-
LATAR BELAKANG FILSAFAT ISLAMPerkembangan filsafat Islam bermula
pada perbandingan filsafat skolastik (gerakan intelek untuk
membenarkan beberapa dogma agama) di erofa dengan gagasan kaum
Mutazilah.Dalam Islam, tauhid (keesaan Tuhan) merupakan
satu-satunya dogma yang harus memaksakan akal untuk dapat
menerimanya. Persoalan mabda (penciptaan), maad (datang dan
kembali) dari dan kepada Tuhan, tanggungjawab dan moral manusia
berdasarkan Causa Prima, merupakan isue sentral filsafat islam. Ego
atau aku tidak akan hilang sama sekali setelah lepas dari tubuh
kasarnya (jasad/jasmani) akan terus hidup sebagai satu kesatuan
yang sadar diri sesudah hancur jasmani (gagasan ini berlaku bagi
cendikia maupun non cendikia).Dari kronologis inilah muncul
sejumlah filosof dengan julukan hukama (ahli ilmu) yang dalam
berpikir sama dengan kerangka pikir orang modern, yang sebenarnya
banyak dipengaruhi oleh pola pemikiran Aristoteles dan
Neo-Platonisme.
-
PENGERTIAN FILSAFAT ISLAMFilsafat Islam (kata Filasafat
Islam)Bedakan antara fisafat Islam dengan Sejarah Filsafat
IslamFilsafat islam merupakan medan pemikiran yang terus berkembang
dan berubah melalui pendekatan historis, studi tokoh, dan pemahaman
tentang dialektika yang berkembang.Menurut Musa Asyary: Filsafat
Islam kegiatan pemikiran yang bercorak Islami, yang menempatkan
islam sebagai jiwa pemikiran, jadi tidak hanya karena orang islam
yang berfilsafat.Amin Abdullah : Filasafat Islam rumusan pemikiran
Muslim yang ditempeli konsep filsafat Yunani yang merupakan proses
panjang asimilasi dan akulturasi kebudayaan Islam di Bagdad dan
kebudayaan Yunani lewat karya filosof Muslim (Al-Kindi (185H/801M
260 H/ 873 M); Al-Farabi (258 H/870 M- 339 H/950 M); Ibn Miskawaih
(320 H/923 M- 421 H/1030 M); Ibnu Sina (370 H/980 M- 428 H/1037 M);
Al-Ghazali (450 H/1058 505 H/1111 M); dan Ibnu Rusyd (520 H/1126 M-
595/1198 M).
-
PENGERTIAN FILSAFAT ISLAMDamardjati Supadjar membagi filsafat
Islam menjadi Philosophy of Islam (Islam sebagai objek materia/
genetivus objectivus) dan Islamic philosophy (filsafat yang
Islam/genetivus subjectivus) yang memaparkan kebenaran Islam dalam
filsafat.Ahmad Fuad Al-Ahwani, Filsafat Islam pembahasan berbagai
persoa;an alam semesta dan berbagai macam persoalan manusia atas
ajaran Islam yang bertepatan dengan kelahiran Islam.Abuddin Nata,
membagi Filsafat Islam menjadi lima ciri, yaitu: Pertama, dari
sifat dan coraknya filsafat yang berdasar pada ajaran Islam Alquran
dan Al-hadits; Kedua, dari ruang lingkupnya meliputi kosmologi,
metafisika, khidupan dunia (profan), kehidupan akhirat (asketis),
masalah ilmu pengetahuan, kebudayaan dll. Kecuali dzat Tuhan.
Ketiga, dari segiu datangnya, filsafat Islam sejalan dengan
perkembangan ajaran Islam yang memerlukan penjelasan secara rasinal
dan filosofis; Keempat, segi pengembangnya yaitu disajikan
orang-orang Islam; Kelima, dari kedudukannya sederajat dengan studi
keislaman lainnya seperti fiqh, tauhid dll.
-
PARA FILOSOF MUSLIMAl-Kindi (Abu Yusuf Yakub Ibnu Ishak)
bergelar Filosf Utama, keturunan keluarga Kinda. Ayahnya Ishak bin
as-Sabbah, gubernur Kufah pada masa pemerintahan al-Mahdi, al-Hadi,
dan harun al-Rasyid. Studi lnjutan ke Basrah dan Bagdad. Karyanya
meliputi : filsafat, ilmu pasti, astronomi, ketabiban, politik,
musik, dll. Ia seorang cakap berbahasa Parsi, India, dan Yunani.
Pada masa al-Mamun dipilih sebagai penerjemah filsafat Yunani ke
dalam bahasa Arab. Menurut cardan ia termasuk ke dalam 12 orang
paling berbakat hingga abad ke enambelas.
