This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Fraktur adalah pemisahan atau robekan pada kontinuitas tulang yang terjadi karenaadanya tekanan yang berlebihan pada tulang dan tulang tidak mampu untuk menahannya.
Fraktur adalah patah tulang, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik dan sudut
dari tenaga tersebut, keadaan dari tulang itu sendiri dan jaringan lunak di sekitar tulang akanmenentukan apakah fraktur yang terjadi itu lengkap, tidak lengkap. (Arice, 1995 : 11!"
Fraktur femur atau patah tulang paha adalah rusaknya kontiunitas tulang pangkal paha
yang di sebabkan oleh trauma langsung, kelemahan otot, kondisi#kondisi tertentu seperti
degenerasi tulang atau osteoporosis ( $uttakin, %&&5: 9 "
!* K,A%4F4%4KA%4
Fraktur di klasifikasikan sebagai berikut :
1" Fraktur tertutup$erupakan fraktur tanpa komplikasi dengan kulit tetap utuh disekitar fraktur tidak
menonjol keluar dari kulit.
%" Fraktur terbuka'ada tipe ini, terdapat kerusakan kulit sekitar fraktur, luka tersebut
menghubungkan bagian luar kulit. 'ada fraktur terbuka biasanya potensial untuk
terjadinya infeksi, luka terbuka ini dibagi menurut gradenya.rade ) : luka bersih, kurang dari 1 *m.
rade )) : luka lebih luas disertai luka memar pada kulit dan otot.
rade ))) : paling parah dengan perluasan kerusakan jaringan lunak terjadi pula
kerusakan pada pembuluh darah dan syaraf.!" Fraktur komplit
'ada fraktur ini garis fraktur menonjol atau melingkari tulang periosteum terganggu
sepenuhnya.+" Fraktur inkomplit
aris fraktur memanjang ditengah tulang, pada keadaan ini tulang tidak terganggu
sepenuhnya.5" Fraktur displaced
Fragmen tulang terpisah dari garis fraktur." Fraktur *omminuted
Fraktur yang terjadi lebih dari satu garis fraktur, dan fragmen tulang hancur menjadi beberapa bagian (remuk".
-" Fraktur impacted atau fraktur compressi
ulang saling tindih satu dengan yang lainnya." Fraktur 'atologis
Fraktur yang terjadi karena gangguan pada tulang serta osteoporosis atau tumor.
4eis (%&&&" berpendapat baha tulang relatif rapuh namun mempunyai cukup kekuatan
dan gaya pegas menahan tekanan, fraktur dapat diakibatkan oleh :
a. Fraktur akibat peristia trauma sebagian fraktur disebabkan oleh kekuatan yang tiba#tiba
berlebihan yang dapat berupa pemukulan, penghancuran, perubahan pemuntiran atau penarikan.
6ila tekanan kekuatan langsung tulang dapat patah pada tempat yang terkena dan jaringan lunak juga pasti akan ikut rusak. 'emukulan biasanya menyebabkan fraktur melintang dan kerusakan
pada kulit di atasnya. 'enghancuran kemungkinan akan menyebabkan fraktur komunitif disertai
kerusakan jaringan lunak yang luas.
b. Fraktur akibat peristia kelelahan atau tekanan retak dapat terjadi pada tulang seperti halnya
pada logam dan benda lain akibat tekanan berulang#ulang. /eadaan ini paling sering
dikemukakan pada tibia, fibula atau metatarsal terutama pada atlet, penari atau calon tentarayang berjalan baris berbaris dalam jarak jauh.
c. Fraktur patologik karena kelemahan pada tulang fraktur dapat terjadi oleh tekanan yang
normal kalau tulang tersebut lunak (misalnya oleh tumor" atau tulang#tulang tersebut sangatrapuh.
