Top Banner

of 24

1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

Jul 05, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    1/24

    1Eksplorasi Nikel

    BAB IPENDAHULUAN

    “Laterite” (Latin; brick rock), pertama kali istilah ini digunakan pada tahun1807 oleh Major Francis Hamilton Buchanan untuk tanah yang berwarnamerah (pelapukan dari basalt) yang memotong batuan di India bagianselatan. Materialnya relative lunak, menggumpal lunak dikarenakan pengaruhmusim.

    Sekarang istilah ini dipakai untuk menggambarkan range profil pelapukan :termasuk ore Alumina (bauxite) dan juga sebagai indikasi adanya sumber Ni,Co, Cr dan logam-logam mulia lainnya.

    1. Geologi

    Inti bumi diperkirakan terdiri atas besi dengan kandungan nikel sekitar 7%.Zone di antara kerak bumi dan inti bumi, yaitu yang disebut mantel (mantle) diperkirakan tebalnya 2.898 km dan mengandung 0,1% - 0,9% nikel.Deposit Ni pada umumnya dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam, yaituN i c k e l c o p p e r s u l f i d e , N i c k e l S i l ic a t e , d a n N i c k e l L a t e r i t e s - S e r p e n t i n e s .

    2. Ni/Co Laterite

    Dipermukaan, secara umum profil-profil zona pelapukan (oksidasi)terbentuk secara exclusive dari batuan dasar Ultrabasa, di mana selalu :- Dunite dan peridotites- Turunan batuan-batuan terserpentinkan

    3. Penyebaran

    Dominan di area-area tropik dan sub tropik tetapi tidaklah secarasignifikan

    Terjadi dari batas Equator sampai 53º N Latitude, (Ireland bagianutara) dan 41º S (Tasmania), Little ice-free Land selatan Tasmania dan

    continent glasiasi hemisphere bagian utara yang berumur Pleistocene.

    4. Genesa Endapan Nickel Laterite

    Batuan Ultrabasa rata-rata mengandung Nikel sebesar 0,2%. Unsur Nitersebut terdapat pada kisi-kisi kristal Olivin dan Piroksen.

    Adapun proses awal yang dialami oleh batuan induk ini adalah “ProsesSerpentenisasi” di mana akibat dari pengaruh larutan Hydrothermal yangterjadi pada masa akhir pembekuan magma telah mengubah batuan bekuUltrabasa tersebut (Peridotit) menjadi batuan-batuan yang Serpentinit atau

    “Peridotit Serpentinized” – batuan peridotit terserpentinkan sebagian.

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    2/24

    2Eksplorasi Nikel

    Hal ini memperlihatkan beberapa reaksi kimia pada proses serpentinasisebagai berikut :

    1. Larutan yang mengandung CO 2 mengubah mineral Olivin menjadiSerpentin dan Magnesit :

    2Mg 2Si 4 + CO 2 + 2H 2O H 4Mg3Si 2O9 + MgCO 3

    2. Proses Hidrasi yang megubah Olivin dan Piroksen menjadi mineralSerpentin :

    Mg2SiO 4 + MgSiO 3 + 2H 2O H 4Mg3Si 2O9

    Unsur Ni tidak terdapat pada proses ini karena hanya sebagai “impurities”yang tidak mengalami reaksi. Unsur Ni tersebut hanya mengalami pemisahandan pengumpulan akibat proses Hydrothermal. Proses ini berlangsung dalamwaktu relatif lama.

    Sedangkan proses selanjutnya adalah proses Laterisasi. Ini condong kepadapelapukan yang bercirikan adanya akumulasi dari Oksida Besi dan Alumina,sedangkan Silica dan komponen lain mengalami “Leaching”. Proses kimia danfisika dari udara, air dan pergantian panas dingin yang bekerja continyu,menyebabkan dekomposisi dan desintegrasi pada batuan menjadi tanahLaterite. Stabilitas mineral pembentuk batuan terhadap pelapukanmerupakan kebalikan dari seri reaksi BOWEN, mineral Olivin dan Piroksensebagai mineral utama pembentuk batuan Peridotit sangat tidak stabilterhadap proses pelapukan.

    Pada pelapukan kimia khususnya, air merupakan pelarut supergen yang baik,disebabkan karena struktur molekul “Dipol”. Air tanah kaya akan CO 2 berasaldari udara dan pembusukan tumbuh-tumbuhan yang menguraikan mineral-mineral yang tidak stabil (Piroksen, Olivin) pada batuan Ultrabasa,menghasilkan Fe, Mg, Nikel yang larut, Silica cenderung membentuk suspensikolloid dan lain-lain. Di dalam larutan Fe teroksidasi dan mengendap sebagaiFerri-Hydroksida, akhirnya membentuk mineral-mineral seperti Geotuit,Limonit dan Hematit di dekat permukaan. Nikel tidak semuanya larut tetapiada juga yang tertinggal sebagai Residu.

