Page 1
7 Universitas Kristen Petra
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Restoran
Menurut Marsum (Marsum, 58). Restoran adalah suatu tempat atau bangunan
yang diorganisir secara komersil, pelayanan yang diselenggarakan dengan baik
kepada semua konsumennya baik berupa makanan ataupun minuman. Tujuan dari
desain interior sebuah restoran adalah selain untuk bisnis, desain interior restoran
mempunyai tujuan untuk memberikan nilai yang lebih pada kepuasan tamu.
Menurut Seokresno (Soekresno, 79). kata "restaurant" berasal dari bahasa
Prancis "restaurer" yang berarti memulihkan kembali. Soekresno menjelaskan
bahwa restoran adalah suatu usaha komersil yang menyediakan jasa pelayanan
makanan dan minuman bagi umum dan dikelola secara profesional.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa restoran merupakan suatu
tempat yang menyediakan jasa pelayanan makanan dan minuman yang memiliki
tujuan komersial dan di operasikan secara profesional.
2.2. Gaya Desain
Gaya desain merupakan kesatuan dari prinsip yang menjiwai karya desain dari
sebuah zaman, hasil dari pikiran utama yang mempunyai karakter spesialnya
sendiri. Ketentuan bentuk untuk mengetahui setiap aspek pada kualitas, termasuk
bentuk, material, finishing, dan warna, supaya membedakan yang satu dengan yang
lainnya (Pile, 102).
2.3. Desain Interior
Desain interior melibatkan pemilihan elemen-elemen desain dan
penyusunannya dalam ruang tertutup untuk memenuhi fungsi, estetika, kebutuhan
dan keinginan-keinginan tertentu. Oleh sebab itu, maksud dan tujuan desain interior
adalah untuk memperbaiki fungsi, memperkaya nilai estetika dan meningkatkan
aspek psikologis dari ruang interior (Pile, 81). Elemen pembentuk ruang meliputi
aspek – aspek yang bersifat arsitektur dari struktur dan pembentuk ruang yang
memberi bentuk pada bangunan memisahkan dari luar dan membentuk pola tatanan
Page 2
8 Universitas Kristen Petra
ruang interior, seperti lantai, dinding, plafon dan jendela. Elemen pelengkap ruang
meliputi perabot, peralatan lampu serta aksesori ruangan yang di bagi menjadi 3
bagian aksesori dekoratif, insidental, dan manfaat.
2.3.1. Interior Restoran
Interior sebuah restoran dapat menciptakan hasil yang baik jika memiliki
sebuah konsep. Sebuah konsep yang kuat didukung dari jenis makanan yang akan
di sajikan dan pelayanan yang akan di berikan. Perencanaan desain restoran di
mulai dari pembuatan konsep restoran. Konsep ini dapat di tentukan melalui jenis
restoran, makanan yang di sajikan, jenis klien, dan jam operasional. Perencanaan
konsep yang matang turut menentukan keberhasilan sebuah restoran.
2.4. Restoran Jepang
Restoran di Jepang menyediakan masakan dari harga yang murah hingga super
mahal. Banyak restoran menampilkan contoh makanan beserta harga yang di pajang
di estalase. Umumnya pada restoran kelas menengah anda bebas memilih tempat
duduk dimana saja. Segera setelah Anda duduk, pelayan mungkin akan
membawakan handuk panas yang disebut oshibori untuk menyeka tangan dan
wajah. Memberi tips sangat jarang dilakukan di Jepang, karena pelayanan sudah
termasuk ke dalam harga yang ditawarkan.
Di Indonesia terdapat restoran Jepang yang memiliki variasi tingkat keaslian
rasa yang bermacam - macam :
1. Rasa Yang Disesuaikan (RYD) restoran Jepang berjenis RYD menyajikan
masakan Jepang yang umum dan sering dimakan oleh orang Indonesia seperti
katsu, yakiniku dan teriyaki.
2. Rasa Fusion ( RF ) restoran Jepang berjenis RF adalah restoran yang memadukan
cita rasa makanan budaya jepang dengan budaya lain. Bahan yang digunakan
berupa bahan asli jepang yang diolah dengan cara yang berbeda beda dan tetap
menyerupai cita rasa dari jepang.
3. Rasa asli restoran Jepang berjenis ini menyajikan masakan Jepang yang
menyerupai rasa asli dari masakan Jepang sendiri.
Di Jepang, restoran terdiri atas beberapa ruang yang memiliki kesamaan dengan
restoran jepang diIndonesia, diantaranya:
Page 3
9 Universitas Kristen Petra
1. Ruang Makan Umum. Pada ruang makan umum mempunyai sistem pelayanan
dimana tamu yang datang memesan makanan dan minumana sesuai menu yang
telah ada/disediakan. Dan makanan yang telah dipesan dapat diolah sesuai
keinginan tamu itu sendiri. Ruang makan umum adalah ruang yang pertama kali
dijumpa saat masuk ke restoran Jepang. Pada ruang makan umum masing masing
mejanya biasanya dilengkapi dengan kompor untuk menu seperti shabu shabu dan
makanan dapat diolah sendiri oleh tamu yang datang (Jitsukawa, 182).
Gambar 2.1. Ruang Makan umum
Sumber : osaeyo.com
2. Ruang Bar terdapat dua jenis bar, yaitu sushi bar dan counter aburiyaki yang
berupa daging panggan dan sayur sayuran . Pada sushi bar chef biasanya beada pada
bagian depan counter sushi, penyajian sushi biasanya dilengkapi dengan wine atau
yang biasanya disebut dengan sake di Jepang (Jitsukawa, 183).
