Page 1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Obat telah memberikan memberikan manfaat yang luar biasa bagi
kehidupan manusia. Obat telah menurunkan angka kematian dan angka
kesakitan dengan cara menyelamatkan jiwa, menurunkan jumlah pasien
dan meningkatkan kesehatan, tetapi hanya jika obat tersebut aman,
berkasiat dan bermutu dan digunakan dengan benar ( Info POM, 2008 ).
Sejak dulu setiap orang yang sakit akan berusaha mencari obatnya,
maupun cara pengobatannya. Dalam pengobatan suatu penyakit tidak
selalu digunakan obat, seringkali dipijat, dikerok dengan menggunakan
mata uang logam, dioperasi, dipotong dan sebagainya. tetapi sebagian
besar menggunakan obat ( Moh.Anief, 2007 ).
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat dan memiliki akses terhadap
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata. Obat
merupakan salah satu komponen yang tidak tergantikan dalam pelayanan
kesehatan. Akses terhadap obat terutama obat esensial merupakan
kewajiban bagi pemerintah dan institusi pelayanan kesehatan baik publik
maupun swasta ( Munadhir, 2012 ).
Kebijakan Pemerintah menyangkut peningkatan akses obat telah
ditetapkan antara lain dalam Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang
1
Page 2
2
Kesehatan, Indonesia Sehat 2010, Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dan
Kebijakan Obat Nasional (KONAS). Dalam upaya pelayanan kesehatan,
ketersediaan obat dalam jenis yang lengkap, jumlah yang cukup dan
terjamin khasiat, aman, dan bermutu dengan harga terjangkau serta
mudah diakses adalah sasaran yang harus dicapai ( Menkes, 2012 ).
Kurangnya pengetahuan masyarakat seputar obat generik dan obat
paten merupakan salah satu faktor penyebab obat generik dipandang
sebelah mata, disisi lain pandangan masyarakat yang memandang obat
paten sebagai obat bagus tentu tidaklah sepenuhnya salah, tetapi
menganggap obat generik sebagai obat kelas bawah dan bermutu rendah
inilah tidak benar. Pandangan rendah terhadap obat generik jelas
menimbulkan masalah dalam pelayanan kesehatan di tanah air
( Rantetasak K, 2011 ).
Penggunaan obat generik di Rumah Sakit bervariasi antara 42,52-
99,56% dengan rata-rata nasional adalah 66,45% dan di Puskesmas juga
bervariasi antara 93,69-100,00%. Capaian rata-rata penggunaan obat
generik sebesar 82% (Mixed Rate) dan persentase capaiannya sebesar
126% bila dibandingkan dengan capaian pada tahun 2010 sebesar 82%.
Sedangkan untuk provinsi Sulawesi Selatan sendiri ketersediaan obat
generik berlogo mencapai 112,96% dan ketersediaan obat dengan
pelayanan kesehatan dasar sebanyak 181,19% ( Menkes, 2012 ).
1
Page 3
3
Kecamatan Sajoanging khususnya desa Barangmamase dengan
jumlah kepala keluarga sekitar 566, berdasarkan tiga bulan terakhir
penggunaan obat mencapai 43,9%.
Pengetahuan tentang obat yang benar tentunya bisa dikatakan
merupakan sesuatu hal yang penting. Hal tersebut karena obat merupakan
komponen penting dalam pelayanan keshatan karena intervensi obat
diperlukan dalam sebagian besar upaya kesehatan, baik upaya preventif,
promotif, kuratif, dan rehabilitatif (Info POM, 2008).
Berdasarkan hasil penelitian oleh saudara Henry S.Sitindaon tahun
2010 bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat generik di
kecamatan Medan Sunggal kelurahan Babura Medan tergolong sedang,
yaitu 52%.
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian untuk
mengetahui lebih jauh tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat
generik dan obat paten.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat tentang
obat generik dan obat paten di kecamatan Sajoanging kabupaten Wajo.
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat paten
dan obat generik di kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo.
1
Page 4
4
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai sumber informasi tentang bagaimana pengetahuan masyarakat
tentang obat generik dan obat paten.
2. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.
1
Page 5
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Obat
1. Pengertian Obat
Obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang digunakan
oleh semua makhluk untuk bagian dalam maupun bagian luar, guna
mencegah, meringankan, maupun menyembuhkan penyakit
(Syamsuni, 2007).
Definisi obat adalah zat kimia yang dapat mempengaruhi jaringan
biologi, dan menurut WHO, obat adalah zat yang dapat mempengaruhi
aktivitas fisik atau psikis. Sedangkan menurut Kebijakan Obat
Nasional (KONAS) obat adalah bahan atau sediaan yang digunakan
untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau kondisi
patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan dari rasa sakit, gejala sakit, atau penyakit,
untuk meningkatkan kesehatan dan kontrasepsi ( Priyanto, 2010 ).
Menurut peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan
obat adalah obat jadi termasuk obat biologi, yang merupakan bahan
atau paduan bahan digunakan digunakan untuk mempengaruhi atau
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan dan
1
Page 6
6
peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi untuk manusia ( BPOM,
2011).
Menurut Undang – Undang, yang dimaksud dengan obat adalah
suatu bahan atau campuran bahan yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka
atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan,
termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia.
Pengertian obat secara khusus :
a. Obat jadi, adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam
bentuk serbuk, tablet, pil, kapsul, supositoria, cairan, salep atau
bentuk lainnya yang mempunyai teknis sesuai dengan FI atau buku
resmi lain yang ditetapkan pemeintah.
b. Obat baru, yaitu obat yang terdiri atas atau berisi zat yang
berkhasiat ataupun tidak berkhasiat, misalnya lapisan, pengisi,
pelarut, pembantu atau komponen lain, yang belum dikenal
sehingga tidak diketahui khasiat dan kegunaannya.
c. Obat asli, yaitu obat yang didapat langsung dari bahan – bahan
alami Indonesia, terolah secara sederhana atas dasar pengalaman
dan digunakan dalam pengobatan tradisional.
1
Page 7
7
d. Obat tradisional, yaitu obat yang didapat dari bahan alam (mineral,
tumbuhan atau hewan), terolah secara sederhana atas dasar
pengalaman dan digunakan dalam pengobatan tradisional.
e. Obat esensial, yaitu obat yang paling dibutuhkan untuk pelayanan
kesehatan masyarakat terbanyak dan tercantum dalam daftar obat
esensial (DOEN) yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI
(Syamsuni, 2007).
2. Penggolongan Obat
a. Menurut kegunaan obat:
1) Untuk menyembuhkan (terapeutik)
2) Untuk mencegah (profilaktik)
3) Untuk diagnosis (diagnostik)
b. Menurut cara penggunaan obat:
1) Medicamentum ad usum internum (pemakaian dalam) melalui
oral, beretiket putih.
2) Medicamentum ad usum externum (pemakaian luar) melalui
implantasi, injeksi, membrane mukosa, rektal, vaginal, nasal,
beretiket biru.
c. Menurut cara kerjanya:
1) Lokal: obat yang bekerja pada jaringan setempat seperti
pemakaian topical.
1
Page 8
8
2) Sistemik: obat yang didistribusikan ke seluruh tubuh melalui oral
(Syamsuni, 2007).
d. Berdasarkan jenisnya:
a. Obat bebas dan obat bebas terbatas
Obat bebas adalah obat yang boleh digunakan tanpa
resep dokter (disebut obat OTC = Over The Counter) dan dijual
secara bebas karena aman untuk pengobatan sendiri, biasanya
digunakan untuk pengobatan penyakit ringan, misalnya diare.
Obat bebas terdiri atas obat bebas dan obat bebas terbatas.
Obat bebas merupakan obat yang bisa dibeli bebas di
apotek, bahkan di warung, tanpa resep dokter, ditandai dengan
lingkaran hijau bergaris tepi hitam. Obat bebas ini digunakan
untuk mengobati gejala penyakit yang ringan (Supriyatna,
2009).
Obat ini termasuk obat yang relatif aman, contohnya
adalah paracetamol, vitamin c.
Gambar 1 : Tanda obat bebas
Obat bebas terbatas disebut juga daftar W=
Waarschuwing=peringatan) yakni obat-obatan dalam jumlah
1
Page 9
9
tertentu masih bisa dibeli di apotek, tanpa resep dokter,
memakai tanda lingkaran biru bergaris tepi hitam.
Obat golongan ini juga relatif aman selama
pemakaiannya mengikuti aturan pakai yang ada. Pada
kemasan obat seperti ini biasanya tertera peringatan yang
bertanda kotak kecil berdasar warna gelap atau kotak putih
bergaris tepi hitam, dengan tulisan sebagai berikut :
Gambar 2 : Tanda obat bebas terbatas
b. Obat keras
Obat keras atau disebut obat daftar G = gevaarlijk =
berbahaya yaitu obat berkhasiat keras yang untuk
memperolehnya harus dengan resep dokter, memakai tanda
lingkaran merah bergaris tepi hitam dengan tulisan K di
1
Page 10
10
dalamnya. Obat ini bila dipakai melebihi dosis dapat
menyebabkan keracunan dan kematian.
Gambar 3 : Tanda obat keras
c. Obat psikotropika dan narkotika
Psikotropika adalah zat / obat yang dapat menurunkan
aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan
menimbulkan kelainan perilaku. Serta akan menimbulkan
halusianasi , ilusi, gangguan cara berfikir, perubahan alam
perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta
mempunyai efek stimulasi bagi para pemakainya.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semi
sintesis yang dapat menimbulkan pengaruh-pengaruh tertentu
bagi mereka yang menggunakan dengan memasukkannya ke
dalam tubuh manusia. Pengaruh tersebut berupa pembiusan,
hilangnya rasa sakit, rangsangan semangat halusinasi atau
timbulnya khayalan- khayalan yang menyebabkan efek
ketergantungan bagi pemakainya ( Supriyatna, 2009 ).
1
Page 11
11
Gambar 4 : Tanda obat narkotik
e. B
e
r
d
a
s
a
r
k
a
n
m
e
k
a
n
1
Page 12
12
i
s
m
e
k
e
r
j
a
o
b
a
t
:
1) Obat yang bekeja terhadap penyebab penyakit, misalnya
penyakit karena bakteri atau mikroba, contoh: antibiotik.
2) Obat yang bekerja mencegah keaadan patologis dari penyakit,
contoh: serum, vaksin.
3) Obat yang menghilangkan gejala penyakit (simptomatik),
misalnya gejala penyakit nyeri, contoh: analgetik, antipiretik.
1
Page 13
13
4) Obat yang bekerja untuk mengganti atau menambah fungsi-
fungsi zat yang kurang, contoh: vitamin, hormon.
5) Pemberian placebo, adalah pemberian sediaan obat yang tanpa
zat berkhasiat.
f. B
e
r
d
a
s
a
r
k
a
n
c
a
r
a
p
1
Page 14
14
e
m
b
e
r
i
a
n
n
y
a
:
1) O
r
a
l
,
o
b
a
t
1
Page 15
15
y
a
n
g
d
i
b
e
r
i
k
a
n
a
t
a
u
d
1
Page 16
16
i
m
a
s
u
k
k
a
n
m
e
l
a
l
u
i
m
u
l
u
1
Page 17
17
t
,
C
o
n
t
o
h
:
s
e
r
b
u
k
,
k
a
p
1
Page 18
18
s
u
l
,
t
a
b
l
e
t
s
i
r
u
p
.
2) P
a
r
e
1
Page 19
19
k
t
a
l
,
o
b
a
t
y
a
n
g
d
i
b
e
r
i
1
Page 20
20
k
a
n
a
t
a
u
d
i
m
a
s
u
k
k
a
n
m
e
1
Page 21
21
l
a
l
u
i
r
e
c
t
a
l
.
C
o
n
t
o
h
:
1
Page 22
22
s
u
p
o
s
i
t
o
r
i
a
,
l
a
k
s
a
t
i
f
.
1
Page 23
23
3) S
u
b
l
i
n
g
u
a
l
,
d
a
r
i
b
a
w
a
h
1
Page 24
24
l
i
d
a
h
,
k
e
m
u
d
i
a
n
m
e
l
a
l
1
Page 25
25
u
i
s
e
l
a
p
u
t
l
e
n
d
e
r
d
a
n
1
Page 26
26
m
a
s
u
k
k
e
p
e
m
b
u
l
u
h
d
a
r
a
1
Page 27
27
h
,
e
f
e
k
n
y
a
l
e
b
i
h
c
e
p
a
t
1
Page 28
28
.
