-
BAB 11PERAWATAN JENAZAH
-
STANDAR KOMPETENSI : MEMAHAMI KETENTUAN HUKUM ISLAM TENTANG
PENGURUSAN JENAZAHKOMPETENSI DASAR: MENJELASKAN TATA CARA
PENGURUSAN JENAZAHMEMPERAGAKAN TATA CARA PENGURUSAN JENAZAH ASPEK
FIKIH BACK
-
TAKZIAH dan ZIARAH KUBUR Takziah Adalah berkunjung kepada
keluarga yang meninggal dunia. Hukumnya sunah, bahkan menjadi
wajib, apabila jenazah muslim tidak ada yang mengurusnya.
Takziah sebaiknya dilakukan sebelum jenazah dimakamkan, agar
dapat membantu mengurus jenazah, paling tidak mensalatkan,
mengantarkan jenazah ke makam. BACK
-
Yang memandikan dan mengkafani jenazah biasanya keluarga dekat
dan dibantu oleh orang yang mengetahui tentang cara mengurus
jenazah. Rasulullah SAW bersabda: Artinya: Dari Abu Hurairah r.a,
Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa yang (takziah) hingga
disalatkan, maka dia mendapat pahala satu qirat, dan barang siapa
yang menghadirinya sampai dikuburkan, maka baginya mendapat pahala
dua qirat. Ketika Rasulullah SAW ditanya sahabat apakah dua qirat
itu? Beliau manjawab, Laksana dua bukit besar.(HR. Bukhari dan
Muslim) : : ( ( BACK
-
Adab BertakziahTakziah hendaknya didasari dengan niat ikhlas
karena Allah SWT.Berpakaian yang sopan dan menutup aurat Bersikap
dan bertingkah laku yang baik Berdoa agar jenazah diampuni dosanya
dan dirahmati oleh Allah SWT. Cara mendoakan jenazah yang paling
baik ialah dengan jalan menyalatkannyaHendaknya memberi nasehat
kepada keluarga jenazah agar bersabar, bertawakkal dan menjaga
iman. Memberikan bantuan seperlunyaMengingatkan keluarga jenazah
tentang hutang jenazahBACK
-
TAKZIAH dan ZIARAH KUBUR Ziarah Kubur Ziarah kubur hukumnya
sunnah. Rasulullah SAW bersabda: ( Artinya: Berziarahlah kamu ke
kubur, karena sesungguhnya ziarah kubur itu ddapat mengingatkan
engkau kepada mati. (H.R. Muslim)
BACK
-
ADAB ZIARAH KUBUR Ziarah kubur hendaknya didasari dengan niat
karena Allah SWT.Hendaknya berpakaian sopan dan menutup
auratHendaknya mengucapkan salam kepada penghuni kubur dan
mendoakan mereka memperoleh keselamatan serta kesejahteraan di alam
kuburnya. Tidak boleh menginjak-nginjak dan duduk diatas
makam,tidak boleh meludah, kencing dan buang sampah diatas
makam.Tidak boleh minta tolong kepada penghuni kuburBACK
-
PERAWATAN JENAZAH Adalah pengurusan jenazah seorang Muslim/
Muslimah dengan cara memandikan, mengkafani, menyalatkan, dan
menguburkannya.Hukum melaksanakan pengurusan jenazah dengan
cara-cara tersebut adalah Fardu kifayah bagi orang Islam yang masih
hidup. Artinya, mereka berdosa jika tidak ada seorang pun yang
mengerjakannyaBACK
-
CARA PERAWATAN JENAZAH MEMANDIKAN Hadis Nabi:
Artinya : Mandikanlah dia (jenazah) dengan air serta daun bidara
( sabun). (H.R. Bukhori dari Ibnu Abbas) MENGKAFANI Hadis Nabi :
Artinya: Janganlah kamu berlebih-lebihan untuk kafan karena
sesungguhnya kafan itu akan hancur sesungguhnya. (H.R. Abu Dawud
dari Ali bin Abi Talib) 3. MENSALATKAN Hadis Nabi : Artinya:
Salatkanlah jenazah-jenazah kalian. (H.R. Ibnu Majah )
MENGUBURKANNYA Hadis Nabi artinya: Hendaklah kamu segerakan
mengubur jenazah, karena jika orang saleh maka kamu mendekatkannya
kepada kebaikan, dan jika ia bukan orang saleh, supaya kejahatan
itu lekas terbuang dari tanggunganmu. (H. R. Muslim dari Abi
Hurairah)
BACK
-
PERAWATAN JENAZAH: MEMANDIKAN Memandikan Jenazah Syarat-syarat
jenazah wajib dimandikan: Jenazah itu orang Islam Didapati tubuhnya
walaupun sedikit Bukan mati syahidCatatan dalam memandikan jenazah:
Yang memandikan jenazah harus sejenis, kecuali suami boleh
memandikan istri atau sebaliknya, atau mahramnya.
