SISTEM JARINGAN DAN BANGUNAN IRIGASI
SISTEM JARINGAN DAN BNGUNAN IRIGASI
Di susun Oleh :
Dias Gandy Prakoso20120110003Dhany Setyawan20120110004Eko
Agrelyo Pratama20120110005M. Aslam Nur20120110006Dicky
Saputra20120110008
Jurusan Teknik SipilFakultas TeknikUniversitas Muhammadiyah
Yogyakarta
DIREKTORAT PENGELOLAAN AIR IRIGASI DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA
DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014
Pokok BahasanDEFINISI JARINGAN IRIGASIJaringan Irigasi merupakan
suatu kesatuan saluran dan bangunan yang dipergunakan untuk
mengalirkan air dari sungai ke sawah berdasarkan besarnya kebutuhan
air pada petak - petak kuarter
Berdasarkan cara pengaturan, pengukuran aliran air dan
lengkapnya fasilitas yang dimiliki, sistem jaringan dapat
dipilahkan menjadi tiga macam, yaitu;1. Sistem Jaringan Irigasi
Sederhana2. Sistem Irigasi Semi Teknis3. Sistem Irigasi Teknis
KLASIFIKASI JARINGAN IRIGASIPETAK IRIGASIPetak irigasi terbagi
dalam empat kategori :Petak PrimerPetak SekunderPetak TersierPetak
kuarterSaluran SekunderBangunan bagi dengan pintu sadapBangunan
sadapbendungIntakeIn takeSaluran PrimerSaluran tersierSaluran
pembuangPetak Tersier dan Kuarter
SALURAN IRIGASISaluran terbagi dalam 4 kategori :Saluran Irigasi
UtamaSaluran Irigasi TersierSaluran Pembuang UtamaSaluran Pembuang
TersierSALURAN IRIGASI UTAMATerdiri dari saluran irigasi Primer dan
SekunderSaluran primer membawa air dari jaringan utama ke saluran
sekunder dan ke petak-petak tersier yang diairi. Batas ujung
saluran primer adalah pada bangunan bagi yang terakhirSaluran
irigasi tersier membaa air dari bangunan sadap tersier di jaringan
utama ke dalam petak tersier lalu di saluran kuarter. Saluran
kuarter membawa air dari box bagi kuarter melalui bangunan sadap
tersier atau parit sawah ke sawah.SALURAN IRIGASI TERSIERSALURAN
PEMBUANG UTAMASaluran pembuang sekunder menampung air dari jaringan
pembuang tersier dan membuang air tersebut ke pembuang primer atau
langsung ke pembuang alam dan keluar daerah irigasi.Saluran
pembuang tersier terletak di dan antara petak-petek tersier yang
termasuk dalam unit irigasi sekunder yang sarna dan menampung air,
baik dari pembuangan kuarter maupun dari sawah-sawah. SALURAN
PEMBUANG TERSIERLayout jaringan Irigasi
BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYABendungBendung (weir) dipakai
untuk meninggikan muka air di sungai sampai pada ketinggian yang
diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak
tersierKantong LumpurKantung Lumpur dibuat untuk mencegah sedimen
layang agar tidak masuk ke saluran pembawa dan ke petak sawah.
Kantung Lumpur pada umumnya dibuat di sebelah hilir pintu intake
bendung, sebelum saluran indukSaluran PrimerSaluran primer membawa
air dari jaringan utama ke saluran sekunder dan ke petak-petak
tersier yang diairi. Batas ujung saluran primer adalah pada
bangunan bagi yang terakhirBANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYASaluran
SekunderSaluran sekunder membawa air dari saluran primer ke
petak-petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut.
Batas ujung saluran ini adalah pada bangunan sadap terakhirSaluran
TersierSaluran tersier membawa air dari bangunan sadap tersier di
jaringan utama ke dalam petak tersier lalu ke saluran kuarter.
Batas ujung saluran ini adalah boks bagi kuarter melalui bangunan
sadap tersier atau parit sawah ke sawah-sawahSaluran pembuang
primer mengalirkan air lebih dari saluran pembuang sekunder ke luar
daerah irigasi. Pembuang primer sering berupa saluran pembuang
alamiah yang mengalirkan kelebihan air tsb ke sungai, anak sungai,
atau ke laut
BANGUNAN IRIGASI DAN FUNGSINYABangunan Bagi Bangunan bagi adalah
bangunan irigasi yangberfungsi membagi air dari saluran primer ke
saluran sekunder, atau dari saluran sekunder ke saluran sekunder
lain.Bangunan SadapBangunan sadap berfungsi membagi air dari
saluran sekunder atau saluran primer ke saluran tersierBangunan
PengukurAliran akan diukur di hulu saluran primer, di cabang
saluran primer, dan di bangunan sadap sekunder maupun tersier.