U
n
t
u
k
p
e
n
d
e
r
i
t
a
t
e
k
a
1
Page 29
29
n
a
n
d
a
r
a
h
t
i
n
g
g
i
,
C
o
n
t
1
Page 30
30
o
h
:
t
a
b
l
e
t
h
i
s
a
p
,
h
o
r
m
1
Page 31
31
o
n
e
.
4) P
a
r
e
n
t
e
r
a
l
,
o
b
a
t
s
1
Page 32
32
u
n
t
i
k
m
e
l
a
u
i
k
u
l
i
t
m
a
s
1
Page 33
33
u
k
k
e
d
a
r
a
h
.
A
d
a
y
a
n
g
1
Page 34
34
d
i
b
e
r
i
k
a
n
s
e
c
a
r
a
i
n
t
r
a
1
Page 35
35
v
e
n
a
,
s
u
b
k
u
t
a
n
,
i
n
t
r
a
m
1
Page 36
36
u
s
c
u
l
a
r
,
i
n
t
r
a
k
a
r
d
i
a
l
.
1
Page 37
37
5) L
a
n
g
s
u
n
g
k
e
o
r
g
a
n
,
c
o
n
1
Page 38
38
t
o
h
i
n
t
r
a
k
a
r
d
i
a
l
.
6) M
e
l
a
l
1
Page 39
39
u
i
s
e
l
a
p
u
t
p
e
r
u
t
,
i
n
t
r
1
Page 40
40
a
p
e
r
i
t
o
n
e
a
l
.
g. B
e
r
d
a
s
a
r
k
a
1
Page 41
41
n
p
e
n
a
m
a
a
n
n
y
a
:
1) N
a
m
a
K
i
m
1
Page 42
42
i
a
,
y
a
i
t
u
n
a
m
a
a
s
l
i
s
e
1
Page 43
43
n
y
a
w
a
k
i
m
i
a
o
b
a
t
.
2) N
a
m
a
1
Page 44
44
G
e
n
e
r
i
k
(
u
n
b
r
a
n
d
e
d
n
a
m
1
Page 45
45
e
)
,
y
a
i
t
u
n
a
m
a
y
a
n
g
l
e
1
Page 46
46
b
i
h
m
u
d
a
h
y
a
n
g
d
i
s
e
p
a
k
1
Page 47
47
a
t
i
s
e
b
a
g
a
i
n
a
m
a
o
b
a
t
1
Page 48
48
d
a
r
i
s
u
a
t
u
n
a
m
a
k
i
m
i
a
.
1
Page 49
49
3) N
a
m
a
D
a
g
a
n
g
a
t
a
u
M
e
r
e
k
1
Page 50
50
,
y
a
i
t
u
n
a
m
a
y
a
n
g
d
i
b
e
1
Page 51
51
r
i
k
a
n
o
l
e
h
m
a
s
i
n
g
-
m
a
s
i
1
Page 52
52
n
g
p
r
o
d
u
s
e
n
o
b
a
t
.
O
b
a
t
1
Page 53
53
b
e
r
m
e
r
e
k
d
i
s
e
b
u
t
j
u
g
a
1
Page 54
54
d
e
n
g
a
n
o
b
a
t
p
a
t
e
n
(
S
i
1
Page 55
55
t
i
n
d
a
o
n
S
,
2
0
1
0
)
.
B. Tinjauan Umum Obat Generik
1. Pengertian obat generik
Obat generik adalah obat dengan nama generik, nama resmi yang
telah ditetapkan dalam Farmakope Indonesia dan INN ( International
Non-Propietary Names ) dari WHO ( World Health Organization ) untuk
1
Page 56
56
zat berkhasiat yang dikandungnya. Sedangkan menurut WHO ( World
Health Organization ) obat generik adalah obat yang dijual di pasaran
dengan menggunakan nama zat aktifnya misal parasetamol,
amoksisilin (Supriyatna, 2009).
Berdasarkan peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.02.02/Menkes/068/I/2010 obat generik adalah obat dengan
nama resmi International Non Propietary Names (INN) yang ditetapkan
dalam Farmakope Indonesia atau buku standar lainnya untuk zat
khasiat yang dikandungnya. Dalam pustaka lain, obat generik (generic
name) adalah obat dengan nama umum tanpa melanggar hak paten
obat bersangkutan (Situmorang M, 2011).
Obat generik sendiri dibagi dua, yakni:
a. Obat generik berlogo (OGB)
Obat generik berlogo yang lebih umum disebut obat generik
saja adalah obat jadi yang menggunakan nama zat berkhasiatnya
(nama generik) yang diedarkan dengan mencantumkan logo
khusus untuk penandaanya pada kemasan obat (Depkes RI, 1996)
dan merupakan obat yang telah habis masa patennya (off patent),
sehingga dapat diproduksi oleh semua perusahaan farmasi tanpa
perlu membayar royalti.
Obat Generik dalam kemasan obat dapat dikenali dengan logo
lingkaran hijau bergaris - garis putih dengan tulisan "Generik" di
1
Page 57
57
bagian tengah lingkaran. Logo tersebut menunjukan bahwa OGB
telah lulus uji kualitas, khasiat dan keamanan sedangkan garis-garis
putih menunjukkan OGB dapat digunakan oleh berbagai lapisan
masyarakat.
Gambar 5 : Logo obat generik
b. Obat branded generik
Obat generik bermerek yang lebih umum disebut obat bermerek
adalah obat yang diberi merek dagang tergantung oleh perusahaan
farmasi yang memproduksinya (Lusia, 2013).
Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.02.02/Menkes/068/I/2010 obat generik bermerek
bernama dagang adalah obat generik dengan nama dagang yang
menggunakan nama milik produsen obat yang bersangkutan. Dalam
pustaka lain, terdapat istilah yang berbeda yaitu obat merek dagang
(trademark). Obat merek dagang (trademark) adalah obat yang
dibuat dengan mendapatkan lisensi dari pabrik lain yang obatnya
telah dipatenkan (Situmorang M, 2011).
1
Page 58
58
2.
P
e
n
g
e
n
a
l
a
n
o
b
a
t
g
e
n
e
r
1
Page 59
59
i
k
O
b
a
t
p
a
d
a
w
a
k
t
u
d
i
t
1
Page 60
60
e
m
u
k
a
n
d
i
b
e
r
i
n
a
m
a
k
i
m
1
Page 61
61
i
a
y
a
n
g
m
e
n
g
g
a
m
b
a
r
k
a
n
1
Page 62
62
s
t
r
u
k
t
u
r
m
o
l
e
k
u
l
n
y
a
.
N
1
Page 63
63
a
m
a
k
i
m
i
a
o
b
a
t
b
i
a
s
a
n
y
1
Page 64
64
a
a
m
a
t
k
o
m
p
l
e
k
s
s
e
h
i
n
g
1
Page 65
65
g
a
t
i
d
a
k
m
u
d
a
h
d
i
i
n
g
a
t
1
Page 66
66
o
r
a
n
g
a
w
a
m
.
U
n
t
u
k
k
e
p
1
Page 67
67
e
n
t
i
n
g
a
n
p
e
n
e
l
i
t
i
a
n
b
i
1
Page 68
68
a
s
a
n
y
a
n
a
m
a
k
i
m
i
a
d
i
s
i
1
Page 69
69
n
g
k
a
t
d
e
n
g
a
n
k
o
d
e
t
e
r
t
1
Page 70
70
e
n
t
u
.
S
e
t
e
l
a
h
o
b
a
t
i
t
u
1
Page 71
71
d
i
n
y
a
t
a
k
a
n
a
m
a
n
d
a
n
b
1
Page 72
72
e
r
m
a
n
f
a
a
t
m
e
l
a
l
u
i
u
j
i
1
Page 73
73
k
l
i
n
i
s
,
b
a
r
u
l
a
h
o
b
a
t
t
1
Page 74
74
e
r
s
e
b
u
t
d
i
d
a
f
t
a
r
k
a
n
p
a
1
Page 75
75
d
a
B
a
d
a
n
P
e
n
g
a
w
a
s
a
n
O
b
1
Page 76
76
a
t
d
a
n
M
a
k
a
n
a
n
(
B
a
d
a
n
1
Page 77
77
P
O
M
)
.
O
b
a
t
t
e
r
s
e
b
u
t
m
e
1
Page 78
78
n
d
a
p
a
t
n
a
m
a
g
e
n
e
r
i
k
d
a
1
Page 79
79
n
n
a
m
a
d
a
g
a
n
g
.
N
a
m
a
d
a
1
Page 80
80
g
a
n
g
i
n
i
s
e
r
i
n
g
d
i
s
e
b
u
1
Page 81
81
t
n
a
m
a
p
a
t
e
n
.
P
e
r
u
s
a
h
a
1
Page 82
82
a
n
o
b
a
t
y
a
n
g
m
e
n
e
m
u
k
a
n
1
Page 83
83
o
b
a
t
t
e
r
s
e
b
u
t
d
a
p
a
t
m
1
Page 84
84
e
m
a
s
a
r
k
a
n
n
y
a
d
e
n
g
a
n
n
a
1
Page 85
85
m
a
d
a
g
a
n
g
.
N
a
m
a
d
a
g
a
n
g
1
Page 86
86
b
i
a
s
a
n
y
a
d
i
u
s
a
h
a
k
a
n
y
1
Page 87
87
a
n
g
m
u
d
a
h
d
i
i
n
g
a
t
o
l
e
h
1
Page 88
88
p
e
n
g
g
u
n
a
o
b
a
t
.
D
i
s
e
b
u
1
Page 89
89
t
o
b
a
t
p
a
t
e
n
k
a
r
e
n
a
p
a
1
Page 90
90
b
r
i
k
p
e
n
e
m
u
t
e
r
s
e
b
u
t
b
1
Page 91
91
e
r
h
a
k
a
t
a
s
p
a
t
e
n
p
e
n
e
m
1
Page 92
92
u
a
n
o
b
a
t
t
e
r
s
e
b
u
t
d
a
l
a
1
Page 93
93
m
j
a
n
g
k
a
w
a
k
t
u
t
e
r
t
e
n
t
1
Page 94
94
u
.
S
e
l
a
m
a
p
a
t
e
n
t
e
r
s
e
b
1
Page 95
95
u
t
m
a
s
i
h
b
e
r
l
a
k
u
,
o
b
a
t
1
Page 96
96
i
n
i
t
i
d
a
k
b
o
l
e
h
d
i
p
r
o
1
Page 97
97
d
u
k
s
i
o
l
e
h
p
a
b
r
i
k
l
a
i
n
1
Page 98
98
,
b
a
i
k
d
e
n
g
a
n
n
a
m
a
d
a
g
1
Page 99
99
a
n
g
p
a
b
r
i
k
p
e
n
i
r
u
a
t
a
u
1
Page 100
100
p
u
n
d
i
j
u
a
l
d
e
n
g
a
n
n
a
m
a
1
Page 101
101
g
e
n
e
r
i
k
n
y
a
.
O
b
a
t
n
a
m
a
1
Page 102
102
d
a
g
a
n
g
y
a
n
g
t
e
l
a
h
h
a
b
1
Page 103
103
i
s
m
a
s
a
p
a
t
e
n
n
y
a
d
a
p
a
t
1
Page 104
104
d
i
p
r
o
d
u
k
s
i
d
a
n
d
i
j
u
a
l
1
Page 105
105
o
l
e
h
p
a
b
r
i
k
l
a
i
n
d
e
n
g
1
Page 106
106
a
n
n
a
m
a
d
a
g
a
n
g
b
e
r
b
e
d
a
1
Page 107
107
y
a
n
g
b
i
a
s
a
n
y
a
d
i
s
e
b
u
t
1
Page 108
108
s
e
b
a
g
a
i
m
e
-
t
o
o
p
r
o
d
u
c
1
Page 109
109
t
d
i
b
e
b
e
r
a
p
a
n
e
g
a
r
a
b
1
Page 110
110
a
r
a
t
d
i
s
e
b
u
t
b
r
a
n
d
e
d
g
1
Page 111
111
e
n
e
r
i
c
a
t
a
u
t
e
t
a
p
d
i
j
u
1
Page 112
112
a
l
d
e
n
g
a
n
n
a
m
a
g
e
n
e
r
i
1
Page 113
113
k
.