    Larutan yang mengandung Mg, Ni dan Si meresap ke bawah selamalarutannya bersifat asam, sehingga pada suatu kondisi di mana suasananya

    cukup netral akibat adanya reaksi air tanah dengan batuan, maka adakecenderungan untuk membentuk endapan Hydrasilikat. Nikel yangterkandung dalam rantai Silikat atau Hydrosilikat dengan komposisi yangmungkin bervariasi tersebut akan mengendap pada celah-celah atau padarekahan-rekahan sebagaimana dikenal dengan urat-urat Garnerit danCrysopras.

    Sedangkan larutan residunya akan membentuk senyawa menjadi Saprolityang berwarna coklat kuning kemerahan. Berdasarkan kekerasan relatifnya,maka saprolite tersebut pada umumnya dibedakan atas “Soft Brown Ore”untuk yang lunak dan “Hard Brown Ore” untuk yang keras. Term ini biasanya

    bervariasi tergantung perusahaan yang menggunakannya. Unsur-unsurlainnya seperti Ca dan Mg yang terlarut sebagai karbonat-karbonat akan

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    3/24

    3Eksplorasi Nikel

    terbawa ke bawah sampai batas pelapukan dan diendapkan sebagai Dolomit,Magnesit dan Kalsit yang biasanya mengisi celah-celah atau rekahan-rekahanpada batuan asal. Di lapangan, unsur ini dikenal dengan batas petunjukantara zone pelapukan dan zone batuan segar yang sering disebut denganakar pelapukan (weathering root).

    SKEMA GAMBAR PEMBENTUKAN LATERIT

    AIR HUJAN YANG KAYA CO 2

    Sedikit perlindian pada zona Loimonit selama musin hujan

    Kosentrasi residu Fe dan Chromit Ni Penguapan, pengendapanTerikat pada Geornit Al_oxida, mineral Si,AL selama musim kering.Lempung Mn-hydroxida (+Co) Cr, Spinel

    Pengurangan larutan yang mengandung Penambahan larutan yangNi ,Mg, Si mengandung Ni, Mg, Si

    ZONE PELINDIAN

    Silikat yang mengandung Ni terombakMg, Si dan Ni larut

    Pengendapan kembali Ni, Mg, SiPada celah-celah, misal :Sebagai : - Garnerit

    - Crysopras

    Sebagian Mg mengendap kembali sebagai

    Kosentrat celah pada batuan asal sebagai : Magnesit Serpentinit (sebagian kecil)

    ULTRAMAFIC

    PERIDOTIT – SERPENTINIT

    SERPENTINASI

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    4/24

    4Eksplorasi Nikel

    5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dalam Pembentukan Nikel

    a . B a t u a n A s a l

    Dalam hal ini yang bertindak sebagai batuan asal adalah batuanUltrabasa, karena :

    Mempunyai elemen Ni yang paling banyak di antara batuan-batuanyang lainnya

    Mineral-mineralnya mudah lapuk (tidak stabil) Komponen-komponennya mudah larut dan memberikan lingkungan

    pengendapan yang baik untuk Nikel

    b . I k l i m

    Adanya pergantian musim kemarau dan penghujan di mana terjadikenaikan dan penurunan permukaan air tanah juga menyebabkanterjadinya proses pemisahan dan akumulasi unsur-unsur. Perbedaan

    temperatue yang cukup besar akan membantu terjadinya pelapukanmekanis, di mana akan timbul rekahan-rekahan dalam batuan yang akanmempermudah proses atau reaksi kimia terutama dekomposisi batuan.

    c . R e a g a n - r e a g a n K i m i a d a n Ve g e t a s i

    Yang dimaksud dengan Reagan-reagan kimia adalah unsur-unsur dansenyawa-senyawa yang membantu mempercepat proses pelapukan. CO 2 yang terlarut bersama-sama air memegang peranan penting dalam prosespelapukan kimia. Asam-asam humus dapat menyebabkan dekomposisibatuan dan dapat merubah pH larutan, asam-asam humus ini erat

    hubungannya dengan vegetasi daerah. Dalam hal ini vegetasi akanmengakibatkan : Penetrasi air dapat lebih dalam dan lebih mudah dengan mengikuti

    jalur-jalur akar-akar pohon Akumulasi dari air akan lebih banyak Humus akan lebih tebal

    Keadaan ini merupakan suatu petunjuk, di mana hutannya lebat, padalingkungan yang baik akan terdapat endapan bijih Nikel lebih tebaldengan kadar yang lebih tinggi. Selain itu, vegetasi dapat berfungsiuntuk menjaga hasil pelapukan terhadap erosi mekanis.

    d . St r u k t u r

    Struktur menyebabkan terjadinya deformasi dari batuan. Seperti diketahuibahwa batuan beku mempunyai porositas dan permeabilitas yang kecilsekali sehingga penetrasi air sangat sulit. Maka dengan adanya rekahan-rekahan pada batuan akan lebih memudahkan masuknya air dan berartiproses pelapukan akan lebih intensif.

    e . To p o g r a f i

    Keadaan topografi setempat sangat mempengaruhi sirkulasi air besertaReagan-reagan lain. Akumulasi endapan Nikel umumnya berada padadaerah-daerah yang landai sampai kemiringan sedang.

