Executive Summary 2013 Executive Summary PELUANG INVESTASI DI KABUPATEN BANJAR: PEMBANGUNAN INDUSTRI FILLET IKAN PATIN Pengenalan Kabupaten Banjar Kabupaten Banjar merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan. Ibukota Kabupaten Banjar adalah Martapura yang secara geografis terletak antara 2°49’55 – 3°43’38 Lintang Selatan (LS) dan 114°30’20" – 115°35’37" Bujur Timur (BT). Kabupaten Banjar memiliki luas wilayah 4.668 km 2 mencakup 19 kecamatan, 290 desa / kelurahan yang didiami oleh sekitar 516.663 jiwa. Kabupaten Banjar merupakan kabupaten terluas ketiga di Provinsi Kalimantan Selatan setelah Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu. Peluang Investasi Pembangunan Industri Fillet Ikan Patin Sebagai suatu kawasan yang dikembangkan ke arah wilayah minapolitan, Kabupaten Banjar mempunyai sumberdaya perikanan dan kelautan yang sangat potensial. Kabupaten ini mempunyai potensi perairan yang lengkap, yaitu perairan umum dan perairan laut (kawasan pesisir). Potensi tersebut telah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan penangkapan dan budidaya perikanan. Kegiatan penangkapan yang dilakukan masyarakat meliputi kegiatan penangkapan di perairan laut dan perairan umum (waduk, sungai, dan rawa), sedangkan kegiatan budidaya yang dilakukan masyarakat meliputi kegiatan budidaya kolam, jaring apung, keramba, dan tambak. Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi Daerah Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Executive Summary 2013
Executive Summary
PELUANG INVESTASI DI KABUPATEN BANJAR: PEMBANGUNAN
INDUSTRI FILLET IKAN PATIN
Pengenalan Kabupaten Banjar
Kabupaten Banjar merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Selatan.
Ibukota Kabupaten Banjar adalah Martapura yang secara geografis terletak antara
2°49’55 – 3°43’38 Lintang Selatan (LS) dan 114°30’20" – 115°35’37" Bujur Timur
(BT). Kabupaten Banjar memiliki luas wilayah 4.668 km2 mencakup 19 kecamatan,
290 desa / kelurahan yang didiami oleh sekitar 516.663 jiwa. Kabupaten Banjar
merupakan kabupaten terluas ketiga di Provinsi Kalimantan Selatan setelah
Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu.
Peluang Investasi Pembangunan Industri Fillet Ikan Patin
Sebagai suatu kawasan yang dikembangkan ke arah wilayah minapolitan,
Kabupaten Banjar mempunyai sumberdaya perikanan dan kelautan yang sangat
potensial. Kabupaten ini mempunyai potensi perairan yang lengkap, yaitu perairan
umum dan perairan laut (kawasan pesisir). Potensi tersebut telah dimanfaatkan
oleh masyarakat untuk kegiatan penangkapan dan budidaya perikanan. Kegiatan
penangkapan yang dilakukan masyarakat meliputi kegiatan penangkapan di
perairan laut dan perairan umum (waduk, sungai, dan rawa), sedangkan kegiatan
budidaya yang dilakukan masyarakat meliputi kegiatan budidaya kolam, jaring
apung, keramba, dan tambak.
Pengembangan perikanan budidaya dan tangkap dalam mewujudkan terbentuknya
Kawasan Minapolitan diatur oleh Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW)
Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar. Sebagai wujud komitmen Pemerintah
Daerah atas penetapan Kabupaten Banjar sebagai salah satu pengembangan
Kawasan Minapolitan, maka sejak tahun 2008 telah dikeluarkan SK Bupati Banjar
No: 241 tentang Penetapan Kawasan Perikanan Budidaya/Minapolitan Kabupaten
Banjar. Kawasan Minapolitan yang ditetapkan meliputi 2 kawasan yaitu “Kawasan
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi DaerahBadan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia
1
Executive Summary 2013
Minapolitan Cindai Alus” dan “Kawasan Riam Kanan”. Luas areal budidaya yang
dapat dimanfaatkan di Sungai Martapura sekitar 427.133 ha, di Sungai Riam
Kanan seluas 161.132 ha, dan di Sungai Riam Kiri luas seluas 191.132 ha.
