Top Banner
Kita patut bersyukur atas pemeliharaan Tuhan Yesus Kristus hingga pertengahan tahun 2016 ini. Dalam bulan ini kita akan merenungkan tema “Pancarkan Terang-Nya”. Yesus Kristus menyatakan diri-Nya sebagai Terang Dunia, dan kita pun sebagai anggota Tubuh-Nya, adalah juga terang dunia dalam skala yang lebih kecil. Sebagaimana kita tahu, dunia di sekitar kita semakin gelap. Banyak orang tidak dapat lagi membedakan mana yang benar dan mana yang salah, kekerasan makin merebak di mana-mana, ketidaksetiaan terhadap pasangan juga semakin menjadi-jadi. Sebagai terang Tuhan, kita harus menjadi teladan bagi dunia di sekitar kita, karena kita tahu mana yang benar, yaitu hal-hal yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Kita juga telah memiliki karakter kelemahlembutan, bukan kekerasan, dan telah belajar kesetiaan dari Kristus sendiri. Jika kita gagal menjadi terang Tuhan, maka dunia akan tetap tinggal dalam kegelapan dan menuju kebinasaan. Namun jika – oleh pertolongan Roh Kudus – kita berhasil menjadi terang Tuhan, maka dunia di sekitar kita akan berubah, dari menjadi sasaran murka Tuhan menjadi sasaran berkat Tuhan. Selamat memancarkan Terang Kristus!< Dari Redaksi Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Lydia Lianawati atau Koesbijanto Pranoto No. A/C 7830470900. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah. Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Gunawan · Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati · Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Slamet Santoso, Pdt. Peres Supriyadi, Alwi Widianto · Bendahara : Koesbijanto Pranoto · Penulis : Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW), Pdt. Slamet Santoso (SS) · Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda · Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah) email : [email protected] website : www.sinarkasih.org Ruang Tanya Jawab : [email protected] Jl. Pringgading 13 Semarang-50135 Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861 redaksi Pancarkan Terang-Nya Pancarkan Terang-Nya Pancarkan Terang-Nya Semarang, 1 Juli 2016
40

201607

Aug 04, 2016

Download

Documents

GIA Pringgading

http://www.isaalmasih.or.id/pdf/201607.pdf
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 201607

Kita patut bersyukur atas pemeliharaan Tuhan Yesus Kristus hingga pertengahan tahun 2016 ini. Dalam bulan ini kita akan merenungkan tema “Pancarkan Terang-Nya”. Yesus Kristus menyatakan diri-Nya sebagai Terang Dunia, dan kita pun sebagai anggota Tubuh-Nya, adalah juga terang dunia dalam skala yang lebih kecil. Sebagaimana kita tahu, dunia di sekitar kita semakin gelap. Banyak orang tidak dapat lagi membedakan mana yang benar dan mana yang salah, kekerasan makin merebak di mana-mana, ketidaksetiaan terhadap pasangan juga semakin menjadi-jadi. Sebagai terang Tuhan, kita harus menjadi teladan bagi dunia di sekitar kita, karena kita tahu mana yang benar, yaitu hal-hal yang sesuai dengan kebenaran firman Tuhan. Kita juga telah memiliki karakter kelemahlembutan, bukan kekerasan, dan telah belajar kesetiaan dari Kristus sendiri. Jika kita gagal menjadi terang Tuhan, maka dunia akan tetap tinggal dalam kegelapan dan menuju kebinasaan. Namun jika – oleh pertolongan Roh Kudus – kita berhasil menjadi terang Tuhan, maka dunia di sekitar kita akan berubah, dari menjadi sasaran murka Tuhan menjadi sasaran berkat Tuhan. Selamat memancarkan Terang

Kristus!<

Dari Redaksi

Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP

Bangkong a/n Lydia Lianawati atau Koesbijanto Pranoto No. A/C 7830470900. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa

dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah.

Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Gunawan · Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati · Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Slamet Santoso, Pdt. Peres Supriyadi, Alwi Widianto · Bendahara : Koesbijanto

Pranoto · Penulis : Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra

Militanto (SM), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW), Pdt. Slamet

Santoso (SS) · Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda ·��Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)

email : [email protected] : www.sinarkasih.org

Ruang Tanya Jawab :

[email protected]

Jl. Pringgading 13 Semarang-50135Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861

re

da

ks

i

Pancarkan Terang-NyaPancarkan Terang-NyaPancarkan Terang-Nya

Semarang, 1 Juli 2016

Page 2: 201607

Form Berlangganan

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa : 6 bulan Rp 42.000,- 12 bulan Rp 84.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 54.000,- 12 bulan Rp 108.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Lydia Lianawati atau Koesbijanto Pranoto No. A/C 7830470900

= Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

= Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________) Yesus datang ke dunia ini sebagai terang sejati.

Terangilah hidupku senantiasa dalam

kasih-Mu, ya Tuhan.

D O

A

re

nu

ng

an

Yohanes memberikan gambaran kepada umat Israel bahwa manusia hidupnya dikuasai oleh kejahatan karena dosa. Dosa itu menjerat, mengikat serta memperhamba manusia sehingga manusia hidup dalam kegelapan. Yohanes datang untuk memberi kesaksian tentang terang yang dapat menyelamatkan manusia (ayat 7), dan Yohanes Pembaptis sendiri bersaksi bahwa dia bukanlah terang yang dimaksudkan kebanyakan orang (Yohanes 1:19-28). Sungguh aneh jika ada orang yang mengaku dirinya sebagai “terang”. Bahkan ada yang mengaku sebagai Mesias yang dapat menuntun manusia menuju jalan kebenaran. Menjadi suatu pertanyaan mendasar adalah “jalan kebenaran” yang mana? Perlu diingat ketika Tuhan Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya bahwa di akhir zaman akan muncul nabi-nabi palsu yang menyesatkan banyak orang (Matius 24:11). Jadi, siapa terang yang sesungguhnya? Yohanes dengan jelas bersaksi bahwa terang yang sesungguhnya adalah Tuhan Yesus. Yesus sebagai terang membawa dampak yang sangat besar bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Semua orang yang menerima terang yaitu Yesus Kristus, diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah. (ayat 12). Sikap yang perlu kita miliki sebagai pribadi yang telah menerima terang Kristus adalah, pertama, tetap memercayai Yesus Kristus sebagai terang hidup. Tanpa terang Tuhan, perjalanan hidup kita akan tersesat, karena begitu banyak tawaran dari dunia ini yang ingin menjebak manusia menuju kebinasaan. Kedua, tetap berjaga-jaga. Jangan lengah, akhir zaman ini banyak orang yang terjebak dengan “keinginan dunia” sehingga mereka lupa jati dirinya dan sulit membedakan mana kehendak Allah dan mana yang berkenan kepada-Nya. Itulah sebabnya kita perlu

waspada dan berjaga-jaga. (PS)

Terang Yang SesungguhnyaYOHANES 1:1-18

Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.

Yohanes 1:9

Bacaan Alkitab Setahun jumat, 1 juli 2016

Harap diisi dengan huruf cetak

Mazmur 120-127

Page 3: 201607

Form Berlangganan

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa : 6 bulan Rp 42.000,- 12 bulan Rp 84.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 54.000,- 12 bulan Rp 108.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Lydia Lianawati atau Koesbijanto Pranoto No. A/C 7830470900

= Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

= Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________) Yesus datang ke dunia ini sebagai terang sejati.

Terangilah hidupku senantiasa dalam

kasih-Mu, ya Tuhan.

D O

Ar

en

un

ga

n

Yohanes memberikan gambaran kepada umat Israel bahwa manusia hidupnya dikuasai oleh kejahatan karena dosa. Dosa itu menjerat, mengikat serta memperhamba manusia sehingga manusia hidup dalam kegelapan. Yohanes datang untuk memberi kesaksian tentang terang yang dapat menyelamatkan manusia (ayat 7), dan Yohanes Pembaptis sendiri bersaksi bahwa dia bukanlah terang yang dimaksudkan kebanyakan orang (Yohanes 1:19-28). Sungguh aneh jika ada orang yang mengaku dirinya sebagai “terang”. Bahkan ada yang mengaku sebagai Mesias yang dapat menuntun manusia menuju jalan kebenaran. Menjadi suatu pertanyaan mendasar adalah “jalan kebenaran” yang mana? Perlu diingat ketika Tuhan Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya bahwa di akhir zaman akan muncul nabi-nabi palsu yang menyesatkan banyak orang (Matius 24:11). Jadi, siapa terang yang sesungguhnya? Yohanes dengan jelas bersaksi bahwa terang yang sesungguhnya adalah Tuhan Yesus. Yesus sebagai terang membawa dampak yang sangat besar bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya. Semua orang yang menerima terang yaitu Yesus Kristus, diberi-Nya kuasa menjadi anak-anak Allah. (ayat 12). Sikap yang perlu kita miliki sebagai pribadi yang telah menerima terang Kristus adalah, pertama, tetap memercayai Yesus Kristus sebagai terang hidup. Tanpa terang Tuhan, perjalanan hidup kita akan tersesat, karena begitu banyak tawaran dari dunia ini yang ingin menjebak manusia menuju kebinasaan. Kedua, tetap berjaga-jaga. Jangan lengah, akhir zaman ini banyak orang yang terjebak dengan “keinginan dunia” sehingga mereka lupa jati dirinya dan sulit membedakan mana kehendak Allah dan mana yang berkenan kepada-Nya. Itulah sebabnya kita perlu

waspada dan berjaga-jaga. (PS)

Terang Yang SesungguhnyaYOHANES 1:1-18

Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.

Yohanes 1:9

Bacaan Alkitab Setahun jumat, 1 juli 2016

Harap diisi dengan huruf cetak

Mazmur 120-127

Page 4: 201607

Tuhan, pakai aku menjadi alat-Mu untuk

memancarkan terang-Mu.

Berbahagialah orangyang kekuatannya di dalam Tuhan.

Kepedulian orang Kristen terhadap sesamanya yang

berada dalam kegelapan.

Tuhan, Engkaulah satu-satunya yang

kami andalkan.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Takjub! Manusia seringkali terpana kagum melihat sesuatu yang tidak lazim. Begitulah yang dialami oleh murid-murid Yesus. Mereka terperangah saat menyaksikan Tuhan Yesus terangkat naik ke surga. Mata mereka masih terus tertuju ke langit, padahal Tuhan Yesus sudah tidak nampak lagi karena tertutup awan. Entah berapa lama murid-murid merasa takjub. Sepertinya mereka tidak ingin beranjak dari tempat itu sampai mereka ditegur oleh dua malaikat Tuhan. Memang menyenangkan saat berada dekat dengan Tuhan Yesus. Terasa indah saat menikmati hadirat Tuhan. Rasanya tak ingin meninggalkan tempat. Kalau boleh ingin terus menikmati persekutuan dengan-Nya. Namun, kita tidak dipanggil untuk menyendiri dengan Tuhan terus menerus. Ada saatnya, kita harus pergi kepada orang banyak. Di sanalah terang Tuhan harus dinyatakan kepada mereka yang masih belum mengenal-Nya dan hidup dalam kegelapan. Hidup Kristen harus dibangun dari persekutuan dengan Tuhan Yesus, sebuah persekutuan yang manis. Selanjutnya, orang Kristen perlu hadir di tengah masyarakat dan memancarkan terang melalui cara hidup yang baik dan benar. Selain itu, jikalau ada kesempatan dapat memberitakan “Sang Terang” kepada orang yang membutuhkan. Kisah Para Rasul 1:8 menyatakan bahwa orang percaya diberi kelengkapan kuasa oleh Roh Kudus. Kuasa itu memampukan kita menjadi saksi Kristus yang efektif. Artinya, hidup kita akan membawa perubahan yang baik pada banyak orang. Orang yang sedang dirundung kegelapan akan melihat terang Tuhan. Orang yang putus asa dengan hidupnya beroleh pengharapan pasti karena Sang Terang ada di dalam hidupnya.

(LB)

Mazmur ini menggambarkan tentang orang percaya yang terikat pada TUHAN sehingga ia merindukan untuk tetap

berada dalam hadirat-Nya. Orang itu telah mengalami perlindungan TUHAN. Allah digambarkan sebagai matahari dan

perisai dalam kehidupannya. Apa maknanya?Matahari dalam kehidupan sehari-hari memberikan terang

bagi manusia di bumi mulai pagi hingga sore hari. Tanpa matahari, sepanjang hari menjadi gelap. Demikian halnya dengan kegelapan yang dialami oleh manusia, TUHAN digambarkan sebagai matahari yang dapat menerangi kehidupan mereka di tengah kegelapan dunia yang penuh dengan dosa. Di tengah pergumulan yang orang-orang percaya alami, ada janji bahwa TUHAN akan menerangi hidup mereka dalam terang firman-Nya. Selain itu, TUHAN juga digambarkan sebagai perisai. Perisai dipakai untuk membela dan menangkis serangan musuh. Dalam keadaan tanpa harapan, TUHAN berjanji menjadi pembela yang berkuasa untuk melakukan apa yang sudah dijanjikan-Nya bagi orang yang hidupnya tidak bercela.

Tuhan juga berjanji memberikan kasih dan kemuliaan-Nya bagi anak-anak-Nya yang hidup tidak bercela. Dia tidak pernah menahan kebaikan. Meskipun di tengah keadaan yang sulit, Tuhan menerangi dan membela kita. Tugas kita adalah hidup dengan saleh, benar, tulus, tidak bercela dan mengandalkan Tuhan yang berkuasa menyediakan segala sesuatu, baik secara jasmani yang bersifat sementara maupun secara rohani yang bersifat kekal.

Sudahkah Saudara mengalami kebaikan Tuhan? Hiduplah dengan tidak bercela. (AS)

Menjadi Pemberita TerangTuhan adalah Matahari dan PerisaiKISAH PARA RASUL 1:8-11MAZMUR 84:1-13

“Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga mening-galkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” Kisah Para Rasul 1:11

Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan

kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela. Mazmur 84:12

minggu, 3 juli 2016sabtu, 2 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Mazmur 128-134 Mazmur 135-137

Page 5: 201607

Tuhan, pakai aku menjadi alat-Mu untuk

memancarkan terang-Mu.

Berbahagialah orangyang kekuatannya di dalam Tuhan.

Kepedulian orang Kristen terhadap sesamanya yang

berada dalam kegelapan.

Tuhan, Engkaulah satu-satunya yang

kami andalkan.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Takjub! Manusia seringkali terpana kagum melihat sesuatu yang tidak lazim. Begitulah yang dialami oleh murid-murid Yesus. Mereka terperangah saat menyaksikan Tuhan Yesus terangkat naik ke surga. Mata mereka masih terus tertuju ke langit, padahal Tuhan Yesus sudah tidak nampak lagi karena tertutup awan. Entah berapa lama murid-murid merasa takjub. Sepertinya mereka tidak ingin beranjak dari tempat itu sampai mereka ditegur oleh dua malaikat Tuhan. Memang menyenangkan saat berada dekat dengan Tuhan Yesus. Terasa indah saat menikmati hadirat Tuhan. Rasanya tak ingin meninggalkan tempat. Kalau boleh ingin terus menikmati persekutuan dengan-Nya. Namun, kita tidak dipanggil untuk menyendiri dengan Tuhan terus menerus. Ada saatnya, kita harus pergi kepada orang banyak. Di sanalah terang Tuhan harus dinyatakan kepada mereka yang masih belum mengenal-Nya dan hidup dalam kegelapan. Hidup Kristen harus dibangun dari persekutuan dengan Tuhan Yesus, sebuah persekutuan yang manis. Selanjutnya, orang Kristen perlu hadir di tengah masyarakat dan memancarkan terang melalui cara hidup yang baik dan benar. Selain itu, jikalau ada kesempatan dapat memberitakan “Sang Terang” kepada orang yang membutuhkan. Kisah Para Rasul 1:8 menyatakan bahwa orang percaya diberi kelengkapan kuasa oleh Roh Kudus. Kuasa itu memampukan kita menjadi saksi Kristus yang efektif. Artinya, hidup kita akan membawa perubahan yang baik pada banyak orang. Orang yang sedang dirundung kegelapan akan melihat terang Tuhan. Orang yang putus asa dengan hidupnya beroleh pengharapan pasti karena Sang Terang ada di dalam hidupnya.

(LB)

Mazmur ini menggambarkan tentang orang percaya yang terikat pada TUHAN sehingga ia merindukan untuk tetap

berada dalam hadirat-Nya. Orang itu telah mengalami perlindungan TUHAN. Allah digambarkan sebagai matahari dan

perisai dalam kehidupannya. Apa maknanya?Matahari dalam kehidupan sehari-hari memberikan terang

bagi manusia di bumi mulai pagi hingga sore hari. Tanpa matahari, sepanjang hari menjadi gelap. Demikian halnya dengan kegelapan yang dialami oleh manusia, TUHAN digambarkan sebagai matahari yang dapat menerangi kehidupan mereka di tengah kegelapan dunia yang penuh dengan dosa. Di tengah pergumulan yang orang-orang percaya alami, ada janji bahwa TUHAN akan menerangi hidup mereka dalam terang firman-Nya. Selain itu, TUHAN juga digambarkan sebagai perisai. Perisai dipakai untuk membela dan menangkis serangan musuh. Dalam keadaan tanpa harapan, TUHAN berjanji menjadi pembela yang berkuasa untuk melakukan apa yang sudah dijanjikan-Nya bagi orang yang hidupnya tidak bercela.

Tuhan juga berjanji memberikan kasih dan kemuliaan-Nya bagi anak-anak-Nya yang hidup tidak bercela. Dia tidak pernah menahan kebaikan. Meskipun di tengah keadaan yang sulit, Tuhan menerangi dan membela kita. Tugas kita adalah hidup dengan saleh, benar, tulus, tidak bercela dan mengandalkan Tuhan yang berkuasa menyediakan segala sesuatu, baik secara jasmani yang bersifat sementara maupun secara rohani yang bersifat kekal.

Sudahkah Saudara mengalami kebaikan Tuhan? Hiduplah dengan tidak bercela. (AS)

Menjadi Pemberita TerangTuhan adalah Matahari dan PerisaiKISAH PARA RASUL 1:8-11MAZMUR 84:1-13

“Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga mening-galkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.” Kisah Para Rasul 1:11

Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan

kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela. Mazmur 84:12

minggu, 3 juli 2016sabtu, 2 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Mazmur 128-134 Mazmur 135-137

Page 6: 201607

Sejauh mana kita sadar bahwa tindakan/

perbuatan kita telah menjadi cahaya

bagi sesama?

Pancarkan kebenaran Tuhan selama hayat di kandung badan.

Tuhan, kami rindu perbuatan sekecil apapun

yang kami lakukan menjadi cahaya kemuliaan-Mu.