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    5/24

    5Eksplorasi Nikel

    Hal ini akan menerangkan bahwa ketebalan pelapukan mengikuti bentuktopografi. Pada daerah yang curam, secara teoritis jumlah air yangmeluncur “run off” lebih banyak daripada air yang meresap. Hal ini dapatmenyebabkan pelapukan kurang intensif. Pada tempat-tempat di manaterdapat keseimbangan, Nikel akan mengendap melalui proses pelapukan

    kimia.

    f . W a k t u

    Waktu yang cukup lama akan menghasilkan pelapukan yang cukupintensif karena akumulasi unsur Nikel cukup itnggi.

    g . P e n y e b a r a n En d a p a n n y a

    Pada dasarnya penyebaran endapan Nikel ini dapat mengikuti prinsip-prinsip genesanya, sehingga pengetahuan genesanya dapat membantu

    memperkecil area penyelidikan, penentuan pola sumur uji dan carapengambilan contoh yang sangat prinsipil dalam pekerjaan eksplorasi.

    Secara umum endapan laterit Nikel ini terdapat pada punggungan danlereng bukit-bukit dengan kemiringan yang landai sampai sedang.Kemiringan (slope) bukit ini berkisar antara 10º - 30º, tetapi padaumumnya endapan terkaya tedapat pada punggungan bukit dengankemiringan tidak terlalu landai dan juga tidak terlalu curam (± 15º).

    Endapan Nikel laterit sangat tidak teratur baik bentuk penyebaran horizontalatau vertikal maupun sifat-sifat fisis dan komposisi kimianya. Tetapi dapatdisimpulkan bahwa endapan Nikel tetap mempunyai profil yang umum sepertilazimnya endapan laterit Nikel.

    PROFIL ENDAPAN NIKEL

    Deposit yang terbentuk di tempatZone utama dari pengayaan

    Zona akibat erosi oleh arus

    + + + + + + + +

    Peridotit dengan zona Serpentinit + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +yang impermeable + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +

    + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +

    + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +

    Daerah pengendapan hasil perpindahan Pengayaan yang dangkal Pengayaan yg dalamyang mengandung Nikel (kurang rekahan ) (banyak rekahan)

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    6/24

    6Eksplorasi Nikel

    6. Karakteristik Umum Zona Laterite

    a . Z o n a Ta n a h P e n u t u p ( W e d a b a y N i c k e l , L im o n i t e )

    Warna : Coklat-coklat tua, Kehitaman

    Kekerasan : Lunak – sedangØ : Halus – sedang

    Diskripsi umum Pada bagian atas gembur dan mengandung humus/lapisan organik Sering dijumpai fragmen-fragmen lepas seperti : pysolite Fe, konkresi Fe,

    fragmen silica dan fragmen batuan asal Tidak terlihat indikasi adanya mineral Gradasi ke arah zona Limonit ditunjukkan dengan hilangnya material di

    atas, perubahan warna lebih cerah, coklat kekuningan – coklat merah.Munculnya mineralisassi tertentu (lemah) seperti MnOx, FeOx, dan AlOx

    b . Z o n a L i m o n i t ( W B N , F- S A P )

    Warna : Coklat kemerahan, coklat kekuningan, merahKekerasan : Lunak – sedangØ : Halus – sedang

    Diskripsi umum Terlihat adanya mineralisasi yang kuat Cenderung homogen Tingkat elasitas lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain

    Sering dijumpai fragmen batuan asal seperti silica Kehadiran laterit dengan campuran tersebut di atas dapat merupakanperselingan dengan laterit yang cenderung homogen

    Mineral utama (mayor mineral) pada zone ini, Geotit (FeOH) dan minerallempung (clay) seperti Kaolin

    Minor mineral zona ini, adalah mineral-mineral oksida seperti MnOx, AlOx,Magnetit dan Cromite

    Silica (Quartz) lebih sering dijumpai daripada minor mineral di atas Gradasi ke arah zona Saprolite dapat dilihat dari perubahan warna menjadi

    coklat kekuningan, coklat kehijauan atau hijau

    c . Z o n a Sa p r o l i t ( W B N , S A P / R - SA P )

    Warna : Coklat kekuningan, coklat kehijauan, kuning kehijauanKekerasan : Sedang – kerasØ : Sedang – kasar