Beberapa aspek penunjang pengembangan Kawasan Minapolitan, adalah:
1. Berada di suatu kawasan lahan basah yang telah memiliki saluran irigasi
teknis (adanya saluran irigasi yang membentang sepanjang 40 km dari
Waduk Riam Kanan ke desa Sungai Tabuk di mana pasokan air irigasi
tersebut relatif stabil),
2. Berada di tengah-tengah pengembangan kawasan metropolitan Banjarmasin
dan kawasan pengembangan lainnya,
3. Berdekatan dengan Pelabuhan Udara Syamsodin Noor, Pelabuhan Laut
Trisakti, dan rencana terminal regional,
4. Berdekatan langsung dengan Jalur Trans Kalimantan dan Jalan Lingkar Utara
Kota Banjar Baru,
5. SDM dan kelembagaan cukup tersedia (dekat dengan Diskanlut Propinsi,
Balai Benih Ikan Air Tawar (BBAT), dan Fakultas Perikanan Universitas
Lambung Mangkurat (UNLAM) Banjar Baru).
6. Kualitas air yang relatif stabil dan baik yaitu dengan kondisi keasaman 7,5 ph
serta tidak adanya kandungan pencemaran yang membahayakan pasokan
kualitas air.
Produksi Ikan Patin di Kabupaten Banjar menunjukkan kenaikan yang sangat
signifikan. Oleh karena itu, peluang investasi di Kabupaten Banjar yang ditawarkan
kepada calon investor berdasarkan potensi yang tersedia adalah pembangunan
industri pengolahan ikan khususnya industri fillet Ikan Patin. Kapasitas produksi
yang direncanakan adalah sekitar 144 ton fillet Ikan Patin per-tahun yang diperoleh
dari bahan baku dari Kabupaten Banjar sendiri sekitar 221.540 kg Ikan Patin per-
tahun.
Lokasi pendirian pabrik ditentukan di “Kawasan Minapolitan Cindai Alus” dan
“Kawasan Riam Kanan” dengan luas lahan sebesar 1000 m2. Dana investasi yang
dibutuhkan untuk mendirikan industri ini adalah Rp. 2.8 milyar untuk kapasitas
produksi 150.000 kg/tahun. Melihat kapasitas produksi Ikan Patin di Kabupaten
2
Executive Summary 2013
Banjar per-tahun yang bisa mencapai 11,593.96 ton per-tahun, maka investasi
pembangunan industri fillet Ikan Patin ini sangat potensial menguntungkan dan baik
dalam rangka peningkatan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Banjar.
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi DaerahBadan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia
3
Executive Summary 2013
A. GAMBARAN WILAYAH
A.1 Aspek Geografis dan Administrasi
Kabupaten Banjar merupakan salah satu Kabupaten di Kalimantan Selatan yang
beribukota di Martapura, secara geografis terletak antara 2°49’55 – 3°43’38 Lintang
Selatan dan 114°30’20" – 115°35’37" Bujur Timur, memiliki 19 kecamatan, dan 290
desa / kelurahan. Dengan luas wilayah sebesar 4.668 km2 dan didiami oleh sekitar
516.663 jiwa, maka kabupaten ini menjadi yang terluas ketiga di Kalimantan
Selatan setelah Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tanah Bumbu. Kabupaten
Banjar tepat berbatasan dengan;
Sebelah Utara dengan HSS & Tapin
Sebelah Selatan dengan Banjarbaru & Tanah Laut
Sebelah Timur dengan Kotabaru & Tanah Bumbu
Sebelah Barat dengan Batola & Banjarmasin
Kecamatan dengan areal terluas terdapat di Kecamatan Aranio dengan luas
1.166,35 km2 atau 24,98% dari luas keseluruhan Kabupaten, sedangkan area
terkecil terdapat di Kecamatan Martapura Timur dengan luas 29,99 km2 atau 0,64%.
