12/20/2011 1 Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Distribusi Suhu Permukaan dan Temperature Humidity Index (THI) di Kota Palembang Muis Fajar E34062536 Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Lilik Budi Prasetyo, M.Sc Ir. Siti Badriyah Rushayati, M.Si DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN 2010 Latar Belakang Palembang merupakan ibukota provinsi Sumatera Selatan Penduduk terus bertambah setiap tahunnya (2%) Luas area terbangun meningkat dan luas RTH menurun Merubah iklim mikro Kota Hutan Kota merupakan bentuk RTH yang sesuai dan dapat menjaga tingkat kenyamanan suatu kota Peningkatan indeks kenyamanan (THI) di kota Palembang Peningkatan suhu udara, penurunan kelembaban Tujuan 1. Mengidentifikasi distribusi spasial suhu permukaan di beberapa tipe penutupan lahan dan hubungannya terhadap NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) serta kaitan keduanya terhadap Ruang Terbuka Hijau. 2. Pemetaan THI (Temperature Humidity Index)/indeks kenyamanan di wilayah Kota Palembang. 3. Pengembangan RTH berdasarkan distribusi suhu udara, kelembaban, dan THI. Manfaat Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi dan dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan serta kebijakan – kebijakan pemerintah untuk pengembangan wilayah perkotaan khususnya daerah Kota Palembang. LOKASI PENELITIAN LOKASI PENELITAN Kondisi Umum Kondisi Fisik Kota Palembang memiliki wilayah sebesar 40.051 Ha yang terdiri dari 16 kecamatan dan 103 kelurahan, terletak diantara 2 0 52’ sampai 3 0 5’ Lintang selatan dan 103 0 37’ sampai 104 0 52’ Bujur Timur dengan ketinggian rata – rata 8 mdpl.(BPS 2009) Palembang tergolong kedalam daerah yang beriklim tropis. Pada tahun 2008, suhu udara rata-rata 26,4°C sampai 27,8°C. Suhu udara maksimum bulanan pada tahun 2008 terjadi pada bulan Mei yaitu 34,5°C, sedangkan suhu udara minimum terjadi pada bulan Agustus yaitu 21,0°C. Kecepatan angin pada tahun 2008 setiap bulannya berkisar antara 2 knots hingga 5 knots. Selama tahun 2008 curah hujan berkisar antara 24 mm sampai 634 mm (BPS 2009).
9
Embed
12/20/2011 · pengambilan keputusan serta kebijakan – kebijakan pemerintah untuk pengembangan ... suhu dan THI di kota Palembang berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
12/20/2011
1
Pengembangan Ruang Terbuka Hijau BerdasarkanDistribusi Suhu Permukaan dan Temperature
Humidity Index (THI) di Kota Palembang
Muis FajarE34062536
Dosen PembimbingProf. Dr. Ir. Lilik Budi Prasetyo, M.Sc
Ir. Siti Badriyah Rushayati, M.Si
DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATAFAKULTAS KEHUTANAN
2010
Latar Belakang
Palembang merupakan ibukota provinsi Sumatera Selatan
Penduduk terus bertambah setiap tahunnya (2%)
Luas area terbangun meningkat dan luas RTH menurun
Merubah iklim mikro Kota
Hutan Kota merupakan bentuk RTH yang sesuai dan dapat menjaga tingkatkenyamanan suatu kota
Peningkatan indeks kenyamanan (THI) di kota Palembang
Peningkatan suhu udara, penurunan kelembaban
Tujuan
1. Mengidentifikasi distribusi spasial suhu permukaan di
beberapa tipe penutupan lahan dan hubungannya terhadapNDVI (Normalized Difference Vegetation Index) serta kaitankeduanya terhadap Ruang Terbuka Hijau.
2. Pemetaan THI (Temperature Humidity Index)/indekskenyamanan di wilayah Kota Palembang.
3. Pengembangan RTH berdasarkan distribusi suhu udara,kelembaban, dan THI.
Manfaat
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahanevaluasi dan dasar pertimbangan dalampengambilan keputusan serta kebijakan –kebijakan pemerintah untuk pengembanganwilayah perkotaan khususnya daerah KotaPalembang.
