BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan suatu proses untuk menumbuhkan atau meningkatkan suatu potensi fisik dan psikis manusia untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi (lembaga) yang dilakukan dengan cara mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja atau yang melakukan pekerjaan (Sudayat, 2009). Dari segi bisnis, sumber daya manusia (SDM) adalah manusia yang bekerja dalam suatu organisasi. Dalam hal ini disebut juga dengan karyawan. Jika tidak ada manusia yang menjadi sumber daya di perusahaan, maka perusahaan tersebut tidak dapat berjalan dan menghasilkan laba sehingga sumber daya manusia merupakan hal yang paling dibutuhkan oleh sebuah perusahaan (Silfianti, 2011). Di dalam Sudayat(2009) juga disebutkan bahwa sumber daya manusia adalah ujung tombak pelayanan, sangat diandalkan untuk memenuhi standar mutu yang diinginkan oleh wajib pajak dan wajib retribusi. Untuk mencapai standar mutu tersebut, maka harus diciptakan situasi yang mendukung pelayanan yang memuaskan wajib pajak dan wajib retribusi. Upaya-upaya manusia itu bukan sesuatu yang statis, tetapi terus berkembang dan berubah, seirama dengan dinamika kehidupan manusia, yang berlangsung dalam kebersamaan sebagai suatu masyarakat. Oleh karena itu salah satu situasi yang mendukung adalah seluruh peraturan pengelolaan sumber daya manusia yang berdampak pada perlakuan yang sama kepada pegawai. 11
18
Embed
11 - sinta.unud.ac.id 2.pdf · 2.2.1 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ... Pelayanan penunjang nonklinik meliputi pelayanan laundry/linen, jasa boga/dapur, teknik dan pemeliharaan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan suatu proses untuk menumbuhkan atau
meningkatkan suatu potensi fisik dan psikis manusia untuk mencapai tujuan dari
suatu organisasi (lembaga) yang dilakukan dengan cara mendayagunakan manusia
sebagai tenaga kerja atau yang melakukan pekerjaan (Sudayat, 2009).
Dari segi bisnis, sumber daya manusia (SDM) adalah manusia yang bekerja
dalam suatu organisasi. Dalam hal ini disebut juga dengan karyawan. Jika tidak ada
manusia yang menjadi sumber daya di perusahaan, maka perusahaan tersebut tidak
dapat berjalan dan menghasilkan laba sehingga sumber daya manusia merupakan hal
yang paling dibutuhkan oleh sebuah perusahaan (Silfianti, 2011).
Di dalam Sudayat(2009) juga disebutkan bahwa sumber daya manusia adalah
ujung tombak pelayanan, sangat diandalkan untuk memenuhi standar mutu yang
diinginkan oleh wajib pajak dan wajib retribusi. Untuk mencapai standar mutu
tersebut, maka harus diciptakan situasi yang mendukung pelayanan yang memuaskan
wajib pajak dan wajib retribusi. Upaya-upaya manusia itu bukan sesuatu yang statis,
tetapi terus berkembang dan berubah, seirama dengan dinamika kehidupan manusia,
yang berlangsung dalam kebersamaan sebagai suatu masyarakat. Oleh karena itu
salah satu situasi yang mendukung adalah seluruh peraturan pengelolaan sumber
daya manusia yang berdampak pada perlakuan yang sama kepada pegawai.
11
12
2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia terdiri dari kata manajemen dan sumber
daya manusia. Manajemen merupakan suatu proses yang mengatur pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisian untuk
mencapai tujuan tertentu. Sumber daya yang dimaksud dapat digolongkan dalam
beberapa hal, yaitu: man (manusia), money (uang), method (metode/cara/sistem),
materials (bahan), machines (mesin), dan market (pasar). Manajemen sumber daya
manusia merupakan suatu ilmu dan seni dalam mengatur hubungan dan peranan
setiap sumber daya manusia agar dapat mencapai tujuan dari organisasi secara efektif
dan efisien (Silfianti, 2011). Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan ,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian karyawan, dengan
maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan dan masyarakat.
