 bulan Temperatur yang sangat rendah saat kejang Cepatnya kejang setelah demamJika faktor diatas ada, kemungkinan berulangnya kejang demam adalah 80%, sedangkan bila tidak terdapat faktor diatas, kemungkinan kejang berulang hanya 10 15%. Kemungkinan menjadi epilepsi tidak dapat dicegahdengan pemberian obat rumatan pada kejang.

K. PROGNOSISPada umumnya kejang berulang yang terkontrol memiliki kemunginan terjadinya komplikasi lebih sedikit daripada kejang berulang yang tidak terkontrol karena dapat mempengaruhi pada otak.

ALGORITMA PENGOBATAN MEDIKAMENTOSA SAAT KEJANG

5 15 menitKEJANGPerhatikan jalan napas, kebutuhanO2 atau bantuan pernapasanBila kejang menetap 3-5 menit,Diazepam rektal 0,5mg/kgdosis 5 - 10 kg > 10 kg : 10 mg rekta AtauDiazepam intravena dosis rata-rata (0,2 0,5 mg/kg/dosis)dapat diulang dengan dosis/cara yang sama dengan interval 5 - 10 menit15 20 menitPencarian akses vena dan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi

Kejang (-)Kejang (+)Fenitoin IV (15 20mg/kg) diencerkandgn NaCl 0,9% diberikan selama 20-30 menit atau dengan kecepatan 50mg/menit

> 30 menit: Status konvulsifus

Kejang (-)Kejang (+)Dosis pemeliharaanFenobarbotal IV/IM 10-20 mg/kgFenitoinIV 5 7mg/kg diberikan 12 jam kemudianKejang (-)Kejang (+)Dosis pemeliharaanPerawatan Ruang IntensifFenobarbital IVIM 5-7 mg/kg Pentobarbital IV 5 15mg/kg diberikan 12 jam kemudianbolus atau Midazolam 0,2 mg/kg

RUJUKANPasien kejang demam dirujuk atau dirawat di rumah sakit pada keadaan berikut:1. Kejang demam kompleks2. Hiperpireksia3. Usia dibawah 6 bulan4. Kejang demam pertama5. Dijumpai kelainan neurologis

PENCEGAHANKejang bisa terjadi jika suhu tubuh naik atau turun dengan cepat. Pada sebagian besar kasus, kejang terjadi tanpa terduga atau tidak dapat dicegah. Dulu digunakan obat anti kejang sebagai tindakan pencegahan pada anak-anak yang sering mengalami kejang demam. Tetapi hal ini sekarang sudah jarang dilakukan.Kepada anak-anak yang cenderung mengalami kejang demam, pada saat menderita demam, bisa diberikan diazepam (baik yang melalui mulut maupun melalui rektal).

21