Gambar 2.2. Ruang Sushi Bar
Sumber : http://downtownsushibar.com/
3. Ruang Tatami. Ruang tatami memiliki konsep duduk berada dibawah ( tanpa
menggunakan kursi ) namun memakai tatami sebagai alas duduk dibawah. Pada
ruang tatami pengunjung diharuskan melepas sepatu atau alas kaki.
Page 4
10 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.3. Ruang Tatami
Sumber : objekwisata.com
2.5. Gaya Desain Jepang
Dalam buku Traditional Japanese Furniture, Kazuko Koizumi membagi 5
jaman Gaya Desain Jepang:
Ancient
Pola dan bentuk bangunan kuil-kuilnya pengaruh dari arsitektur dan budaya Cina
sangat kuat sekali, baik dari struktur bangunannya maupun bentuk tampilannya.
Medieval
Masuknya aliran Zen Budhisme ke Jepang. Perkembangan yang terjadi adalah
residential architecture (rumah tinggal), terlihat pada bangunan-bangunan kuil, vila,
dan rumah para samurai dengan sentuhan detail-detail arsitektur yang khas dari Zen
Budisme.
PreModern
Zen painting (seni lukis) nampak berkembang sangat pesat pada masa ini. Pada
bagian lain dari periode ini yang juga berkembang pesat adalah bangunan castle,
perkembangannya hampir terdapat di seluruh Kota yang ada di Jepang. Sebagian
dari bangunan castle tersebut sampai saat ini masih bertahan dan dilestarikan
sebagai cagar budaya.
Early Modern
Masuknya pengaruh dari western style (arsitektur barat) di antaranya renaissance,
gothic dan romanesque ke Jepang. Style-style tersebut banyak dikembangkan untuk
bangunan-bangunan universitas, museum, peribadatan, dan kantor.
Modern
Page 5
11 Universitas Kristen Petra
Jepang jaman moderen tidak memiliki batasan yang tegas pada desainnya, karena
telah beralkulturasi dengan desain Barat maupun desain dimana gaya Jepang ini
digunakan, karena di sesuaikan dengan keadaan pengguna pada wilayah tersebut.
Namun prinsip tradisional Jepang seperti kesederhanaan dan fungsional harus
masih ada pada desain tersebut sebagai ciri khas Gaya Desain Jepang yang
berpatokan pada Zen (Suzane, 201).
2.6. Elemen Interior Jepang
Seperti halnya dengan ruangan lainnya, ruang interior Jepang juga memilik
elemen interior sebagai pendukung terbentuknya ruang.
1. Dinding-dinding pada ruang Jepang biasanya memiliki bentukan kotak yang
ditutupi dengan shoji ( bingaki kayu yang ditutupi kertas mulberry transparan).
Shoji dapat digunakan untuk penyekat ruangan yang tidak dibuat permanen (Morse,
24).
Gambar 2.4. Dinding pada ruang Jepang
Sumber : http://tehpebri.blogspot.co.id/
2. Lantai rumah Jepang mempunyai kenaikan dan menggunakan bilah-bilah kayu.
dan sebagai penutup lantai menggunakan tatami sebagai alas duduknya (Jeong,
2008).
Page 6
12 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.5. Lantai pada ruang Jepang
Sumber : http://saibot-blog.blogspot.co.id/
3. Plafon pada ruang Jepang terdiri atas papan papan kayu yang dipotong tidak
beraturan untuk menunjukan serat seratnya dan menampilkan kesan tua dari kayu.
Plafon pada ruang jepang harus bersih, murni dan efektif yang akan membuat
ruangan terlihat lebih tinggi dan tidak membuang banyak area (Morse, 27).
Gambar 2.6. Plafon pada ruang Jepang
Sumber : http://www.bangunrumah.name/
4. Main Entrance. Pada interior Jepang, main entrance mempunyai arti yang sangat
penting sehingga sebuah main entrance harus didesain indah dan dapat mencuri
perhatian saat melihat main entrance tersebut.
Gambar 2.7. Main Entrance Jepang
Page 7
13 Universitas Kristen Petra
2.7. Seni dan Estetika Jepang
Estetika Jepang menurut aliran Zen Budhisme di Jepang adalah salah satu aliran
terkuat yang ada di jepang. Zen secara harfiah mempunyai makna meditasi,yang
merupakan suatu ungkapan penghayatan Budhisme yang berakar dari india
kemudian mengalami proses asimilasi di China yang berpadu dengan budaya
konfusian termasuk juga diantaranya pemikiran Lao-tsu tentang memberi
penghargaan yang tinggi terhadap tangan atau karya manusia. Zen memiliki dua
aliran yaitu aliran soto dan Rinzai. Aliran Soto berorientasi pada metode Zazen
yakni duduk bersila dan berdoa untuk mencapai berkah. Aliran Rinzai berorientasi
pada metode koan dan mondo yang menitik beratkan pada sikap patuh tenang dan
aktif. Ada beberapa prinsip seni Jepang sesuai ajaran zen (Metha, 39) :
Fukinsei
Mempunyai pengertian ketidakaturan (untuk menampilkan kesan
dinamis).Maknanya membuang nafsu duniawi atau kehidupanbukan saja
berorientasi pada kesempurnaan tetapi juga pada ketidak sempurnaan, karena suatu
kesempurnaan yang sempurna adalah sesuatu yang tidak sempurna atau sebaliknya.
Kanso
Mempunyai pengertian sederhana melainkan kesederhanaan konteks yang ada.