Pembagian wilayah administrasi Kabupaten Banjar tersaji pada tabel berikut;
Tabel A-1 Pembagian Wilayah Administrasi Berdasarkan Kecamatan di Kabupaten Banjar
No KecamatanLuas Area
(Km2)
Jumlah Desa /
Kelurahan
PersentaseLuas Wilayah
1 Aluh-aluh 84.48 19 1.77
2 Beruntung Baru 61.42 12 1.32
3 Gambut 129.3 14 2.77
4 Kertak Hanyar 45.83 13 0.98
5 Tatah Makmur 35.47 13 0.76
6 Sungai Tabuk 147.3 21 3.16
7 Martapura 42.03 26 0.9
8 Martapura Timur 29.99 20 0.64
9 Martapura Barat 149.38 13 3.2
4
Peluang Investasi 2013
10 Astambul 216.5 22 4.64
11 Karang Intan 215.35 26 4.61
12 Aranio 1166.35 12 24.98
13 Sungai Pinang 458.65 11 9.82
14 Paramasan 560.85 4 12.01
15 Pengaron 433.25 12 9.28
16 Sambung Makmur 134.65 7 2.88
17 Matraman 148.4 15 3.18
18 Simpang Empat 453.3 26 9.71
19 Telaga Bauntung 158 4 3.38
Banjar 4.668 290 100
Sumber: Kabupaten Banjar Dalam Angka 2013
A.2 Kondisi Fisik
A.2.1 Morfologi, Iklim, dan Curah Hujan
Pulau Kalimantan yang lokasinya terletak di luar jalur vulkanik menyebabkan
sebagian besar desa / kelurahan yang ada di Kabupaten Banjar berlokasi di lahan
yang berbentuk hamparan pada sekitar 81,03 % atau 235 desa / kelurahan yang
tersebar hampir di seluruh kecamatan di Kabupaten Banjar. Sedangkan sisanya
14,83% (43 desa / kelurahan) berlokasi di lahan lereng yang berada di Kecamatan
Karang Intan, Aranio, Sungai Pinang, Pengaron, Sambung Makmur, Simpang
Empat, dan Telaga Bauntung. Selanjutnya sekitar 4,14% (12 desa / kelurahan)
berlokasi di lahan lembah yang tersebar di Kecamatan Karang Intan, Sungai
Pinang dan Pengaron.
Kabupaten Banjar memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan hujan. Pada Bulan
Juni sampai dengan Bulan September arus angin yang berasal dari Australia tidak
mengandung banyak uap air sehingga mengakibatkan musim kemarau di
Indonesia. Sebaliknya, pada Bulan Desember sampai dengan Bulan Maret arus
angin yang banyak mengandung uap air bertiup dari Asia dan Samudra Pasifik
biasanya terjadi di musim penghujan. Suhu udara di suatu tempat ditentukan
oleh tinggi rendahnya tempat terhadap permukaan laut dan jaraknya dari
pantai. Berdasarkan pemantauan Badan Meteorologi dan Geofsika Banjarbaru
pada tahun 2011, suhu udara di Kabupaten Banjar rata-rata berkisar antara 18,1º
C sampai 33,3º C. Suhu udara maksimum terjadi pada Bulan Mei (33,3º C) dan
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi DaerahBadan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia
5
Executive Summary 2013
suhu minimum terjadi pada Bulan November (18,1º C). Selain itu, sebagai daerah
tropis maka kelembaban udara relatif tinggi dengan rata-rata berkisar antara
72,0% sampai 94,0%, dengan kelembaban maksimum pada Bulan Februari dan
kelembaban minimum terjadi pada Bulan April.
Rata-rata curah hujan selama tahun 2011 tercatat rata-rata 207,8 mm, dengan
jumlah terendah terjadi pada Bulan Agustus (14,9 mm) dan tertinggi terjadi pada
Bulan Desember (570,3 mm).
A.2.2 Penggunaan Lahan
Penggunaan lahan di Kabupaten Banjar dapat diklasifikasikan ke dalam kawasan
lindung dan kawasan budidaya. Untuk kawasan lindung yang ada di Kabupaten
Banjar, terdiri atas:
a) Kawasan Hutan Lindung
b) Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya;
c) Kawasan Perlindungan Setempat
d) Suaka Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya, dan
e) Kawasan Rawan Bencana Alam
Kawasan Hutan Lindung Kabupaten Banjar memiliki luas kurang lebih 45.481 ha,
yang tersebar di beberapa kecamatan, seperti: Kecamatan Gambut, Kecamatan
Telaga Bauntung, Kecamatan Sungai Pinang, Kecamatan Sambung Makmur,
Kecamatan Aranio, Kecamatan Karang Intan, Kecamatan Paramasan, dan
Kecamatan Beruntung Baru.
Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya meliputi
Taman Hutan Raya (TAHURA), kawasan lindung di Pegunungan Meratus termasuk
kawasan lindung geologi sekitar kawasan mata air dengan luas kurang lebih 91.621
ha.
