Top Banner
FANI SHAMARA 2011730030 MEDICAL SCHOOL OF MUHAMMADIYAH JAKARTA UNIVERSITY
35

2. TB paru baru ok.ppt

Jan 15, 2016

Download

Documents

Zulfa N. Fath

tb
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 2. TB paru baru ok.ppt

FANI SHAMARA2011730030

MEDICAL SCHOOL OF MUHAMMADIYAH JAKARTA UNIVERSITY

Page 2: 2. TB paru baru ok.ppt

Tuberkulosis (TB) penyakit menular

disebabkan oleh infeksi Mycobacterium

tuberculosis Complex

Mycobacterium Bovis dan Mycobacterium

Africanum sebagian besar menyerang paru,

dapat juga mengenai organ lain

Mycobacterium other than tuberculosis (MOTT)

PENDAHULUAN

Page 3: 2. TB paru baru ok.ppt

WHO 1993 mencanangkan TB sebagai Global Emergency. Laporan WHO April 2006 di Asia Tenggara ditemukan:

8 juta kasus TB,

3 juta pasien TB baru per tahun,

600.000 kasus kematian karena TB per tahun

kasus terbanyak pada usia 15-54 tahun.

PENDAHULUAN

Page 4: 2. TB paru baru ok.ppt

Tuberkulosis di Indonesia merupakan penyebab kematian:

nomor 3 setelah penyakit KV dan ISPA pada semua kelompok usia dan

Nomor 1 dari kelompok penyakit infeksi.

PENDAHULUAN

Page 5: 2. TB paru baru ok.ppt

Setiap tahun lebih dari setengah juta pasien TB di Indonesia

Setiap tahun sekitar seperempat juta kasus baru TB

Setiap hari 300 – 400 orang mati akibat TB di Indonesia

DATA TB INDONESIA

Page 6: 2. TB paru baru ok.ppt

Mycobacterium tuberculosis

Bentuk batang, ukuran 3 X 0,5 mμ

Obligat aerob

Sifat khusus : banyak lemak ( + protein +

polisakarida ) tahan terhadap asam pada

pewarnaan disebut Basil Tahan Asam

(BTA)

ETIOLOGI

Page 7: 2. TB paru baru ok.ppt

Sumber penularan penderita BTA (+)

Batuk atau bersin kuman menyebar ke udara droplet (percikan batuk)

Kuman TB masuk tubuh manusia melalui sal napas menyebar dari paru ke organ lain melalui sistem peredaran darah, saluran limfe atau penyebaran langsung ke organ

CARA PENULARAN

Page 8: 2. TB paru baru ok.ppt

Daya penularan banyaknya kuman

yang dikeluarkan hasil

pemeriksaan BTA

Hasil pemeriksaan BTA (-)

penderita tersebut tidak menular

Page 9: 2. TB paru baru ok.ppt

Tuberkulosis

1. Infeksi primer

2. Tuberkulosis pasca primer (Post

Primary TB)

Page 10: 2. TB paru baru ok.ppt

Inhalasi kuman TB Alveolus Fagositosis oleh makrofag

Basil TB berkembang biak Destruksi kuman TB

Destruksi makrofag

Pembentukan tuberkel Kelenjar limfe

Resolusi

Kalsifikasi

Kompleks Ghon Perkijuan Penyebaran hematogen

Pecah

Lesi sekunder paru Lesi di hepar, lien, ginjaltulang, otak dll

Patogenesis tuberkulosis

Page 11: 2. TB paru baru ok.ppt

Droplet melewati sistem

mukosilier bronkus di paru

membentuk sarang pneumonik ( afek

primer ) saluran limfe kelenjar

limfe di hilus kompleks primer

4-6 minggu

INFEKSI PRIMER

Page 12: 2. TB paru baru ok.ppt

Infeksi primer tergantung banyaknya kuman yang masuk respon daya tahan tubuh ( imunitas seluler ) :

- Menghentikan perkembangan kuman

- Kuman dormant

- Sakit penderita TB

Page 13: 2. TB paru baru ok.ppt

Tuberkulosis pasca primer

Setelah beberapa bulan/tahun setelah

infeksi primer

Daya tahan tubuh menurun

Kerusakan paru luas

Page 14: 2. TB paru baru ok.ppt

Anamnesis

Pemeriksaan fisis

Pemeriksaan penunjang

Laboratorium : darah, dahak (sputum)

Foto toraks

DIAGNOSIS TB

Page 15: 2. TB paru baru ok.ppt

ALUR DIAGNOSIS TB PARU DEWASA

Dikutip dari Pedoman nasional penanggulangan tuberkulosis. Edisi 2, cetakan 1. Departemen kesehatan republik indonesia. 2007.Dikutip dari panduan tatalaksana tuberkulosis sesuai ISTC dengan strategi DOTS untuk dokter praktek swasta (DPS). Departemen kesehatan Republik Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia. Jakarta 2010

Page 16: 2. TB paru baru ok.ppt

Gejala umum batuk 3 mingguGejala lain yang sering dijumpaiDahak bercampur darah

Batuk darah

Sesak napas, nyeri dada

Badan lemah, nafsu makan , BB malaise, keringat malam

demam

ANAMNESIS

Page 17: 2. TB paru baru ok.ppt

Awal penyakit tidak dijumpai kelainan

Ronki basah didaerah kelainan

terutama apeks paru

Stadium lebih lanjut proses penyakit

semakin luas kelainan yang

ditemukan semakin jelas

PEMERIKSAAN FISIS

Page 18: 2. TB paru baru ok.ppt

TB THE GREAT IMITATOR* INFILTRAT* FIBROINFILTRAT* CAVITI* MILIER* ATELEKTASIS* EFUSI PLEURA* PNEUMOTORAKS* DESTROYED LUNG* MASSA* DLL

