Pikiran Rakyat OSenin OS~lasaOR~blJ ·OKamis.JlJlJlat ........... - - - , ",. 2 '3 ;4 "5 '6< ;:i...' 8 '910' 11.' ,171819, ,2021 ,f2.3)232425 ,26 o Jan>OPeb()Mat OAprOMel.JunOJlJiOAgsOSep Malaysia Oh Malaysia ... K 1Nl Indonesia kembali dihadapkan dengan "musibah" yang cukup besar. Malaysia mengklaim berbagai kebudayaan Indonesia. Bagairnana pemerintah Indone- sia mengatasi masalah ini, ten- tunya akan di gugu dan ditiru oleh anak bangsa yang sekarang beranjak remaja dan bukan mustahil kelak akan menjadi pemimpin bangsa, Seolah faham kelemahan pe- merintah Indonesia, dengan telinga tertutup Malaysia terus melaju mengumpulkan segala bentuk karya seni dan budaya negara tetangganya. Tentu saja semua rakyat Indonesia merasa geger karena berbagai bentuk kesenian dan budaya kebang- gaan bangsa berpindah mehjadi milik negara Malaysia. Dalam kurun waktu sepuluh tahun ter- akhir ini, tidak hanya sekali Malaysia mengklaim kebu- dayaan Indonesia sebagai mi- liknya. Tanpa malu-malu, Malaysia menampilkan seni bu- daya Indonesia dalam iklan-ik- lan pariwisata negaranya seper- ti dalam iklan ''Trully Malaysia". Disana ditampilkan wayang dan reog ponorogo yang diganti na- ma oleh Malaysia menjadi tari barongan dengan tujuanuntuk menarik para turis agar berkun- jung ke negaranya, Cara-cara seperti ini tidak be- nar. Dapat dikatakan sebagai perampasan terhadap nilai-nilai ' budaya asli Indonesia yang luhur serta bentuk pelecehan terhadap integritas bangsa Indonesia sebagai negara besar yang kaya akan budaya, bahasa, dan adat istiadat. Keberanian Malaysia ini juga sekaligus memperlihatkan lemahnya per- an serta pemerintah dalam menjaga dan melestarikan bu- daya bangsa Indonesia. Baru-baru ini ramai diberi- takan oleh media ketika dite- mukan Malaysia kembali mengklaim tarian tor tor dan .paluan gondang sambilan dari Sumatra Utara. Tarian dari suku Batak dan Mandailing ini dige- lar untuk berbagai perayaan, ha- jatan dan penyambutan tamu. Malaysia akan mendaftarkan budaya tersebut dalam Seksyen 67 Akta Warisan Kebangsaan 2005 dan pada UNESCO. Protes dari berbagai elemen masyarakat Indonesia terhadap Malaysia sangatlah wajar. Tin- dakan Malaysia mengklaim kepemilikan sejumlah budaya asli Indonesia itu seolah tidak ditanggapi secara serius oleh pe- merintah. Sebagai rakyat In- donesia, kita hanya bisa geram dan amarah melihat Malaysia mencuri apa yang kita miliki. Pertanyaannya adalah apakah pemerintah Indonesia baru akan bertindak setelah ada keja- dian? Cara ini merupakan tindakan reaktifhanya menghi- langkan gejala bukan mencari penyebab. Tindakan pemerin- tah seperti ini tentunya bukan merupakan contoh yang baik bagi generasi penerus. Tindakan pemerintah seharusnya proaktif melindungi dan melestarikan karya dan budaya bangsanya sendiri dalam kehidupan masyarakat internasional. Sam- pai saat ini belum ada strategi yang pasti untuk memperta- hankan kebudayaan dan belum adanya sosialisasi mengenai hak, kewajiban, dan etika pada masyarakat terkait dengan masalah hak cipta. Berarti ne- gara masih lemah, politik kebu- dayaan bangsa Indonesia belum menjadi suatu kesatuan yang utuh dengan kebutuhan ter- hadap ketahanan nasional di bidang kebudayaan. Selayaknya pemerintah lebih memperhatikan lagi pentingnya sejak awal memberikan pence- rahan atau pemecahan masalah pada rakyat dalam masalah klaim Malaysia ini walaupun bukan indoktrlnasi. Pasaln ay- at 1Undang-Undang Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002 adalah ketentuan untuk menegaskan status hak cipta. Tugas pemerintah untuk melindungi kebudayaan dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Kebudayaan adalah hasil kecerdasan manusia yang mem- punyai intelektualitas dan harus dilindungi oleh negara. Sungguh disayangkan, masyarakat In- donesia yang cerdas mampu menghasilkan berbagai bentuk ragam budaya, tapi belum memahami pentingnya HKI , dan hak cipta .• Diperlukan keterlibatan dari berbagai pihak yaitu pemerintah dan lembaga terkait melakukan sosialisasi berkesinambungan, agar rakyat lebih faham dan lu- as wawasannya tentang hak ClP . Tentunya pemerintah juga tidak mempersulit warganya dalam menempuh persyaratan dan prosedur untuk mendap- atkan hak cipta sehingga setiap warga merasa aman akan apa yang telah diciptakan dan dimi- likinya. Perlu adanya upaya 00- tuk menumbuhkan rasa nasion- alisme dan rasa bangga akan produk-produk budaya bangsa Indonesia sekaligus pentingnya bersikap tegas terhadap pelang- garan atas apa yang kita miliki.' Dirjen HKI dan Dinas Kebu- dayaan Indonesia harus menjalankan strategi nyata un- tuk mengenalkan dan rnemper- tahankan kebudayaan Indone- sia, baik di negara sendiri maupun di luarnegeri. Peme- rintah harus gencar melakukan sosialisasi tidak hanya melalui pendidikan formal, tapi juga rnelalui Iembaga-lembaga masyarakat (LSM) dan gugus HKI di seluruh Indonesia, me- ngenalkan berbagai kebudayaan yang dimiliki Indonesia melalui media cetak seperti koran dan media elektronik seperti televisi dan radio. Tidak hanya sejarah kebudayaan yang diajarkan tetapi juga bagaimana kondisi ----- kebudayaan sekarang, cara rnempertahankannya, dan cara .melindunginya. *** Kllplng Humas Unpad 2012