BACK
-
SABDA RASULULLAH SAW TENTANG MEMANDIKAN JENAZAH Artinya: Dari
Aisyah r.a, Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa memandikan mayat
dan dijaganya kepercayaan, tidak dibukakannya kepada orang lain
apa-apa yang dilihat pada mayat itu, bersihlah ia dari segala
dosanya seperti keadaannya sewaktu dilahirkan oleh ibunya. Sabda
beliau lagi, Hendaklah yang mengepalainya keluarga terdekat kepada
mayat jika pandai memandikan mayat, jika ia tidak pandai siapa saja
yang dipandang berhak, karena waranya atau karena amanahnya. (HR.
Ahmad) BACK
-
TATA CARA MEMANDIKAN MAYAT Jenazah dibaringkan ditempat yang
tinggi, seperti ranjang yang diatasnya sudah diletakkan lima atau
enam buah potongan batang pisang (bantalan)Jenazah dimandikan
ditempat tertutup.Jenazah hendaknya dipakaikan kain basahan
(penutup aurat)Setelah jenazah dibaringkan diatas potongan batang
pisang, lalu dengan air dan sabun jenazah dibersihkan dari najis
yang melekat ditubuhnya. Sesudah itu dubur jenazah dibersihkan
hingga bersih dengan tangan kiri yang memakai sarung tangan.
Kemudian ganti sarung tangan yang bersih untuk membersihkan gigi
dan mulut jenazah.
BACK
-
TATA CARA MEMANDIKAN MAYAT Setelah jenazah dibersihkan dari
najis, serta gigi dan mulutnya dibersihkan lalu dengan menggunakan
air dan sabun mandi, seluruh tubuh jenazah dari rambut kepala
sampai telapak kaki dimanmdikan sampai bersih. Disunahkan
memndahulukan bagian tubuh sebelah kanan, kemudian bagian tubuh
sebelah kiri. Juga disunahkan dimandikan tiga kali atau lima
kali.Setelah selesai dimandikan, kemudian dirapikan rambutnya serta
diwudukan sebagaimana wudu biasa. Kemudian badannya dikeringkan
dengan handuk. Selesailah memandikan jenazahBACK
-
2. PERAWATAN JENAZAH: MENGKAFANI Mengkafani Jenazah Maksudnya
membungkus jenazah dengan kain kafan. Hukum mengkafani jenazah
adalah fardu kifayah bagi orang-orang Islam yang masih hidup. Kain
kafan diperoleh dengan cara yang halal, yakni diambilkan dari harta
peninggalan jenazah, jika ia meninggalkan harta. Kain kafan yang
digunakan hendaknya kain kafan yang bersih,berwarna putih, dan
sederhana. Seperti Sabda Rasulullah SAW:
BACK
-
( )Artinya: Berpakaianlah kamu dengan pakaianmu yang berwarna
putih, karena pakaian putih itu merupakan pakaian terbaikmu, dan
kafanilah mayat kamu dengan kain putih itu. (HR. Tirmizi)Juga
Rasulullah SAW bersabda, janganlah kamu berlebih-lebihan memilih
kain yang mahal-mahal untuk kafan, karena sesungguhnya kain kafan
itu akan segera hancur, (HR. Abu Daud)BACK
-
CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAHJenazah laki-laki atau wanita
minimal dibungkus dengan selapis kain kafan yang dapat melapisi
seluruh tubuhnya. Untuk jenazah laki-laki dibungkus tiga lapis kain
kafan yang tiap lapisnya dapat menutupi seluruh tubuhnya. untuk
jenazah wanita sebaiknya dilapisi dengan lima lembar kain kafan,
yaitu kain basahan, baju, tutup kepala, kerudung (cadar), dan kain
kafan yang dapat menutupi seluruh tubuhnya.BACK
-
CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAHCara memakaikan kain
kafan:Mula-mula hamparkan selembar tikar diatas lantai. Lalu
bentangkan 4 utas tali diatasnya, kira-kira letaknya ditempat
kepala, tangan, lutut, dan mata kaki jenazah yang hendak
dikafani.Hamparkan diatas tikar tersebut kain kafan yang sudah
disiapkan sehelai-sehelai dan setiap helainya diberi
harum-haruman.Jenazah hendaknya diolesi kapur harus halus, kemudian
diletakkan diatas hamparan kain kafan yang telah disediakan. Kedua
tangan diletakkan diatas dadanya, tangan kanan diatas tangan kiri
atau dibolehkan juga tangannya diluruskan kebawah.