Nilai tertinggi dari sutau kesederhanaan itu yaitu sesuatu yang dapat mewakili atau
mencerminkan sifat dari suatu benda yang ditampilkan secara utuh yang
diekspresikan melalui garis,warna atau unsur-unsur seni yang lain. Selanjutnya
warna yang sederhana adalah warna yang tidak menyolok, monokromatik dan tidak
mempunyai value rendah sedangkan bentuk yang sederhana adalah bentuk yang
tidak bervariasi, bersifat naif, polos dan mempunyai unsur kesengajaan.
Shizen
Merupakan sesuatu yang terjadi dengan sendirinya,secara wajar dan apa
adanya,tanpa pamrih atau tanpa diawali dengan pemikiran dan tujuan tertentu
melainkan bersifat asli, alami, wajar dan bukan sesuatu yang dibuat-buat.
Detsuzoku
Mempunyai pengertian tentang kebebasan yang tidak terikat pada pola-
pola,patokan ataupun rumus. Bagi Zen hal-hal ini dapat menghambat aktivitas dan
kreativitas seseorang.Sehingga kebebebasan di sini bukan berarti bebas secara rasio
Page 8
14 Universitas Kristen Petra
tetapi bebas di bawah aturan dan aturan itu merupakan suatu kebebasan yang tak
terbatas. Digunakan sebagai dasar untuk memperoleh kebebasan manusia dalam
berimajinasi dan berkreasi dalam menuangkan ide-idenya kedalam suatu karya
seni.
Seijaku
Mempunyai pengertian ketenangan yang bersifat dinamis, dalam konsep Zen
ketenangan itu diekspresikan dalam keadaan diam tetapi mempunyai bentuk yang
bergerak.
2.8. Musim di Jepang
Jepang mempunyai 4 musim yang memiliki berbagai ciri yang berbeda - beda,
yaitu Musim Dingin Fuyu pada bulan Desember, Januari, Februari. Musim Semi
Haru pada bulan Maret, April, dan Mei. Musim panas Natsu pada bulan Juni, Juli,
Agustus. Dan terakhir adalah Musim Gugur Aki pada bulan September, Oktober
dan November. Musim panas dan musim dingin memiliki perbedaan suhu
temperatur yang sangat berbeda sehingga kebutuhan hidup seperti jenis makanan
dan pakaian rakyatnya pun berbeda pada masing-masing musim tersebut. Uniknya,
pada setiap musim di jepang, memiliki bunga dan tumbuhan yang berbeda-beda
(Shirane, 17).
1. Musim Dingin/Fuyu/Winter
Saat musim dingin, hampir seluruh permukaan hokaido tertutupi oleh salju dan
suhu temperatur berada di bawah nol. Namun di Okinawa, suhu udaranya hanya
mendingin dan tidak turun salju. Saat di musim inilah, Jepang banyak dikelilingi
oleh pohon Cedar.
2. Musim Panas/Natsu/Summer
Saat musim panas, Jepang biasa melakukan dekor ulang ruangan mereka untuk
membuat ruangan menjadi dingin. Banyak material yang di ganti pada musim panas
seperti kayu shijo yang biasa digunakan untuk dinding atau jendela dengan bambu
dan bingkai kayu ( sudo ) agar cahaya dan udara dapat masuk kedalam ruangan.
Udara yang panas dan lembab membuat orang Jepang melakukan aktivitas diluar
rumah.
3. Musim Gugur/Aki/Autumn
Page 9
15 Universitas Kristen Petra
Musim gugur merupakan musim saat daun menjadi merah dan berguguran.
Berbagai jenis buah dan tanaman pangan panen pada saat musim ini. Angin bertiup
sangat kencan pada musim ini, tapi udara yang terasa sangatlah panas, biasanya hal
ini terjadi pada saat 3 minggu pertama. Namun, nafsu makan orang-orang jepang
meningkat pada musim gugur ini, dan biasanya pada bulan November terjadi angin
topan yang berlangsung selama bulan ini dan berakhiri dengan hujan salju.
4. Musim Semi/Haru/Spring
Di musim inilah bunga sakura mulai bermunculan dimana - mana dan banyak daun
dan bunga lainnya yang mulai bermekaran. Musim semi membuat banyak orang
berdatangan dan berlibur, makan bersama dibawah pohon sakura karena suasana
pada musim ini sangat menyenangkan dikelilingi dengan banyak bunga.
Dengan adanya budaya musim ini, dapat mempengaruhi bentuk desain dan
konsep dari sebuah interior jepang. Karena suasana, pakaian, makanan berbeda
pada setiap musim sehingga menciptakan atmosphere yang berbeda – beda pada
setiap musim.
2.9. Makanan Traditional Khas Jepang
Negara Jepang juga terkenal sebagai negara dengan kebudayaan tradisional
yang sangat kuat, bahkan banyak orang yang berasal dari negara lain mencintai
kebudayaan Jepang yang unik tersebut. Selain budaya tradisional serta budaya
popnya yang sangat unik, Jepang juga terkenal dengan makanan khasnya yang juga
lezat dan unik. Banyak makanan khas dari negara Jepang yang telah mendunia.
Secara umum, makanan khas tradisional Jepang merupakan makanan yang
menyehatkan karena terdiri atas cukup protein, relatif rendah kalori, dan
mengandung zat-zat gizi yang penting. Pada prinsipnya masakan Jepang dibuat
dengan tidak terlalu banyak bumbu dan tidak memakan banyak waktu. Berikut
merupakan macam – macam masakan khas jepang (“Makanan khas jepang” par.1-
6) :
Sushi
Sushi merupakan makanan khas Jepang yang sudah terkenal di dunia, terbuat
dari nasi yang dibentuk bersama lauk berupa makanan laut, daging, sayuran mentah
Page 10
16 Universitas Kristen Petra
atau yang sudah dimasak. Ada banyak bahan lain yang bisa disajikan atau dibuat
lauk jika tidak suka ikan yang mentah, seperti udang rebus dan belut panggang.