3.
M
a
n
f
a
a
t
o
b
a
t
g
e
n
e
r
1
Page 114
114
i
k
a. S
e
b
a
g
a
i
s
a
r
a
n
a
p
e
l
a
y
1
Page 115
115
a
n
a
n
k
e
s
e
h
a
t
a
n
m
a
s
y
a
r
a
1
Page 116
116
k
a
t
u
n
t
u
k
m
e
n
i
n
g
k
a
t
k
a
n
1
Page 117
117
d
e
r
a
j
a
t
k
e
s
e
h
a
t
a
n
m
a
s
1
Page 118
118
y
a
r
a
k
a
t
.
b. D
a
r
i
s
e
g
i
e
k
o
n
1
Page 119
119
o
m
i
s
o
b
a
t
g
e
n
e
r
i
k
d
a
p
a
1
Page 120
120
t
d
i
j
a
n
g
k
a
u
m
a
s
y
a
r
a
k
a
t
1
Page 121
121
g
o
l
o
n
g
a
n
e
k
o
n
o
m
i
m
e
n
e
1
Page 122
122
n
g
a
h
k
e
b
a
w
a
h
.
c. D
a
r
i
s
e
g
i
1
Page 123
123
k
u
a
l
i
t
a
s
o
b
a
t
g
e
n
e
r
i
k
1
Page 124
124
m
e
m
i
l
i
k
i
m
u
t
u
a
t
a
u
k
h
1
Page 125
125
a
s
i
a
t
y
a
n
g
s
a
m
a
d
e
n
g
a
n
1
Page 126
126
o
b
a
t
y
a
n
g
b
e
r
m
e
r
e
k
d
a
1
Page 127
127
g
a
n
g
(
o
b
a
t
p
a
t
e
n
)
.
(
S
i
1
Page 128
128
t
i
n
d
a
o
n
S
,
2
0
1
0
)
.
4. Kebijakan obat generik
P
e
r
a
1
Page 129
129
t
u
r
a
n
p
e
m
e
r
i
n
t
a
h
y
a
n
g
1
Page 130
130
m
e
n
g
a
t
u
r
t
e
n
t
a
n
g
o
b
a
t
1
Page 131
131
g
e
n
e
r
i
k
a
n
t
a
r
a
l
a
i
n
a
d
1
Page 132
132
a
l
a
h
:
a. S
u
r
a
t
K
e
p
u
t
u
s
a
n
M
1
Page 133
133
e
n
t
e
r
i
K
e
s
e
h
a
t
a
n
R
e
p
u
b
1
Page 134
134
l
i
k
I
n
d
o
n
e
s
i
a
N
o
m
o
r
H
K
1
Page 135
135
.
0
2
.
0
2
/
M
e
n
k
e
s
/
0
6
8
/
I
/
2
0
1
Page 136
136
1
0
t
e
n
t
a
n
g
K
e
w
a
j
i
b
a
n
O
1
Page 137
137
b
a
t
G
e
n
e
r
i
k
d
i
F
a
s
i
l
i
t
1
Page 138
138
a
s
P
e
l
a
y
a
n
a
n
K
e
s
e
h
a
t
a
n
1
Page 139
139
P
e
m
e
r
i
n
t
a
h
M
e
n
i
m
b
a
n
g
:
1
Page 140
140
1) B
a
h
w
a
k
e
t
e
r
s
e
d
i
a
a
n
o
b
a
1
Page 141
141
t
g
e
n
e
r
i
k
d
a
l
a
m
j
u
m
l
a
h
1
Page 142
142
d
a
n
j
e
n
i
s
y
a
n
g
c
u
k
u
p
,
1
Page 143
143
t
e
r
j
a
n
g
k
a
u
o
l
e
h
m
a
s
y
a
1
Page 144
144
r
a
k
a
t
s
e
r
t
a
t
e
r
j
a
m
i
n
m
1
Page 145
145
u
t
u
k
e
a
m
a
n
a
n
n
y
a
,
p
e
r
l
u
1
Page 146
146
d
i
g
e
r
a
k
k
a
n
d
a
n
d
i
d
o
r
o
1
Page 147
147
n
g
p
e
n
g
g
u
n
a
a
n
n
y
a
d
i
f
a
1
Page 148
148
s
i
l
i
t
a
s
p
e
l
a
y
a
n
a
n
k
e
s
e
1
Page 149
149
h
a
t
a
n
p
e
m
e
r
i
n
t
a
h
.
2) B
a
h
w
a
1
Page 150
150
a
g
a
r
d
a
p
a
t
b
e
r
j
a
l
a
n
e
1
Page 151
151
f
e
k
t
i
f
p
e
r
l
u
m
e
n
g
a
t
u
r
1
Page 152
152
k
e
m
b
a
l
i
k
e
t
e
n
t
u
a
n
K
e
w
a
1
Page 153
153
j
i
b
a
n
M
e
n
u
l
i
s
k
a
n
r
e
s
e
p
1
Page 154
154
d
a
n
/
a
t
a
u
M
e
n
g
g
u
n
a
k
a
n
1
Page 155
155
O
b
a
t
G
e
n
e
r
i
k
d
i
F
a
s
i
l
i
1
Page 156
156
t
a
s
P
e
l
a
y
a
n
a
n
K
e
s
e
h
a
t
a
1
Page 157
157
n
P
e
m
e
r
i
n
t
a
h
d
e
n
g
a
n
P
e
1
Page 158
158
r
a
t
u
r
a
n
M
e
n
t
e
r
i
K
e
s
e
h
a
1
Page 159
159
t
a
n
.
b. S
u
r
a
t
K
e
p
u
t
u
s
a
n
M
e
1
Page 160
160
n
t
e
r
i
K
e
s
e
h
a
t
a
n
R
e
p
u
b
l
1
Page 161
161
i
k
I
n
d
o
n
e
s
i
a
N
o
m
o
r
H
K
.
1
Page 162
162
0
3
.
0
1
/
M
e
n
k
e
s
/
1
4
6
/
I
/
2
0
1
1
Page 163
163
0
t
e
n
t
a
n
g
H
a
r
g
a
O
b
a
t
G
1
Page 164
164
e
n
e
r
i
k
M
e
n
i
m
b
a
n
g
:
1) B
a
h
w
a
1
Page 165
165
d
a
l
a
m
r
a
n
g
k
a
m
e
n
j
a
m
i
n
1
Page 166
166
k
e
t
e
r
s
e
d
i
a
a
n
d
a
n
p
e
m
e
r
1
Page 167
167
a
t
a
a
n
o
b
a
t
u
n
t
u
k
m
e
m
e
n
1
Page 168
168
u
h
i
k
e
b
u
t
u
h
a
n
p
e
l
a
y
a
n
a
1
Page 169
169
n
k
e
s
e
h
a
t
a
n
,
p
e
r
l
u
d
i
l
1
Page 170
170
a
k
u
k
a
n
p
e
n
i
l
a
i
a
n
k
e
m
b
a
1
Page 171
171
l
i
h
a
r
g
a
o
b
a
t
g
e
n
e
r
i
k
1
Page 172
172
y
a
n
g
t
e
l
a
h
d
i
t
e
t
a
p
k
a
n
1
Page 173
173
d
a
l
a
m
K
e
p
u
t
u
s
a
n
M
e
n
t
e
r
1
Page 174
174
i
K
e
s
e
h
a
t
a
n
N
o
m
o
r
3
0
2
/
1
Page 175
175
M
e
n
k
e
s
/
S
K
/
I
I
I
/
2
0
0
8
.
2) B
a
1
Page 176
176
h
w
a
b
e
r
d
a
s
a
r
k
a
n
p
e
r
t
i
m
1
Page 177
177
b
a
n
g
a
n
s
e
b
a
g
a
i
m
a
n
d
i
m
a
1
Page 178
178
k
s
u
d
d
a
l
a
m
n
o
m
o
r
1
)
,
p
1
Page 179
179
e
r
l
u
m
e
n
e
t
a
p
k
a
n
k
e
m
b
a
l
1
Page 180
180
i
h
a
r
g
a
o
b
a
t
g
e
n
e
r
i
k
d
1
Page 181
181
e
n
g
a
n
K
e
p
u
t
u
s
a
n
M
e
n
t
e
r
1
Page 182
182
i
K
e
s
e
h
a
t
a
n
.
c. S
u
r
a
t
K
e
p
u
1
Page 183
183
t
u
s
a
n
M
e
n
t
e
r
i
K
e
s
e
h
a
t
a
1
Page 184
184
n
R
e
p
u
b
l
i
k
I
n
d
o
n
e
s
i
a
N
1
Page 185
185
o
m
o
r
H
K
.
0
3
.
0
1
/
M
e
n
k
e
s
/
1
1
Page 186
186
5
9
/
I
/
2
0
1
0
t
e
n
t
a
n
g
P
e
d
o
1
Page 187
187
m
a
n
P
e
m
b
i
n
a
a
n
d
a
n
P
e
n
g
1
Page 188
188
a
w
a
s
a
n
P
e
n
g
g
u
n
a
a
n
O
b
a
t
1
Page 189
189
G
e
n
e
r
i
k
d
i
F
a
s
i
l
i
t
a
s
1
Page 190
190
P
e
l
a
y
a
n
a
n
K
e
s
e
h
a
t
a
n
P
e
1
Page 191
191
m
e
r
i
n
t
a
h
.
M
e
n
i
m
b
a
n
g
:
1) B
a
h
1
Page 192
192
w
a
d
a
l
a
m
r
a
n
g
k
a
p
e
n
g
g
u
1
Page 193
193
n
a
a
n
o
b
a
t
g
e
n
e
r
i
k
d
i
f
1
Page 194
194
a
s
i
l
i
t
a
s
p
e
l
a
y
a
n
a
n
k
e
s
1
Page 195
195
e
h
a
t
a
n
p
e
m
e
r
i
n
t
a
h
,
t
e
l
1
Page 196
196
a
h
d
i
t
e
t
a
p
k
a
n
P
e
r
a
t
u
r
a
1
Page 197
197
n
M
e
n
t
e
r
i
K
e
s
e
h
a
t
a
n
N
o
1
Page 198
198
m
o
r
H
K
.
0
2
.
0
2
/
M
e
n
k
e
s
/
0
6
1
Page 199
199
8
/
I
/
2
0
1
0
t
e
n
t
a
n
g
K
e
w
a
j
1
Page 200
200
i
b
a
n
O
b
a
t
G
e
n
e
r
i
k
d
i
F
1
Page 201
201
a
s
i
l
i
t
a
s
P
e
l
a
y
a
n
a
n
K
e
s
1
Page 202
202
e
h
a
t
a
n
P
e
m
e
r
i
n
t
a
h
.
2) B
a
h
w
1
Page 203
203
a
a
g
a
r
p
e
n
g
g
u
n
a
a
n
o
b
a
t
1
Page 204
204
g
e
n
e
r
i
k
d
i
f
a
s
i
l
i
t
a
s
1
Page 205
205
p
e
l
a
y
a
n
a
n
k
e
s
e
h
a
t
a
n
p
e
1
Page 206
206
m
e
r
i
n
t
a
h
d
a
p
a
t
b
e
r
j
a
l
a
1
Page 207
207
n
d
e
n
g
a
n
e
f
e
k
t
i
f
,
p
e
r
l
1
Page 208
208
u
d
i
l
a
k
u
k
a
n
p
e
m
b
i
n
a
a
n
1
Page 209
209
d
a
n
p
e
n
g
a
w
a
s
a
n
.
3) B
a
h
w
a
b
1
Page 210
210
e
r
d
a
s
a
r
k
a
n
p
e
r
t
i
m
b
a
n
g
a
1
Page 211
211
n
s
e
b
a
g
a
i
m
a
n
a
y
a
n
g
d
i
m
1
Page 212
212
a
k
s
u
d
p
a
d
a
n
o
m
o
r
1
)
d
a
1
Page 213
213
n
n
o
m
o
r
2
)
,
p
e
r
l
u
d
i
s
u
1
Page 214
214
s
u
n
P
e
d
o
m
a
n
P
e
m
b
i
n
a
a
n
1
Page 215
215
d
a
n
P
e
n
g
a
w
a
s
a
n
P
e
n
g
g
u
n
1
Page 216
216
a
a
n
O
b
a
t
G
e
n
e
r
i
k
d
i
F
a
1
Page 217
217
s
i
l
i
t
a
s
P
e
l
a
y
a
n
a
n
K
e
s
e
1
Page 218
218
h
a
t
a
n
P
e
m
e
r
i
n
t
a
h
y
a
n
g
1
Page 219
219
d
i
t
e
t
a
p
k
a
n
d
e
n
g
a
n
K
e
p
u
1
Page 220
220
t
u
s
a
n
M
e
n
t
e
r
i
K
e
s
e
h
a
t
a
1
Page 221
221
n
(
S
i
t
u
m
o
r
a
n
g
M
,
2
0
1
1
1
Page 222
222
)
.