Sumber daya manusia rumah sakit pada prinsipnya sudah diatur melalui
penentuan jumlah dan spesifikasi tenaga kesehatan juga fasilitas penunjang
pelayanan kesehatan yang harus ada di dalam sebuah rumah sakit yang terdapat di
dalam akreditasi sebuah rumah sakit (Nengsih,2010). Sumber daya manusia yang
berkompetensi sangat dibutuhkan oleh sebuah rumah sakit untuk menciptakan
pelayanan kesehatan yang berkualitas. Sumber daya manusia di rumah sakit pada
dasarnya telah terspesialisasi secara jelas karena semua tenaga medis di rumah sakit
telah memiliki latar belakang pendidikan secara khusus sesuai dengan bidang yang
mereka kerjakan yang diharapkan dapat menunjang pelayanan rumah sakit yang
berkualitas. Sumber daya manusia di rumah sakit terdiri atas petugas medis dan non
medis. Rumah sakit merupakan organisasi yang menjual jasa pelayanan kesehatan,
namun pasien harus melalui beberapa tahap kegiatan sebelum mendapatkan jasa
13
pelayanan kesehatan seperti pada bagian informasi, loket pendaftaran, administrasi
dll. Pada bagian inilah petugas non medis bekerja. Sedangkan petugas medis
merupakan petugas yang memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien seperti
dokter, perawat, dll.
2.2.1 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia memiliki beberapa fungsi yang dapat
dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Fungsi Manajemen sumber daya manusia terdiri atas:
1. Fungsi Perencanaan : menentukan atau merencanakan program yang dapat
membantu mencapai tujuan dari perusahaan.
2. Fungsi Pengorganisasian : mengorganisasikan atau membuat hubungan antara
setiap jabatan, personalia dan faktor – faktor fisik.
3. Fungsi Pengarahan (Actuating/Directing) : mengarahkan karyawan,
mengusahakan agar karyawan mau bekerjasama dengan efektif.
4. Fungsi Pengkoordinasian
5. Fungsi Pengendalian/Controlling : melakukan evaluasi dengan cari melihat
dan membandingkan perbedaan dari rencana yang sudah dibuat dengan
pelaksanaannya.
b. Fungsi Operasional (FO) terdiri atas:
1. Fungsi Pengadaan : menentukan jenis dan jumlah karyawan dan menentukan
keberhasilan rekruitmen melalui prosedur yang tepat.
2. Fungsi Pengembangan : fungsi ini berguna untuk perbaikan efektivitas kerja
karyawan dengan cara meningkatkan pengetahuan, keterampilan maupun
sikap karyawan.
14
3. Fungsi Pemberian Kompensasi : balas jasa yang diberikan sesuai dengan
pekerjaan karyawan. Kompensasi dalam hal ini dapat berbentuk uang atau
juga berbentuk fasilitas – fasilitas yang dapat dinilai dengan uang.
4. Fungsi Integrasi : adanya integrasi antara karyawan dan perusahaan untuk
tujuan masing – masing.
5. Fungsi Pemeliharaan : pemeliharaan kemampuan dan sikap karyawan melalui
program kesehatan dan keselamatan kerja.
2.3 Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia (SDM) merupakan tanggung jawab bagi
semua manager dalam suatu organisasi dan bukan hanya tanggung jawab manager
SDM (Agustiana,2009). Di dalam Jusuf Irianto (2001) disebutkan bahwa tujuan
adanya perencanaan SDM adalah untuk memastikan sudah tersedianya sejumlah
orang/pekerja yang telah memenuhi persyaratan dalam suatu organisasi pada kurun
waktu tertentu. Dari tujuan tersebut dapat dikatakan bahwa adanya perencanaan
SDM yang baik dapat membuat suatu organisasi dapat mengidentifikasi apa yang
harus dilakukan untuk memastikan adanya SDM yang berkompetensi sesuai dengan
kebutuhan untuk mencapai tujuan dari organisasi. Proses estimasi SDM berdasarkan
jumlah, tempat, keterampilan, dan perilaku untuk memberikan upaya kesehatan
merupakan pengertian dari perencanaan SDM yang dilakukan sesuai dengan
kebutuhan pembangunan kesehatan. (Nengsih, 2010).