$anifestasi klinis faktur adalah nyeri, hilangnya fungsi, deformasi, pemendekanektrimitas, kreptitus, pembengkakan lokal, dan perubahan arna.
a. <yeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang diimobilisasi. paseotot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiyah yang dirancang yang
dirancang untuk meminimalkan gerakan antara fragmen tulang. b. etalah terjadi fraktur, bagian#bagian tidak dapat digunakan dan cenderung bergerak
tidak alamiah ( gerakan luar biasa " bukannya tetap rigid seperti normalnya. 'ergeseran
fragmen pada fraktur lengan atau tungkai menyebabkan defrmitas (terlihat maupunteraba" ektrimiatas yang biasanya diketahui dengan membadingkan dengan ektrimitas
normal. =ktrimitas tidak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot
bergantung pada integritas tulang tempat melekatnya otot.c. 'ada fraktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang sebenarya karena kontraksi otot
yang melekat ditas dan dibaah fraktur. Fragmen sering sekali melingkupi satu sama lain
sampai %.5 sampai 5 cm (1 sampai % inci"d. aat ektrimitas di periksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang yang disebut
krepitus yang teraba akibat gesekan antara fragmen satu dengan fragmen lainnya. ( ;ji
krepitus dapat mengakibatkan kerusakan jaringan lunak yang lebih berat ".
e. 'embengkakan dan perubahan arna lokal pada kulit terjadi sebagai trauma dan pendarahan yang mengikuti fraktur. anda ini biasa baru terjadi setelah beberapa jam atau
/omplikasi fraktur dibagi menjadi dua yaitu :1" /omplikasi aal, terdiri dari : kerusakan arteri, kompartmen sindrom, fat embolism
sindrom, infeksi, a2askuler nekrosis, syok.
%" /omplikasi lama, terdiri dari : delayed union, mal@union( $utta0in, %&&5 : +1 "
5* PR4K%AAN PN&N7AN5
'emeriksaan penunjang yang dilakukan pada klien dengan fraktur adalah :
1. 'emeriksaan 7ontgen : menentukan lokasi 3 luasnya fraktur 3 trauma.%. can tulang ( tomogram, scan * 3 $7)" : memperlihatkan fraktur dan juga dapat
mengindentifikasi kerusakan jaringan lunak.!. Arteriogram : dilakukan bila kerusakan 2askuler di curigai.+. itung darah lengkap : mungkin meningkat ( hemokonsentrasi " atau menurun
( pendarahan bermakna pada sisi frktur organ jauh pada trauma multiple ". 'eningkatan
jumlah ' adalah respon stress normal setelah trauma
5. /reatinin : trauma pada otot meningkatkan beban kreatinin untuk klien ginjal.. 'rofil koagulasi : perubahan dapat terjadi pada kehilangan darah, transfuse multiple, atau
'enatalaksanaan konser2atif, yang dilakukan pada fraktur yaitu :
a. 'roteksi semata#mata (tanpa reduksi atau imobilisasi"
'roteksi fraktur terutama untuk mencegah trauma lebih lanjut dengan cara memberikansling (mitela" pada anggota gerak atau tongkat pada anggota gerak baah.
b. )mmobilisasi dengan bidai eksterba (tanpa reduksi"
)mmobilisasi pada fraktur dengan bidai ekterna hanya memberikan sedikit immobilisasi biasanya hanya mengunakan plester of paris (gips" atau dengan bermacam#macam bidai
atau plastic atau metal
c. 7eduksi tertutup dengan manipulasi dan immobilisasi ekterna menggunakan gips.
7eduksi tertutup yang diartikan manipulasi, dilakukan baik dengan pembiusan umumataupun local. 7eposisi yang dilakukan melaan kekuatan terjadi fraktur. 'enggunaan
gips untk immobilisasi merupakan alat utama untuk teknik ini.
d. 7eduksi tertutup dengan traksi berlanjut di ikuti dengan traksi berlanjut dapat dilakukan
dengan beberapa cara yaitu traksi kulit dan traksi tulang.( $utta0in, %&&5 : +5 ".
uan < umur %+ tahun, jenis kelamin laki#laki, pendidikan terakhir $A, irausaha,
alamat esa /arang $ulya 7t 1 anah 6umbu, status perkainan belum kain, agama islam,suku banjar, masuk 7umah akit ;lin 6anjarmasin pada tanggal 1+ uni %&&, tanggal
pengkajian %5 uni %&&.
'enanggunag jaab kilen <y B. , umur +& tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan
terakhir , pekerjaan )bu 7umah angga, hubungan dengan pasien adalah ibu klien.
/eluhan utama aktu rumah sakit, klien mengeluh nyeri hebat pada daerah paha kanan,
dengan diagnosa medis *lose Fraktur 13! Femur istal eCtra.