Keberanian setiap individu untuk

memancarkan terang kebenaran Tuhan.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Sejak awal penciptaan alam semesta, Allah berkata, “Jadilah terang. Lalu terang itu jadi” (Kejadian 1:3). Kehidupan kita sehari-hari tidak lepas dari terang. Pada siang hari matahari menerangi alam semesta dan pada malam hari bulan menerangi bumi. Tuhan Yesus memberikan pengajaran bahwa kalau seseorang menyalakan pelita, jangan disembunyikan di bawah gantang, tetapi ditaruh di tempat yang tinggi supaya menerangi semua yang ada di bawahnya (ayat 15). Jelaslah bahwa fungsi terang adalah menerangi. Yesus menyebut murid-murid-Nya, “Kamu adalah terang dunia.” Yesus mengatakan hal ini bukan tanpa alasan karena Yesus sendiri adalah Terang Dunia (Yohanes 8:12) dan barang siapa mengikut Dia akan memiliki terang hidup. Tuhan Yesus mengajar murid-murid-Nya supaya “menerangi” dunia ini dengan kehidupan dan perbuatan yang baik. Perbuatan baik di sini bukan dimaksudkan supaya kita diselamatkan tetapi perbuatan baik sebagai bukti bahwa kehidupan kita telah menerima anugerah keselamatan melalui Sang Terang Dunia yaitu Tuhan Yesus. Perbuatan baik itu sederhana sekali, salah satunya adalah belajar berkata-kata dengan baik dan sopan kepada semua orang. Sering kita dengar hujatan, cemoohan, makian dari orang yang tidak bisa mengendalikan ucapan dan lidahnya dengan berbagai alasan. Firman Tuhan mengingatkan supaya ucapan lidah kita baik, tidak jahat (Mazmur 34:14; 1 Petrus 3:10), sehingga kita bisa melihat hari-hari yang baik. Kita dapat melakukan fungsi sebagai terang dunia dengan baik kalau kehidupan, tindakan dan kelakuan kita mencerminkan Kristus. Terang yang bercahaya dari kehidupan kita akan mempermuliakan Bapa kita di dalam Kristus. Karena itu, usahakanlah hidup kita bercahaya

bagi dunia ini, dimulai dari rumah kita masing-masing. (PS)

Di Sekolah Minggu ada sebuah kisah tentang seorang anak berkulit hitam yang ingin memiliki kulit putih. Disangkanya jika ia

mandi dengan sabun terus-menerus, kulitnya akan menjadi putih. Usahanya sia-sia. Mengapa? Karena ia memang terlahir sebagai anak

berkulit hitam. Demikian halnya dengan kebenaran. Ada orang yang mencoba menampilkan kebenaran di depan publik guna menunjukkan bahwa ia adalah orang benar. Ternyata keesokan harinya, setelah malam sebelumnya ia mendeklarasikan diri sebagai orang benar, ia ditangkap aparat karena terbukti menerima suap. Kebenaran itu berasal dari dalam kehidupan orang-orang yang telah dibenarkan oleh Allah. Melalui apa? Pertama, oleh firman Allah yang adalah kebenaran itu sendiri (Yohanes 17:17). Kedua, oleh karya penebusan Yesus Kristus di kayu salib Golgota (Roma 3:24). Ketiga, oleh karya Roh Kudus yang terus membimbing kita kepada seluruh kebenaran (Yohanes 16:13). Tidak semua orang bisa mengalami karya pembenaran Allah ini karena ada yang menolaknya. Mereka merasa telah memiliki kebenaran dan tidak merasa perlu karunia pembenaran itu. Mereka tidak memahami bahwa di hadapan Allah kebenaran bahkan kesalehan manusia seperti kain yang kotor (Yesaya 64:6). Selanjutnya, kebenaran yang kita miliki harus terus dipancarkan melalui perkataan dan perbuatan. Memang selalu akan ada upaya agar pancaran terang kebenaran itu menjadi pudar bahkan padam, namun jika kebenaran itu benar-benar dari dalam, ia tidak akan pernah dapat dihentikan. Bisa-bisa, orang yang mencoba memadamkannya akan menerima akibatnya, yaitu tetap tinggal di dalam kegelapan selama-

lamanya. (PF)

Fungsi TerangSemakin BercahayaMATIUS 5:1-16AMSAL 4:1-18

Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Matius 5:15

Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang

sampai rembang tengah hari. Amsal 4:18

selasa, 5 juli 2016senin, 4 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Mazmur 142-146Mazmur 138-141

Page 7: 201607

Sejauh mana kita sadar bahwa tindakan/

perbuatan kita telah menjadi cahaya

bagi sesama?

Pancarkan kebenaran Tuhan selama hayat di kandung badan.

Tuhan, kami rindu perbuatan sekecil apapun

yang kami lakukan menjadi cahaya kemuliaan-Mu.

Keberanian setiap individu untuk

memancarkan terang kebenaran Tuhan.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Sejak awal penciptaan alam semesta, Allah berkata, “Jadilah terang. Lalu terang itu jadi” (Kejadian 1:3). Kehidupan kita sehari-hari tidak lepas dari terang. Pada siang hari matahari menerangi alam semesta dan pada malam hari bulan menerangi bumi. Tuhan Yesus memberikan pengajaran bahwa kalau seseorang menyalakan pelita, jangan disembunyikan di bawah gantang, tetapi ditaruh di tempat yang tinggi supaya menerangi semua yang ada di bawahnya (ayat 15). Jelaslah bahwa fungsi terang adalah menerangi. Yesus menyebut murid-murid-Nya, “Kamu adalah terang dunia.” Yesus mengatakan hal ini bukan tanpa alasan karena Yesus sendiri adalah Terang Dunia (Yohanes 8:12) dan barang siapa mengikut Dia akan memiliki terang hidup. Tuhan Yesus mengajar murid-murid-Nya supaya “menerangi” dunia ini dengan kehidupan dan perbuatan yang baik. Perbuatan baik di sini bukan dimaksudkan supaya kita diselamatkan tetapi perbuatan baik sebagai bukti bahwa kehidupan kita telah menerima anugerah keselamatan melalui Sang Terang Dunia yaitu Tuhan Yesus. Perbuatan baik itu sederhana sekali, salah satunya adalah belajar berkata-kata dengan baik dan sopan kepada semua orang. Sering kita dengar hujatan, cemoohan, makian dari orang yang tidak bisa mengendalikan ucapan dan lidahnya dengan berbagai alasan. Firman Tuhan mengingatkan supaya ucapan lidah kita baik, tidak jahat (Mazmur 34:14; 1 Petrus 3:10), sehingga kita bisa melihat hari-hari yang baik. Kita dapat melakukan fungsi sebagai terang dunia dengan baik kalau kehidupan, tindakan dan kelakuan kita mencerminkan Kristus. Terang yang bercahaya dari kehidupan kita akan mempermuliakan Bapa kita di dalam Kristus. Karena itu, usahakanlah hidup kita bercahaya

bagi dunia ini, dimulai dari rumah kita masing-masing. (PS)

Di Sekolah Minggu ada sebuah kisah tentang seorang anak berkulit hitam yang ingin memiliki kulit putih. Disangkanya jika ia

mandi dengan sabun terus-menerus, kulitnya akan menjadi putih. Usahanya sia-sia. Mengapa? Karena ia memang terlahir sebagai anak

berkulit hitam. Demikian halnya dengan kebenaran. Ada orang yang mencoba menampilkan kebenaran di depan publik guna menunjukkan bahwa ia adalah orang benar. Ternyata keesokan harinya, setelah malam sebelumnya ia mendeklarasikan diri sebagai orang benar, ia ditangkap aparat karena terbukti menerima suap. Kebenaran itu berasal dari dalam kehidupan orang-orang yang telah dibenarkan oleh Allah. Melalui apa? Pertama, oleh firman Allah yang adalah kebenaran itu sendiri (Yohanes 17:17). Kedua, oleh karya penebusan Yesus Kristus di kayu salib Golgota (Roma 3:24). Ketiga, oleh karya Roh Kudus yang terus membimbing kita kepada seluruh kebenaran (Yohanes 16:13). Tidak semua orang bisa mengalami karya pembenaran Allah ini karena ada yang menolaknya. Mereka merasa telah memiliki kebenaran dan tidak merasa perlu karunia pembenaran itu. Mereka tidak memahami bahwa di hadapan Allah kebenaran bahkan kesalehan manusia seperti kain yang kotor (Yesaya 64:6). Selanjutnya, kebenaran yang kita miliki harus terus dipancarkan melalui perkataan dan perbuatan. Memang selalu akan ada upaya agar pancaran terang kebenaran itu menjadi pudar bahkan padam, namun jika kebenaran itu benar-benar dari dalam, ia tidak akan pernah dapat dihentikan. Bisa-bisa, orang yang mencoba memadamkannya akan menerima akibatnya, yaitu tetap tinggal di dalam kegelapan selama-

lamanya. (PF)

Fungsi TerangSemakin BercahayaMATIUS 5:1-16AMSAL 4:1-18

Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Matius 5:15

Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang

sampai rembang tengah hari. Amsal 4:18

selasa, 5 juli 2016senin, 4 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Mazmur 142-146Mazmur 138-141

Page 8: 201607

Menjadi surat Kristus adalah panggilan hidup untuk setiap orang yang percaya kepada Kristus.

Anak-anak Allah sama seperti bintang-bintang

yang bersinar.

Hidup orang Kristen tidak menjadi batu sandungan

orang lain yang akan datang kepada Kristus.

Pakai aku menjadi seperti bintang-bintang yang menyinari dunia ini.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Tidak sedikit orang yang menolak untuk percaya kepada Yesus Kristus dan malas datang ke gereja yang disebabkan bukan karena ajaran gereja, bukan fasilitas gereja yang tidak lengkap dan bukan pula jarak tempuh menuju ke gereja. Hal tersebut disebabkan oleh karena hidup orang Kristen yang tidak bisa menjadi contoh.

Mahatma Gandhi, di depan ribuan mahasiswa Kristen di Colombo pernah berujar, “Seandainya kekristenan hanyalah khotbah di bukit, maka saya telah menjadi orang Kristen. Tetapi karena hidup orang-orang Kristenlah, maka saya tidak mau menjadi Kristen.”

Melalui surat yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, kita diingatkan bahwa orang Kristen harus sungguh-sungguh menjaga hidupnya agar tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Dengan demikian, orang yang belum percaya dan melihat perbuatan orang Kristen lalu memperoleh berkat, mau percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Surat pujian adalah kehidupan orang Kristen yang sudah diubah oleh Tuhan menjadi ciptaan baru melalui karya Roh Kudus. Ia memiliki sikap hidup yang rendah hati, semangat melayani Tuhan, menjauhi perbuatan yang kotor dan jahat, dan hidup memuliakan Allah.

Di era digital seperti sekarang ini, mungkin kata yang tepat untuk menyebut surat pujian atau Surat Kristus adalah email Kristus, facebook Kristus, twitter Kristus, handphone Kristus, sms Kristus, televisi Kristus, internet Kristus dan, lain sebagainya. Di era teknologi informasi yang berkembang sekarang ini, hampir setiap orang Kristen muncul dan bisa dilihat melalui alat digital tersebut. Oleh karena itu, setiap menggunakan sarana informasi apapun, marilah kita tunjukkan hidup kita sebagai murid Tuhan Yesus Kristus, sehingga melalui hidup kita semua orang memperoleh

berkat Tuhan dan mempermuliakan nama Tuhan. (ADL)

Bintang adalah benda langit yang memiliki cahaya sendiri dan memancarkannya ke planet bumi. Cahaya bintang-

bintang yang bertaburan di langit sangat jelas terlihat ketika cuaca cerah. Apalagi jika dilihat dari puncak gunung, sungguh

sangat indah, cahayanya berkilau-kilauan bagaikan batu permata. Rasul Paulus menasihati jemaat Filipi agar menjadi seperti bintang-bintang yang bercahaya. Bagaimana agar dapat menjadi seperti bintang? Pertama, dengan taat menjalankan perintah Tuhan, yaitu mengerjakan keselamatan yang Tuhan anugerahkan sebagai tugas mulia. Artinya, menjadi saksi Kristus, bekerja membawa jiwa-jiwa bagi Dia. Bagaimana bisa menjadi saksi Kristus? Melakukan hal yang terpuji melalui tutur kata dan perbuatan, sehingga orang yang belum mengenal Tuhan Yesus akan tertarik untuk menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Kedua, dengan takut dan gentar. Kita kerjakan tugas mulia tersebut dengan sungguh-sungguh, penuh tanggung jawab dan dedikasi serta penyangkalan diri. Dan lebih dari pada itu adalah hidup dalam kekudusan. Ketiga, tidak bersungut-sungut atau berbantah-bantahan. Orang yang bekerja dengan bersungut-sunggut, berarti sebenarnya ia enggan melakukan apa yang ditugaskan, atau mau melakukan tetapi dengan setengah hati. Sedangkan bekerja dengan berbantah-bantahan akan menghasilkan pertengkaran. Tuhan tidak menghendaki hal tersebut.

Kita adalah anak-anak Allah. Mari kita kerjakan tugas mulia dari Tuhan Yesus Kristus tersebut dengan sungguh-sungguh dan dengan

sehati sepikir supaya mendatangkan berkat yang besar. (LL)

Surat PujianJadilah Seperti Bintang2 KORINTUS 3:1-18FILIPI 2:12-18

Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. 2 Korintus 3:2

Supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah

angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di

dunia. Filipi 2:15

kamis, 7 juli 2016rabu, 6 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Amsal 1-3Mazmur 147-150

Page 9: 201607

Menjadi surat Kristus adalah panggilan hidup untuk setiap orang yang percaya kepada Kristus.

Anak-anak Allah sama seperti bintang-bintang

yang bersinar.

Hidup orang Kristen tidak menjadi batu sandungan

orang lain yang akan datang kepada Kristus.

Pakai aku menjadi seperti bintang-bintang yang menyinari dunia ini.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Tidak sedikit orang yang menolak untuk percaya kepada Yesus Kristus dan malas datang ke gereja yang disebabkan bukan karena ajaran gereja, bukan fasilitas gereja yang tidak lengkap dan bukan pula jarak tempuh menuju ke gereja. Hal tersebut disebabkan oleh karena hidup orang Kristen yang tidak bisa menjadi contoh.

Mahatma Gandhi, di depan ribuan mahasiswa Kristen di Colombo pernah berujar, “Seandainya kekristenan hanyalah khotbah di bukit, maka saya telah menjadi orang Kristen. Tetapi karena hidup orang-orang Kristenlah, maka saya tidak mau menjadi Kristen.”

Melalui surat yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus, kita diingatkan bahwa orang Kristen harus sungguh-sungguh menjaga hidupnya agar tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Dengan demikian, orang yang belum percaya dan melihat perbuatan orang Kristen lalu memperoleh berkat, mau percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Surat pujian adalah kehidupan orang Kristen yang sudah diubah oleh Tuhan menjadi ciptaan baru melalui karya Roh Kudus. Ia memiliki sikap hidup yang rendah hati, semangat melayani Tuhan, menjauhi perbuatan yang kotor dan jahat, dan hidup memuliakan Allah.

Di era digital seperti sekarang ini, mungkin kata yang tepat untuk menyebut surat pujian atau Surat Kristus adalah email Kristus, facebook Kristus, twitter Kristus, handphone Kristus, sms Kristus, televisi Kristus, internet Kristus dan, lain sebagainya. Di era teknologi informasi yang berkembang sekarang ini, hampir setiap orang Kristen muncul dan bisa dilihat melalui alat digital tersebut. Oleh karena itu, setiap menggunakan sarana informasi apapun, marilah kita tunjukkan hidup kita sebagai murid Tuhan Yesus Kristus, sehingga melalui hidup kita semua orang memperoleh

berkat Tuhan dan mempermuliakan nama Tuhan. (ADL)

Bintang adalah benda langit yang memiliki cahaya sendiri dan memancarkannya ke planet bumi. Cahaya bintang-

bintang yang bertaburan di langit sangat jelas terlihat ketika cuaca cerah. Apalagi jika dilihat dari puncak gunung, sungguh

sangat indah, cahayanya berkilau-kilauan bagaikan batu permata. Rasul Paulus menasihati jemaat Filipi agar menjadi seperti bintang-bintang yang bercahaya. Bagaimana agar dapat menjadi seperti bintang? Pertama, dengan taat menjalankan perintah Tuhan, yaitu mengerjakan keselamatan yang Tuhan anugerahkan sebagai tugas mulia. Artinya, menjadi saksi Kristus, bekerja membawa jiwa-jiwa bagi Dia. Bagaimana bisa menjadi saksi Kristus? Melakukan hal yang terpuji melalui tutur kata dan perbuatan, sehingga orang yang belum mengenal Tuhan Yesus akan tertarik untuk menerima-Nya sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Kedua, dengan takut dan gentar. Kita kerjakan tugas mulia tersebut dengan sungguh-sungguh, penuh tanggung jawab dan dedikasi serta penyangkalan diri. Dan lebih dari pada itu adalah hidup dalam kekudusan. Ketiga, tidak bersungut-sungut atau berbantah-bantahan. Orang yang bekerja dengan bersungut-sunggut, berarti sebenarnya ia enggan melakukan apa yang ditugaskan, atau mau melakukan tetapi dengan setengah hati. Sedangkan bekerja dengan berbantah-bantahan akan menghasilkan pertengkaran. Tuhan tidak menghendaki hal tersebut.

Kita adalah anak-anak Allah. Mari kita kerjakan tugas mulia dari Tuhan Yesus Kristus tersebut dengan sungguh-sungguh dan dengan

sehati sepikir supaya mendatangkan berkat yang besar. (LL)

Surat PujianJadilah Seperti Bintang2 KORINTUS 3:1-18FILIPI 2:12-18

Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. 2 Korintus 3:2

Supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah

angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di

dunia. Filipi 2:15

kamis, 7 juli 2016rabu, 6 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Amsal 1-3Mazmur 147-150

Page 10: 201607

Melakukan kebaikan adalah perintah Tuhan.

Orang yang jemu berbuat baik tidak akan menuai

hasil yang baik.

Berikanlah kami kemampuan untuk berbuat baik tanpa

menundanya.

Setiap orang Kristen yang menghadapi

tantangan tidak jemu berbuat baik.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Mendasari semua kebaikan yang dapat kita lakukan kepada orang lain adalah karena kita sudah diselamatkan oleh Kristus. Hanya karena kasih Kristus, kita memiliki hati untuk melakukan kebaikan dan tidak memerhatikan kepentingan diri sendiri tetapi kepentingan orang lain juga. Sehubungan dengan berbuat baik, kita akan belajar untuk tidak menundanya. “Jangan menunda apa yang dapat dikerjakan hari ini,” merupakan nasihat yang baik bagi kita agar tidak terbiasa menunda-nunda pekerjaan, termasuk berbuat baik. Firman Tuhan hari ini memberikan nasihat agar kita jangan menunda kebaikan kepada orang lain yang berhak menerima pertolongan kita. Mengapa kita tidak boleh menundanya? Karena kita sanggup melakukan kebaikan. Kebaikan dapat berbentuk perhatian, bantuan keuangan, menyediakan waktu, dan bantuan-bantuan yang lainnya. Dengan menunda memberikan kebaikan kepada orang lain berarti kita melewatkan kesempatan yang telah Tuhan berikan kepada kita, padahal kita mampu melakukannya. Kesempatan tersebut bisa tidak terulang kembali dalam kehidupan kita.

Dalam melakukan kebaikan, kita bisa belajar dari Tuhan Yesus. Dia tidak menunda-nunda melakukan pekerjaan Bapa-Nya dalam mengasihi orang-orang yang Ia layani. Sebagai pengikut Kristus, apakah kita sudah melakukan perbuatan baik kepada orang-orang yang membutuhkan? Sebaiknya kita tidak menunda-nunda dalam melakukan kebaikan. Jangan sampai terlambat melakukan kebaikan selagi masih diberi kesempatan oleh Tuhan. Jangan menunda kebaikan bagi orang-

orang yang membutuhkan. (AS)

Banyak orang suka melakukan sesuatu yang baru, tetapi kemudian, ketika ada tantangan yang besar di tengah jalan, semua

hal yang dilakukan terhenti begitu saja. Ia mulai jemu dan bosan, dan tidak ada lagi kreatifitas untuk mengembangkannya. Hal ini patut

disayangkan, bukan? Rasul Paulus sangat berhasil dalam tugas memancarkan terang kebenaran Tuhan Yesus Kristus di kota Korintus. Terbukti banyak orang yang percaya kepada-Nya (ayat 8). Namun, di sana Rasul Paulus juga menghadapi tantangan besar, dimana ada orang-orang yang memusuhinya (ayat 6).

Pada umumnya ketika seseorang menghadapi tantangan, ia menjadi takut dan berhenti dari melakukan hal yang baik dan berhenti memberitakan kebenaran. Itulah sebabnya Tuhan menemui Rasul Paulus dalam penglihatan dan menguatkan hatinya agar ia tidak takut dan tidak jemu memberitakan Kabar Baik, karena Tuhan akan memberikan perlindungan kepadanya dan pelayanannya akan berhasil (ayat 9). Dengan adanya penguatan dan perlindungan dari Tuhan itu, Rasul Paulus tinggal selama satu tahun enam bulan dengan terus mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka (ayat 11). Apabila saat ini kita sedang menghadapi tantangan ketika kita berbuat kebaikan dan memberitakan kebenaran, jangan berhenti dan jangan diam. Tuhan Yesus Kristus akan melindungi kita dan menguatkan kita. Roh Kudus-Nya akan terus mengobarkan semangat kita, sehingga kita tidak akan menjadi jemu atau bosan untuk memancarkan terang Tuhan. Ketahuilah bahwa semua usaha yang kita lakukan bagi kemuliaan-Nya tidak akan pernah sia-sia. Mungkin kita menaburnya dengan air mata. Namun

satu kali kelak kita akan menuainya dengan bersorak sorai! (PF)

Jangan Menunda KebaikanJangan JemuAMSAL 3:27-28KISAH PARA RASUL 18:1-17

Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. Amsal 3:27

…”Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!”

Kisah Para Rasul 18:9

sabtu, 9 juli 2016jumat, 8 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Amsal 7-9Amsal 4-6

Page 11: 201607

Melakukan kebaikan adalah perintah Tuhan.

Orang yang jemu berbuat baik tidak akan menuai

hasil yang baik.

Berikanlah kami kemampuan untuk berbuat baik tanpa

menundanya.