Determinan yang berpengaruh dalam perencanaan kebutuhan SDM kesehatan
adalah perkembangan penduduk (jumlah, pola penyakit, daya beli, keadaan sosial
budaya, keadaan darurat), pertumbuhan ekonomi dan berbagai kebijakan di bidang
15
pelayanan kesehatan (Depkes, 2004). Selain itu, kebutuhan SDM kesehatan pada
dasarnya dapat ditentukan berdasarkan:
1. Kebutuhan epidemiologi SDM kesehatan
2. Permintaan (demand) akibat beban pelayanan kesehatan
3. Sarana upaya kesehatan yang ditetapkan (Depkes, 2004)
2.3.1 Manfaat Perencanaan Sumber Daya Manusia
Menurut Agustiana (2009), terdapat beberapa manfaat dan keuntungan dari
adanya perencanaan SDM dalam suatu organisasi, yaitu:
1. Penggunaan sumber daya manusia yang lebih efektif
2. Menyesuaikan kegiatan tenaga kerja dengan tujuan organisasi
3. Membantu program penarikan tenaga dari bursa atau pasaran tenaga kerja
secara baik
4. Pengadaan tenaga kerja baru secara ekonomis
5. Dapat mengkoordinasikan kegiatan – kegiatan manajemen sumber daya
manusia
6. Mengembangkan sistem manajemen sumber daya manusia
7. Organisasi dapat memanfaatkan sumber daya manusia yang sudah ada dalam
organisasi secara lebih baik
8. Melalui perencanaan sumber daya manusia yang matang, produktivitas kerja
dari tenaga yang sudah ada dapat ditingkatkan
9. Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan kebutuhan
akan tenaga kerja di masa depan, baik dalam arti jumlah dan kualifikasinya
16
untuk mengisi berbagai jabatan dan menyelenggarakan berbagai aktivitas
baru
10. Salah satu segi manajemen sumber daya manusia yang semakin penting
adalah penanganan informasi ketenagakerjaan
11. Perencanaan sumber daya manusia merupakan dasar bagi penyusunan
program kerja bagi satuan kerja yang menangani sumber daya manusia dalam
organisasi
2.3.2 Proses Perencanaan SDM
Agustiana (2009) menyebutkan bahwa ada beberapa faktor yang
mempengaruhi perencanaan SDM, faktor – faktor tersebut yaitu :
1. Faktor Eksternal
Faktor – faktor eksternal merupakan hal – hal yang pertumbuhan dan
perkembangannya diluar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya,
yaituseperti teknologi, sosial-budaya, politik,ekonomi, pesaing dan peraturan
perundang-undangan.
2. Faktor Internal
Faktor – faktor internal merupakan berbagai kendala yang terdapat di dalam
organisasi itu sendiri, seperti halnya rencana strategi, anggaran, estimasi produksi
dan penjualan, usaha atau kegiatan baru, rancangan organisasi dan tugas
pekerjaan, sistem informasi manajemen.
17
Rangkaian pelaksanaan perencanaan SDM yang terintegrasi dengan rencana
strategi bisnis baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang menurut Sunarta
(2011) adalah sebagai berikut:
1. Dalam proses perencanaan strategi bisnis, beberapa organisasi/perusahaan akan
melakukan:
a. Menyusun rencana strategi bisnis dengan perspektif jangka panjang (5-10
tahun) atau lebih di masa mendatang
b. Menyusun rencana operasional bisnis yang dijabarkan dalam rencana strategi
dengan perspektif jangka sedang (3-5 tahun) di masa mendatang.
c. Menyusun rencana tindakan berupa anggaran dengan perspektif tahunan yang
menggambarkan kegiatan bisnis yang akan dilaksanakan selama satu tahun
(tahunan) dengan menyediakan anggaran tertentu untuk dapat diwujudkan
2. Dalam kegiatan perencanaan SDM
a. Pada tahap awal perencanaan SDM mengidentifikasi isu-isu berdasarkan
komponen – komponendi dalam rencana strategi bisnis jangka panjang.
Beberapa komponen yang bisa dijadikan isu perencanaan SDM antara lain
filsafat perusahaan, laporan hasil penelitian tentang hal-hal seputar
lingkungan bisnis, tujuan-tujuan dan sasaran strategis yang akan dicapai,
dan hasil analisis SWOT perusahaan.
b. Pada tahap selanjutnya hasil analisis isu digunakan sebagai masukan dari
perencanaan operasional jangka menengah ke dalam tahap kegiatan
perkiraan kebutuhan SDM dalam proses perencanaan SDM.
c. Hasil perkiraan kebutuhan SDM tersebut dijadikan masukan secara
integral dalam penyusunan anggaran tahunan ke dalam langkah
perencanaan SDM.
18
2.4 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014
Didalam Permenkes No. 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Perizinan
Rumah Sakit disebutkan bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit,
perlu dilakukan penyempurnaan sistem perizinan dan klasifikasi rumah sakit. Di
dalam Permenkes No.56 Tahun 2014 pasal 25 sampai pasal 35 disebutkan bahwa
untuk rumah sakit umum kelas B seperti RSUD Wangaya Kota Denpasar diperlukan
adanya klasifikasi rumah sakit sebagai berikut :
a. Pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum kelas B paling sedikit