7iayat penyakit sekarang, klien mengatakan dua hari sebelum masuk rumah sakitumumdaerah ulin pasien terjatuh saat memanjat pohon kelapa yang berada didekat rumahnya. 'ada saat
diatas pohon, klien kehilangan pegangan dan klien terjatuh ketanah mengakibatkan paha sebelah
kanan klien terasa sakit dengan nyeri yang sangat hebat. Dleh keluarga kemudian klien dibaadan sempat diraat di 7umah akit umum . 6oejasin 'elaihari selama sehari, dan dirujuk ke
daerah 7umah akit ;mum aerah ;lin 6anjarmasin.
7iayat 'enyakit dahulu, klien mengatakan tidak pernah masuk rumah sakit dengan
keluhan sama seperti yang dialaminya saat ini, namun pada kecil klien pernah diraat di rumah
sakit karena terserang diare. /lien mengatakan tidak pernah memiliki penyakit menular dan penyakit seperti hipertensi, 6*, dan antung.
7iayat penyakit keluarga, klien mangatakan keluarganya tidak ada pernah mengalami
seperti pasien saat ini dan penyakit menular, maupun penyakit seperti hipertensi, 6*, danantung.
ari pemeriksaan fisik pada tanggal %5 uni di peroleh hasil keadaan umum pasienadalah klien berbaring klien berbaring ditempat tidur. dengan kesadaran composmentis (klien
dapat berorientasi terhadap orang, tempat dan aktu", * =+E5$ (+ : respon mata membuka
spontan, 5 : klien berorientasi penuh, : mampu mengikuti perintah". ari hasil pengukuran
tanda#tanda 2ital yaitu: tekanan darah 11&3-& mmg, nadi & kali permenit, respirasi %& kali permenit, suhu !,5 *
/ulit, klien berkulit sao matang, kulit cukup bersih (tidak ada kotoran yang menempel",suhu tubuh terasa hangat (!.5 *", tekstur kulit agak kasar, turgor kulit normal (dicubit kembali
dalam aktu kurang dari % detik", *7 kembali dalam % detik, tampak terdapat lesi pada kulit
akibat terjatuh, bentuk kuku normal tampak terdapat perlukaan pada area kulit ektrimitas kanan baah akibat pemasangan selang drain dibaah luka post ops setelah dilakukan operasi D7)F
mulut dan gigi tampak bersih, tidak ada carries pada gigi, klien tidak ada memakai gigi palsu,
fungsi mengunyah klien baik.
ada, 'ernapasan dan irkulasi, pergerakan dada simetris antara kiri dan kanan, bentuk
dada normal antara kiri dan kanan, kualitas napas teratur dengan frekuensi %& kali3menit, tidak
ada batuk, bernapas melalui hidung, tidak menggunakan alat bantu napas (D%", saat dipalpasitidak terdapat nyeri tekan di dada, pada saat diperkusi dada terdengar resonan, saat diauskultasi
tidak terdengar bunyi napas tambahan seperti hee>ing dan ronkhi, bunyi jantung 1 dan %
tunggal.
Abdomen, struktur abdomen simetris antara kiri dan kanan, tidak ada jaringan parut, tidak
terdapat asites, tidak ada nyeri tekan pada abdomen saat dipalpasi, saat diperkusi terdengar bunyi
tymphani, saat diauskultasi terdengar bising usus 1& C3menit.
enetalia dan 7eproduksi, tidak ada hemoroid, klien mengatakan tidak ada nyeri saat
6A6 dan 6A/, tidak ada peradangan pada genetalia, klien menggunakan alat bantu 6A/
(kateterisasi".
=kstrimitas Atas dan 6aah, ekstrimitas atas tampak simetris, ekstrimitas baah tidak simetris, adanya kelainan tulang (close fraktur 13! femur distal deCtra". ampak adanya luka post
operasi D7)F hari ke G % pada ektrimitas baah deCtra (didaerah 13! distal femur", luka tampak
berbalut rapi dan bersih. /lien mengatakan luka masih terasa nyeri (perih", terdapat nyeri tekan pada luka, saat luka klien disentuh klien tampak meringis kesakitan, nyeri seperti ditusuk#tusuk,
nyeri bersifat menetap (nyeri berkurang apabila diberi analgesik", durasi nyeri selalu ada dalam
%+ jam, nyeri tidak menyebar, skala nyeri ! (nyeri berat dengan rentang skala nyeri ", nyeri
bertambah saat kaki klien yang sakit digerakkan dan berkurang apabila klien berdiam diri,tampak terpasang )EF 74 %& tetes3menit pada ekstrimitas atas deCtra, tidak ada edema pada
ekstrimitas atas dan baah., tampak terpasang selang drain di baah luka post ops pada
ekstrimitas kanan baah.