Kawasan Perlindungan Setempat meliputi kawasan sempadan pantai (terdapat
disekitar tepian pantai Kecamatan Aluh-aluh), kawasan sempadan sungai seluas
8.222 hektar (terdapat di Kecamatan Aranio dan Kecamatan Pengaron sepanjang
6
Peluang Investasi 2013
Sungai Martapura, Sungai Alalak, Sungai Riam Kanan dan Sungai Riam Kiwa),
kawasan sekitar danau/waduk (terdapat di Kecamatan Karang Intan dan Kecamatan
Aranio), kawasan sekitar mata air (tersebar di berbagai kecamatan), kawasan
sempadan bendungan (terdapat di Kecamatan Karang Intan dan Kecamatan
Aranio), kawasan ruang terbuka hijau, jalur hijau sepanjang sungai dan pantai
(terdapat di seluruh ibukota kabupaten dan pusat kecamatan dengan ketentuan
memberikan manfaat penting bagi kelestarian fungsi penghijauan sepanjang pantai
dan sungai), kawasan lindung keagamaan (terdapat di ibukota kabupaten dan
kecamatan yang memiliki sifat khas dan bermanfaat bagi pengembangan
pendidikan agama maupun tempat ibadah).
Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya yang terdiri atas Kawasan
Pelestarian Alam (KPA) yang berupa Taman Hutan Raya (TAHURA) Sultan Adam
yang terdapat di Kecamatan Aranio dan Kecamatan Karang Intan dengan luas
91.621 hektar, Kawasan Pantai Berhutan Bakau (Mangrove) di Kecamatan Aluh-aluh
dengan luas 234 hektar, serta Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan.
Kawasan Rawan Bencana Alam terdiri atas kawasan rawan tanah longsor, kawasan
rawan banjir, kawasan rawan kebakaran, dan kawasan angin puting beliung.
Sedangkan untuk klasifikasi kawasan untuk budidaya, terdiri atas kawasan
peruntukan hutan produksi, kawasan peruntukan pertanian, kawasan peruntukan
perikanan, kawasan peruntukan pertambangan, kawasan peruntukan industri dan
pergudangan, kawasan peruntukan pariwisata, kawasan peruntukan pemukiman,
dan kawasan peruntukan lainnya.
Tabel A-2 Penggunaan Lahan Kawasan Budidaya Kabupaten Banjar Tahun 2013
No Kawasan Peruntukan Lokasi Luas [ha] Keterangan
1Kawasan Peruntukan Hutan Produksi
a. Hutan Produksi Terbatas
Kec. Paramasan, Telaga Bauntung, Pengaron, Sungai Pinang, Sambung Makmur dan Aranio
25,313
b. Hutan Produksi TetapKec. Paramasan, Telaga Bauntung, Pengaron, Mataraman, Sungai
85,028
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi DaerahBadan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia
7
Executive Summary 2013
Pinang, Sambung Makmur, dan Aranio
c. Hutan Produksi KonversiKec. Pengaron, Mataraman, dan Karang Intan
2,100
2Kawasan Peruntukan Pertaniana. Budidaya Tanaman Pangan
Seluruh kecamatan 14,216
b. Budidaya Hortikultura
- Tanaman Sayuran
Kec. Mataraman, Simpang Empat, Astambul, Martapura Barat, Sungai Tabuk, Martapura Timur dan Martapura
- Tanaman Buah-buahan
Kec. Astambul, Karang Intan, Mataraman, Pengaron, Simpang Empat, Sungai Tabuk, dan Sambung Makmur
Komoditas ternak unggulan meliputi: ternak besar (sapi, kerbau), ternak kecil (kambing dan domba), ternak unggas (ayam pedaging, ayam petelur, itik pedaging).
e. Daerah Lindung Pertanian Pangan Berkelanjutan
Kec. Aluh-aluh, Gambut, Kertak Hanyar, Beruntung Baru, Sungai Tabuk, Martapura Barat, Astambul, Karang Intan, Simpang Empat, Martapura Timur dan Tatah Makmur
17,326
3Kawasan Peruntukan Perikanan
380
a. Perikanan Tangkap
Kec. Aranio, Martapura, Martapura Timur, Martapura Barat, Sungai Tabuk, Astambul, Simpang Empat dan Pengembangan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) di Kec. Aluh-aluh
8
Peluang Investasi 2013
b. Perikanan Budidaya
- Perikanan KolamKec. Karang Intan, Martapura, Sungai Tabuk, dan Astambul
- Perikanan Keramba dan Jaring Apung
Kec. Aranio, Karang Intan, Martapura Barat, Sungai Tabuk, dan Astambul
- Perikanan Tambak Kec. Aluh-Aluh
- Perikanan Mina Padi
Kec. Gambut, Sungai Tabuk, Martapura Barat, Beruntung Baru, dan Tatah Makmur
c. Industri Pengolahan Hasil Perikanan
Kec. Martapura, dan Martapura Barat
4,200Merupakan Kawasan Minapolitan.