Jenis sushi ada yang di fermentasi, yaitu nare-sushi, tapi jenis yang paling khas
yaitu nigirizushi dan temakizushi. Sushi bisa ditemukan di seluruh sudut kota
Jepang, jika mencari yang lezat maka cari restoran sushi di daerah kelas tinggi
seperti Ginza atau yang dekat dengan pelabuhan perikanan.
Gambar 2.8. Sushi
Sumber : thatsnotfood.com
Ramen
Ramen adalah makanan yang sangat terkenal , tidak hanya di Jepang namun di
beberapa Negara lain, termasuk Indonesia. Ramen adalah mie kuah Jepang yang
sebenarnya berasal dari Negara Cina dan telah menjadi hidangan yang sangat
populer di Jepang. Ciri khas dari ramen ini adalah bentuk mie yang tipis dan
berwarna kuning, mie tersebut merupakan hasil buatan tangan atau buatan mesin.
Ketika dilihat sekilas, mie ramen memang mirip dengan mie instan yang ada di
Indonesia, namun mie ini memiliki diameter yang lebih kecil.
Satu hal yang membuat ramen berbeda dari olahan mie yang lain yaitu kaldu
atau kuahnya. Kaldu ramen bisa dikategorikan menjadi empat jenis, yaitu shoyu
(kecap), shio (garam), miso (pasta kacang fermentasi), dan tonkotsu (daging babi
di negara asalanya). Tiga jenis pertama adalah perasa sedangkan yang terakhir
adalah kaldu asli. Di Jepang banyak sekali restoran yang menyajikan ramen, di
kebanyakan toko juga tersedia ramen kemasan cup yang bisa disantap dengan air
panas yang juga disediakan.
Page 11
17 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.9. Ramen
Sumber : aspirantsg.com
Tempura
Tempura merupakan salah satu makanan khas Jepang yang terkenal di dunia.
Tempura pertama kali diperkenalkan ke Jepang oleh bangsa Portugis pada abad ke
16. Tempura adalah jenis makanan yang terbuat dari ikan, jamur, daging
atau sayuran yang dicampurkan dengan bahan dasar terigu lalu digoreng. Makanan
ini memiliki tekstur yang renyah dan gurih.
Gambar 2.10. Tempura
Sumber : youtube.com
Onigiri
Onigiri merupakan “nasi kepal” khas Jepang yang terbuat dari nasi yang diisi
dengan isian sesuai selera, seperti suiran salmon, ayam, telur ikan, umeboshi (dried
plum), kemudian dibungkus dengan nori. Biasanya onigiri berbentuk bulat ataupun
segitiga. Onigiri bisa dimakan langsung dan juga bisa ditambah dengan saus khusus
yang bisa memperkaya rasa dari masakan Jepang ini. Makanan ini menjadi salah
satu bekal makanan yang hampir dibawa ole semua pelajar atau pekerja kantoran.
Page 12
18 Universitas Kristen Petra
Jika Anda baru pertama kali makan onigiri, pilihlah tuna dengan mayonese atau
ayam mayonese, karena rasanya sangat familiar dengan lidah Indonesia.
Gambar 2.11. Onigiri
Sumber : youtube.com
Yakiniku
Yakiniku ini sebenarnya adalah salah satu masakan asli Korea, namun
diadaptasi oleh rakyat Jepang dengan berbagai bumbu tradisional dan cita rasa khas
Jepang. Makanan ini terbuat dari daging sapi yang diiris tipis-tipis, dan dilumuri
dengan saus lezat, kemudian dipanggang di atas panggangan barbecue. Untuk
memasak yakiniku harus terampil menggunakan sumpit karena ukurannya yang
terbilang kecil. Yang membuat makanan ini semakin lezat dan unik adalah proses
memanggang sendiri yakiniku di atas panggangan. Biasanya yakiniku disajikan di
restoran, di mana pemesan datang bersama teman atau keluarga lalu membentuk
lingkaran kecil mengelilingi panggangan.
Gambar 2.12. Yakiniku
Sumber : groupon.com.au
Teriyaki
Saus teriyaki merupakan makanan yang terbuat dari sake, kecap asin serta gula
pasir. Untuk daging yang biasa digunakan untuk daftar makanan Jepang teriyaki ini
adalah jenis ikan dan daging.
Page 13
19 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.13. Teriyaki
Sumber : tofugu.com
Soba
Soba dalam bahasa Jepang berarti tepung, tetapi soba di sini memiliki arti mie.
Mie Jepang ini biasa dinikmati dengan kecap asin atau kecap manis. Topping yang
digunakan biasanya adalah telur, tempura atau side dish lainnya.
Gambar 2.14. Soba
Sumber : chefinyou.com
Udon
Udon sebenarnya adalah masakan yang berasal dari Tiongkok. Kata udon
diasimilasi dari kata dasar Tiongkok “Wonton” yang memiliki arti “Pangsit”.
Kemudian oleh rakyat Jepang dilafalkan sebagai undon atau udon. Makanan khas
Jepang yang sudah dikenal luas oleh dunia ini berupa mie yang terbuat dari tepung
terigu. Biasanya, udon memiliki ukuran yang lebih besar ketimbang dengan ukuran
mie pada umumnya. Selain itu, udon memiliki bentuk yang tipis dan kecil-kecil.