    Diskripsi umum Cenderung heterogen Sering dijumpai fragmen batuan asal, Silica Perselingan antara Laterit dengan batuan asal (biasanya berukuran

    boulder) sering dijumpai di zona ini

    Semakin ke arah bawah terlihat adanya gradasi ukuran butir menjadi lebihkasar

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    7/24

    7Eksplorasi Nikel

    Ke arah bawah kondisi fracturing semakin intensif yang biasanya terisioleh mineral-mineral Silica seperti Garnierit dan Crysopras

    Mineral tambahan (minor mineral) pada zona ini adalah lempung (clay)dan mineral oksida seperti Geotit, MnOx, Magnetit, Cromite dan ChrysotileAsbestos

    Magnesit (MgCO 3) kadang dijumpai dalam jumlah sedikit (accessoryminerals) Gradasi ke arah zona Bedrock diindikasikan dengan kemunculan fragmen-

    fragmen batuan asal berukuran couble-boulder dengan pelapukan yangsemakin berkurang kea rah Bedrock.

    d . Z o n a B e d r o c k ( W B N - B R K )

    Warna : Hitam keabuan, hitam kehijauan, hijau tergantung komposisibatuan asal

    Kekerasan : Keras

    Ø : Kasar

    Diskripsi umum Komposisi terdiri atas Dunit, Peridotit atau batuan Ultrabasa lainnya Pada bagian atas sering dijumpai zona fracturing yang terisi oleh mineral

    Silikat seperti Garnierit, Serpentin, Crysopras atau mineral silikat lainnya Kondisi Bedrock yang fresh dan massif dijumpai pada bagian bawah

    dengan zona fracturing tersebut di atas Mineral utama Olivin dan Piroksen Minor mineral, Hornblende dan Biotite Accessory minerals, Cromite dan mineral Sulfida

    Lapisan Penutup Saprolite Limonite

    Foto 1Lokasi Mangga Dua

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    8/24

    8Eksplorasi Nikel

    7. Skala Pelapukan

    Lithology Clasifikasi KarakteristikFresh Rock 0 - 2 Hitam / hijau/ligh gray, segar, dense & keras

    Saprolite 1 Hitam / coklat, slightly weathered, discoloured,

    masih keras2 Coklat / abu-abu3 Merah muda (pink) / coklat / hijau

    4 Pink / coklat / green, friable, density relatifrendah dengan beberapa tektur sisa

    Transition(TM) 5

    Coklat, kuning / merah, pink / abu-abukehijauan / sangat lunak, original teksturmasih nampak

    Limonite 5FKuning-merah, sangat lunak ”soil-like”, densitysangat rendah-kompak, tekstur lumpur “mud-like texture

    Ferricrete 6 Merah-hitam, keras, termasuk pisolites

    DISKRIPSI UMUM MINERAL

    1. Garnierit (Ni, Mg) 6SiO10(OH)4 2. Serpentin (Mg, Fe)3Si 2 O5(OH)4

    Gol. Silika (Serpentin Group) Gol. SilikaSistem kristal : Monoklin Warna : Hijau tuaWarna : HijauKekerasan : 2 - 4Gores : Hijau

    3. Kwarsa 4. Magnesite (MgCO 3 )

    Gol. Silika Gol. Nitrat, Karbonat, BoratWarna : Bening Warna : Putih kekuningan

    Kilap : KacaGores : Putih

    Foto 2Mineral Garnierit (Ni, Mg)6SiO10(OH)4

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    9/24

    9Eksplorasi Nikel

    Foto 3Physolite Fe/Iron Stone, zona penutup

    DISKRIPSI UMUM BATUAN

    1. Peridotit 2. Dunite

    Warna : Hitam kehijauan Warna : Hijau kehitamanTekstur : Granular faneric Tekstur : Granular fanericStruktur : Masif Struktur : MasifKom. Mineral: - Olivin Min. utama Kom. Mineral: - Olivin Min. utama

    - Piroksen - Cromit

    - Cromite Min. tambahan - Magnetit Min. tambahan

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    10/24

    10Eksplorasi Nikel

    BAB IIEKSPLORASI

    PADA ENDAPAN BIJIH NIKEL SEKUNDER (LATERIT)

    1. Penyelidikan Pendahuluan

    a . S t u d i L i t e r a t u r d a n O r i e n t a s i L a p a n g a n

    Dalam melakukan penyelidikan yang umum dilakukan para ahligeologi adalah mengkombinasikan data helicopter aerialreconnaissance dengan data interpretasi satellite image. Namunbisa juga melakukan penelitian di atas meja, yaitu denganmempelajari berbagai sumber data yang berkaitan dengan daerahpenelitian (buku literatur, Peta Topografi , Peta Geologi Regional, PetaTata Guna Lahan, dan sebagainya) serta mempelajari berdasarkanindikasi data geologi yang memungkinkan pembentukan formasi bijih.

    Contoh : tanah merah merupakan indikasi yang baik untukmengetahui adanya batuan Ultrabasa, walaupun tidak selamanyabenar.