LOKASI PENELITIAN
LOKASI PENELITAN
Kondisi Umum
Kondisi FisikKota Palembang memiliki wilayah sebesar 40.051 Ha yang terdiri dari 16
kecamatan dan 103 kelurahan, terletak diantara 2052’ sampai 305’ Lintangselatan dan 1030 37’ sampai 1040 52’ Bujur Timur dengan ketinggian rata – rata 8mdpl.(BPS 2009)
Palembang tergolong kedalam daerah yang beriklim tropis. Pada tahun 2008,suhu udara rata-rata 26,4°C sampai 27,8°C. Suhu udara maksimum bulanan pada
tahun 2008 terjadi pada bulan Mei yaitu 34,5°C, sedangkan suhu udara minimumterjadi pada bulan Agustus yaitu 21,0°C. Kecepatan angin pada tahun 2008setiap bulannya berkisar antara 2 knots hingga 5 knots. Selama tahun 2008 curah
hujan berkisar antara 24 mm sampai 634 mm (BPS 2009).
12/20/2011
2
Citra LandsatKoreksi Citra
Subset wilayah
Peta Administrasi
Band 1,2,3,4,5,7Band 3,4 Band 6
NDVI Estimasi SuhuKlasifikasi Terbimbing
Peta Tutupan LahanPeta Sebaran NDVI Peta Distribusi Suhu
Suhu Rata-Rata Harian, Kelembaban Rata – Rata Harian BMKG, dan Hasil Pengukuran Lapang
Persamaan Kelembaban Relatif
Persamaan NDVI dengan Suhu
Peta Sebaran Kelembaban
Peta Sebaran THI
RTRWRekomendasi RTH/Hutan Kota
Metode Penelitian Metode Penelitian
1. Data citra satelit LANDSAT ETM(+) path/row : 124/062, tanggal akuisisi 10 Mei 2001 dan 23 Agustus 2010.
2. Data iklim daerah lokasi penelitian (suhu minimum, suhu maksimum, suhu rata –rata dan kelembaban udara relatif rata - rata).
3. Peta spasial administrasi Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan dan Peta RupaBumi Kota Palembang dengan Skala 1:25.000.
4. GPS (Global Positioning System)
5. Software Erdas Imagine 9.1, ArcGis 9.3, DNR Garmin 5.4.1, SPSS 15 dan Microsoft Office 2007.
6. Termometer suhu dan Termometer Dry/Wet untuk mengukur Kelembaban.
Alat dan Bahan
Citra Landsat 2001
Citra Landsat 2010
Koreksi Geometri
Citra Hasil Koreksi
Subset/Cropping Image
Citra Lokasi Penelitian
Klasifikasi Terbimbing
Tutupan Lahan
Citra Hasil Klasifikasi
Akurasi
Tidak
Ya
Metode PenelitianAnalisis Penutupan Lahan
Metode PenelitianEstimasi Suhu Permukaan
Radiasi = gain x DN (digital number) + offset
Keterangan :
Dengan nilai gain sebesar 0,05518, digital number berasal dari band 6, dan nilai
offset sebesar 1,2378.
Kemudian dilakukan konversi band 6 pada Landsat 7 ETM untuk mengetahui
suhu permukaan
1
2 1282.71 (K)
666.09 (W/(m2*ster*µm)
Metode PenelitianEstimasi Normalized Difference Vegetation Index (NDVI)
Nilai NDVI merupakan perbedaan reflektansi dari kanal inframerah dekat dan kanal
cahaya tampak (merah). Untuk menghitung NDVI digunakan persamaan :
NDVI : (NIR – VIS)/(NIR+VIS)
Keterangan :
NIR : Reflektansi kanal inframerah dekat/near infrared (Band 4)
VIS : Reflektansi kanal cahaya tampak/infrared (Band 3)
Kemudian dibuat persamaan regresi sederhana antara suhu dengan nilai NDVI.
Persamaan tersebut berupa NDVI sebagai variabel bebas X dan suhu permukaan sebagai
variabel tak bebas y dengan persamaan umum sebagai berikut : y = b0 + b1*x
Metode PenelitianEstimasi Kelembaban Udara
y = a + bx
software Erdas
Nilai DN dari suhu udara digunakan sebagai variabel bebas
Peta Sebaran Kelembaban
Pengukuran langsung
suhu rata - rata, kelembaban rata – rata dari Stasiun BMKG di kota Palembang dan hasilpengukuran langsung.