5.
M
u
t
u
o
b
a
t
g
e
n
e
r
i
k
K
e
1
Page 223
223
t
i
k
a
m
e
n
d
e
n
g
a
r
o
b
a
t
g
e
1
Page 224
224
n
e
r
i
k
,
m
a
s
y
a
r
a
k
a
t
u
m
u
m
1
Page 225
225
n
y
a
b
e
r
a
s
o
s
i
a
s
i
o
b
a
t
k
1
Page 226
226
e
l
a
s
d
u
a
.
O
b
a
t
g
e
n
e
r
i
k
1
Page 227
227
d
i
a
n
g
g
a
p
o
b
a
t
b
a
g
i
k
a
1
Page 228
228
u
m
t
i
d
a
k
m
a
m
p
u
.
F
a
k
t
a
n
1
Page 229
229
y
a
t
i
d
a
k
d
e
m
i
k
i
a
n
,
k
u
r
1
Page 230
230
a
n
g
n
y
a
i
n
f
o
r
m
a
s
i
s
e
p
u
t
1
Page 231
231
a
r
o
b
a
t
g
e
n
e
r
i
k
a
d
a
l
a
h
1
Page 232
232
s
a
l
a
h
s
a
t
u
f
a
k
t
o
r
p
e
n
1
Page 233
233
y
e
b
a
b
o
b
a
t
g
e
n
e
r
i
k
d
i
p
1
Page 234
234
a
n
d
a
n
g
s
e
b
e
l
a
h
m
a
t
a
,
p
1
Page 235
235
a
d
a
h
a
l
d
e
n
g
a
n
b
e
r
a
n
g
g
a
1
Page 236
236
p
a
n
d
e
m
i
k
i
a
n
,
s
e
l
a
i
n
m
1
Page 237
237
e
r
u
g
i
k
a
n
p
e
m
e
r
i
n
t
a
h
p
i
1
Page 238
238
h
a
k
p
a
s
i
e
n
s
e
n
d
i
r
i
m
e
n
1
Page 239
239
j
a
d
i
t
i
d
a
k
e
f
i
s
i
e
n
d
a
l
1
Page 240
240
a
m
m
e
m
b
e
l
i
o
b
a
t
.
E
d
u
k
a
s
1
Page 241
241
i
k
e
m
a
s
y
a
r
a
k
a
t
m
e
n
g
e
n
1
Page 242
242
a
i
o
b
a
t
g
e
n
e
r
i
k
m
e
n
j
a
d
1
Page 243
243
i
p
e
r
l
u
d
a
n
w
a
j
i
b
u
n
t
u
1
Page 244
244
k
d
i
l
a
k
u
k
a
n
.
K
e
n
a
l
l
e
b
1
Page 245
245
i
h
d
e
k
a
t
d
e
n
g
a
n
o
b
a
t
g
1
Page 246
246
e
n
e
r
i
k
k
a
r
e
n
a
m
e
s
k
i
h
a
1
Page 247
247
r
g
a
m
u
r
a
h
t
e
t
a
p
i
m
u
t
u
1
Page 248
248
d
a
n
k
u
a
l
i
t
a
s
n
y
a
t
i
d
a
k
1
Page 249
249
k
a
l
a
h
d
e
n
g
a
n
o
b
a
t
p
a
t
e
1
Page 250
250
n
y
a
n
g
b
a
n
y
a
k
b
e
r
e
d
a
r
1
Page 251
251
d
i
m
a
s
y
a
r
a
k
a
t
.
P
a
r
a
a
h
l
1
Page 252
252
i
k
e
s
e
h
a
t
a
n
m
e
n
y
a
t
a
k
a
n
1
Page 253
253
b
a
h
w
a
o
b
a
t
g
e
n
e
r
i
k
d
a
1
Page 254
254
n
o
b
a
t
p
a
t
e
n
s
a
m
a
s
e
k
a
1
Page 255
255
l
i
t
i
d
a
k
b
e
r
b
e
d
a
,
k
e
c
u
1
Page 256
256
a
l
i
p
a
d
a
n
a
m
a
,
k
e
m
a
s
a
n
1
Page 257
257
d
a
n
h
a
r
g
a
n
y
a
.
O
b
a
t
g
e
1
Page 258
258
n
e
r
i
k
s
a
m
a
m
u
t
u
n
y
a
d
e
n
1
Page 259
259
g
a
n
o
b
a
t
p
a
t
e
n
,
h
a
r
g
a
n
1
Page 260
260
y
a
y
a
n
g
l
e
b
i
h
m
u
r
a
h
b
u
1
Page 261
261
k
a
n
k
a
r
e
n
a
m
u
t
u
n
y
a
r
e
n
1
Page 262
262
d
a
h
,
t
e
t
a
p
i
k
a
r
e
n
a
b
a
n
1
Page 263
263
y
a
k
f
a
k
t
o
r
b
i
a
y
a
y
a
n
g
1
Page 264
264
d
a
p
a
t
d
i
p
a
n
g
k
a
s
d
a
l
a
m
1
Page 265
265
b
i
a
y
a
p
r
o
d
u
k
s
i
d
a
n
p
e
m
1
Page 266
266
a
s
a
r
a
n
(
R
a
n
t
e
t
a
s
a
k
K
,
1
Page 267
267
2
0
1
1
)
.
M
u
t
u
o
b
a
t
g
e
n
e
r
1
Page 268
268
i
k
t
i
d
a
k
b
e
r
b
e
d
a
d
e
n
g
a
1
Page 269
269
n
o
b
a
t
p
a
t
e
n
k
a
r
e
n
a
b
a
1
Page 270
270
h
a
n
b
a
k
u
n
y
a
s
a
m
a
.
G
e
n
e
1
Page 271
271
r
i
k
k
e
m
a
s
a
n
n
y
a
d
i
b
u
a
t
1
Page 272
272
b
i
a
s
a
,
k
a
r
e
n
a
y
a
n
g
t
e
r
1
Page 273
273
p
e
n
t
i
n
g
b
i
s
a
m
e
l
i
n
d
u
n
g
1
Page 274
274
i
p
r
o
d
u
k
y
a
n
g
a
d
a
d
i
d
1
Page 275
275
a
l
a
m
n
y
a
.
N
a
m
u
n
,
y
a
n
g
b
1
Page 276
276
e
r
m
e
r
e
k
d
a
g
a
n
g
k
e
m
a
s
a
n
1
Page 277
277
n
y
a
d
i
b
u
a
t
l
e
b
i
h
m
e
n
a
r
1
Page 278
278
i
k
d
e
n
g
a
n
b
e
r
b
a
g
a
i
w
a
r
1
Page 279
279
n
a
.
K
e
m
a
s
a
n
i
t
u
l
a
h
y
a
n
1
Page 280
280
g
m
e
m
b
u
a
t
o
b
a
t
b
e
r
m
e
r
e
1
Page 281
281
k
l
e
b
i
h
m
a
h
a
l
(
M
u
n
a
d
h
1
Page 282
282
i
r
,
2
0
1
2
)
.
C. Tinjauan Umum Obat Paten (Obat Nama Dagang)
Sedangkan yang dimaksud dengan Obat Nama Dagang adalah nama
sediaan obat yang diberikan oleh pabriknya dan terdaftar di departemen
kesehatan suatu Negara, disebut juga sebagai merk terdaftar. Dari satu
nama generik dapat diproduksi berbagai macam sediaan obat dengan
nama dagang yang berlainan, misalnya: Pehamoxil®, Amoxan®
(berisi:Amoxicillin), Diafac® (Berisi:Metformin) dll (Supriyana, 2009).
Obat paten atau specialité adalah obat milik perusahaan tertentu
dengan nama khas yang diberikan produsennya dan dilindungi hukum,
yaitu merek terdaftar (proprietary name). Dalam pustaka lain, obat paten
adalah obat yang memiliki hak paten (Situmorang M, 2011).
1
Page 283
283
Obat paten adalah obat yang baru ditemukan berdasarkan riset dan
memiliki masa hak paten yang tergantung dari jenis obatnya. Menurut UU
No. 14 Tahun 2001 masa berlaku hak paten di Indonesia adalah 20 tahun.
Selama 20 tahun itu, perusahaan farmasi tersebut memiliki hak eksklusif di
Indonesia untuk memproduksi obat yang dimaksud. Perusahaan lain tidak
diperkenankan untuk memproduksi dan memasarkan obat serupa kecuali
jika memiliki perjanjian khusus dengan pemilik hak paten. Ada beberapa
tipe obat yang lama masa patennya lebih pendek. Biasanya ini berlaku
untuk obat yang memengaruhi kehidupan umat manusia, seperti obat
HIV/AIDS atau obat flu burung.
Setelah masa patennya habis maka perusahaan farmasi lain bisa
membuat obat yaang sama untuk dibuat generiknya. Namun berapa
perusahaan farmasi tidak membuat generiknya, umumnya mereka
membuat Obat Branded Generik. Isinya tetap obat generik tetapi diberi
merek dagang. Harganya hampir sama / lebih murah sedikit dari obat
paten (Lusia, 2013).
D. Fakta dan Mitos Obat Generik dan Obat paten
Anggapan bahwa obat generik adalah obat kelas dua hingga kini
masih beredar di masyarakat. Inilah mengapa terkadang pasien ragu-ragu
meminta obat generik saat berkonsultasi ke dokter. Padahal mutu obat
generik sama baiknya dengan obat paten. Kalau ada perbedaan semata-
mata dari sisi ekonominya saja. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
1
Page 284
284
1. Mitos: Obat generik tak seampuh dan seaman obat paten.
Fakta: BPOM dan FDA mensyaratkan obat generik memiliki kualitas,
keampuhan, kemurnian dan kestabilan yang sama dengan obat paten
imbangannya karena memiliki unsur aktif yang sama. Berarti obat
generik memiliki risiko dan manfaat yang juga sama dengan obat paten
tersebut.
2. Mitos: Obat generik bekerja lebih lambat di dalam tubuh.
Fakta: Obat generik harus menghasilkan jumlah unsur aktif yang sama
dengan waktu yang sama seperti obat paten aslinya.
3. Mitos: Obat generik memiliki lebih banyak efek samping.
Fakta: BPOM dan FDA memantau laporan efek samping obat dan
tidak menemukan perbedaan yang nyata dalam peristiwa timbulnya
efek samping.
4. Mitos: Obat generik dibuat dengan fasilitas yang kurang memenuhi
standar.
Fakta: FDA dan BPOM melakukan ribuan kali pemeriksaan setiap
tahun untuk memastikan bahwa fasilitas pabrik obat paten maupun
generik memenuhi standar yang ditetapkan oleh pemerintah.
Sesungguhnya sekitar separuh dari seluruh obat generik diproduksi
oleh perusahaan obat paten yang membuat duplikasi dari obat paten
mereka sendiri atau obat paten dari perusahaan lain (Kompas.com).
1
Page 285
285
Pro dan kontra mengenai obat generik selalu menjadi isu menarik di
bidang kesehatan. Tidak diketahui siapa yang mendengungkan, tetapi
sebagian masyarakat dan bahkan dokter sudah terlanjur menganggap
bahwa obat generik adalah obat untuk orang miskin. Peresepan obat
generik dianggap tidak bergengsi, murah , diragukan kemanfaatannya, dan
kandungan zat aktifnya di bawah standar. Harga obat generik yang murah
juga tidak jarang dijadikan alasan untuk penolakan. Mana mungkin obat
yang murah member khasiat yang setara dengan obat yang mahal?
Fenomena tersebut menunjukkan ada yang salah dalam menjelaskan apa
itu obat generik.
Distorsi informasi mengenai obat generik juga diperparah oleh kurang
konsistennya pemerintah dalam menerapkan kebijakan obat generik.