    Orientasi lapangan yang cepat dan akurat biasanya denganmenggunakan helicopter, namun sering kali langkah ini ditinggalkankarena alasan tertentu.

    b . P e m e t a a n R e g i o n a l

    Setelah kita mengetahui berdasarkan data di atas, maka kita melokalisirdaerah yang dianggap potensial dengan pemetaan skala 1 : 10.000.

    Cara melokalisir yang paling mudah adalah dengan menelusuripunggungan-punggungan bukit, di mana kita juga dapat mengambilconto laterit regional pada spasi 400m x 400m dengan menggunakanh a n d a u g e r ataupun pembuatan t e s t p i t . Untuk mengetahui lokasi dimana hand auger /conto tanah diambil kita menggunakan GPS.

    Jika indikasi endapan bijih nikel dari analisa laboratorium sesuai denganharapan, maka spasi 400m x 400m bisa di-infill dengan spasi 200m x200m dengan cara pembuatan grid line (surveyor), di mana merupakancara geometri dan jejak orthogonal lapangan, biasanya jarak terukurspasi 50/100 m. Infill drill ini haruslah sudah menggunakan alat bor, agardata yang diambil akurat.

    Di bawah ini akan diperlihatkan bekas t e s t p i t .

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    11/24

    11Eksplorasi Nikel

    Foto 4

    Test Pit 1

    Foto 5Test Pit 2

    2. Eksplorasi Detail Tahap I

    Langkah selanjutnya adalah penentuan titik Bench Mark dengan GPSGeodetick, yang mana nantinya sebagai acuan dalam pembuatan petatopografi local dan gridding line untuk infill drill spasi 100 m x 100m, 50m x50m dan 25m x 25 m.

    Pada saat pembuatan gridlines, starting pointnya haruslah dari titik yangsignifikan, seperti halnya helipad atau dari titik drill yang akan direncanakan.Titik-titik drill haruslah ditandai dengan pita dan almunium tag. Geologistmelakukan pemetaan dan surveyor mengerjakan pengukuran dan gridding

    line.

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    12/24

    12Eksplorasi Nikel

    Selama grid cutting, karakteristik laterite dipetakan dalam skala 1 : 5000.Hasil pemetaan detail ini sebagai B a s e M a p dan me-record kenampakandata di lapangan seperti halnya :

    a . P o l a a l i r a n

    Arah, ukuran, kualitas air dan kejernihan (untuk planning selanjutnyadalam penentuan fly camp dan program drilling) dan seberapa jauhsungai tersebut memotong batuan dasar plus jenis Bedrock-nya.Peralatan yang dipakai adalah GPS dan kompas.

    b . B a t u a n – L a t e r i t e

    Bagaimana genesanya dengan melihat kandungan material batuan. Dipermukaan material batuan selalu hadir baik dalam bentuk float, boulderdan mungkin sebagai outcrop. Tipe float atau material yang hadirdikomparasi dengan laterit material, dihitung dalam bentuk persen

    haruslah dicatat. Informasi ini penting untuk kalkulasi resource sementara.

    c . M o r p f o l o g y , r i d g e / s p u r , j e n d e l a - j e n d e l a e r o s i , p e r p o t o n g a n j a l a nd a n j a l a n s e t a p a k

    Kenampakan endapan laterite sering tersingkap pada lereng-lereng bukityang tererosi tajam. Hal ini biasanya berasosiasi dengan pola sungai.

    Foto 6Morfologi datar – sedang

    yang sangat ideal untuk endapan bijih Ni

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    13/24

    13Eksplorasi Nikel

    3. Eksplorasi Detail Tahap II

    Dari hasil pemetaan grid lines spasi 200m x 200m dan analisa bor, jikaindikasi calculate deposit bagus, maka hal ini dilanjutkan dengan infill-infill bor spasi 100m x 100m. Spacing infill drill ini dengan menggunakan

    Winkie Rigs (WBN) atau Jackro 200.Sebelum cadangan kasar dihitung secara akurat, deposit lateritedipetakan secara detail dan disurvey secara profesional, dan informasi initerekam dalam skala 1 : 1000.

    4. Eksplorasi Detail Tahap III

    Area-area spesifik yang termasuk di daerah deposit haruslah dipilih untukpenambahan infill drilling. Area tersebut diasumsikan sebagai targetpermulaan mining (mining block test). Infill drilling selanjutnya di-propose

    untuk metalurgy, density, analisis geostatistical dan/atau measuredresource drilling. Di tahapan inipun gridding, pemetaan dan survey terusberlanjut guna meng-update peta sebelumnya.

    Kesemua tahapan di atas terekam di dalam komputer.