Kelembaban sebagai variabel tak bebas, sedangkan suhu udara sebagai variabel bebas.
12/20/2011
3
Metode Penelitian
Penentuan THI dapat ditentukan dari nilai suhu udara dan kelembaban (RH) dengan persamaan sebagai berikut (Nieuwolt, 1975 dalam Murdiyarso dan suharsono, 1992).
Keterangan : T a : Suhu Udara (oC)RH : Kelembaban relatif (%)
Untuk nilai suhu udara (Ta) menggunakan nilai DN dari suhu, sedangkan nilai kelembabanrelatif (RH) menggunakan nilai DN kelembaban relatif. Selanjutnya dibuat peta distribusisuhu dan THI di kota Palembang berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telahdilakukan.
Estimasi Temeperature Humidity Index (THI)
Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan Hasil dan PembahasanPerubahan Tutupan Lahan
-6000.00
-5000.00
-4000.00
-3000.00
-2000.00
-1000.00
0.00
1000.00
2000.00
3000.00
Tid
ak a
da
dat
a
Bad
an A
ir
Are
a T
erb
angu
n
Vege
tasi
Jara
ng
Vege
tasi
Rap
at
Raw
a
Saw
ah
Sem
ak
Lah
an T
erb
uka
Luas
(ha
)
Tutupan Lahan
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
Badan airvegetasi jarang
Vegetasi rapat
RawaSawah
SemakLahan
terbuka
Luas
(ha)
Tutupan Lahan
Hasil dan PembahasanLuasan Konversi Penutupan Lahan Menjadi Area Terbangun
-1400
-1200
-1000
-800
-600
-400
-200
0
Kec
amat
an A
lan
g -
Ala
ng
Leb
ar
Kec
amat
an B
uki
t K
ecil
Kec
amat
an G
and
us
Kec
amat
an Il
ir B
arat
1
Kec
amat
an Il
ir b
arat
2
Kec
amat
an Il
ir T
imu
r 1
Kec
amat
an Il
ir t
imu
r 2
Kec
amat
an K
alid
on
i
Kec
amat
an K
emu
nin
g
Kec
amat
an K
erta
pat
i
Kec
amat
an P
laju
Kec
amat
an S
ako
Kec
amat
an S
eber
ang
Ulu
1
Kec
amat
an S
eber
ang
Ulu
2
Kec
amat
an S
emat
ang
Bo
ran
g
Kec
amat
an S
uka
ram
ai
Luas
(h
a)
Tutupan Lahan
Hasil dan PembahasanPenurunan Jumlah Vegetasi Rapat di Kota Palembang
12/20/2011
4
Hasil dan Pembahasan Hasil dan Pembahasan
Hasil dan PembahasanPerubahan RTH
-2500
-2000
-1500
-1000
-500
0
500
1000
1500
2000
Tidak ada data Ruang Terbuka Hijau
Area Terbangun Badan Air Lahan Terbuka
Luas
(ha
)
Tutupan Lahan
Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan Hasil dan PembahasanPerubahan Suhu Permukaan
-10000
-8000
-6000
-4000
-2000
0
2000
4000
6000
21 -
< 22
22 -
< 23
23 -
< 24
24 -
< 25
25 -
< 26
26 -
< 27
27 -
< 28
28 -
< 29
29 -
< 30
30 -
< 31
31 -
< 32
32 -
< 33
33 -
< 34
34 -
< 35
35 -
< 36
36 -
< 37
37 -
< 38
38 -
< 39
> =
39
Luas
(h
a)
Suhu (°C)
12/20/2011
5
Hasil dan PembahasanSuhu pada Tutupan Lahan RTH, Lahan Terbuka, dan Area Terbangun
No. Penggunaan LahanRata - rata suhu permukaan (°C)
2001 2010
1 Ruang Terbuka Hijau
a. vegetasi jarang 28 - < 29 31 - < 32
b. vegetasi rapat 28 - < 29 30 - < 31
c. rawa 29 - < 30 31 - < 32
d. sawah 28 -< 29 29 - < 30
e. semak 28 - < 29 30 - < 31
2 Lahan Terbuka 29 - < 30 33 - < 34
3 Area Terbangun 33 - < 34 33 - < 34
Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan Hasil dan PembahasanHubungan NDVI dengan Suhu Permukaan
Distribusi, Suhu, Kelembaban, THI, dan NDVI Rata-Rata serta Perubahan Luas Ruang Terbuka Hijau per Wilayah Kecamatan Kota Palembang Periode 2001 – 2010
Hasil dan Pembahasan
Keterangan : Suhu, THI, RH, dan NDVI merupakan kelas yang memiliki distribusi paling luas pada wilayah kecamatan.