Bahkan pada setiap pergantian kabinet isu generik biasanya hanya
terdengar sehari dua hari dan setelah itu mati. Berbagai kebijakan yang
dituangkan dalam SK Menkes seolah-olah tidak berdaya ketika
berhadapan dengan realita di lapangan. Para dokter tetap meresepkan
obat merek dagang, duta-duta farmasi tetap berkeliaran menyodorkan obat
produk perusahaan, dan masyarakat lebih memilih untuk tidak diresepkan
obat generik.
Lalu bagaimana dengan dokter? Mengapa mayoritas lebih senang
meresepkan obat merek dagang? Bukan rahasia lagi, ada insentif tak
kasat mata di balik peresepan obat merek dagang dan akomodasi gratis
1
Page 286
286
hotel berbintang lima untuk menghadiri seminar atau kongres yang didanai
industri farmasi. Rasionalisasinya adalah dokter perlu menambah ilmu
sesuai UU Praktek Kedokteran no 29 tahun 2004. Kelompok dokter inilah
yang sering berujar kepada pasien bahwa kalau ingin cepat sembuh
jangan minum obat generik.
E. Tinjauan Umum Pengetahuan
1. Pengertian pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu
seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata,
hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu
penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat
dipengaruhi intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.
Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera
pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (Intan, 2013).
Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi
setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni: indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Sitidaon S,
2010).
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Pengetahuan
1
Page 287
287
merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang (Situmorang M, 2011).
2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahun yang cukup didalam domain kognitif mempunyai 6
tingkatan, yaitu:
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
pelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa
yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.
b. M
e
m
a
h
a
m
1
Page 288
288
i
(
C
o
m
p
r
e
h
e
n
t
i
o
n
)
M
e
m
a
1
Page 289
289
h
a
m
i
d
i
a
r
t
i
k
a
n
s
e
b
a
g
a
i
1
Page 290
290
s
u
a
t
u
k
e
m
a
m
p
u
a
n
u
n
t
u
k
1
Page 291
291
m
e
n
j
e
l
a
s
k
a
n
s
e
c
a
r
a
b
e
1
Page 292
292
n
a
r
t
e
n
t
a
n
g
o
b
j
e
k
y
a
n
g
1
Page 293
293
d
i
k
e
t
a
h
u
i
,
d
a
n
d
a
p
a
t
1
Page 294
294
m
e
n
g
i
n
t
e
r
p
r
e
t
a
s
i
k
a
n
m
a
1
Page 295
295
t
e
r
i
t
e
r
s
e
b
u
t
s
e
c
a
r
a
b
1
Page 296
296
e
n
a
r
.
O
r
a
n
g
y
a
n
g
t
e
l
a
h
1
Page 297
297
p
a
h
a
m
t
e
r
h
a
d
a
p
o
b
j
e
k
1
Page 298
298
a
t
a
u
m
a
t
e
r
i
h
a
r
u
s
d
a
p
a
1
Page 299
299
t
m
e
n
j
e
l
a
s
k
a
n
,
m
e
n
y
e
b
u
1
Page 300
300
t
k
a
n
c
o
n
t
o
h
,
m
e
n
y
i
m
p
u
l
1
Page 301
301
k
a
n
,
m
e
r
a
m
a
l
k
a
n
,
d
a
n
s
1
Page 302
302
e
b
a
g
a
i
n
y
a
t
e
r
h
a
d
a
p
o
b
j
1
Page 303
303
e
k
y
a
n
g
d
i
p
e
l
a
j
a
r
i
.
c. A
p
l
1
Page 304
304
i
k
a
s
i
(
A
p
p
l
i
c
a
t
i
o
n
)
A
p
l
1
Page 305
305
i
k
a
s
i
d
i
a
r
t
i
k
a
n
s
e
b
a
g
a
1
Page 306
306
i
k
e
m
a
m
p
u
a
n
u
n
t
u
k
m
e
n
g
1
Page 307
307
g
u
n
a
k
a
n
m
a
t
e
r
i
y
a
n
g
t
e
1
Page 308
308
l
a
h
d
i
p
e
l
a
j
a
r
i
p
a
d
a
s
i
1
Page 309
309
t
u
a
s
i
a
t
a
u
k
o
n
d
i
s
i
r
e
a
1
Page 310
310
l
(
s
e
b
e
n
a
r
n
y
a
)
.
A
p
l
i
k
a
1
Page 311
311
s
i
d
i
s
i
n
i
d
a
p
a
t
d
i
a
r
t
i
1
Page 312
312
k
a
n
s
e
b
a
g
a
i
a
p
l
i
k
a
s
i
a
1
Page 313
313
t
a
u
p
e
n
g
g
u
n
a
a
n
h
u
k
u
m
-
h
1
Page 314
314
u
k
u
m
,
r
u
m
u
s
,
m
e
t
o
d
e
,
p
1
Page 315
315
r
i
n
s
i
p
d
a
n
s
e
b
a
g
a
i
n
y
a
1
Page 316
316
d
a
l
a
m
k
o
n
t
e
k
s
a
t
a
u
s
i
t
1
Page 317
317
u
a
s
i
y
a
n
g
l
a
i
n
.
d. A
n
a
l
i
s
1
Page 318
318
i
s
(
A
n
a
l
y
s
i
s
)
A
n
a
l
i
s
i
s
1
Page 319
319
a
d
a
l
a
h
k
e
m
a
m
p
u
a
n
u
n
t
u
k
1
Page 320
320
m
e
n
j
a
b
a
r
k
a
n
m
a
t
e
r
i
a
t
1
Page 321
321
a
u
s
u
a
t
u
o
b
j
e
k
k
e
d
a
l
a
1
Page 322
322
m
k
o
m
p
o
n
e
n
-
k
o
m
p
o
n
e
n
,
t
1
Page 323
323
e
t
a
p
i
m
a
s
i
h
d
i
d
a
l
a
m
s
1
Page 324
324
a
t
u
s
t
r
u
k
t
u
r
o
r
g
a
n
i
s
a
s
1
Page 325
325
i
,
d
a
n
m
a
s
i
h
a
d
a
k
a
i
t
a
1
Page 326
326
n
n
y
a
s
a
t
u
s
a
m
a
l
a
i
n
.
K
1
Page 327
327
e
m
a
m
p
u
a
n
a
n
a
l
i
s
i
s
i
n
i
1
Page 328
328
d
a
p
a
t
d
i
l
i
h
a
t
d
a
r
i
p
e
n
1
Page 329
329
g
g
u
n
a
a
n
k
a
t
a
k
e
r
j
a
,
s
e
1
Page 330
330
p
e
r
t
i
d
a
p
a
t
m
e
n
g
g
a
m
b
a
r
1
Page 331
331
k
a
n
(
m
e
m
b
u
a
t
b
a
g
a
n
)
,
m
1
Page 332
332
e
m
b
e
d
a
k
a
n
,
m
e
m
i
s
a
h
k
a
n
,
1
Page 333
333
m
e
n
g
e
l
o
m
p
o
k
k
a
n
,
d
a
n
s
1
Page 334
334
e
b
a
g
a
i
n
y
a
.
e. S
i
n
t
e
s
i
s
(
S
1
Page 335
335
y
n
t
h
e
s
i
s
)
S
i
n
t
e
s
i
s
m
e
n
u
1
Page 336
336
n
j
u
k
k
e
p
a
d
a
s
u
a
t
u
k
e
m
a
1
Page 337
337
m
p
u
a
n
u
n
t
u
k
m
e
l
e
t
a
k
k
a
n
1
Page 338
338
a
t
a
u
m
e
n
g
h
u
b
u
n
g
k
a
n
b
a
1
Page 339
339
g
i
a
n
-
b
a
g
i
a
n
d
i
d
a
l
a
m
s
1
Page 340
340
u
a
t
u
b
e
n
t
u
k
k
e
s
e
l
u
r
u
h
a
1
Page 341
341
n
y
a
n
g
b
a
r
u
.
D
e
n
g
a
n
k
a
1
Page 342
342
t
a
l
a
i
n
s
i
n
t
e
s
i
s
a
d
a
l
a
1
Page 343
343
h
s
u
a
t
u
k
e
m
a
m
p
u
a
n
u
n
t
u
1
Page 344
344
k
m
e
n
y
u
s
u
n
f
o
r
m
u
l
a
s
i
b
1
Page 345
345
a
r
u
d
a
r
i
f
o
r
m
u
l
a
s
i
-
f
o
r
1
Page 346
346
m
u
l
a
s
i
y
a
n
g
a
d
a
.
f. E
v
a
l
u
1
Page 347
347
a
s
i
(
E
v
a
l
u
a
t
i
o
n
)
E
v
a
l
u
a
1
Page 348
348
s
i
i
n
i
b
e
r
k
a
i
t
a
n
d
e
n
g
a
1
Page 349
349
n
k
e
m
a
m
p
u
a
n
u
n
t
u
k
m
e
l
a
1
Page 350
350
k
u
k
a
n
j
u
s
t
i
f
i
k
a
s
i
a
t
a
u
1
Page 351
351
p
e
n
i
l
a
i
a
n
t
e
r
h
a
d
a
p
s
u
1
Page 352
352
a
t
u
m
a
t
e
r
i
a
t
a
u
o
b
j
e
k
.
1
Page 353
353
P
e
n
i
l
a
i
a
n
-
p
e
n
i
l
a
i
a
n
i
1
Page 354
354
t
u
d
i
d
a
s
a
r
k
a
n
p
a
d
a
s
u
a
1
Page 355
355
t
u
k
r
e
t
e
r
i
a
y
a
n
g
d
i
t
e
n
1
Page 356
356
t
u
k
a
n
s
e
n
d
i
r
i
,
a
t
a
u
m
e
1
Page 357
357
n
g
g
u
n
a
k
a
n
k
r
i
t
e
r
i
a
-
k
r
i
1
Page 358
358
t
e
r
i
a
y
a
n
g
t
e
l
a
h
a
d
a
(
1
Page 359
359
I
n
t
a
n
,
2
0
1
3
)
.
3.
F
a
k
t
o
r
–
1
Page 360
360
F
a
k
t
o
r
y
a
n
g
M
e
m
p
e
n
g
a
r
1
Page 361
361
u
h
i
P
e
n
g
e
t
a
h
u
a
n
a. F
a
k
t
o
r
1
Page 362
362
I
n
t
e
r
n
a
l
1) P
e
n
d
i
d
i
k
a
n
P
e
n
d
1
Page 363
363
i
d
i
k
a
n
d
i
p
e
r
l
u
k
a
n
u
n
t
u
1
Page 364
364
k
m
e
n
d
a
p
a
t
i
n
f
o
r
m
a
s
i
m
1
Page 365
365
i
s
a
l
n
y
a
h
a
l
-
h
a
l
y
a
n
g
m
1
Page 366
366
e
n
u
n
j
a
n
g
k
e
s
e
h
a
t
a
n
s
e
h
1
Page 367
367
i
n
g
g
a
d
a
p
a
t
m
e
n
i
n
g
k
a
t
k
1
Page 368
368
a
n
k
u
a
l
i
t
a
s
h
i
d
u
p
.
M
e
n
u
1
Page 369
369
r
u
t
Y
B
M
a
n
t
r
a
y
a
n
g
d
i
k
1
Page 370
370
u
t
i
p
N
o
t
o
a
t
m
o
d
j
o
(
2
0
0
3
1
Page 371
371
)
,
p
e
n
d
i
d
i
k
a
n
d
a
p
a
t
m
e
1
Page 372
372
m
p
e
n
g
a
r
u
h
i
s
e
s
e
o
r
a
n
g
t
1
Page 373
373
e
r
m
a
s
u
k
j
u
g
a
p
e
r
i
l
a
k
u
1
Page 374
374
s
e
s
e
o
r
a
n
g
a
k
a
n
p
o
l
a
h
i
1
Page 375
375
d
u
p
t
e
r
u
t
a
m
a
d
a
l
a
m
m
e
m
1
Page 376
376
o
t
i
v
a
s
i
u
n
t
u
k
s
i
k
a
p
b
e
1
Page 377
377
r
p
e
r
a
n
s
e
r
t
a
d
a
l
a
m
p
e
m
1
Page 378
378
b
a
n
g
u
n
a
n
(
N
u
r
s
a
l
a
m
,
2
0
1
Page 379
379
0
3
)
p
a
d
a
u
m
u
m
n
y
a
m
a
k
i
n
1
Page 380
380
t
i
n
g
g
i
p
e
n
d
i
d
i
k
a
n
s
e
s
1
Page 381
381
e
o
r
a
n
g
m
a
k
i
n
m
u
d
a
h
m
e
n
1
Page 382
382
e
r
i
m
a
i
n
f
o
r
m
a
s
i
.