Peralatan ukur dapat dibedakan menjadi alat ukur aliran atas bebas
(free overflow) dan alat ukur aliran bawah (underflow).Bangunan
PengaturUntuk mencegah meninggi atau menurunnya muka air di
saluran, dipakai mercu tetap atau celah kontrol trapesium
(trapezoidal notch)
BANGUNAN UTAMABendung (weir) dipakai untuk meninggikan muka air
di sungai sampai pada ketinggian yang diperlukan agar air dapat
dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersierBendungBANGUNAN
AIRLokasi: Tirtanegara, MajalengkaBANGUNAN UTAMABendungBANGUNAN
AIRLokasi: Tirtanegara, Majalengka
Pintu BilasPintu IntakePintu Pengambilan / Intake Bendung
terletak pada awal saluran irigasi yang berfungsi untuk memasukan
air dari bendung ke saluran sesuai kebutuhan
BANGUNAN UTAMABendungBANGUNAN AIRLokasi: Tirtanegara,
MajalengkaPintu BilasPintu IntakePintu Bilas Bendung pada umumnya
dibangun berdampingan dengan badan bendung, berfungsi untuk
membersihkan sedimen dasar dan kotoran lainnya yang mengendap di
belakang tubuh bendung
BANGUNAN UTAMABendungBANGUNAN AIRLokasi: Tirtanegara,
MajalengkaPintu Intake
Pintu Intake
BANGUNAN UTAMAKantung LumpurBANGUNAN AIRLokasi: Ujungjaya,
SumedangPintu Bilas Kantung LumpurKantung LumpurKantung Lumpur
dibuat untuk mencegah sedimen layang agar tidak masuk ke saluran
pembawa dan ke petak sawah. Kantung Lumpur pada umumnya dibuat di
sebelah hilir pintu intake bendung, sebelum saluran induk
SALURANSaluran PrimerBANGUNAN AIRLokasi: Ujungjaya,
SumedangSaluran primer membawa air dari jaringan utama ke saluran
sekunder dan ke petak-petak tersier yang diairi. Batas ujung
saluran primer adalah pada bangunan bagi yang terakhirDengan
LiningTanpa Lining
SALURANSaluran SekunderBANGUNAN AIRLokasi: Ujungjaya,
SumedangSaluran sekunder membawa air dari saluran primer ke
petak-petak tersier yang dilayani oleh saluran sekunder tersebut.
Batas ujung saluran ini adalah pada bangunan sadap terakhirDengan
LiningTanpa Lining
SALURANSaluran TersierBANGUNAN AIRLokasi: Ujungjaya,
SumedangSaluran tersier membawa air dari bangunan sadap tersier di
jaringan utama ke dalam petak tersier lalu ke saluran kuarter.
Batas ujung saluran ini adalah boks bagi kuarter melalui bangunan
sadap tersier atau parit sawah ke sawah-sawahDengan LiningDengan
LiningSALURANSaluran PembuangBANGUNAN AIRLokasi: Ujungjaya,
Sumedang
Saluran pembuang primer mengalirkan air lebih dari saluran
pembuang sekunder ke luar daerah irigasi. Pembuang primer sering
berupa saluran pembuang alamiah yang mengalirkan kelebihan air tsb
ke sungai, anak sungai, atau ke lautSALURANSaluran PembuangBANGUNAN
AIRSaluran pembuang sekunder menampung air dari jaringan pembuang
tersier dan membuang air tersebut ke pembuang primer atau langsung
ke jaringan pembuang alamiah dan ke luar daerah irigasiSaluran
pembuang tersier terletak di dan antara petak-petak tersier yang
termasuk dalam unit irigasi sekunder yang sama dan menampung air,
baik dari pembuang kuarter maupun dari sawah-sawah. Air tersebut
dibuang ke dalam jaringan pembuang sekunderSaluran pembuang kuarter
terletak di dalam satu petak tersier, menampung air langsung dari
sawah dan membuang air tersebut ke dalam saluran pembuang
tersierBangunan bagi terletak di saluran primer dan sekunder pada
suatu titik cabang dan berfungsi untuk membagi aliran antara dua
saluran atau lebih
BANGUNAN BAGI & SADAPBangunan Bagi SadapBANGUNAN AIRLokasi:
Ujungjaya, SumedangPintu Bagi (1)Pintu Bagi (2)Pintu Sadap (3)
BANGUNAN BAGI & SADAPBangunan Bagi SadapBANGUNAN AIRLokasi:
Ujungjaya, SumedangPintu Bagi (1)Pintu Bagi (2)Celah Trapesium
BANGUNAN BAGI & SADAPBangunan Bagi SadapBANGUNAN AIRLokasi:
Ujungjaya, SumedangPintu Bagi (2)Bangunan bagi dan sadap mungkin
digabung menjadi satu rangkaian bangunanPintu Sadap (3)Bangunan
sadap tersier mengalirkan air dari saluran primer atau saluran
sekunder ke saluran tersier penerimaPintu Sadap (3)25BANGUNAN BAGI
& SADAPBoks Bagi TersierBANGUNAN AIRLokasi: Tirtanegara,
Majalengka
Boks-boks bagi di saluran tersier membagi aliran untuk dua
saluran atau lebih (tersier, subtersier, dan/atau kuarter)
BANGUNAN PENGUKURAmbang (free overflow)BANGUNAN AIRLokasi:
Ujungjaya, SumedangAliran akan diukur di hulu saluran primer, di
cabang saluran primer, dan di bangunan sadap sekunder maupun
tersier. Peralatan ukur dapat dibedakan menjadi alat ukur aliran
atas bebas (free overflow) dan alat ukur aliran bawah
(underflow).
BANGUNAN PENGATURCelah TrapesiumBANGUNAN AIRzUntuk mencegah
meninggi atau menurunnya muka air di saluran, dipakai mercu tetap
atau celah kontrol trapesium (trapezoidal notch)
z
z