kala kekuatan otot ekstrimitas atas baah
5555 5555
55%% 5555
/eterangan :5 H kekuatan otot normal
% H otot hanya mampu mengerakkan sendi tetapi kekutannya tidak dapat malaan
gra2itasi bumi
Akti2itas dan )stirahat, di rumah klien adalah seorang anak yang sehari#hari bekerja
membantu ibunya berjualan diarung. etup hari klien ada dirumah. /lien tidur I #- am dan jarang tidur siang, klien tidak mengalami kesulitan dalam tidur. irumah sakit klien hanya
berbaring ditempat tidur. /lien tidur rnalarn I 5# jam dan tidur siang I 1#% jam, sebagian
akti2itas klien dibantu keluarga. skala akti2itas % (memerlukan bantuan orang lain dengan
'ersonal ygiene, di rumah klien mandi % kali sehari, gosok gigi % kali sehari, keramas 1
hari sekali. dan potong kuku bila panjang. i rumah sakit klien tidak pernah mandi, klien hanyadiseka oleh kakanya pagi dan sore, gosok gigi tiap pagi, cuci muka tiap pagi.
<utrisi, di rumah frekuensi makan klien ! kali sehari dengan jenis makanan nasi, lauk dankadang disertai sayuran, klien tidak ada makan pantangan, nafsu makan klien baik. i 7umah
akit klien makan ! kali sehari dengan jenis makanan nasi biasa tinggi kalori tinggi protein,
nafsu makan klien baik, klien selalu dapat menghabiskan porsi makanan yang disediakan oleh7umah akit.
=liminasi, di rumah klien 6A6 1 kali sehari, biasanya pada pagi hari, konsistensi feses
lembek dan berarna kuning, 6A/ +#5 kali sehari, arna ;rine kekuningan dan jernih, tidak ada keluhan nyeri saat 6A/ dan 6A6. i 7umah akit frekuensi 6A6 1 kali sehari, feses
berarna kuning, konsistensi agak keras, tidak ada keluhan nyeri saat 6A6, klien menggunakan
kateter sebagai alas 6antu dalam 6A/, arna urine kuning jernih, tidak ada keluhan saat 6A/
maupun 6A6.
'sikososial, klien mengatakan menerima keadaannya sebagai suatu cobaan hidup yangdiberikan A44A J yang harus dijalani dengan ikhlas. ubungan sosial antara klien dengan
keluarga nampak terlihat baik, ibu klien selalu menemani serta mendampingi klien selama di
7umah akit, keadaan emosi klien tampak stabil, klien tampak kooperatif saat diajak bicara oleh peraat maupun tim medis lainnya.
pritual, klien dan keluarga beragama )slam, selama di 7umah akit klien melakukan
sholat, tapi dalam keadaan berbaring. /lien mengatakan sering berdoa untuk kesembuhannya.edangkan ibu klien selalu menjalankan ibadah sholat dan selalu berdoa kepada A44A J
untuk kesernbuhan klien.
36
Data Fokus
1. )nspeksi/lien tampak berbaring di ternpat tidur dengan kesadaran composmentis. * =+E5$
(+ : respon mata membuka spontan, 5 : klien berorientasi penuh, : mampu mengikuti
perintah", tampak adanya luka post operasi D7)F hari ke K % di daerah 13! distal femur. 4ukamasih tampak berbalut dengan rapi dan bersih. ampak terpasang )EF 7), %& tetes3menit
pada ekstrimitas atas deCtra dan selang drain di baah luka post ops pada ekstrimitas kanan baah, tampak terpasang kateter di genetalia klien, skala akti2itas klien % (memerlukan
bantuan orang lain".
%. 'alpasi
erdapat nyeri tekan pada ekstrimitas baah deCtra (daerah femur", skala nyeri ! (nyeri berat dengan rentang, skala ". aat luka disentuh klien tampak kesakitan.