2) P
e
k
e
r
1
Page 383
383
j
a
a
n
M
e
n
u
r
u
t
T
h
o
m
a
s
y
a
n
1
Page 384
384
g
d
i
k
u
t
i
p
o
l
e
h
N
u
r
s
a
l
a
1
Page 385
385
m
(
2
0
0
3
)
,
p
e
k
e
r
j
a
a
n
a
d
1
Page 386
386
a
l
h
a
k
e
b
u
t
u
h
a
n
y
a
n
g
h
a
1
Page 387
387
r
u
s
d
i
l
a
k
u
k
a
n
t
e
r
u
t
a
m
a
1
Page 388
388
u
n
t
u
k
m
e
n
u
n
j
a
n
g
k
e
h
i
d
1
Page 389
389
u
p
a
n
n
y
a
d
a
n
k
e
h
i
d
u
p
a
n
1
Page 390
390
k
e
l
u
a
r
g
a
.
3) U
m
u
r
M
e
n
u
r
u
t
E
1
Page 391
391
l
i
s
a
b
e
t
h
B
H
y
a
n
g
d
i
k
u
t
1
Page 392
392
i
p
N
u
r
s
a
l
a
m
(
2
0
0
3
)
,
u
s
1
Page 393
393
i
a
a
d
a
l
a
h
u
m
u
r
i
n
d
i
v
i
d
1
Page 394
394
u
y
a
n
g
t
e
r
h
i
t
u
n
g
m
u
l
a
i
1
Page 395
395
s
a
a
t
d
i
l
a
h
i
r
k
a
n
s
a
m
p
a
1
Page 396
396
i
b
e
r
u
l
a
n
g
t
a
h
u
n
.
S
e
d
a
1
Page 397
397
n
g
k
a
n
m
e
n
u
r
u
t
H
u
r
l
o
c
k
1
Page 398
398
(
1
9
9
8
)
s
e
m
a
k
i
n
c
u
k
u
p
u
1
Page 399
399
m
u
r
,
t
i
n
g
k
a
t
k
e
m
a
t
a
n
g
a
1
Page 400
400
n
d
a
n
k
e
k
u
a
t
a
n
s
e
s
e
o
r
a
1
Page 401
401
n
g
a
k
a
n
l
e
b
i
h
m
a
t
a
n
g
d
1
Page 402
402
a
l
a
m
d
a
l
a
m
b
e
r
f
i
k
i
r
d
a
1
Page 403
403
n
b
e
k
e
r
j
a
.
b. F
a
k
t
o
r
E
k
s
t
e
1
Page 404
404
r
n
a
l
1) F
a
k
t
o
r
l
i
n
g
k
u
n
g
a
n
1
Page 405
405
M
e
n
u
r
u
t
A
n
n
.
M
a
r
i
n
e
r
y
a
1
Page 406
406
n
g
d
i
k
u
t
i
p
d
a
r
i
N
u
r
s
a
l
1
Page 407
407
a
m
(
2
0
0
3
)
l
i
n
g
k
u
n
g
a
n
m
1
Page 408
408
e
r
u
p
a
k
a
n
s
u
a
t
u
k
o
n
d
i
s
i
1
Page 409
409
y
a
n
g
a
d
a
d
i
s
e
k
i
t
a
r
m
a
1
Page 410
410
n
u
s
i
a
d
a
n
p
e
n
g
a
r
u
h
n
y
a
1
Page 411
411
y
a
n
g
d
a
p
a
t
m
e
m
p
e
n
g
a
r
u
h
1
Page 412
412
i
p
e
r
k
e
m
b
a
n
g
a
n
d
a
n
p
e
r
1
Page 413
413
i
l
a
k
u
o
r
a
n
g
a
t
a
u
k
e
l
o
m
1
Page 414
414
p
o
k
.
2) S
o
s
i
a
l
b
u
d
a
y
a
S
i
s
t
e
1
Page 415
415
m
s
o
s
i
a
l
b
u
d
a
y
a
y
a
n
g
a
1
Page 416
416
d
a
p
a
d
a
m
a
s
y
a
r
a
k
a
t
d
a
p
1
Page 417
417
a
t
m
e
m
p
e
n
g
a
r
u
h
i
d
a
r
i
s
1
Page 418
418
i
k
a
p
d
a
l
a
m
m
e
n
e
r
i
m
a
i
n
1
Page 419
419
f
o
r
m
a
s
i
(
I
n
t
a
n
,
2
0
1
3
)
.
1
Page 420
420
4. Cara Memperoleh Pengetahuan
a. C
a
r
a
t
r
a
d
i
s
i
o
n
a
l
u
n
t
u
1
Page 421
421
k
m
e
m
p
e
r
o
l
e
h
p
e
n
g
e
t
a
h
u
1
Page 422
422
a
n
1) C
a
r
a
c
o
b
a
s
a
l
a
h
(
T
r
i
1
Page 423
423
a
l
d
a
n
E
r
r
o
r
)
C
a
r
a
y
a
n
g
1
Page 424
424
p
a
l
i
n
g
t
r
a
d
i
s
i
o
n
a
l
,
y
1
Page 425
425
a
n
g
p
e
r
n
a
h
d
i
g
u
n
a
k
a
n
o
1
Page 426
426
l
e
h
m
a
n
u
s
i
a
d
a
l
a
m
m
e
m
p
1
Page 427
427
e
r
o
l
e
h
p
e
n
g
e
t
a
h
u
a
n
a
d
a
1
Page 428
428
l
a
h
c
a
r
a
c
o
b
a
-
s
a
l
a
h
“
t
1
Page 429
429
r
i
a
l
a
n
d
e
r
r
o
r
”
.
C
a
r
a
1
Page 430
430
i
n
i
t
e
l
a
h
d
i
p
a
k
a
i
o
r
a
n
1
Page 431
431
g
s
e
b
e
l
u
m
a
d
a
n
y
a
k
e
b
u
d
1
Page 432
432
a
y
a
a
n
,
b
a
h
k
a
n
m
u
n
g
k
i
n
1
Page 433
433
s
e
b
e
l
u
m
a
d
a
n
y
a
p
e
r
a
d
a
b
1
Page 434
434
a
n
.
2) C
a
r
a
k
e
k
u
a
s
a
a
n
a
t
a
u
1
Page 435
435
o
t
o
r
i
t
a
s
D
a
l
a
m
k
e
h
i
d
u
p
1
Page 436
436
a
n
s
e
h
a
r
i
-
h
a
r
i
,
b
a
n
y
a
k
1
Page 437
437
s
e
k
a
l
i
k
e
b
i
a
s
a
a
n
-
k
e
b
i
1
Page 438
438
a
s
a
a
n
d
a
n
t
r
a
d
i
s
i
-
t
r
a
d
1
Page 439
439
i
s
i
y
a
n
g
d
i
l
a
k
u
k
a
n
i
t
u
1
Page 440
440
b
a
i
k
a
t
a
u
t
i
d
a
k
.
K
e
b
i
1
Page 441
441
a
s
a
a
n
-
k
e
b
i
a
s
a
a
n
i
n
i
b
i
1
Page 442
442
a
s
a
n
y
a
d
i
w
a
r
i
s
k
a
n
t
u
r
u
1
Page 443
443
n
t
e
m
u
r
u
n
d
a
r
i
g
e
n
e
r
a
s
1
Page 444
444
i
-
g
e
n
e
r
a
s
i
b
e
r
i
k
u
t
n
y
a
.
1
Page 445
445
3) B
e
r
d
a
s
a
r
k
a
n
p
e
n
g
a
l
a
m
a
n
1
Page 446
446
p
r
i
b
a
d
i
P
e
n
g
a
l
a
m
a
n
i
t
u
1
Page 447
447
a
d
a
l
a
h
g
u
r
u
y
a
n
g
b
a
i
k
1
Page 448
448
,
d
e
m
i
k
i
a
n
l
a
h
b
u
n
y
i
p
e
1
Page 449
449
p
a
t
a
h
.
P
e
p
a
t
a
h
i
n
i
m
e
n
1
Page 450
450
g
a
n
d
u
n
g
m
a
k
s
u
d
b
a
h
w
a
p
1
Page 451
451
e
n
g
a
l
a
m
a
n
i
t
u
m
e
r
u
p
a
k
a
1
Page 452
452
n
s
u
m
b
e
r
p
e
n
g
e
t
a
h
u
a
n
,
1
Page 453
453
a
t
a
u
p
e
n
g
a
l
a
m
a
n
i
t
u
m
e
1
Page 454
454
r
u
p
a
k
a
n
s
u
m
b
e
r
p
e
n
g
e
t
a
1
Page 455
455
h
u
a
n
,
a
t
a
u
p
e
n
g
a
l
a
m
a
n
1
Page 456
456
i
t
u
m
e
r
u
p
a
k
a
n
s
u
a
t
u
c
a
1
Page 457
457
r
a
u
n
t
u
k
m
e
m
p
e
r
o
l
e
h
k
e
1
Page 458
458
b
e
n
a
r
a
n
p
e
n
g
e
t
a
h
u
a
n
.
O
1
Page 459
459
l
e
h
s
e
b
a
b
i
t
u
p
e
n
g
a
l
a
m
1
Page 460
460
a
n
p
r
i
b
a
d
i
p
u
n
d
a
p
a
t
d
1
Page 461
461
i
g
u
n
a
k
a
n
s
e
b
a
g
a
i
u
p
a
y
a
1
Page 462
462
m
e
m
p
e
r
o
l
e
h
p
e
n
g
e
t
a
h
u
a
1
Page 463
463
n
.
4) M
e
l
a
l
u
i
j
a
l
a
n
p
i
k
i
r
1
Page 464
464
a
n
S
e
j
a
l
a
n
d
e
n
g
a
n
p
e
r
k
e
1
Page 465
465
m
b
a
n
g
a
n
k
e
b
u
d
a
y
a
a
n
u
m
a
1
Page 466
466
t
m
a
n
u
s
i
a
,
c
a
r
a
b
e
r
f
i
k
1
Page 467
467
i
r
m
a
n
u
s
i
a
p
u
n
i
k
u
t
b
e
1
Page 468
468
r
k
e
m
b
a
n
g
.
D
a
r
i
s
i
n
i
m
a
1
Page 469
469
n
u
s
i
a
t
e
l
a
h
m
a
m
p
u
m
e
n
g
1
Page 470
470
g
u
n
a
k
a
n
p
e
n
a
l
a
r
a
n
n
y
a
d
1
Page 471
471
a
l
a
m
m
e
m
p
e
r
o
l
e
h
p
e
n
g
e
t
1
Page 472
472
a
h
u
a
n
.
D
e
n
g
a
n
k
a
t
a
l
a
i
1
Page 473
473
n
,
d
a
l
a
m
m
e
m
p
e
r
o
l
e
h
k
e
1
Page 474
474
b
e
n
a
r
a
n
p
e
n
g
e
t
a
h
u
a
n
m
a
1
Page 475
475
n
u
s
i
a
t
e
l
a
h
m
e
n
g
g
u
n
a
k
a
1
Page 476
476
n
j
a
l
a
n
p
i
k
i
r
a
n
n
y
a
.
b. C
a
r
1
Page 477
477
a
m
o
d
e
r
e
n
d
a
l
a
m
m
e
m
p
e
r
1
Page 478
478
o
l
e
h
p
e
n
g
e
t
a
h
u
a
n
C
a
r
a
m
1
Page 479
479
o
d
e
r
e
n
d
a
l
a
m
m
e
m
p
e
r
o
l
e
1
Page 480
480
h
p
e
n
g
e
t
a
h
u
a
n
p
a
d
a
d
e
w
1
Page 481
481
a
s
a
i
n
i
l
e
b
i
h
s
i
s
t
e
m
a
t
1
Page 482
482
i
s
,
l
o
g
i
s
,
d
a
n
i
l
m
i
a
h
1
Page 483
483
(
S
i
t
i
n
d
a
o
n
S
,
2
0
1
0
)
.