Setiap orang Kristen yang menghadapi

tantangan tidak jemu berbuat baik.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Mendasari semua kebaikan yang dapat kita lakukan kepada orang lain adalah karena kita sudah diselamatkan oleh Kristus. Hanya karena kasih Kristus, kita memiliki hati untuk melakukan kebaikan dan tidak memerhatikan kepentingan diri sendiri tetapi kepentingan orang lain juga. Sehubungan dengan berbuat baik, kita akan belajar untuk tidak menundanya. “Jangan menunda apa yang dapat dikerjakan hari ini,” merupakan nasihat yang baik bagi kita agar tidak terbiasa menunda-nunda pekerjaan, termasuk berbuat baik. Firman Tuhan hari ini memberikan nasihat agar kita jangan menunda kebaikan kepada orang lain yang berhak menerima pertolongan kita. Mengapa kita tidak boleh menundanya? Karena kita sanggup melakukan kebaikan. Kebaikan dapat berbentuk perhatian, bantuan keuangan, menyediakan waktu, dan bantuan-bantuan yang lainnya. Dengan menunda memberikan kebaikan kepada orang lain berarti kita melewatkan kesempatan yang telah Tuhan berikan kepada kita, padahal kita mampu melakukannya. Kesempatan tersebut bisa tidak terulang kembali dalam kehidupan kita.

Dalam melakukan kebaikan, kita bisa belajar dari Tuhan Yesus. Dia tidak menunda-nunda melakukan pekerjaan Bapa-Nya dalam mengasihi orang-orang yang Ia layani. Sebagai pengikut Kristus, apakah kita sudah melakukan perbuatan baik kepada orang-orang yang membutuhkan? Sebaiknya kita tidak menunda-nunda dalam melakukan kebaikan. Jangan sampai terlambat melakukan kebaikan selagi masih diberi kesempatan oleh Tuhan. Jangan menunda kebaikan bagi orang-

orang yang membutuhkan. (AS)

Banyak orang suka melakukan sesuatu yang baru, tetapi kemudian, ketika ada tantangan yang besar di tengah jalan, semua

hal yang dilakukan terhenti begitu saja. Ia mulai jemu dan bosan, dan tidak ada lagi kreatifitas untuk mengembangkannya. Hal ini patut

disayangkan, bukan? Rasul Paulus sangat berhasil dalam tugas memancarkan terang kebenaran Tuhan Yesus Kristus di kota Korintus. Terbukti banyak orang yang percaya kepada-Nya (ayat 8). Namun, di sana Rasul Paulus juga menghadapi tantangan besar, dimana ada orang-orang yang memusuhinya (ayat 6).

Pada umumnya ketika seseorang menghadapi tantangan, ia menjadi takut dan berhenti dari melakukan hal yang baik dan berhenti memberitakan kebenaran. Itulah sebabnya Tuhan menemui Rasul Paulus dalam penglihatan dan menguatkan hatinya agar ia tidak takut dan tidak jemu memberitakan Kabar Baik, karena Tuhan akan memberikan perlindungan kepadanya dan pelayanannya akan berhasil (ayat 9). Dengan adanya penguatan dan perlindungan dari Tuhan itu, Rasul Paulus tinggal selama satu tahun enam bulan dengan terus mengajarkan firman Allah di tengah-tengah mereka (ayat 11). Apabila saat ini kita sedang menghadapi tantangan ketika kita berbuat kebaikan dan memberitakan kebenaran, jangan berhenti dan jangan diam. Tuhan Yesus Kristus akan melindungi kita dan menguatkan kita. Roh Kudus-Nya akan terus mengobarkan semangat kita, sehingga kita tidak akan menjadi jemu atau bosan untuk memancarkan terang Tuhan. Ketahuilah bahwa semua usaha yang kita lakukan bagi kemuliaan-Nya tidak akan pernah sia-sia. Mungkin kita menaburnya dengan air mata. Namun

satu kali kelak kita akan menuainya dengan bersorak sorai! (PF)

Jangan Menunda KebaikanJangan JemuAMSAL 3:27-28KISAH PARA RASUL 18:1-17

Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya. Amsal 3:27

…”Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!”

Kisah Para Rasul 18:9

sabtu, 9 juli 2016jumat, 8 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Amsal 7-9Amsal 4-6

Page 12: 201607

Tidak akan ada pengampunan besar dari Allah tanpa Yesus mau membalas kejahatan

manusia dengan kebaikan-Nya.

Umat percaya dijamin oleh Tuhan sendiri.

Setiap orang Kristen memiliki hidup yang mulia

dan terpuji dengan membalas kebaikan atas

kejahatan orang lain.

Ketekunan iman orang Kristen saat menghadapi

kesulitan hidup.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Jika seseorang membalas kejahatan dengan kejahatan, maka ia adalah seorang pendendam. Jika seseorang membalas kebaikan dengan kebaikan, itu adalah hal yang biasa dan wajar. Jika seseorang membalas kebaikan dengan kejahatan, itu berarti orang tersebut adalah seorang yang kejam. Tetapi, jika kejahatan dibalas dengan kebaikan, maka hal itu disebut perbuatan mulia dan terpuji. Dari beberapa sikap di atas, barangkali kita bisa menilai diri kita masing-masing, manakah sikap yang sering kita perbuat?

Sebagai pengikut Kristus, kita harus memiliki sikap yang mulia dan terpuji, yaitu membalas kejahatan dengan kebaikan. Ingatlah ketika Tuhan Yesus dihakimi dengan tidak adil, dihina, dicaci sampai divonis hukuman salib, Ia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Sebaliknya Ia membalas kejahatan mereka dengan kebaikan. Ia malah memohonkan ampun kepada Bapa-Nya, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Lukas 23:34).

Mengapa kita harus melakukan perbuatan yang mulia dan terpuji dengan membalas kebaikan atas kejahatan orang lain? Alasannya adalah, pertama, setiap orang Kristen harus melakukan hal yang baik sama seperti Tuhan Yesus Kristus. Tuntutan ini tidaklah berlebihan dan mengada-ada, karena setiap orang yang sungguh-sungguh percaya dan taat pada pimpinan Tuhan, maka Roh Kuduslah yang akan memberi kemampuan untuk bisa hidup seperti Tuhan Yesus. Kedua, Tuhan memerintahkan kepada kita supaya kita mau belajar membalas kejahatan dengan kebaikan. Perbuatan inilah yang dikehendaki oleh Tuhan dalam hidup orang percaya. Oleh karena itu walaupun seseorang melukai dan menyakti hati kita, sampai timbul perasaan ingin marah, marilah kita tetap menjadi orang yang mulia dan terpuji. Melalui perbuatan ini, Bapa kita yang di surga dipermuliakan oleh

semua orang yang melihat perbuatan kita. (ADL)

Tanah Gosyen di Mesir adalah bukti pemeliharaan TUHAN atas umat-Nya. Tempat terbaik dan terbebas dari segala tulah

yang ditimpakan Allah atas Mesir. Setiap umat percaya hidup kecukupan dan kelimpahan, walaupun Gosyen dikelilingi bangsa

Mesir yang mengalami banyak goncangan dan musibah. TUHAN membedakan antara umat-Nya dengan yang bukan umat-Nya. Mesir adalah simbol dunia yang jahat, berdosa dan menolak TUHAN

Mesir memiliki peradaban dan pengetahuan yang maju saat itu. Raja Firaun dengan para pemimpinnya sangat arogan dan digjaya. Mereka meremehkan orang-orang Israel yang adalah umat pilihan TUHAN sendiri. Orang Israel diperbudak dan dibebani oleh banyak sekali pekerjaan berat, sehingga untuk beribadah kepada TUHAN tidak ada waktu. Firaun tidak mengizinkan orang Israel beribadah.

Kerja dan kerja! Itu saja yang dilakukan setiap hari. Dunia acapkali hanya menekankan kepada bekerja keras dan gigih saja! Mereka berpikir dengan demikian akan mencapai segala yang diinginkan. Bangsa Israel yang tertindas mulai berseru kepada TUHAN atas penderitaan yang mereka alami. TUHAN mendengar dan segera bertindak! Firaun dan bangsa Mesir dihajar dengan tulah-tulah yang didatangkan melalui Musa, hamba Allah itu. Sebaliknya, umat Israel di Gosyen aman tenteram dan tidak terkena tulah sama sekali. Jangan takut jika Saudara tinggal di lingkungan orang-orang berdosa seperti Mesir saat itu. Percayalah kepada Tuhan yang sanggup melindungi dan memberikan berkat-berkat spesial kepada Saudara. Tuhan ada di mana Saudara berada! Dan Tuhan membedakan umat-Nya

dengan orang-orang yang hidup dalam dosa. (LB)

Air Tuba Dibalas Air SusuTanah GosyenLUKAS 23:33-34KELUARAN 8:20-23

Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang. 1 Tesalonika 5:15

Tetapi pada hari itu Aku akan mengecualikan tanah Gosyen, di mana umat-Ku tinggal, sehingga di sana

tidak ada terdapat pikat, supaya engkau mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, ada di negeri ini. Keluaran 8:22

senin, 11 juli 2016minggu, 10 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Amsal 13-15Amsal 10-12

Page 13: 201607

Tidak akan ada pengampunan besar dari Allah tanpa Yesus mau membalas kejahatan

manusia dengan kebaikan-Nya.

Umat percaya dijamin oleh Tuhan sendiri.

Setiap orang Kristen memiliki hidup yang mulia

dan terpuji dengan membalas kebaikan atas

kejahatan orang lain.

Ketekunan iman orang Kristen saat menghadapi

kesulitan hidup.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Jika seseorang membalas kejahatan dengan kejahatan, maka ia adalah seorang pendendam. Jika seseorang membalas kebaikan dengan kebaikan, itu adalah hal yang biasa dan wajar. Jika seseorang membalas kebaikan dengan kejahatan, itu berarti orang tersebut adalah seorang yang kejam. Tetapi, jika kejahatan dibalas dengan kebaikan, maka hal itu disebut perbuatan mulia dan terpuji. Dari beberapa sikap di atas, barangkali kita bisa menilai diri kita masing-masing, manakah sikap yang sering kita perbuat?

Sebagai pengikut Kristus, kita harus memiliki sikap yang mulia dan terpuji, yaitu membalas kejahatan dengan kebaikan. Ingatlah ketika Tuhan Yesus dihakimi dengan tidak adil, dihina, dicaci sampai divonis hukuman salib, Ia tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Sebaliknya Ia membalas kejahatan mereka dengan kebaikan. Ia malah memohonkan ampun kepada Bapa-Nya, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Lukas 23:34).

Mengapa kita harus melakukan perbuatan yang mulia dan terpuji dengan membalas kebaikan atas kejahatan orang lain? Alasannya adalah, pertama, setiap orang Kristen harus melakukan hal yang baik sama seperti Tuhan Yesus Kristus. Tuntutan ini tidaklah berlebihan dan mengada-ada, karena setiap orang yang sungguh-sungguh percaya dan taat pada pimpinan Tuhan, maka Roh Kuduslah yang akan memberi kemampuan untuk bisa hidup seperti Tuhan Yesus. Kedua, Tuhan memerintahkan kepada kita supaya kita mau belajar membalas kejahatan dengan kebaikan. Perbuatan inilah yang dikehendaki oleh Tuhan dalam hidup orang percaya. Oleh karena itu walaupun seseorang melukai dan menyakti hati kita, sampai timbul perasaan ingin marah, marilah kita tetap menjadi orang yang mulia dan terpuji. Melalui perbuatan ini, Bapa kita yang di surga dipermuliakan oleh

semua orang yang melihat perbuatan kita. (ADL)

Tanah Gosyen di Mesir adalah bukti pemeliharaan TUHAN atas umat-Nya. Tempat terbaik dan terbebas dari segala tulah

yang ditimpakan Allah atas Mesir. Setiap umat percaya hidup kecukupan dan kelimpahan, walaupun Gosyen dikelilingi bangsa

Mesir yang mengalami banyak goncangan dan musibah. TUHAN membedakan antara umat-Nya dengan yang bukan umat-Nya. Mesir adalah simbol dunia yang jahat, berdosa dan menolak TUHAN

Mesir memiliki peradaban dan pengetahuan yang maju saat itu. Raja Firaun dengan para pemimpinnya sangat arogan dan digjaya. Mereka meremehkan orang-orang Israel yang adalah umat pilihan TUHAN sendiri. Orang Israel diperbudak dan dibebani oleh banyak sekali pekerjaan berat, sehingga untuk beribadah kepada TUHAN tidak ada waktu. Firaun tidak mengizinkan orang Israel beribadah.

Kerja dan kerja! Itu saja yang dilakukan setiap hari. Dunia acapkali hanya menekankan kepada bekerja keras dan gigih saja! Mereka berpikir dengan demikian akan mencapai segala yang diinginkan. Bangsa Israel yang tertindas mulai berseru kepada TUHAN atas penderitaan yang mereka alami. TUHAN mendengar dan segera bertindak! Firaun dan bangsa Mesir dihajar dengan tulah-tulah yang didatangkan melalui Musa, hamba Allah itu. Sebaliknya, umat Israel di Gosyen aman tenteram dan tidak terkena tulah sama sekali. Jangan takut jika Saudara tinggal di lingkungan orang-orang berdosa seperti Mesir saat itu. Percayalah kepada Tuhan yang sanggup melindungi dan memberikan berkat-berkat spesial kepada Saudara. Tuhan ada di mana Saudara berada! Dan Tuhan membedakan umat-Nya

dengan orang-orang yang hidup dalam dosa. (LB)

Air Tuba Dibalas Air SusuTanah GosyenLUKAS 23:33-34KELUARAN 8:20-23

Perhatikanlah, supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang baik, terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang. 1 Tesalonika 5:15

Tetapi pada hari itu Aku akan mengecualikan tanah Gosyen, di mana umat-Ku tinggal, sehingga di sana

tidak ada terdapat pikat, supaya engkau mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, ada di negeri ini. Keluaran 8:22

senin, 11 juli 2016minggu, 10 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Amsal 13-15Amsal 10-12

Page 14: 201607

Pancarkan terang-Nya di manapun kita berada.

Berbeda untuk kemuliaan Allah lebih mulia dari pada serupa dengan dunia.

Kemantapan hati setiap orang untuk

memancarkan terang kebenaran Tuhan.

Setiap orang Kristen berani tampil beda untuk

kemuliaan-Nya.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Banyak orang tua yang putra-putrinya sudah menikah, malah tidak memiliki kebebasan untuk melayani seperti yang diharapkannya. Semula mereka berencana untuk melayani Tuhan saat pensiun atau ketika putra-putri mereka sudah berumah tangga. Ternyata harapan untuk memancarkan terang Kristus terkendala, karena putra-putri mereka menitipkan anak-anaknya. Jadilah mereka penjaga cucu-cucu. Itu memang pelayanan juga, tetapi sebenarnya merupakan urusan orang tuanya masing-masing. Tuhan menginginkan umat-Nya memancarkan terang-Nya, namun ternyata banyak penghalang. Beberapa penghalang antara lain, pertama, kesibukan yang terus menerus tiada henti dalam bekerja mencari nafkah, sehingga tidak ada waktu lagi untuk memancarkan terang Tuhan. Kedua, meletakkan kepentingan diri di atas kepentingan Tuhan. Padahal seharusnya mengutamakan Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya terlebih dahulu, maka semuanya akan ditambahkan kepada kita (Matius 6:33). Ketiga, adanya penghalang dari luar, yaitu godaan Iblis agar kita pasif bahkan berpangku tangan saja menjadi penonton. Jika terang kebenaran Tuhan memancar, banyak orang akan berpaling kepada Tuhan dan meninggalkan semua perbuatan jahatnya. Iblis bisa kehilangan banyak pengikut. Keempat, adanya penghalang dari sesama, yang tanpa alasan jelas ingin memadamkan terang kasih Tuhan yang kita pancarkan. Kalau ada orang benar selalu akan dihabisi seperti yang kita lihat dalam negara kita. Seharusnya mereka bersyukur dan mendukungnya, bukan malah mencaci-maki dan berusaha menyingkirkannya. Pancarkan terus

terang Tuhan, apapun halangan dan rintangannya. (PF)

Sungguh tidaklah mudah berani tampil beda di antara sekian banyak kesamaan. Apalagi menampilkan kebaikan yang

tidak berlaku di tengah keburukan. Sebuah kisah tentang seorang tenaga marketing muda yang jujur, baik dan taat kepada Tuhan Yesus

justru dicemooh, difitnah dan ditekan oleh teman-teman di lingkungan kerjanya. Lingkungan kerja di mana ia berada diselubungi dengan sikap duniawi yang buruk sehingga jika pemuda ini menampilkan sikap hidup surgawi, malah dipandang aneh dan dianggap lelucon belaka di hadapan teman-teman kerjanya. Meskipun demikian pemuda ini tetap berani tampil beda dengan mempertahankan cara hidup yang baik.

Demikianlah hendaknya umat kepunyaan Allah yang dikuduskan, dipanggil dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Panggilan ini memisahkan kita dari kebiasaan-kebiasaan hidup duniawi yang sangat berbeda dengan panggilan surgawi. Oleh karena itu status kewarganegaraan kita dalam panggilan ini adalah sebagai warga negara surga (Filipi 3:20). Di muka bumi ini kita merupakan orang asing yang merantau dengan dikelilingi oleh keinginan-keinginan daging seperti yang tampak dari perilaku manusia duniawi. Sebagai umat yang kudus milik kepunyaan Allah, kita harus berbeda dari perilaku manusia duniawi. Kita hanya menerima hal-hal yang berasal dari Roh Allah, sementara mereka tidak memahami hal-hal rohani, bahkan apa yang tampak oleh kita sebagai manusia rohani, hal itu dianggap sebagai kebodohan bagi mereka. Berani tampil beda di tengah-tengah manusia duniawi merupakan panggilan menuju terang yang ajaib. Untuk berani tampil beda, milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah orang yang bukan

umat Allah. (SM)

Singkirkan Penghalang Berani Tampil BedaYESAYA 60:1-71 PETRUS 2:9-17

Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.

Yesaya 60:1

Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai

orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.

1 Petrus 2:12

rabu, 13 juli 2016selasa, 12 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Amsal 19-21Amsal 16-18

Page 15: 201607

Pancarkan terang-Nya di manapun kita berada.

Berbeda untuk kemuliaan Allah lebih mulia dari pada serupa dengan dunia.

Kemantapan hati setiap orang untuk

memancarkan terang kebenaran Tuhan.

Setiap orang Kristen berani tampil beda untuk

kemuliaan-Nya.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Banyak orang tua yang putra-putrinya sudah menikah, malah tidak memiliki kebebasan untuk melayani seperti yang diharapkannya. Semula mereka berencana untuk melayani Tuhan saat pensiun atau ketika putra-putri mereka sudah berumah tangga. Ternyata harapan untuk memancarkan terang Kristus terkendala, karena putra-putri mereka menitipkan anak-anaknya. Jadilah mereka penjaga cucu-cucu. Itu memang pelayanan juga, tetapi sebenarnya merupakan urusan orang tuanya masing-masing. Tuhan menginginkan umat-Nya memancarkan terang-Nya, namun ternyata banyak penghalang. Beberapa penghalang antara lain, pertama, kesibukan yang terus menerus tiada henti dalam bekerja mencari nafkah, sehingga tidak ada waktu lagi untuk memancarkan terang Tuhan. Kedua, meletakkan kepentingan diri di atas kepentingan Tuhan. Padahal seharusnya mengutamakan Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya terlebih dahulu, maka semuanya akan ditambahkan kepada kita (Matius 6:33). Ketiga, adanya penghalang dari luar, yaitu godaan Iblis agar kita pasif bahkan berpangku tangan saja menjadi penonton. Jika terang kebenaran Tuhan memancar, banyak orang akan berpaling kepada Tuhan dan meninggalkan semua perbuatan jahatnya. Iblis bisa kehilangan banyak pengikut. Keempat, adanya penghalang dari sesama, yang tanpa alasan jelas ingin memadamkan terang kasih Tuhan yang kita pancarkan. Kalau ada orang benar selalu akan dihabisi seperti yang kita lihat dalam negara kita. Seharusnya mereka bersyukur dan mendukungnya, bukan malah mencaci-maki dan berusaha menyingkirkannya. Pancarkan terus

terang Tuhan, apapun halangan dan rintangannya. (PF)

Sungguh tidaklah mudah berani tampil beda di antara sekian banyak kesamaan. Apalagi menampilkan kebaikan yang

tidak berlaku di tengah keburukan. Sebuah kisah tentang seorang tenaga marketing muda yang jujur, baik dan taat kepada Tuhan Yesus

justru dicemooh, difitnah dan ditekan oleh teman-teman di lingkungan kerjanya. Lingkungan kerja di mana ia berada diselubungi dengan sikap duniawi yang buruk sehingga jika pemuda ini menampilkan sikap hidup surgawi, malah dipandang aneh dan dianggap lelucon belaka di hadapan teman-teman kerjanya. Meskipun demikian pemuda ini tetap berani tampil beda dengan mempertahankan cara hidup yang baik.