* (√) Memenuhi dan (-) T idak Memenuhi berdasarkan UU. No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
(-) Luasan Berkurang , (+) Luasan Bertamabah
1. Kawasan pemukiman Suhu permukaan pada kegiatan ini berkisar antara 30 °C – 34 °CKelembaban udara 60%-70% dan THI rata-rata 27-28 RTH (hutan kota) yang sesuai adalah tipe pekarangan dan kebun kecil di rumah.Bentuknya cenderung menyebar sesuai dengan luas pekarangan rumah
Hasil dan PembahasanPengembangan RTH
2. Pada bagian pinggiran kota umumnya memiliki suhu permukaan antara 29 °C – 34 °C kelembaban udara 60%-80% dan THI rata–rata 26-27Jenis kegiatan didaerah ini contohnya adalah kantor di tingkat kecamatan, pusat studi, jalan lokal, lapangan olahraga, dan daerah pinggiran sungai. RTH (hutan kota) yang sesuai dengan tipe kelompok ini dapat berupa tipetaman kota yang berkelompok.
Hasil dan PembahasanPengembangan RTH
Hasil dan PembahasanPengembangan RTH
3. Bagian pusat kota terdiri dari kegiatan pemerintahan, perdagangan, dan jasa komersilserta pelayanan tranportasi yang sebagian besar terkonsentrasi di pusat– pusat kotaserta memiliki akses di sepanjang jalur utama Kota Palembang. Umumnya memilikisuhu permukaan di atas 33 °C, kelembaban udara 40%-60% dan THI rata–rata berkisar> 31 RTH (hutan kota) yang sesuai adalah jalur hijau/sabuk hijau jalan dan roof garden.
Kesimpulan dan SaranKesimpulan
1. Perubahan penggunaan lahan di Kota Palembang berakibat pada perubahan iklimmikro, diantaranya adalah peningkatan suhu permukaan, penurunan kelembabanrelatif dan peningkatan indeks kenyamanan (THI).
Sebaran suhu di Kota Palembang berkisar antara 27°C sampai 39°C. Suhu pada RTHberkisar antara 27°C sampai 32°C, sedangkan suhu pada area terbangun berkisar >33°C.
Nilai NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dapat membantu dalammembedakan antara tutupan vegetasi dan non vegetasi dan memiliki korelasi berupahubungan berkebalikan dengan suhu permukaan, yaitu kenaikan suhu permukaandisertai dengan penurunan NDVI atau sebaliknya.
2. Kota Palembang pada tahun 2001 dan 2010 tergolong kedalam kelas tidak nyaman,karena hampir seluruh wilayah Kota Palembang berada pada selang THI (TemperatureHumidity Index) di atas 26.
3. Pengembangan RTH di Kota Palembang tergolong kedalam tiga unit kegiatan, yaitu,pemukiman, daerah pinggiran kota dan daerah pusat kota. Pengembangan RTH ditingkat pemukiman dilakukan dengan penghijauan pekarangan. Pada daerah pinggirkota dapat dikembangkan RTH berupa taman kota dan hutan kota. Pada daerah pusatkota dapat dikembangkan RTH berupa roof garden dan jalur hijau. Ketiga hal tersebutdisesuaikan dengan tata ruang kota, sehingga manfaat dan fungsi RTH dapatdirasakan optimal bagi penduduk kota
Kesimpulan dan SaranSaran
1. Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai hubungan antara suhu permukaan, yang didapat dari citra satelit dengan suhu udara, agar pendugaan kenyamanan dapat lebihteliti.
2. Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai besarnya pengaruh penurunan suhu yang berasal dari peningkatan luas RTH di Kota Palembang. Hal ini diperlukan agar dapatdijadikan suatu acuan yang baik untuk melestarikan RTH yang ada.
3. Sebaiknya dalam perencanaan tata kota khususnya dalam perencanaan RTH perludimasukkan kajian mengenai suhu udara, kelembaban udara, dan tingkat kenyamanan(THI), sehingga fungsi RTH dapat lebih dirasakan manfaatnya.