Udon juga memiliki berbagai macam jenis berdasarkan cara memasak dan bahan
isian dalamnya.
Di Jepang bahan penyedap yang digunakan adalah mirin, terbuat dari alkohol
atau minyak babi agar rasanya gurih. Di Indonesia, udon telah dikembangkan
Page 14
20 Universitas Kristen Petra
dengan bahan yang halal tanpa menggunakan penyedap atau bahan apapun yang
hukumnya haram.
Gambar 2.15. Udon
Sumber : tokyotimes.com
Takoyaki
Takoyaki merupakan jajanan paling populer yang dijual di jalanan Jepang.
Takoyaki benar-benar masakan khas Jepang yang sangat lezat, terbuat dari cumi-
cumi yang dibentuk bulat menyerupai bakso, lalu dibakar atau dipanggang. Bagian
luar dari takoyaki ini terlihat crispy dan renyah, sementara bagian dalamnya terasa
lembut, juicy, dan banyak rasa. Hampir di setiap acara festival, pasar malam, atau
konser luar ruangan anda bisa menemukan pedangan takoyaki dengan gerobaknya
yang khas. Aroma takoyaki juga pasti mengundang pengunjung untuk membelinya.
Gambar 2.16. Takoyaki
Sumber : eatyourteacup.com
Sukiyaki
Sukiyaki merupakan hidangan yang terdiri dari daging dan sayuran yang
direbus didalam panci besi. Makanan ini biasanya dinikmati dengan kuah yang
dikenal dengan nama warishita, yang terbuat dari kecap dan gula. Bahan dan cara
makan sukiyaki memiliki banyak variasi tergantung daerah asalnya.
Page 15
21 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.17. Sukiyaki
Sumber : hot-ishiwaka.jp
2.10. Tata Cara Makan di Jepang
Sikap duduk ketika makan
Orang disana biasanya akan makan dengan sikap duduk melipatkan kaki,
biasanya disebut Seiza. Dibawah kaki tersebut disediakan bantalan tipis untuk
menahan tulang bergesekan dengan lantai. Selain itu, lantainya pun dilapisi alas
jerami yang biasa disebut tatami untuk membuat orang yang duduk merasan
nyaman (“Tata cara makan” par.1-7) :
Gambar 2.18. Sikap duduk ketika makan
Sumber : ragamseni.com
Oshibori
Oshibori atau handuk untuk membersihkan tangan, disediakan sebelum kita
menyantap makanan. Etikanya, oshibori hanya digunakan untuk tangan. Dan tidak
digunakan untuk anggota badan lainnya. Setelah oshibori digunakan, oshibori
dilipat kembali dan simpan ditempat semula.
Page 16
22 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.19. Oshibori
Sumber : ragamseni.com
Chawan
Di Jepang chawan digunakan sebagai tempat untuk nasi atau sup. Rata-rata nasi
disana disajikan dengan cara dikepal-kepal dan dilapisi rumput laut yang kita kenal
dengan sebutan onigiri. Hal ini sudah menjadi lumrah walau pembuatannya
lumayan rumit. Namun untuk nasi yang tidak dibentuk onigiri, bisa menggunakan
chawan untuk tempat nasinya. Selain itu, penggunaan chawan pun diharuskan
menggunakan tangan kiri dan sumpit dipegang dengan tangan kanan.
Gambar 2.20. Chawan
Sumber : ragamseni.com
Di Indonesia sendiri, orang kidal dipaksakan memakan dengan menggunakan
tangan kanan, ternyata masalah ini sempat terjadi di Jepang hingga adanya restorasi
Meiji, ketika budaya barat masuk ke Jepang, orang kidal bisa dengan leluasa
memilih tangan mana untuk memegang sumpit.
Ohashi
Ohashi atau penggunaan sumpit. Cara menggunakan sumpit juga harus
diperhatikan karena bila salah akan membuat orang disekitarnya sensitif. Hal lain
yang harus diperhatikan adalah ketika mulai makan, jangan mulai memegang
sumpit terlebih dahulu. Mulai memegang chawan, setelah chawan ditempatkan
dimeja atau dipegang oleh tangan kiri, bisa mulai mengambil sumpit.
Page 17
23 Universitas Kristen Petra
Gambar 2.21. Ohashi
Sumber : ragamseni.com
Kanpai
Kanpai atau bersulang digunakan dibudaya Jepang, namun sangat tidak lazim
bila seseorang menyeduhkan minuman ke gelasnya sendiri, hal ini dianggap kurang
sopan. Bila ingin menuangkan minuman, maka orang tersebut harus pegang botol
dengan kedua tangan lalu tuangkan, dimulai pada orang yang lebih tua dulu,
kemudian orang-orang sekitarnya, dan yang terakhir untuk diri sendiri.