FOTO THORAX

Page 19: 2. TB paru baru ok.ppt

PEMERIKSAAN PENUNJANG

* SPUTUM BTA 3 X (SPS / 3P),KULTUR,RESISTENSI MEMASTIKAN DIAGNOSIS

* DARAH RUTIN :LED ↑, LIMFOSITOSIS, GULA DARAH, FUNGSI HATI, DLL

* LAIN-LAIN BILA DIPERLUKAN : UJIMANTOUX, PCR, SEROLOGIK KURANG BERMAKNA UNTUK MENENTUKAN DIAGNOSIS TB, DLL

Page 20: 2. TB paru baru ok.ppt

1. Tuberkulosis paru

2. Tuberkulosis ekstra paru

KLASIFIKASI PENYAKIT

Page 21: 2. TB paru baru ok.ppt

TB kel. Limfe

Efusi pleura unilateral

Tulang (kec.tulang belakang)

Sendi

Kel. adrenal

TB EKSTRA PARU RINGAN

Page 22: 2. TB paru baru ok.ppt

MeningitisTB milier

PerikarditisPeritonitis

Efusi pleura bilateralTB tulang belakang

TB ususTB saluran kencing & alat kelamin

TB EKSTRA PARU BERAT

Page 23: 2. TB paru baru ok.ppt

1. Tahap intensif

2. Tahap lanjutan

PENGOBATAN TB DIBERIKAN DALAM 2 TAHAP

Page 24: 2. TB paru baru ok.ppt

Obat setiap hari

Diawasi langsung mencegah kekebalan

obat

Penderita menular tidak menular

dalam waktu 2 minggu

Penderita BTA positif BTA negatif

(konversi) pada akhir pengobatan intensif

TAHAP INTENSIF

Page 25: 2. TB paru baru ok.ppt

Obat dalam jangka waktu lebih lama

Jenis obat lebih sedikit

Mencegah kekambuhan

TAHAP LANJUTAN

Page 26: 2. TB paru baru ok.ppt

OBAT SISIPAN

Bila pada akhir tahap intensif dengan OAT Kategori-1 atau Kategori-2 dengan BTA masih

(+) maka diberikan RHZE ( 1 bulan setiap hari )

Page 27: 2. TB paru baru ok.ppt

1. Pasien baru TB paru BTA positif.2. Pasien TB paru BTA negatif foto toraks

positif3. Pasien TB ekstra paru

KATEGORI 1 (2HRZE/ 4H3R3)

Page 28: 2. TB paru baru ok.ppt

1. Kasus kambuh

2. Kasus gagal

3. Kasus putus berobat

KATEGORI 2 (2HRZES/ HRZE/ 5H3R3E3)

Page 29: 2. TB paru baru ok.ppt

DOSIS OAT BERDASARKAN BERAT BADAN

Pedoman nasional penanggulangan tuberkulosis. Edisi 2, cetakan 1. Departemen kesehatan republik indonesia. 2007.Panduan tatalaksana tuberkulosis sesuai ISTC dengan strategi DOTS untuk dokter praktek swasta (DPS). Departemen kesehatan Republik Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia. Jakarta 2010Tuberkulosis Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia. Perhimpunan dokter paru indonesia. 2011.

Page 30: 2. TB paru baru ok.ppt

DOSIS UNTUK PADUAN OAT KDT UNTUK KATEGORI 1

Pedoman nasional penanggulangan tuberkulosis. Edisi 2, cetakan 1. Departemen kesehatan republik indonesia. 2007.Panduan tatalaksana tuberkulosis sesuai ISTC dengan strategi DOTS untuk dokter praktek swasta (DPS). Departemen kesehatan Republik Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia. Jakarta 2010Tuberkulosis Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia. Perhimpunan dokter paru indonesia. 2011.

Page 31: 2. TB paru baru ok.ppt

DOSIS UNTUK PADUAN OAT KDT KATEGORI 2

Pedoman nasional penanggulangan tuberkulosis. Edisi 2, cetakan 1. Departemen kesehatan republik indonesia. 2007.Panduan tatalaksana tuberkulosis sesuai ISTC dengan strategi DOTS untuk dokter praktek swasta (DPS). Departemen kesehatan Republik Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia. Jakarta 2010 Tuberkulosis Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia. Perhimpunan dokter paru indonesia. 2011.

Page 32: 2. TB paru baru ok.ppt

Sebagian besar menyelesaikan

pengobatan tanpa efek samping

Sebagian kecil timbul efek

samping

EFEK SAMPING OAT

Page 33: 2. TB paru baru ok.ppt

♣ Efek samping berat : stop OAT

♣ Efek samping ringan : teruskan OAT

Masing - masing OAT mempunyai

kemungkinan terjadi efek samping

yang harus diwaspadai

EFEK SAMPING

Page 34: 2. TB paru baru ok.ppt

Tuberkulosis Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia. Perhimpunan dokter paru indonesia. 2011.

Page 35: 2. TB paru baru ok.ppt

Meliputi evaluasi klinik, bakteriologik, radiologik, efek samping obat dan

keteraturan obatEvaluasi klinik

Tiap 2 minggu pada tahap intensif, selanjutnya tiap bulan pada fase lanjutan

Respon pengobatan, efek samping obat dan komplikasi penyakit

Meliputi : keluhan, BB dan pemeriksaan fisik

EVALUASI PENGOBATAN