Demikianlah hendaknya umat kepunyaan Allah yang dikuduskan, dipanggil dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Panggilan ini memisahkan kita dari kebiasaan-kebiasaan hidup duniawi yang sangat berbeda dengan panggilan surgawi. Oleh karena itu status kewarganegaraan kita dalam panggilan ini adalah sebagai warga negara surga (Filipi 3:20). Di muka bumi ini kita merupakan orang asing yang merantau dengan dikelilingi oleh keinginan-keinginan daging seperti yang tampak dari perilaku manusia duniawi. Sebagai umat yang kudus milik kepunyaan Allah, kita harus berbeda dari perilaku manusia duniawi. Kita hanya menerima hal-hal yang berasal dari Roh Allah, sementara mereka tidak memahami hal-hal rohani, bahkan apa yang tampak oleh kita sebagai manusia rohani, hal itu dianggap sebagai kebodohan bagi mereka. Berani tampil beda di tengah-tengah manusia duniawi merupakan panggilan menuju terang yang ajaib. Untuk berani tampil beda, milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah orang yang bukan

umat Allah. (SM)

Singkirkan Penghalang Berani Tampil BedaYESAYA 60:1-71 PETRUS 2:9-17

Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.

Yesaya 60:1

Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai

orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.

1 Petrus 2:12

rabu, 13 juli 2016selasa, 12 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Amsal 19-21Amsal 16-18

Page 16: 201607

Nyatakan identitas kita maka dunia akan

diberkati.

Jadilah terang bagi orang di sekitar kita.

Kesaksian hidup orang Kristen

dalam pergaulan.

Tuhan, jadikan aku terang-Mu agar mampu

menyinari sekitarku yang penuh dengan kegelapan.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Menjadi Kristen adalah kasih karunia Allah yang menakjubkan! Tuhan mengangkat harkat dan martabat kita dari manusia pendosa menjadi orang-orang yang diampuni dan dikuduskan. Kita tidak lagi berkubang dalam dosa karena telah kita tinggalkan, sebaliknya kita hidup dalam kebenaran-Nya. Kita menerima banyak hak istimewa dan kuasa sebagai orang percaya. Salah satu hak yang istimewa adalah sebutan sebagai “imamat rajani”. Pengertian imamat berkaitan dengan seorang imam yang diperkenan untuk masuk menghadap hadirat Tuhan. Ini adalah hak khusus untuk menghadap kepada Raja di atas segala raja, Tuhan Yesus Kristus. Berikutnya, dalam Wahyu disebutkan bahwa kita akan ikut memerintah bersama-sama dengan Kristus. Jadi, jikalau kita disebut sebagai “imamat yang rajani”, hal itu merupakan anugerah Tuhan yang luar biasa. Itu sebabnya setiap saat kita bisa masuk ke hadirat Tuhan melalui doa penyembahan kepada Tuhan. Kita melayani atau menyenangkan Dia, Raja di atas segala raja. Namun, kita juga akan memerintah bersama Dia kelak, karena itu janji-Nya. Betapa dahsyat hidup sebagai “imamat rajani”! Kita akan tetap kuat di dalam Tuhan, walau dunia sekitar hiruk pikuk dengan segala ambisinya yang berdosa. Kita perlu menjaga hati agar tidak dicemarkan oleh dunia yang berdosa. Biarlah kita memancarkan terang di tengah dunia yang gelap ini. Mereka yang tersesat dan tinggal dalam gelap akan melihat terang dari hidup setiap anak Tuhan yang sadar dirinya adalah “imamat rajani”. Terang itu kiranya terpancar dalam lingkungan keluarga, pergaulan, pendidikan atau pun bisnis. Tuhan memberkati. (LB)

Berkaitan dengan tujuan, peran dan manfaatnya, segala sesuatu memiliki ciri-ciri tersendiri. Sebuah mobil misalnya.

Sebagai sarana transportasi, sebuah mobil pasti memiliki mesin, roda, kemudi, dan sebagainya. Demikian halnya dengan sebuah

pelita. Sebuah pelita memiliki sumbu, dan tempat minyak, sehingga ketika berfungsi dengan baik, pelita itu bisa menerangi ruang sekitarnya yang semula gelap gulita. Ia harus ditaruh di tempatnya, serta tidak ada yang menghalangi terang yang dipancarkannya. Dalam khotbah-Nya, Tuhan Yesus menyatakan kepada pendengarnya bahwa mereka semua, termasuk kita yang percaya kepada-Nya, adalah terang dunia. Ia sendiri juga adalah Terang Dunia. Orang-orang yang mengikut Dia tidak akan berjalan dalam kegelapan (Yohanes 8:12). Kita pun, sebagai pengikut dan murid-murid-Nya, adalah terang dunia dalam skala yang lebih kecil. Jika kita melekat kepada-Nya, maka ada aliran cahaya kehidupan yang bisa kita pancarkan ke sekitar kita. Terang Kristus yang harus kita pancarkan adalah sifat-sifat-Nya yang dinyatakan sebagai buah Roh dalam kehidupan kita: kasih, sukacita, kasih, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Galatia 5:22-23). Tentu sangat disayangkan jika kemudian ada hal-hal yang menghalangi atau menutupi sehingga sekitar kita tidak bisa menikmati terang itu. Ada “gantang”, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan bisnis dan ekonomi yang bisa membuat orang lain tersandung, seperti: tipu-menipu, ketidakjujuran, kelicikan, dan sebagainya. Kita harus membuang segala penghalang itu, agar sekitar kita tetap dapat melihat

kemuliaan Kristus di dalam kehidupan kita. (YR/PF)

Imamat RajaniKamulah Terang DuniaI PETRUS 2:9-10MATIUS 5:13-16

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri,.... 1 Petrus 2:9

Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Matius 5:14

jumat, 15 juli 2016kamis, 14 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Amsal 25-27Amsal 22-24

Page 17: 201607

Nyatakan identitas kita maka dunia akan

diberkati.

Jadilah terang bagi orang di sekitar kita.

Kesaksian hidup orang Kristen

dalam pergaulan.

Tuhan, jadikan aku terang-Mu agar mampu

menyinari sekitarku yang penuh dengan kegelapan.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Menjadi Kristen adalah kasih karunia Allah yang menakjubkan! Tuhan mengangkat harkat dan martabat kita dari manusia pendosa menjadi orang-orang yang diampuni dan dikuduskan. Kita tidak lagi berkubang dalam dosa karena telah kita tinggalkan, sebaliknya kita hidup dalam kebenaran-Nya. Kita menerima banyak hak istimewa dan kuasa sebagai orang percaya. Salah satu hak yang istimewa adalah sebutan sebagai “imamat rajani”. Pengertian imamat berkaitan dengan seorang imam yang diperkenan untuk masuk menghadap hadirat Tuhan. Ini adalah hak khusus untuk menghadap kepada Raja di atas segala raja, Tuhan Yesus Kristus. Berikutnya, dalam Wahyu disebutkan bahwa kita akan ikut memerintah bersama-sama dengan Kristus. Jadi, jikalau kita disebut sebagai “imamat yang rajani”, hal itu merupakan anugerah Tuhan yang luar biasa. Itu sebabnya setiap saat kita bisa masuk ke hadirat Tuhan melalui doa penyembahan kepada Tuhan. Kita melayani atau menyenangkan Dia, Raja di atas segala raja. Namun, kita juga akan memerintah bersama Dia kelak, karena itu janji-Nya. Betapa dahsyat hidup sebagai “imamat rajani”! Kita akan tetap kuat di dalam Tuhan, walau dunia sekitar hiruk pikuk dengan segala ambisinya yang berdosa. Kita perlu menjaga hati agar tidak dicemarkan oleh dunia yang berdosa. Biarlah kita memancarkan terang di tengah dunia yang gelap ini. Mereka yang tersesat dan tinggal dalam gelap akan melihat terang dari hidup setiap anak Tuhan yang sadar dirinya adalah “imamat rajani”. Terang itu kiranya terpancar dalam lingkungan keluarga, pergaulan, pendidikan atau pun bisnis. Tuhan memberkati. (LB)

Berkaitan dengan tujuan, peran dan manfaatnya, segala sesuatu memiliki ciri-ciri tersendiri. Sebuah mobil misalnya.

Sebagai sarana transportasi, sebuah mobil pasti memiliki mesin, roda, kemudi, dan sebagainya. Demikian halnya dengan sebuah

pelita. Sebuah pelita memiliki sumbu, dan tempat minyak, sehingga ketika berfungsi dengan baik, pelita itu bisa menerangi ruang sekitarnya yang semula gelap gulita. Ia harus ditaruh di tempatnya, serta tidak ada yang menghalangi terang yang dipancarkannya. Dalam khotbah-Nya, Tuhan Yesus menyatakan kepada pendengarnya bahwa mereka semua, termasuk kita yang percaya kepada-Nya, adalah terang dunia. Ia sendiri juga adalah Terang Dunia. Orang-orang yang mengikut Dia tidak akan berjalan dalam kegelapan (Yohanes 8:12). Kita pun, sebagai pengikut dan murid-murid-Nya, adalah terang dunia dalam skala yang lebih kecil. Jika kita melekat kepada-Nya, maka ada aliran cahaya kehidupan yang bisa kita pancarkan ke sekitar kita. Terang Kristus yang harus kita pancarkan adalah sifat-sifat-Nya yang dinyatakan sebagai buah Roh dalam kehidupan kita: kasih, sukacita, kasih, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Galatia 5:22-23). Tentu sangat disayangkan jika kemudian ada hal-hal yang menghalangi atau menutupi sehingga sekitar kita tidak bisa menikmati terang itu. Ada “gantang”, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan bisnis dan ekonomi yang bisa membuat orang lain tersandung, seperti: tipu-menipu, ketidakjujuran, kelicikan, dan sebagainya. Kita harus membuang segala penghalang itu, agar sekitar kita tetap dapat melihat

kemuliaan Kristus di dalam kehidupan kita. (YR/PF)

Imamat RajaniKamulah Terang DuniaI PETRUS 2:9-10MATIUS 5:13-16

Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri,.... 1 Petrus 2:9

Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Matius 5:14

jumat, 15 juli 2016kamis, 14 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Amsal 25-27Amsal 22-24

Page 18: 201607

Menyediakan lampu dengan minyaknya, membuat penantian

tidak sia-sia.

Periksa diri, jangan biarkan api Roh Kudus padam.

Semua orang percaya berjaga-jaga

dalam menantikan kedatangan-Nya.

Roh Kudus, perbaharuilah hidupku

dengan Roh-Mu.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Ada pepatah mengatakan, “Sedia payung sebelum hujan.” Seorang teman berseloroh, “Itu namanya pamer, belum hujan kok bawa payung.” Padahal maksud pepatah itu adalah agar setiap orang mempersiapkan hal yang akan paling dibutuhkan untuk mengantisipasi sesuatu yang mungkin atau pasti terjadi, sebagaimana payung sangat dibutuhkan pada waktu hujan. Saat kesepuluh gadis berencana menyongsong mempelai laki-laki, mereka semua membawa pelita. Gadis-gadis yang bijaksana sekaligus membawa minyak persediaan, sedangkan gadis-gadis yang bodoh tidak membawanya. Mereka tahu bahwa pelita itu perlu minyak, tetapi kelima gadis yang bodoh itu sangat meyakini sesuatu yang belum pasti. Apa saja yang mereka yakini? Setidaknya ada empat hal yang mereka yakini secara salah: pertama, bahwa mempelai laki-laki itu tidak akan terlambat datang. Kedua, bahwa minyak mereka dalam pelita pasti cukup. Ketiga, bahwa teman-teman mereka pasti akan memberikan sebagian dari minyak cadangan mereka. Keempat, bahwa mereka akan mudah menjumpai penjual minyak di situ. Keempat hal itu ternyata meleset dari harapan mereka. Mempelai laki-laki itu agak terlambat datang, minyak mereka tidak cukup, rekan-rekan mereka tidak bisa memberikan sebagian minyak yang mereka butuhkan, dan ternyata tidak mudah menjumpai penjual minyak. Akhirnya karena tidak berjaga-jaga mempersiapkan segala sesuatunya, mereka ditolak masuk ke tempat perkawinan itu. Mari kita selalu berjaga-jaga menantikan kedatangan Yesus Kristus. Sediakan “minyak” yaitu relasi yang hidup dengan Roh Kudus, agar pelita hidup kita terus menyala. Jangan mengandalkan sesuatu yang belum pasti, tetapi jauh lebih baik mempersiapkan antisipasinya. (PF)

Pada zaman Perjanjian Lama, seseorang yang ingin memberikan ucapan syukur kepada Allah dapat dilakukan dengan

cara mempersembahkan korban bakaran berupa seekor binatang yang diletakkan di atas mezbah. Contohnya adalah Nuh (Kejadian

8:20). Namun, bukan hanya ucapan syukur saja, seseorang yang ingin memperoleh pengampunan dosa juga harus mempersembahkan korban bakaran. TUHANlah yang mengatur caranya. Harun sebagai seorang imam bertugas untuk memperdamaikan Allah dengan manusia berdosa yang menjadi musuh Allah. Aturannya begitu ketat. Korban bakaran diletakkan di atas mezbah dan apinya harus terus menyala, tidak boleh padam dari petang hingga pagi hari.

Kita yang hidup di zaman Perjanjian Baru tidak lagi melaksanakan persembahan korban bakaran. Namun demikian, persembahan korban bakaran itu mempunyai makna yang sangat penting. Apa maknanya? Pertama, binatang yang dikorbankan itu telah digantikan oleh Yesus yang berkorban untuk memberikan pengampunan dosa. Kedua, mezbah adalah lambang persekutuan Allah dan manusia. Manusia yang dahulu seteru Allah telah didamaikan oleh Kristus menjadi sekutu Allah. Hubungan yang putus itu telah dipersatukan kembali oleh kematian Kristus. Ketiga, api harus terus menyala memberi makna bahwa api Roh Kudus harus terus berkobar di dalam diri kita dan dijaga supaya tidak padam. Api Roh Kudus berkuasa untuk menghanguskan segala bentuk dosa sehingga hidup kita terus diperbaharui dari hari ke hari. Hidup yang lama diubah menjadi hidup yang baru yang berkenan di hadapan Allah.

Masihkah api Roh Kudus menyala di hati Saudara saat ini? (LL)

Perlu MinyakTerus MenyalaMATIUS 25:1-13IMAMAT 6:8-13

Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak.

Matius 25:3

Api yang di atas mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam.

Imamat 6:12a

minggu, 17 juli 2016sabtu, 16 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Amsal 30-31Amsal 28-29

Page 19: 201607

Menyediakan lampu dengan minyaknya, membuat penantian

tidak sia-sia.

Periksa diri, jangan biarkan api Roh Kudus padam.

Semua orang percaya berjaga-jaga

dalam menantikan kedatangan-Nya.

Roh Kudus, perbaharuilah hidupku

dengan Roh-Mu.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Ada pepatah mengatakan, “Sedia payung sebelum hujan.” Seorang teman berseloroh, “Itu namanya pamer, belum hujan kok bawa payung.” Padahal maksud pepatah itu adalah agar setiap orang mempersiapkan hal yang akan paling dibutuhkan untuk mengantisipasi sesuatu yang mungkin atau pasti terjadi, sebagaimana payung sangat dibutuhkan pada waktu hujan. Saat kesepuluh gadis berencana menyongsong mempelai laki-laki, mereka semua membawa pelita. Gadis-gadis yang bijaksana sekaligus membawa minyak persediaan, sedangkan gadis-gadis yang bodoh tidak membawanya. Mereka tahu bahwa pelita itu perlu minyak, tetapi kelima gadis yang bodoh itu sangat meyakini sesuatu yang belum pasti. Apa saja yang mereka yakini? Setidaknya ada empat hal yang mereka yakini secara salah: pertama, bahwa mempelai laki-laki itu tidak akan terlambat datang. Kedua, bahwa minyak mereka dalam pelita pasti cukup. Ketiga, bahwa teman-teman mereka pasti akan memberikan sebagian dari minyak cadangan mereka. Keempat, bahwa mereka akan mudah menjumpai penjual minyak di situ. Keempat hal itu ternyata meleset dari harapan mereka. Mempelai laki-laki itu agak terlambat datang, minyak mereka tidak cukup, rekan-rekan mereka tidak bisa memberikan sebagian minyak yang mereka butuhkan, dan ternyata tidak mudah menjumpai penjual minyak. Akhirnya karena tidak berjaga-jaga mempersiapkan segala sesuatunya, mereka ditolak masuk ke tempat perkawinan itu. Mari kita selalu berjaga-jaga menantikan kedatangan Yesus Kristus. Sediakan “minyak” yaitu relasi yang hidup dengan Roh Kudus, agar pelita hidup kita terus menyala. Jangan mengandalkan sesuatu yang belum pasti, tetapi jauh lebih baik mempersiapkan antisipasinya. (PF)

Pada zaman Perjanjian Lama, seseorang yang ingin memberikan ucapan syukur kepada Allah dapat dilakukan dengan

cara mempersembahkan korban bakaran berupa seekor binatang yang diletakkan di atas mezbah. Contohnya adalah Nuh (Kejadian

8:20). Namun, bukan hanya ucapan syukur saja, seseorang yang ingin memperoleh pengampunan dosa juga harus mempersembahkan korban bakaran. TUHANlah yang mengatur caranya. Harun sebagai seorang imam bertugas untuk memperdamaikan Allah dengan manusia berdosa yang menjadi musuh Allah. Aturannya begitu ketat. Korban bakaran diletakkan di atas mezbah dan apinya harus terus menyala, tidak boleh padam dari petang hingga pagi hari.

Kita yang hidup di zaman Perjanjian Baru tidak lagi melaksanakan persembahan korban bakaran. Namun demikian, persembahan korban bakaran itu mempunyai makna yang sangat penting. Apa maknanya? Pertama, binatang yang dikorbankan itu telah digantikan oleh Yesus yang berkorban untuk memberikan pengampunan dosa. Kedua, mezbah adalah lambang persekutuan Allah dan manusia. Manusia yang dahulu seteru Allah telah didamaikan oleh Kristus menjadi sekutu Allah. Hubungan yang putus itu telah dipersatukan kembali oleh kematian Kristus. Ketiga, api harus terus menyala memberi makna bahwa api Roh Kudus harus terus berkobar di dalam diri kita dan dijaga supaya tidak padam. Api Roh Kudus berkuasa untuk menghanguskan segala bentuk dosa sehingga hidup kita terus diperbaharui dari hari ke hari. Hidup yang lama diubah menjadi hidup yang baru yang berkenan di hadapan Allah.

Masihkah api Roh Kudus menyala di hati Saudara saat ini? (LL)

Perlu MinyakTerus MenyalaMATIUS 25:1-13IMAMAT 6:8-13

Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak.

Matius 25:3

Api yang di atas mezbah itu harus dijaga supaya terus menyala, jangan dibiarkan padam.

Imamat 6:12a

minggu, 17 juli 2016sabtu, 16 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Amsal 30-31Amsal 28-29

Page 20: 201607

Sebuah pertobatan selalu membawa

pengaruh yang dahsyat.

Dengan perantaraan kita, Kristus menyebarkan

keharuman pengenalan akan Dia.

Buah pertobatan orang Kristen.

Pakailah kami menjadi saksi-Mu di manapun

kami berada.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Perubahan! Orang yang bertobat dan diselamatkan oleh Tuhan Yesus Kristus pasti mengalami perubahan. Hidup orang itu akan menampakkan sikap dan perilaku baru. Omong kosong jikalau seseorang berkoar-koar mengatakan, “Saya telah bertobat,” namun hidupnya tidak mendukung pernyataan itu. Zakheus merupakan contoh sebuah pertobatan sejati karena ada tindakan yang radikal. Zakheus adalah seorang yang cinta uang pada mulanya. Seluruh hidupnya hanya untuk mengejar dan mengeruk uang lebih banyak lagi. Cinta akan uang membuat dia tega memeras orang lain, membebani pajak secara berlebihan. Zakheus tidak pernah tergerak untuk berbagi pada orang miskin. Ia terus memperkaya diri dengan materi yang bisa diraup dari keringat orang lain. Ia tidak peduli sekalipun orang lain membencinya. Baginya, yang penting adalah uang. Pertobatan terjadi setelah Yesus menumpang di rumahnya. Zakheus menerima Yesus dengan sukacita. Hatinya terbuka untuk mendengar perkataan-perkataan Yesus. Perkataan Yesus penuh kuasa dan mengubah hidup Zakheus. Demikian juga masa kini, setiap perkataan firman Tuhan yang tertulis dalam Alkitab berkuasa dan mampu mengubah hidup manusia. Sungguh ajaib saat firman Tuhan mengubah hidup Zakheus! Cintanya kepada Tuhan bersemi dalam hatinya, maka otomatis cinta uang menjadi pudar. Jadi benar bahwa cinta akan Tuhan membuat sikap seseorang mengalami perubahan ajaib. Zakheus memiliki kesadaran untuk berbagi terhadap sesama yang miskin. Dia tidak lagi menyayangkan harta bendanya! Dia pun berinisiatif mengganti lipat kali kepada orang-orang yang pernah diperasnya. (LB)

Rasul Paulus mengatakan, “Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan

kemenangan-Nya.” Kemenangan diidentikkan dengan keberhasilan dalam menyebarkan keharuman yaitu mengabarkan

dan menyaksikan berita Injil, memperkenalkan Kristus yang menyelamatkan manusia dari kematian kekal sehingga orang datang kepada-Nya. Itulah kemenangan!