Gambar 2.22. Kanpai
Sumber : ragamseni.com
2.11. Klasifikasi Produk Bakery
Produk bakery merupakan olahan makanan yang sangat dikenal rakyat. Terbuat
dari bahan dasar tepung terigu, yeast, garam, margarin tepung, air dan bahan
lainnya, baik dalam bentuk adonan beragi (yeast raised dough) maupun dalam
bentuk adonan pasta (butter) dan melalui proses pengovenan. Keasaman dan
keterkaitan produk-produk yang masuk dalam kategori produk bakery disebabkan
sebagian besar produk bakery berbahan baku dasar tepung terigu, serta melalui
proses pembakaran (pengovenan), sehingga dikenal istilah baked product atau
bakery product. Klasifikasi pembedaan dari tipe jenis adonan dan proses pembuatan
inilah yang menjadikan produk bakery dapat digolongkan dengan 4 klasifikasi
Page 18
24 Universitas Kristen Petra
besar menurut M. Husni Syarbini, STP dalam bukunya yang berjudul Referensi
Komplet A-Z Bakery, yaitu (Syarbini, 67):
1. Roti (bread) Jika dilihat dari bahan yang digunakan dan presentase bahan dalam
resep, roti dapat didefinisikan sebagai makanan yang terbuat dari bahan utama:
tepung terigu, yeast, garam dan air, serta bahan tambahan lain, seperti gula,
margarin, telur, susu dan lainnya. Pembedaan utama roti dari produk bakery lainnya
adalah proses fermentasi yeast (yeast raised dough) yang diikuti proses
pemanggangan/pengovenan. Sedangkan untuk pengklasifikasian roti dapat
dikelompokkan berdasarkan bahan utama penyusun adonan, sehingga dikenal
istilah rich dough dan lean dough. Rich dough merupakan jenis roti yang terbuat
dari adonan yang menggunakan gula dan margarin dengan persentase tinggi dalam
resep, biasanya pada kisaran di atas 10% dihitung dari berat terigu yang digunakan.
Sedangkan lean dough adalah roti yang dibuat dengan adonan bercampur gula dan
margarin dalam resep dengan persentase di bawah 10%.
Contoh produk roti:
- Roti Manis. Jenis roti yang mempunyai cita rasa manis yang menonjol serta
bertekstur empuk (soft) dengan atau tanpa isian. Roti manis dilihat dari adonannya
termasuk dalam kategori rich dough (adonan dengan kadar gula dan margarin lebih
dari 10%)
- Roti Tawar. Jenis roti yang umumnya memiliki warna putih dengan kandungan
gula dan lemak rata-rata dibawah 10% dan bertekstur empuk (soft)
- Country Bread (roti kontinental). Merupakan jenis roti yang dibuat dengan atau
tanpa gula dan margarin di dalam resepnya. Jenis roti ini merupakan jenis roti-roti
Eropa yang terbuat dari 5 bahan utama: tepung, yeast, garam, air dan atau tanpa
improver (pengembang roti). Contoh roti jenis ini adalah: French Bread, Roll,
Cobburg, Vienna dan lain-lainya dikenal dengan istilah crusty bread. Tekstur kulit
roti biasanya kering (garing) dan renyah (crispy).
- Rye Bread. Merupakan jenis roti bertekstur keras yang terbuat dari tepung rye
dengan atau tanpa tepung terigu dengan proses fermentasi yang panjang (12-24
jam) atau bahkan berhari-hari yang terjadi secara alami atau ditambahkan asam
dalam adonannya, sehingga dikenal dengan istilah Sour Dough. Roti jenis ini sangat
Page 19
25 Universitas Kristen Petra
terkenal di dataran Eropa terutama di Jerman, Denmark, Finlandia, Rusia dan
Amerika.
- Fiber Bread/Grain Bread. Merupakan jenis roti yang dibuat dengan penambahan
biji-bijian (grain) untuk meningkatkan kadar serat (fiber) dalam roti yang dibuat.
Grain Bread dapat dibuat dari campuran biji-bijian seperti oat, barley, dan biji
bunga matahari. Roti yang terbuat dari berbagai biji-bijian dikenal dengan nama
Seven Grain Bread, sedangkan roti yang hanya terbuat dari biji gandum utuh yang
dipecah (whole wheat) dikenal dengan nama Whole Wheat Bread.
2. Cake Cake merupakan produk makanan manis yang terbuat dari bahan utama
tepung terigu, gula, telur, dan margarin. Pada awalnya, cake berkembang dengan
resep menggunakan empat bahan utama tersebut dengan perbandingan yang sama,
yaitu 1 bagian tepung, 1 bagian gula, 1 bagian telur, dan 1 bagian margarin,
sehingga dikenal istilah Pound Cake. Namun, berdasarkan perkembangannya ada
yang mengistilahkan bahwa cake merupakan produk makanan berbusa (foamy) dari
hasil pengocokan/serasi tiga bahan utama ,yaitu: tepung, gula, dan telur yang
terkadang ditambahkan sedikit cairan/lemak cair. Cake jenis ini dikenal dengan
nama Sponge Cake. Berikut contoh-contoh produk cake dari pengembangan kedua
jenis produk cake, baik dari Pound Cake maupun Sponge Cake.
- Pound Cake adalah jenis cake dengan tekstur padat yang biasanya dalam
penyajiannya ditambahkan berbagai macam buah atau topping maupun disajikan
dalam keadaan plain (polos/apa adanya) tanpa tambahan topping.
- Sponge Cake adalah jenis cake yang biasanya dalam bentuk dome dengan tekstur
agak ringan. Sponge cake biasanya digunakan untuk dasar pembuatan produk-
produk seperti black forest yang di-coating (disiram) dengan coklat dan dihias
dengan butter cream. Dari kedua jenis resep tersebut kemudian dikembangkan
berbagai jenis varian cake yang kita kenal saat ini, seperti: Muffin, Swiss Roll,
Mandarin Cake, Brownies, dan lain sebagainya.
3. Pastry Pastry merupakan jenis produk bakery yang terbuat dari tepung terigu,
lemak, gula, garam, air, dan bahan lainnya. Dalam kenyataannya, pengertian pastry
menjadi sangat luas, di mana termasuk dalam pengelompokan ini adalah segala
makanan manis yang terbuat dari tepung, gula, shortening, butter, susu dengan
tambahan baking powder dengan atau tanpa telur. Mengacu pada pengertian
Page 20
26 Universitas Kristen Petra
tersebut beberapa produk olahan pastry termasuk diantaranya adalah: Short Crust
Pastry, Flaky Pastry, Puff Pastry, Croissant, Choux Pastry, dan Phyllo Pastry.