    5. Studi infrastuktur dan tahapan lainnya(akan diterangkan di lain episode)

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    14/24

    14Eksplorasi Nikel

    BAB IIILAPANGAN

    Sebelum berangkat ke lapangan, hendaknya para geologist / field geologistdisarankan :

    1. Studi khusus batuan yang ada ofiolitnya2. Studi petrologi batuan Ultramafic3. Studi jenis batuan4. Studi xenolit dan batuan induknya5. Studi percontohan batuan secara orientasi6. Latihan ketepatan titik lokasi dengan GPS7. Biasakan foto lokasi8. Mempelajari dike di lapangan9. Deskripsi singkapan :

    - Lokasi (koordinat, kampung, sungai)- Ragam batuan (batuan utama, jenis batuan sekitarnya)- Mineral (pembentuk batuan utama, pengiring, mineral lainnya, mineral

    ubahan)- Struktur (sesar, deformasi, selaras, erosi)- Kondisi batuan (segar, lapuk, ketinggian, keadaan sekarang)- Xenolit (bentuk, ukuran, warna, jenis, penyebaran, kelimpahan)- Urat (jenis, mineral, memotong, penyebaran, kelimpahan, ukuran,

    mengubah batuan sekitarnya, peran urat)- Dike, kalau ada (jenis, ukuran, bentuk, penyebaran, kelimpahan,

    warna, mineral, memotong, mengubah batuan sekitarnya, peran dike)- Perhatikan vegetasi atau daerah tidak subur yang biasanya tempat

    penyebaran batuan ofiolit atau laterite- Perhatikan tanah lapukan/laterit

    Kegiatan yang pertama kali dilakukan adalah orientasi lapangan (denganheli) guna menentukan daerah-daerah mana yang nantinya dianggapprioritas utama aktifitas eksplorasi.

    Perlengkapan yang digunakan :

    Peta Geologi Regional

    Peta Topografi GPS Kompas Sunto + Clino Palu geologi Buku lapangan yang tahan air Meter line (min 50 m) Pensil mekanik, 2B Scratcher + magnetik Pita Spidol permanen

    Langkah selanjutnya mengikuti tahapan-tahapan eksplorasi seperti yangtelah dijelaskan di atas.

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    15/24

    15Eksplorasi Nikel

    Foto 7Orientasi Lapangan dengan mempergunakan Kole-kole

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    16/24

    16Eksplorasi Nikel

    BAB IVSTANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP)

    PETUNJUK PELAKSANAAN STANDARD DESKRIPSI INTI BATUAN

    1. Peralatan

    Peralatan yang perlu disiapkan sebelum melakukan deskripsi / pemberianinti bor antara lain :

    a. Buku lapangan tahan airb. Pinsil, ballpoint dan spidolc. Aluminium tagd. Plastik label contoe. Kantong contof. Loupeg. Magnet pen / scratcher penh. Plastik core boxi. Kertas karton manila

    2. Mapping

    Secara umum prinsip pemetaan di lapangan adalah :

    Selalu dilakukan oleh Geologists / Asisten Geologist Mengidentifikasi data-data permukaan, batuan dasar, laterit dan

    struktur geologi Mendata informasi topografi, seperti : elevasi, slope, pola aliran, dll Semua data tersebut disimpan secara digital-komputer

    a . B a s e M a p

    Skala base map yang dipakai 1 : 5000.

    Berikut ini detail data yang mesti digabung :

    Geologi Topography Batas-batas daerah; cagar alam, hutan lindung, taman konservasi

    laut Lingkungan yang sensitif atau terlarang Wilayah Hak Ulayat Areal “Mine Out” Infrastruktur Tumbuh-tumbuhan Struktur Perencanaan (seperti titik lubang bor)

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    17/24

    17Eksplorasi Nikel

    b . M a p p i n g G e o l o g y

    Detail mapping dilakukan oleh geologist dengan jalan melaluipemetaan setiap grid line dan peta selalu di-update secara teraturselama program drill. Semua data mesti dipetakan.

    Alat-alat yang digunakan untuk pemetaan ini adalah peta aerialphotographs, kompas dan klino, pita, dan GPS.

    c . S t a n d a r t M a p p i n g

    Implementasi format yang dipakai setiap perusahaan sering kaliberlainan, Standart Tipe Laterit Harita Group adalah sebagai berikut :

    Legenda Mineralisasi

    Limonite :Coklat orange – coklat kemerahan, < 10% float ultramafik

    Rocky laterite :Coklat orang – coklat kemerahan, 10% - 50% float ultramafik

    Outcrop/Subcrop Ultramafik :Area Harzburgite / Dunite / Peridotite, > 50% float ultramafik

    Brown Soil :Non limonitic, coklat terang – hitam, sediment – lapukan sedimen

    3. Survey

    Letak test pit atau drill hole terdahulu termasuk dalam program survey.Secara teknik untuk detai survey akan diterangkan di lain pembahasantermasuk data-data pendukungnya.

    Semua titik-titik perencanaan drill yang baru disurvey oleh surveyor yangprofesional.

    4. Drilling

    Titik bor ditandai oleh kru lokal dengan mempergunakan kompas dan pitaukur. Program drilling biasanya mempergunakan Jackro 175, NQ drillrods dan tungsten carbide bits dan triplecup.