1
Page 484
484
F. Tinjauan Umum Masyarakat
1. Pengertian Masyarakat
D
a
l
a
m
b
u
k
u
S
o
s
i
o
l
o
g
1
Page 485
485
i
,
K
e
l
o
m
p
o
k
d
a
n
M
a
s
a
l
a
1
Page 486
486
h
S
o
s
i
a
l
(
A
b
d
u
l
S
y
a
n
i
,
1
Page 487
487
1
9
8
7
)
,
d
i
j
e
l
a
s
k
a
n
b
a
h
1
Page 488
488
w
a
d
i
d
u
g
a
p
e
r
k
a
t
a
a
n
m
a
1
Page 489
489
s
y
a
r
a
k
a
t
m
e
n
d
a
p
a
t
p
e
n
g
1
Page 490
490
a
r
u
h
d
a
r
i
b
a
h
a
s
a
A
r
a
b
.
1
Page 491
491
D
a
l
a
m
b
a
h
a
s
a
A
r
a
b
,
m
a
1
Page 492
492
s
y
a
r
a
k
a
t
a
s
a
l
m
u
l
a
n
y
a
1
Page 493
493
d
a
r
i
k
a
t
a
m
u
s
a
y
a
r
a
k
y
a
1
Page 494
494
n
g
k
e
m
u
d
i
a
n
b
e
r
u
b
a
h
m
e
1
Page 495
495
n
j
a
d
i
m
u
s
y
a
r
a
k
a
t
d
a
n
s
1
Page 496
496
e
l
a
n
j
u
t
n
y
a
m
e
n
d
a
p
a
t
k
a
n
1
Page 497
497
k
e
s
e
p
a
k
a
t
a
n
d
a
l
a
m
b
a
h
1
Page 498
498
a
s
a
I
n
d
o
n
e
s
i
a
,
y
a
i
t
u
M
1
Page 499
499
a
s
y
a
r
a
k
a
t
"
.
M
u
s
y
a
r
a
k
,
1
Page 500
500
a
r
t
i
n
y
a
b
e
r
s
a
m
a
-
s
a
m
a
,
1
Page 501
501
l
a
l
u
m
u
s
y
a
r
a
k
a
t
,
a
r
t
i
n
1
Page 502
502
y
a
b
e
r
k
u
m
p
u
l
b
e
r
s
a
m
a
,
1
Page 503
503
h
i
d
u
p
b
e
r
s
a
m
a
d
e
n
g
a
n
s
1
Page 504
504
a
l
i
n
g
b
e
r
h
u
b
u
n
g
a
n
d
a
n
1
Page 505
505
s
a
l
i
n
g
m
e
m
p
e
n
g
a
r
u
h
i
.
S
1
Page 506
506
e
d
a
n
g
k
a
n
p
e
m
a
k
a
i
a
n
n
y
a
1
Page 507
507
d
a
l
a
m
b
a
h
a
s
a
I
n
d
o
n
e
s
i
a
1
Page 508
508
t
e
l
a
h
d
i
s
e
p
a
k
a
t
i
d
e
n
g
1
Page 509
509
a
n
s
e
b
u
t
a
n
M
a
s
y
a
r
a
k
a
t
.
1
Page 510
510
M
e
n
u
r
u
t
S
o
l
e
m
a
n
B
.
T
a
n
1
Page 511
511
e
k
o
(
1
9
8
4
)
,
s
e
c
a
r
a
s
o
s
1
Page 512
512
i
o
l
o
g
i
s
m
a
s
y
a
r
a
k
a
t
t
i
d
1
Page 513
513
a
k
d
i
p
a
n
d
a
n
g
s
e
b
a
g
a
i
s
1
Page 514
514
u
a
t
u
k
u
m
p
u
l
a
n
i
n
d
i
v
i
d
u
1
Page 515
515
a
t
a
u
s
e
b
a
g
a
i
p
e
n
j
u
m
l
a
1
Page 516
516
h
a
n
d
a
r
i
i
n
d
i
v
i
d
u
-
i
n
d
i
1
Page 517
517
v
i
d
u
s
e
m
a
t
a
.
M
a
s
y
a
r
a
k
a
1
Page 518
518
t
m
e
r
u
p
a
k
a
n
s
u
a
t
u
p
e
r
g
1
Page 519
519
a
u
l
a
n
h
i
d
u
p
,
o
l
e
h
k
a
r
e
1
Page 520
520
n
a
m
a
n
u
s
i
a
i
t
u
h
i
d
u
p
b
1
Page 521
521
e
r
s
a
m
a
.
M
a
s
y
a
r
a
k
a
t
m
e
r
1
Page 522
522
u
p
a
k
a
n
s
u
a
t
u
s
i
s
t
e
m
y
a
1
Page 523
523
n
g
t
e
r
b
e
n
t
u
k
k
a
r
e
n
a
h
u
1
Page 524
524
b
u
n
g
a
n
d
a
r
i
a
n
g
g
o
t
a
n
y
a
1
Page 525
525
.
R
i
n
g
k
a
s
n
y
a
,
m
a
s
y
a
r
a
k
a
1
Page 526
526
t
a
d
a
l
a
h
s
u
a
t
u
s
i
s
t
e
m
1
Page 527
527
y
a
n
g
t
e
r
w
u
j
u
d
d
a
r
i
k
e
h
1
Page 528
528
i
d
u
p
a
n
b
e
r
s
a
m
a
m
a
n
u
s
i
a
1
Page 529
529
,
y
a
n
g
l
a
z
i
m
d
i
s
e
b
u
t
s
1
Page 530
530
e
b
a
g
a
i
s
i
s
t
e
m
k
e
m
a
s
y
a
r
1
Page 531
531
a
k
a
t
a
n
.
2. Unsur Pembentuk Masyarakat
M
e
n
u
r
u
t
S
o
e
r
1
Page 532
532
j
o
n
o
S
o
e
k
a
n
t
o
(
1
9
8
2
)
,
1
Page 533
533
m
a
s
y
a
r
a
k
a
t
m
e
n
c
a
k
u
p
b
e
1
Page 534
534
b
e
r
a
p
a
u
n
s
u
r
,
y
a
i
t
u
s
e
1
Page 535
535
b
a
g
a
i
b
e
r
i
k
u
t
:
a. M
a
n
u
s
i
a
1
Page 536
536
y
a
n
g
h
i
d
u
p
b
e
r
s
a
m
a
.
D
1
Page 537
537
i
d
a
l
a
m
i
l
m
u
s
o
s
i
a
l
t
a
k
1
Page 538
538
a
d
a
u
k
u
r
a
n
y
a
n
g
m
u
t
l
a
1
Page 539
539
k
a
t
a
u
p
u
n
a
n
g
k
a
y
a
n
g
p
1
Page 540
540
a
s
t
i
u
n
t
u
k
m
e
n
e
n
t
u
k
a
n
1
Page 541
541
b
e
b
e
r
a
p
a
j
u
m
l
a
h
m
a
n
u
s
i
1
Page 542
542
a
y
a
n
g
h
a
r
u
s
a
d
a
.
A
k
a
n
1
Page 543
543
t
e
t
a
p
i
s
e
c
a
r
a
t
e
o
r
i
t
a
1
Page 544
544
s
,
a
n
g
k
a
m
i
n
i
m
n
y
a
a
d
a
l
1
Page 545
545
a
h
d
u
a
o
r
a
n
g
y
a
n
g
b
e
r
c
1
Page 546
546
a
m
p
u
r
u
n
t
u
k
w
a
k
t
u
y
a
n
g
1
Page 547
547
c
u
k
u
p
l
a
m
a
.
b. K
u
m
p
u
l
a
n
d
1
Page 548
548
a
r
i
m
a
n
u
s
i
a
t
i
d
a
k
l
a
h
s
1
Page 549
549
a
m
a
d
e
n
g
a
n
k
u
m
p
u
l
a
n
b
e
1
Page 550
550
n
d
a
-
b
e
n
d
a
m
a
t
i
s
e
p
e
r
t
i
1
Page 551
551
u
m
p
a
m
a
n
y
a
k
u
r
s
i
,
m
e
j
a
1
Page 552
552
d
a
n
s
e
b
a
g
a
i
n
y
a
.
O
l
e
h
1
Page 553
553
k
a
r
e
n
a
d
e
n
g
a
n
b
e
r
k
u
m
p
u
1
Page 554
554
l
n
y
a
m
a
n
u
s
i
a
,
m
a
k
a
a
k
a
1
Page 555
555
n
t
i
m
b
u
l
m
a
n
u
s
i
a
-
m
a
n
u
s
1
Page 556
556
i
a
b
a
r
u
.
M
a
n
u
s
i
a
i
t
u
j
1
Page 557
557
u
g
a
d
a
p
a
t
b
e
r
c
a
k
a
p
-
c
a
k
1
Page 558
558
a
p
,
m
e
r
a
s
a
d
a
n
m
e
n
g
e
r
t
1
Page 559
559
i
;
m
e
r
e
k
a
j
u
g
a
m
e
m
p
u
n
y
1
Page 560
560
a
i
k
e
i
n
g
i
n
a
n
k
e
i
n
g
i
n
a
n
1
Page 561
561
u
n
t
u
k
m
e
n
y
a
m
p
a
i
k
a
n
k
e
s
1
Page 562
562
a
n
-
k
e
s
a
n
a
t
a
u
p
e
r
a
s
a
a
n
1
Page 563
563
-
p
e
r
a
s
a
a
n
n
y
a
.
S
e
b
a
g
a
i
1
Page 564
564
a
k
i
b
a
t
h
i
d
u
p
b
e
r
s
a
m
a
i
1
Page 565
565
t
u
,
t
i
m
b
u
l
l
a
h
s
i
s
t
e
m
k
1
Page 566
566
o
m
u
n
i
k
a
s
i
d
a
n
t
i
m
b
u
l
l
a
1
Page 567
567
h
p
e
r
a
t
u
r
a
n
-
p
e
r
a
t
u
r
a
n
1
Page 568
568
y
a
n
g
m
e
n
g
a
t
u
r
h
u
b
u
n
g
a
n
1
Page 569
569
a
n
t
a
r
m
a
n
u
s
i
a
d
a
l
a
m
k
1
Page 570
570
e
l
o
m
p
o
k
t
e
r
s
e
b
u
t
.
c. M
e
r
e
k
1
Page 571
571
a
s
a
d
a
r
b
a
h
w
a
m
e
r
e
k
a
m
1
Page 572
572
e
r
u
p
a
k
a
n
s
u
a
t
u
k
e
s
a
t
u
a
1
Page 573
573
n
.
d. M
e
r
e
k
a
m
e
r
u
p
a
k
a
n
s
u
a
1
Page 574
574
t
u
s
i
s
t
e
m
h
i
d
u
p
b
e
r
s
a
m
1
Page 575
575
a
.
S
i
s
t
e
m
k
e
h
i
d
u
p
a
n
b
e
1
Page 576
576
r
s
a
m
a
m
e
n
i
m
b
u
l
k
a
n
k
e
b
u
1
Page 577
577
d
a
y
a
a
n
,
o
l
e
h
k
a
r
e
n
a
s
e
1
Page 578
578
t
i
a
p
a
n
g
g
o
t
a
k
e
l
o
m
p
o
k
1
Page 579
579
m
e
r
a
s
a
d
i
r
i
n
y
a
t
e
r
i
k
a
t
1
Page 580
580
s
a
t
u
d
e
n
g
a
n
l
a
i
n
n
y
a
.
1
Page 581
581
G. Kerangka Konsep Penelitian
K
eterang
an :
: Variabel independen
: Variabel dependen
1
Obat Generik
Obat Paten
Pengetahuan
Masyarakat
PengertianHarga
KualitasKemasan
Page 582
582
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan menggunakan
metode pengumpulan data berupa kuisioner.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di Kecamatan Sajoanging Kabupaten
Wajo. Dengan waktu penelitian dimulai pada bulan Juni – Juli 2013.
C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang ada di
Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo.
Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang ada di Desa
Barangmamase Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo sebanyak 50
orang.
D. Analisis dan Pengolahan data
Data yang diperoleh ditabulasikan kemudian dipresentasikan lalu
dibuat dalam bentuk grafik batang (bar).