Secara spesifik, umumnya perbedaan pastry dengan produk bakery lainnya adalah
penggunaan laminating fat/lemak semi padat dan plastis yang digunakan dalam
pembentukan adonan melalui proses pelipatan adonan dengan cara di roll,
contohnya adalah Danish Pastry, Puff Pastry, dan Croissant. Namun, ada juga
pastry yang dibuat dengan cara proses rub-in (pencampuran lemak/margarin
dengan tepung terigu), produk tersebut dikenal dengan nama Pie.
4. Biskuit/Cookies. Biskuit atau cookies merupakan produk kue kering yang terbuat
dari bahan utama: tepung terigu, telur, margarin dengan tambahan bahan lain,
seperti coklat, kacang almond, mede dan lain sebagainya. Berdasarkan kondisi
adonan/tingkat kekerasan adonan, maka produk biskuit/cookies dibedakan menjadi
2 golongan besar, yaitu adonan keras (hard dough) dan adonan lunak (soft dough)
dengan berbagai macam variasi produk.
- Cracker Adonan Cracker biasanya terbuat dari adonan keras (hard dough) yang
difermentasi dengan yeast menggunakan bahan baku asam yang memodifikasi
adonan. Berbagai variasi penggunaan bahan, penambahan rasa, bentuk, ukuran,
serta penggunaan topping seperti rempah-rempah, minyak yang di-spray di atas
adonan, termasuk produk-produk cracker yang umum dibuat dalam industri.
- Biskuit/Cookies Adonan biskuit/cookies terbuat dari adonan lunak (soft dough)
yang dibedakan menjadi beberapa bentuk, berdasar cara pembentukan adonan,
seperti wirecut biscuit, cutting machine biscuit, rotary molded biscuit, dan deposit
biscuit. Umumnya, biskuit/cookies yang kita kenal sehari-hari adalah tipe jenis
deposit atau sempit (spritz). Bahan-bahan yang digunakan di antaranya adalah:
tepung terigu protein rendah, gula, margarin dan telur, dengan cara adonan
dimasukkan ke dalam kantong plastik adonan dan dituang atau dibentuk langsung
di loyang.
2.12. Roti Khas Jepang
Anpan
Roti anpan sangat merakyat dan kental dengan nuansa Jepang (“Top 5 bread in
Japan” par.1-5). Roti (atau pan dalam bahasa Jepang) ini berisi an, kacang merah
Page 21
27 Universitas Kristen Petra
yang telah dilembutkan dan diberi rasa manis. Puree kacang merah yang halus
disebut koshi-an, sedangkan yang masih sedikit utuh dengan kulitnya disebut tsubu-
an.
Roti Melon
Roti ini dibuat dengan cara menumpangkan adonan biskuit (cookie) manis di atas
adonan roti, lalu memanggangnya.
Roti Kari
Roti ini dibuat dengan membungkus curry roux (adonan kari) dengan adonan roti,
lalu menggorengnya.
Sandwich Buah
Roti lapis ala hidangan penutup ini dibuat dari roti tawar yang empuk, whipped
cream, dan potongan buah-buahan. Variasi buahnya pun bermacam-macam, mulai
dari stroberi hingga pisang.
Roti Selada Kentang
Perpaduan antara roti dengan selada yang memiliki keunikan dan bentuk yang
menarik.
2.13. Ornamen
2.13.1. Pengertian Ornamen
Ornamen berasal dari kata “ORNARE” (bahasa Latin) yang berarti menghias.
Ornamen adalah salah satu karya seni dekoratif yang biasanya dimanfaatkan untuk
menambah keindahan suatu benda atau produk, atau merupakan suatu karya seni
dekoratif (seni murni) yang berdiri sendiri, tanpa terkait dengan benda/produk
fungsional sebagai tempatnya (“Ornamen interior” par.1-7).
Menurut tata letaknya ornamen dapat dibedakan menjadi 2 yaitu ornamen
eksterior dan ornamen interior. Secara garis besar yang dimaksud dengan ornamen
eksterior yaitu ornamen yang digunakan di luar ruangan, sedangkan ornamen
interior yaitu ornamen yang digunakan di dalam ruangan.
Ornamen memiliki peranan yang tidak dapat dipisahkan dari nilai estetika
sebuah bangunan. Tanpa ornamen sebuah bangunan dirasa kurang sempurna. Hal
ini dikarenakan ornamen merupakan faktor pendukung dari bangunan itu sendiri
Page 22
28 Universitas Kristen Petra
yang syarat akan nilai estetika yang ditampilkannya. Jadi, agar bangunan memiliki
nilai keindahan, ornamen sangatlah penting sekali untuk digunakan.
2.13.2. Fungsi Ornamen
Penciptaan suatu karya biasanya selalu terkait dengan fungsi tertentu,demikian
pula halnya dengan karya seni ornamen yang penciptaannya selalu terkait dengan
fungsi atau kegunaan tertentu pula. Beberapa fungsi ornamen diuraikan sebagai
berikut:
1. Sebagai ragam hias murni, maksudnya bentuk-bentuk ragam hias yang dibuat
hanya untuk menghias saja demi keindahan suatu bentuk (benda ) atau bangunan,
dimana ornamen tersebut ditempatkan. Penerapannya biasanya pada alat-alat rumah
tangga, arsitektur, pada pakaian (batik, bordir, kerawang) pada alat transportasi dan
sebagainya.