    Sebelumnya permukaan letak bor diperiksa secara teliti. Standar yangdipakai di sini pengeboran berhenti apabila mencapai 30 m.

    Core Recovery diperiksa setiap kemajuan ”run” dan dicatat di dalam CoreRecovery Sheet.

    Sementara Logging dilakukan oleh geologist.

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    18/24

    18Eksplorasi Nikel

    a . D i sk r i p s i I n t i B o r ( S t a n d a r d Q N I )

    Yang perlu dideskripsi antara lain :

    1) Nomor conto (kolom 1)

    Nomor conto mengikuti kedalaman bor (per meter)

    2) Kedalaman (kolom 2 dan 3)

    Kemajuan kedalaman berdasarkan kemajuan per meter kecualikedalaman akhir pada saat bor berhenti

    Misalnya : 00,00 – 01,00 m01,00 – 02,00 m

    25,00 – 25,75 (25,75 m adalah kedalaman akhir)

    3) Jenis batuan, Lithology (kolom 4)

    Berdasarkan logging code yang telah disepakati, di sini diberikanconto dari QNI.

    Misalnya : LF – Red-brown limonite; R_SAP – Rocky saprolite(laterit ultra basa yang mengandung 10% - 50%float ultra basa)

    4) Warna / colour (kolom 5)

    Berdasarkan kenampakan fisikMisalnya : abu-abu, hijau, kuning

    5) Standard Pelapukan / Standard Weathering Scale (kolom 6)

    Sejauh mana batuan tersebut mengalami pelapukan

    6) Persentase boulder / batuan yang hadir (kolom 7)

    Seberapa banyak fragmen batuan yang hadir di setiap meterkemajuan bor

    7) Ukuran fragmen batuan yang hadir (kolom 8)

    Berapa panjang (cm) batuan yang hadir di setiap meterkemajuan bor

    8) Keterangan / comments

    Berdasarkan keterangan yang didapat dari laterite/batuan padasetiap 1 m kemajuan bor

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    19/24

    19Eksplorasi Nikel

    Contoh Form Drill Hole (QNI Standard / WBN Standard)

    DRILL HOLE LOG SHEET____of____PROJECT :

    Drill-hole No : Date Started :Location : Date Complete :Co-ordinate E : Remarks :Co-ordinate N: Drilling Co.Collar elevation : Logged by :Final Depth

    SampleNo From To Lithology colour wth

    %Rock

    RockSize Comments

    xxxx 11.00 12.00 R_SAP DGrey 5F 35 1,2 Mod weath.

    Frsh HzBoulders.

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    20/24

    20Eksplorasi Nikel

    CORE RECOVERY SHEET____of____

    PROJECT :

    Drill-hole No: Date Started :

    Location : Date Comleted :Logged by : Final DepthAverageRecovery

    Core RunCore Length Core Recovered % RecoveryFrom To

    4.0 4.5 0.5 0.4 80

    4.5 4.9 0.4 0.37 93

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    21/24

    21Eksplorasi Nikel

    b . Ca r a S a m p l i n g

    1) Inti bor di-sampling setiap interval 1m kemajuan bor, kecualipada batas lithologi

    2) Core box harus dilapisi dengan plasti yang bersih atau dibersihkan

    setiap pergantian core / inti bor3) Conto/inti bor dimasukkan ke dalam kantong conto besertaalmunium tag dan label conto (karton manila) yang telahdisiapkan sebelumnya

    4) Conto ditimbang dan dicatat beratnya pada almunium tag danlabel conto

    5) Plastik conto dirangkap dua6) Apabila ada satu conto atau lebih yang akan diambil Hand

    Specimen-nya maka harus dicatat berat asal dan berat HS-nya.Berat yang dicantumkan pada label adalah berat sisa setelahdiambil HS-nya, terutama untuk saprolite

    7)

    Conto dimasukkan ke dalam karung dan pada bagian luar ditulisnomor conto, kedalaman serta jumlah contonya

    5. Preparasi Sample / Conto

    Preparasi sample di lapangan dilakukan selama program drilling sebagaipengontrol kelanjutan explorasi drill melalui hasil assay sample.

    Sampling dilakukan di lapangan dan dibawa oleh kru laborat untukdiperiksa. Alat yang digunakan antara lain sebuah mobile jaw crusher,pulverizer dan oven pengering/drying oven atau dijemur di bawah terikmatahari.

    Duplikat sample sebagai cross cek hasil laborat haruslah disimpan secararahasia. Sample ini harus di-record secara rapi dan teratur. Data duplikatsample tidak boleh tersebar ke laboratorium.