Jika kita belum menyebarkan “bau keharuman”, berarti hidup kita masih berpusat pada diri sendiri. Kemenangan itu hanya untuk diri kita dan kebahagiaan kita sendiri. Tetapi hari ini kita diajar untuk melihat sisi kemenangan lebih dalam lagi ketika kita bisa membawa orang lain untuk datang kepada Kristus. Oleh pertolongan Kristus dan kuasa Roh-Nya yang bekerja di dalam kita memberikan keberanian yang luar biasa untuk membawa orang sungguh-sungguh keluar dari dalam kegelapan dan masuk kepada terang-Nya yang ajaib dan menerima Kristus. Itulah kemenangan yang besar dan itulah mukjizat yang terbesar.

Orang percaya bagaikan bunga yang menyebarkan keharuman di mana-mana sekalipun harus menghadapi berbagai tantangan. Tetapi, bersama-Nya hal itu menjadi suatu petualangan yang besar yang harus kita kerjakan. Sudahkah Saudara menyebarkan bau keharuman Kristus kepada orang lain? Tuhan Yesus Kristus akan membangkitkan semangat kita untuk terus berjuang dalam menyebarkan bau keharuman Kristus. Dengan demikian, banyak orang akan rindu mengenal Kristus karena melihat hidup kita yang terus

berbicara kepada mereka tentang Kristus. (AS)

Double ImpactMenyebarkan Keharuman LUKAS 19:1-62 KORINTUS 2:14-17

Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan:”Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Lukas 18:8

Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan

perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana. 2 Korintus 2:14

selasa 19 juli 2016senin, 18 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Pengkotbah 4-6Pengkotbah 1-3

Page 21: 201607

Sebuah pertobatan selalu membawa

pengaruh yang dahsyat.

Dengan perantaraan kita, Kristus menyebarkan

keharuman pengenalan akan Dia.

Buah pertobatan orang Kristen.

Pakailah kami menjadi saksi-Mu di manapun

kami berada.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Perubahan! Orang yang bertobat dan diselamatkan oleh Tuhan Yesus Kristus pasti mengalami perubahan. Hidup orang itu akan menampakkan sikap dan perilaku baru. Omong kosong jikalau seseorang berkoar-koar mengatakan, “Saya telah bertobat,” namun hidupnya tidak mendukung pernyataan itu. Zakheus merupakan contoh sebuah pertobatan sejati karena ada tindakan yang radikal. Zakheus adalah seorang yang cinta uang pada mulanya. Seluruh hidupnya hanya untuk mengejar dan mengeruk uang lebih banyak lagi. Cinta akan uang membuat dia tega memeras orang lain, membebani pajak secara berlebihan. Zakheus tidak pernah tergerak untuk berbagi pada orang miskin. Ia terus memperkaya diri dengan materi yang bisa diraup dari keringat orang lain. Ia tidak peduli sekalipun orang lain membencinya. Baginya, yang penting adalah uang. Pertobatan terjadi setelah Yesus menumpang di rumahnya. Zakheus menerima Yesus dengan sukacita. Hatinya terbuka untuk mendengar perkataan-perkataan Yesus. Perkataan Yesus penuh kuasa dan mengubah hidup Zakheus. Demikian juga masa kini, setiap perkataan firman Tuhan yang tertulis dalam Alkitab berkuasa dan mampu mengubah hidup manusia. Sungguh ajaib saat firman Tuhan mengubah hidup Zakheus! Cintanya kepada Tuhan bersemi dalam hatinya, maka otomatis cinta uang menjadi pudar. Jadi benar bahwa cinta akan Tuhan membuat sikap seseorang mengalami perubahan ajaib. Zakheus memiliki kesadaran untuk berbagi terhadap sesama yang miskin. Dia tidak lagi menyayangkan harta bendanya! Dia pun berinisiatif mengganti lipat kali kepada orang-orang yang pernah diperasnya. (LB)

Rasul Paulus mengatakan, “Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan

kemenangan-Nya.” Kemenangan diidentikkan dengan keberhasilan dalam menyebarkan keharuman yaitu mengabarkan

dan menyaksikan berita Injil, memperkenalkan Kristus yang menyelamatkan manusia dari kematian kekal sehingga orang datang kepada-Nya. Itulah kemenangan!

Jika kita belum menyebarkan “bau keharuman”, berarti hidup kita masih berpusat pada diri sendiri. Kemenangan itu hanya untuk diri kita dan kebahagiaan kita sendiri. Tetapi hari ini kita diajar untuk melihat sisi kemenangan lebih dalam lagi ketika kita bisa membawa orang lain untuk datang kepada Kristus. Oleh pertolongan Kristus dan kuasa Roh-Nya yang bekerja di dalam kita memberikan keberanian yang luar biasa untuk membawa orang sungguh-sungguh keluar dari dalam kegelapan dan masuk kepada terang-Nya yang ajaib dan menerima Kristus. Itulah kemenangan yang besar dan itulah mukjizat yang terbesar.

Orang percaya bagaikan bunga yang menyebarkan keharuman di mana-mana sekalipun harus menghadapi berbagai tantangan. Tetapi, bersama-Nya hal itu menjadi suatu petualangan yang besar yang harus kita kerjakan. Sudahkah Saudara menyebarkan bau keharuman Kristus kepada orang lain? Tuhan Yesus Kristus akan membangkitkan semangat kita untuk terus berjuang dalam menyebarkan bau keharuman Kristus. Dengan demikian, banyak orang akan rindu mengenal Kristus karena melihat hidup kita yang terus

berbicara kepada mereka tentang Kristus. (AS)

Double ImpactMenyebarkan Keharuman LUKAS 19:1-62 KORINTUS 2:14-17

Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan:”Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Lukas 18:8

Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan

perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana. 2 Korintus 2:14

selasa 19 juli 2016senin, 18 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Pengkotbah 4-6Pengkotbah 1-3

Page 22: 201607

Belajar dari sejarah untuk meraih masa depan

makin cemerlang.

Lakukan yang terbaik bagi kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus.

Mengucap syukur atas HUT 70 tahun GIA Pringgading.

Umat Tuhan agar semakin menjadi berkat

bagi sekitarnya.

Bacaan Alkitab Setahun

Gereja eksis bukan karena kehebatan orang-orang di dalamnya, namun ditopang oleh setiap janji firman Tuhan. Walaupun berhadapan dengan berbagai ancaman dan keganasan zaman, gereja terus bertumbuh dan berkembang. Tuhan Yesus berjanji menyertai dan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Oleh kemurahan Tuhan, gereja akan terus dimampukan melintasi generasi dan zaman untuk memancarkan terang-Nya. Surat Ibrani mendorong gereja untuk selalu belajar dari tokoh-tokoh iman yang teruji pada zamannya. Mereka orang-orang yang menang dan akhir hidupnya tetap dalam iman serta memuliakan nama Tuhan. Saat Saudara mempelajari iman dari tokoh-tokoh Kitab Suci, iman Saudara pun akan menjadi kuat, aktif dan memiliki arah yang benar. Membuat hidup makin mantap dan teguh percaya di dalam Tuhan Yesus Kristus. Tengoklah juga para pendahulu dan para senior gereja yang telah berjuang dalam iman, menyampaikan firman Tuhan dan mempertumbuhkan gereja-Nya. Mereka bergantung penuh pada pertolongan Roh Kudus. Pelayanan dilandasi dengan doa dan puasa; pengorbanan dan pengabdian tanpa pamrih. Firman Tuhan ditabur dengan ketulusan hati dan keyakinan penuh akan kuasa firman-Nya yang sanggup mengubah hati manusia. Tatap ke depan, teruskan perjalanan iman sebagai orang percaya dengan penuh kemenangan. Kerjakan panggilan pelayanan untuk membesarkan Kerajaan Tuhan di dunia melalui gereja-Nya dengan hati berkobar-kobar. Penyertaan Tuhan yang pasti dan spirit iman para pemimpin rohani adalah bekal dan warisan iman yang sangat bernilai

untuk memasyhurkan nama Tuhan pada zaman ini. (LB)

Lilin adalah benda penerang yang biasanya relatif kecil dan jika digunakan mudah meleleh. Jika sebuah lilin dinyalakan terus

menerus, maka dia akan segera habis dan meredup terangnya serta akhirnya padam. Namun setidaknya, sebuah lilin kalaupun akhirnya

padam, dia sempat menerangi sekitarnya dengan terangnya itu. Keberadaan kita sebagai orang Kristen ibarat lilin yang kecil di

tengah-tengah lingkungan di mana kita berada. Jika lilin itu ingin menerangi sekitarnya, dia harus rela “meleleh”. Artinya, bahwa ada harga atau pengorbanan, jika kita mau dipakai Tuhan. Ada tiga hal penting yang menjadi pesan Tuhan bagi kita dalam perikop ini. Pertama, berbuatlah baik dan berlakulah setia (Ayat 3). Tidak mudah berbuat baik dan setia, pasti ada tantangannya. Adakalanya disalahmengerti, adakalanya dianggap punya motivasi tersembunyi, dan seterusnya. Namun, sebagai anak Tuhan, kita harus terus berbuat baik dan setia, apapun risikonya. Kedua, memercayakan hidup kepada TUHAN (Ayat 5). Percayalah bahwa jika kita memercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan, Dia akan menjadi pembela kita, asal hidup kita benar di hadapan-Nya. Ketiga, berdiam dirilah di hadapan Tuhan dan tetap kuat (Ayat 7). Seperti halnya sebatang lilin yang menyala, dia akan tetap menyala jika berada tetap di tempatnya dan tidak berpindah-pindah. Jika sering dipindah, lilin akan mudah padam karena tertiup angin. Kekuatan rohani kita juga berasal dari Tuhan, jika kita sering berdiam diri di bawah kaki Tuhan, maka apapun tantangan dan kesulitan hidup kita, Tuhan akan menolong dan campur tangan.

Tetaplah bersinar untuk menjadi berkat, bagai lilin kecil yang menerangi sekitarnya. (DI)

Belajar Dari Tokoh ImanIBRANI 13:5-8

Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu.

Ibrani 13:7a

kamis, 21 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Pengkotbah 10-12Bacaan Alkitab Setahun

Lilin kecilMAZMUR 37:1-10

Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.

Mazmur 37:6

rabu, 20 juli 2016 Pengkotbah 7-9

Page 23: 201607

Belajar dari sejarah untuk meraih masa depan

makin cemerlang.

Lakukan yang terbaik bagi kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus.

Mengucap syukur atas HUT 70 tahun GIA Pringgading.

Umat Tuhan agar semakin menjadi berkat

bagi sekitarnya.

Bacaan Alkitab Setahun

Gereja eksis bukan karena kehebatan orang-orang di dalamnya, namun ditopang oleh setiap janji firman Tuhan. Walaupun berhadapan dengan berbagai ancaman dan keganasan zaman, gereja terus bertumbuh dan berkembang. Tuhan Yesus berjanji menyertai dan tidak pernah meninggalkan umat-Nya. Oleh kemurahan Tuhan, gereja akan terus dimampukan melintasi generasi dan zaman untuk memancarkan terang-Nya. Surat Ibrani mendorong gereja untuk selalu belajar dari tokoh-tokoh iman yang teruji pada zamannya. Mereka orang-orang yang menang dan akhir hidupnya tetap dalam iman serta memuliakan nama Tuhan. Saat Saudara mempelajari iman dari tokoh-tokoh Kitab Suci, iman Saudara pun akan menjadi kuat, aktif dan memiliki arah yang benar. Membuat hidup makin mantap dan teguh percaya di dalam Tuhan Yesus Kristus. Tengoklah juga para pendahulu dan para senior gereja yang telah berjuang dalam iman, menyampaikan firman Tuhan dan mempertumbuhkan gereja-Nya. Mereka bergantung penuh pada pertolongan Roh Kudus. Pelayanan dilandasi dengan doa dan puasa; pengorbanan dan pengabdian tanpa pamrih. Firman Tuhan ditabur dengan ketulusan hati dan keyakinan penuh akan kuasa firman-Nya yang sanggup mengubah hati manusia. Tatap ke depan, teruskan perjalanan iman sebagai orang percaya dengan penuh kemenangan. Kerjakan panggilan pelayanan untuk membesarkan Kerajaan Tuhan di dunia melalui gereja-Nya dengan hati berkobar-kobar. Penyertaan Tuhan yang pasti dan spirit iman para pemimpin rohani adalah bekal dan warisan iman yang sangat bernilai

untuk memasyhurkan nama Tuhan pada zaman ini. (LB)

Lilin adalah benda penerang yang biasanya relatif kecil dan jika digunakan mudah meleleh. Jika sebuah lilin dinyalakan terus

menerus, maka dia akan segera habis dan meredup terangnya serta akhirnya padam. Namun setidaknya, sebuah lilin kalaupun akhirnya

padam, dia sempat menerangi sekitarnya dengan terangnya itu. Keberadaan kita sebagai orang Kristen ibarat lilin yang kecil di

tengah-tengah lingkungan di mana kita berada. Jika lilin itu ingin menerangi sekitarnya, dia harus rela “meleleh”. Artinya, bahwa ada harga atau pengorbanan, jika kita mau dipakai Tuhan. Ada tiga hal penting yang menjadi pesan Tuhan bagi kita dalam perikop ini. Pertama, berbuatlah baik dan berlakulah setia (Ayat 3). Tidak mudah berbuat baik dan setia, pasti ada tantangannya. Adakalanya disalahmengerti, adakalanya dianggap punya motivasi tersembunyi, dan seterusnya. Namun, sebagai anak Tuhan, kita harus terus berbuat baik dan setia, apapun risikonya. Kedua, memercayakan hidup kepada TUHAN (Ayat 5). Percayalah bahwa jika kita memercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan, Dia akan menjadi pembela kita, asal hidup kita benar di hadapan-Nya. Ketiga, berdiam dirilah di hadapan Tuhan dan tetap kuat (Ayat 7). Seperti halnya sebatang lilin yang menyala, dia akan tetap menyala jika berada tetap di tempatnya dan tidak berpindah-pindah. Jika sering dipindah, lilin akan mudah padam karena tertiup angin. Kekuatan rohani kita juga berasal dari Tuhan, jika kita sering berdiam diri di bawah kaki Tuhan, maka apapun tantangan dan kesulitan hidup kita, Tuhan akan menolong dan campur tangan.

Tetaplah bersinar untuk menjadi berkat, bagai lilin kecil yang menerangi sekitarnya. (DI)

Belajar Dari Tokoh ImanIBRANI 13:5-8

Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu.

Ibrani 13:7a

kamis, 21 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Pengkotbah 10-12Bacaan Alkitab Setahun

Lilin kecilMAZMUR 37:1-10

Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.

Mazmur 37:6

rabu, 20 juli 2016 Pengkotbah 7-9

Page 24: 201607

Kemalangan orang fasik tidak hanya saat ini, tetapi juga dalam

kekekalan.

Jangan sampai lupa bahwa Tuhanlah majikan

kita, dan kita adalah hamba-hamba-Nya.

Kami rindu terang kami terus menyala, karena itu sadarkanlah kami terus

akan kehadiran-Mu, ya Tuhan.

Kerinduan hati umat Tuhan agar hanya

ingin mengagungkan nama Tuhan saja.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Penggalan beberapa kalimat nasihat yang disampaikan oleh Bildad, sahabat Ayub. menyatakan bahwa terang orang fasik tentu padam. Ia menyangka bahwa Ayub telah menjadi orang fasik. Orang fasik adalah orang yang tidak mengenal Allah (ayat 18:21), membenci TUHAN (2 Tawarikh 19:2) atau orang yang sengaja menjauhkan diri dari Allah (2 Samuel 22:22). Bildad mengambil kesimpulan seperti itu karena menyaksikan penderitaan Ayub yang mengerikan, seolah-olah Ayub telah dihukum TUHAN. Bildad menyangka bahwa “terang” Ayub telah padam dan kegelapan menyelimuti kehidupannya. Itulah prasangka Bildad terhadap Ayub.

Bildad merinci perkara-perkara buruk yang bisa dialami orang fasik. Pertama, “terang”nya padam (ayat 5, 6), artinya tidak ada kehidupan di dalam diri orang fasik. Kedua, langkahnya terhambat dan pertimbangannya menjatuhkan dirinya sendiri (ayat 7). Ketiga, “kakinya” tersangkut dan tumitnya terjerat (ayat 8-10), artinya perjalanan hidupnya/keluarganya/bisnisnya tidak berjalan mulus. Keempat, bencana mengidamkannya (ayat 12), artinya hidupnya seringkali tertimpa kesusahan/kerugian. Kelima, keringlah akarnya dan layulah rantingnya (ayat 16), artinya tidak ada nilai tambah dari kehidupan orang seperti ini. Keenam, sampai ajalnya dia tidak akan diingat-ingat orang (ayat 17-20).

Jika kita tidak mau mengalami hal-hal buruk seperti telah disebutkan, maka tugas kita hanya satu, yaitu janganlah menjadi orang fasik! Janganlah melupakan Tuhan! Dalam setiap rencana dan perjalanan kehidupan, mari kita sertakan Tuhan. Niscaya berkat

melimpah. (AW)

Dalam sebuah lembaga pendidikan - saat penamatan para siswa - ada kejadian yang unik. Waktu acara foto bersama

dengan para guru, salah seorang staf administrasi langsung maju ke depan dan menempati tempat kosong untuk difoto, padahal

tempat itu adalah untuk Kepala Sekolah. Ia ingin tampil padahal tidak tepat waktu dan tempatnya. Banyak yang menyindir bahwa orang tersebut tidak tahu diri. Terkadang ada juga orang Kristen yang mengikut dan melayani Tuhan Yesus Kristus lupa bahwa apabila ia bisa mencapai prestasi pelayanan yang baik, itu bukan karena dirinya yang mampu, melainkan karena Tuhan sendiri yang memampukannya. Ada orang yang lupa diri, sehingga mengharapkan segala pujian dan sanjungan ditujukan kepadanya, padahal ia hanya seorang hamba. Yesus Kristus adalah Tuan di atas segala tuan, yang layak mendapatkan segala pujian. Jika terang Tuhan telah berhasil kita pancarkan, biarlah orang-orang itu kita arahkan kepada Tuhan, dan bukan kepada diri kita sendiri. Jangan sekali-kali mencuri kemuliaan Tuhan, karena hal itu akan berakibat fatal. Hanya Tuhanlah yang layak menerima segala pujian. Yudas, saudara Yakobus, telah memancarkan terang Tuhan dengan memberikan teguran keras kepada guru-guru palsu (ayat 3-16). Ia memberikan nasihat untuk meneguhkan iman jemaat (ayat 17-23). Ia berhasil dalam pelayanannya. Banyak orang diselamatkan dari ajaran sesat dan diteguhkan imannya. Namun ia sadar bahwa bukan dialah yang harus menerima pujian, melainkan Tuhan Yesus Kristus sendiri sebagai boss-nya. Bagaimana dengan kita? (PF)

Terang Orang FasikBagiku Atau Bagi-NyaAYUB 18:5-21YUDAS 1:1-25

Terang orang benar bercahaya gemilang, sedangkan pelita orang fasik padam.

Amsal 13:9

Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran,

kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin. Yudas 1:25

sabtu, 23 juli 2016jumat, 22 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Kidung 5-6Kidung 1-4

Page 25: 201607

Kemalangan orang fasik tidak hanya saat ini, tetapi juga dalam

kekekalan.

Jangan sampai lupa bahwa Tuhanlah majikan

kita, dan kita adalah hamba-hamba-Nya.

Kami rindu terang kami terus menyala, karena itu sadarkanlah kami terus

akan kehadiran-Mu, ya Tuhan.

Kerinduan hati umat Tuhan agar hanya

ingin mengagungkan nama Tuhan saja.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Penggalan beberapa kalimat nasihat yang disampaikan oleh Bildad, sahabat Ayub. menyatakan bahwa terang orang fasik tentu padam. Ia menyangka bahwa Ayub telah menjadi orang fasik. Orang fasik adalah orang yang tidak mengenal Allah (ayat 18:21), membenci TUHAN (2 Tawarikh 19:2) atau orang yang sengaja menjauhkan diri dari Allah (2 Samuel 22:22). Bildad mengambil kesimpulan seperti itu karena menyaksikan penderitaan Ayub yang mengerikan, seolah-olah Ayub telah dihukum TUHAN. Bildad menyangka bahwa “terang” Ayub telah padam dan kegelapan menyelimuti kehidupannya. Itulah prasangka Bildad terhadap Ayub.