2. Sebagai ragam hias simbolis, maksudnya karya ornamen yang dibuat selain
mempunyai fungsi sebagai penghias suatu benda juga memiliki nilai simbolis
tertentu di dalamnya, menurut norma-norma tertentu (adat, agama, sistem sosial
lainnya). Bentuk, motif dan penempatannya sangat ditentukan oleh norma-norma
tersebut terutama norma agama yang harus ditaati, untuk menghindari timbulnya
salah pengertian akan makna atau nilai simbolis yang terkandung didalamnya, oleh
sebab itu pengerjaan suatu ornamen simbolis hendaknya menepati aturan-aturan
yang ditentukan. Contoh ragam hias ini misalnya motif kaligrafi, motif pohon hayat
sebagai lambang kehidupan, motif burung phonik sebagai lambang keabadian,
motif padma, swastika,lamak dan sebagainya.
2.13.3. Warna dan Ornamen dalam Desain Interior
Keberadaan arsitek dalam menyelesaikan desain baik interior maupun eksterior,
tidak lepas dari pengalaman maupun citra seni yang diusungnya. Namun, desain
yang baik juga harus selalu disesuaikan dengan kondisi rumah, dan yang perlu
diperbaiki adalah penampilannya, terutama warna dan ornamen. Dalam memilih
ornamen maupun warna jangan salah pilih, sebab bisa tidak “nyambung” dengan
ruangan atau lebih parah lagi menjadi hambar, sehingga konsep yang ingin
ditampilkan tidak terasa.
Arsitektur adalah seni yang bertujuan memberi nuansa beda secara keseluruhan,
interior maupun eksterior, bukan hanya satu sudut pandang mata saja, dengan
Page 23
29 Universitas Kristen Petra
permainan warna dan ornamen, seperti warna-warna “tabrakan” (warna yang
menyolok). Sedangkan ornamen seperti lukisan, foto, kursi, lighting dan sebagainya
dapat juga ditambahkan untuk mengisi ruangan tersebut.
Dengan kata lain, lewat pemilihan warna yang menyolok maupun penempatan
ornamen yang menarik pada ruangan kecil, dapat membuat sebuah ruangan
memperoleh “eye catching”. Sementara, sisi-sisi yang lain cukup diberi sedikit
sentuhan sebagai aksen tambahan. Ini semua tentu tidak terlepas dari ketelitian
seorang arsitek maupun pemilik rumah.
Oleh sebab itu, sebagai ahli kita harus selalu memberi saran kepada pemilik
rumah agar tidak salah dalam memilih ornamen maupun warna. Karena, warna dan
ornamen yang tidak cocok dengan ruangan justru “merusak” ruangan, sehingga
konsep yang ingin ditampilkan tidak terasa. Selain itu, peran pemilik rumah atau
pemilik bangunan dalam menyampaikan keinginannya kepada arsitek juga sangat
penting, sehingga arsitek dapat mengapresiasikan apa yang diinginkan pemilik dan
bentuk desain ruangan yang dinginkan serta nuansa yang diharapkan dapat
terwujud.
Harmoni antara warna dan ornamen sangat berperan penting untuk
menghidupkan sebuah ruangan. Kreativitas dalam mendesain ruangan tidak
terbatas dengan model-model yang telah ada. Hal ini dapat juga ditampilkan dalam
bentuk desain ruangan yang futuristik sebagai tambahannya.
2.14. Ornamen Taman Jepang
Taman Jepang menggunakan material alam, yang terdiri dari tanaman, air,
batu, pasir, bambu, dan kayu, tidak menggunakan material buatan, seperti material
besi, atau kaca. Taman Jepang terdiri dari 2, yaitu taman zen dan taman minum teh.
Ornamen yang digunakan pada ke-2 taman itu tentu berbeda, tapi selalu ada
ornamen khas Jepang, pada ke-dua taman itu (“Tanaman Jepang” par.1-8).
Ornamen pada taman zen mempunyai makna tersendiri, ada maksud tertentu
dalam setiap elemen yang digunakan, mempresentasikan keadaan alam, gunung,
sungai, laut, bukit, dan pulau. Batu besar menggambarkan gunung, dan pasir
dengan bentuk gelombang memvisualisasikan laut
Page 24
30 Universitas Kristen Petra
Taman zen dan taman minum teh dirancang pada lahan yang sempit/terbatas,
misal untuk rumah dan kantor. Pada lahan yang luas (misal pada taman hotel),
taman Jepang diletakkan pada sudut tertentu, tidak semua lahan dirancang menjadi
taman Jepang, sehingga fokus pada satu titik.
Taman Jepang tidak tepat dirancang untuk taman bermain, taman publik, dan
lingkungan, karena konsep dan kegiatan taman yang berbeda. Taman bermain,
taman publik, dan taman lingkungan merupakan taman untuk melakukan kegiatan
(taman aktif), sedangkan taman Jepang merupakan taman hiasan (hanya untu
dilihat) baik untuk taman zen atau taman minum teh.
Tanaman yang dapat digunakan untuk taman Jepang :
1. Teratai atau lotus ditanam di dalam kolam
2. Bonsai
3. Beringin
4. Yang liu
5. Bambu
6. Ilex cornuta
Ornamen untuk taman Jepang :
1. Patung Budha
2. Jembatan kayu
3. Air mancur bambu
4. Pagoda
5. Patung hewan
6. Lentera dari batu dan kertas
7. Batu besar
8. Pasir
9. Kolam
10. Batu brojol