d. Konversi Sumber Daya Perikanan
Seluruh kecamatan
4Kawasan Peruntukan Pertambangan
a. Mineral Logam
Kec. Karang Intan, Pengaron, Sungai Pinang, Cintapuri Darusalam, Simpang Empat, Mataraman, dan Aranio,
b. Mineral Bukan Logam
Kec. Simpang Empat, Cintapuri Darusalam, Mataraman, Astambul, Pengaron, Aranio dan Sungai Pinang
c. Minyak dan Gas Bumi
Kec. Beruntung Baru, Sungai Tabuk, Gambut, Astambul, Mataraman, Kertak Hanyar, Martapura Barat, Cintapuri Darusalam dan Simpang Empat
d. Batubara
Kec. Karang Intan, Pengaron, Simpang Empat, Cintapuri Darusalam, Astambul, Paramasan, dan Sungai Pinang
5Kawasan Peruntukan Industri dan Pergudangan
Seluruh kecamatan 2.932
6Kawasan Peruntukan Pariwisata
a. Wisata Alam
Kec. Aranio, Pengaron, Sungai pinang, Paramasan, Karang Intan, Aluh-Aluh, Astambul dan Gunung Pamaton,
b. Wisata BelanjaPasar Wadai Tradisional dan penggosokan intan di Kec. Martapura
Pemetaan Potensi dan Peluang Investasi DaerahBadan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia
9
Executive Summary 2013
c. Wisata Budaya dan Cagar Budaya
Kec. Martapura, Martapura Timur, Sungai Tabuk, Gambut, Astambul, dan Karang Intan
7Kawasan Peruntukan Pemukiman
a. Pemukiman Perkotaan
Kec. Martapura, Martapura Barat, Martapura Timur, Karang Intan, Simpang Empat, Kertak Hanyar, Gambut, Sungai Tabuk, Beruntung Baru
8,050
b. Pemukiman Pedesaan
Kec. Aluh-aluh, Martapura Barat, Astambul, Aranio, Sungai Tabuk, Sungai Pinang, Paramasan, Pengaron, Sambung Makmur, dan Mataraman
17,338Memiliki kegiatan utama di sub-sektor pertanian.
8Kawasan Peruntukan Lainnya
a. Peruntukan Persisir Kec. Aluh-aluh 380Merupakan Zona Konversi dan Zona Budidaya.
b. Peruntukan Pertahanan dan Keamanan
Seluruh kecamatan
Sumber: RTRW Kabupaten Banjar 2013 – 2032
A.3 Kependudukan dan Ketenagakerjaan
A.3.1 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Bila dilihat dari data umum Kependudukan Kabupaten Banjar pada pertengahan
tahun 2011 adalah jumlah penduduk Kabupaten Banjar mencapai 516,663 jiwa
yang terdiri atas 262,270 pria dan 254,393 perempuan dengan sex ratio mencapai
103. Jumlah ini meningkat sebesar 7,74% dibandingkan tahun 2008 (peningkatan
sebesar 37,160 jiwa), dengan rincian jumlah pria meningkat sebesar 9,46%, wanita
6,03%. Hal ini menunjukan angka pertumbuhan penduduk pria lebih besar
dibanding angka pertumbuhan penduduk wanita.
Jumlah penduduk Banjar pada 2010 berdasarkan hasil sensus penduduk sebanyak
304.548 jiwa sehingga penduduk Banjar diperkirakan tumbuh sebesar 1,97% pada
tahun 2011.
10
Peluang Investasi 2013
Gambar A-1 Grafik Distribusi Penduduk Kabupaten Banjar per-Kecamatan Tahun 2011
Sumber: Kabupaten Banjar Dalam Angka 2012
Dilihat keadaan masing-masing kecamatan, maka Kecamatan Martapura
merupakan yang terpadat, diikuti Martapura Timur, Kertak Hanyar, dan
Kecamatan Aranio merupakan daerah dengan tingkat kepadatan terendah.
Tabel A-3 Jumlah Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Banjar Tahun 2011