-
PARA FILOSOF MUSLIMAbu Nasr al-Farabi (Abu Nasr Muhammad bin
Muhammad Turkhan al-Farabi) karena lahir di Farab Transoxiana. Ia
terkenal sebagai tabib terkemuka, ahli ilmu pasti dan filosof
(karena komentar-komentarnya atas filsafat aristoteles). Sepanjang
karirnya mendapat perlindungn dari saif ad-daulah Ali bin hamdan
(Raja Allepo) dan meninggal di Damaskus bulan Rajab tahun 339 H
(Desember 950 M). Salah satu karyanya adalah Encyclopaedia of
Science (Ihsa ul-Ulum) yang meliputi ilmu bahasa, logika, ilmu
pasti, ilmu alam, dan ekonomi-politik sosial. Karya besar lainnya
adalah tafsiran Organon (karya Aristoteles) yang kemudian digunakan
oleh Roger bacon dan Albertus Magnus; Tendensi Filsafat Plato dan
Aristoteles; as-Sirat ul-Fazila (tentang etika) dan as-Siasat
ul-Madaniyah (bidang politik); dan Mabadi ul-Maujudat merupakan
karya umum lainnya. Selain filsafat dan ilmu ketabiban, Ia pun
punya konsentrasi khusus pada seni musik.
-
PARA FILOSOF MUSLIMIbnu Sina (Avecenna) terkenal seorang tabib,
dan cukup mempengaruhi pemikir-pemikir setelahnya. Karyanya yang
terbesar adalah penyususnan filsafat aristoteles secara sistematis
dan pengisian ruang kosong antara Tuhan dan Manusia dalam karya
ilmu jiwa aristoteles, serta menjelaskan makhluk berakal dalam
atmosfir secara ilmiah. Sebagaimana spirit filosof arab lainnya, Ia
menyuguhkan teori lenhgkap tentang kesatuan kosmos untuk memuaskan
pikiran sekaligus perasaan keagamaan, dengan mencoba mempertemukan
sudut etis dan spiritual dengan falsafi dan sains. Dari sinilah
muncul teori dua intelek/ dua akal, yaitu Akal pasif (Jiwa Abstrak
yang berhubungan dengan benda-benda materi yang dapat berubah dan
mati; dan Akal aktif (Akl i-faal) berhubungan dengan yang tidak
berubah dan akan senantiasa tetap. Dengan disiplin yang sabar yang
bersifat moril dan spiritual, serta intelektual pada hati dan
jiwanya, manusia dapat mengangkat dirinya untuk bersatu dengan akal
yang paliung Tinggi. Pendek kata ada hubungan akrab antara jiwa
manusia dengan Sebab Awal Mutlak, yang dapat kita jumpai pada
setiap baris syair Jalaluddin Rumi.
-
Ibnu SinaKetika menjelaskan metafisika, ia menjelaskannya dalam
sepuluh dalil; di bawah lima dalil pertama, ia membahas asal mula
ilmu, eksperimentasi, induksi-deduksi, benda dan gaya, hubungan
sebab-akibat, yang pokok dan yang kebetulan, yang umum dan yang
khusus. Di bawah dalil keenam dan ketujuh ia membuktikan bahwa
Sebab Awal- ada karena Wujudnya- adalah satu dan Mutlak. Di bawah
dalil kedel apan dan kesembilan ia membicarakan kesatuan Kosmos,
hubungan jiwa manusia dengan Sebab Awal dan Intelektual aktif, yang
sesuatu yang mula-mula diciptakan. Pada akhirnya ia membahas
gagasan kehidupan akhirat, dengan memberi pemahaman maad serta
gagasan bahwa jiwa manusia secara individu mempunyai kepribadian
setelah terpisah dari alam kebendaan, tetapi perasaan senang dan
sedih di akhirat adalah spiritual tergantung pada caranya
menggunakan energi mental, moral dan fisiknya untuk mencapai
kesempurnaan.
-
PARA FILOSOF MUSLIMAbu Bakar Muhammad ibn Yahya (gelarnya
Ibn-ul-Sayih) dan lebih dikenal dengan panggilan Ibnu Baja, serta
dirusak oleh komentator erofa dengan panggilan Avenpace.Ia seorang
filosof Arab terkenal di Spanyol, seorang tabib, ahli ilmu pasti
dan ilmu bintang, dan musikus kelas satu. Lahir di Saragosa pa abad
11 M, dan pada tahun 1118 tercatat sebagai penduduk Sevilla.
Kemudian pergi ke Afrika dngan kedudukan terhormat di bawah
kekuasaan Murabitun. Ia meninggal di Fez tahun 1138. Menurut
beberapa sumber konon karyanya dapat diterima dalam keadaan
utuh.