No Kecamatan Tipe Hutan KotaBentuk Hutan
KotaKeterangan
1 Alang - Alang Lebar
Tipe pemukiman, tipe
rekreasi, dan tipe
pengamanan
Berkelompok,
menyebar, dan
jalur
Perlu ditambahkan taman kota (berkelompok), jalur hijau pada jalan - jalan provinsi, peningkatan penghijauan di sekitar pemukiman (pekarangan
rumah) , serta penanaman pohon pada tutupan lahan semak. Kecamatan ini sebaiknya mendapat prioritas utama dalam upaya pengembangan RTH
karena mengalami perubahan luasan RTH yang cukup besar.
2 Bukit Kecil
Tipe pemukiman, tipe
industri, dan tipe
pengamanan
Menyebar dan
jalur
Perlu ditambahkan roof garden pada gedung - gedung bertingkat dan peningkatan jalur hijau pada bagian tengah kecamatan. Kecamatan ini
sebaiknya mendapat prioritas utama karena memiliki RTH yang palin kecil, suhu, dan THI yang tinggi serta kelembaban yang rendah.
3 Gandus
Tipe pemukiman, tipe
rekreasi, dan tipe
pengamanan
Berkelompok,
menyebar, dan
jalur
Perlu ditambahkan taman kota (berkelompok), jalur hijau pada jalan - jalan kabupaten, peningkatan penghijauan di sekitar pemukiman (pekarangan
rumah), serta menjaga ekosistem rawa. Kecamatan ini sebaiknya mendapat prioritas utama dalam pengembangan RTH karena mengalami penurunan
RTH yang cukup besar.
4 Ilir Barat 1
Tipe pemukiman, tipe
rekreasi, dan tipe
pengamanan
Berkelompok,
menyebar, dan
jalur
Perlu ditambahkan taman kota (berkelompok), jalur hijau pada jalan - jalan lokal, peningkatan penghijauan di sekitar pemukiman (pekarangan
rumah), serta menjaga ekosistem rawa yang. Kecamatan ini sebaiknya mendapat prioritas utama dalam upaya pengembangan RTH karena
mengalami penurunan RTH yang cukup besar.
5 Ilir Barat 2Tipe industri dan tipe
pengamanan
Menyebar dan
jalur
Perlu ditambahkan roof garden pada gedung - gedung bertingkat dan peningkatan jalur hijau pada bagian tengah kecamatan. Kecamatan ini
sebaiknya mendapat prioritas utama karena memiliki tingkat THI yang cukup tinggi.
6 Ilir Timur 1Tipe industri dan tipe
pengamanan
Menyebar dan
jalur
Perlu ditambahkan roof garden pada gedung - gedung bertingkat dan peningkatan jalur hijau di sekitar jalan - jalan utama kota palembang.
Kecamatan ini memiliki suhu rata - rata dan THI yang paling tinggi dibandingkan dengan kecamatan lain. Kecamatan ini termasuk salah satu
kecamatan yang menjadi prioritas utama untuk pengembangan RTH
7 Ilir Timur 2Tipe industri, dan tipe
pengamanan
Menyebar dan
jalur
Perlu ditambahkan roof garden pada gedung - gedung bertingkat dan peningkatan jalur hijau pada bagian tengah kecamatan. Kecamatan ini
sebaiknya mendapat prioritas utama karena memiliki tingkat THI yang cukup tinggi.
8 Kalidoni
Tipe pemukiman, tipe
rekreasi, dan tipe
pengamanan
Berkelompok,
menyebar, dan
jalur
Perlu ditambahkan taman kota (berkelompok), jalur hijau pada jalan - jalan lokal, dan peningkatan penghjauan di sekitar pemukiman (pekarangan
rumah)
9 KemuningTipe industri dan tipe
pengamanan
Menyebar dan
jalur
Perlu ditambahkan roof garden pada gedung - gedung bertingkat dan peningkatan jalur hijau pada bagian tengah kecamatan. Kecamatan ini
sebaiknya mendapat prioritas utama karena memiliki tingkat THI yang cukup tinggi.