Bildad merinci perkara-perkara buruk yang bisa dialami orang fasik. Pertama, “terang”nya padam (ayat 5, 6), artinya tidak ada kehidupan di dalam diri orang fasik. Kedua, langkahnya terhambat dan pertimbangannya menjatuhkan dirinya sendiri (ayat 7). Ketiga, “kakinya” tersangkut dan tumitnya terjerat (ayat 8-10), artinya perjalanan hidupnya/keluarganya/bisnisnya tidak berjalan mulus. Keempat, bencana mengidamkannya (ayat 12), artinya hidupnya seringkali tertimpa kesusahan/kerugian. Kelima, keringlah akarnya dan layulah rantingnya (ayat 16), artinya tidak ada nilai tambah dari kehidupan orang seperti ini. Keenam, sampai ajalnya dia tidak akan diingat-ingat orang (ayat 17-20).

Jika kita tidak mau mengalami hal-hal buruk seperti telah disebutkan, maka tugas kita hanya satu, yaitu janganlah menjadi orang fasik! Janganlah melupakan Tuhan! Dalam setiap rencana dan perjalanan kehidupan, mari kita sertakan Tuhan. Niscaya berkat

melimpah. (AW)

Dalam sebuah lembaga pendidikan - saat penamatan para siswa - ada kejadian yang unik. Waktu acara foto bersama

dengan para guru, salah seorang staf administrasi langsung maju ke depan dan menempati tempat kosong untuk difoto, padahal

tempat itu adalah untuk Kepala Sekolah. Ia ingin tampil padahal tidak tepat waktu dan tempatnya. Banyak yang menyindir bahwa orang tersebut tidak tahu diri. Terkadang ada juga orang Kristen yang mengikut dan melayani Tuhan Yesus Kristus lupa bahwa apabila ia bisa mencapai prestasi pelayanan yang baik, itu bukan karena dirinya yang mampu, melainkan karena Tuhan sendiri yang memampukannya. Ada orang yang lupa diri, sehingga mengharapkan segala pujian dan sanjungan ditujukan kepadanya, padahal ia hanya seorang hamba. Yesus Kristus adalah Tuan di atas segala tuan, yang layak mendapatkan segala pujian. Jika terang Tuhan telah berhasil kita pancarkan, biarlah orang-orang itu kita arahkan kepada Tuhan, dan bukan kepada diri kita sendiri. Jangan sekali-kali mencuri kemuliaan Tuhan, karena hal itu akan berakibat fatal. Hanya Tuhanlah yang layak menerima segala pujian. Yudas, saudara Yakobus, telah memancarkan terang Tuhan dengan memberikan teguran keras kepada guru-guru palsu (ayat 3-16). Ia memberikan nasihat untuk meneguhkan iman jemaat (ayat 17-23). Ia berhasil dalam pelayanannya. Banyak orang diselamatkan dari ajaran sesat dan diteguhkan imannya. Namun ia sadar bahwa bukan dialah yang harus menerima pujian, melainkan Tuhan Yesus Kristus sendiri sebagai boss-nya. Bagaimana dengan kita? (PF)

Terang Orang FasikBagiku Atau Bagi-NyaAYUB 18:5-21YUDAS 1:1-25

Terang orang benar bercahaya gemilang, sedangkan pelita orang fasik padam.

Amsal 13:9

Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran,

kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin. Yudas 1:25

sabtu, 23 juli 2016jumat, 22 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Kidung 5-6Kidung 1-4

Page 26: 201607

Bukan berpasangan dulu baru menyamakan iman,

tetapi samakan iman dulu baru berpasangan.

Tuhan Yesus cinta segala bangsa.

Setiap orang yang sedang bergumul tentang pasangan hidup.

Ajar kami untuk mengasihi orang yang berbeda dengan kami.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Nasihat Rasul Paulus dalam renungan kita hari ini merupakan nasihat yang keras. Rasul Paulus sangat tegas dan tidak pernah main-main jika berbicara tentang perbedaan antara orang percaya dan tidak percaya. Mengapa? Karena perbedaannya terletak pada surga dan neraka. Orang-orang yang percaya Kristus adalah calon penghuni Kerajaan Surga, sebaliknya yang tidak percaya Kristus akan menjadi penghuni neraka. Karena itu, ketika Rasul Paulus berbicara dalam konteks berpasangan antar dua insan, Paulus ingin menegaskan tentang hal tersebut. Dalam konteks berpasangan atau berpacaran, seringkali pemikiran kita, khususnya pemikiran kawula muda, dibiaskan oleh pemikiran tentang timbangan. Timbangan bisa berada dalam posisi seimbang, jika bobot pada kedua lengannya sama. Atau mungkin juga pemikiran tentang seorang pemain akrobat yang menggenggam sebuah galah, keseimbangan yang mampu bertahan tidak jatuh karena keahliannya memindahkan gaya gravitasi pada galah tersebut.

Mencari pasangan dan mempersiapkan pernikahan tidak seperti itu (ayat 14). Diperlukan iman yang sama! Iman tidak bisa ditambahkan atau dikurangi untuk mensubstitusi/melengkapi pasangan kita seperti pada timbangan. Iman adalah urusan pribadi. Iman juga tidak bisa dipindahkan seperti pada galah kesimbangan. Iman bukan ukuran nilai 0 sampai 100. Akan tetapi, iman berbicara tentang kepercayaan kepada Tuhan Yesus Kristus. Iman ini perlu dibuktikan dengan tindakan, karena iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati (Yakobus 2:26). Karena itu, perbedaannya sudah jelas: jika kita percaya Kristus Yesus, kita berada dalam terang, di luar itu, kegelapan menguasainya. Jadi,

waspadalah memilih psangan hidup! (AW)

Allah mengasihi setiap pribadi manusia. Dia mengenal setiap hati kita, setiap karakter atau kepribadian kita, dan masing-

masing kita spesifik di mata Allah. Allah tidak pernah membeda-bedakan siapapun karena kita adalah ciptaan-Nya.

Di dalam perikop Kisah Para Rasul 10, ada dua orang yang dibukakan pikirannya melalui sebuah penglihatan. Orang pertama yaitu Petrus yang pada awalnya memiliki pemikiran bahwa Allah hanya mengasihi orang Yahudi saja. Tetapi dalam sebuah kesempatan, dia mengerti bahwa Allah tidak membeda-bedakan orang dan tidak boleh menganggap najis terhadap orang yang berbeda dengan dirinya. Orang kedua yaitu Kornelius, seorang perwira Italia yang saleh dan sering memberi sedekah kepada umat Yahudi. Melalui seorang malaikat, Kornelius merespons perintah Tuhan. Perjumpaan keduanya, Petrus dan Kornelius yang berbeda bangsa - yang menurut budaya adalah sebuah larangan - diatur sedemikian rupa oleh Allah sendiri. Suatu rahmat bagi Kornelius dan seisi keluarganya, sanak saudaranya dan sahabat-sahabatnya bisa mendengar Kabar Baik tentang Tuhan Yesus Kristus yang disampaikan oleh Petrus. Pada hari itu terjadi pertobatan massal. Tuhan mencurahkan Roh Kudus-Nya kepada mereka dan pada saat itu juga mereka memberi diri dibaptis. Petrus menjadi lebih memahami isi hati Allah melalui pertemuannya dengan Kornelius. Dari peristiwa di atas kita jadi mengerti bahwa Allah mengasihi semua orang, apapun bangsa atau etnisnya, status sosial, dan sebagainya. Kita diajar untuk mengasihi orang yang berbeda dengan kita dan tidak boleh memandang mereka najis karena mereka juga dikasihi Tuhan. Yang perlu dimengerti adalah bahwa Allah berkenan kepada orang yang percaya

kepada-Nya, sehingga memperoleh pengampunan dosa. (LL)

Jangan Tidak SeimbangTidak Membedakan2 KORINTUS 6:11-18KISAH PARA RASUL 10:34-48

Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?2 Korintus 6:14

Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak

membedakan orang. Kisah Para Rasul 10:34

senin, 25 juli 2016minggu, 24 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Yesaya 1-2Kidung 7-8

Page 27: 201607

Bukan berpasangan dulu baru menyamakan iman,

tetapi samakan iman dulu baru berpasangan.

Tuhan Yesus cinta segala bangsa.

Setiap orang yang sedang bergumul tentang pasangan hidup.

Ajar kami untuk mengasihi orang yang berbeda dengan kami.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Nasihat Rasul Paulus dalam renungan kita hari ini merupakan nasihat yang keras. Rasul Paulus sangat tegas dan tidak pernah main-main jika berbicara tentang perbedaan antara orang percaya dan tidak percaya. Mengapa? Karena perbedaannya terletak pada surga dan neraka. Orang-orang yang percaya Kristus adalah calon penghuni Kerajaan Surga, sebaliknya yang tidak percaya Kristus akan menjadi penghuni neraka. Karena itu, ketika Rasul Paulus berbicara dalam konteks berpasangan antar dua insan, Paulus ingin menegaskan tentang hal tersebut. Dalam konteks berpasangan atau berpacaran, seringkali pemikiran kita, khususnya pemikiran kawula muda, dibiaskan oleh pemikiran tentang timbangan. Timbangan bisa berada dalam posisi seimbang, jika bobot pada kedua lengannya sama. Atau mungkin juga pemikiran tentang seorang pemain akrobat yang menggenggam sebuah galah, keseimbangan yang mampu bertahan tidak jatuh karena keahliannya memindahkan gaya gravitasi pada galah tersebut.

Mencari pasangan dan mempersiapkan pernikahan tidak seperti itu (ayat 14). Diperlukan iman yang sama! Iman tidak bisa ditambahkan atau dikurangi untuk mensubstitusi/melengkapi pasangan kita seperti pada timbangan. Iman adalah urusan pribadi. Iman juga tidak bisa dipindahkan seperti pada galah kesimbangan. Iman bukan ukuran nilai 0 sampai 100. Akan tetapi, iman berbicara tentang kepercayaan kepada Tuhan Yesus Kristus. Iman ini perlu dibuktikan dengan tindakan, karena iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati (Yakobus 2:26). Karena itu, perbedaannya sudah jelas: jika kita percaya Kristus Yesus, kita berada dalam terang, di luar itu, kegelapan menguasainya. Jadi,

waspadalah memilih psangan hidup! (AW)

Allah mengasihi setiap pribadi manusia. Dia mengenal setiap hati kita, setiap karakter atau kepribadian kita, dan masing-

masing kita spesifik di mata Allah. Allah tidak pernah membeda-bedakan siapapun karena kita adalah ciptaan-Nya.

Di dalam perikop Kisah Para Rasul 10, ada dua orang yang dibukakan pikirannya melalui sebuah penglihatan. Orang pertama yaitu Petrus yang pada awalnya memiliki pemikiran bahwa Allah hanya mengasihi orang Yahudi saja. Tetapi dalam sebuah kesempatan, dia mengerti bahwa Allah tidak membeda-bedakan orang dan tidak boleh menganggap najis terhadap orang yang berbeda dengan dirinya. Orang kedua yaitu Kornelius, seorang perwira Italia yang saleh dan sering memberi sedekah kepada umat Yahudi. Melalui seorang malaikat, Kornelius merespons perintah Tuhan. Perjumpaan keduanya, Petrus dan Kornelius yang berbeda bangsa - yang menurut budaya adalah sebuah larangan - diatur sedemikian rupa oleh Allah sendiri. Suatu rahmat bagi Kornelius dan seisi keluarganya, sanak saudaranya dan sahabat-sahabatnya bisa mendengar Kabar Baik tentang Tuhan Yesus Kristus yang disampaikan oleh Petrus. Pada hari itu terjadi pertobatan massal. Tuhan mencurahkan Roh Kudus-Nya kepada mereka dan pada saat itu juga mereka memberi diri dibaptis. Petrus menjadi lebih memahami isi hati Allah melalui pertemuannya dengan Kornelius. Dari peristiwa di atas kita jadi mengerti bahwa Allah mengasihi semua orang, apapun bangsa atau etnisnya, status sosial, dan sebagainya. Kita diajar untuk mengasihi orang yang berbeda dengan kita dan tidak boleh memandang mereka najis karena mereka juga dikasihi Tuhan. Yang perlu dimengerti adalah bahwa Allah berkenan kepada orang yang percaya

kepada-Nya, sehingga memperoleh pengampunan dosa. (LL)

Jangan Tidak SeimbangTidak Membedakan2 KORINTUS 6:11-18KISAH PARA RASUL 10:34-48

Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?2 Korintus 6:14

Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak

membedakan orang. Kisah Para Rasul 10:34

senin, 25 juli 2016minggu, 24 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Yesaya 1-2Kidung 7-8

Page 28: 201607

Firman Tuhan adalah kebenaran mutlak.

Terang Kristus yang memberi terang dalam hati kita, sehingga kita dapat berjalan dalam

terang kebenaran.

Orang Kristen menjadikan firman Tuhan sebagai pedoman hidupnya.

Kiranya Roh Kudus selalu memberikan pencerahan

dalam hati kita.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Sebuah kapal perang melaju di samudra lepas pada malam hari. Udara dingin, gelap dan ombak berulangkali menggoyangkan kapal besar itu. Di kejauhan nampak ada sosok seperti kapal juga. Kapten kapal itu memberi kode morse dengan lampu sorot agar kapal di depan segera memutar supaya tidak terjadi tabrakan. Tetapi dibalas, “Kapal Anda yang harus putar halauan.” Sang kapten marah, dan dengan keras memberi perintah lagi, “Anda harus segera menyingkir dari jalur ini, kami kapal perang.” Jarak di antara mereka semakin dekat, dan lampu morse memberi jawab, “Anda yang harus segera menyingkir, kami adalah mercusuar.”

Mercusuar bertugas memberikan petunjuk kepada setiap kapal melalui cahaya yang dipancarkan. Setiap kapal yang melihat sorot cahayanya dan mengikuti petunjuknya akan aman dan selamat dalam pelayaran yang ditempuh. Tidak peduli kapal perang pun harus tunduk pada arahan atau perintah sang mercusuar.

Firman Tuhan diberikan agar orang tidak sesat jalannya. Orang yang bijaksana akan membuka hatinya dan menerima firman Tuhan. Firman Tuhan bermanfaat untuk mengajar sehingga kita mengerti kehendak Tuhan. Firman itu juga menegur jika jalan kita salah. Perilaku kita pun akan terus menerus disempurnakan oleh firman Tuhan. Bahkan kita dididik makin maju dan meningkat dalam iman.

Sikap orang yang bijaksana apabila menjumpai keinginan dirinya tidak cocok dengan firman Tuhan, ia akan meletakkan kehendaknya di bawah kebenaran firman Tuhan. Firman Tuhan yang makin tumbuh di dalam diri seseorang akan membuat orang itu bisa

berkata: ”Jadilah kehendak-Mu.” (LB)

Kita mungkin pernah mendengar beberapa kesaksian dari orang-orang tertentu tentang pertobatan mereka. Salah satu

kesaksian yang mereka utarakan adalah ketika mereka melihat sinar putih yang kuat dan meyakini bahwa Terang itu adalah Tuhan Yesus

Kristus. Inilah yang mengakibatkan mereka datang kepada Tuhan Yesus dan bertobat. Jadi, yang dimaksudkan Terang yang begitu kuat adalah Pribadi Tuhan Yesus Kristus. Terang Kristus memberikan beberapa fungsi yang perlu kita renungkan. Pertama, ketika kita berhadapan dengan Terang Kristus, maka tidak ada sesuatu yang kita sembunyikan, sehingga jika ada kesalahan dan dosa maka kita tidak boleh menyangkal. Sebaliknya, dengan rendah hati kita perlu bertobat (Wahyu 3:19-20). Kedua, Terang Kristus memberikan hati yang damai dalam hidup kita. Terang Kristus menunjukkan kehadiran-Nya dan penyertaan-Nya melalui firman-Nya dalam hidup kita dalam menghadapi tantangan hidup di dunia ini (Mazmur 119:105). Ketiga, Terang Kristus memberi keyakinan kepada kita, bahwa Ia memanggil kita dengan penuh kasih dan kelembutan untuk mengikuti panggilan-Nya di dunia. Seperti Ibu Theresa yang mendengar dan mengikuti panggilan Yesus ketika ia sedang menjadi guru, dan akhirnya ia meninggalkan profesinya untuk menjadi misionaris/pelayan bagi mereka yang terluka dan menderita di dunia ini. Bayi-bayi yang dibuang di sampah, ia ambil dan ia rawat dengan penuh kasih. Orang-orang yang terkena HIV/AIDS ia rawat. Inilah misi kemanusiaan dan misi Allah. Allah yang menderita bagi penebusan umat manusia yang menderita dan berdosa.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita mau mengikuti Terang Kristus? Kiranya Roh Kudus secara terus-menerus memberikan anugerah-

Nya dan pencerahan dalam hati kita. (SS)

Menjadi MercusuarTerang yang begitu kuatMAZMUR 119:103-105YOHANES 8:12-20

Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Mazmur 119:105

Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia

akan mempunyai terang hidup.” Yohanes 8:12

rabu, 27 juli 2016selasa, 26 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Yesaya 6-8Yesaya 3-5

Page 29: 201607

Firman Tuhan adalah kebenaran mutlak.

Terang Kristus yang memberi terang dalam hati kita, sehingga kita dapat berjalan dalam

terang kebenaran.

Orang Kristen menjadikan firman Tuhan sebagai pedoman hidupnya.

Kiranya Roh Kudus selalu memberikan pencerahan

dalam hati kita.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Sebuah kapal perang melaju di samudra lepas pada malam hari. Udara dingin, gelap dan ombak berulangkali menggoyangkan kapal besar itu. Di kejauhan nampak ada sosok seperti kapal juga. Kapten kapal itu memberi kode morse dengan lampu sorot agar kapal di depan segera memutar supaya tidak terjadi tabrakan. Tetapi dibalas, “Kapal Anda yang harus putar halauan.” Sang kapten marah, dan dengan keras memberi perintah lagi, “Anda harus segera menyingkir dari jalur ini, kami kapal perang.” Jarak di antara mereka semakin dekat, dan lampu morse memberi jawab, “Anda yang harus segera menyingkir, kami adalah mercusuar.”

Mercusuar bertugas memberikan petunjuk kepada setiap kapal melalui cahaya yang dipancarkan. Setiap kapal yang melihat sorot cahayanya dan mengikuti petunjuknya akan aman dan selamat dalam pelayaran yang ditempuh. Tidak peduli kapal perang pun harus tunduk pada arahan atau perintah sang mercusuar.

Firman Tuhan diberikan agar orang tidak sesat jalannya. Orang yang bijaksana akan membuka hatinya dan menerima firman Tuhan. Firman Tuhan bermanfaat untuk mengajar sehingga kita mengerti kehendak Tuhan. Firman itu juga menegur jika jalan kita salah. Perilaku kita pun akan terus menerus disempurnakan oleh firman Tuhan. Bahkan kita dididik makin maju dan meningkat dalam iman.

Sikap orang yang bijaksana apabila menjumpai keinginan dirinya tidak cocok dengan firman Tuhan, ia akan meletakkan kehendaknya di bawah kebenaran firman Tuhan. Firman Tuhan yang makin tumbuh di dalam diri seseorang akan membuat orang itu bisa

berkata: ”Jadilah kehendak-Mu.” (LB)

Kita mungkin pernah mendengar beberapa kesaksian dari orang-orang tertentu tentang pertobatan mereka. Salah satu

kesaksian yang mereka utarakan adalah ketika mereka melihat sinar putih yang kuat dan meyakini bahwa Terang itu adalah Tuhan Yesus

Kristus. Inilah yang mengakibatkan mereka datang kepada Tuhan Yesus dan bertobat. Jadi, yang dimaksudkan Terang yang begitu kuat adalah Pribadi Tuhan Yesus Kristus. Terang Kristus memberikan beberapa fungsi yang perlu kita renungkan. Pertama, ketika kita berhadapan dengan Terang Kristus, maka tidak ada sesuatu yang kita sembunyikan, sehingga jika ada kesalahan dan dosa maka kita tidak boleh menyangkal. Sebaliknya, dengan rendah hati kita perlu bertobat (Wahyu 3:19-20). Kedua, Terang Kristus memberikan hati yang damai dalam hidup kita. Terang Kristus menunjukkan kehadiran-Nya dan penyertaan-Nya melalui firman-Nya dalam hidup kita dalam menghadapi tantangan hidup di dunia ini (Mazmur 119:105). Ketiga, Terang Kristus memberi keyakinan kepada kita, bahwa Ia memanggil kita dengan penuh kasih dan kelembutan untuk mengikuti panggilan-Nya di dunia. Seperti Ibu Theresa yang mendengar dan mengikuti panggilan Yesus ketika ia sedang menjadi guru, dan akhirnya ia meninggalkan profesinya untuk menjadi misionaris/pelayan bagi mereka yang terluka dan menderita di dunia ini. Bayi-bayi yang dibuang di sampah, ia ambil dan ia rawat dengan penuh kasih. Orang-orang yang terkena HIV/AIDS ia rawat. Inilah misi kemanusiaan dan misi Allah. Allah yang menderita bagi penebusan umat manusia yang menderita dan berdosa.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita mau mengikuti Terang Kristus? Kiranya Roh Kudus secara terus-menerus memberikan anugerah-

Nya dan pencerahan dalam hati kita. (SS)

Menjadi MercusuarTerang yang begitu kuatMAZMUR 119:103-105YOHANES 8:12-20

Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

Mazmur 119:105

Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia

akan mempunyai terang hidup.” Yohanes 8:12

rabu, 27 juli 2016selasa, 26 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Yesaya 6-8Yesaya 3-5

Page 30: 201607

Hati yang tulus membuat nama Tuhan

disanjung terus.