-
PARA FILOSOF MUSLIMIbnu Tufail (Abu Bakar Muhammad ibn Abdul
Malik ibn Tufail al-Kaisi) dilahirkan awal abad 12 M di Gaudix
(Wadi-asy) di Profinsi Granada Andalusia. Ia seorang tabib, ahli
ilmu pasti, filosof dan penyair serta mendapat kedudukan terhormat
pada dua pemerintahan awal Muwahidun. Ia menjadi wazir dan tabib
sejak tahun 1163 1184 M pada masa khalifah Abu Yakub Yusuf (dinasti
Muwahidun). Dalam bidang filsafat ia termasuk pengikut aliran
kontempaltif (Isyraki) Neo-Platonisme, yang mendekati mistik
modern, yaitu gubungan antara intuisi dan hasl pencarian akal.
Karyanya terbesar disebut-sebut Hayy ibn Yakzan sebagai keluasan
dan kebebasan berpikir dan daya persepsi yang tak mengecap
pendidikan.
-
PARA FILOSOF MUSLIMIbnu Rusyd atau Averroes (Abul Walid Muhammad
ibn Muhammad terlahir dari kalangan keluarga terkemuka pada tahun
520 H/ 1126 M di Cordoba. Kakeknya seorang qadi al qudat seluruh
Andalusia di bawah pemerintahan Murabitun. Ia ahli hukum kelas
satu, pengabdiannya di tabib, ilmu pasti dan filsafat. Ia menjadi
qadi pada periode 1169-1170 di Sevilla dan tahun 1182 di
Cordoba.
-
Ibnu Rusyd atau AverroesIa menjadi korban pertama fanatisme
orang Berber ahli hukum dan Mullah yang tersinggung oleh tulisan
filsafatnya dan iri hati atas bakat kecerdasannya. Ia adalah
komentator ulung dan mendalam atas karya Aristoteles. Ia
berpendapat bahwa usaha tertinggi manusia adalah untuk mencapai
kesempurnaan, yaitu menyatukan diri dengan Intelek Semesta yang
Aktif melalui studi dan perenungan meninggalkan keinginan jiwa yang
rendah, terutama yang melekat pada pancaindra, namun bukan dengan
meditasi yang mandul. Wahyu nubuwah harus disebarkan di kalangan
masyarakat baik oleh agama maupun filsafat, sebab agama membimbing
penyelidikan ilmu pengetahuan, menggunakan cara-cara populer, mudah
dimengerti, dan filsafat dapat menangkap kebenaran yang agama.
Berkenaan dengan predestinasi (jabbariah) Ia berpendanpat bahwa
kebenaran berada di tengah-tengah (sesuatu di antara dua hal)
sebagai resultan kehendak dan tindakan bebas dengan qada dan qadar
(ketentuan\ketentuan umum alam) yang hanya Allah yang Mengetahui
akibatnya. Berkaitan dengan politik, ia menegaskan berbagai macam
kedzaliman manusia dengan barbagai bentuknya. Arab di bawah
khalifah ar-rasyidun telak menggambarkan ideal Plato, namun setelah
otokrasi Umayyah maka ideal itu telah runtuh. Ia pun berpendapat
bahwa wanita dan laki-laki menempati kedudukan yang sama dalam
segala hal dan menuntut wewenang yang sama dalam perang, filsafat,
dan ilmu pengatahuan.
-
PARA FILOSOF MUSLIMPerkembangan selanjutnya, patritisisme
mengalami kejayaan dengan kekuasaan duniawi kaum abbasiyah, para
rasionalis dan filsafat dikutuk sebagai ahli bidah oleh para hakim,
munculah mutakalimin yang dikuasai dengan menganiaya sebagai
epikurisme munafik sehingga kegelapan alam islam segera tiba.
Kesadaran akan keadaan tersebut telah medorong sekelompok orang
yang berkeinginan untuk mmpertahan kejayaan Islam yang mereka
namakan Ikhwanu us-Shafa, perkumpulan Saudara Suci di Basrah dengan
mis rasionalisme dan intelektual, dengan anggota orang-orang yang
tak bernoda dan suci budi pekerti serta semangat pengabdian demi
ilmu pengatahuan dan kemanusiaan. Ketuanya, Zaid bin Rifaa. Pokok
pikiran mereka filsafat dan etika dengan semangat yang lapang dan
pandangan yang luas (gerakan filantropis dan ilmiah) yang eklektis,
tertinggi dan terpercaya. Meskipun corak filsafat mereka mistik,
namun pandangan sosial dan politiknya amat praktis dan
berprikemanusiaan yang menghasilkan Rasail al-Ikhawa us-Shafa
wa-Khullan ul-Wafa (Uraian-uraian Saudara Kesucian dan
Sahabat-sahabat Kejujuran. Isinya memuat objek studi manusia- ilmu
pasti, astronomi, ilmu bumi, musik dan ilmu gaya; fisika, ilmu
kimia, meteorologi dan geologi, biologi, fisiologi, zoologi,
botani, logika, gramatika, metafisika, etika, dan ilmu akhirat
(asketologi).