    Foto 8Penjemuran Sample

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    22/24

    22Eksplorasi Nikel

    6. ASSYING

    Di sini hanya akan diterangkan secara sekilas urut-urutannya, antara lain:

    a . M e t o d a

    Setiap sample dianalisa oleh Independent Konsultan Laboratorium diJakarta untuk unsur-unsur Ni, Co, Fe, Mg, Si dan Al, dengan intruksistandard sample yang telah ditetapkan oleh perusahan pengguna

    jasa.

    Metode analisa yang dipakai adalah :

    Ni, Co, Fe, Mg dan Al akan diperiksa dengan 2 cairan asam(hydrochloric dan nitric aci d), dan hasilnya dibaca melalui Atomic

    Absorption Spectroscopy (AAS) Analisis Si untuk program drilling feasibility dan diperiksa melalui

    suatu proses gravimetric

    b . A n a l i s i s D a t a Q u a l i t y A s s a y

    Kualitas data bisa dikontrol melalui :

    Duplikat sample Standard sample Cek sample

    7. GEOTEK

    Aktifitas geotek di lapangan meliputi :

    Investigasi geotek dil apangan – deskripsi soil dan batuan selamalogging dari hasil drilling geotek

    Drilling Geotek – berdasarkan pada drilling, alat-alat sampling,standard penetration tests (SPT), piezometers , dan lain-lain

    Testing Geotek – pemeriksaan density tanah di lapangan denganmetode sand-cone

    8. DATA

    a . D a t a En t r y

    Maintenance database dan data entry dikerjakan di kantor Jakarta denganmenggunakan Microsoft (MS) Access database, dibawah supervisiprofesional geologist.

    Data yang dikirimkan ke Jakarta dari lapangan berupa :

    Drill hole logging sheets Core recovery sheets Kopi digital progresif data density dan pengukuran moisture content

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    23/24

    23Eksplorasi Nikel

    b . Ve r i f i k a s i D a t a

    Internal audit validasi data yang dikerjakan oleh staff ahli di kantorJakarta meliputi :

    1) Testing data fisik

    Verifikasi data dengan software MicroLynk, jika data dilapangan belum diolah

    Pengecekan kembali data logging yang asli dan siapa geologyang bertanggung jawab

    Kira-kira 20% original logs dan assay sheet mesti diperiksakembali untuk menghindari kesalahan pengetikan-typographical

    Me-review digital terrain model Memeriksa kembali data survey yang lalu dan program drilling

    yang sedang berjalan

    dll

    2) Testing analitikal data

    Verifikasi nomor sample Verifikasi entry data base Quality control

    c . D a t a S e cu r i t y

    Menjaga kerahasiaan sample dan integritas database dari intervensidan kebocoran data adalah sangat penting. Maka yang harusdilakukan adalah :

    Mengawasi secara langsung keamanan sample/core dil apangan Core sisa dan sample yang di-rejeck disimpan di gudang yang

    terkunci Menjaga keamanan transportasi sample dan core Keamanan laboratorium Semua data diberi akses rahasia Keamanan komputer Final report harus dijaga kerahasiaannya Semua file mesti di-back-up di dalam CD dan disimpan secara

    rahasia di apangan Jika menggunakan fasilitas “network” dapat diback-up secarateratur di designated network drive (G)

    9. Estimasi Cadangan

    Semua staff eksplorasi harus familiar dengan prinsip-prinsip dasar danfungsi sistematik cadangan dan estimasi reserve.

    Permulaan estimasi resource dapat dikerjakan di “in-house” denganMicroLynk software dan polygonal standard serta metode block modeling.

  • 8/16/2019 1Eksplorasi Nikel Revisi.pdf

    24/24

    Digitising interpretasi zona-zona litologi harus dikerjakan oleh geologistdan juga diperiksa oleh senior geologist.

    Validasi digital kopi database haruslah diserahkan ke konsumen(biasanya QNI atau perusahaan pembeli lainnya) untuk kalkulasi

    cadangan melalui blok model. Biasanya mereka juga mengaudit seluruhprosedur eksplorasi yang telah dilakukan.

    10. Pembuatan Laporan

    Standard laporan ini biasanya memuat hal-hal sebagai berikut (QNI danWBN) :

    1. PendahuluanDeskripsi ProjectEksplorasi Sebelumnya

    2. StatusSejarahKedudukan / Status Daearah

    3. Geologi dan MineralisasiGeologi RegionalProspek GeologiStruktur

    4. Eksplorasi dan EvaluasiDrillingPengukuran DensityAnalisa Dampak LingkunganMini Pit Ekskavasi / Mining Block Test

    5. Prosedur EstimasiDatabaseSurvey TopografiGeologiProfile Vertikal Secara KimiaPenyebaran BatuanVariografi

    6. ModellingTopografi PermukaaanGeologi ModelBlok ModelMetode Estimasi Grade

    7. Kriteria Penilaian Cadangan MineralCara Sampling dan DataEstimasi dan Laporan Cadangan Mineral

    8. Statement Cadangan

    9. Penambahan Cadangan yang Potensial

    10. Referensi