BACK
-
CARA/ KETENTUAN MENGKAFANI JENAZAHCara memakaikan kain
kafan:Tempelkan kapas secukupnya pada bagian muka jenazah,
pusarnya, kelaminnya, dan duburnya.Setelah itu seluruh jenazah
dibalut dengan kain kafan sampai rapi, lalu diikat dengan empat
utas tali yang sudah disiapkan yaitu dibagian atas kepala, lengan,
lutut, dan mata kaki.
BACK
-
3. CARA MENSALATKAN JENAZAH Menyalatkan Jenazah Salat jenazah
dilaksanakan setelah jenazah selesai dimandikan dan dikafani.
Hukumnya adalah fardu kifayah bagi orang-orang muslim/muslimat yang
masih hidup. Tentang jumlah orang yang menyalatkan, Rasulullah
bersabda: ( )Artinya:Dari ibnu Abbas, katanya aku mendengar
Rasulullah SAW bersabda, Orang islam yang mati, lalu jenazahnya
disalatkan oleh empat puluh orang muslim yang tidak musyrik, maka
Allah menerima syafaat mereka terhadap jenazah tersebut.BACK
-
Syarat-syarat Sahnya Salat JenazahSeorang yang menyalatkan,
syaratnya orang islam, suci dari hadas besar dan hadas kecil, suci
badan, pakaian, tempat dari najis, menutup aurat, dan menghadap
kiblat.Salat jenazah dilakukan setelah jenazah dimandikan dan
dikafani.Letak mayat di sebelah kiblat orang yang menyalatkan,
terkecuali kalau salat jenazah dilakukan diatas kubur atau salat
gaib.BACK
-
Rukun Salat Jenazah
Salat jenazah dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah
taala.Takbir empat kali.Membaca surah Al-fatihah sesudah takbir
pertama (takbiratul ihram).Membaca salawat atas nabi SAW, setelah
takbir kedua.Membaca doa setelah takbir ketiga.Berdoa setelah
takbir ke-empat. () () ()Artinya: Ya Allah, janganlah kiranya
pahala tidak sampai kepada kami dan janganlah Engakau fitnah
sepeninggalnya, ampunilah kami dan dia.Berdiri jika
mampuMengucapkan salam BACK
-
Bunyi doa setelah takbir ketiga: () () () () () () () () () ()
() () ( ) Artinya: Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia,
sejahterakanlah dia dan luaskanlah tempat kediamannya. Bersihkanlah
ia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah ia dari dosa,
sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Gantilah rumahnya
dengan rumah yanglebih baik daripada rumahnya dahulu, dan gantilah
kaum keluarganya, dengan yang lebih baik dari kaum keluarganya
dahhulu, dan peliharalah dia dari siksa kubur dan siksa neraka (HR.
Muslim)
BACK
-
Sunah-sunah Salat JenazahMengangkat tangan ketika mengucapkan
emapt takbir. Sabda Rasulullah SAW: ( )Artinya: Dari Ibnu Umar,
Sesungguhnya Nabi SAW mengangkat kedua tangannya, pada semua takbir
salat jenazah (HR. al-Baihaqy) Israr yaitu merendahkan suara bacaan
salat Membaca Taawuz BACK
-
Beberapa Hal tentang Salat JenazahSalat jenazah boleh dikerjakan
secara munfarid, tetapi sebaiknya secara berjamaah. Wanita yang
bergama Islam boleh dan sah menyalatkan jenazah.Jika jenazah yang
disalatkan ada ditempat salat, perhatikanlah hal-hal berikut:
Jenazah diletakkan didepan orang yang menyalatkan (imam), dengan
posisi jenazah kepalanya diutara, basan dan kakinya menjulur
keselatan.Bila jenazahnya laki-laki, maka yang menyalatkan (imam),
hendaknya berdiri menghadap jenazah sejajar dengan kepalanya.