Sudahkah kita izinkan terang Kristus mengusir

sisi-sisi gelap dalam hidup kita?

Kemurnian hati setiap orang.

Tuhan, biarlah terang-Mu menjadi bagian dalam

hidup kami.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Ada seorang anak remaja yang sangat bersemangat ketika disuruh orang tuanya mengantar barang ke suatu tempat yang agak jauh. Ternyata, karena di rumah yang dituju ada seorang anak gadis yang menarik hatinya. Ia punya “agenda tersembunyi”. Ia melaksanakan tugas itu dengan baik, tetapi kepentingannya sendiri sekaligus terpenuhi. Apakah anak remaja itu salah? Tentu tidak. Namun kini, kata “agenda tersembunyi” memberikan konotasi adanya ketidaktulusan dalam aktivitas seseorang ketika kepadanya diberi kepercayaan untuk melaksanakan tugas tertentu. Ia memang melaksanakan tugas itu, tetapi di dalamnya ada kepentingan untuk diri sendiri. Rasul Paulus dengan penuh keberanian menyatakan di depan para anggota Mahkamah Agama bahwa ia tidak memiliki agenda tersembunyi saat memberitakan Kabar Baik atau Injil Kerajaan Allah. Ia mengatakan tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah. Sebenarnya dengan memberitakan Kabar Baik, Rasul Paulus bisa memperoleh banyak persembahan yang bisa digunakan untuk memperkaya diri atau menjadikan dirinya populer. Tetapi ia tidak melakukan hal itu. Ia tulus memberitakan Kabar Baik agar banyak orang menerima Yesus Kristus dan diselamatkan. Mari kita juga tulus dalam mengikut dan melayani Tuhan. Apabila kita tergerak melayani dengan dana, lakukan dengan tulus. Jangan ada agenda tersembunyi ingin terkenal atau agar terpilih sebagai pemimpin. Orang yang memberi dan melayani dengan tulus akan ditinggikan Tuhan pada waktunya. Apabila kita melayani di bidang musik atau paduan suara, hendaknya dilakukan dengan tulus untuk memuliakan nama Tuhan, bukan

untuk memamerkan kemampuan. (PF)

Tujuh ratus tahun sebelum Yesus lahir, seorang nabi besar pada zamannya bernama nabi Yesaya telah menubuatkan bahwa

suatu bangsa yang berjalan dalam kegelapan akan melihat terang yang besar (Yesaya 9:1). Nubuatan ini tergenapi dalam pribadi

Yesus Kristus. Yohanes dengan jelas memberikan kesaksian bahwa Yesus Kristus adalah terang. Terang itu menerangi kehidupan manusia bahkan kegelapan pun tidak dapat menguasai-Nya (Yohanes 1:4-5). Tuhan Yesus selama hidup-Nya telah menjadi terang bagi bangsa-Nya dan bagi semua orang. Dosa yang telah menggelapkan manusia diusir-Nya dengan karya ajaib-Nya di atas kayu salib. Kegelapan sebagai gambaran dosa dalam hidup manusia telah ditebus oleh Kristus. Petrus mengungkapkan bahwa Kristus telah menebus manusia dari cara hidup yang sia-sia (1 Petrus 1:18). Hidup dalam dosa dan perbuatan jahat adalah ciri-ciri orang yang hidup dalam kegelapan. Menerima Kristus sebagai Tuhan yang adalah terang hidup manusia akan mengusir kegelapan, sebab kegelapan akan hilang dengan sendirinya begitu terang hadir. Dampak yang terjadi kalau Kristus hadir menerangi seseorang, maka pertama, mengalami perubahan hidup yang radikal. Kisah kehidupan Paulus sebagai contoh. Paulus adalah seorang penghujat, penganiaya dan ganas sebagai kehidupan yang sia-sia, tetapi begitu menerima terang Kristus kegelapan itu terusir dari hidupnya dan Paulus menjadi seorang yang berubah bahkan berbuah. Kedua, menjadi berkat bagi banyak orang. Kisah Zakheus menjadi contoh (Lukas 19). Zakheus sebagai pejabat dalam hidupnya dibutakan atau dibuat gelap kehidupannya dengan jabatan dan uang, tetapi setelah berjumpa Yesus yang adalah terang hidupnya, ia berubah menjadi berkat. Bagaimana

dengan kita? (PS)

Agenda TersembunyiTerang Mengusir KegelapanKISAH PARA RASUL 23:1-11YOHANES 1:1-6

“…, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah.”

Kisah Para Rasul 23:1

Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

Yohanes 1:5

jumat, 29 juli 2016kamis, 28 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Yesaya 12-14Yesaya 9-11

Page 31: 201607

Hati yang tulus membuat nama Tuhan

disanjung terus.

Sudahkah kita izinkan terang Kristus mengusir

sisi-sisi gelap dalam hidup kita?

Kemurnian hati setiap orang.

Tuhan, biarlah terang-Mu menjadi bagian dalam

hidup kami.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Ada seorang anak remaja yang sangat bersemangat ketika disuruh orang tuanya mengantar barang ke suatu tempat yang agak jauh. Ternyata, karena di rumah yang dituju ada seorang anak gadis yang menarik hatinya. Ia punya “agenda tersembunyi”. Ia melaksanakan tugas itu dengan baik, tetapi kepentingannya sendiri sekaligus terpenuhi. Apakah anak remaja itu salah? Tentu tidak. Namun kini, kata “agenda tersembunyi” memberikan konotasi adanya ketidaktulusan dalam aktivitas seseorang ketika kepadanya diberi kepercayaan untuk melaksanakan tugas tertentu. Ia memang melaksanakan tugas itu, tetapi di dalamnya ada kepentingan untuk diri sendiri. Rasul Paulus dengan penuh keberanian menyatakan di depan para anggota Mahkamah Agama bahwa ia tidak memiliki agenda tersembunyi saat memberitakan Kabar Baik atau Injil Kerajaan Allah. Ia mengatakan tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah. Sebenarnya dengan memberitakan Kabar Baik, Rasul Paulus bisa memperoleh banyak persembahan yang bisa digunakan untuk memperkaya diri atau menjadikan dirinya populer. Tetapi ia tidak melakukan hal itu. Ia tulus memberitakan Kabar Baik agar banyak orang menerima Yesus Kristus dan diselamatkan. Mari kita juga tulus dalam mengikut dan melayani Tuhan. Apabila kita tergerak melayani dengan dana, lakukan dengan tulus. Jangan ada agenda tersembunyi ingin terkenal atau agar terpilih sebagai pemimpin. Orang yang memberi dan melayani dengan tulus akan ditinggikan Tuhan pada waktunya. Apabila kita melayani di bidang musik atau paduan suara, hendaknya dilakukan dengan tulus untuk memuliakan nama Tuhan, bukan

untuk memamerkan kemampuan. (PF)

Tujuh ratus tahun sebelum Yesus lahir, seorang nabi besar pada zamannya bernama nabi Yesaya telah menubuatkan bahwa

suatu bangsa yang berjalan dalam kegelapan akan melihat terang yang besar (Yesaya 9:1). Nubuatan ini tergenapi dalam pribadi

Yesus Kristus. Yohanes dengan jelas memberikan kesaksian bahwa Yesus Kristus adalah terang. Terang itu menerangi kehidupan manusia bahkan kegelapan pun tidak dapat menguasai-Nya (Yohanes 1:4-5). Tuhan Yesus selama hidup-Nya telah menjadi terang bagi bangsa-Nya dan bagi semua orang. Dosa yang telah menggelapkan manusia diusir-Nya dengan karya ajaib-Nya di atas kayu salib. Kegelapan sebagai gambaran dosa dalam hidup manusia telah ditebus oleh Kristus. Petrus mengungkapkan bahwa Kristus telah menebus manusia dari cara hidup yang sia-sia (1 Petrus 1:18). Hidup dalam dosa dan perbuatan jahat adalah ciri-ciri orang yang hidup dalam kegelapan. Menerima Kristus sebagai Tuhan yang adalah terang hidup manusia akan mengusir kegelapan, sebab kegelapan akan hilang dengan sendirinya begitu terang hadir. Dampak yang terjadi kalau Kristus hadir menerangi seseorang, maka pertama, mengalami perubahan hidup yang radikal. Kisah kehidupan Paulus sebagai contoh. Paulus adalah seorang penghujat, penganiaya dan ganas sebagai kehidupan yang sia-sia, tetapi begitu menerima terang Kristus kegelapan itu terusir dari hidupnya dan Paulus menjadi seorang yang berubah bahkan berbuah. Kedua, menjadi berkat bagi banyak orang. Kisah Zakheus menjadi contoh (Lukas 19). Zakheus sebagai pejabat dalam hidupnya dibutakan atau dibuat gelap kehidupannya dengan jabatan dan uang, tetapi setelah berjumpa Yesus yang adalah terang hidupnya, ia berubah menjadi berkat. Bagaimana

dengan kita? (PS)

Agenda TersembunyiTerang Mengusir KegelapanKISAH PARA RASUL 23:1-11YOHANES 1:1-6

“…, sampai kepada hari ini aku tetap hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah.”

Kisah Para Rasul 23:1

Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

Yohanes 1:5

jumat, 29 juli 2016kamis, 28 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Yesaya 12-14Yesaya 9-11

Page 32: 201607

Ketika “malam” tiba semuanya sudah

terlambat, menyesal tiada guna.

Tidak ada sumber terang dalam hidup manusia selain firman Allah

yang hidup dan berkuasa.

Ajar aku Tuhan untuk menggunakan waktu yang

Tuhan berikan dengan sebaik-baiknya.

Setiap orang Kristen selalu merasa haus akanfirman Tuhan, sehingga hidupnya memancarkan

terang Kristus.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Pada saat anak-anak sekolah menghadapi ujian tertulis, biasanya ada beberapa soal yang berbentuk multiple choice atau pilihan ganda. Artinya, setiap pertanyaan telah tersedia beberapa jawaban yang harus dipilih mana yang paling tepat, A atau B atau C. Pertanyaan yang disodorkan oleh murid-murid kepada Yesus tentang seorang pengemis yang buta sejak lahir, siapakah yang berdosa seperti soal multiple choice. Yesus bisa memilih jawaban A – orang itu sendiri yang berdosa atau jawaban B – orang tuanya yang berdosa. Jawaban Yesus sungguh diluar dugaan. Jawaban Yesus bukan A atau B tetapi C yaitu supaya pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan melalui orang itu (ayat 3). Dari lontaran pertanyaan itu, setidaknya ada dua pelajaran yang dapat kita petik. Pertama, tentang kemahakuasaan Allah. Pengemis yang buta sejak lahir itu mengalami mukjizat dari Allah. Matanya yang buta itu disembuhkan oleh Yesus sehingga ia dapat melihat. Kedua, tentang waktu atau kesempatan yang ada harus digunakan dengan sebaik-baiknya sebelum semuanya terlambat (ayat 4). Yesus sendiri menggunakan waktu yang singkat - tiga setengah tahun di dunia ini - untuk melakukan kehendak Bapa-Nya dengan sebaik-baiknya, bahkan hampir-hampir Ia tidak memiliki waktu untuk beristirahat. Ia bekerja dengan giat dan penuh semangat memberitakan tentang Kerajaan Allah yang menjadi inti tugas-Nya dan melayani setiap orang yang membutuhkan pertolongan. Dia tidak pernah menunda-nunda setiap pekerjaan kecuali untuk sebuah maksud tertentu seperti tidak hadir waktu Lazarus sakit hingga akhirnya mati. Mari kita kerjakan tugas kita sebagai duta-duta Kristus selagi masih diberi kesempatan. Jika “malam” tiba, tidak ada lagi yang dapat

kita kerjakan. (LL)

Istilah “kota” dan “desa” adalah dua istilah yang memiliki arti berbeda. “Kota” identik dengan keramaian dan kepadatan

penduduk. Sedangkan “desa” indentik dengan suasana yang sepi dengan jumlah penduduk sedikit tetapi memiliki gaya hidup gotong

royong yang dijunjung tinggi. Selain perbedaan tersebut, masih ada perbedaan yang lain yaitu kota biasanya dipenuhi dengan gemerlapnya cahaya lampu sehingga terkesan terang, sedangkan desa, biasanya jumlah lampu sedikit, sehingga terkesan gelap.

Tuhan Yesus di awal pelayanan-Nya, khususnya saat menyajikan pengajaran-Nya di atas bukit, Ia memberi identitas pada orang-orang yang mendengar dan menerima pengajaran-Nya sebagai terang dunia. Ini berarti bahwa Tuhan berharap agar setiap orang yang sudah mendengar firman Tuhan harus siap menjadi berkat dan berguna bagi semua orang. Agar terang bisa berfungsi dengan baik, maka terang itu harus berada di tempat yang tinggi dan terbuka. Seperti kota di atas gunung yang tidak mungkin tersembunyi, sehingga semua mata bisa melihat dan menikmati cahayanya yang indah. Semua orang Kristen harus tahu bahwa firman Tuhan adalah kebutuhan yang sangat penting bagi hidupnya. Hal yang tidak mungkin orang bisa menjadi terang jika tidak memiliki firman Tuhan dalam hidupnya. Ini berarti, bahwa setiap orang percaya sebenarnya memiliki kekuatan untuk menguasai dan mengubah keadaan yang gelap menjadi terang, keadaan yang salah menjadi benar, keadaan yang buruk menjadi baik. Jangan biarkan terang tertutup oleh gantang yaitu berbagai macam masalah yang membuat kita tidak bisa menjadi berkat bagi orang lain.

Oleh karena itu, marilah kita selalu memohon kepada Tuhan supaya memberi kemenangan pada kita untuk mengalahkan setiap

masalah, supaya hidup kita menjadi terang. (ADL)

Bekerja Selagi Hari Masih SiangJadilah TerangYOHANES 9:1-7MATIUS 5:14-16

Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja. Yohanes 9:4

Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Matius 5:14

minggu, 31 juli 2016sabtu, 30 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Yesaya 18-20Yesaya 15-17

Page 33: 201607

Ketika “malam” tiba semuanya sudah

terlambat, menyesal tiada guna.

Tidak ada sumber terang dalam hidup manusia selain firman Allah

yang hidup dan berkuasa.

Ajar aku Tuhan untuk menggunakan waktu yang

Tuhan berikan dengan sebaik-baiknya.

Setiap orang Kristen selalu merasa haus akanfirman Tuhan, sehingga hidupnya memancarkan

terang Kristus.

Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

Pada saat anak-anak sekolah menghadapi ujian tertulis, biasanya ada beberapa soal yang berbentuk multiple choice atau pilihan ganda. Artinya, setiap pertanyaan telah tersedia beberapa jawaban yang harus dipilih mana yang paling tepat, A atau B atau C. Pertanyaan yang disodorkan oleh murid-murid kepada Yesus tentang seorang pengemis yang buta sejak lahir, siapakah yang berdosa seperti soal multiple choice. Yesus bisa memilih jawaban A – orang itu sendiri yang berdosa atau jawaban B – orang tuanya yang berdosa. Jawaban Yesus sungguh diluar dugaan. Jawaban Yesus bukan A atau B tetapi C yaitu supaya pekerjaan-pekerjaan Allah dinyatakan melalui orang itu (ayat 3). Dari lontaran pertanyaan itu, setidaknya ada dua pelajaran yang dapat kita petik. Pertama, tentang kemahakuasaan Allah. Pengemis yang buta sejak lahir itu mengalami mukjizat dari Allah. Matanya yang buta itu disembuhkan oleh Yesus sehingga ia dapat melihat. Kedua, tentang waktu atau kesempatan yang ada harus digunakan dengan sebaik-baiknya sebelum semuanya terlambat (ayat 4). Yesus sendiri menggunakan waktu yang singkat - tiga setengah tahun di dunia ini - untuk melakukan kehendak Bapa-Nya dengan sebaik-baiknya, bahkan hampir-hampir Ia tidak memiliki waktu untuk beristirahat. Ia bekerja dengan giat dan penuh semangat memberitakan tentang Kerajaan Allah yang menjadi inti tugas-Nya dan melayani setiap orang yang membutuhkan pertolongan. Dia tidak pernah menunda-nunda setiap pekerjaan kecuali untuk sebuah maksud tertentu seperti tidak hadir waktu Lazarus sakit hingga akhirnya mati. Mari kita kerjakan tugas kita sebagai duta-duta Kristus selagi masih diberi kesempatan. Jika “malam” tiba, tidak ada lagi yang dapat

kita kerjakan. (LL)

Istilah “kota” dan “desa” adalah dua istilah yang memiliki arti berbeda. “Kota” identik dengan keramaian dan kepadatan

penduduk. Sedangkan “desa” indentik dengan suasana yang sepi dengan jumlah penduduk sedikit tetapi memiliki gaya hidup gotong

royong yang dijunjung tinggi. Selain perbedaan tersebut, masih ada perbedaan yang lain yaitu kota biasanya dipenuhi dengan gemerlapnya cahaya lampu sehingga terkesan terang, sedangkan desa, biasanya jumlah lampu sedikit, sehingga terkesan gelap.

Tuhan Yesus di awal pelayanan-Nya, khususnya saat menyajikan pengajaran-Nya di atas bukit, Ia memberi identitas pada orang-orang yang mendengar dan menerima pengajaran-Nya sebagai terang dunia. Ini berarti bahwa Tuhan berharap agar setiap orang yang sudah mendengar firman Tuhan harus siap menjadi berkat dan berguna bagi semua orang. Agar terang bisa berfungsi dengan baik, maka terang itu harus berada di tempat yang tinggi dan terbuka. Seperti kota di atas gunung yang tidak mungkin tersembunyi, sehingga semua mata bisa melihat dan menikmati cahayanya yang indah. Semua orang Kristen harus tahu bahwa firman Tuhan adalah kebutuhan yang sangat penting bagi hidupnya. Hal yang tidak mungkin orang bisa menjadi terang jika tidak memiliki firman Tuhan dalam hidupnya. Ini berarti, bahwa setiap orang percaya sebenarnya memiliki kekuatan untuk menguasai dan mengubah keadaan yang gelap menjadi terang, keadaan yang salah menjadi benar, keadaan yang buruk menjadi baik. Jangan biarkan terang tertutup oleh gantang yaitu berbagai macam masalah yang membuat kita tidak bisa menjadi berkat bagi orang lain.

Oleh karena itu, marilah kita selalu memohon kepada Tuhan supaya memberi kemenangan pada kita untuk mengalahkan setiap

masalah, supaya hidup kita menjadi terang. (ADL)

Bekerja Selagi Hari Masih SiangJadilah TerangYOHANES 9:1-7MATIUS 5:14-16

Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja. Yohanes 9:4

Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

Matius 5:14

minggu, 31 juli 2016sabtu, 30 juli 2016

D O

A

D O

A

re

nu

ng

an

re

nu

ng

an

Yesaya 18-20Yesaya 15-17

Page 34: 201607

Pendahuluan Nebukadnezar selalu

memboyong tawanan terbaik dari bangsa manapun. Mereka diuji untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat kecerdasan intelektual atau tingkat IQ-nya. Bagi yang terpilih, tentu saja akan dilatih menjadi orang yang bijak untuk menjadi penasihat raja Babel. Daniel, seorang Yahudi masuk dalam kelompok orang-orang yang memiliki kecerdasan cukup tinggi. Ia ikut dibawa ke pembuangan di Babel pada periode pertama pembuangan bersama ketiga temannya, Hananya, Misael dan Azarya.

Daniel dijadikan pegawai istana sebagai penggenapan yang diucapkan oleh nabi Yesaya (Yesaya 39:7). Namun demikian, pada akhirnya Daniel memperoleh posisi yang luar biasa. Ia menjadi pegawai raja dengan kedudukan yang tinggi. Hal itu bukan terjadi dengan mudah tetapi melalui ujian iman yang luar biasa. Dan sebagai seorang yang menyembah Allah, Daniel diminta untuk menyembah Raja dan dewa tetapi dia tidak mau berkompromi apapun risikonya. Tantangan yang ada menjadi alat di tangan TUHAN untuk menunjukkan kuasa dan k e m u l i a a n - N y a s e h i n g g a tantangan menjadi peluang.

1. Tantangan Yang Dihadapi Daniel

Firman TUHAN di dalam kitab Daniel 1:5 mengatakan, “Dan raja menetapkan bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan raja dan dari anggur yang biasa diminumnya. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja.” Dikatakan “santapan”, ini bisa diartikan dengan makanan. Daniel adalah orang Yahudi yang menaati hukum Taurat. Sebagai orang Yahudi yang taat pada hukum Musa, Daniel tidak makan makanan yang dipersembahkan kepada berhala.