E. Defenisi Operasional
1. Obat adalah suatu zat yang dimaksudkan untuk dipakai dalam
diagnosis, menurangi rasa sakit, mengobati atau mencegah penyakit
pada manusia, hewan dan tumbuhan.
1
Page 583
583
2. Obat generik adalah obat dengan nama generik, nama resmi yang telah
ditetapkan dalam Farmakope Indonesia dan INN ( International Non-
Propietary Names ) dari WHO ( World Health Organization ) untuk zat
berkhasiat yang dikandungnya. Nama generik ini ditempatkan sebagai
judul dari monografi sediaan-sediaan obat yang mengandung nama
generik tersebut sebagai zat tunggal.
3. Sedangkan yang dimaksud dengan Obat Nama Dagang adalah nama
sediaan obat yang diberikan oleh pabriknya dan terdaftar di departemen
kesehatan suatu Negara, disebut juga sebagai merk terdaftar. Dari satu
nama generic dapat diproduksi berbagai macam sediaanobat dengan
nama dagang yang berlainan.
4. Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu
seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung,
telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan
sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi
intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar
pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga),
dan indera penglihatan (mata).
1
Page 584
584
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Tanggapan responden
Tabel 1 : Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Terhadap Obat
Generik dan Obat Paten di Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo.
Nomor Pertanyaan
Tanggapan Responden
Ya Tidak
F % F %
1 23 46 27 54
2 44 88 6 12
3 21 42 29 58
4 28 56 22 44
5 18 36 32 64
6 17 34 33 66
7 14 28 36 72
8 20 40 30 60
9 16 32 34 68
10 16 32 34 68
Sumber : Data diolah 2013
1
Page 585
585
2. Tingkat pengetahuan
Tabel 2 : Tingkat Pengetahuan Responden Terhadap Obat Generik
dan Obat Paten di Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo.
Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
Cukup 18 36
Kurang 32 64
Total 50 100
Sumber : Data diolah 2013
B. Pembahasan
1. Tanggapan responden
Pengetahuan tentang obat yang benar tentunya bisa dikatakan
merupakan sesuatu hal yang penting. Hal tersebut karena obat
merupakan komponen penting dalam pelayanan keshatan karena
intervensi obat diperlukan dalam sebagian besar upaya kesehatan, baik
upaya preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.
Salah satu yang mempengaruhi pengetahuan responden adalah
mengenai pengertian dari obat generik dan obat paten itu sendiri. Dari
50 responden terdapat 23 orang (46%) yang mengetahui tentang obat
generik dan obat paten, dan 27 orang (54%) yang tidak mengetahuinya.
1
Page 586
586
Jawaban ini menunjukkan bahwa mayoritas responden belum mengerti
betul tentang pengertian obat generik tersebut.
Mengetahui jenis obat yang kita akan konsumsi tentu perlu kita
ketahui obat apa yang akan kita konsumsi, jangan sampai
mengkonsumsi obat tapi tidak tau apa fungsi dari obat tersebut. Dari 50
responden Terdapat 44 orang (88%) yang mengetahui jenis obat yang
pernah dikonsumsinya, dan 6 orang (12%) yang tidak mengetahuinya.
Obat generik dan obat paten sebenarnya dapat di bedakan dengan
melihat kemasannya. Dimana obat generik dikemasan terdapat logo
obat generik sedangkan obat paten tidak ada. Dari 50 responden
Terdapat 21 orang (42%) yang mengetahui perbedaan antara obat
generik dan obat paten berdasarkan kemasannya, dan 29 orang (58%)
yang tidak mengetahuinya. Dengan mengetahui perbedaan obat generik
dan obat paten berdasarkan kemasannya akan membuat konsumen
tidak bingung dalam memilih obat.
Dari segi harga obat generik memang lebih murah dibandingkan
dengan obat paten karena obat generik diatur oleh pemerintah
berdasarkan harga eceran tertinggi. Dari 50 responden Terdapat 28
orang (56%) yang mengetahui bahwa obat generik lebih murah dari
obat paten, dan 22 orang (44%) yang tidak mengetahuinya. Dengan
mengetahui perbedaan harga antara obat generik dan obat paten tentu
1
Page 587
587
akan memberikan pertimbangan tersendiri bagi konsumen dalam
memilih obat.
Masalah harga sebenarnya tidak berpengaruh dalam kualitas, mutu,
dan khasiat dari obat. Obat generik yang lebih murah bukan berarti tidak
berkualitas, sebenarnya sama saja dengan obat paten. Dari 50
responden Terdapat 18 orang (36%) yang berpendapat bahwa obat
yang murah tetap bagus dan bermutu, dan 32 orang (64%) yang tidak
berpendapat demikian. Jadi tinggal bagaimana kemampuan ekonomi
dari seorang konsumen.
Pada dasarnya obat paten memang lebih mahal dibandingkan
dengan obat generik, ini disebabkan salah satunya karena obat paten
memerlukan biaya yang besar untuk riset penemuan, memerlukan biaya
untuk iklan dan promosi. Terdapat 17 orang (34%) yang mengetahui
kenapa obat paten lebih mahal dari obat generik, dan 33 orang (66%)
yang tidak mengetahuinya.
Walaupun berbeda harga dan merk itu tidak menjadikan mutu dari
obat generik dan obat paten berbeda. Obat generik dan obat paten
sama saja, karena tetap menggunakan zat berkhasiat yang sama serta
telah lulus dalam CPOB. Dari 50 responden Terdapat 14 orang (28%)
yang mengetahui bahwa mutu obat generik dan obat paten sama, dan
36 orang (72%) yang tidak mengetahuinya. Jadi apa pun jenisnya
1
Page 588
588
konsumen tidak perlu mengkhawatirkan mutu karena obat generik dan
obat paten adalah sama.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/068/I/2010 tentang Kewajiban Obat
Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah, bahwa
pemerintah mewajibkan obat generik di pelayanan kesehatan
pemerintah dibanding obat paten. Terdapat 20 orang (40%) yang
mengetahui bahwa pemerintah mewajibkan obat generik dari pada obat
paten di pelayanan kesehatan pemerintah, dan 30 orang (60%) yang
tidak mengetahuinya.
Agar obat generik berjalan dengan efektif maka berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, dokter diwajibkan
meresepkan atau menggunakan obat generik di pelayanan kesehatan
pemerintah. Terdapat 20 orang (40%) yang mengetahui bahwa
pemerintah mewajibkan obat generik dari pada obat paten di pelayanan
kesehatan pemerintah, dan 30 orang (60%) yang tidak mengetahuinya.
Edukasi mengenai obat generik itu penting mengingat harganya
yang berbeda dengan obat paten. Dengan adanya edukasi maka
konsumen dapat mengetahui dengan pasti perbedaan obat generik dan
obat paten. Sehingga masyarakat golongan ekonomi menengah
kebawah tidak mesti harus mengkonsumsi obat paten. Terdapat 16
orang (32%) yang mengetahui bahwa dokter diwajibkan untuk
1
Page 589
589
meresepkan obat generik dari pada obat paten, dan 34 orang (68%)
yang tidak mengetahuinya.
Berdasarkan hasil penelitian oleh saudara Henry S.Sitindaon tahun
2010 bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat generik di
kecamatan Medan Sunggal kelurahan Babura Medan tergolong sedang,
yaitu 52%.
Kesadaran masyarakat Indonesia akan konsumsi obat generik
masih kurang. Hal ini disebabkan masih adanya anggapan bahwa obat
generik yang harganya murah tidak berkualitas jika dibandingkan obat
bermerek. Konsumsi obat generik di Indonesia paling rendah jika
dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Di Thailand, konsumsi
obat generik mencapai 25% dari penjualan obatnya, sedangkan di
Malaysia mencapai 20%. Sedangkan di Indonesia sepanjang tahun
2007, penjualan obat generik yang di konsumsi masyarakat Indonesia
hanya mencapai 8,7% dari total penjualan obat dan nyaris tidak ada
peningkatan di tahun selanjutnya.
2. Tingkat pengetahuan
Berdasarkan tabel 2 menjelaskan tingkat pengetahuan responden
terhadap obat generik dan obat paten di kecamatan Sajoanging
kabupaten Wajo. Tabel tersebut menunjukkan bahwa dari 50 orang
responden, yang memiliki pengetahuan dengan kategori cukup ada 18
orang (36%), dan yang memiliki pengetahuan dengan kategori kurang
1
Page 590
590
ada 32 orang (64%). Berdasarkan data tersebut dapat di simpulkan
bahwa tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat generik dan obat
paten di kecamatan Sajoangingn kabupaten Wajo dikategorikan kurang
yaitu 64% (<75%).
Jumlah tingkat pengetahuan responden yang baik seharusnya lebih
tinggi dan bisa mencapai angka maksimal yaitu 100%. Hal ini dapat
terwujud bila responden mendapat penjelasan mengenai obat generik
dan obat paten dari dokter, penyuluhan kesehatan ataupun kebijakan
pemerintah serta kerja sama dari pihak farmasi, seluruh petugas
kesehatan dan seluruh lapisan masyarakat dalam mensosialisasikan
obat.
Kurangnya pengetahuan masyarakat disebabkan karena kurangnya
informasi dan edukasi terhadap masyarakat. Di pelayanan kesehatan
misalnya, para tenaga kesehatan perlu menjelaskan kepada
masyarakat tentang obat generik dan obat paten. Selain itu informasi
juga bisa dilakukan dengan dengan memasang poster di puskesmas
atau rumah sakit.
Satu hal yang sangat penting untuk diketahui, bahwa kualitas obat
generik tidak kalah dengan obat bermerek lainnya adalah bahwa obat
generik juga mengikuti persyaratan dalam Cara Pembuatan Obat Yang
Baik (CPOB) yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). Selain itu, obat generik juga
1
Page 591
591
harus lulus uji Bioavailabilitas/Bioekivalensi (BA/BE). Uji ini dilakukan
untuk menjaga mutu obat generik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tanggapan responden
Dari 50 responden 46% yang mengetahui tentang obat generik dan
obat paten dan 54% yang tidak mengetahuinya, 88% yang mengetahui
jenis obat yang pernah dikonsumsinya dan 12% yang tidak
mengetahuinya, 42% yang mengetahui perbedaan antara obat generik
dan obat paten berdasarkan kemasannya dan 58% yang tidak
mengetahuinya, 56% yang mengetahui bahwa obat generik lebih murah
dari obat paten dan 44% yang tidak mengetahuinya, 36% yang
berpendapat bahwa obat yang murah tetap bagus dan bermutu dan
64% yang tidak berpendapat demikian, 34% yang mengetahui kenapa
obat paten lebih mahal dari obat generik dan 66% yang tidak
mengetahuinya, 28% yang mengetahui bahwa mutu obat generik dan
obat paten sama dan 72% yang tidak mengetahuinya, 40% yang
mengetahui bahwa pemerintah mewajibkan obat generik dari pada obat
paten di pelayanan kesehatan pemerintah dan 60% yang tidak
mengetahuinya, 40% yang mengetahui bahwa pemerintah mewajibkan
1
Page 592
592
obat generik dari pada obat paten di pelayanan kesehatan pemerintah,
dan 60% yang tidak mengetahuinya, 32% yang mengetahui bahwa
dokter diwajibkan untuk meresepkan obat generik dari pada obat paten
dan 68% yang tidak mengetahuinya.
2. Tingkat pengetahuan
Dari 50 orang responden, yang memiliki pengetahuan dengan
kategori cukup ada 18 orang (36%), dan yang memiliki pengetahuan
dengan kategori kurang ada 32 orang (64%), dapat di simpulkan bahwa
tingkat pengetahuan masyarakat tentang obat generik dan obat paten di
kecamatan Sajoangingn kabupaten Wajo dikategorikan kurang yaitu
64% (<75%).
B. Saran
1. Kepada institusi
Kiranya penelitian ini dapat menambah bahan referensi bagi institusi
dan bahan belajar utamanya bagi teman-teman jurusan farmasi yang
sementara mengikuti pendidikan.
2. Kepada tempat penelitian
Diharapkan agar pemerintah setempat khususnya dibidang
pelayanan kesehatan dapat lebih aktif dalam memberikan informasi
mengenai obat baik obat generik maupun obat paten kepada
masyarakat atau pasien.
3. Kepada peneliti selanjutnya
1
Page 593
593
Kiranya penelitian ini dapat menambah bahan referensi dan dapat
dijadikan sebagai data awal untuk penelitian selanjutnya.
1