Tetapi jika jenazahnya perempuan, imam berdiri sejajar dengan
bagian tengah jenazah BACK
-
Jika jenazahnya benyak terdiri dari laki-laki dan wanita, maka
cara menyalatkannya boleh sekaligus, dengan ketentuan jenazah
laki-laki diletakkan lebih dekat dengan yang mensalatkan (imam),
sedangkan jenazah wanitanya lebih dekat ke kiblat. Salat jenazah
dikerjakan sesuai dengan urutannya, sebagaimana tercantum dalam
rukun salat.
Beberapa Hal tentang Salat JenazahSalat jenazah gaib adalah
salat jenazah yang jenazahnya tidak ada ditempat salat. Tata
caranya sama dengan kalau jenazahnya ada ditempat. Menyalatkan
jenazah diatas kuburnya. Hukumnya boleh, sabda Rasulullah SAW:
Artinya; Nabi SAW sampai kesebuah kubur yang masih basah, kemudian
beliau mensalatkannya dan mereka (para sahabat) berbaris dibelakang
beliau dan bertakbir emapt kali. (HR. Bukhari dan Muslim) BACK
-
Menguburkan Jenazah Jenazah dikuburkan setelah dimandikan,
dikafani dan disalatkan. Hukum penguburan jenazah muslim adalah
fardu kifayah atas orang Islam yang masih hidup. Penguburan jenazah
sebaiknya disegerakan. Sesuai Sabda Rasulullah SAW: ( )Segerakanlah
jenazah itu dikuburkan. Jika ia seorang yang saleh, ia akan segera
cepat mendapat ganjaran kebaikan, dan jika ia tidak saleh saleh
(ahli maksiat), ia akan cepat meninggalkan kejelelakan dari
pundak-pundak kamu semua. (HR. Al-Jamaah)
BACK
-
TENTANG LUBANG dan TATA CARA PENGUBURAN Lubang Kubur Lubang
kubur dibuat memanjang, dari arah utara kearah selatan. Panjangnya
harus disesuaikan panjang jenazah. Dalamnya harus cukup, sehingga
bau busuk mayat tidak tercium dari luar. Dibagian dasar kubur
hendaknya dibuatkan lubang lahat, yakni lubang tempat meletakkan
jenazah.
BACK
-
TENTANG LUBANG dan TATA CARA PENGUBURAN Tata Cara Penguburan
Jenazah Setelah sampai di makam, hendaknya (masih dalam usungan)
diletakkan di pinggir atas lubang sebelah kiblat. Kemudian tiga
laki-laki Muslim (keluarga dekat jenazah) turun kelubang kubur, dan
tiga lainnya berdiri diatas menghadap jenazah. Tiga laki-laki yang
berdiri menghadap jenazah, mengangkat jenazah tersebut dan
menyerahkan kepada tiga laki-laki yang berdiri di lubang
kubur.kemudian jenazah diletakkan dengan hati-hati dilubang lahat
dengan posisi miring, kepala disebelah utara, kaki sebelah selatan
menghadap kiblat.
BACK
-
TENTANG LUBANG dan TATA CARA PENGUBURAN Tata Cara Penguburan
Jenazah Ketika jenazah dimasukkan kedalam lubang kubur disunnahkan
membaca: Artinya: Dengan nama Allah dan atas nama Agama Rasulullah.
Keempat utas tali yang mengikat jenazah dilepas, dan kain kafan
yang menutup mukanya disingkapkan, sehingga muka jenazah dapat
mencium tanah. Setelah jenazah sudah diletakkan dilubang lahat,
jenazah ditutup dengan papan atau bambu, lalu ditimbun
tanah.BACK
-
TENTANG LUBANG dan TATA CARA PENGUBURAN Perbuatan sunnah pada
Waktu PemakamanJika jenazah perempuan, dinaungi dengan
kainMeninggikan kubur sekadarnyaMenandai kubur dengan batu atau
kayuMenaruh kerikil diatas kubur dan pelepah basah Menyiram kubur
dengan air Mendoakan mayat
BACK
-
MEMANDIKAN DAN PEMAKAMAN JENAZAHBACK
-
CARA MEMANDIKAN MAYATBACK
-
CARA MEMANDIKAN MAYAT BBACK
-
MENGKAFANI MAYATBACK
-
TATA CARA SALAT JENAZAH PEREMPUANBACKklickSALAT
-
TATA CARA SALAT JENAZAH LAKI-LAKIBACKClik SALAT
-
CARA MENKEBUMIKAN JENAZAHBACK