10 Kertapati
Tipe rekreasi, tipe
pengamanan, dan tipe
pemukiman
Berkelompok,
menyebar dan
jalur
Perlu ditambahkan taman kota (berkelompok), jalur hijau pada jalan - jalan lokal, dan peningkatan penghjauan di sekitar pemukiman (pekarangan
rumah)
11 PlajuTipe jalur dan tipe
pemukiman
Jalur dan
menyebar
Jalur hijau pada jalan - jalan lokal, dan peningkatan penghjauan di sekitar pemukiman (pekarangan rumah). Kecamatan ini sebaiknya mendapat
prioritas utama karena memiliki tingkat THI yang cukup tinggi.
12 Sako
Tipe rekreasi, tipe
pengamanan, dan tipe
pemukiman
Berkelompok,
menyebar, dan
jalur
Perlu ditambahkan taman kota (berkelompok), jalur hijau pada jalan - jalan lokal, dan peningkatan penghjauan di sekitar pemukiman (pekarangan
rumah)
13 Seberang Ulu 1
Tipe rekreasi, tipe
jalur, dan tipe
pemukiman
Berkelompok,
menyebar, dan
jalur
Perlu ditambahkan taman kota (berkelompok), jalur hijau pada jalan - jalan lokal, dan peningkatan penghjauan di sekitar pemukiman (pekarangan
rumah)
14 Seberang Ulu 2
Tipe rekreasi, tipe
jalur, dan tipe
pemukiman
Berkelompok,
menyebar, dan
jalur
Perlu ditambahkan taman kota (berkelompok), jalur hijau pada jalan - jalan lokal, dan peningkatan penghjauan di sekitar pemukiman (pekarangan
rumah)
15 Sematang Borang
Tipe rekreasi, tipe
jalur, dan tipe
pemukiman
Berkelompok,
menyebar, dan
jalur
Perlu ditambahkan taman kota (berkelompok), jalur hijau pada jalan - jalan lokal, dan peningkatan penghjauan di sekitar pemukiman (pekarangan
rumah)
16 Sukaramai
Tipe rekreasi, tipe
jalur, dan tipe
pemukiman
Berkelompok,
menyebar, dan
jalur
Perlu ditambahkan taman kota (berkelompok), jalur hijau pada jalan - jalan provinsi, peningkatan penghijauan di sekitar pemukiman (pekarangan
rumah) , serta penanaman pohon pada tutupan lahan semak. Kecamatan ini sebaiknya mendapat prioritas utama dalam upaya pengembangan RTH
karena mengalami perubahan luasan RTH yang cukup besar.
Rekomendasi Pengembangan RTH kota Palembang per wilayah kecamatanDaftar Pustaka
Bappeda Kota Palembang. Laporan Akhir Tata Kota 2008. Palembang.[BPS] Biro Pusat Statistik Kota Palembang. Palembang Dalam Angka 2009. Palembang.Effendy S. 2007. Keterkaitan Ruang Terbuka Hijau dengan Urban Heat Island Wilayah Jabotabek.
Disertasi. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.Lillesand TM dan Kiefer RW, 1990. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Terjemahan. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.Murdiyarso, D dan H. Suharsono. 1992. Peranan Hutan Kota dalam Pengendalian Iklim Kota. Sejuta
Pohon untuk Perbaikan Iklim Kota. Prosiding Seminar Sehari Iklim Perkotaan. PERHIMPI. Bogor. Hal : 61 – 72.
Santosa I. 1986. Stasiun Meteorologi Pertanian dan Beberapa Cara Pengolahan Data Iklim. JurusanGeofisika dan Meteorologi FMIPA. IPB. Bogor.
Undang– Undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.USGS. 2002. Landsat 7 Science Data User Handbook.
Dokumentasi
Area terbangun (pemukiman) di pinggir sungai Musi
Rawa yang ada di pinggir jalan Kecamatan Gandus
Semak di Kecamatan Alang–Alang Lebar
Lanjutan. Dokumentasi
Lahan kosong di Kecamatan Ilir Barat 1 Sawah di Kecamatan Kertapati
Tegakan Sejenis Pinus di TWA Punti KayuTaman Kota Kambang Iwak
12/20/2011
9
Terima Kasih
Support by :
Main Supported by :
My Family (Papa,Mama,Aris,Ronal,Barkah) my special one (Ferra)
and All friends in RI 45, Lab Anling, and Cendrawasih 43