Kemudian dikatakan di da lam k i tab Danie l 1 :7 , “Pemimpin pegawai istana itu memberi nama lain kepada mereka: Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego.” Kita melihat di sini bahwa pemimpin pegawai istana ini sebenarnya telah mengubah nama Ibrani Daniel dan kemudian memberikan kepada mereka nama-nama dewa. Pemimpin pegawai istana itu memberi nama Belzasar kepada Daniel yang sebenarnya berarti penyembah Baal atau dewa kafir. Oleh : Pdt. Agus Sutrisno, S.Th.Pdt. Agus Sutrisno, S.Th.Oleh : Pdt. Agus Sutrisno, S.Th.

Artikel Lepas

Page 35: 201607

Pendahuluan Nebukadnezar selalu

memboyong tawanan terbaik dari bangsa manapun. Mereka diuji untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat kecerdasan intelektual atau tingkat IQ-nya. Bagi yang terpilih, tentu saja akan dilatih menjadi orang yang bijak untuk menjadi penasihat raja Babel. Daniel, seorang Yahudi masuk dalam kelompok orang-orang yang memiliki kecerdasan cukup tinggi. Ia ikut dibawa ke pembuangan di Babel pada periode pertama pembuangan bersama ketiga temannya, Hananya, Misael dan Azarya.

Daniel dijadikan pegawai istana sebagai penggenapan yang diucapkan oleh nabi Yesaya (Yesaya 39:7). Namun demikian, pada akhirnya Daniel memperoleh posisi yang luar biasa. Ia menjadi pegawai raja dengan kedudukan yang tinggi. Hal itu bukan terjadi dengan mudah tetapi melalui ujian iman yang luar biasa. Dan sebagai seorang yang menyembah Allah, Daniel diminta untuk menyembah Raja dan dewa tetapi dia tidak mau berkompromi apapun risikonya. Tantangan yang ada menjadi alat di tangan TUHAN untuk menunjukkan kuasa dan k e m u l i a a n - N y a s e h i n g g a tantangan menjadi peluang.

1. Tantangan Yang Dihadapi Daniel

Firman TUHAN di dalam kitab Daniel 1:5 mengatakan, “Dan raja menetapkan bagi mereka pelabur setiap hari dari santapan raja dan dari anggur yang biasa diminumnya. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja.” Dikatakan “santapan”, ini bisa diartikan dengan makanan. Daniel adalah orang Yahudi yang menaati hukum Taurat. Sebagai orang Yahudi yang taat pada hukum Musa, Daniel tidak makan makanan yang dipersembahkan kepada berhala.

Kemudian dikatakan di da lam k i tab Danie l 1 :7 , “Pemimpin pegawai istana itu memberi nama lain kepada mereka: Daniel dinamainya Beltsazar, Hananya dinamainya Sadrakh, Misael dinamainya Mesakh dan Azarya dinamainya Abednego.” Kita melihat di sini bahwa pemimpin pegawai istana ini sebenarnya telah mengubah nama Ibrani Daniel dan kemudian memberikan kepada mereka nama-nama dewa. Pemimpin pegawai istana itu memberi nama Belzasar kepada Daniel yang sebenarnya berarti penyembah Baal atau dewa kafir. Oleh : Pdt. Agus Sutrisno, S.Th.Pdt. Agus Sutrisno, S.Th.Oleh : Pdt. Agus Sutrisno, S.Th.

Artikel Lepas

Page 36: 201607

Aku takut, kalau-kalau tuanku raja, yang telah menetapkan makanan dan minumanmu, berpendapat bahwa kamu kelihatan kurang sehat dari pada orang-orang muda lain yang sebaya dengan kamu, sehingga karena kamu aku dianggap bersalah oleh raja."

Kita dapat melihat di sini bahwa pemimpin pegawai istana tidak memaksakan pelarangan makan kepada mereka. Tetapi dia sebenarnya benar-benar sedang memper t imbangkan sua tu keputusan yang besar dan tentu saja dengan risiko yang cukup riskan bagi kedudukannya. Mengapa? Karena jika terjadi sesuatu dengan Daniel, maka dia dapat saja dihukum. Pemimpin pegawai istana ini seakan terjepit di antara bebatuan. Dia menyukai Daniel tetapi apa yang harus dia perbuat? Kemudian di dalam Daniel 1:17 dikatakan, “Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang D a n i e l j u g a m e m p u n y a i pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.” Di sini kita melihat bahwa Allah memberkati kaum Yahudi ini yang berada di tempat asing. Pada

akhirnya Daniel menjadi perdana menteri dari dua kerajaan besar dunia.

4. Akibat Sikap DanielK e p u t u s a n D a n i e l

m e n o l a k s a n t a p a n y a n g disediakan di Babel merupakan se sua tu yang sebenarnya merupakan ketetapan hatinya. Sebagaimana dikatakan di dalam Daniel 1:8 bahwa Daniel berketetapan untuk t idak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menaj i skan d i r inya, semuanya itu bermula dari hati Daniel.

Kita juga seharusnya melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Daniel. Tuhan Yesus pernah berkata di dalam Injil Matius 6:24, “Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Kita tidak bisa mengabdi kepada Allah dengan mengikuti serangkaian peraturan. Kita harus memiliki tujuan dalam hati. Tuhan Yesus mengatakan bahwa dari hatilah segala sesuatu berasal. Segala sesuatu yang diletakkan pada tubuh kita bukanlah yang terpenting. Dalam hatinya Daniel berketetapan

2. Cara Daniel Menghadapi Tantangan

Dikatakan di dalam kitab Daniel 1:8, “Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.” Mengapa Daniel melakukan hal ini? Karena Daniel benar-benar ingin hidup bagi Allah. Dia mengambil keputusan ini di istana raja yang beragama Pagan yaitu menyembah dewa-dewa. Sungguh suatu keberanian yang luar biasa, bukan? Dalam keadaan biasa, hal ini sebenarnya bisa berakibat fatal. Keputusan Daniel ini tidak m e n a m p a k k a n k e b a l i k a n kompromi modern yang lazim di sekitar kita sekarang ini. Ataupun mungkin dengan didikte oleh filsafat-filsafat palsu. Filsafat-filsafat palsu yang sedang berkembang ini mengatakan b a g a i m a n a c a r a k i t a mendapatkan teman atau mempengaruhi orang dan juga dengan menggerakkan kekuatan b e r p i k i r p o s i t i f . I t u l a h pengajaran-pengajaran dari filsafat-filsafat palsu. Daniel tentu saja tidak tahu menahu tentang kebijakan oportunis bahwa jika tinggal di Babel

berlakulah seperti orang Babel. Itu tidak berlaku bagi Daniel. Kita melihat di sini bahwa Daniel tetap saja tidak mau menyesuaikan diri d e n g a n d u n i a m e l a i n k a n diubahkan oleh pembaharuan budinya. Apa yang menjadi kehendak Allah adalah satu-satunya tujuan hidupnya.

Kita melihat juga bahwa Daniel mengikuti perintah Yesaya. Dalam Yesaya 55:11 dikatakan: “Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu, hai orang-orang yang mengangkat perkakas rumah TUHAN!” Daniel benar-benar mau tunduk pada hukum Taurat Musa dan dia tetap berdiri bagi Allah.

3. Sumber Kekuatan Daniel Dikatakan di dalam Danie l 1:9 , “Maka Al lah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu.” Perhatikan di sini, dengan jelas tergambar bahwa Daniel memang menjadi favorit dan itu bukan suatu kebetulan. Allah bekerja atas nama Daniel. Dan, selanjutnya Daniel 1:10 mencatat demikian: “Tetapi berkatalah pemimpin pegawai istana itu kepada Daniel:

Page 37: 201607

Aku takut, kalau-kalau tuanku raja, yang telah menetapkan makanan dan minumanmu, berpendapat bahwa kamu kelihatan kurang sehat dari pada orang-orang muda lain yang sebaya dengan kamu, sehingga karena kamu aku dianggap bersalah oleh raja."

Kita dapat melihat di sini bahwa pemimpin pegawai istana tidak memaksakan pelarangan makan kepada mereka. Tetapi dia sebenarnya benar-benar sedang memper t imbangkan sua tu keputusan yang besar dan tentu saja dengan risiko yang cukup riskan bagi kedudukannya. Mengapa? Karena jika terjadi sesuatu dengan Daniel, maka dia dapat saja dihukum. Pemimpin pegawai istana ini seakan terjepit di antara bebatuan. Dia menyukai Daniel tetapi apa yang harus dia perbuat? Kemudian di dalam Daniel 1:17 dikatakan, “Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang D a n i e l j u g a m e m p u n y a i pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.” Di sini kita melihat bahwa Allah memberkati kaum Yahudi ini yang berada di tempat asing. Pada

akhirnya Daniel menjadi perdana menteri dari dua kerajaan besar dunia.

4. Akibat Sikap DanielK e p u t u s a n D a n i e l

m e n o l a k s a n t a p a n y a n g disediakan di Babel merupakan se sua tu yang sebenarnya merupakan ketetapan hatinya. Sebagaimana dikatakan di dalam Daniel 1:8 bahwa Daniel berketetapan untuk t idak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menaj i skan d i r inya, semuanya itu bermula dari hati Daniel.

Kita juga seharusnya melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Daniel. Tuhan Yesus pernah berkata di dalam Injil Matius 6:24, “Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. Kita tidak bisa mengabdi kepada Allah dengan mengikuti serangkaian peraturan. Kita harus memiliki tujuan dalam hati. Tuhan Yesus mengatakan bahwa dari hatilah segala sesuatu berasal. Segala sesuatu yang diletakkan pada tubuh kita bukanlah yang terpenting. Dalam hatinya Daniel berketetapan

2. Cara Daniel Menghadapi Tantangan

Dikatakan di dalam kitab Daniel 1:8, “Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.” Mengapa Daniel melakukan hal ini? Karena Daniel benar-benar ingin hidup bagi Allah. Dia mengambil keputusan ini di istana raja yang beragama Pagan yaitu menyembah dewa-dewa. Sungguh suatu keberanian yang luar biasa, bukan? Dalam keadaan biasa, hal ini sebenarnya bisa berakibat fatal. Keputusan Daniel ini tidak m e n a m p a k k a n k e b a l i k a n kompromi modern yang lazim di sekitar kita sekarang ini. Ataupun mungkin dengan didikte oleh filsafat-filsafat palsu. Filsafat-filsafat palsu yang sedang berkembang ini mengatakan b a g a i m a n a c a r a k i t a mendapatkan teman atau mempengaruhi orang dan juga dengan menggerakkan kekuatan b e r p i k i r p o s i t i f . I t u l a h pengajaran-pengajaran dari filsafat-filsafat palsu. Daniel tentu saja tidak tahu menahu tentang kebijakan oportunis bahwa jika tinggal di Babel

berlakulah seperti orang Babel. Itu tidak berlaku bagi Daniel. Kita melihat di sini bahwa Daniel tetap saja tidak mau menyesuaikan diri d e n g a n d u n i a m e l a i n k a n diubahkan oleh pembaharuan budinya. Apa yang menjadi kehendak Allah adalah satu-satunya tujuan hidupnya.

Kita melihat juga bahwa Daniel mengikuti perintah Yesaya. Dalam Yesaya 55:11 dikatakan: “Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu, hai orang-orang yang mengangkat perkakas rumah TUHAN!” Daniel benar-benar mau tunduk pada hukum Taurat Musa dan dia tetap berdiri bagi Allah.

3. Sumber Kekuatan Daniel Dikatakan di dalam Danie l 1:9 , “Maka Al lah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu.” Perhatikan di sini, dengan jelas tergambar bahwa Daniel memang menjadi favorit dan itu bukan suatu kebetulan. Allah bekerja atas nama Daniel. Dan, selanjutnya Daniel 1:10 mencatat demikian: “Tetapi berkatalah pemimpin pegawai istana itu kepada Daniel:

Page 38: 201607

menaati hukum Allah yang diberikan kepada umat Israel. Dan ini tentu saja menjadi kesaksian bagi banyak orang.

K i t ab Dan ie l 1 :14 m e n c a t a t d e m i k i a n : “Didengarkannyalah permintaan mereka itu, lalu diadakanlah percobaan dengan mereka selama sepuluh hari.” Kita lihat di sini, pemimpin pegawai i s tana sebenarnya enggan menyetujui s a r an Dan i e l k a rena d i a dibesarkan dalam budaya Babel dan memercayai bahwa santapan mereka itu bisa menciptakan otak yang jenius. Akan tetapi, dia menyukai Daniel. Dan karena itu diapun siap memberikan waktu selama 10 hari untuk menguji apa yang dikatakan oleh Daniel. Apa yang terjadi kemudian? Apakah setelah 10 hari perawakan Daniel dan teman-temannya itu semakin memburuk atau justru semakin membaik? Dalam Daniel 1:15 dikatakan:“Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja.” Kita melihat di sini bahwa menu santapan Daniel ternyata berhasil bagi mereka.

Kesimpulan Roh Kudus tidak akan menolong orang yang pemalas. Yang perlu dilakukan adalah kita harus menyediakan waktu mempelajari firman Tuhan. Allah berbicara kepada kita melalui firman tertulisnya sekarang ini.

Nebukadnezar hendak mengawasi pelatihan yang berlangsung untuk mencari tahu a p a k a h p e l a t i h a n y a n g diberikannya itu sudah tepat. Nebukadnezar memberi Daniel makanan yang ber l impah, menguji Daniel dan akhirnya memberi Daniel kedudukan tinggi. Dia melakukan semuanya ini dengan ramahnya. Ini suatu hal yang luar biasa bukan? Dan itu semua pada akhirnya membuat Daniel diangkat sebagai kepala. Apa rahasiaya? Karena Daniel memiliki komitmen untuk tidak menajiskan dirinya, dia hidup kudus. Dia juga memil ik i komitmen untuk melaksanakan tugasnya tanpa kompromi. Dan Daniel juga memiliki komitmen untuk tetap bersandar pada Tuhan. Bagaimana dengan kita? Mari kita belajar dari kehidupan Daniel dan selalu memiliki kesadaran bahwa hidup kita ini bergantung kepada Tuhan. Amin.<

Hari Kamis, 12 Mei 2016 saya

mendapat tugas mengantar salah satu seksi di

sebuah gereja untuk melakukan survei ke

Yogyakarta. Kami berangkat pk. 06.00

bersama tim yang berjumlah 7 orang. Sebelum berangkat kami

berdoa terlebih dahulu. Dari Semarang sampai ke Yogyakarta semua

berjalan lancar. Kemudian kami melanjutkan perjalanan survei ke

Wisma Elika, Bandungan dan pulang ke Semarang.

Dalam perjalanan pulang, sesampai di desa Kemloko, Kec.

Bergas saya dikejutkan dengan sebuah kecelakaan beruntun yang

luar biasa. Saat itu mobil yang saya kemudikan didahului oleh sebuah

truk box yang tanpa saya duga ternyata truk tersebut remnya blong.

Truk tersebut menabrak mobil depan saya, kemudian truk itu oleng

ke kanan dan menabrak belasan kendaraan dan mobil yang menuju

ke arah Bandungan. Kemudian, mobil yang saya kemudikan, saya

putar balik mencari jalan alternatif ke arah Jimbaran. Kejadian

tersebut sekitar pk. 16.20. Saya sempat shock dan masih berpikir

antara percaya dan tidak percaya melihat kejadian tersebut.

Begitu luar biasanya kekuatan doa! Tuhan Yesus Kristus

membelokkan mobil truk yang remnya blong tersebut mendahului

mobil yang saya kendarai bersama tim survei, sehingga kami tidak

mengalami kecelakaan tersebut. Betapa dahsyatnya kekuatan doa,

ada tudung perlindungan, proteksi dan keselamatan yang Tuhan

Yesus Kristus berikan. Kami sungguh mengucap syukur pada Tuhan

atas perlindungan dan penyertaan-Nya yang ajaib.

Kiranya kesaksian ini menjadi berkat bagi para pembaca,

dan mari kita mulai segala sesuatu dalam hidup kita dengan terlebih

dahulu berdoa memohon perlindungan-Nya. Amin. <

Dahsyatnya Kekuatan Doa!Dahsyatnya Kekuatan Doa!Dahsyatnya Kekuatan Doa!

Oleh : Budi Waluyo

Ruang Kesaksian

Page 39: 201607

menaati hukum Allah yang diberikan kepada umat Israel. Dan ini tentu saja menjadi kesaksian bagi banyak orang.

K i t ab Dan ie l 1 :14 m e n c a t a t d e m i k i a n : “Didengarkannyalah permintaan mereka itu, lalu diadakanlah percobaan dengan mereka selama sepuluh hari.” Kita lihat di sini, pemimpin pegawai i s tana sebenarnya enggan menyetujui s a r an Dan i e l k a rena d i a dibesarkan dalam budaya Babel dan memercayai bahwa santapan mereka itu bisa menciptakan otak yang jenius. Akan tetapi, dia menyukai Daniel. Dan karena itu diapun siap memberikan waktu selama 10 hari untuk menguji apa yang dikatakan oleh Daniel. Apa yang terjadi kemudian? Apakah setelah 10 hari perawakan Daniel dan teman-temannya itu semakin memburuk atau justru semakin membaik? Dalam Daniel 1:15 dikatakan:“Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja.” Kita melihat di sini bahwa menu santapan Daniel ternyata berhasil bagi mereka.

Kesimpulan Roh Kudus tidak akan menolong orang yang pemalas. Yang perlu dilakukan adalah kita harus menyediakan waktu mempelajari firman Tuhan. Allah berbicara kepada kita melalui firman tertulisnya sekarang ini.

Nebukadnezar hendak mengawasi pelatihan yang berlangsung untuk mencari tahu a p a k a h p e l a t i h a n y a n g diberikannya itu sudah tepat. Nebukadnezar memberi Daniel makanan yang ber l impah, menguji Daniel dan akhirnya memberi Daniel kedudukan tinggi. Dia melakukan semuanya ini dengan ramahnya. Ini suatu hal yang luar biasa bukan? Dan itu semua pada akhirnya membuat Daniel diangkat sebagai kepala. Apa rahasiaya? Karena Daniel memiliki komitmen untuk tidak menajiskan dirinya, dia hidup kudus. Dia juga memil ik i komitmen untuk melaksanakan tugasnya tanpa kompromi. Dan Daniel juga memiliki komitmen untuk tetap bersandar pada Tuhan. Bagaimana dengan kita? Mari kita belajar dari kehidupan Daniel dan selalu memiliki kesadaran bahwa hidup kita ini bergantung kepada Tuhan. Amin.<

Hari Kamis, 12 Mei 2016 saya

mendapat tugas mengantar salah satu seksi di

sebuah gereja untuk melakukan survei ke

Yogyakarta. Kami berangkat pk. 06.00

bersama tim yang berjumlah 7 orang. Sebelum berangkat kami

berdoa terlebih dahulu. Dari Semarang sampai ke Yogyakarta semua

berjalan lancar. Kemudian kami melanjutkan perjalanan survei ke

Wisma Elika, Bandungan dan pulang ke Semarang.

Dalam perjalanan pulang, sesampai di desa Kemloko, Kec.

Bergas saya dikejutkan dengan sebuah kecelakaan beruntun yang

luar biasa. Saat itu mobil yang saya kemudikan didahului oleh sebuah

truk box yang tanpa saya duga ternyata truk tersebut remnya blong.

Truk tersebut menabrak mobil depan saya, kemudian truk itu oleng

ke kanan dan menabrak belasan kendaraan dan mobil yang menuju

ke arah Bandungan. Kemudian, mobil yang saya kemudikan, saya

putar balik mencari jalan alternatif ke arah Jimbaran. Kejadian

tersebut sekitar pk. 16.20. Saya sempat shock dan masih berpikir

antara percaya dan tidak percaya melihat kejadian tersebut.

Begitu luar biasanya kekuatan doa! Tuhan Yesus Kristus

membelokkan mobil truk yang remnya blong tersebut mendahului

mobil yang saya kendarai bersama tim survei, sehingga kami tidak

mengalami kecelakaan tersebut. Betapa dahsyatnya kekuatan doa,

ada tudung perlindungan, proteksi dan keselamatan yang Tuhan

Yesus Kristus berikan. Kami sungguh mengucap syukur pada Tuhan

atas perlindungan dan penyertaan-Nya yang ajaib.

Kiranya kesaksian ini menjadi berkat bagi para pembaca,

dan mari kita mulai segala sesuatu dalam hidup kita dengan terlebih

dahulu berdoa memohon perlindungan-Nya. Amin. <

Dahsyatnya Kekuatan Doa!Dahsyatnya Kekuatan Doa!Dahsyatnya Kekuatan Doa!

Oleh : Budi Waluyo

Ruang Kesaksian

Page 40: 201607

Berkat Tuhan

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau

di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungankambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkati-lah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6